Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen pengampu:
Nurdina,S.E.,M.SA
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua khususnya kepada kelompok kami, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas Manajemen Perpajakan khusus yang berjudul “Manajemen Perpajakan
PPh Final Pasal 4 Ayat 2”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan kami terima untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Kami ucapkan banyak terima kasih bagi semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami berharaps emoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan khususnya untuk meningkatkan
motivasi semangat belajar terhadap Mata Kuliah Manajemen Perpajakan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang dengan rencana pembangunan nasional
yang berkesinambungan. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pemerintah menyiapkan
tahap-tahap persiapannya, baik untuk jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek,
yang meliputi perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengawasan. Bagi Indonesia,
pembangunan nasional membutuhkan sumber daya dan dana. Diperlukan dana yang
besar untuk tetap mempertahankan laju pertumbuhan pembangunan yang konsisten dan
menyeluruh.
Penerimaan dari sektor pajak adalah yang terbesar. Sekitar 70% penerimaan
negara berasal dari pajak. Ituberarti pajak memberikan kontribusi yang terbesar bagi
penerimaan negara sehingga manfaat dari pajak telah dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat dalam berbagai bidang, meliputi kesehatan, pendidikan, infrastruktur
dan sebagainya. Penerimaan perpajakan merupakan tumpuan mendasar dan penting
dalam pengelolaan negara. Bila penerimaan fiskal menurun, maka realisasi belanja
pemerintah tidak akan tercapai sehingga kinerja ekonomi akan terhambat.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian PPh final pasal 4 ayat 2
2. Untuk mengetahui pemotong PPh final pasal 4 ayat 2
3. Untuk mengetahui objek yang dikenakan pada PPh final pasal 4 ayat 2
4. UntuK mengetahui tarif yang dikenakan pada PPh final pasal 4 ayat 2.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sehingga pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak pemberi penghasilan atau
dibayar sendiri oleh pihak penerima penghasilan, perhitungan pajaknya harus
diselesaikan dan dilunasi dalam masa pajak yang sama seperti pada saat mereka
menerima penghasilan dan tidak perlu dilaporkan lagi pada akhir tahun pajak
Istilah final di sini berarti bahwa pemotongan pajaknya hanya sekali dalam
sebuah masa pajak dengan pertimbangan kemudahan, kesederhanaan, kepastian,
pengenaan pajak yang tepat waktu dan pertimbangan lainnya.
3
a. Peredaran bruto (omzet penjualan) sebuah usaha di bawah Rp 4,8 miliar dalam 1
tahun masa pajak.
b. Bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan, bunga dari obligasi dan obligasi negara,
dan bunga dari tabungan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota masing-
masing.
c. Hadiah berupa lotere/undian.
d. Transaksi saham dan surat berharga lainnya, transaksi derivatif perdagangan di bursa,
dan transaksi penjualan saham atau pengalihan ibukota mitra perusahaan yang
diterima oleh perusahaan modal usaha.
e. Transaksi atas pengalihan aset dalam bentuk tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan sewa atas tanah dan/atau bangunan; dan
f. Pendapatan tertentu lainnya, sebagaimana diatur dalam atau sesuai dengan Peraturan
Pemerintah.
Ketika PPh Pasal 4 Ayat 2 ini dikenakan atas transaksi antara perusahaan dan
seorang individu, di mana perusahaan bertindak sebagai penerima penghasilan
tersebut, maka perusahaan wajib menyelesaikan pajak ini saja. Sedangkan dalam
kasus transaksi yang terjadi antara dua perusahaan, maka pembayar harus
mengumpulkan dan menyelesaikan pajak, bukan penerima penghasilan.
4
20% terhadap WPDN dan BUT serta WPLN (atau dengan tarif berdasarkan
P3B/tax treaty
3. Deviden
Berdasarkan Pasal 17 ayat 2C/PP No. 19 Tahun 2009 tarif yang dikenakan
untuk deviden adalah sebesar 10%.
4. Hadiah Undian
Berdasarkan PP No. 132 Tahun 2000 tarif yang dikenakan adalah sebesar
25% dari jumlah bruto hadiah undian.
5. Transaksi Derivatif
Berdasarkan PP No. 17 Tahun 2009 tarif yang dikenakan adalah sebesar
2,5% dari margin awal.
7. Jasa Kontruksi
Berdasarkan PP NO. 51 TAHUN 2008
5
8. Sewa atas tanah dan/atau bangunan (termasuk real estate)
Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2008 tarif yang dikenakan yaitu sebesar 5%
dan 1% untuk pengalihan Rumah Sederhana dan RUSUN Sederhana.
Berdasarkan PP No. 4 Tahun 1995 tarif yang dikenakan yaitu sebesar 0,1%.
Dana Pensiun Solusi Abadi yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dari Bank Indonesia dengan
nominal Rp1.000.000.000 dengan memperoleh diskonto sebesar Rp20.000.000. Pada
tanggal 1 April 2017, Dana Pensiun Solusi Abadi menjual SBI tersebut kepada PT
Rosa Sentosa dengan harga Rp980.000.000 dan dibayarkan pada saat yang sama.
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas transaksi tersebut?
Jawab:
PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh Dana Pensiun Solusi Abadi adalah
6
20% x Rp20.000.000 = Rp4.000.000.
Hadiah Undian:
Jawab:
7
telah sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang ada.
4. Pencatatan akuntansi terhadap pemotongan dan penyetoran PPh
Pasal 4 ayat 2 (Final) atas bunga deposito dan tabungan nasabah
pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado.
Subjek
PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado
Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif.
Metode Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah
Penelitian berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi (Indriantoro &
Supomo, 2012:26
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU
Manado, sesuai dengan PP No. 131 Tahun 2000 PT Bank Bukopin
Tbk KCU Manado tidak melakukan pemotongan PPh Final pasal 4
ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah yang nominalnya
tidak melebihi Rp7.500.000,-, dan sesuai dengan UU No.36 Tahun
2008, tarif pajak yang dikenakan adalah 20% dari jumlah bruto,
untuk jumlah deposito yang melebihi Rp7.500.000,- dan bukan
merupakan nilai yang terpecah-pecah. Melalui sampel transaksi
rekening beberapa nasabah diketahui bahwa perhitungan bunga
tabungan nasabah, menggunakan metode saldo harian. Bunga
tersebut akan otomatis dihitung dan disalurkan langsung ke setiap
rekening nasabah setiap bulan. Untuk deposito, PT Bank Bukopin
Tbk KCU Manado memberikan ketentuan khusus dimana dana
deposito yang disimpan tidak boleh kurang dari Rp8.000.000,- jadi
tidak ada bunga deposito yang tidak dikenakan PPh Final pasal 4
ayat 2 di PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado.
Bunga yang disalurkan ke rekening nasabah setiap bulannya akan
dikenakan pajak penghasilan final sebesar 20% yang dipotong
otomatis oleh sistem dan akan segera disetorkan melalui sistem
pembayaran pajak secara elektronik, yaitu e-billing system ke Bank
persepsi yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima
setoran penerimaan Pajak Pusat. Setelah melakukan penyetoran,
tahap selanjutnya adalah melakukan pelaporan PPh Final Pasal 4
Ayat 2 ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, tempat wajib
8
pajak terdaftar.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Perhitungan bunga tabungan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU
Manado menggunakan metode saldo harian yang dihitung oleh
sistem dan disalurkan otomatis setiap bulannya ke rekening
nasabah.
2. Perhitungan Pajak atas bunga deposito dan tabungan nasabah
Kesimpulan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado, yaitu 20% dari jumlah
bruto.
3. Perhitungan Pajak atas bunga deposito dan tabungan nasabah
telah sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.
4. Pencatatan akuntansi yang dilakukan atas pemotongan dan
penyetoran PPh Final Pasal 4 Ayat 2 di PT Bank Bukopin Tbk
KCU Manado telah sesuai dengan konsep akuntansi yang ada.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPh Pasal 4 Ayat 2/PPh Final adalah pajak penghasilan atas jenis penghasilan-
penghasilan tertentu yang bersifat final dan tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Penghasilan
terutang pada akhir tahun pajak atau pada saat perhitungan PPh dalam SPT Tahunan.
Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dilakukan oleh pihak pemberi penghasilan
sehubungan dengan pembayaran untuk objek tertentu (WP badan ditunjuk untuk memotong
PPh Pasal 4 ayat (2), sedangkan WP orang pribadi tidak ditunjuk untuk memotong PPh Pasal
4 ayat (2) )
Namun, apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek PPh Pasal 4 ayat
(2) dan pihak pemberi penghasilan adalah orang pribadi (bukan pemotong), maka WP
tersebut wajib menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
(2017). Retrieved from Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia:
https://atpetsi.or.id/contoh-soal-perhitungan-pph-pasal-4-ayat-2-bagian-2
PAJAK, O. (2016, November). Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2/PPh Final terbaru. Retrieved from
ONLINE PAJAK: https://www.online-pajak.com/tips-pph-final/pajak-penghasilan-
pph-pasal-4-ayat-2-tarif
11