Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PERPAJAKAN

“PPH FINAL PASAL 4 AYAT 2”

Dosen pengampu:

Drs. R. Bambang Dwi W, S.E.,M.M.

Nurdina,S.E.,M.SA

Disusun Oleh:

Tiara Indraswari (191600108)

Melina Novitasari (191600226)

Rachmad Aditya (191600262)

Nindya Haristha (219990027)

Kelompok 4

Kelas Akuntansi G 2019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua khususnya kepada kelompok kami, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas Manajemen Perpajakan khusus yang berjudul “Manajemen Perpajakan
PPh Final Pasal 4 Ayat 2”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan kami terima untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Kami ucapkan banyak terima kasih bagi semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami berharaps emoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan khususnya untuk meningkatkan
motivasi semangat belajar terhadap Mata Kuliah Manajemen Perpajakan.

Surabaya, 28 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian PPh Final Pasal 4 Ayat 2............................................................................3

2.2 Pemotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2..............................................................................3

2.3 Objek Pemotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2..................................................................3

2.4 Tarif PPh Final Pasal 4 Ayat 2......................................................................................4

2.5 Contoh Soal.....................................................................................................................6

2.6 Review Jurnal.................................................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang dengan rencana pembangunan nasional
yang berkesinambungan. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pemerintah menyiapkan
tahap-tahap persiapannya, baik untuk jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek,
yang meliputi perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengawasan. Bagi Indonesia,
pembangunan nasional membutuhkan sumber daya dan dana. Diperlukan dana yang
besar untuk tetap mempertahankan laju pertumbuhan pembangunan yang konsisten dan
menyeluruh.

Penerimaan dari sektor pajak adalah yang terbesar. Sekitar 70% penerimaan
negara berasal dari pajak. Ituberarti pajak memberikan kontribusi yang terbesar bagi
penerimaan negara sehingga manfaat dari pajak telah dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat dalam berbagai bidang, meliputi kesehatan, pendidikan, infrastruktur
dan sebagainya. Penerimaan perpajakan merupakan tumpuan mendasar dan penting
dalam pengelolaan negara. Bila penerimaan fiskal menurun, maka realisasi belanja
pemerintah tidak akan tercapai sehingga kinerja ekonomi akan terhambat.

Pemerintah senantiasa berusaha membuat kebijaksanaan dan peraturan perpajakan


yang bertujuan dapat menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Namun hal
itu perlu didukung oleh kesadaran masyarakat dengan cara menjalankan kewajibannya
sebagai warga negara yang baik yaitu dengan membayar pajak sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan serta memberi kemudahan
kepada wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, Pemerintah memulai
sebuah kebijakan yaitu dengan mengaplikasikan sistem pengenaan Pajak Penghasilan
yang bersifat final.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian PPh final pasal 4 ayat 2
2. Pemotong PPh final pasal 4 ayat 2
3. Objek PPh pasal 4 ayat 2
4. Tarif PPh pasal 4 ayat 2

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian PPh final pasal 4 ayat 2
2. Untuk mengetahui pemotong PPh final pasal 4 ayat 2
3. Untuk mengetahui objek yang dikenakan pada PPh final pasal 4 ayat 2
4. UntuK mengetahui tarif yang dikenakan pada PPh final pasal 4 ayat 2.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PPh Final Pasal 4 Ayat 2


PPh Pasal 4 Ayat 2/PPh Final adalah pajak penghasilan atas jenis penghasilan-
penghasilan tertentu yang bersifat final dan tidak dapat dikreditkan dengan Pajak
Penghasilan terutang pada akhir tahun pajak atau pada saat perhitungan PPh dalam SPT
Tahunan.

Sehingga pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak pemberi penghasilan atau
dibayar sendiri oleh pihak penerima penghasilan, perhitungan pajaknya harus
diselesaikan dan dilunasi dalam masa pajak yang sama seperti pada saat mereka
menerima penghasilan dan tidak perlu dilaporkan lagi pada akhir tahun pajak

Istilah final di sini berarti bahwa pemotongan pajaknya hanya sekali dalam
sebuah masa pajak dengan pertimbangan kemudahan, kesederhanaan, kepastian,
pengenaan pajak yang tepat waktu dan pertimbangan lainnya.

2.2 Pemotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2


Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dilakukan oleh pihak pemberi penghasilan
sehubungan dengan pembayaran untuk objek tertentu (WP badan ditunjuk untuk
memotong PPh Pasal 4 ayat (2), sedangkan WP orang pribadi tidak ditunjuk untuk
memotong PPh Pasal 4 ayat (2) )

Apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek pemotongan PPh


Pasal 4 ayat (2) dan pemberi penghasilan (pemberi kerja) juga merupakan pemotong PPh
Pasal 4 ayat (2), maka atas penghasilan yang diterima akan dipotong PPh Pasal 4 ayat (2)
oleh si pihak pemotong tersebut.

Namun, apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek PPh Pasal 4


ayat (2) dan pihak pemberi penghasilan adalah orang pribadi (bukan pemotong), maka
WP tersebut wajib menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut.

2.3 Objek Pemotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2


Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2) dikenakan pada
jenis tertentu dari penghasilan/pendapatan, dan berupa:

3
a. Peredaran bruto (omzet penjualan) sebuah usaha di bawah Rp 4,8 miliar dalam 1
tahun masa pajak.
b. Bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan, bunga dari obligasi dan obligasi negara,
dan bunga dari tabungan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota masing-
masing.
c. Hadiah berupa lotere/undian.
d. Transaksi saham dan surat berharga lainnya, transaksi derivatif perdagangan di bursa,
dan transaksi penjualan saham atau pengalihan ibukota mitra perusahaan yang
diterima oleh perusahaan modal usaha.
e. Transaksi atas pengalihan aset dalam bentuk tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan sewa atas tanah dan/atau bangunan; dan
f. Pendapatan tertentu lainnya, sebagaimana diatur dalam atau sesuai dengan Peraturan
Pemerintah.

Ketika PPh Pasal 4 Ayat 2 ini dikenakan atas transaksi antara perusahaan dan
seorang individu, di mana perusahaan bertindak sebagai penerima penghasilan
tersebut, maka perusahaan wajib menyelesaikan pajak ini saja. Sedangkan dalam
kasus transaksi yang terjadi antara dua perusahaan, maka pembayar harus
mengumpulkan dan menyelesaikan pajak, bukan penerima penghasilan.

2.4 Tarif PPh Final Pasal 4 Ayat 2


1. PPh untuk bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
a. Atas bunga deposito dalam USD yang bersumber dari Devisa Hasil Ekspor
 10% untuk deposito jangka waktu 1 bulan
 7,5% untuk deposito jangka waktu 3 bulan
 2,5% untuk deposito jangka waktu 6 bulan
 0% untuk deposito jangka waktu > 6 bulan
b. Atas bunga deposito dalam Rupiah yang bersumber dari Devisa Hasil Ekspor
 7,5% untuk deposito jangka waktu 1 bulan
 5% untuk deposito jangka waktu 3 bulan
 0% untuk deposito jangka waktu 6 bulan atau > 6 bulan
c. Atas bunga dari tabungan dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia, serta bunga
dari Deposito selain dari Deposito (a) dan (b)

4
 20% terhadap WPDN dan BUT serta WPLN (atau dengan tarif berdasarkan
P3B/tax treaty

2. Bunga simpanan yang dibayar koperasi kepada anggota


Berdasarkan pasal 17 ayat 7 dan PP No. 15 Tahun 2009 dikenakan tariff
10% yaitu > Rp250.000 per bulan (jika < Rp 250.000, tarif 0%).

3. Deviden
Berdasarkan Pasal 17 ayat 2C/PP No. 19 Tahun 2009 tarif yang dikenakan
untuk deviden adalah sebesar 10%.

4. Hadiah Undian
Berdasarkan PP No. 132 Tahun 2000 tarif yang dikenakan adalah sebesar
25% dari jumlah bruto hadiah undian.

5. Transaksi Derivatif
Berdasarkan PP No. 17 Tahun 2009 tarif yang dikenakan adalah sebesar
2,5% dari margin awal.

6. a. Penjualan Saham Pendiri


Berdasarkan PP No. 14 Tahun 1997, KMK No. 282/KMK.04/1997, SE-
15/PJ.42/1997 dan SE-06/PJ.4/1997 tarif yang dikenakan sebesar 0,5%.
b. Penjualan Saham Bukan Pendiri
Berdasarkan PP No. 14 Tahun 1997, KMK No. 282/KMK.04/1997, SE
15/PJ.42/1997 dan SE-06/PJ.4/1997 tarif yang dikenakan sebesar 0,1%.

7. Jasa Kontruksi
Berdasarkan PP NO. 51 TAHUN 2008

5
8. Sewa atas tanah dan/atau bangunan (termasuk real estate)
Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2008 tarif yang dikenakan yaitu sebesar 5%
dan 1% untuk pengalihan Rumah Sederhana dan RUSUN Sederhana.

9. Transaksi penjualan dan pengalihan saham oleh modal ventura

Berdasarkan PP No. 4 Tahun 1995 tarif yang dikenakan yaitu sebesar 0,1%.

2.5 Contoh Soal


Diskonto SBI:

Dana Pensiun Solusi Abadi yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dari Bank Indonesia dengan
nominal Rp1.000.000.000 dengan memperoleh diskonto sebesar Rp20.000.000. Pada
tanggal 1 April 2017, Dana Pensiun Solusi Abadi menjual SBI tersebut kepada PT
Rosa Sentosa dengan harga Rp980.000.000 dan dibayarkan pada saat yang sama.
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas transaksi tersebut?

Jawab:

Besarnya diskonto SBI yang diperoleh PT Rosa Sentosa adalah

Rp1.000.000.000 – Rp980.000.000 = Rp20.000.000.

PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh Dana Pensiun Solusi Abadi adalah

6
20% x Rp20.000.000 = Rp4.000.000.

Hadiah Undian:

PT Oke Indonesia menyelenggarakan penarikan hadiah undian atas kupon-


kupon yang telah dikirimkan oleh para pelanggannya, dengan hadiah senilai
Rp100.000.000. Dalam penarikan undian tersebut nama Budiman muncul sebagai
pemenang hadiah undian. Bagaimana penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4
ayat 2 atas hadiah undian yang harus dipotong oleh PT Oke Indonesia?

Jawab:

PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh PT Oke Indonesia adalah

25% x Rp100.000.000 = Rp25.000.000.

2.6 Review Jurnal

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENCATATAN AKUNTANSI


PPH PASAL 4 AYAT 2 ATAS BUNGA DEPOSITO DAN
Judul
TABUNGAN NASABAH PADA PT BANK BUKOPIN TBK KCU
MANADO
Jurnal Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
Volume dan
Vol.4 No.4 Hal. 783-792
Halaman
Tahun Desember 2016
Penulis A.K. Sabijono., H. Karamoy., H. Wokas
Tiara Indraswari, Melina Novitasari, Rachmad aditya, Nindya
Reviewer
Haristha
Tanggal 28 November 2021
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Penelitian 1. Perhitungan bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT Bank
Bukopin Tbk KCU Manado.
2. Perhitungan PPh Pasal 4 Ayat 2 (Final) atas bunga deposito dan
tabungan nasabah pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado.
3. Perhitungan PPh Pasal 4 Ayat 2 (Final) atas bunga deposito dan
tabungan nasabah pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado

7
telah sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang ada.
4. Pencatatan akuntansi terhadap pemotongan dan penyetoran PPh
Pasal 4 ayat 2 (Final) atas bunga deposito dan tabungan nasabah
pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado.
Subjek
PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado
Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif.
Metode Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah
Penelitian berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi (Indriantoro &
Supomo, 2012:26
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU
Manado, sesuai dengan PP No. 131 Tahun 2000 PT Bank Bukopin
Tbk KCU Manado tidak melakukan pemotongan PPh Final pasal 4
ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah yang nominalnya
tidak melebihi Rp7.500.000,-, dan sesuai dengan UU No.36 Tahun
2008, tarif pajak yang dikenakan adalah 20% dari jumlah bruto,
untuk jumlah deposito yang melebihi Rp7.500.000,- dan bukan
merupakan nilai yang terpecah-pecah. Melalui sampel transaksi
rekening beberapa nasabah diketahui bahwa perhitungan bunga
tabungan nasabah, menggunakan metode saldo harian. Bunga
tersebut akan otomatis dihitung dan disalurkan langsung ke setiap
rekening nasabah setiap bulan. Untuk deposito, PT Bank Bukopin
Tbk KCU Manado memberikan ketentuan khusus dimana dana
deposito yang disimpan tidak boleh kurang dari Rp8.000.000,- jadi
tidak ada bunga deposito yang tidak dikenakan PPh Final pasal 4
ayat 2 di PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado.
Bunga yang disalurkan ke rekening nasabah setiap bulannya akan
dikenakan pajak penghasilan final sebesar 20% yang dipotong
otomatis oleh sistem dan akan segera disetorkan melalui sistem
pembayaran pajak secara elektronik, yaitu e-billing system ke Bank
persepsi yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima
setoran penerimaan Pajak Pusat. Setelah melakukan penyetoran,
tahap selanjutnya adalah melakukan pelaporan PPh Final Pasal 4
Ayat 2 ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, tempat wajib

8
pajak terdaftar.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Perhitungan bunga tabungan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU
Manado menggunakan metode saldo harian yang dihitung oleh
sistem dan disalurkan otomatis setiap bulannya ke rekening
nasabah.
2. Perhitungan Pajak atas bunga deposito dan tabungan nasabah
Kesimpulan pada PT Bank Bukopin Tbk KCU Manado, yaitu 20% dari jumlah
bruto.
3. Perhitungan Pajak atas bunga deposito dan tabungan nasabah
telah sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.
4. Pencatatan akuntansi yang dilakukan atas pemotongan dan
penyetoran PPh Final Pasal 4 Ayat 2 di PT Bank Bukopin Tbk
KCU Manado telah sesuai dengan konsep akuntansi yang ada.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPh Pasal 4 Ayat 2/PPh Final adalah pajak penghasilan atas jenis penghasilan-
penghasilan tertentu yang bersifat final dan tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Penghasilan
terutang pada akhir tahun pajak atau pada saat perhitungan PPh dalam SPT Tahunan.

Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dilakukan oleh pihak pemberi penghasilan
sehubungan dengan pembayaran untuk objek tertentu (WP badan ditunjuk untuk memotong
PPh Pasal 4 ayat (2), sedangkan WP orang pribadi tidak ditunjuk untuk memotong PPh Pasal
4 ayat (2) )

Apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2) dan pemberi penghasilan (pemberi kerja) juga merupakan pemotong PPh Pasal 4 ayat
(2), maka atas penghasilan yang diterima akan dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) oleh si pihak
pemotong tersebut.

Namun, apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek PPh Pasal 4 ayat
(2) dan pihak pemberi penghasilan adalah orang pribadi (bukan pemotong), maka WP
tersebut wajib menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

(2017). Retrieved from Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia:
https://atpetsi.or.id/contoh-soal-perhitungan-pph-pasal-4-ayat-2-bagian-2

A.K. Sabijono., H. K. (2016). ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENCATATAN


AKUNTANSI PPH PASAL 4 AYAT 2 ATAS BUNGA DEPOSITO DAN
TABUNGAN NASABAH PADA PT BANK BUKOPIN TBK KCU MANADO.
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 783-792.

PAJAK, O. (2016, November). Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2/PPh Final terbaru. Retrieved from
ONLINE PAJAK: https://www.online-pajak.com/tips-pph-final/pajak-penghasilan-
pph-pasal-4-ayat-2-tarif

11

Anda mungkin juga menyukai