PELATIHAN
LANJUTAN 2
2007
Training Manual Pelatihan Lanjutan 2 1/1
PENGANTAR
Manual pelatihan ini merupakan bagian dari serangkaian manual untuk pelatihan para
pelaku ANSSP – UN-HABITAT yakni 1). Staff lapangan ANSSP, khususnya fasilitator dan
specialist yang memfasilitasi kegiatan ANSSP di lapangan dan 2). Masyarakat, khususnya
kelompok masyarakat yang melaksanakan kegiatan ANSSP. Manual pelatihan untuk staff
lapangan terdiri dari a) Manual Pelatihan Dasar, b) Manual Pelatihan Lanjutan 1, c). Manual
Pelatihan Lanjutan 2, d) Manual Pelatihan Lanjutan 3 dan e) Manual Pelatihan untuk Pelatih.
Sedangkan manual pelatihan bagi masyarakat terdiri dari a). Manual Pelatihan Perencanaan,
b). Manual Pelatihan Pengadaan, c). Manual Pelatihan Konstruksi, d). Manual Pelatihan
Pengawasan Konstruksi, e). Manual pelatihan pembukuan dan pelaporan, f). Manual
Pelatihan untuk Tukang. Setiap manual memiliki topik dan tingkat kedalamannya masing-
masing sesuai dengan kebutuhan pelaku dalam pelaksanaan kegiatan ANSSP.
Manual pelatihan lanjutan 2 ini dibuat sebagai pegangan pelatih dalam memberikan
pelatihan pendalaman 2 pada para anggota tim lapangan. Pelatihan ini bertujuan untuk :
1. Penyegaran kembali materi tentang tujuan, prinsip, peran para pelaku, siklus ANSSP, dan
standar kualitas teknik konstruksi.
2. Penyegaran dan penekanan kembali materi sistem pelaporan dan pembukuan KPR dan
KOMITE DESA.
3. Pendalaman materi implementasi konstruksi tahap 1 dan tahap 2.
Setelah pelatihan ini, tim lapangan harus benar-benar menguasai dan mampu menjelaskan
dan mendampingi masyarakat dalam tahapan persiapan konstruksi, pengadaan material dan
tukang, standar dan pengendalian kualitas konstruksi, kualitas tukang, dan kualitas material,
pengelolaan dan pencatatan keuangan, serta implementasi konstruksi tahap 1 dan tahap 2.
Materi pelatihan barasal dari Buku Panduan ANNSSP Volume IV dan Buku Panduan
Konstruksi.
Banyak cara meningkatkan kapasitas pelaku ANSSP, khususnya tim lapangan dan
masyarakat. Manual ini bukanlah satu-satunya cara yang wajib digunakan setiap pelatih.
Manual ini hanya salah satu diantara sekian banyak cara yang dipakai. Karena itu manual ini
diharapkan dapat menjadi media penggalian cara-cara kreatif dan inovatif agar proses
transfer pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam menjalankan proyek ANSSP dapat
dilakukan lebih efektif.
Disadari bahwa penyusunan manual pelatihan ini telah mendapat dukungan dari berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Karena itu pada tempatnya, disampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung sehingga rangkaian manual pelatihan ini dapat diselesaikan.
Pembukaan
Penutup
6
5
4 PELATIHAN LANJUTAN 2
3 Langkah 4 Æ Pelaksanaan Konstruksi Rumah 1
2
1
ABSTRAKSI
Sasaran pelatihan : Melalui pelatihan lanjutan 2, peserta mengenal dan benar-benar trampil
melakukan, menggunakan dan menjelaskan:
(a) Tujuan, prinsip, peran para pelaku, siklus ANSSP
(b) Standar Kualitas Teknik Konstruksi dalam ANSSP – UN-HABITAT.
(c) Proses perencanaan detil teknis pembangunan rumah dan prasarana
(d) Kegiatan-kegiatan tahap persiapan konstruksi
(e) Proses pengadaan material dan tukang
(f) Standar dan pengendalian kualitas konstruksi, kualitas tukang, dan kualitas material
(g) Pengelolaan dan pencatatan keuangan di tingkat KPR dan KKP
(h) Implementasi konstruksi rumah KPR tahap 1 dan 2.
Materi pelatihan barasal dari buku Panduan ANSSP Volume IV dan buku Panduan
Konstruksi.
Rencana Tindak Lanjut: Setelah mengikut pelatihan ini, Fasilitator dan specialist akan
melakukan kegiatan pendampingan masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi rumah tahap
1 dan 2 meliputi:
(a) Menjelaskan standar kualitas teknis pekerjaan konstruksi rumah tahap 1 dan 2
(b) Mendampingi penerima manfaat dalam proses pengadaan dan pengawasan kualitas
material dan tukang
(c) Mendampingi penerima manfaat, khususnya pengurus KPR dan KKP dalam administrasi
pengelolaan keuangan / pembukuan dan pelaporan KPR
(d) Memonitoring pengerjaan konstruksi rumah tahap1 dan 2
(e) Memberi pelatihan tentang pengadaan pengadaan material dan tukang, Konstruksi
rumah tahap 1 dan 2 kepada tukang dan KPR, Pembukuan dan Pelaporan KPR / KKP
serta Pengawasan Konstruksi dan Material.
Evaluasi hasil pelatihan dan implementasi konstruksi rumah tahap 1 dan 2 akan dilakukan
pada awal pelatihan lanjutan 3 yakni setelah dana tahap 3 dicairkan.
Manual pelatihan ini merupakan salah satu panduan bagi pelatih dalam memfasilitasi
sejumlah sesi pelatihan untuk para fasilitator dan specialist serta masyarakat dalam
menjalankan proyek ANSSP. Materi pelatihan mengacu pada buku Pedoman ANSSP – UN-
HABITAT volume 1 – 9 serta lampiran-lampiran pedukung lainnya dan beberapa pedoman
fasilitasi pengembangan masyarakat (community development). Setiap topik disajikan dalam
sesi-sesi dengan durasi waktu 45 menit untuk setiap sesi dan disebut jam pelajaran latihan
(JPL). Satu topik bisa membutuhkan 2 sampai 4 JPL, tergantung kedalaman dan metode yang
dipakai.
Terdapat banyak cara dan pedoman yang biasa digunakan dan dikembangkan para pelatih
dalam memfasilitasi pelaku ANSSP dan manual ini hanya salah satu diantaranya; bukan satu-
satunya.
Walaupun demikian, Beberapa hal yang diperhatikan seorang pelatih adalah:
1. Setiap kali akan memulai sesi, sampaikan sasaran yang ingin dicapai dari sesi tersebut
2. Pastikan bahwa alokasi waktu yang telah direncanakan dapat direalisasikan.
3. Instruksi pembentukan dan penugasan kelompok harus jelas, bila perlu alokasikan waktu 5 – 10
menit untuk mengecek kembali apakah peserta mengerti tentang tugas yang diberikan.
4. Ingatkan kelompok untuk tepat waktu, sebab keterlambatannya akan menghambat
penyelesaian sesi-sesi lainnya
5. Hindari pembentukan kelompok kecil yang telalu banyak, apalagi bila setiap kelompok harus
mempresentasikan hasil kelompoknya pada diskusi pleno. Hal ini membutuhkan waktu
yang banyak dan kadang kurang diperhatikan anggota lain
6. Ketika bermain peran, pastikan bahwa alokasi waktunya singkat dan ringkas
7. Ketika memfasilitasi diskusi, ingatkan kepada peserta untuk tidak mengulangi topik yang
telah dibahas.
8. Ceramah efektif dilakukan dalam 5–15 menit. Selesaikan seluruh topik ceramah, baru
meminta dan melayani tanggapan peserta.
9. Alokasikan waktu agar peserta membaca beberapa handout atau bahan bacaan yang disiapkan;
kemudian tanya jawab dan diskusi. Hal ini memudahkan penyerapan materi.
10. Yakinkan semua peserta mengikuti semua sesi pelatihan. Penting karena peserta akan juga
menjadi pelatih untuk kegiatan pelatihan masyarakat.
11. Penting untuk meringkas kembali isi setiap sesi pelatihan sebelum menutup satu sesi.
12. Humor, cerita lucu dan permainan membuat sesi pelatihan terasa lebih hidup. Tetapi jangan
sampai permainan atau cerita lucu yang sama diberikan pada peserta yang sama; akan
terasa hambar.
Jika ingin melakukan evaluasi terhadap pengalaman memfasilitasi pelatihan, seorang pelatih
dapat juga melakukan penilaian diri sendiri dengan menggunakan format evaluasi berikut.
Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mempersiapkan
pelatihan-pelatihan selanjutnya.
MHA2.01a.1.
RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 2
PERSIAPAN KONSTRUKSI TAHAP 1
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP;
menjelaskan peran detail pelaku ANSSP, Standar kualitas teknik konstruksi; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan
prasarana; Kegiatan-kegiatan persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; standar pengendalian kualitas konstruksi, kualitas
tukang, dan kualitas material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan keuangan tingkat KPR dan KKP dan implementasi konstruksi rumah
KPR tahap 1 dan 2; menyusun dan memberikan pelatihan tentang pengadaan material dan pembukuan KPR.
Waktu Hari 1 Hari 2 Hari 3
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 2/1
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 3/1
CATATAN FASILITATOR
Pastikan aturan main berkaitan dengan :
• Pengaturan waktu
• Cara berpakaian dan
• Mengajukan pertanyaan
• Akomodasi
• Hubungan antara fasilitator dan peserta
• Kebiasaan merokok
• Penggunaan peralatan yang ada
• Penggunaan ruang umum.
• Urusan ngantuk
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 5/1
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 5/1
MHA2.01a.1.
RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 2
PERSIAPAN KONSTRUKSI TAHAP 1
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP; menjelaskan
peran detail pelaku ANSSP, tahapan umum konstruksi rumah ANSSP; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan prasarana;
Kegiatan-kegiatan persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; standar pengendalian kualitas konstruksi, kualitas tukang, dan
kualitas material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan keuangan tingkat KPR dan KKP dan implementasi konstruksi rumah KPR tahap 1 dan 2;
menyusun dan memberikan pelatihan tentang pengadaan material dan pembukuan KPR.
Waktu Hari 1 Hari 2 Hari 3
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 6/1
MHA2.01a.2.
FORMAT RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 2
PERSIAPAN KONSTRUKSI TAHAP 1
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP; menjelaskan
peran detail pelaku ANSSP, Standar kualitas teknik konstruksi; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan prasarana;
Kegiatan-kegiatan persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; standar pengendalian kualitas konstruksi, kualitas tukang, dan
kualitas material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan keuangan tingkat KPR dan KKP dan implementasi konstruksi rumah KPR tahap 1 dan 2;
menyusun dan memberikan pelatihan tentang pengadaan material dan pembukuan KPR.
Penutup
Kontrak Belajar
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 7/1
MHD.01.3.
FORMAT HARAPAN PESERTA TERHADAP PELATIHAN
1 Tahapan kegiatan
Utama (sosialisasi,
perencanaan umum
dan detail,
pelaksanaan dan
pelestarian)
2 Sistem pendukung
(monitoring,
pelaporan dan
kapasitas pelaku)
3 Metode pendekatan
pelaksanaan
kegiatan
4 Pengelolaan kerja
team
Kontrak Belajar
Pengantar Pelatihan
Partisipatif
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 1/8
PROSES BELAJAR
Tiga pusat pendidikan (Ki Hajar
Dewantara)
Keluarga
Sekolah
Masyarakat
Pendidikan dapat terjadi “dimana saja,
kapan saja dan berlangsung sepanjang
hayat”
Inti pendidikan Æ Belajar; suatu proses
yang bersifat total, melibatkan aktifitas
jasmani dan rohaniah sekaligus
Motivasi Kuat
MHD.02.1.
DIAGRAM PROSES BELAJAR AKTIF
Motivasi Kuat
MHD.02.2
MHD.02.3
MHD.02.4.
PELATIHAN PARTISIPATIF
Visi pelatihan partisipatif
1. Membangun kembali harga diri
2. Menyadarkan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki peserta
3. Membebaskan peserta dari berbagai kungkungan
4. Peserta dengan sadar berusaha meraih perkembangan diri secara optimal
Peserta Slide
45” Ceramah Kedua :
singkat dapat “Tugas
Pelatih kemudian menjelaskan tentang mengin kelom
dan
keterkaitan antar kegiatan dalam ANSSP gat pok”
diskusi
sebagai siklus yang saling terkait satu sama lain. kembali dan
kelom
Tahapan yang satu dengan tahapan yang lain proses slide
pok
tidak dapat terlepas. Output tahapan yang satu dan “Sasaran
merupakan input bagi tahapan sebelumnya; hasil tahap
begitu pula selanjutnya. yang perenca
Pelatih kemudian membagi peserta dalam dicapai naan
kelompok dengan jumlah 5 – 6 orang per dalam detail
kelompok. Minta masing-masing kelompok tahap proyek
untuk memilih ketua kelompok untuk perenca peruma
memfasilitasi diskusi beberapa pertanyaan naan han”
dalam slide berikut: detail
proyek
Minta kepada masing-masing kelompok untuk peruma
menuangkan hasil diskusi kelompok dalam han
kertas plano dengan format yang mudah
dipahami peserta lain.
TUGAS KELOMPOK
Diskusikan dan jawab beberapa pertanyaan
berikut
• Bentuk-bentuk kegiatan tahap perencanaan
detail
• Waktu dan pelaku terkait dengan masing-
masing kegiatan tersebut
• Cara yang ditempuh peserta dalam
menerapkan prinsip-prinsip ANSSP
• Hasil dicapai dari masing-masing kegiatan
(termasuk dokumen terkait)
• Hambatan dan kendala yang ditemui dalam
pelaksanaan tersebut dan bagaimana rekan-
rekan mengatasinya ?
• Usulan dan rekomendasi untuk kegiatan ke
depan.
Alokasi waktu diskusi kelompok 25 menit,
presentasi kelompok 5 menit.
Dokumen-dokumen
1. Daftar nama KPR
2. Proposal
3. Kontrak Kerjasama
4. Rekening dan Pengajuan dana
MHA2.02.1
PERSIAPAN &
PEMELIHARAA
ORIENTASI
N
AWAL
PERENCANAAN PELAKSANAAN
(CAP)
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Sasaran kerja
• Menjelaskan prinsip-prinsip dan sanksi
dalam pelaksanaan konstruksi.
• Menjelaskan bentuk-bentuk pekerjaan
tahap persiapan pelaksanaan konstruksi.
• Menjelaskan bentuk-bentuk pekerjaan
tahap pelaksanaan konstruksi
Sasaran strategis
• Menilai bagaimana pemahaman gambaran
umum pekerjaan konstruksi memberi
kontribusi peningkatan kapasitas proses
pemberdayaan masyarakat.
MONITO
RING DAN
EVALUASI
PENJELASAN PELAKSANAAN
TEKNIS KEPADA KONSTRUKSI
KPR, TUKANG,
DAN PENGAWAS
KONSTRUKSI
MHA2.03.1.
PELAPORAN
DAN
PENCAIRAN
PERMOHONAN
DANA
PENCAIRAN
DANA
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
PELAKSANAAN
KPR, TUKANG,
KONSTRUKSI
DAN PENGAWAS
KONSTRUKSI
Catatan Pelatih
Khusus tentang latar belakang pelatihan,
pelatih perlu yakin bahwa jawaban peserta
mengacu pada upaya meningkatkan
ketrampilan masyarakat selaku pelaku utama
dalam kegiatan konstruksi ANSSP.
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
KPR, TUKANG, PELAKSANAAN
DAN PENGAWAS KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
Catatan:
1. Jangan lupa membuat Berita Acara Musyawarah Desa (gunakan FORMAT UMUM-4: BERITA
ACARA MD)
2. Setelah MD-5 selesai, jangan lupa melakukan uji publik dengan menempelkan hasil-hasil
MD-5 di tempat-tempat yang biasa didatangi masyarakat (gunakan FORMAT UMUM-5: UJI
PUBLIK MD).
3. Jangan lupa: Daftar Hadir Peserta dan Foto Kegiatan.
A. PENYIAPAN LAHAN
Setelah MD-6, hal pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah melakukan pengecekan
fisik lahan. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui hal-hal berikut ini.
1. Lokasi untuk memenuhi kebutuhan dasar tukang, seperti tempat menginap, MCK,
sumber air, dan bahkan tempat dapur umum atau warung. Harus diingat bahwa akan
berdatangan jumlah tukang yang tidak sedikit ke desa dampingan. Jika rumah yang
akan dibangun 100 unit, maka tukang yang datang kurang lebih 300 orang. Mereka
semua membutuhkan ruang yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan dasar
tadi.
2. Lokasi untuk memenuhi kebutuhan dasar konstruksi di luar yang tercatat di RAB,
seperti sumber air untuk konstruksi, tempat gudang untuk menyimpan material, jalan
untuk mengangkut material, dll.
3. Kondisi lahan untuk konstruksi: mana saja lahan yang sudah siap, dan mana-mana
yang masih harus disiapkan terlebih dahulu, misalnya harus dibersihkan dari puing-
puing, atau harus ditimbun. Juga penting untuk ditandai secara khusus mana-mana
pondasi bekas tsunami yang masih bisa digunakan dan mana yang tidak. Untuk yang
masih bisa digunakan, bagaimana teknik penyambungannya dengan struktur bagian
atasnya yang akan dibangun.
PENTING DIPERHATIKAN
Pengecekan fisik lahan harus dilakukan secara cermat dan akurat bersama-sama masyarakat karena
akan menentukan pelaksanaan konstruksi yang akan dikerjakan.
Kondisi lahan di masing-masing desa berlainan. Bahkan seringkali terjadi di satu dusun kondisi
antarkavling juga berlainan. Hal ini mempengaruhi mana yang harus didahulukan: (a) pematokan
batas lahan dan penentuan tapak rumah, ataukah (b) penimbunan dan pembersihan lahan. Jika
beberapa kavling yang berbatasan memerlukan penimbunan, sangat mungkin terjadi patok yang telah
ditanam akan hilang pada saat penimbunan atau pembersihan. Karena itu pengaturan urutan
pekerjaan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
Yang dimaksudkan dengan SISTEM PENGERJAAN adalah salah satu dari pilihan-pilihan berikut.
(1) Setiap KPR mengerjakan sendiri rumahnya sedangkan material disuplai oleh pemasok, atau
(2) Setiap KPR mengerjakan sendiri rumahnya sedangkan material disuplai oleh KPR itu sendiri
misalnya dengan membeli eceran, atau
(3) Setiap KPR menyewa tukang sedangkan material disuplai oleh pemasok, atau
(4) Setiap KPR menyewa tukang sedangkan material disuplai oleh KPR itu sendiri misalnya dengan
membeli eceran, atau
(5) Setiap KPR menyewa kontraktor (berarti kontraktor yang mengurus material dan tukang), atau
(6) Beberapa KPR (bisa satu desa atau satu dusun atau hanya beberapa KPR di satu dusun) menyatukan
diri dengan membentuk semacam PANITIA GABUNGAN untuk bersama-sama mengerjakan sendiri
rumahnya, sementara pengadaan material diserahkan kepada Pemasok, atau
(7) Beberapa KPR (bisa satu desa atau satu dusun atau hanya beberapa KPR di satu dusun) menyatukan
diri dengan membentuk semacam PANITIA GABUNGAN untuk bersama-sama mengerjakan sendiri
rumahnya, sementara pengadaan material diurus oleh PANITIA GABUNGAN, atau
(8) Beberapa KPR (bisa satu desa atau satu dusun atau hanya beberapa KPR di satu dusun) menyatukan
diri dengan membentuk semacam PANITIA GABUNGAN, lalu PANITIA GABUNGAN menyewa
tukang (dari dalam desa atau luar desa), sementara pengadaan material diserahkan kepada Pemasok,
atau
(9) Beberapa KPR (bisa satu desa atau satu dusun atau hanya beberapa KPR di satu dusun) menyatukan
diri dengan membentuk semacam PANITIA GABUNGAN, lalu PANITIA GABUNGAN menyewa
tukang (dari dalam desa atau luar desa), sementara pengadaan material diurus oleh PANITIA
GABUNGAN, atau
(10) Beberapa KPR (bisa satu desa atau satu dusun atau hanya beberapa KPR di satu dusun) menyatukan
diri dengan membentuk semacam PANITIA GABUNGAN, lalu PANITIA GABUNGAN menyewa
kontraktor (berarti kontraktor yang mengurus material dan tukang),
JIKA:
A. Masyarakat memilih Sistem Pengerjaan (1) dan/atau (6), maka kegiatan pengadaan tukang ditiadakan
sedangkan kegiatan pengadaan Pemasok tetap dilaksanakan.
B. Masyarakat memilih Sistem Pengerjaan (2) dan/atau (7), maka kegiatan pengadaan material dan
pengadaan tukang ditiadakan, diganti rapat pembelian material.
C. Masyarakat memilih Sistem Pengerjaan (3) dan/atau (8), maka masyarakat harus mengadakan
kegiatan pengadaan material dan pengadaan tukang.
D. Masyarakat memilih Sistem Pengerjaan (4) dan/atau (9), maka masyarakat harus mengadakan
kegiatan pengadaan tukang, dan rapat pembelian material.
E. Masyarakat memilih Sistem Pengerjaan (5) dan/atau (10), maka kegiatan pengadaan material dan
pengadaan tukang ditiadakan dan diganti menjadi kegiatan pengadaan kontraktor. Dalam hal ini,
masyarakat berperan sebagai Manajer Konstruksi.
CATATAN:
1. Masyarakat di satu desa bisa saja memilih satu atau lebih SISTEM PENGERJAAN yang akan
mereka gunakan.
2. Fasilitator dan Spesialis WAJIB menjelaskan pilihan-pilihan tersebut serta akibat,
kekurangan, dan kelebihannya, lalu mendorong masyarakat untuk memilih mana yang
terbaik menurut mereka. Setelah masyarakat memutuskan pilihannya, Fasilitator dan
Spesialis WAJIB mendampingi dan mengontrolnya.
PENTING DIPERHATIKAN
Tergantung kondisi setiap kavling, kegiatan penimbunan dan pembersihan lahan mungkin akan
memerlukan alat berat, mungkin tidak. Jika tidak memerlukan alat berat, mintalah pemilik lahan dan
masyarakat untuk kerja bakti untuk membersihkannya. Jika memerlukan alat berat, masyarakat harus
dicarikan akses pinjaman ke lembaga lain (misalnya UNDP atau BRR) untuk memperoleh pinjaman alat
sesuai kebutuhan.
1. Latar Belakang
(a) Sebagai prasyarat sistem pembangunan yang melibatkan masyarakat secara langsung,
di mana masyarakat adalah sebagai pelaku utama pembangunan.
(b) Kebutuhan masyarakat dalam hal pengetahuan dan kemampuan untuk mengawal
proses pembangunan yang akan dilaksanakan.
(c) Untuk memberi pemahaman lanjutan tentang apa dan bagaimana cara mengelola
pembangunan yang telah dilakukan pada pelatihan sebelumnya.
2. Tujuan
(a) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan masyarakat dalam hal
sistem pembukuan, sistem pengadaan, dan sistem manajemen dan pengawasan
kontruksi pembangunan perumahan dan prasarana.
(b) Menjelaskan tata cara pengelolaan pembangunan.
(c) Memberikan kepercayaan kepada masyarakat serta membangun rasa kepemilikannya.
(d) Meningkatkan kerjasama sinergis antarpelaku pembangunan di masyarakat guna
mempercepat proses pembangunan kembali permukiman.
3. Peserta
(a) Pengurus dan anggota KPR dan KKP
(b) Komite Desa
(c) Kader Komunitas
(d) Tim Pengelola Gudang (jika ada, sesuai Sistem Pengerjaan yang dipilih masyarakat)
(e) Panitia Gabungan (jika ada, sesuai Sistem Pengerjaan yang dipilih masyarakat)
(f) Pengawas Konstruksi
4. Fasilitator Pelatihan
(a) Fasilitator sesuai bidangnya (jika perlu dan memungkinkan dapat meminjam
fasilitator dari desa lain).
(b) Spesialis distrik sesuai bidangnya (wajib menghadiri setiap pelatihan ini).
(c) Spesialis dari Kantor Pusat (jika memungkinkan, terutama untuk materi manajemen
konstruksi).
5. Materi Pelatihan
(a) Pengadministrasian Keuangan dan Material
Tahapan pencairan dana perumahan dan prasarana.
Mekanisme dan prosedur pengajuan dana perumahan dan prasarana.
Format-format yang dibutuhkan dalam pengajuan dana perumahan dan prasarana
ANSSP dan tata cara pengisiannya.
Format-format yang dibutuhkan dalam pengadministrasian dan pembukuan dana
prasarana dan tata cara pengisiannya.
(b) Sistem dan Prosedur Pengadaan Material, Tukang, dan Kontraktor
(c) Manajemen Konstruksi
Tahapan konstruksi.
Standar kualitas teknis konstruksi.
Sistem dan prosedur pengawasan konstruksi.
Format-format pengawasan konstruksi dan tata cara pengisiannya.
C. PENGADAAN MATERIAL
Material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan kontruksi perumahan dan
prasarana, tentunya harus mengacu kepada disain perencanaan kontruksi yang telah
disepakati pada musyawarah desa sebelumnya. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan
adalah: kualitas bahan yang akan digunakan, kuantitas dan kontinuitas bahan yang dibutuhkan, siapa
yang melakukan dan penanggung jawabnya, bagaimana mekanisme pengadaannya, serta jadwal
mulainya pengadaan bahan material tersebut. Hal tersebut harus diperhitungkan serta disiapkan
terlebih dahulu melalui musyawarah, agar proses pelaksanaannya tidak terhambat dan sesuai
kebutuhan.
1. Tujuan
Menjamin bahwa kepentingan masyarakat dan UN-HABITAT terjaga/terpenuhi, dana
yang disalurkan ke masyarakat aman, dan rumah/bangunan terwujud.
2. Prinsip-prinsip
Terbuka-tak-terbatas, adil, jujur, transparan, akuntabel.
Catatan:
Sistem pengadaan yang mengacu pada Keppres No. 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
adalah sistem tender terbuka-terbatas. Artinya, terbuka bagi semua pihak yang memenuhi syarat
yang ditetapkan seperti meliliki NPWP, memiliki Nomor Daftar Perusahaan, memiliki Surat Ijin
Usaha. Dalam sistem ini, orang-orang yang tidak memiliki ijin usaha tetapi memiliki barang untuk
dijual (misalnya: pembuat batubata, atau pengumpul batu pecah, dll.) tidak dapat mengikuti
tender. Hal ini mengakibatkan orang-orang yang baru mulai belajar bisnis dengan modal kecil,
atau mantan pengusaha yang usahanya hancur akibat tsunami dan baru memulai kembali
usahanya, tidak dapat ikut serta dalam tender. Dengan kata lain, sistem terbuka-terbatas
menghalangi hak masyarakat kecil untuk ikut terlibat dalam pengadaan material dan tukang untuk
rekonstruksi dan rehabilitasi sehingga juga berarti menghambat perkembangan ekonomi lokal.
Karena itu dalam ANSSP sistem yang dikembangkan adalah sistem terbuka-tak-terbatas. Siapapun
berhak ikut serta dalam tender, meskipun yang mampu ditawarkannya hanyalah lima truk pasir
dalam satu bulan. Ijin yang dia butuhkan adalah KTP, Kartu Keluarga, dikenal masyarakatnya,
dan surat keterangan dari kecamatan.
3. Kriteria
(a) Tepat Hukum. Calon pemasok harus menjamin bahwa barang yang akan mereka
sediakan adalah barang legal. Untuk itu, calon pemasok minimal harus memiliki surat
keterangan dari Camat setempat, untuk menekankan bahwa legalitas barang adalah
tanggung jawab pemasok, bukan tanggung jawab masyarakat.
(b) Tepat Mutu. Calon pemasok harus menjamin bahwa barang yang akan mereka
sediakan memenuhi standar RAB dan Kontrak dan bersedia dibayar senilai jumlah
barang yang telah disertifikasi oleh masyarakat dan Tim UN-HABITAT.
(c) Tepat Jumlah. Calon pemasok harus menjamin bahwa mereka akan menyediakan
material dalam jumlah seperti yang tertulis dalam perjanjian kontrak dan akan
dibayar maksimal senilai jumlah barang tersebut.
(d) Tepat Spesifikasi. Calon pemasok harus menjamin bahwa barang yang akan dipasok
adalah barang yang memenuhi spesifikasi sesuai yang tertera dalam perjanjian
kontrak.
(e) Tepat Waktu. Calon pemasok harus menjamin bahwa mereka akan menyediakan
material dalam waktu seperti yang tertulis dalam perjanjian kontrak dan setiap
keterlambatan akan dikenai denda yang besarnya setara dengan kerugian yang
diderita masyarakat akibat keterlambatan tersebut.
(f) Tepat Pasokan. Calon pemasok harus menjamin bahwa pasokan barang akan
berlanjut sesuai perjanjian kontrak selama pekerjaan terkait berlangsung.
(g) Tepat Harga. Calon pemasok harus menyetujui bahwa harga bahan bangunan akan
ditetapkan komunitas bukan hanya atas dasar harga ekonomi semata, tetapi juga
harga sosial, harga tersebut harus sedapat mungkin di bawah RAB, dan bahwa harga
tersebut akan dibayar paling cepat satu minggu setelah barang diterima dan
disertifikasi oleh masyarkaat dan Tim UN-HABITAT.
PENTING DIPERHATIKAN
Fasilitator dan Spesialis harus memberikan sertifikasi terhadap barang yang dipasok. Dengan sertifikasi ini
maka Fasilitator dan Spesialis menjamin bahwa:
1. Barang yang diterima benar-benar memenuhi kriteria tepat hukum, tepat mutu, tepat jumlah, tepat
waktu, tepat pasokan, tepat spesifikasi, dan tepat harga sesuai standar yang ditetapkan UN-HABITAT
dalam Panduan ini.
2. KPR/KKP hanya akan membayar kepada Pemasok senilai jumlah barang yang telah disertifikasi oleh
masyarakat dan Tim UN-HABITAT paling cepat satu minggu setelah barang disertifikasi.
Pengeluaran dana di luar ketentuan ini sama sekali dilarang dan Fasilitator serta Spesialis harus ikut
bertanggung jawab mengontrol dan mengendalikan hal ini.
6. Sistem Pengadaan
Ada empat sistem berikut yang bisa digunakan dalam pengadaan bahan bangunan:
(a) Sistem Tender
(b) Sistem Penunjukan Langsung
(c) Sistem Pembelian Eceran
(d) Sistem Campuran
7. Penawaran Pemasok
Pemasok memasukkan penawaran dalam amplop tertutup. Jumlah penawaran yang
dimasukkan ke dalam amplop tertutup adalah sejumlah KPR/KKP ditambah dua. Jika
ada 5 KPR dan 3 KKP yang menyelenggarakan pengadaan, dan calon pemasok ingin
mengikuti semuanya, maka berarti dia harus memasukkan penawaran dalam 5 + 3 + 2
amplop tertutup. Lima untuk KPR, 3 untuk KKP, dan dua untuk Komite Desa dan Tim
UN-HABITAT (masing-masing satu amplop).
Î Gunakan Format R/Konstruksi-3: Contoh Surat Penawaran Calon Pemasok
PENTING DIPERHATIKAN
1. Fasilitator dan Spesialis berkewajiban menjelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing sistem
pengadaan tersebut kepada masyarakat. Pilihan mengenai sistem mana yang akan digunakan,
sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing KPR/KKP setelah mereka memperoleh penjelasan yang
cukup.
2. Masyarakat juga harus diberitahu bahwa sistem pengadaan apapun yang mereka pilih, material yang
digunakan harus memenuhi tujuh kriteria di atas dan harus memperoleh sertifikasi Tim UN-
HABITAT.
3. UN-HABITAT berhak memerintahkan pembongkaran bangunan, atau menghentikan pembayaran
tahap berikutnya, atau memutuskan kontrak (terminasi) antara UN-Habiat dengan KPR/KKP jika
KPR/KKP terbukti (a) memakai bahan bangunan yang belum disertifikasi Tim UN-Habiat, atau (b)
mengganti bahan bangunan yang telah disertifikasi dengan material lain yang tidak memenuhi
standar padahal sudah diberitahu mengenai larangan tersebut.
4. Surat Usulan Penerapan Sanksi seperti tersebut pada nomor 3 ditandatangani oleh Fasiliator,
Spesialis, Manajer Distrik dan disahkan oleh Program Manager. Sambil menunggu pengesahan,
Manajer Distrik atas usulan Fasilitator dan Spesialis berhak mengeluarkan SURAT PERINTAH
PENGHENTIAN SEMENTARA PROSES KONSTRUKSI.
5. Seluruh kerugian yang diakibatkan oleh proses sanksi tersebut ditanggung sepenuhnya oleh
KPR/KKP kecuali jika ternyata kesalahan berada di pihak Tim UN-HABITAT.
PENTING DIPERHATIKAN
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, berikut beberapa cara yang dapat digunakan:
1. Selenggarakan anwising (penjelasan) terlebih dahulu kepada para calon pemasok yang sebelumnya
sudah mendaftar (mungkin ke UN-HABITAT, mungkin juga ke Kepala Desa atau ke Komite Desa).
2. Selenggarakan penjelasan kepada Komite Desa, KPR, dan KKP mengenai sistem dan prosedur
pengadaan melalui pelatihan (lihat Volume 3).
D. PENGADAAN TUKANG
Pengadaan tukang untuk pengerjaan kontruksi pembangunan perumahan dan prasarana
sebaiknya telah dibahas dan diputuskan pada pertemuan musyawarah desa (MD-4). Jumlah
tukang yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan volume dan jenis pekerjaan. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan tukang adalah mengenai
kemampuan/skill yang dimiliki para tukang, serta pasokan bahan bangunan yang
dibutuhkan berdasarkan tahapan. Sering kali terjadi tukang tidak menyelesaikan pekerjaan,
disebabkan oleh keterlambatan pasokan bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan pada saat
pelaksanaan kontruksi. Mereka akan merasa rugi dan terhambat pekerjaannya dengan
menghitung waktu yang terus berjalan, sedangkan bahan bangunan tidak tersedia di tempat.
1. Tujuan
Menjamin bahwa kepentingan masyarakat terjaga/terpenuhi, dana yang disalurkan ke
masyarakat aman, dan rumah/bangunan terwujud.
2. Prinsip-prinsip
Terbuka tak terbatas, adil, jujur, transparan, akuntabel.
3. Kriteria
(a) Kualitas. Calon tim tukang harus mempunyai kemampuan/skill teknis membangun
perumahan dan prasarana, serta bersedia memenuhi standar RAB dan Kontrak.
(b) Kuantitas. Calon tim tukang harus menjamin bahwa mereka akan menyediakan tim
tukang sesuai dengan jumlah kebutuhan permintaan seperti yang tertulis dalam
perjanjian kontrak.
(c) Waktu Pengerjaan. Calon tim tukang harus menjamin bahwa waktu pengerjaan,
sesuai dengan rencana seperti yang tertulis dalam isi kontrak.
(d) Upah. Calon tim tukang sepakat dengan tawaran upah dari pihak pemberi pekerjaan,
serta mematuhi tentang pencairan dana upah setelah pekerjaan diselesaikan
berdasarkan tahapan pengerjaan yang telah diselesaikan.
4. Surat Perjanjian
Setelah tim tukang dipilih berdasarkan musyawarah yang disepakati, maka dianjurkan
agar dibuat Surat Perjanjian berikut:
Î Gunakan Format R/Konstruksi-6: Surat Perjanjian antara KPR/KKP dengan Tukang.
5. Sistem Pengadaan
Ada dua sistem berikut yang bisa digunakan dalam pengadaan tukang bangunan:
(a) Sistem Tender
(b) Sistem Penunjukan Langsung
PENTING DIPERHATIKAN
Masyarakat mempunyai hak penuh untuk memilih satu dari dua cara di atas. Bahkan menggunakan cara
lain yang menurut mereka lebih baik.
1. Latar Belakang
(a) Sebagai prasyarat sistem pembangunan yang melibatkan masyarakat secara langsung,
di mana masyarakat adalah sebagai pelaku utama pembangunan,
(b) Pentingnya menjaga kualitas konstruksi perumahan dan prasarana,
(c) Untuk memberi pemahaman tentang kemampuan apa dan bagaimana menjaga agar
kualitas konstruksi terjamin.
2. Tujuan
(a) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan tukang dalam pelaksanaan
konstruksi pembangunan,
(b) Memberikan cara untuk pengawasan konstruksi serta alat apa yang dibutuhkan
sebagai bahan untuk memeriksa proses dan hasil pekerjaan.
3. Peserta
(a) Tukang
(b) KPR, KKP, KOMITE DESA (opsional)
(c) Kader Komunitas (opsional)
(d) Pengawas Konstruksi
4. Faslitator
(a) Fasilitator sesuai bidangnya (jika perlu dan memungkinkan dapat meminjam
fasilitator dari desa lain),
(b) Spesialis distrik sesuai bidangnya (wajib menghadiri setiap pelatihan ini),
(c) Spesialis dari Kantor Pusat (jika memungkinkan).
5. Materi Pelatihan
(a) Tahapan konstruksi.
(b) Standar kualitas teknis konstruksi.
(c) Sistem dan prosedur pengawasan konstruksi.
(d) Format-format pengawasan konstruksi dan tata cara pengisiannya.
(Penjelasan lebih detil tentang pelatihan dapat dilihat di: (a) Buku Panduan ANSSP
Volume 8: Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Pelaku, dan (b) Panduan Teknis Pelatihan
ANSSP UN-HABITAT.)
Catatan Pelatih
Pelatih perlu menjamin bahwa peserta akan
memberi komentar tentang empat sistem yang
bisa digunakan dalam pengadaan bahan
bangunan:
• Sistem Tender
• Sistem Penunjukan Langsung
• Sistem Pembelian Eceran
• Sistem Campuran
Slide
“penuga
Penugasan kelompok san
Setiap kelompok mendiskusikan petunjuk kelom
teknis pengisian masing-masing format pok”
tersebut. kelompok wajib mencatat beberapa
hal yang belum jelas untuk didiskusikan dalam
diskusi pleno.
Alokasi waktu 15 menit untuk diskusi
kelompok dan presentasi hasil diskusi
kelompok 5 menit.
FORMAT R/KONSTRUKSI-1
SURAT PERJANJIAN
KELOMPOK PEMBANGUN RUMAH DENGAN PEMASOK1
1. Nama: 8 _______________________________
Umur: 9 _______________________________
Jenis Kelamin: 10 _______________________________
Alamat: 11 ____________________________________________________
______________________________________________________
Bertindak untuk dan atas nama Kelompok Pembangun Rumah (KPR)
12____________________, Desa/Kelurahan 13___ _ Kecamatan 14___ _
Kabupaten/Kota ___ 15 _ yang untuk selanjutnya disebut KPR.
2. Nama: 16 _______________________________
Umur: 17 _______________________________
Jenis Kelamin: 18 _______________________________
Alamat: 19 ______________________________________________________
______________________________________________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, Badan Hukum*
20_______________________ yang dalam Surat Perjanjian ini bertindak sebagai PEMASOK
KPR dan PEMASOK bersepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan rumah anggota
KPR di Desa/Kelurahan 21___ _ Kecamatan 22___ _ Kabupaten/Kota 23___
_, dengan kewajiban masing-masing pihak sebagai berikut.
1. Kewajiban KPR
a. Menandatangani Surat Perjanjian ini sebanyak dua rangkap, masing-masing
bermeterai cukup, selambatnya 3 (tiga) hari setelah menetapkan pemasok yang
dipilihnya, dan selanjutnya menyerahkan satu copy kepada PEMASOK.
b. Memberitahukan dan menyerahkan kepada PEMASOK satu DAFTAR KEBUTUHAN
BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai dengan gambar teknis
(terlampir) selambatnya 3 (tiga) hari sebelum barang yang bersangkutan dibutuhkan.
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai
1
. Coret salah Satu
2. Surat Perjanjian ini perlu dibuat antara setiap KPR dengan setiap Pemasok. Jika satu KPR memutuskan untuk
memakai tiga pemasok, maka KPR perlu membuat Surat Perjanjian semacam ini dengan tiga pemasok tersebut.
Mekanisme Pengadaan dan Pengendalian Bahan serta Tenaga Kerja
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 8 / 19
dengan gambar teknis (terlampir) termaksud tidak boleh melebihi jenis dan jumlah
dari yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
c. Membayar kepada PEMASOK sejumlah uang seperti yang tercantum dalam DAFTAR
KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai dengan gambar
teknis (terlampir) selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah PEMASOK menyerahkan
barang yang dipesan dan telah memeriksa jumlah dan kualitas barang tersebut.
2. Kewajiban PEMASOK
a. Menandatangani Surat Perjanjian ini sebanyak dua rangkap, masing-masing
bermeterai cukup, bersama-sama dengan PEMBELI.
b. Mengirimkan bahan bangunan pada waktu, jumlah, dan tempat yang sesuai dengan
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai
dengan gambar teknis (terlampir) yang dikirimkan PEMBELI
c. Menjamin bahwa barang yang dikirim sesuai dengan DAFTAR KEBUTUHAN
BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) dan bersedia menarik kembali jika barang
yang dikirim tidak sesuai dengan gambar teknis (terlampir) yang dikirimkan
PEMBELI
d. Menyatakan dan memberikan jaminan secara tertulis bahwa barang yang dimiliki dan
dipasoknya kepada PEMBELI bukan BARANG ILEGAL dan bersedia dituntut di
depan pengadilan apabila di belakang hari terbukti bahwa barang yang dimiliki dan
dipasok kepada PEMBELI terbukti sebagai BARANG ILEGAL.
e. Menjamin bahwa selama masa berlakunya Surat Perjanjian ini harga bahan bangunan
yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian tidak akan mengalami perubahan
harga.
f. Jika terjadi keterlambatan pemasokan karena kesalahan pemasok, maka pemasok
wajib membayar kerugian yang diderita KPR akibat keterlambatan tersebut. Besarnya
jumlah ganti rugi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara Pihak Pemasok
dengan KPR pada saat penandatanganan surat perjanjian ini (hasil kesepakatan
terlampir).
g. Seluruh barang yang terkait dengan kontrak ini harus sesuai dengan gambar teknis
(terlampir), dan jika terjadi ketidaksesuaian, maka pemasok diharuskan untuk
mengganti barang tersebut. Apabila tidak mengganti barang tersebut dalam waktu
yang telah disepakati dengan pihak KPR, maka bersedia dituntut di depan
pengadilan.
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap dua bermeterai cukup dan berlaku sejak ditandatangani
hingga 4 (empat) bulan berikutnya.
KPR PEMASOK
(___________31___________) (____________32__________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 33____________ Desa/Kelurahan 34____________
(___________35____________) (__________36_____________)
LAMPIRAN
KPR PEMASOK
(___________10___________) (____________11__________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 13____________ Desa/Kelurahan 14____________
(_________15______________) (__________16_____________)
FORMAT R/KONSTRUKSI-2A
(Contoh)
SURAT PENAWARAN PEMASOK
IDENTITAS PEMASOK:
Kepada Yth.
Purchasing Departement
UN HABITAT
Di Banda Aceh
Perihal : Penawaran
Nomor : ________
Dengan hormat,
Bersama surat ini kami ingin memberikan penawaran terhadap bapak mengenai pengadaan
kayu.
KAYU JENIS SEMBARANG MERAH Rp 2.600.000,- per kubik, sampai lokasi.
Dengan nilai lebih yang kami berikan sebagai berikut:
1. Kayu yang kami supply adalah Legal, dengan semua surat-surat LENGKAP
2. Tidak diperlukan Down Payment
3. Pembayaran paling lambat 1 minggu setelah barang diterima dilokasi.
4. Kayu yang masuk dapat disortir dan hanya diambil yang memenuhi standar dari UN
HABITAT.
5. Pembayaran juga akan dihitung berdasarkan kayu yang hanya diterima oleh UN
HABITAT
6. Jumlah quantity yang UN HABITAT perlukan berapa saja, sanggup kami sediakan.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah, pada musim hujan seperti saat ini harga kayu
akan cenderung naik, karena supply terha,bat. Selain itu pada bulan Januari nanti BBM akan
naik, dan yang pasti harga kayu pada tahun depan pun akan kembali melambung.
FORMAT R/KONSTRUKSI-2B
(Contoh)
SURAT PENAWARAN PEMASOK
SURAT PENAWARAN
Dengan ini saya:
Nama: 1 .................................................
Alamat: 2 .................................................
Telp./HP: 3 .................................................
Jabatan di perusahaan: 4 .................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan 5................................., beralamat di
6..................................................
Melalui surat ini saya menawarkan dan menyatakan kesanggupan untuk memasok barang-
barang material bangunan dengan jenis, spsesifikasi, harga dan kapasitas terlampir.
Adapun pelayanan tambahan yang saya janjikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari surat
penawaran pemasokan ini adalah sebagai berikut:
A. Pengiriman
1. Barang akan dikirimkan sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang diminta oleh
pembeli dan dicantumkan dalam Daftar Permintaan/Pemesanan Barang (DPPB).
2. Barang akan dikirimkan langsung di lokasi gudang kelompok.
3. Barang akan diterima oleh pembeli paling lambat satu minggu (tujuh hari) setelah
DPPB diterima pemasok.
4. Untuk setiap satu hari keterlambatan dari poin A. 3 di atas, kami bersedia membayar
denda sebesar 5% (lima persen) dari nilai barang yang diterima.
5. kami bersedia tunduk pada hasil pengecekan jumlah, kualitas, dan spesifikasi barang
yang dilakukan oleh pembeli dan Tim UN HBITAT.
B. Pembayaran
1. Setelah barang dietrima oleh pembeli dan dinyatakan benar (sesuai dengan jumlah,
kualitas, dan spesifikasi barang) oleh pembeli dan Tim UN HABITAT, pembayaran
dilakukan melalui transfer bank.
2. Pembayaran/transfer dapat dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah barang
diterima oleh pembeli dan dinyatakan benar oleh pembeli dan Tim UN HABITAT.
3. Jumlah dana yang dibayaran/ditransfer adalah jumlah barang yang dinyatakan benar
oleh pembeli dan Tim UN HABITAT.
4. Keterlambatan pembayaran oleh pembeli, akan dikenakan denda sebesar 5% (lima
persen) dari nilai barang yang diterima. Jika ada denda keterlambatan yang harus
dibayar oleh pemasok, maka denda ini dapat dipotongkan langsung dari jumlah
harga yang tersebut pada poin B.3 di atas.
(_11__________________)
LAMPIRAN
JENIS DAN SPESIFIKASI BARANG
CATATAN:
Demikianlah kami sampaikan penjelasan jenis dan spesifikasi barang bangunan dari
perusahaan kami, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
_12_______________
FORMAT R/KONSTRUKSI-3
SURAT PERJANJIAN
KELOMPOK PEMBANGUN RUMAH DENGAN TUKANG
1. Nama: 8 _______________________________
Umur: 9 _______________________________
Jenis Kelamin: 10 _______________________________
Alamat: 11 ____________________________________________________
______________________________________________________
2. Nama: 16 _______________________________
Umur: 17 _______________________________
Jenis Kelamin:18 _______________________________
Alamat: 19 ______________________________________________________
______________________________________________________
Bertindak atas untuk dan atas nama diri sendiri, yang untuk selanjutnya disebut sebagai
Kepala Tukang.
Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan rumah anggota KPR di
Desa/Kelurahan 20___ _ Kecamatan 21___ _ Kabupaten/Kota 22___ _
sebanyak 23___ (_24__________) buah rumah, dengan kewajiban masing-masing pihak sebagai
berikut.
1. Kewajiban KPR
h. Menyediakan bahan bangunan yang diperlukan oleh Kepala Tukang untuk
menjalankan tugasnya secara tepat jumlah dan tepat waktu sesuai dengan Daftar
Kebutuhan Material Material yang diserahkan kepala tukang.
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, disetujui dan ditandatangani
kedua belah pihak pada hari 29___________, tanggal 30__________, bulan 31______________,
tahun 32________, dan mulai berlaku terhitung sejak penandatanganan kontrak oleh kedua
belah pihak.
(____________33__________) (___________34___________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 35____________ Desa/Kelurahan 36____________
(__________37_____________) (__________38_____________)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT-FORMAT PENGADAAN MATERIAL DAN
TENAGA KERJA
40. Diisi dengan nama alamat lengkap dan nomor telepon pemasok material
41. Diisi dengan nomor urut sesuai barang yang akan dipasok
42. Diisi dengan nama barang yang akan dipasok
43. Diisi dengan tipe/ model barang yang akan dipasok
44. Diisi dengan jumlah barang yang akan dipasok
45. Diisi dengan harga barang yang akan dipasok
46. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
47. Diisi dengan nama dan tandatangan pemasok material
48. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
49. Diisi dengan nama Desa/ Kelurahan
50. Diisi dengan nama Desa/ Kelurahan
51. Diisi dengan nama dan tandatangan Koordinator Komite Desa
52. Diisi dengan nama dan tandatangan Kepala Desa/ Lurah
2. FORMAT R/ KONSTRUKSI-2A
Surat Penawaran Pemasok
3. FORMAT R/ KONSTRUKSI-2B
Surat Penawaran Pemasok
1. Diisi dengan nama yang mengajukan penawaran material
2. Diisi dengan Alamat lengkap yang mengajukan penawaran material
3. Diisi dengan nomor telephone/ handphone yang mengajukan penawaran material
4. Diisi dengan jabatan ybs di lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran
material
5. Diisi dengan nama lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran material
6. Diisi dengan alamat jelas lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran
material
7. Diisi dengan nama kota/ tempat lembaga/ perusahaan yang mengajukan
penawaran material
8. Diisi dengan tanggal pengajuan penawaran
9. Diisi dengan bulan pengajuan penawaran
10. Diisi dengan tahun pengajuan penawaran
11. Diisi dengan nama dan tandatangan yang mengajukan penawaran material
12. Diisi dengan nama dan tandatangan yang mengajukan penawaran material
4. FORMAT R/ KONSTRUKSI-3
SURAT PERJANJIAN KPR DENGAN TUKANG
1. Diisi dengan nama hari pada saat penandatanganan surat perjanjian
2. Diisi dengan tanggal saat penandatanganan surat perjanjian
3. Diisi dengan nama bulan saat penandatanganan surat perjanjian
4. Diisi dengan tahun saat penandatanganan surat perjanjian
5. Diisi dengan nama desa/ kelurahan
6. Diisi dengan nama kecamatan
7. Diisi dengan nama kabupaten/ kota
8. Diisi dengan nama ketua KPR
9. Diisi dengan umur ketua KPR
10. Diisi dengan jenis kelamin ketua KPR
Catatan Pelatih
Pelatih harus menjamin bahwa pilihan yang
disepakati peserta adalah mencatat semua
transaksi keuangan dalam buku bank dan buku
kas dengan berbagai buku bantu lainnya.
MHA2.06a.1
ADMINISTRASI KPR
KPR1:
Desa/Kelurahan2:
Kecamatan3:
Kabupaten/Kota4:
Provinsi5:
KPR4 KECAMATAN7
DESA/KELURAHAN5 KABUPATEN/KOTA8
1
2
3
4
5
Nama
Tandatangan
Tanggal
KPR4 KECAMATAN7
DESA/KELURAHAN5 KABUPATEN/KOTA8
1
2
3
4
5
Nama
Tandatangan
Tanggal
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Tandatangan
Tanggal
1
2
3
4
5
6
Tandatangan
Tanggal
KPR4: DUSUN8:
NAMA KK5: DESA/KELURAHAN9:
NO. RUMAH6: KECAMATAN10:
NO. PLOT/KAVLING7: KABUPATEN/KOTA11:
1
2
3
5
6
Tanggal
RINCIAN PEMBAYARAN MATERIAL (HANYA UNTUK MATERIAL YANG DIBELI DARI SUPPLIER)
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
TANDA TANGAN
NO Tanggal10 Nama supplier11 No Bukti12 Jumlah Pembayaran13 Sisa 14 Keterangan17
Bendahara15 Supplier16
1
2
3
4
5
6
Tandatangan
Tanggal
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Tandatangan
Tanggal
KPR4: DUSUN8:
NAMA KK5: DESA/KELURAHAN9:
NO. RUMAH6: KECAMATAN10:
NO. PLOT/ KAVLING7: KABUPATEN/KOTA11:
TANDA TANGAN
NO. TANGGAL12 URAIAN 13 NO. BUKTI14 PEMASUKAN15 PENGELUARAN16 SALDO17
Bendahara18 KK19
1
2
3
4
5
buku bank harus direlokasikan dan ditutup setiap minggu
Ketua20 Sekretaris21 Kepala Keluarga22 Fasilitator (CD) 23
Nama
Tandatangan
Tanggal
MHA2.06b.1
ADMINISTRASI POKJA
POKJA1:
Desa/Kelurahan2:
Kecamatan3:
Kabupaten/Kota4:
Provinsi5:
POKJA4 KECAMATAN7
DESA/KELURAHAN5 KABUPATEN/KOTA8
1
2
3
4
5
6
Nama
Tandatangan
Tanggal
POKJA4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
TANDA TANGAN
NO. TANGGAL10 URAIAN11 VOLUME12 NO. BUKTI13 PEMASUKAN14 PENGELUARAN15 SALDO16
BENDAHARA17
1
2
3
4
5
6
Tandatangan
Tanggal
POKJA4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Tandatangan
Tanggal
Tandatangan
Tanggal
RINCIAN PEMBAYARAN MATERIAL (HANYA UNTUK MATERIAL YANG DIBELI DARI SUPPLIER)
POKJA4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
TANDA TANGAN
NO Tanggal10 Nama supplier11 No Bukti12 Jumlah Pembayaran13 Sisa 14 Keterangan17
Bendahara15 Supplier16
1
2
3
4
5
Tandatangan
Tanggal
POKJA4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Kepala
Ketua18 Bendahara19 Gudang Fasilitator (CD) 21
20
Nama
Tandatangan
Tanggal
MHA2.06b.2
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT R-KONSTRUKSI ADMINISTRASI POKJA 1-6
19. Diisi dengan uraian sebagai catatan bila diperlukan oleh mendahara POKJA
20. Diisi dengan angka jumlah total pembayaran upah
21. Diisi dengan nama, tandatangan ketua POKJA, dan tanggal pembayaran upah
22. Diisi dengan nama, tandatangan bendahara POKJA, dan tanggal pembayaran
upah
23. Diisi dengan nama, tandatangan pengawas POKJA, dan tanggal pembayaran upah
24. Diisi dengan nama, tandatangan, dan tanggal setelah diperiksa fasilitator comdev
PELAPORAN DAN
PERMOHONAN
PENCAIRAN DANA PENCAIRAN DANA
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
KPR, TUKANG, PELAKSANAAN
DAN PENGAWAS KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
1. Pemasangan Bouwplank
Pemasangan papan bangunan (bouwplank) menggunakan kayu 5/5 cm dan kayu reng 2/3
cm. Pemasangan bouwplank ini berjarak 1 (satu) meter dari keliling lokasi bangunan.
Pemakaian material kayu bisa menggunakan material sisa bangunan yang ada (jika ada),
hal ini diharapkan dapat menekan biaya proses pembangunan rumah serta pemanfaatan
material sisa bangunan akibat bencana tsunami. Pemasangan pekerjaan bouwplank bisa
dilihat pada rencana pemasangan bouwplank terlampir.
Hal yang perlu diperhatikan dalam hal pemasangan bouwplank adalah:
(a) Kayu yang digunakan harus betul-betul lurus (tidak berpuntir),
(b) Bouwplank dipasang pada patok-patok kayu yang nyata kuat dan tertancap di dalam
tanah sehingga tidak bergerak-gerak atau berubah-ubah,
(c) Lebar bouwplank sekurang-kurangnya 20 cm dan tebalnya sekurang-kurangnya 2 cm,
(d) Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus
dibicarakan dahulu dan disetujui Fasilitator Teknik.
(e) Setelah selesai pemasangan papan bangunan wajib dilaporkan kepada Fasilitator
Teknik untuk pemeriksaan sebelum penggalian pondasi dilakukan.
(f) Ketinggian Pemasangan kayu reng 2/3 harus semuanya sejajar yaitu berada 0,5 m di
atas ketinggian lantai. Supaya ketinggiannya sama alat yang digunakan adalah
dengan menggunakan selang yang berisi air yang sudah tidak ada udaranya sama
sekali di dalam selang.
(g) Kayu 5/5 yang dijadikan patok, untuk setiap patoknya harus siku satu sama lainnya.
Untuk menyiku kayu bouwplank yaitu dengan cara seperti gambar dibawah ini.
100.0000
60.0000
80.0000
(h) Pada saat penarikan benang untuk galian pondasi, lakukan penyikuan sekali lagi.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Palu ▫ Selang ▫ Kayu reng 2x 3 cm
▫ Meteran ▫ Kayu 5x 5 cm ▫ Paku kayu 4 cm
▫ Gergaji
Pekerjaan galian tanah pondasi ini dapat dilihat pada gambar detail pondasi telampir.
Sambil melakukan pekerjaan ini, sebaiknya juga melakukan pekerjaan pembesian untuk
tulangan memanjang dalam pondasi, kolom dan sloof untuk persiapan pekerjaan
pembesian. Pada pekerjaan ini yang perlu diperhatikan adalah kedalaman galian harus
benar-benar seusai dengan gambar rencana.
Alat-alat yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong ▫ Gergaji ▫ Parang
▫ Cangkul ▫ Palu besar–5 Kg ▫ Benang
▫ Cangkul burung ▫ Pengki (untuk patokan galian
▫ Sekop tanah)
4. Pasangan Aanstamping
Setelah pekerjaan urugan pasir bawah pondasi selesai dilakukan, lakukan pekerjaan
pemasangan aanstamping. Pekerjaan aanstamping ini hanya merupakan pasangan batu
gunung kosong (tanpa adanya spesi). Pasangan batu gunung ini setinggi 10 (sepuluh) cm
sepanjang galian pondasi di atas urugan pasir sebelumnya. Lihat gambar detail pondasi.
Pasangan aanstamping ini berguna sebagai penyalur beban dari pondasi ke tanah,
sehingga aanstampin ini merupakan lantai kerja awal pondasi memberikan beban ke
tanah. Kepada pemilik rumah harus benar-benar mengawasi dalam hal pemasangan
aanstamping ini untuk menambah kekuatan tanah di tempat pondasi dibuat.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong/Pengki ▫ Batu gunung
PELAPORAN DAN
PERMOHONAN
PENCAIRAN PENCAIRAN
DANA DANA
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
KPR, TUKANG, PELAKSANAAN
DAN PENGAWAS
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
kusen dan sudah siap pada waktu proses pemasangan dinding bata. Pemasangan dinding
bata dan letak kusen dapat dilihat pada gambar denah rencana kusen.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong/Pengki ▫ Lot ▫ Kerikil
▫ Cangkul ▫ Balok 5 x 5 cm Kusen ▫ Semen
▫ Sekop yang telah jadi ▫ Batu bata
▫ Timba semen ▫ Tanah urug ▫ Air tawar
▫ Sendok semen ▫ Pasir
5. Pemasangan Kabel Instalasi Listrik dan Titik Lampu
Jika item pekerjaan pasangan dinding bata sudah selesai dikerjakan, lakukan pemasangan
instalasi listrik dan titik lampu dengan posisi yang telah ditentukan seperti pada gambar
rencana instalasi listrik. Semua kabel listrik harus masuk ke dalam pipa PVC untuk kabel
listrik ukuran ¼ inchi agar kabel dapat terlindungi.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Palu ▫ Klam pipa ¼”
▫ Pipa ¼” ▫ Kabel NYA 2,5 mm
6. Pemasangan Beton Ringbeam (Lintel atau Balok Latai) dan Ringbalk
Setelah pemasangan kusen pintu dan jendela dan pemasangan dinding sampai setinggi
pintu dan jendela, lakukan pengecoran ringbeam (lintel). Di atas lintel ini pasang kembali
dinding bata dan tempatkan pula jalusi atau lubang angin. Setelah itu, lakukan
pengecoran ringbalk.
Baik ringbeam maupun ringbalk berdimensi 10 x 20 cm dengan campuran adukan beton
1:2:3 (1 bagian semen: 2 bagian pasir: 3 bagian kerikil) sesuai dengan gambar rencana
ringbeam dan ringbalk. Untuk pembesian pada beton ring balk ini menggunakan besi
diameter 12 mm untuk tulangan memanjang dan besi diameter 8 mm untuk begel dengan
jarak antarbegel 15 cm. Dalam proses pembuatan beton ringbeam dan ringbalk ini dapat
menggunakan kayu bekesting sebelumnya yang digunakan untuk proses pembuatan
sloof.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong/Pengki ▫ Papan cor untuk mal ▫ Pasir
▫ Cangkul ▫ Besi ø 8 mm ▫ Semen
▫ Sekop ▫ Tanah urug ▫ Air tawar
▫ Timba semen ▫ Kerikil ▫ Besi ø 12 mm
▫ Sendok semen
7. Pasangan Dinding Gavel (Kuda-kuda dari Pasangan Bata)
Pekerjaan pemasangan dinding gavel ini, sama seperti dalam proses pekerjaan dinding
dengan menggunakan campuran 1: 4 (1 bagian semen: 4 bagian pasir).
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong/Pengki ▫ Timba semen ▫ Batu bata
▫ Cangkul ▫ Sendok semen ▫ Semen
▫ Sekop ▫ Pasir ▫ Air tawar
Metode
Akti Dead Kema
Pengen Barrier Solusi
vitas line juan
dalian
Metode
Aktivi Dead Keama
Pengen Barrier Solusi
tas line juan
dalian
1 PEMBERSIHAN
… ……………………
…..
% Progress64
% Progress66
% Progress68
FORMAT R/KONSTRUKSI-7
LAPORAN MINGGUAN
2. TUKANG
KEPALA KELOMPOK
3. (MANDOR)
PENGAWAS
4. KONSTRUKSI
SUB TOTAL I 11
SUB TOTAL II 17
TOTAL I + II 18
(________19__________) (________20________)
FORMAT R/KONSTRUKSI-8
(________21__________) (________22________)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT R-KONSTRUKSI – 6, 7, DAN 8
2. LAPORAN MINGGUAN
1. Diisi dengan nama kabupaten
2. Diisi dengan nama kecamatan
3. Diisi dengan nama desa/ kelurahan
4. Diisi dengan nama KPR
5. Diisi dengan angka
6. Diisi dengan jenis-jenis tenaga kerja sesuai kebutuhan pekerjaan
7. Diisi dengan HOK (hari orang kerja)
8. Diisi dengan jumlah realisasi hari orang bekerja per minggu sesuai daftar hadir
pada laporan harian dalam seminggu
9. Diisi dengan angka nilai upah perhari kerja sesuai jenis tenaga kerja point 2.6
10. Diisi dengan jumlah nilai upah dari perkalian jumlah realisasi hari orang kerja
dengan nilai upah perhari kerja
11. Diisi dengan jumlah nilai rupiah dari upah seluruh tenaga kerja
12. Diisi dengan jenis-jenis material yang dipergunakan sesuai kebutuhan pekerjaan
13. Diisi dengan unit/ satuan sesuai jenis material
14. Diisi dengan jumlah realisasi unit/ satuan penggunaan material perminggu sesuai
dengan penggunan material pada laporan harian
15. Diisi dengan nilai angka harga satuan sesuai jenis material yang digunakan point
2.12
16. Diisi dengan jumlah nilai harga perkalian dari jumlah realisasi unit/ satuan
penggunaan material dengan harga satuan material
17. Diisi dengan jumlah nilai rupiah dari biaya seluruh material
18. Diisi dengan jumlah nilai biaya dari sub total I dan sub total II
19. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
20. Diisi dengan nama dan tandatangan fasilitator
MHA2.09d.2.
UNITED NATIONS HUMAN SETTLEMENTS PROGRAM (UN-HABITAT)
ACEH NIAS SETTLEMENTS SUPPORT PROGRAM (ANSSP)
FORMAT R/KONSTRUKSI-6
:
HARI 1 KPR4 :
TANGGAL 2 : DESA5 :
No
Cuaca Jam
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Baik16
2 Gerimis17
3 Hujan18
KETERANGAN KEHADIRAN: 19
PERINGATAN/INSTRUKSI DLL: 20
FORMAT R/KONSTRUKSI-7
LAPORAN MINGGUAN
2. TUKANG
KEPALA KELOMPOK
3. (MANDOR)
PENGAWAS
4. KONSTRUKSI
SUB TOTAL I 11
SUB TOTAL II 17
TOTAL I + II 18
(________19__________) (________20________)
FORMAT R/KONSTRUKSI-8
(________21__________) (________22________)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT R-KONSTRUKSI – 6, 7, DAN 8
2. LAPORAN MINGGUAN
1. Diisi dengan nama kabupaten
2. Diisi dengan nama kecamatan
3. Diisi dengan nama desa/ kelurahan
4. Diisi dengan nama KPR
5. Diisi dengan angka
6. Diisi dengan jenis-jenis tenaga kerja sesuai kebutuhan pekerjaan
7. Diisi dengan HOK (hari orang kerja)
8. Diisi dengan jumlah realisasi hari orang bekerja per minggu sesuai daftar hadir
pada laporan harian dalam seminggu
9. Diisi dengan angka nilai upah perhari kerja sesuai jenis tenaga kerja point 2.6
10. Diisi dengan jumlah nilai upah dari perkalian jumlah realisasi hari orang kerja
dengan nilai upah perhari kerja
11. Diisi dengan jumlah nilai rupiah dari upah seluruh tenaga kerja
12. Diisi dengan jenis-jenis material yang dipergunakan sesuai kebutuhan pekerjaan
13. Diisi dengan unit/ satuan sesuai jenis material
14. Diisi dengan jumlah realisasi unit/ satuan penggunaan material perminggu sesuai
dengan penggunan material pada laporan harian
15. Diisi dengan nilai angka harga satuan sesuai jenis material yang digunakan point
2.12
16. Diisi dengan jumlah nilai harga perkalian dari jumlah realisasi unit/ satuan
penggunaan material dengan harga satuan material
17. Diisi dengan jumlah nilai rupiah dari biaya seluruh material
18. Diisi dengan jumlah nilai biaya dari sub total I dan sub total II
19. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
20. Diisi dengan nama dan tandatangan fasilitator
MHA2.10.2
FORMAT SATUAN PELAJARAN
Sesi : __________________________________
Peserta
1. Sasaran kerja
2. Sasaran strategis
Intisari
Waktu …. menit
Metode Fasilitasi
Alat bantu
Handout
Bahan Bacaan
Evaluasi Catat disini hal-hal yang dirasa perlu ditingkatkan dan telah
berjalan dengan baik.
MHA2.10.2
CONTOH SATUAN PELAJARAN
Sesi: Menyusun Satuan Pelajaran
Penutup
Tugas Individu
1. Urutkan topik-topik pelatihan tentang
pengawasan konstruksi sebagaimana yang
telah disepakati sebelumnya dalam satu
satuan jadwal pelatihan mulai dari
pembukaan sampai pada penutup
2. Gunakan form Jadwal Pelajaran.
Alokasi waktu :
• 10 menit untuk penugasan individu
• 10 menit untuk penugasan kelompok
Penutup
MHA2.12.1
RENCANA KEGIATAN PASKA PELATIHAN
Setelah mengikut latihan ini, saya berpikir untuk melakukan beberapa kegiatan segera setelah
saya kembali kerja nanti. Kegiatan yang saya pikirkan itu antara lain :
1.
2.
3.
Saya memilih kegiatan-kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut paska latihan ini dengan alasan
:
Secara teknis, langkah-langkah yang harus saya tempuh agar rencana tersebut benar-benar
terlaksana adalah :
MHA2.12.1
EVALUASI AKHIR LATIHAN
Evalusi Umum
Lembar ini adalah lembar penilaian umum anda terhadap keseluruhan materi anda yang telah anda
ikuti. Pada bagian sebelah kanan terdapat beberapa buah pernyataan yang harus anda nilai secara
jujur. Karena itu anda tidak perlu mencantumkan identitas apapun pada lembar penilaian ini, sebab
penilaian itu terutama bukan untuk menilai anda tetapi mencari umpan balik bagi kepentingan latihan
ini dimasa mendatang. Untuk itu, anda cukup melingkari salah satu angka pada skala kontinum 0 – 5
di sebelah kiri setiap pernyataan. Angka 0 – 5 itu menunjukkan taraf pencapaian, kesesuaian dan
pemahaman anda terhadapnya.
0–1–2–3–4–5 Apakah latihan ini sesuai dengan harapan anda sebelum latihan?
0–1–2–3–4–5 Apakah anda memperoleh manfaat dari latihan ini bagi kepentingan
pelaksanaan tugas-tugas anda?
0–1–2–3–4–5 Apakah latihan ini telah memberikan rangsangan bagi diri anda
untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab?
Jika anda merasa perlu untuk mengikuti latihan semacam ini lagi, maka topik atau masalah apa saja
yang anda rasa masih perlu ditambahkan ?
Mengapa
0–1–2–3–4–5 Obrolan tidak resmi di luar jam latihan di kelas (saat istirahat, saat
makan bersama dll)
Mengapa demikian ?
Nama Pemandu
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
Komentar anda yang lain tentang team fasilitator (Boleh ditujukan secara khusus pada
seseorang?).
Bagaimana pendapat anda tentang lama Bagaimana pendapat anda tentang struktur
Rencana Kegiatan Tindak Lanjut (RKTL) dan Evaluasi
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 2 7 / 12
waktu pelatihan ? (Berilah tanda √ pada acara dan jadwal harian latihan ini? (Berilah
kotak yang disiapkan !!!) tanda √ pada kotak yang disiapkan !!!)
Terlalu lama Terlalu ketak
Cukup Imbang antara waktu belajar dan
Terlalu singkat istirahat
Terlalu singkat
MHA2.12.3
Bacalah terlebih dahulu dengan cermat semua pertanyaan di bawah ini sampai selesai, baru
kemudian kerjakan. Waktu yang tersedia untuk anda menyelesaikan pekerjaan ini HANYA
(3) TIGA MENIT !!!
1. Tulislah nama lengkap anda di bagian kanan atas halaman kertas ini
2. Bubuhkan tanda tangan anda dibawah nama tersebut
3. Garis bawahi tulisan ” BAGAIMANA SEHARUSNYA SESEORANG
MELAKSANAKAN PERINTAH?” sebagai judul daftar pertanyaan ini
4. Agar anda tetap ingat, garis bawah juga tulisan : HANYA (3) MENIT !! pada petunjuk
daftar pertanyaan ini
5. Dibalik kertas ini, dibagian atasnya, tulis nama seorang peserta rekan anda yang anda
anggap paling patut mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik latihan ini
6. Kepada kawan peserta kawan yang duduk disebelah kanan atau kiri anda (pilih salah
seorang saja), bisikan kata-kata ”Dia memang hebat” sambil mengacungkan ibu jari
anda.
7. Masih di balik kertas ini, dibagian kiri atasnya, tuliskan kata-kata berikut dengan huruf
besar : SAYA JUGA BISA!
8. Untuk lebih menyakinkan diri anda sendiri, teriakkanlah kata-kata tersebut agar
didengar oleh seluruh kelas.
9. Sekarang berdirilah dan berjalan kearah papan tulis di depan kelas. Tuliskan besar-besar
dipapan tulis dengan spidol boardmaker ”COMMUNITY DRIVEN APPROACH”,
kemudian kembali ke tempat duduk anda semula dengan tenang (tanpa mengganggu
yang lain)
10. Setelah duduk kembali, tarik napas dalam-dalam tiga kali, lalu lingkari angka nomor
soal ini (nomor 10) untuk menandai bahwa anda sudah mengerjakan daftar pertanyaan
ini sampai nomor 10.
11. Kerjakan pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal nomor 1, 2 dan 5 saja.
12. Setelah selesai, tetaplah duduk diam dan tenang di kursi anda dan bersikaplah sebagai
orang yang paling arif dan bijak di dunia ini.
MHA2.12.4
KUIS FASILITATOR
Pilihlah jawaban Anda dan diskusikan jawaban Anda bersama pasangan Anda!
1. Kata fasilitasi berarti :
a. ‘memungkinkan’ atau ‘mempermudah’
b. fasilitasi ada proses sadar membantu sebuah kelompok untuk melakukan
tugasnya dengan sukses sambil mempertahankan fungsinya sebagai suatu
kelompok
c. membantu orang membantu dirinya sendiri dengan sekedar ‘hadir’,
mendengarkan dan merespon kebutuhan mereka.
d. mendukung perorangan, kelompok, dan organisasi dalam proses-proses
partisipatif.
e. semua pilihan di atas, tergantung konteks penggunaan istilah fasilitasi tersebut.
2. Fasilitasi hanya penting bagi mereka yang bekerja :
a. dengan orang desa dan memakai proses-proses partisipatif.
b. di kantor untuk mengkoordinir pekerja lapang.
c. Mengelola proyek.
d. Semua pilihan di atas.
3. Perbedaan antara fasilitator dan pemimpin rapat adalah :
a. pemimpin rapat dapat mengambil keputusan, fasilitator tidak.
b. Pemimpin rapat tidak netral, sedangkan fasilitator harus netral.
c. Pemimpin rapat menetapkan agenda, sedangkan fasilitator mengawal peserta
dalam mengikuti agenda tersebut.
4. Dalam suatu pertemuan, dimungkinkan adanya fasilitator dan pemimpin rapat :
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya
5. Peran utama seorang fasilitator adalah :
a. menjaga agar kelompok tidak menyimpang dari tujuan mereka.
b. Memfasilitasi dinamika kelompok.
c. Memfasilitasi proses pertemuan
d. Semua pilihan di atas.
6. Seorang fasilitator harus berusaha untuk bersikap netral terhadap substansi :
a. ya
b. tidak
c. tergantung situasinya
7. Salah satu ketrampilan penting yang harus dimiliki fasilitator adalah “probing”. Probing
artinya :
a. mengajukan pertanyaan yang terbuka atau open ended.
b. terus bertanya sampai mendapatkan jawaban yang anda cari
c. investigasi
d. probing adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan susulan berdasarkan jawaban
dari pertanyaan sebelumnya untuk meningkatkan pemahaman.
karena anda yang bertanya kepada mereka, dan karenanya anda perlu
menjelaskan peran anda dengan lebih baik. Ini merupakan perubahan bagi
mereka!
b. Minta agar kelompok menyampaikan semua pilihan yang ada, dengan
menekankan bahwa anda ingin mendengar semua gagasan yang ada, dan
seringkali gagasan yang dianggap gilasekalipun menjadi solusi yang terbaik!
c. Terus menjalankan proses yang sudah dimulai dengan keyakinan bahwa begitu
kelompok menyadari bahwa mereka memiliki potensi untuk menemukan jawaban
dari antara mereka, mereka tidak akan kesal lagi dalam proses berikutnya!
d. Bisa salah satu dari semua di atas, tergantung situasinya.
15. Fasilitator adalah faktor terpenting yang akan selalu menjamin terjadinya partisipasi
dalam kelompok :
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya
16. Anda diminta memfasilitasi pertemuan antar pihak. Tujuan pertemuan adalh mencari
solusi terhadap konflik perbatasan antara penduduk desa dan taman nasional. Setelah
beberapa jam anda menyadari bahwa sebetulnya para pihak sedang berusaha mencari
solusi yang memuaskan semua pihak tetapi belum berhasil. Anda mempunyai gagasan
tentang pengalaman di tempat lain yang pernah berhasil; bolehkah anda menyampaikan
gagasan itu?
a. tidak, sebagai fasilitator anda tidak boleh memperkenalkan gagasan maupun
usulan kecuali jika diminta.
b. ya, anda boleh memperkenalkan gagasan anda sebagai salah satu pilihan dan
menjelaskan kelebihan serta kekurangannya. Doronglah peserta untuk
menganalisa gagasan anda seperti mereka menganalisa gagasan lainnya.
c. Ya, tentu! Seharusnya anda melakukan ini dari semula supaya tidak buang waktu
berjam-jam!
17. Lebih penting bagi fasilitator mendorong partisipasi daripada mencapai keputusan akhir.
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya.
Pertanyaan 1 2 3 4 5
Apakah anda merancang proses dan mempersiapkan agenda
terlebih dahulu sebelum melakukan pertemuan?
Apa seluruh peserta jelas memahami hasil yang diharapkan
dari pertemuan sebelum pertemuan dimulai?
Apakah anda membangun aturan main atau tata tertib
pertemuan sebelum pertemuan dimulai?
Apakah agenda dan proses yang anda rancang
memungkinkan isu-isu yang baru muncul dalam pertemuan
diakomodasi?
Apakah anda memilih metode yang beranekaragam dalam
pertemuan yang anda fasilitasi?
Apakah pertemuan anda dimulai dan selesai tepat waktu?
Apakah setiap orang berpartisipasi dalam pertemuan anda?
Apakah anda menghindari tata waktu yang terinci dalam
agenda yang anda susun ?
Apakah anda mengijinkan peserta beristirahat saat mereka
membutuhkannya?
Apakah setiap peserta memahami hasil keputusan pertemuan
dan keputusan tindakan yang perlu dilakukan?
Apakah anda yakin ada orang yang mencatat keseluruhan
proses dan akan dibagi kepada peserta setelah pertemuan?
Apakah peran anda sebagai fasilitator secara jelas dibedakan
dengan panitia lainnya sebelum dimulai dan diantara
peserta?
? Isilah kuisioner di muka dengan cara memberikan tanda “X” pada kolom yang bernomor.
Setiap baris anda hanya boleh membuat tanda “X” pada sebuah kotak. (1=tidak pernah,
2=jarang, 3=kadang-kadang, 4=biasanya, 5=hampir selalu).
? Setiap selesai memberikan tanda “X” pada semua baris, hitunglah jumlah angka yang
anda kumpulkan. Jumlah total angka yang anda kumpulkan akan memiliki makna
sebagai berikut :
• Jika jumlah skor anda antara 50-60, anda telah bekerja dengan bagus dan sempurna.
Pertemuan yang anda kelola sudah memenuhi syarat meraih kesuksesan.
• Jika jumlah skor anda antara 40-50, jangan terlalu kecewa tetapi cobalah lebih fokus
dengan memperbaiki hal-hal yang memang perlu dibenahi.
• Jika jumlah skor anda dibawah 30, hal ini berarti pertemuan yang anda kelola perlu
kerja ekstra untuk memperbaiki hal-hal khusus secara cepat.
PELATIHAN
LANJUTAN 3
2007
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 1/1
PENGANTAR
Manual pelatihan ini merupakan bagian dari serangkaian manual untuk pelatihan para
pelaku ANSSP – UN-HABITAT yakni 1). Staff lapangan ANSSP, khususnya fasilitator dan
specialist yang memfasilitasi kegiatan ANSSP di lapangan dan 2). Masyarakat, khususnya
kelompok masyarakat yang melaksanakan kegiatan ANSSP. Manual pelatihan untuk staff
lapangan terdiri dari a) Manual Pelatihan Dasar, b) Manual Pelatihan Lanjutan 1, c). Manual
Pelatihan Lanjutan 2, d) Manual Pelatihan Lanjutan 3 dan e) Manual Pelatihan untuk Pelatih.
Sedangkan manual pelatihan bagi masyarakat terdiri dari a). Manual Pelatihan Perencanaan,
b). Manual Pelatihan Pengadaan, c). Manual Pelatihan Konstruksi, d). Manual Pelatihan
Pengawasan Konstruksi, e). Manual pelatihan pembukuan dan pelaporan, f). Manual
Pelatihan untuk Tukang. Setiap manual memiliki topik dan tingkat kedalamannya masing-
masing sesuai dengan kebutuhan pelaku dalam pelaksanaan kegiatan ANSSP.
Panduan pelatihan lanjutan 3 ini dibuat sebagai salah satu pegangan pelatih dalam
memberikan pelatihan kepada tim lapangan, khususnya para fasilitator. Pelatihan lanjutan 3
bertujuan untuk:
1. Penyegaran kembali materi tentang tujuan, prinsip, peran para pelaku, siklus ANSSP, dan
standar kualitas teknik konstruksi.
2. Penyegaran dan penekanan kembali materi sistem pelaporan dan pembukuan KPR dan
KOMITE DESA.
3. Penyegaran kembali materi implementasi konstruksi tahap 1 dan tahap 2.
4. Pendalaman materi tentang implementasi konstruksi tahap 3 dan 4 serta penyelesaian
konstruksi (handing over).
Setelah pelatihan ini, tim lapangan harus benar-benar menguasai dan mampu menjelaskan
kepada, serta mendampingi masyarakat dalam, tahapan implementasi konstruksi tahap 3 dan
tahap 4, penyelesaian pekerjaan (handing over), dan pelaporan akhir. Materi pelatihan berasal
dari Buku Panduan ANSSP Volume IV dan Volume V dan Buku Panduan Konstruksi.
Banyak cara meningkatkan kapasitas pelaku ANSSP, khususnya tim lapangan dan
masyarakat. Manual ini bukanlah satu-satunya cara yang wajib digunakan setiap pelatih.
Manual ini hanya salah satu diantara sekian banyak cara yang dipakai. Karena itu manual ini
diharapkan dapat menjadi media penggalian cara-cara kreatif dan inovatif agar proses
transfer pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam menjalankan proyek ANSSP dapat
dilakukan lebih efektif.
Disadari bahwa penyusunan manual pelatihan ini telah mendapat dukungan dari berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Karena itu pada tempatnya, disampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung sehingga rangkaian manual pelatihan ini dapat diselesaikan.
Pembukaan
Penutup
5
PELATIHAN LANJUTAN 3
4
Langkah 4 Æ Konstruksi rumah tahap 3-4
3
2 Langkah 5 Æ Sertifikasi dan serah terima
ABSTRAKSI
Sasaran pelatihan : Melalui pelatihan lanjutan 3, peserta mengenal dan benar-benar trampil
melakukan, menggunakan dan menjelaskan:
(a) Tujuan, prinsip, peran para pelaku, siklus ANSSP, dan Standar Kualitas Teknik
Konstruksi.
(b) Proses perencanaan detil teknis pembangunan rumah dan prasarana
(c) Pengendalian standar kualitas konstruksi, kualitas tukang, dan kualitas material
(d) Teknis pengelolaan dan pencatatan keuangan KPR dan KKP
(e) Langkah-langkah teknis konstruksi rumah KPR untuk pencairan dana ke 3 dan ke 4.
(f) Standar kualitas pekerjaan penyelesaian rumah
(g) proses serah terima rumah dan prasarana
Materi pelatihan mengacu pada buku Panduan Pelaksanaan ANSSP Volume 4 dan buku
Panduan Konstruksi.
Tindak Lanjut: Setelah mengikut pelatihan ini, Fasilitator dan specialist akan melakukan
pendampingan masyarakat dalam kegiatan konstruksi rumah tahap 3-4 dan serah terima
rumah bantuan UN-HABITAT yang meliputi:
(a) Menjelaskan standar kualitas teknis pekerjaan konstruksi rumah tahap 3 dan 4
(b) Mendampingi penerima manfaat dalam proses pengadaan dan pengawasan kualitas
material dan pekerjaan tukang tahap 3 dan 4
(c) Mendampingi penerima manfaat, khususnya pengurus KPR dan KKP dalam pembukuan
dan pelaporan keuangan KPR
(d) Memonitoring pengerjaan konstruksi rumah tahap 3 dan 4
(e) Melakukan kegiatan sertifikasi penyelesaian rumah
(f) Melakukan serah terima rumah bantuan UN-HABITAT kepada pemilik rumah
(g) Menyusun laporan akhir penyelesaian pembangunan rumah
(h) Memberi pelatihan tentang konstruksi rumah tahap 3 dan 4 kepada tukang serta
pembukuan dan pelaporan akhir KPR / KKP.
Evaluasi hasil pelatihan dan implementasi konstruksi tahap 3 dan 4 serta kegiatan serah
terima dilakukan secara umum dalam penyelesaian rumah.
MHA3.01a.1.
RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 3
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP 3 – 4 DAN SERAH TERIMA
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP; menjelaskan peran detail
pelaku ANSSP; menjelaskan standar kualitas teknik konstruksi; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan prasarana; menjelaskan kegiatan
persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; pengendalian kualitas konstruksi, tukang, dan material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan
keuangan tingkat KPR dan KKP; langkah-langkah konstruksi tahap 3 dan 4; standar kualitas penyelesaian rumah; proses serah terima rumah dan prasarana
12.30 – 14.00 Break, praying and lunch Break, praying and Lunch Break, praying and Lunch
Sessi 3 Sessi 7
Refleksi tahapan pekerjaan konstruksi Pekerjaan konstruksi rumah tahap 4; Lanjutan
14.00 – 15.30
rumah ANSSP bahan dan tenaga kerja
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 2/7
Defenisi Pelatihan
”Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dirancang
untuk mengubah kinerja orang dalam melakukan
tugasnya sehingga sesuai dengan yang diharapkan”
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 3/7
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 4/7
CATATAN FASILITATOR!!!
Pastikan aturan main berkaitan dengan :
• Pengaturan waktu
• Cara berpakaian dan
• Mengajukan pertanyaan
• Akomodasi
• Hubungan antara fasilitator dan peserta
• Kebiasaan merokok
• Penggunaan peralatan yang ada
• Penggunaan ruang umum.
• Urusan ngantuk
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 5/7
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 6/7
MHA3.01a.1.
RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 3
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP 3 – 4 DAN SERAH TERIMA
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP; menjelaskan peran detail
pelaku ANSSP; menjelaskan standar kualitas teknik konstruksi; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan prasarana; menjelaskan kegiatan
persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; pengendalian kualitas konstruksi, tukang, dan material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan
keuangan tingkat KPR dan KKP; langkah-langkah konstruksi tahap 3 dan 4; standar kualitas penyelesaian rumah; proses serah terima rumah dan prasarana
12.30 – 14.00 Break, praying and lunch Break, praying and Lunch Break, praying and Lunch
Sessi 3 Sessi 7
Refleksi tahapan pekerjaan konstruksi Pekerjaan konstruksi rumah tahap 4; Lanjutan
14.00 – 15.30
rumah ANSSP bahan dan tenaga kerja
Kontrak Belajar
Training Manual Pelatihan Lanjutan 3 7/7
MHA3.01a.2.
FORM RENCANA JADWAL DAN TOPIK PELATIHAN LANJUTAN 3
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP 3 – 4 DAN SERAH TERIMA
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta harus dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, prinsip, pendektan dan siklus ANSSP; menjelaskan peran detail
pelaku ANSSP; menjelaskan standar kualitas teknik konstruksi; menjelaskan detail perencanaan teknis pembangunan rumah dan prasarana; menjelaskan kegiatan
persiapan konstruksi; detail pengadaan material dan tukang; pengendalian kualitas konstruksi, tukang, dan material; mekanisme pengelolaan dan pencatatan
keuangan tingkat KPR dan KKP; langkah-langkah konstruksi tahap 3 dan 4; standar kualitas penyelesaian rumah; proses serah terima rumah dan prasarana.
Waktu Hari 1 Hari 2 Hari 3
Penutup
Kontrak Belajar
Pengantar Pelatihan
Partisipatif
Manual Pelatihan Fasilitator : Pelatihan Lanjutan 3 1/8
Alat bantu • Kertas plano, spidol, papan tulis, kapur, boardmarker, whiteboard,
penjepit kertas, isolatif (kertas dan plastic), (In focus / OHP dan
komputer Î kalau ada)
Handout •
Bahan Bacaan •
Evaluasi Catat disini hal-hal yang perlu ; ”apa yang telah berjalan baik, apa yang
masih kurang dan apa yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan”.
Motivasi Kuat
MHD.02.1.
DIAGRAM PROSES BELAJAR AKTIF
Motivasi Kuat
MHD.02.2
MHD.02.3
MHD.02.4.
PELATIHAN PARTISIPATIF
MH_Phase2.03
PERSIAPAN &
PEMELIHARAA
ORIENTASI
N
AWAL
PERENCANAAN PELAKSANAAN
(CAP)
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PELAPORAN
PENCAIRAN DAN
DANA PERMOHONAN
PENCAIRAN
DANA
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS
PELAKSANAAN
KEPADA KPR,
KONSTRUKSI
TUKANG, DAN
PENGAWAS
KONSTRUKSI
KEGIATAN KONSTRUKSI
1 Pencairan dana
2. Pelatihan dan/atau penjelasan teknis bagi
KPR, tukang, dan pengawas konstruksi
3. Pelaksanaan konstruksi
4. Monitoring dan evaluasi
5. Pelaporan.
PELAPORAN DAN
PERMOHONAN
PENCAIRAN
PENCAIRAN
DANA
DANA
MONIT
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
KPR, TUKANG,
DAN PENGAWAS PELAKSANAAN
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
MHD.30.1.
MONITORING
DAN EVALUASI
PENJELASAN
TEKNIS KEPADA
KPR, TUKANG, PELAKSANAAN
DAN PENGAWAS
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
FORMAT R/KONSTRUKSI-1
SURAT PERJANJIAN
KELOMPOK PEMBANGUN RUMAH DENGAN PEMASOK1
1. Nama: 8 _______________________________
Umur: 9 _______________________________
Jenis Kelamin: 10 _______________________________
Alamat: 11 ____________________________________________________
______________________________________________________
Bertindak untuk dan atas nama Kelompok Pembangun Rumah (KPR)
12____________________, Desa/Kelurahan 13___ _ Kecamatan 14___ _
Kabupaten/Kota ___ 15 _ yang untuk selanjutnya disebut KPR.
2. Nama: 16 _______________________________
Umur: 17 _______________________________
Jenis Kelamin: 18 _______________________________
Alamat: 19 ______________________________________________________
______________________________________________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, Badan Hukum*
20_______________________ yang dalam Surat Perjanjian ini bertindak sebagai PEMASOK
KPR dan PEMASOK bersepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan rumah anggota
KPR di Desa/Kelurahan 21___ _ Kecamatan 22___ _ Kabupaten/Kota 23___
_, dengan kewajiban masing-masing pihak sebagai berikut.
1. Kewajiban KPR
a. Menandatangani Surat Perjanjian ini sebanyak dua rangkap, masing-masing
bermeterai cukup, selambatnya 3 (tiga) hari setelah menetapkan pemasok yang
dipilihnya, dan selanjutnya menyerahkan satu copy kepada PEMASOK.
b. Memberitahukan dan menyerahkan kepada PEMASOK satu DAFTAR KEBUTUHAN
BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai dengan gambar teknis
(terlampir) selambatnya 3 (tiga) hari sebelum barang yang bersangkutan dibutuhkan.
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai
dengan gambar teknis (terlampir) termaksud tidak boleh melebihi jenis dan jumlah
dari yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
c. Membayar kepada PEMASOK sejumlah uang seperti yang tercantum dalam DAFTAR
KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai dengan gambar
teknis (terlampir) selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah PEMASOK menyerahkan
barang yang dipesan dan telah memeriksa jumlah dan kualitas barang tersebut.
2. Kewajiban PEMASOK
a. Menandatangani Surat Perjanjian ini sebanyak dua rangkap, masing-masing
bermeterai cukup, bersama-sama dengan PEMBELI.
b. Mengirimkan bahan bangunan pada waktu, jumlah, dan tempat yang sesuai dengan
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) yang sesuai
dengan gambar teknis (terlampir) yang dikirimkan PEMBELI
c. Menjamin bahwa barang yang dikirim sesuai dengan DAFTAR KEBUTUHAN
BAHAN BANGUNAN (Delivery Order) dan bersedia menarik kembali jika barang
yang dikirim tidak sesuai dengan gambar teknis (terlampir) yang dikirimkan
PEMBELI
d. Menyatakan dan memberikan jaminan secara tertulis bahwa barang yang dimiliki dan
dipasoknya kepada PEMBELI bukan BARANG ILEGAL dan bersedia dituntut di
depan pengadilan apabila di belakang hari terbukti bahwa barang yang dimiliki dan
dipasok kepada PEMBELI terbukti sebagai BARANG ILEGAL.
e. Menjamin bahwa selama masa berlakunya Surat Perjanjian ini harga bahan bangunan
yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian tidak akan mengalami perubahan
harga.
f. Jika terjadi keterlambatan pemasokan karena kesalahan pemasok, maka pemasok
wajib membayar kerugian yang diderita KPR akibat keterlambatan tersebut. Besarnya
jumlah ganti rugi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara Pihak Pemasok
dengan KPR pada saat penandatanganan surat perjanjian ini (hasil kesepakatan
terlampir).
g. Seluruh barang yang terkait dengan kontrak ini harus sesuai dengan gambar teknis
(terlampir), dan jika terjadi ketidaksesuaian, maka pemasok diharuskan untuk
mengganti barang tersebut. Apabila tidak mengganti barang tersebut dalam waktu
yang telah disepakati dengan pihak KPR, maka bersedia dituntut di depan
pengadilan.
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap dua bermeterai cukup dan berlaku sejak ditandatangani
hingga 4 (empat) bulan berikutnya.
KPR PEMASOK
(___________31___________) (____________32__________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 33____________ Desa/Kelurahan 34____________
(___________35____________) (__________36_____________)
LAMPIRAN
KPR PEMASOK
(___________10___________) (____________11__________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 13____________ Desa/Kelurahan 14____________
(_________15______________) (__________16_____________)
FORMAT R/KONSTRUKSI-2A
(Contoh)
SURAT PENAWARAN PEMASOK
IDENTITAS PEMASOK:
Kepada Yth.
Purchasing Departement
UN-HABITAT
Di Banda Aceh
Perihal : Penawaran
Nomor : ________
Dengan hormat,
Bersama surat ini kami ingin memberikan penawaran terhadap bapak mengenai pengadaan
kayu.
KAYU JENIS SEMBARANG MERAH Rp 2.600.000,- per kubik, sampai lokasi.
Dengan nilai lebih yang kami berikan sebagai berikut:
1. Kayu yang kami supply adalah Legal, dengan semua surat-surat LENGKAP
2. Tidak diperlukan Down Payment
3. Pembayaran paling lambat 1 minggu setelah barang diterima dilokasi.
4. Kayu yang masuk dapat disortir dan hanya diambil yang memenuhi standar dari UN-
HABITAT.
5. Pembayaran juga akan dihitung berdasarkan kayu yang hanya diterima oleh UN-
HABITAT
6. Jumlah quantity yang UN-HABITAT perlukan berapa saja, sanggup kami sediakan.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah, pada musim hujan seperti saat ini harga kayu
akan cenderung naik, karena supply terha,bat. Selain itu pada bulan Januari nanti BBM akan
naik, dan yang pasti harga kayu pada tahun depan pun akan kembali melambung.
FORMAT R/KONSTRUKSI-2B
(Contoh)
SURAT PENAWARAN PEMASOK
SURAT PENAWARAN
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan 5................................., beralamat di
6..................................................
Melalui surat ini saya menawarkan dan menyatakan kesanggupan untuk memasok barang-
barang material bangunan dengan jenis, spsesifikasi, harga dan kapasitas terlampir.
Adapun pelayanan tambahan yang saya janjikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari surat
penawaran pemasokan ini adalah sebagai berikut:
A. Pengiriman
1. Barang akan dikirimkan sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang diminta oleh
pembeli dan dicantumkan dalam Daftar Permintaan/Pemesanan Barang (DPPB).
2. Barang akan dikirimkan langsung di lokasi gudang kelompok.
3. Barang akan diterima oleh pembeli paling lambat satu minggu (tujuh hari) setelah
DPPB diterima pemasok.
4. Untuk setiap satu hari keterlambatan dari poin A. 3 di atas, kami bersedia membayar
denda sebesar 5% (lima persen) dari nilai barang yang diterima.
5. kami bersedia tunduk pada hasil pengecekan jumlah, kualitas, dan spesifikasi barang
yang dilakukan oleh pembeli dan Tim UN HBITAT.
B. Pembayaran
1. Setelah barang dietrima oleh pembeli dan dinyatakan benar (sesuai dengan jumlah,
kualitas, dan spesifikasi barang) oleh pembeli dan Tim UN-HABITAT, pembayaran
dilakukan melalui transfer bank.
2. Pembayaran/transfer dapat dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah barang
diterima oleh pembeli dan dinyatakan benar oleh pembeli dan Tim UN-HABITAT.
3. Jumlah dana yang dibayaran/ditransfer adalah jumlah barang yang dinyatakan benar
oleh pembeli dan Tim UN-HABITAT.
(_11__________________)
LAMPIRAN
JENIS DAN SPESIFIKASI BARANG
CATATAN:
Demikianlah kami sampaikan penjelasan jenis dan spesifikasi barang bangunan dari
perusahaan kami, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
_12_______________
FORMAT R/KONSTRUKSI-3
SURAT PERJANJIAN
KELOMPOK PEMBANGUN RUMAH DENGAN TUKANG
1. Nama: 8 _______________________________
Umur: 9 _______________________________
Jenis Kelamin: 10 _______________________________
Alamat: 11 ____________________________________________________
______________________________________________________
2. Nama: 16 _______________________________
Umur: 17 _______________________________
Jenis Kelamin:18 _______________________________
Alamat: 19 ______________________________________________________
______________________________________________________
Bertindak atas untuk dan atas nama diri sendiri, yang untuk selanjutnya disebut sebagai
Kepala Tukang.
Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pembangunan rumah anggota KPR di
Desa/Kelurahan 20___ _ Kecamatan 21___ _ Kabupaten/Kota 22___ _
sebanyak 23___ (_24__________) buah rumah, dengan kewajiban masing-masing pihak sebagai
berikut.
1. Kewajiban KPR
h. Menyediakan bahan bangunan yang diperlukan oleh Kepala Tukang untuk
menjalankan tugasnya secara tepat jumlah dan tepat waktu sesuai dengan Daftar
Kebutuhan Material Material yang diserahkan kepala tukang.
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, disetujui dan ditandatangani
kedua belah pihak pada hari 29___________, tanggal 30__________, bulan 31______________,
tahun 32________, dan mulai berlaku terhitung sejak penandatanganan kontrak oleh kedua
belah pihak.
(____________33__________) (___________34___________)
.
MENYAKSIKAN MENGUATKAN
Koordinator KOMITE DESA Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan 35____________ Desa/Kelurahan 36____________
(__________37_____________) (__________38_____________)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT-FORMAT PENGADAAN MATERIAL DAN
TENAGA KERJA
4. Diisi dengan nama alamat lengkap dan nomor telepon pemasok material
5. Diisi dengan nomor urut sesuai barang yang akan dipasok
6. Diisi dengan nama barang yang akan dipasok
7. Diisi dengan tipe/ model barang yang akan dipasok
8. Diisi dengan jumlah barang yang akan dipasok
9. Diisi dengan harga barang yang akan dipasok
10. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
11. Diisi dengan nama dan tandatangan pemasok material
12. Diisi dengan nama dan tandatangan ketua KPR
13. Diisi dengan nama Desa/ Kelurahan
14. Diisi dengan nama Desa/ Kelurahan
15. Diisi dengan nama dan tandatangan Koordinator Komite Desa
16. Diisi dengan nama dan tandatangan Kepala Desa/ Lurah
3. FORMAT R/ KONSTRUKSI-2A
Surat Penawaran Pemasok
4. FORMAT R/ KONSTRUKSI-2B
Surat Penawaran Pemasok
1. Diisi dengan nama yang mengajukan penawaran material
2. Diisi dengan Alamat lengkap yang mengajukan penawaran material
3. Diisi dengan nomor telephone/ handphone yang mengajukan penawaran material
4. Diisi dengan jabatan ybs di lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran
material
5. Diisi dengan nama lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran material
6. Diisi dengan alamat jelas lembaga/ perusahaan yang mengajukan penawaran
material
7. Diisi dengan nama kota/ tempat lembaga/ perusahaan yang mengajukan
penawaran material
8. Diisi dengan tanggal pengajuan penawaran
9. Diisi dengan bulan pengajuan penawaran
10. Diisi dengan tahun pengajuan penawaran
11. Diisi dengan nama dan tandatangan yang mengajukan penawaran material
12. Diisi dengan nama dan tandatangan yang mengajukan penawaran material
5. FORMAT R/ KONSTRUKSI-3
SURAT PERJANJIAN KPR DENGAN TUKANG
1. Diisi dengan nama hari pada saat penandatanganan surat perjanjian
2. Diisi dengan tanggal saat penandatanganan surat perjanjian
3. Diisi dengan nama bulan saat penandatanganan surat perjanjian
4. Diisi dengan tahun saat penandatanganan surat perjanjian
5. Diisi dengan nama desa/ kelurahan
6. Diisi dengan nama kecamatan
7. Diisi dengan nama kabupaten/ kota
8. Diisi dengan nama ketua KPR
9. Diisi dengan umur ketua KPR
10. Diisi dengan jenis kelamin ketua KPR
MHA.05a.1
UNITED NATIONS HUMAN SETTLEMENTS PROGRAM (UN-HABITAT)
ACEH NIAS SETTLEMENTS SUPPORT PROGRAM (ANSSP)
ADMINISTRASI KPR
KPR1:
Desa/Kelurahan2:
Kecamatan3:
Kabupaten/Kota4:
Provinsi5:
KPR4 KECAMATAN7
DESA/KELURAHAN5 KABUPATEN/KOTA8
NO. REKENING6 BANK BRI UNIT9
Tandatangan
Tanggal
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
TANDA
NO. TANGGAL10 URAIAN11 VOLUME12 NO. BUKTI13 PEMASUKAN14 PENGELUARAN15 SALDO16 TANGAN
BENDAHARA17
1
2
3
4
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Tandatangan
Tanggal
KPR4: DUSUN8:
NAMA KK5: DESA/KELURAHAN9:
NO. RUMAH6: KECAMATAN10:
NO. PLOT/KAVLING7: KABUPATEN/KOTA11:
1
2
3
4
Nama
Tandatangan
Tanggal
RINCIAN PEMBAYARAN MATERIAL (HANYA UNTUK MATERIAL YANG DIBELI DARI SUPPLIER)
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
TANDA TANGAN
NO Tanggal10 Nama supplier11 No Bukti12 Jumlah Pembayaran13 Sisa 14 Keterangan17
Bendahara15 Supplier16
1
2
3
4
5
Tandatangan
Tanggal
KPR4: KECAMATAN7:
DESA/KELURAHAN5: KABUPATEN/KOTA8:
DUSUN6: TERMIN9:
Tandatangan
Tanggal
KPR4: DUSUN8:
NAMA KK5: DESA/KELURAHAN9:
NO. RUMAH6: KECAMATAN10:
NO. PLOT/ KAVLING7: KABUPATEN/KOTA11:
TANDA TANGAN
NO. TANGGAL12 URAIAN 13 NO. BUKTI14 PEMASUKAN15 PENGELUARAN16 SALDO17
Bendahara18 KK19
1
2
3
4
buku bank harus direlokasikan dan ditutup setiap minggu
Tanggal
MHA.05a.2
PETUNJUK PENGISIAN
FORMAT R-KONSTRUKSI ADMINISTRASI KPR 1-8
23. Diisi dengan nama, tandatangan pengawas KPR, dan tanggal pembayaran upah
24. Diisi dengan nama, tandatangan, dan tanggal setelah diperiksa fasilitator comdev
S
aldo Bank (Balance of Bank) 81
* Form ini sesuai dan bisa diganti dengan Kartu Kendali Material tingkat KPR
MH_phase 4.11.2
Waktu Pelaporan
1. Laporan Kemajuan Ke Satu: Pelaporan pekerjaan dan pemakaian dana tahap ke satu
sebaiknya dilakukan ketika kemajuan fisik bangunan telah mencapai 10%.
2. Laporan Kemajuan Ke Dua: Pelaporan pekerjaan dan pemakaian dana tahap ke dua
sebaiknya dilakukan ketika kemajuan fisik bangunan telah mencapai 50%.
3. Laporan Kemajuan Ke Tiga: Pelaporan pekerjaan dan pemakaian dana tahap ke tiga
sebaiknya dilakukan ketika kemajuan fisik bangunan telah mencapai 75%.
4. Laporan Kemajuan Ke Empat atau Laporan Akhir: Pelaporan pekerjaan dan
pemakaian dana tahap ke empat dilakukan ketika kemajuan fisik bangunan telah
mencapai 100%, namun masih harus tersedia dana di rekening KPR senilai 2,5%
(Rp 1.550.000,00 per rumah).
Karena Laporan Terakhir KPR berkaitan dengan Serah Terima Kunci Rumah, maka
khusus hal ini akan dijelaskan pada Buku Panduan ANSSP Volume V.
Dalam melakukan pengecekan dan sertifikasi, Fasilitator dan Spesialis harus benar-benar
memperhatikan hal-hal berikut ini.
Standar minimal kualitas teknis bangunan dan material.
Kebenaran pemakaian dana dan material.
Sisa dana di bank atau sisa dana di kas atau sisa material di lokasi atau gabungan antara dana
di bank, kas, dan material di lokasi sama dengan DANA YANG TELAH CAIR DIKURANGI NILAI
KEMAJUAN PEKERJAAN.
RUMUS YANG HARUS DIINGAT ADALAH:
MHA3.06.1
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP 3
1. Pemasangan Atap dan Bubungan
Setelah pemasangan kuda-kuda dan gording selesai, lakukan pemasangan atap sesuai
dengan posisi yang telah ditentukan dengan menggunakan seng gelombang dengan tebal
0,30 mm 8 kaki. Untuk bubungan atap gunakan bubungan seng 0,30 mm dengan lebar 50
cm.
MHA3.07.1.
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP 4
dengan cara semen dicampur dengan air tawar, dengan perbandingan campuran jumlah
air 10% dari jumlah semen.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Kereta sorong/Pengki ▫ Sendok semen ▫ Semen
▫ Cangkul ▫ Kerikil ▫ Air tawar
▫ Sekop ▫ Pasir ▫ Timba semen
7. Pekerjaan Pengecatan
Lakukan proses pengecatan pada seluruh permukaan dinding (cat warna). Jumlah lapisan
pengecatan adalah sebanyak 2 (dua) lapis. Pengecatan lapisan kedua dilakukan setalah
lapisan pertama benar-benar kering. Sebelum melakukan proses pengecatan lakukan
pembersihan pada permukaan dinding dari debu/kotoran yang melekat pada dinding
dan lakukan penyiraman pada permukaan dinding. Proses penyiraman ini dilakukan
dengan harapan tidak akan terjadi kesan “retak-retak rambut” pada permukaan dinding.
Untuk kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela jumlah lapisan pengecatan juga 2
(dua) lapis. Sebelum pengecatan kusen dan daun pintu dan jendela permukaan kayu
harus bersih dari kotoran-kotoran yang melekat pada kayu.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Cat tembok ▫ Kuas 4” untuk pengecatan dinding
▫ Cat minyak ▫ Kuas 2” untuk cat kusen
▫ Dempul
▫ Tinner
9. Pembersihan Akhir
Jika hal ini sudah dilakukan berarti rumah masyarakat tersebut sudah selesai dan sudah
layak untuk ditempati.
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
▫ Sapu ▫ Sapu untuk pel lantai
▫ Timba air ▫ Kereta sorong/pengki
I. PEMBANGUNAN RUMAH
Prinsip :
• Hasil pembangunan perumahan dikatakan selesai setelah penerima rumah menyatakan
menerima rumah tersebut.
• Pembangunan prasarana dikatakan selesai setelah masyarakat selaku penerima
prasarana menyatakan menerima prasarana tersebut; bukan orang per orang.
PENTING DIPERHATIKAN
1. Tentang Verifikasi Fisik Bangunan.
Sebelum melakukan verifikasi, buat undangan tertulis kepada pemilik rumah. Cantumkan
dalam undangan tersebut kalimat “Jika pemilik rumah tidak datang pada hari yang
ditentukan, berarti pemilik rumah menyatakan bahwa kualitas bangunan telah dianggab
memenuhi syarat dan tidak ada klaim apapun di kemudian hari.”
Verifikasi dilakukan berdasarkan kapan Laporan Pengawas Konstruksi masuk, tidak usah
menunggu sampai seluruh laporan masuk. Jika hari ini masuk satu Laporan Pengawas
Konstruksi, maka esoknya lakukan verifikasi fisik atas bangunan tersebut.
Jika ada satu atau lebih aspek pekerjaan fisik yang tidak memuaskan pemilik rumah, dan
aspek tersebut memang tercantum dalam disain yang disepakati, segera perintahkan tukang
untuk memperbaikinya.
2. Tentang Rekaman Penyataan Pemilik Rumah
Mintalah pernyataan tertulis masing-masing pemilik rumah di petak dalam format yang
telah disediakan. Jika ada yang tidak bisa menulis, minta salah seorang warga lain untuk
menuliskannya.
Rekaman pernyataan pemilik rumah dengan tulisan tangan inilah yang nantinya
dimasukkan ke dalam Laporan Akhir KPR.
3. Tentang Pemotretan.
Pemotretan harus dilakukan dari 5 sisi, yaitu depan, belakang, samping kanan, samping
kiri, dan bagian dalam.
Untuk potret tampak depan, pemilik rumah dan logo donor harus terlihat. Potret ini yang
harus ditampilkan di Laporan Akhir KPR.
Empat potret (belakang, samping kanan, samping kiri, dan dalam) disimpan di arsip.
Nama KPR :
Desa/Kelurahan
:
(Village)
Kecamatan
:
(Sub-district)
Kabupaten/Kota
:
(District)
Propinsi
:
(Province)
Tanggal Dikirim :
(Date of Submission)
Tanggal Diterima :
(Received Date)
Format R/HANDOVER-2.
LEMBAR PERIKSA DOKUMEN LAPORAN AKHIR KPR
Format R/HANDOVER-3.
HASIL MONITORING KEMAJUAN FISIK BANGUNAN
Format R/HANDOVER-4.
HASIL PENGECEKAN FISIK BANGUNAN OLEH PEMILIK RUMAH DAN TIM UN-HABITAT
Format R/HANDOVER-5.
REKAMAN PERNYATAAN APRESIASI PEMILIK RUMAH
[Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik
Rumah] Rumah] Rumah]
[Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik
Rumah] Rumah] Rumah]
[Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik
Rumah] Rumah] Rumah]
Fasilitator CD
Spesialis CD
Format R/HANDOVER-6.
FOTO KONDISI TERKINI BANGUNAN
[Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik
Rumah] Rumah] Rumah]
[Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik [Nama dan Tandatangan Pemilik
Rumah] Rumah] Rumah]
Fasilitator CE
Fasilitator CA
Spesialis CE
Spesialis CA
Format R/HANDOVER-7.
RINGKASAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
• Format ini sama dengan RAB yang termuat dalam Proposal Perumahan Tingkat KPR
Volume Per
Satua Harga Jumlah Rumah Total Biaya (Rp)
No Jenis Biaya Rumah
n Satuan
Rekon Rehab Rekon Rehab Rekon Rehab Total KPR
(9) = (10) =
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (11) = (9) + (10)
(4)*(5)*(7) (4)*(6)*(8)
A. TENAGA
KERJA
1 Mandor
2 Tukang Batu
3 Tukang Kayu
4 Pembantu Tukang
JUMLAH (A)
B. MATERIAL
JUMLAH (B)
JUMLAH (A) + (B)
Fasilitator CE
Spesialis CE
Format R/HANDOVER-8.
RINGKASAN PENGELUARAN
A. TENAGA
KERJA
1 Mandor
2 Tukang Batu
3 Tukang Kayu
Pembantu
4
Tukang
JUMLAH (A)
B. MATERIAL
JUMLAH (B)
C. LAIN-LAIN
1 Biaya Transfer
Pajak Bunga
2
Bank
Pengawas
3
Konstruksi
Biaya
4
Administrasi
JUMLAH (C)
JUMLAH (A) + (B) +
(C)
Format R/HANDOVER-9.
PERBANDINGAN RAB DENGAN PENGELUARAN
JUMLAH (B)
C. LAIN-LAIN
1 Biaya Transfer
2 Pajak Bunga Bank
3 Pengawas Konstruksi
4 Biaya Administrasi
JUMLAH (C)
Fasilitator CD
Spesialis CD
Format R/HANDOVER-10.
BUKTI PENGELUARAN
TEMPELKAN DI SINI:
Format R/HANDOVER-11.
FOTOKOPI BUKU REKENING KPR
TEMPELKAN DI SINI:
Format R/HANDOVER-12.
KESEPAKATAN PEMAKAIAN SISA DANA
Pada hari ini ___________, ___ - ___ - ______ kami Pengurus dan Anggota KPR _____________,
Desa/Kelurahan _____________, Kecamatan _____________, Kota/kabupaten _____________, dengan
disaksikan oleh wakil Komite Desa, wakil Perangkat Desa, Imeum Meunasah (Tetua Adat), dan wakil
UN-HABITAT, sepakat bahwa sisa dana pembangunan rumah KPR kami sebesar Rp _____________
(__________________________________) akan digunakan untuk:
1. ________________________________________________________________________________
2. ________________________________________________________________________________
Demikian kesepakatan ini kami buat dengan penuh kesadaran untuk kepentingan bersama. Atas
kesepakatn ini, kami menyatakan tidak akan menyalahkan pihak lain manapun di kemudian hari
sepanjang tidak ditemukan adanya perbedaan antara isi kesepakatan ini dengan realisasi pembagian
dana yang akan dilakukan pada saat acara penandatanganan Berita Acara Serah Terima Kunci
Rumah.
1. Ketua KPR 1.
2. Sekretaris KPR 2.
3. Bendahara KPR 3.
4. Anggota KPR 4.
5. Anggota KPR 5.
6. Anggota KPR 6.
7. Anggota KPR 7.
8. Anggota KPR 8.
9. Anggota KPR 9.
SAKSI-SAKSI
Imeum (Tetua UN-HABITAT
Komite Desa Perangkat Desa
Adat) Fasilitator CD Spesialis CD
Nama
Tandatangan
Tanggal
Format R/HANDOVER-13.
PENUTUPAN NERACA KEUANGAN
Pada hari ini ___________, ___ - ___ - ______ kami Pengurus dan Anggota KPR _____________, Desa/Kelurahan
_____________, Kecamatan _____________, Kota/kabupaten _____________, dengan disaksikan oleh wakil
Komite Desa, wakil Perangkat Desa, Imeum Meunasah (Tetua Adat), dan wakil UN-HABITAT, sepakat untuk
menutup Neraca Keuangan kami dengan kondisi terakhir seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel Neraca Keuangan KPR ____________________
Desa/Kelurahan _____________, Kecamatan _____________, Kota/kabupaten _____________
PEMASUKAN PENGELUARAN
1. Ketua KPR 1.
2. Sekretaris KPR 2.
3. Bendahara KPR 3.
4. Anggota KPR 4.
5. Anggota KPR 5.
6. Anggota KPR 6.
7. Anggota KPR 7.
8. Anggota KPR 8.
9. Anggota KPR 9.
SAKSI-SAKSI
Komite Desa Perangkat Desa Imeum (Tetua Adat) Manajer Distrik UN-HABITAT
Nama
Tandatangan
Tanggal
Format R/HANDOVER-14.
PENUTUPAN REKENING BANK KPR
Kepada Yth.
Pimpinan BRI Unit _______________________
Di Tempat
Disampaikan dengan hormat bahwa sesuai dengan:
1. Kesepakatan Pemakaian Sisa Dana KPR kami tertanggal ___________, ___ - ___ - ______
(terlampir)
2. Penutupan Neraca Keuangan KPR kami tertanggal ___________, ___ - ___ - ______
(terlampir)
3. Rekomendasi Manajer Distrik UN-HABITAT seperti tertulis di bagian bawah surat ini,
maka kami bermaksud untuk menutup rekening kami di bank Anda dengan nomor
rekening ____________________.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Anda untuk memprosesnya sesuai
prosedur yang berlaku.
Pengurus KPR
No Posisi Nama Tandatangan Tanggal
1. Ketua KPR 1.
2. Sekretaris KPR 2.
3. Bendahara KPR 3.
Rekomendasi UN-HABITAT
Setelah memperhatikan, mempelajari, dan mengecek kebenaran pelaksanaan pembangunan
rumah dan dokumen-dokumen terkait di KPR ____________, Desa/Kelurahan
_____________, Kecamatan _____________, Kota/kabupaten _____________, kami
memberikan REKOMENDASI kepada KPR tersebut untuk menutup rekeningnya di bank
Anda dengan nomor rekening tersebut di atas.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
MHA3.09.1
SERAH TERIMA PROYEK PRASARANA
1. Pada dasarnya, Laporan Akhir KKP sama dengan Laporan Akhir. Karena itu, format-
format yang digunakan dalam Laporan Akhir KPR juga dapat digunakan untuk
pembuatan Laporan Akhir KPR, tentu dengan sedikit modifikasi terkait dengan
tahapan dan jenis-jenis pekerjaan untuk masing-masing prasarana.
2. Laporan Akhir Komite Desa pada intingnya adalah kompilasi dari Laporan Akhir
masing-masing KPR. Namun, karena Komite Desa tidak mengelola dana publik untuk
pembangunan prasarana, maka Komite Desa tidak perlu membuat Laporan Keuangan
Dana Prasarana seperti KKP. Dana yang dikelola oleh Komite Desa adalah dana BOP
atau biaya operasional Komite Desa. Dana inilah yang harus dilaporkan oleh Komite
Desa.
2. Bidang Keuangan
(a) Rencana Anggaran Biaya jenis prasarana yang disetujui.
(b) Neraca Keuangan;
Realisasi Penggunaan dana pembangunan jenis prasarana,
Posisi Buku BANK terakhir,
Posisi Buku KAS terakhir,
Posisi Buku MATERIAL,
B. VERIFIKASI LAPORAN AKHIR KKP (OLEH TIM UN-HABITAT DAN KOMITE DESA)
1. Verifikasi Fisik:
(a) Periksa disain dan jenis pekerjaan prasarana yang disetujui,
(b) Periksa dimensi pekerjaan,
(c) Periksa lokasi pekerjaan,
(d) Periksa target pekerjaan dari tahap pertama sampai tahap tiga,
(e) Periksa kualitas bahan dan penggunaannya serta jumlah yang tersisa,
(f) Periksa perhitungan volume dan rencana anggaran kerja, yang berdasarkan :
Survai harga satuan bahan/alat/upah,
Survai sumber bahan.
(g) Periksa ketersediaan tenaga kerja,
(h) Periksa jadwal pelaksanaan pengerjaan,
(i) Periksa kualitas bangunan prasarana yang telah selesai,
(j) Periksa kendala pelaksanaan kontruksi,
(k) Periksa proses dokumentasi/foto-foto rumah yang telah selesai, dan
(l) Periksa dan pastikan logo donor dan papan nama tertempel dan terlihat dalam foto
prasarana.
2. Verifikasi Keuangan
(a) Periksa anggaran jenis prasarana yang disetujui dalam kontrak,
(b) Periksa Pengeluaran:
Semua pengeluaran lengkap dengan kwitansi (menurut tanggal dan nomor) dan
neraca bank terakhir sebagai lampiran,
Setelah laporan dari setiap KKP disusun dan diverifikasi, selanjutnya dikumpulkan semua
laporan tersebut di Komite Desa, sebagai bahan laporan akhir pembangunan prasarana
tingkat desa. Penanggung jawab penyusunan laporan akhir KKP adalah pengurus masing-
masing KKP, Sedangkan penanggung jawab dalam penyusunan laporan akhir tingkat desa
adalah Komite Desa berdasarkan laporan akhir setiap KKP.
Adapun isi laporan akhir yang disusun oleh Komite Desa merupakan kumpulan laporan dari
setiap KKP berdasarkan jenis prasarana yang dibangun dalam bentuk laporan ringkasan,
yang memuat;
bidang fisik kontruksi masing-masing jenis prasarana,
bidang keuangan meliputi neraca keuangan berdasarkan RAB pengajuan dan
kesesuaian pada saat pelaksanaan pengerjaan masing-masing jenis prasarana.
rekaman pendapat masyarakat tentang manfaat prasarana, keterlibatan dan peran
masyarakat, serta kualitas bangunan masing-masing jenis prasarana.
Dokumen laporan akhir yang disusun oleh Komite Desa, itu merupakan sebagai bahan
laporan untuk dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat sebagai penerima manfaat,
juga kepada pihak pemberi bantuan dan pembawa program UN- Habitat.
Hasil dari pelaksanaan pembangunan prasarana yang dilakukan oleh masing-masing KKP
dengan penanggung jawab Komite Desa harus dilakukan kegiatan laporan
pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai penerima manfaat dan UN-HABITAT
sebagai lembaga pemberi bantuan. Laporan pertanggungjawaban ini dilakukan dalam forum
musyawarah desa (MD-8). Dalam forum ini juga sekaligua dibentuk dua tim baru, yaitu Tim
Pemeliharaan dan Panitia Upacara Serah Terima Bangunan.
Tujuan dari laporan pertanggungjawabaan ini adalah untuk menjelaskan proses pelaksanaan
pembangunan serta kendala yang dihadapi dari setiap jenis prasarana oleh setiap KKP,
dengan dilampiri laporan keuangan masing-masing prasarana. Hal ini merupakan salah satu
bentuk untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh KKP dan Komite Desa.
Bilamana dalam laporan tersebut ada hal-hal yang tidak jelas atau belum terlaporkan dalam
laporan akhir, maka KKP maupun Komite Desa wajib untuk memperbaiki dan
mencantumkan dalam isi laporan tersebut, sampai laporan akhir dapat diterima oleh semua
pihak yang terlibat dan terkait, mulai dari masyarakat penerima manfaat, lembaga-lembaga
desa, serta UN-HABITAT sebagai lembaga pemberi bantuan.
Catatan:
1. Jangan lupa membuat Berita Acara Musyawarah Desa (gunakan FORMAT UMUM-4:
BERITA ACARA MD)
2. Setelah MD-8 selesai, jangan lupa melakukan uji publik dengan cara menempelkan
hasil-hasil MD-8 di tempat-tempat yang biasa didatangi masyarakat (gunakan
FORMAT UMUM-5: UJI PUBLIK MD).
3. Jangan lupa: Daftar Hadir Peserta dan Foto Kegiatan.
Setelah laporan pertanggungjawaban dilakukan oleh KKP dan Komite Desa terhadap
masyarakat dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses pembangunan prasarana
tersebut, maka Komite Desa beserta KKP sebagai pelaksana pekerjaan, wajib untuk merevisi
laporan, bilamana di dalam penyelenggaraan pertanggungjawaban masih ada hal-hal yang
belum tercatumkan dalam laporan akhir. Tidak tertutup kemungkinan bila fakta lapangan
tidak sesuai dengan rencana dan yang dilaporkan, maka KKP wajib untuk memperbaiki
laporan dan kontruksi prasarana yang dibangunnya, bahkan sampai kepada penggunaan
dana bila terjadi penyalahgunaan, maka KKP dan Komite Desa harus
mempertanggungjawabkan sampai betul-betul beres serta dianggap tidak ada masalah lagi
baik oleh masyarakat maupun UN-HABITAT.
Untuk perbaikan/revisi pelaporan bisa dilakukan musyawarah desa kembali atau hanya
memperbaiki laporan tersebut berdasarkan usulan dan evaluasi, tergantung dari seberapa
parah atau bisa diterima laporan pekerjaan yang dilaksanakan oleh KKP dan Komite desa
atas kesepakatan forum musyawarah desa.
F. DANA RETENSI
à Bila mana dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penyalahgunaan oleh pihak pelaksana
maupun suplier, baik itu masalah dana, spesifikasi pekerjaan, waktu pengerjaan, ataupun
spesifikasi bahan bangunan yang digunakan, maka yang harus dilakukan oleh pihak
pemberi pekerjaan adalah dengan menahan dana sisa pembangunan agar tetap
direkening,
à Apabila pekerjaan betul-betul di anggap selesai sesuai dengan hasil verifikasi lapangan
serta laporan dari KKP da Komite Desa, maka dana sisa tersebut baru bisa dicairkan. Hal
ini penting dilakukan agar pembangunan prasarana bisa terus dilaksanakan hingga
pembangunan itu benar-benar dianggap selesai,
à Untuk retensi dana sebaiknya harus dibuat semacam aturan main berupa naskah
perjanjian aturan penghentian proyek bila terjadi penyalahgunaan dalam pelaksanaan
pembangunan. Hal ini sebaiknya dilakukan pada awal proses tender dilakukan, dengan
mengumumkan aturan-aturan tersebut, agar siapapun yang terlibat dalam proses
pembangunan tersebut mengetahui dan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama
pada waktu tender dimulai.
à Bila pada akhir pelaksanaan pembangunan telah selesai, ternyata masih ada dana sisa
untuk pembangunan prasarana tersebut, maka hal itu akan dibicarakan oleh pihak KKP
yang bersangkutan dan Komite Desa tentang penggunaan sisa dana yang ada, apakah
akan dialokasikan untuk kepentingan umum atau desa, tetapi prosesnya harus melalui
musyawarah mufakat agar keputusan tentang penggunaan sisa dana pembangunan
prasarana tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
MHD.17.1
RENCANA KEGIATAN PASKA PELATIHAN
Setelah mengikut latihan ini, saya berpikir untuk melakukan beberapa kegiatan segera setelah
saya kembali kerja nanti. Kegiatan yang saya pikirkan itu antara lain :
1.
2.
3.
Saya memilih kegiatan-kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut paska latihan ini dengan alasan
:
Secara teknis, langkah-langkah yang harus saya tempuh agar rencana tersebut benar-benar
terlaksana adalah :
MHD.17.1
EVALUASI AKHIR LATIHAN (Alternatif A)
Evalusi Umum
Lembar ini adalah lembar penilaian umum anda terhadap keseluruhan materi anda yang telah anda
ikuti. Pada bagian sebelah kanan terdapat beberapa buah pernyataan yang harus anda nilai secara
jujur. Karena itu anda tidak perlu mencantumkan identitas apapun pada lembar penilaian ini, sebab
penilaian itu terutama bukan untuk menilai anda tetapi mencari umpan balik bagi kepentingan latihan
ini dimasa mendatang. Untuk itu, anda cukup melingkari salah satu angka pada skala kontinum 0 – 5
di sebelah kiri setiap pernyataan. Angka 0 – 5 itu menunjukkan taraf pencapaian, kesesuaian dan
pemahaman anda terhadapnya.
0–1–2–3–4–5 Apakah latihan ini sesuai dengan harapan anda sebelum latihan?
0–1–2–3–4–5 Apakah anda memperoleh manfaat dari latihan ini bagi kepentingan
pelaksanaan tugas-tugas anda?
0–1–2–3–4–5 Apakah latihan ini telah memberikan rangsangan bagi diri anda
untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab?
Jika anda merasa perlu untuk mengikuti latihan semacam ini lagi, maka topik atau masalah apa saja
yang anda rasa masih perlu ditambahkan ?
Mengapa
0–1–2–3–4–5 Obrolan tidak resmi di luar jam latihan di kelas (saat istirahat, saat
makan bersama dll)
Mengapa demikian ?
Nama Pemandu
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
0–1–2–3–4–5 ____________________________
Komentar anda yang lain tentang team fasilitator (Boleh ditujukan secara khusus pada
seseorang?).
Bagaimana pendapat anda tentang lama Bagaimana pendapat anda tentang struktur
waktu pelatihan ? (Berilah tanda √ pada acara dan jadwal harian latihan ini? (Berilah
kotak yang disiapkan !!!) tanda √ pada kotak yang disiapkan !!!)
Terlalu lama Terlalu ketak
Cukup Imbang antara waktu belajar dan
Terlalu singkat istirahat
Terlalu singkat
MHD.17.2b
EVALUASI AKHIR LATIHAN (Alternatif B)
Tanggal : ___________________________________
Nama : ___________________________________
Posisi dalam ANSSP : ___________________________________
1. Bagaimana anda mengukur pengalam belajar yang baru saja anda peroleh dari
workshop ini ? (lingkari nomor yang tepat)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Sangat Berarti Tidak berarti
Silakan beri tanda yang tepat sesuai dengan isian yang tersedia
7. Sesi mana yang paling anda tidak suka dari pelatihan ini ?
a. ___________________________________________
b. ___________________________________________
c. ___________________________________________
MHD.17.3
Bacalah terlebih dahulu dengan cermat semua pertanyaan di bawah ini sampai selesai, baru
kemudian kerjakan. Waktu yang tersedia untuk anda menyelesaikan pekerjaan ini HANYA
(3) TIGA MENIT !!!
1. Tulislah nama lengkap anda di bagian kanan atas halaman kertas ini
2. Bubuhkan tanda tangan anda dibawah nama tersebut
3. Garis bawahi tulisan ” BAGAIMANA SEHARUSNYA SESEORANG
MELAKSANAKAN PERINTAH?” sebagai judul daftar pertanyaan ini
4. Agar anda tetap ingat, garis bawah juga tulisan : HANYA (3) MENIT !! pada petunjuk
daftar pertanyaan ini
5. Dibalik kertas ini, dibagian atasnya, tulis nama seorang peserta rekan anda yang anda
anggap paling patut mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik latihan ini
6. Kepada kawan peserta kawan yang duduk disebelah kanan atau kiri anda (pilih salah
seorang saja), bisikan kata-kata ”Dia memang hebat” sambil mengacungkan ibu jari
anda.
7. Masih di balik kertas ini, dibagian kiri atasnya, tuliskan kata-kata berikut dengan huruf
besar : SAYA JUGA BISA!
8. Untuk lebih menyakinkan diri anda sendiri, teriakkanlah kata-kata tersebut agar
didengar oleh seluruh kelas.
9. Sekarang berdirilah dan berjalan kearah papan tulis di depan kelas. Tuliskan besar-besar
dipapan tulis dengan spidol boardmaker ”COMMUNITY DRIVEN APPROACH”,
kemudian kembali ke tempat duduk anda semula dengan tenang (tanpa mengganggu
yang lain)
10. Setelah duduk kembali, tarik napas dalam-dalam tiga kali, lalu lingkari angka nomor
soal ini (nomor 10) untuk menandai bahwa anda sudah mengerjakan daftar pertanyaan
ini sampai nomor 10.
11. Kerjakan pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal nomor 1, 2 dan 5 saja.
12. Setelah selesai, tetaplah duduk diam dan tenang di kursi anda dan bersikaplah sebagai
orang yang paling arif dan bijak di dunia ini.
MHD.17.4
KUIS FASILITATOR
Pilihlah jawaban Anda dan diskusikan jawaban Anda bersama pasangan Anda!
9. Tidak menjadi masalah jika anggota kelompok tidak sependapat, yang penting fasilitator
memahami perbedaan pendapat yang ada dalam kelompok tersebut :
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya
10. Ada seorang peserta dalam kelompok yang terus saja berbicara tanpa diundang. Ia
menolak usulan Anda agar menggunakan energi dan antusiamenya untuk mendorong
peserta yang lebih pendiam agar berbicara lebih banyak. Ia juga melanggar kesepakatan-
kesepakatan aturan main dan seluruh kelompok mulai kesal dengannya. Apa yang akan
anda lakukan?
a. melemparinya dengan barang di tangan anda
b. memberinya permen karet yang keras supaya dia berhenti bicara
c. minta agar dia memfasilitasi
d. duduk dan membiarkan dia bicara terus
e. mengganti tugas kelompok dan mendorong agar semua peserta berpikir dalm
kelompok-kelompok kecil kemudian menyampaikan pendapat secara berurutan.
11. Dengan bantuan fasilitator, solusi yang efektif selalu dapat dicapai walaupun ada peserta
yang tidak mengerti mengapa solusi itu yang paling tepat :
a. benar
b. salah
c. tergantung siatusinya
12. Ketrampilan penting lain yang harus dimiliki fasilitator adalah paraphrasing. Arti
paraphrasing adalah :
a. merangkum apa yang dikatakan orang lain dengan tujuan menjadikan artinya
lebih jelas.
b. Menjadi penerjemah
c. Mengulang apa yang telah dikatakan seseorang, kemudian menggunakan kata-
kata anda sendiri dengan jumlah kalimat yang kira-kira sama dengan aslinya,
dengan tujuan memberi pengertian yang lebih jelas.
d. Salah semua.
13. Siapapun dapat menjadi fasilitator jika telah dinominasikan dan disetujui oleh peserta
kelompok :
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya
15. Fasilitator adalah faktor terpenting yang akan selalu menjamin terjadinya partisipasi
dalam kelompok :
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya
16. Anda diminta memfasilitasi pertemuan antar pihak. Tujuan pertemuan adalh mencari
solusi terhadap konflik perbatasan antara penduduk desa dan taman nasional. Setelah
beberapa jam anda menyadari bahwa sebetulnya para pihak sedang berusaha mencari
solusi yang memuaskan semua pihak tetapi belum berhasil. Anda mempunyai gagasan
tentang pengalaman di tempat lain yang pernah berhasil; bolehkah anda menyampaikan
gagasan itu?
a. tidak, sebagai fasilitator anda tidak boleh memperkenalkan gagasan maupun
usulan kecuali jika diminta.
b. ya, anda boleh memperkenalkan gagasan anda sebagai salah satu pilihan dan
menjelaskan kelebihan serta kekurangannya. Doronglah peserta untuk
menganalisa gagasan anda seperti mereka menganalisa gagasan lainnya.
c. Ya, tentu! Seharusnya anda melakukan ini dari semula supaya tidak buang waktu
berjam-jam!
17. Lebih penting bagi fasilitator mendorong partisipasi daripada mencapai keputusan akhir.
a. benar
b. salah
c. tergantung situasinya.
Pertanyaan 1 2 3 4 5
Apakah anda merancang proses dan mempersiapkan agenda
terlebih dahulu sebelum melakukan pertemuan?
Apa seluruh peserta jelas memahami hasil yang diharapkan
dari pertemuan sebelum pertemuan dimulai?
Apakah anda membangun aturan main atau tata tertib
pertemuan sebelum pertemuan dimulai?
Apakah agenda dan proses yang anda rancang
memungkinkan isu-isu yang baru muncul dalam pertemuan
diakomodasi?
Apakah anda memilih metode yang beranekaragam dalam
pertemuan yang anda fasilitasi?
Apakah pertemuan anda dimulai dan selesai tepat waktu?
Apakah setiap orang berpartisipasi dalam pertemuan anda?
Apakah anda menghindari tata waktu yang terinci dalam
agenda yang anda susun ?
Apakah anda mengijinkan peserta beristirahat saat mereka
membutuhkannya?
Apakah setiap peserta memahami hasil keputusan pertemuan
dan keputusan tindakan yang perlu dilakukan?
Apakah anda yakin ada orang yang mencatat keseluruhan
proses dan akan dibagi kepada peserta setelah pertemuan?
Apakah peran anda sebagai fasilitator secara jelas dibedakan
dengan panitia lainnya sebelum dimulai dan diantara peserta?
? Isilah kuisioner di muka dengan cara memberikan tanda “X” pada kolom yang
bernomor. Setiap baris anda hanya boleh membuat tanda “X” pada sebuah kotak.
(1=tidak pernah, 2=jarang, 3=kadang-kadang, 4=biasanya, 5=hampir selalu).
? Setiap selesai memberikan tanda “X” pada semua baris, hitunglah jumlah angka yang
anda kumpulkan. Jumlah total angka yang anda kumpulkan akan memiliki makna
sebagai berikut :
- Jika jumlah skor anda antara 50-60, anda telah bekerja dengan bagus dan
sempurna. Pertemuan yang anda kelola sudah memenuhi syarat meraih
kesuksesan.
- Jika jumlah skor anda antara 40-50, jangan terlalu kecewa tetapi cobalah lebih
fokus dengan memperbaiki hal-hal yang memang perlu dibenahi.
- Jika jumlah skor anda dibawah 30, hal ini berarti pertemuan yang anda kelola
perlu kerja ekstra untuk memperbaiki hal-hal khusus secara cepat.
Sebagai seorang fasilitator anda pasti mampu memperbaiki diri. Gunakan formulir
ACTION PLAN berikut ini untuk menemukenali aspek-aspek apa saja yang perlu
dibenahi dalam mendesain dan memfasilitasi pertemuan. Kemudian apa yang ingin anda
perbaiki dulu dan kapan akan dilakukan.
Aspek apa yang ingin Kapan ada peluang Siapa yang dapat
diperbaiki memperbaiki membantu anda