Anda di halaman 1dari 6

‫‪KHUTBAH IEDUL FITHRI 1442H‬‬

‫اهلل ُأَ ْكَب ُر – (‪)9X‬‬


‫اهلل ُأَ ْكبر َكبِيرا‪ ،‬واحلم ُد لِلّ ِه َكثِ اً‪ ،‬وسبحا َن ِ‬
‫اهلل ب ْكرةً وأ ِ‬
‫َصْيالَ‪،‬‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫رْي َ ُ ْ َ‬ ‫َُ ًْ َ َ ْ‬
‫اب َو ْح َدهُ‬ ‫َحَز َ‬ ‫َعَّز ُجْن َدهُ َو َهَز َم األ ْ‬ ‫صَر َعْب َدهُ َوأ َ‬ ‫ص َد َق َو ْع َدهُ َونَ َ‬ ‫الَإِلهَ إِالَّاهلل َُو ْح َدهُ َ‬
‫صنْي َ لَهُ الدِّيْ َن َولَ ْو َك ِر َه امل ْش ِر ُك ْو َن‬ ‫اَل إِله إِالَّاهلل ُوالَ َنعب ُد إِالَّ إِياَه خُمْلِ ِ‬
‫ُ‬ ‫ُّ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬
‫َولَ ْو َك ِر َه الكاَفُِر ْو َن َولَ ْو َك ِر َه املناَفِ ُق ْو َن‪.‬‬
‫ُ‬
‫ضلِ ِه‪َ ،‬وإِ ْحسانِِه‪َ ،‬وأَ ْش ُكرهُ َعلَى َت ْوفِْي ِق ِه َو ْامتِنَانِِه‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن اَل إِلهَ إِاَّل‬ ‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬
‫اَحْل م ُد ِ‬
‫هلل‬ ‫َْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوباَ ِر ْك‬ ‫َن حُمَ َّمداً َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‪ ،‬اللَّ ُه َّم َ‬ ‫اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِريْ َ‬
‫ك لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫ىل َي ْوِم الدِّيْ َن‪.‬‬ ‫ان إِ‬‫على سيِّ ِدناَ حُمَ َّم ٍد وعلَى آلِِه وأَصحاَبِِه ومن تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫َ َ ْ َُ ْ ْ َ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ َ َ‬
‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ‫َّ ِ‬
‫قال اهلل تعاىل‪ :‬يَاأَيُّ َها الذ َ‬
‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اََّما َب ْع ُد‪َ :‬فيَاعبَ َاد اهلل ‪ :‬اُْوصْي ُك ْم َونَ ْفسي بَِت ْق َو اهلل َوطَ َ‬
‫آن الْ َك ِرمْيِ ‪ :‬يَااَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اََمنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه‬ ‫ال اهلل َتعاىَل ىِف الْ ُقر ِ‬
‫ْ‬ ‫قَ َ ُ َ‬
‫َوالَ مَتُْوتُ َّن اِالَّ َواَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫اهلل أَ ْكبر اهلل أَ ْكبر اهلل أَ ْكبر الَ إِلَه إِالَّ اهلل واهلل أَ ْكبر اهلل أَ ْكبر و ِ‬
‫هلل احلَ ْم ُد‬ ‫ُ َ ُ َُ ُ َُ َ‬ ‫ُ َُ ُ َُ ُ َُ َ‬
‫‪Maashirol muslimin rohimakumullah.‬‬
‫‪Ramadhan telah berlalu, bulan ampunan telah berlalu, bulan‬‬
‫‪pembebasan telah berlalu, dan bulan rahmat telah berlalu. Akan tetapi‬‬
‫‪ketahuilah, rahmat Allah tidak pernah terputus “ Wa rohmatuhu wasiat‬‬
‫‪kulla syai” dan ampunan Allah tidak pernah tertutup “ wallahu ghofurur‬‬
‫“ ‪rohim” dan pintu surga senantiasa terbuka untuk orang bertakwa‬‬
‫‪jannatun ‘ardhuhas samawatu wal ardh uiddat lil muttaqiin”.‬‬
‫‪Maka dari itu, mari kita bersyukur kepada Allah yang telah‬‬
‫‪mempertemukan kita dengan Ramadhan, Allah lah yang memudahkan kita‬‬
shaum di bulan Ramadhan, Allah lah yang memudahkan kita tarawih di
bulan Ramadhan, Allah lah yang memudahkan kita tadarus Al-Quran dan
Allah lah yang memudahkan kita melaksanakan ibadah-ibadah lain baik
yang sunnah maupun yang wajib.
Kita memohon kepada Allah mudah-mudahan shaum kita, qiyam kita
dan ibadah-ibadah kita diterima oleh Allah dan juga kita memohon kepada
Allah agar dicurahkan rahmat-Nya , maghfiroh-Nya serta dibebaskan dari
api neraka.
Maashirol muslimin rohimakumullah.
Ternyata pemberian Allah tidak berhenti disitu, pada hari ini Allah
memberikan kepada kita hari yang mulia, hari dimana Allah berfirman :

َ ‫ َولِتُ َكبِّرُوا هَّللا َ َعلَى َما هَ َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر‬,َ‫َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدة‬
‫ُون‬
Satu hari dimana kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah, satu
hari dimana kita mengagungkan Allah dengan lantunan takbir, tahmid,
tasbih dan tahlil, satu hari dimana kita meluapkan kegembiraan dan suka
ria, inilah hari raya idul fitri.
Maashirol muslimin rohimakumullah.
Awal mula disyariatkanya idul fitri adalah ketika para sahabat pulang
dari perang badar, kemudian mereka melihat orang-orang Madinah sedang
menggelar pesta pora, bernyanyi dan mabuk-mabukan. yang mana itu
adalah hari raya arab jahiliyah yaitu nairuz dan mahrajan.
Lalu nabi mendatangi para sahabat dan menjelaskan : sesunggunya
Allah SWT menggantikan untuk kalian hari raya ini dengan idul fitri dan idul
adha
Pada saat idul fitri tiba nabi dan para sahabat sangat bergembira,
bahkan para sahabat meluapkan kegembiraannya dengan menari-nari,
bernyanyi, pertunjukan gulat didalam masjid. Maka bergembira dan
bersuka cita dengan diiringi hiburan yang mubah tidak melanggar syari’at
itu adalah sunnah nabi Muhammad SAW.
Maashirol muslimin rohimakumullah.
Marilah kita sambut idul fitri ini dengan gembira dan suka cita.
Kalaupun ada sedikit kesedihan, ujian, tidak bertemu dengan orang tua dan
sanak saudara di kampung karena larangan mudik oleh pemerintah atau
sedang diuji dengan sakit atau diuji dengan kesulitan ekonomi di masa
pandemi ini, maka bersabarlah ! sembunyikanlah kesedihan-kesedihan itu
didalam hati kita, dan tampakanlah kegembiraan di wajah kita. Karena sifat
seorang mu’min adalah “bisyruhu fil wajhi wa huznuhu fil qolbi”.
Sifat itulah yang membuat Allah takjub dan memuji orang beriman.
Dikala ia diberi nikmat maka dia bersyukur, dan jika diuji maka dia bersabar.
Sebagaimana hadits nabi SAW dalam sahih muslim:
ِ ِ ٍ ‫ ولَيس َذ َاك أِل‬،‫عجبا أِل َم ِر الْم ْؤ ِم ِن إِ َّن أَمره ُكلَّه خير‬
َ ‫إِ ْن أ‬  ‫َحد إِالَّ ل ْل ُم ْؤم ِن‬
ُ‫َص َابْتهُ َس َّراء‬ َ َ ْ َ ٌَْ ُ ُ َْ ُ ْ ًَ َ
ُ‫صَبَر فَ َكا َن َخْيًرا لَه‬
َ ُ‫ضَّراء‬ َ ‫ َوإِ ْن أ‬،ُ‫َش َكَر فَ َكا َن َخْيًرا لَه‬
َ ُ‫َص َابْته‬
Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya
adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh
orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu
suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan
itu pun suatu kebaikan baginya.
Maashirol muslimin rohimakumullah.
kalimat sabar dan syukur sepertinya dianggap biasa seperti angin
lewat, tetapi hadirin sekalian. Inti dari kerusakan seseorang, inti
tercabutnya nikmat seseorang, inti tercabutnya keberkahan, inti turunnya
azab Allah dan inti hancurnya sebuah negeri adalah karena tidak
bersyukurnya hamba kepada Allah dan kufur atas nikmat Allah. Ia gunakan
pemberian Allah bukan untuk beramal sholeh melainkan untuk bermaksiat,
bukan untuk beribadah kepada Allah melainkan mendurhakai Allah, bukan
untuk mentauhidkan Allah melainkan menyekutukan Allah SWT.
Naudzubillahi min dzalik
Al Quran dengan jelas menegaskan hal ini
ٍ ‫ت ِآمنَةً مطْمئِنَّةً يأْتِيها ِر ْز ُقها ر َغ ًدا ِمن ُك ِّل م َك‬
‫ان‬ ْ َ‫ب اللَّهُ َمثَال َق ْريَةً َكان‬
َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ‫ضَر‬
َ ‫َو‬
“Alloh memberi perumpamaan, ada sebuah negeri yang tenang tentram lagi
sejahtera, rizkinya didatangkan dari seluruh penjuru tempat negeri itu.

‫ت بِأَْنعُ ِم اللَّ ِه‬


ْ ‫فَ َك َفَر‬
Tapi penduduknya mengingkari nikmat Alloh.
‫ِ مِب‬ ِ َّ
‫صَنعُو َن‬
ْ َ‫وع َواخْلَْوف َا َكانُوا ي‬ َ َ‫فَأَ َذا َق َها اللهُ لب‬
ِ ُ‫اس اجْل‬
Maka kami siksa mereka dengan dengan memberinya pakaian kelaparan dan
ketakutan . Dengan sebab apa yang telah mereka lakukan1.
di zaman fitnah ini pula kita dituntut untuk bersabar dalam segala hal
; sabar dalam menghadapi ujian, sabar dalam menjalankan perintah Allah
dan sabar dalam meninggalkan larangan-NYA. jika kita tidak mampu
bersabar, bisa jadi kita terjerumus keadalam fitnah itu sendiri. Sebagaimana
Nabi SAW memberikan peringatan kepada ummatnya :

‫الر ُج ُل فِ َيها ُم ْؤ ِمنًا َومُيْ ِسي َكافًِرا َومُيْ ِسي ُم ْؤ ِمنًا‬


َّ ‫صبِ ُح‬ ِ ِ ِ ِ
ْ ُ‫بَاد ُروا فَتنًا َكقطَ ِع اللَّْي ِل الْ ُمظْل ِم ي‬
ُّ ‫ض ِم ْن‬ٍ ‫يع ِدينَهُ بِ َعَر‬ ِ
‫الد ْنيَا‬ ُ ِ‫يَب‬  ‫صبِ ُح َكافًرا‬
ْ ُ‫َوي‬
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti
sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan
beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari
seseorang dalam keadaan beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan
kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No.
8493)
Maasirol muslimin wal muslimat rohimakumulloh.
Keteguhan hati keuletan diri kesabaran yang pari purna dalam mengikuti
kehendak ilahi, ditengah tengah masyarakat yang tengah lupa memang bukan
hal yang gampang. Justru karena itulah Alloh menjanjikan penghargaan berupa
pahala tanpa batas. Apapun dan bagaimanapun keadaan yang tengah kita
hadapi senantiasa bertaqwalah ! siapapun yang berbuat baik didunia ini
meskipun cuma seorang diri Alloh tidak akan luput untuk menilainya.

Sabda Rosululloh ‫ﷺ‬

َّ‫الْعِبَ َادةُ يِف اهْلَْر ِج َك ِه ْجَر ٍة إِيَل‬


“Orang yang tetap mengabdi kepada Alloh pada masa fitnah merebak, ketidak
mentuan suasana, adalah adalah senilai dengan hijrah kepadaku2”
1
Q.S. An Nahl (16) : 112
2
(H.R. Muslim dalam shohihnya, Jilid: 4/2268 dan Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 4/489).
Maasirol muslimin wal muslimat rohimakumulloh.

Setelah sebulan penuh kita ditarbiyah oleh Allah, sehingga kita terbiasa
dengan berpuasa, qiyamul lail, tadarus Al-Quran, sedekah, infaq, menjaga lisan
dan menudukan hawa nafsu. Maka selepas Ramadhan mari kita lanjutkan
kembali kebiasan-kebiasaan baik tadi.

Jangan sampai selepas Ramadhan kita justeru lalai dalam beribadah,


karena seseorang yang hanya bersungguh-sungguh beribadah di bulan
Ramadhan saja maka menurut para ulama mereka adalah seburuk-seburuk
kaum.

‫ﺑﺌﺲ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺍﻪﻠﻟ ﺇﻻ ﻲﻓ ﺭﻣﻀﺎﻥ‬


“Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah kecuali
hanya di bulan Ramadhan saja.

Semoga pesan ilahi tadi mampu membangkitkan semangat dan tekad


kita bahwa apapun yang terjadi, kita akan tetap berpegang teguh pada tali
Alloh yang akan membawa pada kemuliaan.
Sehingga ibadah shaum kita selama satu bulan lamanya membawa perubahan
pada diri kita menjadi orang yang taat pada perintah dan menjauhi apa yang
dilarang oleh Alloh ‫ﷻ‬

ِ ِ ِِ ِ ِ
ُ‫ َوأَع ْدهُ َعلَينَا أ َْع َو ًاما َعديْ َد ًة َج َعلَنَا اهلل‬،‫ت َقبَّ َل اهللُ منَّا َومْن ُك ْم اَللَّ ُه َّم بَا ِر ْك لَنَا يِف ْ عْيدنَا‬
َّ ‫ َواَ ْد َخلَنَا َواِيَّا ُك ْم ىِف ُز ْمَر ِة ِعبَ ِاد ِه‬، َ ‫َواِيَّا ُك ْم ِم َن اْ َلعائِ ِديْ َن َواْل َفائِِزيْ َن َواْمل ْق ْبولِنْي‬
. َ ‫الصاحِلِنْي‬
َ
ِ‫ي ولِسائِِر اْملسلِم‬ ِ ِ ِ ِ ‫ و‬،‫واَقو ُل قوىِل ه َذا‬
َ ‫العظْي َم يِل َولَ ُك ْم َول َوال َد َّ َ َ ُ ْ نْي‬ َ َ‫أست ْغف ُر اهلل‬ ْ َ َ ْ ْ َ
ِ
َّ ‫است ْغ ِفروهُ انَّهُ ُه َواْلغَ ُف ْو ُر‬
‫الر ِحْي ُم‬ ِ ِ
ْ َ‫ ف‬،‫َواْملُ ْسل َمات‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ب الْ َعالَ ِمنْي َ ‪ ،‬أَ ْش َه ُد أَ ْن الَإِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬ ‫اَهلل أَ ْكبر ×‪ ،٧‬اَحْل م ُد ِ‬
‫ك لَهُ‬ ‫ِهلل َر ِّ‬ ‫َْ‬ ‫ُ َُ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َو َعلَى آلِِه‬ ‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫اهلل اَِّت ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن إِالَّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن قَ َ‬
‫ال‬ ‫اعباد ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َص َحابِه أَمْج َعنْي َ ‪َ .‬فيَ َ َ‬ ‫َوأ ْ‬
‫لى النَّيِب ِّ‪ ،‬يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْ َن أ ََمُن ْوا‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫صل ُّْ‬
‫و‬ ‫َ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫اهلل َتعاىل يِف كِتَابِِه اْلع ِظي ِم "إِ َّن اهلل ومالَئِ‬
‫َ ََ‬ ‫َ ْ‬ ‫ُ َ َ ْ‬
‫ًص َحابِِه‬ ‫صلُّوا علَي ِه وسلِّموا تَسلِيما"‪ .‬اَللَّه َّم ص ِّل وسلِّم على سيِّ ِدنَا حُم َّم ٍد وع ِِ‬
‫لى اَله َوأ ْ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫ُ َ ََ ْ َ َ َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ ُْ ْ ًْ‬
‫ىل َي ْوِم الدِّيْ ِن‪َ .‬و َعلَْينَا َم َع ُه ْم‬ ‫ِ ِِ ٍ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫أَمْج َعنْي َ ‪َ .‬والتَّابعنْي َ َوتَاب ِع التَّابعنْي َ َو َم ْن تَب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ َ‬
‫ك يا اَرحم َّ مِح ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬
‫ات‬ ‫ات‪ ,‬اَأْل َحي ِاء ِمْنهم واْألَمو ِ‬ ‫ت‪ ,‬واْمل ْؤ ِمنِ واْمل ْؤ ِمنَ ِ‬ ‫اَللَّه َّم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِم واْملسلِماَ ِ‬
‫َْ ُ ْ َ َْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ‬ ‫ُ‬
‫ات‪َ .‬ربَّنَا ا ْفتَ ْح َبْيَننَا َو َبنْي َ َق ْو ِمنَا‬ ‫اضي اْحلاج ِ‬ ‫ِ‬ ‫ك مَسِ يع قَ ِريب جُمِ يب الد ِ‬
‫َّع َوات يَا قَ َ َ َ‬ ‫إِنَّ َ ْ ٌ ْ ٌ ْ ُ َ‬
‫الزالَ ِز َل َواْملِ َح َن‪َ ،‬و ُس ْو َء‬ ‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬
‫ُ‬ ‫‪.‬‬ ‫َ‬ ‫نْي‬
‫بِاْحل ِّق وأَنْت خير اْل َفاحِتِ‬
‫َ َ َ َُْ‬
‫اْ ِلفْتنَ ِة َواْملِ َح َن‪َ ،‬ما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬
‫خآصةً َو َسائِِر اْ ُلب ْل َد ِان‬
‫آلخَر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬ ‫الد ْنيا حسنَةً ويِف اْ ِ‬ ‫ِ يِف‬
‫ب اْ َلعالَمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَا أَتنَا ُّ َ َ َ َ‬
‫عآمةً يا ر َّ ِ‬
‫اْملُ ْسلمنْي َ َّ َ َ‬
‫ِِ‬
‫اب النَّا ِر‬
‫َع َذ َ‬
‫هى َع ِن اْل َف ْح َش ِاء‬ ‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ىب‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ل‬‫ا‬
‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ان وإِيت ِاء ِ‬
‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫اهلل إِ َّن اهلل يأْمر بِالْع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِعباد ِ‬
‫ََ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب لَ ُك ْم‬ ‫َواْملُْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ .‬فَا ْذ ُك ُر ْوا اهللَ يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َو ْادعُ ْوهُ يَ ْستَج ْ‬
‫ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ُر‬ ‫َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai