Nim : 90500118015
Jurusan : Perbankan Syariah (A)
2. Modal pelengkap
Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak
berasal dari laba dan modal pinjaman serta pinjaman subordinasi. Secara lebih
terperinci modal pelengkap terdiri dari:
a) Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih
penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan Direktorat
Jenderal Pajak.
b) Penyisihan penghapusan aktiva produktif, yaitu cadangan yang dibentuk
dengan cara membenani laba rugi tahun berjalan. Dengan maksud untuk
menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak
diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.
c) Modal pinjaman (sebelumnya disebut modal kuasi) yaitu utang yang
didukung oleh instrumen atau atau warkat yang memiliki sifat seperti
modal.
d) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memebuhi syarat-syarat
sebagai berikut: ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi
pinjaman, mendapat persetujuan terlebih dahulu dari bank Indonesia,
tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh,
pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari bank
Indonesia , dan dengan pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat,
hak tagihannya dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari segalan
pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal).
10) Dengar pendapat terbatas, terdirindari dengar pendapat antar pihak emiten,
berbagai lembaga penunjang, dan bepepam tentang perfom usaha bank
beberapa tahun terakhir.
11) Penawaran saham melalui peaimery beberapa tahap yang di perlukan dalam
proses pencatatan di pasar perdaha terdiri dari pendistribusian prosepektus
ringkas kepada masyarakat.
12) Menpertinggi agoi saham , setelah saham dipasarkan dipasar sekunder, maka
harga saham akan naik atau turun sesauai dengan performance bank yang
bersangkutan.