Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan
pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang
tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Audit atas siklus
penggajian dan personalia mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian
resiko pengendalian, pengujian pengendalian subtantif atas transaksi, prosedur analitis, serta
pengujian atas rincian saldo. Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta
siklus lainnya meliputi:
Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan kecil sekalipun.
Karena karakteristik tersebut, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian,
pengujian subtantif atas transaksi, dan prosedur analitis ketika mengaudit penggajian.
2. AKUN-AKUN DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN
DAN PERSONALIA
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diteima umum. Akun yang umum dalam
siklus penggajian dan personalia akan digunakan untukmengilustrasikan cara informasi
akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam sikluspenggajian dan personalia. Dalam
sebagian besar system, akun gaji dan upah akrual hanyaakan diguakan pada akhir periode
akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akandicatat apabila karyawan telah benar
benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerjaterjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat
dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periodebagi setiap biaya tenaga kerja yang
dihasilkan tetapi belum dibayar
3. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN
YANG BERSANGKUTAN
Persediaan bisa memiliki berbagai macam bentuk, tergantung sifat entitasnya. Untuk
perusahaan dagang pengecer dan pedagang besar, akun terbesar dalam nereca sering berupa
persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan
dan penggudangan, kita akan menggunakan perusahaan menufaktur sebagai contoh, yang
persediaanya bisa meliputi bahan baku, perlengkapan, dan suku cadang untuk digunakan
dalam produksi, barang dalam proses yang masih akan diolah lebih lanjut, dan barang jadi
yang siap untuk dijual. Siklus persediaan dan penggudangan dapat dipandang sebagai dua
sistem terpisah tetapi berkaitan erat, yang satu menyangkut aliran fisik barang dan lainnya
adalah aliran biaya yang bersangkutan.
Pembuatan Order Pembelian
Siklus pembeliaan dan penggudangan dimulai dengan adanya permintaan bahan baku
untuk produksi. Pengendalian yang memadai perlu diciptakan apakah pembelian
persediaan untuk bahan baku (dalam perusahaan menufaktur) ataukah untuk barang
jadi (dalam perusahaan dagang pengecer. Permintaan pembelian adalah formulir yang
digunakan untuk meminta agar bagian pembelian memesan persediaan. Permintaan
ini bisa diinisiasi oleh pegawai gudang ketika bahan baku dibutuhkan, atau oleh
perangkat lunak computer yang secara otomatis akan memesan barang ketika
persediaan mencapai tingkat tertentu, dipesan ketika ada permintaan untuk kebutuhan
produksi, atau dipesan secara rutin setelah dilakukan perhitungan persediaan periodik
Penerimaan Bahan Baku
Penerimaan bahan baku, yang juga merupakan bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran, meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran
jumlah maupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang
yang akan menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum pembayaran bisa
dilakukan. Setelah diperiksa, bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan
penerimaan barang, atau electronic notifications berkenaan dengan penerimaan
barang, biasanya dikirim juga ke bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian
piutang usaha. Pengawasan dan pertanggungjawaban diperlukan setiap
pengiriman/perpindahan barang.
Penggudangan Bahan Baku
Segera setelah diterima, bahan baku biasanya disimpan dalam gudang. Apabila
bagian lain memerlukan bahan baku untuk produksi, pegawai dari bagian produksi
mengirimakan permintaan bahan baku telah mendapat otoritas dari kepala bagian
produksi, perintah kerja, atau dokumen serupa itu, yang menyebutkan jenis dan
jumlah material yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk
memutahirkan master file persediaan perpentual dan mencatat pengiriman dari bahan
baku kea kun persediaan barang dalam proses. Pada entitas yang memiliki
manajemen persediaan terintegrasi dan menggunakan sistem akuntansi berkomputer,
pemutahiran ini berlangsung secara otomatis.
Pengolahan Barang
Proses pengolahan barang sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya. Perusahaan menentukan barang yang akan diproduksi
berdasarkan pesanan tertentu dari konsumen, ramalan penjualan, tingkat persediaan
yang ditetapkan di muka, atau atas dasar lain. Biasanya perusahaan memiliki bagian
khusus yang bertanggungjawab untuk menentukan jenis dan kuantitas barang yang
akan diproduksi.
Penyimpanan Barang Jadi
Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di gudang, menunggu
pengiriman ke konsumen. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal
yang baik, persediaan barang jadi berada dalam pengawasan fisik di lokasi yang
terpisah, di area yang hanya bisa dimasuki oleh petugas tertentu. Pengendalian atas
barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penerimaan
piutang.
Pengiriman Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan
piutang. Pengiriman barang ke konsumen dalam pertukaran dengan kas atau asset
lainnya. Pada kebanyakan transaksi penjualan, pengiriman sesungguhnya menjadi
penyebab terjadinya pengakuan piutang dan penjualan dalam sistem akuntansi. Oleh
kerena itu, pengiriman barang jadi harus diotorisasi dengan menggunakan dokumen
pengiriman barang yang tepat.
Master File Persediaan Perpetual
Master file persediaan perpentual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus
digunakan untuk bahan baku dan barang jadi. Kebanyakan perusahaan tidak
menyelenggarakan catatan perpentual untuk barang dalam proses. Master file
perpetual persediaan biasanya berisi tentang jumlah unit persediaan yang dibeli,
dijual,dan sisa dalam persediaan.untuk pembelian bahan baku, master file persediaan
perpentual dimutakhirkan secara otomatis ketika pembelian persediaan diproses
sebagai bagian dari pencatatan pembelian. Transfer bahan baku dari gudang harus
dimasukkan tersendiri ke computer untuk memutakhirkan catatan perpentual.
Biasanya hanya jumlah unit saja yang harus dimasukkan ke computer, karena
computer menemtukan biaya unit dari master file. Persediaan perpetual barang jadi
berisi informasi sama dengan perpentual bahan baku tetepi lebih kompleks karena
selain biaya juga disertai dengan unitnya. Biaya pokok barang jadi terdiri dari bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, yang seringkali
memerlukan pengalokasian dan pembukuan yang rinci. Apabila perpentual barang
jadi meliputi biaya pokok per unit, catatan akuntansi biaya harus diintegrasikan ke
sistem komputer.