Anda di halaman 1dari 9

I.

Soal PPh Badan (Bobot 50%)


PT Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri sepatu yang
berdomisili di Jl. Gajah Sakti No. 234 Bekasi, Jawa Barat. Tahun buku wajib pajak
dimulai tangal 1 Januari dan di tutup 31 Desember pada tahun yang sama. Perusahaan
telah menyusun Daftar Laba Rugi Komersial sebagaimana tersebut dibawah ini. Daftar
Laba Rugi tersebut masih perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk keperluan
perhitungan PPh tahun 2017.

A Penjualan 1) 52,250,000,000
B Harga Pokok Penjualan 2) 45,738,825,000
C Laba Bruto Usaha 6,511,175,000
D Rincian Biaya Usaha Lainnya
1 Gaji dan Imbalan lainnya 3) 1,030,000,000
2 Fasilitas Pegawai 4) 134,470,000
3 Biaya Perjalanan Dinas 75,000,000
4 Biaya Promosi 5) 75,000,000
5 Sumbangan 6) 40,000,000
6 Alat Tulis Kantor/Supplies 25,650,000
7 Sewa Mesin Foto Copy 36,000,000
8 Sewa Ruang Pamer (Show Room) 24,000,000
9 Telepon 7) 75,000,000
10 Listrik dan Air 120,000,000
11 Pemeliharaan Gedung Kantor 45,000,000
12 Pemeliharaan Mobil Operasional 20,000,000
13 Pemeliharaan Mobil Sedan Direksi 18,000,000
14 Penyusutan Gedung Kantor 8) 50,000,000
15 Penyusutan Gudang yang Disewakan 9) 25,000,000
16 Penyusutan Mobil Operasional 10) 54,000,000
17 Penyusutan Mobil Sedan Direksi 11) 54,000,000
18 Pajak-Pajak 12) 425,000,000
19 Bunga Pinjaman 13) 180,000,000
Jumlah Biaya Usaha Lainnya 2,506,120,000
E Laba Neto Usaha Dalam Negeri 4,005,055,000
H Laba dari Usaha di Malaysia 14) 450,000,000
Jumlah Peng. Neto Usaha Semua 4,455,055,000
I Penghasilan di Luar Usaha
1 Dividen PT HARAPAN INDAH Tbk 15) 120,000,000
2 Dividen PT BUMI PERTIWI 16) 200,000,000
3 Hasil Persewaan Gudang 17) 60,000,000
4 Hasil Persewaan Genset 18) 75,000,000
5 Hasil Bunga Deposito 19) 64,000,000

Catatan dan Keterangan


1) Dalam penjualan tersebut diatas, termasuk di dalamnya penjualan ke instansi
pemerintah sebesar Rp600.000.000 (tidak termasuk PPN). PPh pasal 22 telah
dipungut oleh instansi tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2) Dalam Perhitungan Harga Pokok Penjualan tersebut termasuk didalamnya impor


sebagian bahan baku senilai US$30,000. Kurs Menteri Keuangan yang berlaku
saat tersebut per US$ sebesar Rp13.500,00 dan Bea Masuk sebesar 10%. PPh
pasal 22 telah dipenuhi oleh wajib pajak. Wajib Pajak adalah importir pemegang
API (Angka Pengenal Impor).

13) Bunga Pinjaman


Wajib Pajak telah meminjam uang di Bank sebesar Rp2.000.000.000, dengan
bunga 9% per tahun. Namun dari jumlah tersebut ternyata belum seluruhnya
terpakai dalam perusahaan. Karena hal tersebut sebagian utangnya diinvestasikan
dalam bentuk Deposito Berjangka sebesar Rp800.000.000, dengan bunga bank
8%. Beban Bunga atas keseluruhan utang tersebut sebesar Rp180.000.000. Lihat
cacatan nomor 19 tentang hasil Bunga Deposito.

14) Laba Usaha di Malaysia


Wajib Pajak telah melakukan perluasan usaha di Malaysia. Dari hasil usaha di
Malaysia tersebut diperoleh keuntungan sebesar Rp450.000.000. Jumlah tersebut
adalah jumlah Laba Neto sebelum dipotong pajak atas penghasilan oleh Malaysia.
Tarif pajak atas penghasilan di Malaysia sebesar 28%.

15) Dividen dari PT HARAPAN INDAH


Jumlah yang tercantum dalam Laporan Laba Rugi tersebut adalah jumlah dividen
sebelum dipotong PPh pasal 23. Wajib Pajak memiliki saham pada PT
HARAPAN INDAH sebesar 10% dari keseluruhan modal yang ditempatkan dan
disetor penuh pada perseroan tersebut.
PT HARAPAN INDAH Tbk telah memungut PPh pasal 23 sebagaimana
mestinya. Dividen diterima tanggal 15 September 2017 yang berasal dari saldo
laba tahun 2016.

16) Dividen dari PT BUMI PERTIWI


Jumlah yang tercantum dalam Laporan Laba Rugi tersebut adalah jumlah
keseluruhan dividen yang diterima oleh wajib pajak. Wajib Pajak memiliki saham
pada PT BUMI PERTIWI sebesar 30% dari keseluruhan modal yang ditempatkan
dan disetor penuh pada perseroan tersebut.

17) Hasil Persewaan Gudang


Wajib Pajak memiliki dua unit gudang. Karena yang digunakan oleh perusahaan
sampai saat ini hanya satu gudang, maka satu gudang selebihnya disewakan
kepada pihak lain.
18) Hasil Persewaan Genset/Pembangkit Tenaga Listrik
Perusahaan telah membeli perangkat pembangkit tenaga listrik berupa Mesin
Genset. Ternyata genset tersebut tidak pernah digunakan oleh perusahaan, karena
listrik dari PLN berjalan sebagaimana mestinya. Sehubungan dengan hal tersebut
mesin genset disewakan kepada pihak lain.

19) Hasil Bunga Deposito


Jumlah yang tercantum dalam Daftar Laba Rugi tersebut adalah jumlah bruto
sebelum dipotong pajak. Dana yang tertanam dalam Deposito adalah berasal dari
pinjaman. Lihat catatan nomor 13 tentang Bunga Pinjaman.

20) Jumlah PPh pasal 25 yang telah disetor untuk tahun 2017 adalah sebesar
Rp800.000.000.

Berdasarkan data-data tersebut Saudara diminta untuk:


a. Menghitung besarnya PPh terutang atas nama wajib pajak tahun 2017.
b. Menghitung besarnya kredit pajak yang dapat dikreditkan yang telah
dipotong/dipungut/dipenuhi oleh pihak lain/oleh wajib pajak, meliputi: PPh pasal
22, PPh pasal 23 dan PPh pasal 24.
c. Menghitung jumlah pajak yang kurang dibayar/lebih dibayar untuk tahun 2017.
d. Menghitung PPh pasal 25 untuk tahun 2018.
e. Pertanyaan: Kapan PPh pasal 29 (jika seandainya perhitungan yang Saudara
hasilkan adalah Kurang Bayar) harus disetor, dan kapan SPT PPh Tahunan tahun
2017 harus disampaikan ke KPP setempat.

II. PPN dan PPn BM (Bobot 30%)


PT MASPINA JAYA adalah perusahaan yang memproduksi barang-barang elektronik
yang beralamat di Jl. Merawan No, 235 Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan tersebut
membuat barang-barang elektronik berupa radio-tape recorder, kipas angin, rice cooker,
setrikaan, televisi, alat pengatur suhu udara (AC). Berdasarkan peraturan pemerintah
yang berlaku, barang-barang produksinya dibagi menjadi beberapa kategori sebagai
berikut:
 Kelompok Barang Mewah dengan Tarif 10%, misalnya: pesawat pendingin
udara (AC).
 Kelompok Bukan Barang Mewah, misalnya: radio-tape recorder, kipas angin,
setrikaan, dsb.
Dalam memproduksi barang-barang tersebut, perusahaan melakukan pembelian spare-
part/komponen ke perusahaan-perusahaan di dalam negeri, dan sebagian masih diimpor
dari luar negeri. Transaksi pada bulan Mei 2017 adalah sbb:

No Tanggal Transaksi
1 1 Mei 2017 Menjual tunai kipas angin kepada PT BATUSARI, Jakarta
dengan harga Rp550.000.000. Harga sudah termasuk PPN
2 3 Mei 2017 Menjual tunai pesawat penyejuk ruangan (AC) kepada PT
KEMANGGISAN, dengan harga Rp960.000.000. Harga
tersebut sudah termasuk PPN dan PPn BM
3 5 Mei 2017 Menerima Faktur Pajak berikut ban untuk kendaraan
operasional dengan nilai faktur pajak sebesar Rp1.000.000.
4 6 Mei 2017 Menerima uang tunai ata pembayaran barang-barang elektronik
sebesar Rp452.000.000 (termasuk PPN). Penerimaan uang
tersebut terjadi karena adanya penyerahan barang yang telah
dilakukan pada tanggal 30 April 2017.
5 7 Mei 2017 Membeli tunai karton pembungkus seharga Rp44.000.000.
Harga tersebut sudah termasuk PPN
6 8 Mei 2017 Membeli tunai komponen elektronik untuk pembuatan barang-
barang produksi seharga Rp880.000.000 dari pemasok di dalam
negeri. Harga sudah termasuk PPN
7 10 Mei 2017 Menyumbang kipas angin ke SD Negeri setempat. Harga jual
barang Rp25.000.000. Harga pokok produksinya Rp15.000.000
8 11 Mei 2017 Membayar uang langganan telepon untuk bulan April 2017
sebesar Rp36.300.000
9 13 Mei 2017 Membeli tunai casing/kotak pesawat televisi, dari perusahaan
industri barang-barang plastik seharga Rp550.000.000. Harga
sudah termasuk PPN
10 14 Mei 2017 Menerima uang muka untuk pemesanan kipas angin dari PT
KEMBANGJEPUN, Jakarta, sebesar Rp264.000.000 (sudah
termasuk PPN). Jumlah harga keseluruhan Rp583.000.000
11 15 Mei 2017 Melakukan ekspor kipas angin seharga US$5,000.00 kepada
Berjaya Ltd. Brunai Darussalam. Kurs Menteri Keuangan
Rp13.500
12 16 Mei 2017 Membayar tunai biaya service mobil operasional perusahaan
Rp15.400.000,00 kepada CV TERAMPIL, Tanggerang. Jumlah
tersebut termasuk PPN
13 17 Mei 2017 Membayar tunai biaya service mobil sedan Direksi
Rp16.500.000 kepada CV TERAMPIL, Tanggerang. Jumlah
tersebut termasuk PPN
14 18 Mei 2017 Menerima retur dari pembeli PT DURI KEPA, Jakarta,
beberapa AC dengan harga termasuk PPN dan PPn BM sebesar
Rp480.000.000
15 19 Mei 2017 Mengirim kembali (me-retur) komponen elektronik yang telah
dibeli, namun diketahui ternyata terdapat cacat produksi dengan
nilai barang Rp110.000.000 (termasuk PPN)
16 20 Mei 2017 Mengirimkan barang-barang elektronik ke pembeli langganan
PT RESTU MULIA, di Glodok Jakarta seharga
Rp880.000.000. Harga sudah termasuk PPN. Biasanya
pembayaran baru diterima satu bulan setelah pengiriman
dilakukan.
17 21 Mei 2017 Membayar tunai harga mobil sedan senilai Rp312.000.000
(harga sudah termasuk PPN dan PPn BM 20%) kepada PT
TUNAS
18 22 Mei 2017 Membayar tunai harga mobil boks senilai Rp165.000.000
(harga termasuk PPN) kepada PT TUNAS
19 23 Mei 2017 Melakukan impor bahan material untuk pembuatan produk
senilai US$6,000 dengan nilai kurs Menkeu yang berlaku per
US$ sebesar Rp13.500. Bea Masuk sebesar 10%
20 24 Mei 2017 Mengambil dari gudang AC untuk keperluan rumah pribadi
(pemakaian sendiri) oleh Direksi dengan nilai jual Rp5.000.000
dan harga pokok senilai Rp4.000.000
21 25 Mei 2017 Membayar via transfer bank komponen elektronik untuk
pembuatan barang-barang produksi seharga Rp660.000.000,00
dari pemasok di dalam negeri. Harga sudah termasuk PPN.
Atas transaksi tersebut Faktur Pajak belum diterima
22 26 Mei 2017 Menerima Faktur Pajak bulan April 2017 atas pembayaran ban
mobil sedan dengan nilai faktur pajak sebesar Rp1.000.000
(nilai transaksi Rp10.000.000)
23 27 Mei 2017 Menerima Faktur Pajak bulan Januari 2017 atas pembayaran
biaya service mobil operasional dengan nilai faktur Rp500.000
(nilai transaksi Rp5.000.000)
24 28 Mei 2017 Menjual kipas angin ke instansi pemerintah sebesar
Rp110.000.000 (termasuk PPN). Barang sudah diserahkan dan
penagihan sudah dilakukan, namun uang belum diterima

Berdasarkan data-data tersebut diatas Saudara diminta:


a. Menghitung PPN Kurang Bayar/Lebih Bayar bulan Mei 2017, apabila diketahui
terdapat kelebihan PPN bulan April 2017 yang dikompensasikan ke bulan Mei 2017
sebesar Rp20.000.000.
b. Menghitung PPn BM terutang untuk masa Mei 2017.
c. Pertanyaan: Kapan PPN harus disetor, jika menurut hasil perhitungan Saudara PPN-
nya adalah Kurang Bayar.
d. Kapan PPn BM harus disetor.
e. Kapan SPT Masa PPN harus dilaporkan ke KPP setempat.

III. Soal Teori, Pilihan Ganda (Bobot 20%)


Pilihlah Jawaban yang menurut Saudara paling tepat diantara 4 jawaban tersebut
dibawah ini dengan cara memberikan tanda silang pada lembar jawaban yang telah
disediakan.

1. PT PILKADA DAMAI telah memberikan fasilitas antar jemput untuk para


pegawainya:
a. Fasilitas antar jemput tersebut merupakan biaya bagi perusahaan yang
memberikan dan merupakan penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
b. Fasilitas antar jemput tersebut merupakan biaya bagi perusahaan yang
memberikan dan bukan merupakan penghasilan bagi pegawai yang
menerimanya;
c. Fasilitas antar jemput tersebut bukan merupakan biaya bagi perusahaan yang
memberikan dan merupakan penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
d. Fasilitas antar jemput tersebut bukan merupakan biaya bagi perusahaan yang
memberikan dan bukan merupakan penghasilan bagi pegawai yang
menerimanya.
2. Dalam rangka promosi PT MAKMUR SEJAHTERA memberikan hadiah berupa
mobil kepada pembeli produknya yang beruntung. Menurut ketentuan pajak:
a. Hadiah tersebut merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan bukan
merupakan penghasilan bagi yang menerimanya, karena diterima bukan dalam
bentuk uang;
b. Hadiah tersebut bukan merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan
merupakan penghasilan bagi yang menerimanya;
c. Hadiah tersebut bukan merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan
bukan merupakan penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
d. Hadiah tersebut merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan
merupakan penghasilan bagi yang menerimanya.

Beban/Hadiah 231.000.000 /baca psl 9 ayat huruf g

Mobil/Inv 210.000.000/Hg Pokok/dpp


PPN-K 21.000.000

3. Pernyataan tersebut di bawah ini yang benar adalah:


a. Imbalan yang diberikan kepada pegawai berupa Tunjangan Pengobatan
merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan merupakan
penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
b. Imbalan yang diberikan kepada pegawai berupa Tunjangan Pengobatan
merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan bukan merupakan
penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
c. Imbalan yang diberikan kepada pegawai berupa Tunjangan Pengobatan bukan
merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan merupakan
penghasilan bagi pegawai yang menerimanya;
d. Imbalan yang diberikan kepada pegawai berupa Tunjangan Pengobatan bukan
merupakan biaya bagi perusahaan yang memberikan dan bukan merupakan
penghasilan bagi pegawai yang menerimanya.

4. Biaya telepon dalam satu tahun suatu perusahaan sebesar Rp90.000.000. jumlah
tersebut terdiri dari: biaya telepon biasa (bukan HP) sebesar Rp50.000.000 dan
biaya pulsa untuk pegawainya sebesar Rp40.000.000. Jumlah biaya telepon yang
diakui fiskal adalah sebesar :
a. Rp90.000.000 c. Rp70.000.000
b. Rp50.000.000 d. Rp75.000.000

5. Harta berwujud berupa mobil angkutan barang dengan perolehan harga


Rp400.000.000 yang dibeli tanggal 21 Juli 2011. Kalau mobil termasuk Harta
Bukan Bangunan Kelompok 2, dan wajib pajak menggunakan metode penyusutan
saldo menurun dalam penyusutan hartanya, maka penyusutannya tahuan 2013
adalah sebesar:
a Rp50.000.000 C Rp56.250.000
b Rp75.000.000 D Rp65.625.000

6. Harta berwujud berupa bangunan permanen dengan nilai perolehan


Rp1.000.000.000 yang disewakan, penyusutan fiskal setiap tahun sebesar diakui
berapa?:
a Rp50.000.000 c Nihil
b Rp62.500.000 d Rp25.000.000

7. Dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak yang didasarkan pada perhitungan


Laba Rugi Komersial akan dilakukan koreksi fiskal. Koreksi dapat berupa Koreksi
Positif atau Koreksi Negatif.
a. Koreksi Positif adalah Koreksi yang mengakibatkan Rugi Fiskal menjadi lebih
besar, jika dibandingkan dengan Rugi Komersial.
b. Koreksi Positif adalah Koreksi yang mengakibatkan Laba Fiskal menjadi lebih
kecil, jika dibandingkan dengan Laba Komersial.
c. Koreksi Positif adalah Koreksi yang mengakibatkan Rugi Fiskal menjadi lebih
kecil, jika dibandingkan dengan Rugi Komersial.
d. Koreksi Positif adalah Koreksi yang terjadi apabila biaya yang diakui secara
fiskal lebih besar dari pada biaya secara komersial.

8. PT JAYA ABADI tahun 2013 memperoleh Penghasilan Neto sebelum kompensasi


rugi sebesar Rp2.500.000.000. Tahun-tahun sebelumnya mendapatkan Laba/Rugi
Fiskal sebagai berikut:
2010 Rugi Rp2.200.000.000
2011 Laba Rp550.000.000
2012 Laba Rp900.000.000
PPh terutang untuk tahun 2013 adalah sebesar
a Rp625.000.000 C Tidak ada jawaban yang benar
b Rp500.000.000 D Rp437.500.000

9. PT GEGAP GEMPITA tahun 2013 memperoleh Penghasilan Neto sebelum


kompensasi sebesar Rp1.000.000.000. Tahun-tahun sebelumnya mendapatkan
Laba/Rugi Fiskal sebagai berikut:
2010 Rugi Rp2.500.000.000
2011 Laba Rp550.000.000
2012 Laba Rp850.000.000
Perhitungan Laba Rugi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku. PPh terutang untuk tahun 2013 adalah sebesar
a Rp75.000.000 C Tidak ada jawaban yang benar
b Rp18.750.000 D Rp20.833.333

10. PT DAN LIRIS dalam tahun 2013 mempunyai peredaran bruto usaha sebesar
Rp20.000.000.000. Penghasilan Kena Pajak dalam tahun tersebut sebesar
Rp900.000.000. PPh terutang untuk tahun 2013 adalah sebesar: Pasal 31 E
A Rp225.000.000 c Rp112.500.000
B Rp198.000.000 d Tidak ada jawaban yang benar

a. 4.8 m/20 m x 900 jt = 216 juta


b. 900 jt – 216 jutta = 684 jt
c. 50%x25% x 216 jt = 27 jt
d. 25% x 684 jt = 171 jt
e. Jumlah c dan d = 198 jt

11. PT ANUGERAH AGUNG Tbk adalah perusahaan yang modalnya diperdagangkan


di Bursa Efek Jakarta. Dari jumlah modal saham yang diterbitkan, modal saham
yang diperdagangkan pada bursa adalah sebesar 50%. Pada tahun 2013 Penghasilan
Kena Pajak yang diperoleh wajib pajak sebesar Rp2.500.000.000. besarnya PPh
trutang untuk tahun 2013 adalah: psl 17ayat 2
A Rp625.000.000 c Rp500.000.000
b Rp575.000.000 d Rp312.500.000

12. Penghasilan yang dibayarkan atau disediakan untuk dibayarkan tersebut di bawah
ini harus dipotong PPh pasal 23, kecuali:
a. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak badan.
b. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak orang pribadi.
c. Bunga yang dibayarkan kepada wajib pajak bank.
d. Jawaban b dan c adalah benar.

13. Tarif PPh pasal 23 tersebut dibawah ini adalah 15%, kecuali:
a Bunga C Dividen
b Royalty D Sewa Mesin Diesel

14. Tidak termasuk Pemotong PPh pasal 23 adalah:


a Wajib Pajak Badan Dalam Negeri C Wajib Pajak Orang Pribadi
b Badan Pemerintah d Penyelenggara Kegiatan

15. PT MAJU LESTARI adalah perusahaan yang memperoleh laba/rugi baik yang
berasal dari dalam negeri maupun luar negeri sebagai berikut:
a Perusahaan Dalam Negeri Laba Rp3.000.000.000
b Perusahaan di Singapura Rugi (Rp500.000.000)
c Perusahaan di Brunai Laba Rp700.000.000
Apabila pajak atas laba di Brunai adalah sebesar 28%, maka PPh pasal 24 yang
dapat dikreditkan adalah sebesar
a Rp196.000.000 c Rp175.000.000
b Rp224.000.000 d Tidak ada jawaban yang benar

a. Sdh dipotong di Brunei rp 196 jt


b. Hitungan menurut ketentuan 700 jt/3700 jt x (925 juta)
c. 925 jt = 25% x 3.700.000.000
d. Jawabannya 175 jt

16. PT AMANAH telah meng-impor barang-barang elektronik dengan nilai


US$8,000.00. Kurs Jual BI Rp9.650,00 kurs beli BI Rp9.400,00 dan Kurs Menkeu
Rp9.500,00. Bea Masuk untuk barang-barang elektronik sebesar 10%. PT
AMANAH adalah importir pemegang API (Angka Pengenal Impor).

Besarnya PPh pasal 22 dan PPN

a  PPh pasal 22 Rp1.900.000 c  PPh pasal 22 Rp2.090.000


 PPn Rp7.600.000  PPn Rp8.360.000
b  PPh pasal 22 Rp2.123.000 d Tidak ada jawaban yang benar
 PPN Rp8.492.000

17. PT PRIMA telah membayar sewa mesin foto copy kepada CV ANDIKA
a. Atas transaksi tersebut terutang PPh pasal 23 dan PPN
b. Atas transaksi tersebut terutang PPh pasal 23 saja
c. Atas transaksi tersebut terutang PPN saja
d. Atas transaksi tersebut tidak terutang PPh pasal 23 maupun PPN

18. Pernyataan tersebut dibawah ini benar, kecuali:


a. Faktur Pajak Masukan bulan Oktober 2017 yang belum dikreditkan pada bulan
yang bersangkutan, dapat dikreditkan pada SPT Masa bulan Desember 2017;
b. Faktur Pajak masukan bulan Oktober 2017 yang belum dikreditkan pada bulan
yang bersangkutan, dapat dikreditkan pada SPT Masa Pembetulan bulan Oktober
2017 yang dilakukan pada bulan Februari 2013;
c. Faktur Pajak masukan bulan Oktober 2017 yang belum dikreditkan pada bulan
yang bersangkutan, dapat dikreditkan pada SPT masa bulan Januari 2013.
d. Faktur Pajak masukan bulan Oktober 2017 yang belum dikreditkan pada bulan
yang bersangkutan, dapat dikreditkan pada SPT Masa bulan Februari 2017.

19. Atas transaksi penjualan kredit yang dilakukan pengusaha, faktur pajak ditebitkan:
a. Pada saat penyerahan barang;
b. Pada saat sebagian pembayaran diterima;
c. Pada saat perlunasan harga;
d. Paling lambar akhir bulan saat transaksi dilakukan.

20. Pernyataan tersebut di bawah ini adalah benar, kecuali:


a. Pajak Masukan yang sudah dikreditkan, tidak dapat dibebankan sebagai biaya;
b. Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan, dapat dibebankan sebagai biaya;
c. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan, tidak dapat
dibebankan sebagai biaya;
d. Pajak Masukan yang telah dikreditkan, dapat dibebankan sebagai biaya.

Anda mungkin juga menyukai