GIZI OLAHRAGA
TENTANG
DOSEN PEMBIMBING :
Dhezi Ilham, M.Biomed
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya
penyusun diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan
makalah yang berkaitan dengan Proses pencernaan karbohidrat, Sumber
makanan karbohidrat, dan Fungsi Serta Metabolisme karbohidrat dalam aktivitas
fisik pada Mata Kuliah Gizi Olahraga ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Gizi Olahraga.
Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu
Mata Kuliah Gizi Olahraga serta berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah menjadi bentuk yang lebih sederhana, selanjutnya zat makanan akan
mengalami fase penyerapan di dalam usus halus. Yang dimana dalam penyerapan
ini usus halus di bantu oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya. Supaya zat
karbohidrat tersebut dengan mudah dapat di metabolisme oleh tubuh. Dengan
begitu hasil akhir dari pencernaan karbohidrat yang di serap di dalam darah dapat
melakukan fungsinya dengan baik.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pencernaan Karbohidrat
Senyawa karbohidrat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu
monosakarida (glukosa, dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan maltose),
dan polisakarida (amilum, glikogen, dan selulosa). Ketiga kelompok
senyawa tersebut dicerna oleh organ sistem pencernaan secara bertahap.
1. Rongga Mulut
Proses pencernaan karbohidrat dimulai dari rongga mulut.
Makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah di dalam rongga
mulut sehingga bercampur dengan air ludah.Air ludah mengandung
enzim amilase, enzim yang berfungsi mengurai karbohidrat
menjadi glukosa.Adapun jika pengunyahan dilakukan lebih lama,
oleh amilase karbohidrat umumnya langsung diubah menjadi
maltosa.Perlu diketahui bahwa amilase berkerja optimal pada pH
ludah netral.
3
2. Tenggorokan
Setelah melalui pencernaan mekanis yang dilakukan gigi dan
pencernaan kimiawi yang dilakukan ludah, karbohidrat kemudian
ditelan masuk dan melewati tenggorokan (esofagus). Pada organ
ini, proses pencernaan karbohidrat sama sekali tidak terjadi. Ia
hanya lewat dengan mudah dalam hitungan detik karena saluran
esofagus sangat licin akibat cairan mucus yang dihasilkan
dindingnya.
3. Lambung
Dari tenggorokan, karbohidrat langsung diterima lambung untuk
kemudian diolah dan dicampurkan dengan asam lambung (HCl)
yang bersifat korosif. Pencampuran karbohidrat, asam lambung,
dan makanan lain terjadi dengan bantuan gerakan kontraksi
lambung. Proses ini membuat karbohidrat menjadi lebih cair dan
hancur. Cairan karbohidrat yang bercampur dengan makanan lain
ini kemudian disebut dengan istilah chymus.
4. Usus Halus
Proses pencernaan karbohidrat di usus halus melalui beberapa
organ penting yang masing-masing memiliki peranan yang
berbeda. Organ tersebut antara lain:
a. Usus 12 Jari (Duodenum)
Chymus yang mengandung karbohidrat yang berasal dari
lambung diteruskan ke usus 12 jari (duodenum) untuk
kemudian dicerna lebih lanjut. Proses pencernaan
karbohidrat dalam usus 12 jari dilakukan secara kimiawi
menggunakan enzim amilopsin atau enzim amilase yang
dihasilkan dari getah pankreas.Enzim ini memecah amilum
yang belum sempat terurai sempurna di rongga mulut untuk
menjadi disakarida.
b. Usus Kosong (Jejunum)
Setelah melalui usus 12 jari, proses pencernaan karbohidrat
yang telah berwujud disakarida ini kemudian dilanjut oleh
4
organ selanjutnya, yakni usus kosong (jejunum).Di dalam
organ ini, disakarida dipecah menjadi monosakarida dengan
bantuan enzim-enzim disakaridase (maltase, laktase, dan
sukrase) yang terdapat pada getah usus halus hasil sekresi
dinding- dindingnya.
c. Usus Penyerap (Ileum)
Setelah melalui usus kosong, monosakarida-monosakarida
hasil penguraian enzim disakaridase kemudian diserap oleh
dinding ileum atau usus penyerap.Serapan monosakarida
ini lalu diabsorpsi dan diangkut sistem sirkulasi darah lewat
vena porta dan disalurkan ke seluruh tubuh menjadi energi
yang siap digunakan.
5. Usus Besar dan Anus
Ampas makanan yang sari karbohidrat-nya telah diserap oleh usus
halus, selanjutnya berlalu menuju usus besar.Ampas ini kemudian
menjadi substrat potensial yang difermentasi oleh beberapa
mikroorganisme di dalam usus besar, sebelum akhirnya dibuang
melalui anus.
Penyerapan karbohidrat
5
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat, yaitu:
1. Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke
dalamjaringan sel. Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa
dalam jaringan, akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa
menjadi glikogen dalam hati.
2. Tiamin (Vitamin B1), Piridoksin, Asam panthotenat, hormon
tiroksin berperan besar di dalam penyerapan dan metabolisme
karbohidrat.
6
- Usia 13-18 tahun : 340 gram (gr)/ hari
- Usia 19-29 tahun : 368 gram (gr)/ hari
- Usia 30-49 tahun : 375 gram (gr)/ hari
- Usia 50-64 tahun : 394 gram (gr)/ hari
- Usia 65-80 tahun : 309 gram (gr)/ hari
- Usia diatas 80 tahun : 248 gram (gr)/ hari
7
Hewan menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen pada hati
dan otot. Daging bukan makanan sumber karbohidrat karena
glikogen akan rusak selama proses penggantungan daging.
i) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Selulosa
Selulosa merupakan komponen dinding sel tanaman. Bentuk
hidratarang ini ditemukan dalam sereal, sayuran serta buah-buahan,
dan umumnya dikenal sebagai serat (fiber) Bagi tubuh manusia,
serat tidak tersedia sebagai makanan karena sekresi pencernaan
pada manusia tidak mampu memecahkan serat. Namun serat tetap
merupakan unsur penting dalam diet karena menambah massa ke
dalam isi usus, merangsang gerakan peristaltik usus dan membantu
pengeluaran faeses.
8
Karbohidrat Mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton.
Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Glikolisis (pemecahan glukosa) terjadi pada sitosol semua sel dan
dapat berlangsung dengan adanya oksigen (keadaan aerob) atau
tidak adanya oksigen (anaerob). Lintasan tersebut meliputi
metabolisme heksosa menjadi piruvat. Banyak reaksi yang
dikatalisis oleh beragam enzim turut terlibat dalam lintasan ini,
tetapi glikolisis diregulasi oleh tiga enzim yang mengatalisis yaitu
heksokinase (glikokinase), fosforfruktokinase, dan piruvat kinase.
2. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis meliputi semua mekanisme dan lintasan yang
bertanggung jawab atas konversi nutrien bukan karbohidrat
menjadi glukosa. Di dalam hati glukoneogenesis terjadi dalam
sitosol, dan lintasan ini meliputi enzim yang sama seperti pada
glikolisis kecuali pada tiga lokasi, yaitu : glukosa-6-fosfatase yang
menggantikan heksokinase; fruktosa 1,6-bifosfatase yang
menggantikan fosfofruktokinase: dan fosfoenoliruvat
karboksikinase yang menggantikan piruvat kinase.
3. Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan saluran untuk mengubah simpanan
glikogen melalui glukosa 1-fosfat dan glukosa 6-fosfat menjadi
glukosa. Setelah 12-18 jam berpuasa, hati akan kehabisan glikogen
sama sekali, sementara glikogen otot akan habis hanya setalah
olahraga.
9
3. Pemberian makanan atlet harus memperhatikan :
a. jenis kelamin atlet.
b. umur atlet.
c. berat badan.
d. jenis olahraga.
4. Gerak yang terjadi pada olahraga karena adanya kontraksi otot.
5. Otot dapat berkontraksi karena adanya pembebasan energi berupa ATP
yang tersedia di dalam sel otot.
6. ATP dalam sel otot jumlahnya terbatas dan dapat dipakai sebagai sumber
energi hanya dalam waktu 1 – 2 detik.
7. Kontraksi otot akan tetap berlangsung, apabila ATP yang telah berkurang,
dibentuk kembali.
8. Pembentukan kembali ATP dapat berasal dari kreatin fosfat, glukosa,
glikogen dan asam lemak.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat merupakan
salah satu sumber gizi yang berperan penting dalam tubuh manusia. Dimana
dalam melakukan fungsinya karbohidrat perlu melalui beberapa tahapan
diantaranya tahap pencernaan, penyerapan, dan metabolisme karbohidrat.
Sebagaimana yang kita tahu kebutuhan zat karbohidrat masing-masing individu
berbeda-beda. Sehingga perlu diketahui sumber- sumber zat karbohidrat pada
makanan yang sesuai untuk kebutuhan kita. Supaya kebutuhan dapat terkontrol,
dan tubuh tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan zat karbohidrat.
karbohidrat bukan satu-satunya sumber energi, namun karbohidrat utamanya
lebih dibutuhkan sebagai sumber energi otot untuk aktifitas fisik. Masukan
karbohidrat minimum yang dianjurkan adalah sekitar 250 gr atau 1000 kcal per
hari untuk atlet. Anjuran karbohidrat bervariasi dengan olahraga serta kebutuhan
metabolisme individual. Kebanyakan atlet harus mengkonsumsi 50-60% dari total
masukan kalorinya sebagai karbohidrat, atau kira-kira 6-10 gram karbohidrat per
kilogram berat badan per hari Atlet berpartisipasi Dalam olahraga berat, Secara
spesifik atlet Endurance (pesepeda, pelari, maraton, atlet, triatlone, dsb)
Meningkatkan konsumsi karbohidratnya sampai ke 70% masukan kalori per hari.
Sebelum olahraga : adalah hal yang penting untuk mengkonsumsi
karbohidrat untuk mengoptimalkan cadangan glikogen. 2 - 4 jam sebelum
olahraga Konsumsi hidangan kaya karbohidrat 2 - 4 jam sebelum olahraga. Ini
diperlukan untuk memungkinkan pencernaan dan mencegah rasa terbakar
dilambung. 2 - 3 jam sebelum olahraga hidangan cair dianjurkan jika atlet
mempunyai lambung yang sensitif dan makanan-makanan padat cenderung
ditolerir buruk Hidangan cair adalah minuman kayakalori yang termasuk
karbohidrat, protein dan lemak.
3.2 Saran
11
sumber zat karbohidrat pada makanan sehingga hal akan kekurangan dan
kelebihan zat karbohidrat dapat di kontrol.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Jim Mann.A Stewart Truswell.Buku Ajar Ilmu Gizi.
2. http://www.scribd.com/doc/24753579/METABOLISME-
KARBOHIDRAT
3. https://anggijuniansaputra.wordpress.com/2015/07/01/makalah-pencernan-
penyerapan-dan- pemanfaatan-serta-fungsi-karbohidrat-di-dalam-tubuh/
4. http://www.ebiologi.net/2015/10/proses-pencernaan-karbohidrat-dalam-
tubuh.html?m=1
13