Makalah Observasi Belpem
Makalah Observasi Belpem
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penilis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah
Teori Belajar hasil Observasi Sekolah Non formal” ini dengan tepat waktu. Pada makalah ini
penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan melakukan wawancara
kepada guru yang mengajar disana.
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Di era saat ini sudah banyak sekali tempat-tempat pendidikan non formal yang
menyelenggarakan kegiatan yang tak hanya ada di sekolah non formal. Tak hanya dikota-
kota besar didaerah pedesaan juga sudah banyak sekali pendidikan non formal yang dapat
membantu anak-anak dalam menuntut ilmu. Seperti MDT ( Madrasah Diniyah
Takmiliyah) Yaitu pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan berbasis
agama islam.
Materi yang di ajarkan di MDT berbeda dengan materi PAI yang ada disekolah
non formal. Di MDT materi yang diajarkan di perluas lagi dan dibagi lagi menjadi
beberapa materi pembelajaran. Yaitu ada SKI ( Sejarah kebudayaan Islam), bahsa Arab,
Fikih, Aqidah akhlaq, Tajwid dan Khot. Dan waktu pelaksanaan kegiatan yang ada di
MDT juga berbeda dengan sekolah pada umumnya.
Pembelajaran keagamaan islam tak kalah pentingnya dengan pembelajaran formal
yang ada disekolah biasanya. Pendidikan keagamaan sangat penting sebagai bekal anak-
anak dimasa tua nanti. Jika bukan sedari dini untuk belajar lalu kapan lagi.
b. Rumusan Masalah
1. Model pembelajaran yang digunakan?
2. Apa tujuan dari model pembelajaran langsung?
3. Karakteristik model pembelajaran langsung?
4. Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran langsung?
5. Tujuan pembangunan tempat ini?
6. Bagaimana tahapan model pembelajaran langsung?
c. Tujuan
1. Mengetahui seputaran pendidikan non formal yang di observasi.
2. Mengetahui model pembelajaran yang digunakan.
3. Mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan.
4. Mengetahui tujuan dari model pembelajaran yang digunakan.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurngan model pembelajaran yang digunakan.
6. Mengetahui karakteristik model pembelajaran yang digunakan.
7. Mengetahui visi dan misi dari MDT Bahrul Ulum.
BAB I
PEMBAHASAN
MDT Bahrul ulum merupakan salah satu pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan keagamaan islam sebagai pelengkap pembelajaran yang
tidak ada disekolah formal. MDT ini didirikan oleh pemerintah desa perlang pada tahun
2015. MDT ini berada di Desa perlang, Kecamatan Lubuk besar, kabupaten bangka
tengah, kepulauan bangka belitung dengan jumlah 245 murid. Mata pelajaran yang ada di
MDT Bahrul Ulum yaitu SKI ( Sejarah Kebudayaan Islam), Bahasa Arab, Fikih, dan lain
sebagainya. Kegiatan pembelajaran di MDT Bahrul Ulum ini di mulai setiap hari kamis,
jum’at, dan sabtu jam 13:30 sampai dengan 16:30 WIB. Tetapi dikarenakan masa
pandemi ini kegiatan pembelajaran hanya dilakukan sampai jam 16:00 saja. Tujuan dari
pembangunan MDT ini untuk mendidik generasi muda yang ada di desa tersebut, untuk
mengajarkan mereka akhlaqul karimah, dan bertujuan memajukan generasi-generasi yang
tak berpengetahuan tentang pendidikan yang ada disekolah biasa saja tetapi juga
berpengetahuan tentang agama. Biasanya pada hari-hari besar agama islam pendidik yang
ada di MDT ini menyelenggarakan berbagai lomba seperti lomba adzan, lomba hafalan
surah pendek, fasion show dan lain sebagainya.
Visi:
Misi:
1. Melaksanakan pembinaan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang
secara optimal dalam memahami dasar-dasar ajaran Islam.
2. Meningkatkan disiplin siswa dalam amal ibada kepada Allah swt.
3. Membimbing dan membina siswa agar memiliki sifat-sifat kepribadian yang luhur
dan berakhlaqul karimah.
4. Memberikan contoh positif terhadap masyarakat demi terciptanya masyarakat yang
Islami.
Model pembelajaran yang digunakan di MDT ini sama seperti sekolah pada
umumnya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
a. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran
di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada
peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru.
(Depdiknas, 2010: 24). Menurut Killen dalam depdiknas (2010: 23) pembelajaran
langsung atau Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori
(pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui
ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan
dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi
materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para
peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
2) Presentasi Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa
konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa :
Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat
dikuasai peserta didik dalam waktu relatif pendek.
Pemberian contoh-contoh konsep.
Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau
penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas.
Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
3) Latihan Terstruktur
Pada fase ini guru memandu peserta didik untuk melakukan latihan-
latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik
terhadap respon peserta didik dan memberikan penguatan terhadap respon peserta
didik yang benar dan mengkoreksi tanggapan peserta didik yang salah.
4) Latihan Terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan
oleh guru untuk menilai kemampuan peserta didik untuk melakukan tugasnya.
Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika
diperlukan.
5) Latihan Mandiri
Pada fase ini peserta didik melakukan kegiatan latihan secara mandiri.
Fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan
tugas.
e. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
kelebihan model pembelajaran langsung Menurut Depdikas dalam Sudrajat (2011) adalah
sebagai berikut :
Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan
informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus
mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan
yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan
faktual yang sangat terstruktur.
Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu
yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata
pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan
dan dan antusiasme siswa.
Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi
kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan
dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk
menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para
siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang
cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana
suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan
bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”caracara disipliner dalam
memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif”
yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam
pemikiran sehari-hari.
Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya
ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang
cocok belajar dengan cara-cara ini.
Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia
secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasilhasil
penelitian terkini.
Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa
tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori
(yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari
suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting
terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam
melakukan tugas tersebut.
Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila
model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru
sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
Ada berbagai macam tempat pendidikan baik formal maupun non formal.
Berbagai tempat pendidikan itu hadir gunanya mempermudah anak-anak dibangsa
indonesia untuk menuntut ilmu dan tak lagi terjebak dalam kebodohan. Dan ada berbagai
macam metode maupun model pembelajaran yang digunaka tenaga pendidik utnuk
mempermudah dalam penyampaian materi yang akan diterima siswanya. Mau dimanapun
seseorang mendapatkan pendidikan, yang terpenting adalah mereka memahami,
menerima dan dapat mencontohkan apa yang telah disampaikan oleh gurunya.
Saran
Daftar Pustaka
Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd Oktarina Puspita Wardani,
S.Pd., M.Pd. 2013. Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.
(http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/publikasi/211313015/9230susun_ISI_DAN
_DAFTAR_PUSTAKA_BUKU_MODEL_edit_.pdf)