Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN -10

TOPIK: PERENCANAAN KARIR

Mata Kuliah sdsm

Dosen Pengampu: Paeno,SE.,MM

PENGANTAR

Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi

tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta

pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk

pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi

secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan

yang sangat luas.

Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu

pegawai maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama

mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan

karir tertentu. Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus

dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan

organisasi. Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir

pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk

mengembangkan potensi tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir

dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai

penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita
mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik

potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi

berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan..1

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan dari pembelajaran ini adalah:

1. Mendalami pengetahuan tentang manajemen karir.

2. Mendalami kebutuhan dari perencanaan dan pengembangan karir.

3. Mendapatkan gambaran tentang manajemen karir yang berguna bagi

pegawai maupun perusahaan

1
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Indonesia. Jakarta:
Pnerbit Prenhallindo.
DESKRIPSI MATERI

Pengertian Perencanaan Karir

Perencanaan karir merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan

perjalanan karir pegawai serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan

untuk mencapai tujuan karir tertentu. Suatu proses yang bertujuan untuk

menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk

mengisi secara sistematis.2

1. Jenis Perencanaan Karir

Jenis perencanaan karir terdiri dari dua yaitu:

 Perencanaan Karir Organisasi (Organization career planning).

Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM

dan sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang

atau jalur karir (career path). Tujuan program perencanaan karir

organisasional adalah:

• Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.

• Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur

karir tradisional atau jalur karir yang baru.

• Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di

antara divisi dan atau lokasi geografis.

• Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan.

2
http://jalaludinega,blogshot.com/2012/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
• Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang

diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal.

• Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat

menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan.

 Perencanaan Karir Individual (Individual career palnning).

Perencanaan karir individual terfokus pada individual yang meliputi

latihan diagnotic, dan prosedur untuk membantu individual tersebut

menentukan “siapa saya”dari segi potensi dan kemampuannya.

Perencanaan karir individual meliputi:

• Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,

preferensi kebutuhan,ataupun jangka karirnya (career path).

• Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tip kesempatan yang

tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi.

• Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri.

• Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta

pengembangan strategi karir.

• Perencanaan transisi karir.

2. Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merencanakan Karir

Berikut ini beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam

Merencanakan karir,yaitu:

 Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai.


 Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan,keterampilan dan

sikap yang harus dimiliki.

 Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh

jejaring yang kita miliki.

3. Langkah-langkah Dalam Perencanaan Karir

Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun

rencana karir terdiri atas :

 Menilai Diri Sendiri.

Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya

atau memahami diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya?

Keterampilan apa yang saya miliki? Bagaimana dengan bakat dan nilai

yang saya miliki? Apakah saya menyukainya?Mengenalikesempatan-

kesempatan,keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada

kesempatan karir.

 Menetapkan Tujuan Karir.

Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat,

dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja,

maka tujuan karir dapat dibentuk.

 Menyiapkan Rencana-Rencana.

Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain

kegiatan untuk mencapai tujuan karir.

 Melaksanakan Rencana-Rencana.
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan

diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa

manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari

manajemen untuk membantu bawahan mereka3

4. Faktor-faktor Penghambat Karir

Beberapa faktornya diantaranya sebagai berikut:

 Alergi dengan kritik

Sikap anda yang cepat merasa tersinggung dan sakit hati setiap ada

kritikan dialamatkan kepada anda,menjadikan anda sebagai orang yang

akan dijahili dan dikucilkan. Biasanya sifat seperti ini melekat pada

orang yang menganggap pendapatnya adalah yang benar,dan orang lain

salah.

 Tidak sportif

Setiap ada kesalahn yang melibatkan anda atau tim,anda selalu

membela diri dan cari-cari kesalahan orang lain. Anda cenderung cuci

tangan dan manimpakan kesalahan pada rekan yang lain. Seharusnya

bersikaplah kesatria dengan meminta maaf jika bersalah. Kalau atasan

atau rekan menegur karena anda keliru,terima dengan lapang dada.

 Hitung-hitungan

3
http://jalaludinega,blogshot.com/2012/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
Anda selalu mau bekerja atau menerima tugas sesuai dengan porsi

(biasanya anda membuat perhitungan sendiri seberapa besar

kontribusi,yang anda berikan disesuaikan dengan besarnya bayaran

yang anda terima).

 Tidak menghargai waktu

Anda selalu terlambat dalam hal apapun,entah itu meeting,menepati

janji,datang kekantor,menyelesaikan tugas atau deadline yang sudah

disepakati.

 Kerja serabutan

Ini berkaitan dengan konsep dan manajemen kerja. Bila anda bekerja

tanpa perencanaan yang matang,perhitungan yang masuk akal,dan

strategi pencapaian yang jitu,maka bisa dipastikan hasilnya juga tidak

maksimal.4

Ketika memulai pekerjaan baru banyak para karyawan yang merasa gugup

ketika pertama kali bekerja. Kegugupan hari pertama ini dasarnya bersifat

alamiah. namun hal itu dapat mengurangi kepuasan karyawan baru dan

kemampuan untuk belajar kerja jika manajer SDM tidak mengantisipasinya lebih

dini. Para psikolog mengatakan bahwa kesan awal pertama adalah begitu kuatnya

dan wajar wajar saja karena karyawan baru masih memiliki sesuatu yang sedikit,

seperti pengetahuan, dan pengalaman kerja serta untuk melakukan penilaian diri.

4
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Indonesia. Jakarta:
Pnerbit Prenhallindo.
Hal ini sangat tergantung pada keinginan kuat karyawan untuk mengetahui

segala sesuatu tentang perusahaan. untuk membantu karyawan menjadi anggota

yang puas dan produktif, manajer dan departemen SDM harus membuat kesan

awal tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan para karyawan baru, jadi

jangan menimbulkan kesan bahwa yang paling membutuhkan di perusahaan

adalah karyawan dan perusahaan.

Sekali proses seleksi telah diputuskan, para manajer dan departemen SDM

hendaknya membantu karyawan baru tersebut untuk merasa cocok dengan

lingkungannya. Mengapa? karena sejak hari pertama, pendatang baru sudah

masuk ke proses Investasi SDM. Mereka perlu disiapkan sejak awal agar nantinya

mampu melakukan sesuatu tugas yang dibebankan perusahaan kepada mereka

dengan baik. untuk membantu pendatang baru agar mereka merasa cocok,

program orientasi dan sosialisasi akan membuat mereka familiar antara lain

dengan peran peranya, perusahaan, kebijakan kebijakan dankaryawan lainnya.

Banyak organisasi, terutama yang besar-besar mempunyai program orientasi

formal yang dapat mencakup perjalanan mengelilingi kantor atau pabrik, film

yang menggambarkan program riwayat organisasi itu dan diskusi singkat dengan

wakil departemen SDM yang menggambarkan program tunjangan di organisasi

itu. Organisasi lain menggunakan program orientasi yang lebih informal dimana,

misalnya manajer itu menyerahkan karyawan baru kepada rekan-rekan kerja dan

menunjukkan kepadanya tempat ruangan foto copy, mesin kopi, kamar kecil,

kaffetaria, dan lain sebagainya.


Para manajer mempunyai kewajiban mengintegrasikan karyawan baru ke

dalam organisasi tersebut selancar dan sebebas mungkin dari kecemasan. Mereka

perlu secara terbuka membahas pendapat karyawan mengenai kewajiban timbal-

balik antara organisasi dan karyawannya. Membuat orang tersebut siap sedia

menjalankan tugasnya merupakan kepentingan dari organisasi maupun karyawan

baru itu. Orientasi yang berhasil, entah formal maupun informal menghasilkan

peralihan dari orang luar ke orang dalam. Yang membuat karyawan merasa

kerasan dan teradaptasi dengan cukup baik, sehingga menurunkan kemungkian

kinerja pekerjaan yang buruk dan mengurangi kemungkinan pengunduran diri

mendapat karyawan baru hanya setelah satu atau dua minggu bekerja.

Maksud dan Tujuan Pembelajaran

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah :

2. Untuk mengetahui apa pengrtian dari orientasi karyawan.

3. Untuk memahami tujuan dari orientasi karyawan.

4. Untuk membuktikan manfaat dari orientasi.

5. Untuk melihat sejauhmana teknik-teknik orientasi karyawan.

6. Untuk mengetahui faktor dari kelemahan dan keuntungan program orientasi

karyawan.

7. Untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam

orientasi.

8. Untuk mengetahui tahap-tahap orientasi karyawan.


9. Untuk membuktikan sejauh mana kebutuhan dalam pelaksanaan orientasi

karyawan.

DESKRIPSI

Karir adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (dipegang selama

kehidupan kerja seseorang.

Perencanaan karir diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan

kesempatan karir yang ada meskipun perencanaan karir kadang-kadang tidak

menjamin keberhasilan karir. Sikap atasan, pengalaman pendidikan, juga nasib

memainkan peranan penting dalam perencanaan karir.

Istilah – istilah perencanaan karir

• Karir

Suatu karir adalah seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau

dipegang selama kehidupan kerja seseorang.

• Jalur Karir (Carrer Path)

Suatu jalur karir adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang

membentuk karir seseorang.

• Sasaran-sasaran karir (Carrer Guals)

Sasaran karir adalah posisi di waktu yang akan datang dimana seseorang

berjuang untuk mencapainya sebagai bagian dari karir.

• Perencanaan karir (Carrer Planning)


Perencanaan karir adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran

karir dan jalur ke sasaran tersebut.

• Pengembangan karir (Carrer Development)

Pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang

dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.

Konsep Karir

Istilah karir telah digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-

masing peranan atau status mereka.

1. Karir sebagai suatu urutan promosi atau pemindahan (transfer) lateral ke

jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau ke lokasi-lokasi

yang lebih baik dalam hirarki hubungan kerja selama kehidupan kerja

seseorang.

2. Karir sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola

kemajuan yang sistematika dan jelas jalur karir.

Ex : profesi pemrosesan data, jalur karir umumnya dimulai dengan operator

komputer dan kemudian meningkat menjadi pemrogram junior, pemrogram-

pemrogram senior, analisis dan pemrogram junior, analisis dan pemrogram,

analisis sistem, analisis senior, pemimpin proyek, manajer departemen

sistem, dan wakil direktur bidang pelayanan informasi.


Tipe Lama
Nomor Tingkat Umur
Nama Jabatan perubahan waktu
Jabatan Jabatan terakhir
jabatan (tahun)

1. Calon Calon analisis - 1 25

karyawan kredit

2. Karyawan Analisis kredit Promosi 4 29

3. Karyawan Pembantu kepala Promosi 2 31

analisis

4. Supervisory Kepala analisis Promosi 3 34

kredit

5. Supervisory Kepala Transfer 3 37

administrasi

6. Manajemen Wakil pemimpin Promosi 3 40

cabang kecil

7. Menjalani 1 41

pendidikan

tambahan

8. Manajemen Wakil pemimpin Transfer 1 42

cabang besar

9. Manajemen Pemimpin cabang Promosi 2 44

kecil

10. Manajemen Pemimpin cabang Transfer 3 47

besar
11. Manajemen Kepala bagian Promosi 3 50

kredit

12. Eksekutif Wakil direktur Promosi 2 52

bidang operasi

13. Eksekurif Direktur Promosi 4 56

Pensiun

3. Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang

dipegangnya selama kehidupan kerja, semua orang dengan sejarah kerja

disebut mempunyai karir

A. Proses Perencanaan dan Pengembangan Karir

Untuk memperjelas proses perencanaan karir yang terjadi dalam praktek,

kita gunakan sebuah hipotesis jalur karir bagi seorang direktur dalam industri

perbankan.

D. Manfaat Perencanaan Karir

1. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan

Perencanaan karir membantu untuk mengembangkan suplai karyawan

internal

2. Meningkatkan potensi karyawan


Perencanaan karir mendorong para karyawan untuk lebih menggali kemampuan-

kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai sasaran-sasaran karir

tertentu

3. Mendorong pertumbuhan

Berbagai rencana dan sasaran karir memotivasi para karyawan untuk tumbuh dan

berkembang

4. Mengurangi penimbunan

Tanpa perencanaan karir, para manajer akan mudah menimbun bawahan-bawahan

kunci yang berketerampilan dan berprestasi kerja tinggi. Perencanaan karir

menyebabkan karyawan, manajer dan departemen personalia menjadi sadar akan

kualifikasi karyawan.

5. Memuaskan kebutuhan karyawan

Dengan sedikit penimbunan dan meningkatnya kesempatan untuk tumbuh bagi

karyawan, kebutuhan-kebutuhan dan penghargaan individual, seperti penghargaan

dan prestasi, akan lebih terpuaskan.

6. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

Perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar siap untuk

jabatan-jabatan yang lebih penting. Persiapan ini akan membantu pencapaian

rancana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

7. Menurunkan perputaran karyawan


Perencanaan terhadap karir individual akan meningkatkan kesetiaan organisasi

dan oleh karena itu menurunkan perputaran karyawan.

PROSES SOSIALISASI DALAM KARIR

1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau

nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah

kelompok atau masyarakat . Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi

sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses

sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

2. Jenis Sosialisasi

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua:

 Sosialisasi Primer (dalam keluarga)

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan Sosialisasi primer sebagai

sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar

menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung

saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk kesekolah . Anak

mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara

bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di

sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi

sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara

terbatas di dalamnya.

 Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah

sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok

tertentu dalam masyarakat . Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan

desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas

diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang

mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

3. Langkah-langkah dari sosialisasi

Menurut George Herbert Mead George Herbert Mead berpendapat bahwa

sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap

sebagai berikut.

 Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak

mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya , termasuk untuk

memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai

melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih

balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat

oleh anak.

 Tahap Meniru (Play Stage)


Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan

peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa . Pada tahap ini mulai

terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya,

kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang

dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.

Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang

lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial

manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk

 Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran

yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.

Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat

sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-

sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan

bekerja sama dengan teman-temannya .

 Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa . Dia sudah dapat

menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata

lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang

berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.5

4. Faktor-Faktor Penghambat dalam Sosialisasi


Dalam pelaksanaan sosialisasi tidak terlepas dari berbagai hambatan-

hambatan dan rintangan yakni sebagai berikut:

 Kemampuan berbahasa

Orang yang pandai berbahasa mempunyai kecenderungan dapat dengan

mudah melaksanakan sosialisasi. Sebaliknya apabila sulit berbahasa, sulit

pula berkomunikasi. Kesulitan berbahasa bisa disebabkan oleh antara lain

sebagai berikut:

• Cacat pada bibir sumbing

• Malu berbicara, pendiam

• Kurang fasih menguasai bahasa

 Cara terbentuknya sosialisai sangat ditentukan oleh pergaulan.

Orang yang pandai bergaul dan bisa menempatkan dirinya akan mudah

menjalankan proses sosialisasi. Sebaliknya orang yang sulit

berkomunikasi, bersikap kaku, kurang beretikadan cenderung menghambat

sosialisasi. Kendala-kendala dalam bergaul, di antaranya sebagai berikut:

• Perbedaan golongan

• Perbedaan status

• Perbedaan pendidikan

• Perbedaan sosial ekonomi

 Kehidupan masyarakat yang terisolir.

 Kesulitan dalam melakukan komunikasi.

 Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain.


 Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi.

 Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok masyarakat.

5. Tujuan sosialisasi

Beberapa tujuan sosialisasi diantaranya sebagai berikut:

 Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup

bermasyarakat.

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

 Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui

latihan-latihan mawas diri yang tepat.

 Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan

pokok yang ada di masyarakat.

 Seseorang akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat di

sekelilingnya.

Anda mungkin juga menyukai