Anda di halaman 1dari 5

PROSES PEMROFILAN PERKEMBANGAN LITERASI

Oleh: Sumarti M Thahir


A. Pendahuluan
Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di beberapa daerah terdapat beberapa praktik,
mulai dari praktik baik sampai miskonsepsi praktik. Proses pelaksanaan program literasi di
sekolah, dilaksmuridan sesuai dengan pemahaman SDM dan prasarana yang ada. Salah satu
tanda sekolah telah melaksanakan program GLS adalah adanya pojok baca dan pohon literasi.
Beberapa sekolah menyusun program dengan melihat praktik baik yang ada di lembaga lain.
Harapannya dengan meniru praktik baik yang ada GLS dapat berjalan sebagaimana yang
terjadi pada satu sekolah. Fakta menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program GLS di sekolah. Salah satu komponen yang sering luput saat
perencanaan program adalah informasi profil perkembangan literasi murid siswa. Program
yang tersusun baik ketika diterapkan tanpa memperhitungkan profil perkembangan tentu
hasilnya tidak sesuai harapan.

Salah satu cara untuk mendapatkan profil perkembangan literasi siswa, kam telah
melaksanakan dengan cara yang sederhana dan mudah berdasarkan perkembangan literasi
murid dilihat dari tiga komponen yaitu: pengetahuan bahasa, keterampilan berbahasa dan
perkembangan proses berpikir murid. Dari ketiga komponen tersebut dapat diperoleh data
perkembangan literasi yang seharusnya dicapai oleh murid sesuai dengan usianya.

Untuk melaksanakan proses pemrofilan perkembangan literasi murid dibagi menjadi 3


kelompok yaitu: kelompok kelas 1-3 SD, kelompok kelas 4-7 dan kelompok kelas 8-12. Cara
pemrofilan ini dapat dilakukan oleh guru. Pada tingkat sekolah dasar proses pemrofilan bisa
dilakukan oleh guru kelas. Untuk tingkat SMP dan SMA bisa dilakukan oleh wali kelas
berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia. Untuk kelas 8-12 sebaiknya dilengkapi dengan
tes UKBI yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa. Hasil untuk murid SMP adalah pada
predikat semenjana dan level SMA pada predikat madya sesuai dengan aturan pemerintah.
B. Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi
1. Proses pemrofilan literasi kelas 1-3
Cara Pemrofilan:
a. Sediakaan 3 topik yang dekat dengan murid; kegemaran, makanan kesukaan,
tempat yang berkesan.
b. Minta murid untuk memilih salah satu topik.
c. Siapkan alat perekam dan pencatat waktu.
d. Ketika murid sudah memilih satu topik, berikan kesempatan murid bercerita
selama satu menit.

Sasaran Observasi:
a. Unsur pengetahuan bahasa : pilihan kata, kalimat.
b. Unsur keterampilan berbahasa: keterampilan berbicara dilihat dari nada,
tempo, dan jeda.
2. Proses pemrofilan literasi kelas 4-7
Cara Pemrofilan:
a. Sediakan 3 topik yang dekat dengan murid; kegemaran, makanan kesukaan,
tempat yang berkesan.
b. Minta murid untuk memilih salah satu topik.
c. Siapkan alat pencatat waktu.
d. Ketika murid sudah memilih satu topik, berikan kesempatan murid menulis
selama 5 menit.

Sasaran Observasi:
a. Unsur pengetahuan bahasa : pilihan kata, kalimat.
b. Unsur keterampilan berbahasa: menulis dilihat dari aturan bahasa tulis yaitu
penggunaan tanda baca dan huruf kapital.

3. Proses Pemrofilan kelas 8-12


Cara Pemrofilan:
a. Sediaan 5 topik yang dekat dengan murid; kegemaran, makanan kesukaan,
tempat yang berkesan, peminatan, buku/film yang paling berkesan.
b. Minta murid untuk memilih salah satu topik.
c. Siapkan alat pencatat waktu.
d. Ketika murid sudah memilih satu topik, berikan kesempatan murid menulis
selama 3 menit.
Sasaran Observasi:
a. Unsur pengetahuan bahasa: pilihan kata, kalimat, paragraf, tata bahasa.
b. Unsur keterampilan berbahasa: menulis dilihat dari penggunaan tanda baca,
penggunaan huruf kapital dan keruntutan kalimat dalam paragraf.
C. Proses Analisis Hasil Pemrofilan
1. Profil kelas 1-3
Cara membaca data:
a. Dengarkan rekaman.
b. Siapkan instrumen observasi
c. Kata: pilihan kata sesuai topik; kalimat tampak pada jeda; nada menunjukkan
jenis kalimat dan tempo untuk kejelasan informasi.
d. Rentang nilai 1= kurang sesuai; 2=sesuai; 3=sangat sesuai

2. Profil kelas 4-7


Cara membaca data:
a. Bacalah hasil tulisan murid.
b. Siapkan insrumen observasi.
c. Kata: pilihan kata konsep-kata tugas; kalimat: diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan titik; tanda baca lain sesuai kebutuhan (koma, tanda tanya)
d. Rentang nilai 1= kurang sesuai; 2=sesuai; 3=sangat sesuai

3. Profil kelas 8-12


Cara membaca data:
a. Bacalah hasil tulisan murid.
b. Siapkan insrumen observasi.
c. Kata: pilihan kata konsep-kata tugas; kalimat: terdapat unsur subyek dan
predikat; tanda baca lain sesuai kebutuhan (koma, tanda tanya, tanda seru,
tanda kutip)
d. Rentang nilai 1= kurang sesuai; 2=sesuai; 3=sangat sesuai
D. Contoh Proses Analisis Data Hasil Observasi
Hasil Profiling Kelas VII SMP Bening Indonesia

No Data Analisis Kesimpulan

1 Penggunaan Perkembangan
huruf Fathima belum
kapital=1 sesuai dengan usia
Penggunaan perkembangannya.
tanda Seharusnya
baca=2 Fathima sudah
Pilihan terbiasa
kata=1 menggunakan
Kalimat=3 huruf kapital dan
Jumlah: 7 tanda baca.
Nilai Berdasarkan data
maksimal ini Fathima
12. kemampuan
Nilai literasinya setara
=7/12=5,8 dengan usia SD
kelas awal.

2 Penggunaan Perkembangan
huruf Kmurida belum
kapital=1 sesuai dengan usia
Penggunaan perkembangannya.
tanda Seharusnya
baca=1 Kmurida sudah
Pilihan Kata terbiasa
=1 menggunakan
Kalimat=2 huruf kapital dan
Jumlah: 5 tanda baca.
Nilai Berdasarkan data
maksimal ini Kmurida
5/12= 4,1 kemampuan
literasinya setara
dengan usia SD
kelas awal.
3 Penggunaan Perkembangan
huruf literasi Hanif
kapital=3 sesuai dengan usia
Penggunaan perkembangannya.
tanda Hanif tinggal
baca=2 dibantu
Pilihan Kata konsistensi
=3 penggunaan tanda
Kalimat=3 baca terutama titik
Jumlah: di akhir kalimat.
Nilai 11/12=
9,1

E. Pemanfaatan Hasil Pemrofilan untuk Penyusunan Program Literasi


Simulasi:
Dari hasil pemrofilan dari 10 murid di kelas 3 yang diambil secara acak menujukkan
skor rata-rata 6.
Berdasarkan data tersebut maka:
1. Kegiatan literasi berfokus pada penguatan bahasa lisan.
2. Jenis buku bacaan berimbang antara buku informasi dan buku sastra.
3. Jenis kegiatan: membaca lantang, berpantun, visualisasi isi buku, brbagi
pengalaman.
4. Durasi kegiatan 15-30 menit per pertemuan minimal 2 kali sepekan.
5. Pelaksanaan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain.
6. Guru bahasa Indonesia bertindak sebagai pengontrol program.

Anda mungkin juga menyukai