Anda di halaman 1dari 7

Jadwal Kegiatan pada Sekolah Sehari Penuh dalam Menanamkan

Kedisiplinan

Zyaqiah Almuna Wara


Serli Marlina
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Email: zyaqiahalmunawara01@gmail.com

Received March 2019, Accepted April 2019, Published April 2019

Abstract: This study aims to describe about the application activity schedule of full day school in Primagama
Creative Kindegarten Padang. This study used a descriptive method with a qualitative approach. Informants from
this study were principal and full day teachers. The techniques of data collection in this study were observation
technique, interview technique, and documentation technique. The data analysis techniqueused was data
triangulation technique. The results of the study were generally known that the application of activity schedule of
dull day school in instilling disciplinary in Primagama Creative Kindegarten Padang have been well implemented.
The teachers have made planning, implementation, and evaluation that was able to develop children’s discipline
attitudes through habituation with scheduled activities. So, it can be concluded that planning, implementation, and
evaluation carried out in order to instill a discipline in children was accordance with the guidelines designed by the
teachers.

Keywords: Activity Schedule, Full Day School, Disciplinary


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan activity schedule of full day school di
Taman Kanak-kanak Kreatif Primagama Padang, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Informan dari penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru full day. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik triangulasi data. Hasil penelitian secara umum diketahui bahwa penerapan activity schedule
of full day school dalam menanamkan kedisiplinan di Taman Kanak-kanak Kreatif Primagama Padang sudah
terlaksana dengan baik. Guru telah membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang mampu mengembangkan
sikap disiplin anak melalui pembiasaan dengan kegiatan terjadwal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan dalam menanamkan sikap disiplin pada anak telah sesuai
dengan acuan yang dirancang oleh guru.
Kata Kunci: Jadwal Kegiatan, Sekolah Sehari Penuh, Disiplin

PENDAHULUAN mengembangkan aspek perkembangan anak


Berdasarkan pasal 28 Undang-undang yaitu melalui pendidikan anak usia dini.
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003 Pendidikan anak usia dini merupakan
ayat 1, yang termasuk anak usia dini adalah anak salah satu pendidikan di Indonesia yang
yang berusia pada rentang 0-6 tahun. Anak usia merupakan investasi besar bagi bangsa.
dini memiliki karakteristik yang bersifat Pendidikan anak usia dini merupakan suatu
egosentris, unik, dan kaya imajinasi. Pada usia upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
dini, tahap perkembangan dan pertumbuhan sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
sangat menentukan masa depan anak. Masa ini Taman Kanak-kanak merupakan satuan PAUD
disebut dengan golden age atau masa keemasan. pada jalur pendidikan formal. Taman Kanak-
Aspek perkembangan anak dapat berkembang kanak memberi kesempatan kepada anak untuk
dengan adanya pemberian stimulus baik dari mengembangkan kepribadian dan potensi secara
keluarga yang terdekat maupun lingkungan maksimal melalui kurikulum, rancangan
sekitar anak. Untuk itu, salah satu cara untuk pembelajaran harian, bulanan, maupun semester.

56
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62 57

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak kepada anak yaitu dari hari senin hingga hari
tidak hanya setengah hari saja akan tetapi ada jumat pukul 08.00-16.30 WIB. Kesuksesan
beberapa sekolah yang menerapkan sekolah mendidik anak bisa terlihat dari terlaksananya
sehari penuh atau yang dikenal dengan sebutan pembelajaran atau kegiatan yang direncanakan
full day school. Menurut Siregar (2017:311) oleh pihak sekolah sebab tujuan awal activity
program ini bertujuan agar terwujudnya schedule ialah membuat anak terlatih dan bisa
pendidikan secara utuh, terwujudnya menata jadwalnya dengan disiplin.
intensifikasi dan efektivitas proses edukasi, dan
METODE
efektif dalam mengaplikasikan kemampuan anak
dalam segala hal. Adapun rancangan kegiatan Jenis penelitian ini menggunakan
pada full day school telah disusun terlebih pendekatakan kualitatif dengan metode
dahulu dalam bentuk jadwal kegiatan atau deskriptif. Subjek penelitian ini adalah sembilan
activity schedule. anak full day yang berusia 4-6 tahun di Taman
Activity schedule adalah aktivitas- Kanak-kanak Kreatif Primagama Padang.
aktivitas yang telah disusun atau direncanakan Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2009:5)
sesuai jadwalnya dengan waktu pelaksanaan mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
yang terperinci. Menurut McClannahan dan adalah penelitian yang menggunakan latar
Krantz (dalam Budźinska, 2014:68) activity ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena
schedule adalah serangkaian gambar atau kata- yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
kata yang mengisyaratkan seseorang untuk melibatkan berbagai metode yang ada. Adapun
terlibat dalan kegiatan tertentu dan dalam metode yang digunakan yaitu metode deskriptif,
melakukan tugas. Melalui activity schedule yang sebagaimana Arikunto (2016:234) menyatakan
dibiasakan sejak dini pada anak dapat bahwa pendekatan deskriptif ini merupakan
mempengaruhi faktor penentu bagi anak untuk penelitian yang dimaksudkan untuk
memenuhi tugas dan kewajibannya dengan baik. mengumpulkan informasi mengenai status gejala
Hal ini tentu saja juga mempengaruhi prestasi yang ada menurut apa adanya pada saat
belajar anak. Banyaknya manfaat yang diperoleh penelitian dilakukan.
anak dari penerapan activity schedule salah Instrumen penelitian yang digunakan
satunya ialah disiplin. dalam penelitian ini adalah format observasi,
Disiplin merupakan salah satu format wawancara, dan format dokumentasi
kebutuhan dasar anak dalam rangka sebagai bukti bahwa peneliti melakukan
pembentukan dan pengembangan watak secara pengamatan terhadap apa yang ingin di teliti.
sehat. Tujuan dari disiplin ialah agar anak dapat Teknik pengumpulan data yang digunakan
secara kreatif dan dinamis dalam adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan
mengembangkan hidupnya di kemudian hari. teknik dokumentasi. Untuk teknik analisis data
Selain itu, disiplin juga bertujuan untuk yang digunakan adalah pengumpulan data,
mengarahkan anak agar belajar mengenai hal-hal reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
baik yang merupakan persiapan bagi masa Sebagaimana Miles dan Huberman (dalam
dewasa dan membentuk prilaku sedemikian rupa Sugiyono, 2017:335) menyatakan bahwa
sesuai dengan peran-peran yang diterapkan. aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
Berdasarkan uraian di atas dan hasil secara interaktif dan berlangsung secara terus
observari awal yang peneliti lakukan di Taman menerus hingga datanya jenuh.
Kanak-kanak Kreatif Primagama Padang. Teknik pengabsahan data dalam
Peneliti menemukan bahwa Taman Kanak-kanak penelitian ini menggunakan teknik triangulasi
Kratif Primagama Padang memiliki program full data. Peneliti meneliti kebenaran data dari
day dengan activity schedule yang telah beberapa sumber seperti kepala sekolah dan
dirancang dan disusun sesuai dengan kebutuhan guru. kemudian peneliti melihat kebenaran data
anak. Penerapan activity schedule yang melalui teknik dan dokumentasi sehingga
dilakukan terhadap anak-anak full day selama ini didapatkan kebenaran penelitian. Teknik
dilakukan dengan pembiasaan yang diterapkan pengabsahan data berhubungan dengan tingkat
58 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini,
Volume 6, Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62

keberan dari data yang telah peneliti peroleh Tabel 1. Activity Schedule of Full Day School
atau kumpulkan melalui penelitian kualitatif. di TK Kreatif Primagama Padang
HASIL DAN PEMBAHASAN No Waktu Kegiatan
1. Hasil 1 08.00 – 08.15 Ikrar
Taman Kanak-kanak Kreatif WIB
Primagama Padang yang beralamat di Jalan 2 08.15 – 08.30 SOP opening
Palupuh Nomor 11 Jati Baru Kecamatan WIB
Padang Timur Kota Padang ini merupakan
3 08.30 – 09.30 Focus theme
sekolah yang berakreditasi A. Jadwal harian
WIB
di sekolah ini berlangsung dari hari Senin-
4 09.30 – 09.40 SOP lifeskill
Jumat yang mana dimulai dari pukul 08.00
WIB
WIB sampai pukul 16.30 WIB sebagaimana
5 09.40 – 10.00 Review the lesson
yang ditunjukkan pada tabel 1. Seperti pada
WIB
umumnya, proses belajar mengajar mulai
pada pukul 08.00-12.00 WIB. Kemudian 6 10.00 – 10.15 Take a break
WIB
dilanjutkan dengan program full day dari
pukul 12.00-16.30 WIB. 7 10.15 – 10.30 Snack time
WIB
Penerapan activity schedule of full 8 10.30 – 11.00 Closing
day school ini guru melakukan perencanaan, WIB
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Setiap 9 11.00 – 12.00 Talents day
tahun ajaran baru, guru melakukan WIB
perencanan terhadap kegiatan yang akan anak 10 12.00 – 12.15 Change clothes
lakukan, khususnya pada pukul 12.00-16.30 WIB
WIB. Sedangkan pukul 08.00-12.00 WIB 11 12.15 – 12.30 Lunch
sudah dirancang dalam RPPH yang WIB
diterapkan dalam proses belajar mengajar di 12 12.30 – 13.00 Pray Dzuhur
kelas masing-masing. Artinya, layanan WIB
pembelajaran terpisah dari kegiatan pagi hari 13 13.00 – 13.15 Toileting
dan sore hari. Perencanaan ini disesuaikan WIB
dengan kebutuhan anak yang mana tujuannya 14 13.15 – 15.00 Taking nap
agar anak disiplin dan mandiri dalam WIB
menjalani kehidupannya sehari-hari dengan 15 15.00 – 15.10 Snack time
baik dan teratur. WIB
Pelaksanaan activity schedule of full 16 15.10 – 16.00 Review the lesson
day school ini dilakukan selama lima hari, WIB
yaitu senin-jumat. Setiap sekali sebulan, 17 16.00 – 16.10 Pray Ashar
sekolah ini melakukan kegiatan berenang di WIB
Hotel Grand Sari Padang dan setiap sekali 18 16.10 – 16.30 Playing
tiga bulan sekolah mengadakan field trip dan WIB
outbound, seperti ke Bandara International 19 16.30 WIB Home
Minangkabau, Kebun Binatang, Pantai, dan Talents day yang dilakukan berbeda-
tempat wisata setempat. Lifeskill yang beda setiap harinya. Hal ini berguna untuk
dilakukan seperti menggelinding simpai, mengasah keterampilan anak, dengan bahasa
memasang dan melepas kancing baju, lain disebut juga dengan ekstrakurikuler. Hari
memasang dan melepas kaus kaki dan sepatu, senin, talents day yang dilakukan yaitu
menyisir rambut, merangkak dan merayap, english, guru mengajarkan anak untuk bisa
dan sebagainya. Lifeskill berhubungan berbahasa inggris. Hari selasa, talents day
dengan kehidupan praktis anak. yang dilakukan yaitu komputer. Anak
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62 59

mengerjakan tugas dalam bentuk game yang Setelah snack time, anak mengulang
ada di komputer, hal ini dilakukan secara pembelajarannya kembali. Guru melakukan
bergantian atau bergiliran. Hari rabu, talents tanya jawab dengan anak dan guru juga
day yang dilakukan yaitu mewarnai. Guru memberikan tugas sebelum adzan ashar
mengajarkan anak bagaimana cara untuk berkumandang. Selanjutnya sholat ashar
menggradasi warna pada gambar dan berjamaah, kemudian anak diperbolehkan
menggunakan teknik berbeda setiap bermain bebas dengan teman-temannya
kegiatannya. Hari kamis, talents day yang sebelum dijemput oleh orang tua. Batas
dilakukan yaitu menari. Pada semester satu, penjemputan anak sebelum jam 16.30 WIB.
guru mengajarkan anak menari bebas dan
mengikuti irama serta gerakan yang sudah Kegiatan ini dilakukan dengan
ada. Namun pada semester dua, guru metode pembiasaan. Awalnya, guru
mengajarkan anak menari untuk acara memberikan contoh dalam melakukan setiap
perpisahan di akhir tahun ajaran, seperti Tari kegiatan yang telah direncanakan dan
Pasambahan, dan tari daerah lainnya. Untuk membantu anak apabila ada anak yang tidak
hari jumat, tidak adanya talents day akan bisa melakukan tugasnya. Hal ini dilakukan
tetapi anak melakukan serangkaian kegiatan pada semester satu. Namun pada semester
islami seperti senandung Al-qur’an dan dua, guru hanya melihat dan memperhatikan
sholat dhuha berjamaah. Guru juga anak dalam melakukan tugasnya. Anak
mengajarkan anak cara berwudhu yang tampak sudah disiplin dan mandiri, tanpa
benar, tata cara sholat dan gerakannya, dan perlu bimbingan dari guru ataupun orang
membaca hafalan sholat, serta berdzikir. dewasa.

Setelah proses belajar mengajar di Kendala yang dihadapi dalam


kelas masing-masing selesai, selanjutnya penerapan activity schedule ini terdapat pada
ialah melanjutkan program full day. pukul orang tua dan anak. Anak yang libur sekolah
12.00 WIB, anak masuk ke ruangan full day berhari-hari karena harus ikut orang tuanya
untuk mengganti baju sekolah ke baju bebas. ke luar kota, maka jadwal yang telah
Setelah itu anak makan siang bersama-sama ditetapkan seperti kegiatan sholat dzuhur atau
dengan nasi dan lauk pauk yang berbeda tiap tidur siang tidak dilaksanakan sebagaimana
harinya. Makan siang disediakan oleh pihak mestinya. Ketika kembali ke sekolah, setelah
sekolah. Kemudian anak mengantri untuk dua hari dibiasakan kembali maka anak dapat
mengambil wudhu dan melakukan sholat melaksanakan kegiatan yang telah
dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur, dijadwalkan teraebut.
anak buang air kecil dan minum susu bagi Evaluasi yang dilakukan guru ialah
yang membawa susu. Buang air kecil melalui pengamatan yang mana nantinya
sebelum tidur diajarkan agar anak tidak dibuat dalam bentuk laporan berupa rapor.
mengompol sewaktu tidur siang. Anak Rapor ini diserahkan kepada orang tua
berbaring di kasur masing-masing, dan selama satu kali dalam tiga bulan. Orang tua
membaca doa sebelum tidur bersama-sama. dapat melihat perkembangan, dan karakter
Guru full day membacakan dongeng hingga anak melalui pengamatan yang dilakukan
anak tertidur. Pukul 15.00 WIB anak guru full day. Evaluasi program full day
dibangunkan dan anak lalu mencuci school dimaksudkan untuk mengumpulkan
wajahnya. Anak diarahkan untuk duduk informasi mengenai bekerjanya atau tidak
melingkar dan guru menghidangkan buah program yang telah disusun oleh pihak
untuk dimakan anak. Buah yang disediakan sekolah.
juga berbeda tiap hari, ada semangka,
pepaya, pisang, jeruk, dan juga ada jelly. 2. Pembahasan
Pendidikan Anak Usia Dini di era
sekarang sudah ada beberapa lembaga yang
60 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini,
Volume 6, Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62

menanamkan system sekolah sehari penuh. sehari-hari yang dialami anak. Sebagaimana
Eliza (2013) menyatakan untuk terlahirnya karakteristik full day school menurut Siregar
generasi-generasi terbaik yaitu dengan (2017:317) merupakan proses integrated
melalui pendidikan. Artinya melalui activity dan integrated curriculum yang mana
pendidikan ini merupakan cara yang dalam pelaksanannya menggunakan metode
digunakan untuk membentuk kepribadian pengajaran yang menarik minat anak. Activity
yang bermoral. Pendidikan anak usia dini schedule perlu direncanakan pada program
diperuntukan untuk anak usia prasekolah full day school dikarenakan banyak sekali
yang berguna untuk membentuk karakter manfaatnya untuk anak. Sesuai dengan
anak. Sebagaimana Marlina (2014:110) pendapat Sunarti (dalam Utami, 2012:239)
mengemukakan bahwa anak adalah individu bahwa pembuatan jadwal aktivitas atau
yang sedang mengalami suatu proses rutinitas harian perlu ditetapkan aturannya.
perkembangan yang sangat pesat dan sangat Orang tua perlu menetapkan aturan yang
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. diikuti oleh anak dan kegiatan yang
Anak memiliki dunia dan karakter sendiri dilaksanakan seperti makan siang, tidur
yang jauh berbeda dengan orang dewasa, siang, sholat berjamaah, dan lain sebagainya.
mereka sangat aktif, dinamis, antusias, dan Sebagaimana Seefeldt (2008:115), di dalam
hampir dari semua mereka memiliki rasa tabelnya ia merancang activity schedule
ingin tahu yang besar terhadap apa yang dia sehari penuh dengan kegiatan seperti
lihat at mereka dengar dan seolah-olah tidak persiapan makan siang dengan keterangan
pernah berhenti belajar anak-anak dipersiapkan untuk makan siang
dengan mencuci tangan terlebih dahulu.
Full day school merupakan sekolah
yang dilakukan sehari penuh mulai dari pagi Rangkaian activity schedule dibuat
hingga sore hari. Taman Kanak-kanak oleh guru di Taman Kanak-kanak Kreatif
Kreatif Primagama Padang menggunakan Primagama Padang dan ditempel di dinding
program full day school dari pukul 08.00- kamar tidur anak. Hal ini sama dengan
16.30 WIB. Sebagaimana Muzakki (2015:41) pernyataan yang dikemukakan oleh Kranz
menyatakan full day school merupakan (dalam Stromer 2006:14) bahwa format
layanan pendidikan selama satu hari penuh activity schedule dapat berupa buku catatan
karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dengan menggunakan gambar, simbil, dan
yang bekerja. Pada perencanaan teks. Activity schedule memiliki tujuan untuk
pembelajaran di Taman Kanak-kanak Kreatif membantu anak dalam mengembangkan
Primagama Padang guru berpedoman kepada kemampuan secara disiplin dan mandiri serta
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian menyelesaikan kegiatan yang telah disusun
(RPPH) yang disusun setiap hari. Pada karena anak belum memiliki manajemen
kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan full day yang baik dalam hidup mereka.
school, guru juga merancang perencanaan
selama sekali setahun setiap tahun ajaran Salah satu manfaat activity schedule
baru. Sebagaimana Latif (2014:86) ini ialah disiplin. Roslyn (dalam Seefeldt,
mengemukakan bahwa rencana pembelajaran 2008:181) menyatakan bahwa jadwal sehari-
merupakan sebuah panduan dan bimbingan hari dan rutinitas berlaku sebagai bimbingan
kerja guru yang disusun secara terencana dalam mencapai sikap disiplin. Disiplin
sebagai acuan dalam bekerja, sehingga sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
materi-materi teralirkan dengan metode yang anak karena menjadi prasyarat dalam
diorganisasikan ke dalam bentuk serangkaian pembentukan karakter dan tata tertib bagi
kegiatan serta prosedur kerja. anak. Siswanto dan Lestari (dalam Noffia,
2015:113) mengemukakan manfaat
Pada program full day school menanamkan disiplin yaitu mampu
menekankan pada kegiatan atau aktivitas memberikan rasa aman kepada anak,
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62 61

memberi rasa percaya diri, dan menjadikan menggunakan metode pembiasaan. Adapun
anak mandiri. evaluasi yang dilakukan dengan cara observari,
yaitu dengan melihat proses kegiatan yang
Activity schedule dalam program full dilakukan anak dalam mengerjakan tugas yang
day school perlu dievaluasi dengan maksud diberikan dan digambarkan dalam rapor.
untuk melihat apakah terlaksana dengan baik
dan mencapai tujuan yang hendak dicapai. DAFTAR PUSTAKA
Guru mengevaluasi penerapan activity
schedule pada anak dengan cara melakukan Arikunto, S. (2016). Manajemen Penelitian.
pengamatan atau observasi. Guru mengamati Jakarta: Rineka Cipta.
setiap gerak-gerik, sikap, dan proses kegiatan
yang dilakukan anak apakah sesuai dengan Budźinska, A., dkk. (2014). Use of Scripts and
target pencapaian dan rancangan jadwal yang Script-Fading Procedures and Activity
telah disusun oleh guru. Evaluasi yang Schedules to Develop Spontaneous
dilakukan sebagian besar sesuai dengan yang Social Interaction In a Three-Year-Old
direncanakan. Sebagaimana Latif (2014:169) Girl with Autism. Health Psychology
yang menyatakan bahwa evaluasi Report Volume 2(1)
dikumpulkan dari hasil kerja anak dan dari
catatan pengamatan guru. Sesuai dengan Eliza, D. (2013). Penerapan Model Pembelajaran
pendapat di atas, evaluasi menurut Konstektual Learning (CTL) Berbasis
Mahyuddin (2008:7) ialah proses sistematis Centra di Taman Kanak-Kanak.
dalam menentukan nilai sesuatu dengan Pendagogi Jurnal Ilmiah Ilmu
berdasarkan kriteria tertentu melalui suatu Pendidikan. Volume XIII Nomor 2
penilaian. November 2013
SIMPULAN Latif, M., dkk. (2014). Orientasi Baru
Berdasakan hasil penelitian yang telah Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan
peneliti lakukan tentang penerapan activity Aplikasi. Jakarta: Kencana.
schedule of full day school dalam menanamkan
kedisiplinan di Taman Kanak-kanak Kreatif Mahyuddin, Nenny. (2008). Asesmen Anak Usia
Primagama Padang dapat disimpulkan bahwa Dini. Padang: UNP Press.
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk rutinitas
hidup sehari-hari anak yang mana dirancang Marlina, S. (2014). Peningkatan Sikap Sosial
dengan tersusun dan dilakukan dalam teratur Anak Usia Dini Melalui Permainan
hingga terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat Puzzle Buah di Taman Kanak-kanak
dari penerapan activity schedule yang Aisyiyah Bukittinggi. PEDAGOGI
mempengaruhi sikap disiplin pada anak hingga Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume
anak mandiri. Anak melakukan kegiatan XIV Nomor 2 November 2014
terjadwal secara rutin dengan metode
pembiasaan seperti makan siang, tidur siang, Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian
sholat berjamaah, snack time, dan toileting Kualitatif. Bandung: Remaja
dengan waktu yang telah dirancang. Rosdakarya.
Kemampuan anak melakukan beragam kegiatan
Muzakki. (2015). Implementasi Pembelajaran
tersebut tidak terlepas dari peran guru yang telah
Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal
merancang kegiatan serta evaluasi yang
di PAUD Full Day School. Jurnal
digunakan. Perencanaan activity schedule
Pendidikan dan Pemberdayaan
dirancang selama sekali setahun setiap tahun
Masyarakat Volume 2 Nomor 1, Maret
ajaran baru. Pelaksanannya sesuai dengan
2015 (39-54)
rancangan kegiatan yang telah dibuat oleh guru
full day dan penerapannya dilakukan dengan
62 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini,
Volume 6, Nomor 1, April 2019, hal 56 - 62

Noffia, I. dan Margaretha. (2015).


Mengembangkan Disiplin Anak Usia
Dini Melalui Permainan Tradisional.
Jurnal Cakrawala Dini: Volume 5
Nomor 2, November 2015

Seefeldt, C. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini


Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat,dan
Lima Tahun Masuk Sekolah. Jawa
Tengah: PT.Macanan Jaya Cemerlang.

Siregar, L. Y. (2017). Full Day School Sebagai


Penguatan Pendidikan Karakter
(Perspektif Psikologi Pendidikan Islam).
Jurnal Pendidikan dan Manajemen
Islam Volume 05 Nomor 02, Juli 2017

Stromer, R. (2006). Activity Schedules,


Computer Technology, and Teaching
Children with Autism Spectrum
Disorders. Journal Focus On Autism
and Other Developmental Disabilities
Volume 21 Number 1, Spring 2006

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R& D. Bandung: Alfabeta.

Utami, T. (2012). Pengalaman Ibu Mengasuh


Anak dengan Resiko GPPH. Jurnal
Nursing Studies Volume 1 Nomor 1
Halaman 237-243

Anda mungkin juga menyukai