Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA DINASTI UMAYYAH

Makalah disusun guna untuk memenuhi mata kuliah


Sejarah Peradaban Islam

Dosen pengampu: Ehwanudin, M.Pd.I

Disusun oleh:
Fatya Anggraini 191210194
Erisa Agustin 191210190

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU


METRO LAMPUNG
TP 2021/2022
ABSTRAK

Daulah Bani Umayyah, sebagaimana dicatat dalam sejarah merupakan kelanjutan dari
khulafaurrasyidin, suatu pemerintahan pada masa khulafaurrasyidin yang pernah mengukir
sejarah peradaban Islam selama kurang lebih 30 tahun, sejak berakhirnya risalah kenabian
Muhammad saw. Namun, dalam perkembangannya ia kemudian berubah menjadi sistem
kerajaan, yang peralihan kekuasaan-Nya dijalankan berdasarkan keturunan. Hal ini
menyebabkan bergesernya sistem pemerintahan Islam, dari sistem demokrasi (syura) menjadi
sistem monarchy heridetis (kerajaan turun temurun). Masa kekuasaan Dinasti Umayyah yang
cukup panjang, kurang lebih 91 tahun merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
kejayaannya, sehingga mampu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan
peradaban Islam. Berangkat dari uraian di atas, kajian ini akan mencoba menelusuri sejarah
berdirinya dinasti Umayyah, yang pembahasannya difokuskan pada permasalahan peradaban
yang terjadi, meliputi asal-usul, latarbelakang dan penggagas terbentuknya dinasti Umayyah.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah masa khulafaur rasyidin
yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat di Damaskus, Syiria,
serta dari 756-1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol. Dinasti Umayyah berawal
dari berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, maka lahirlah kekuasaan
Dinasti Umayyah. Pada masa periode Ali dan Khalifah sebelumnya, pola
kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah dipilih melalui
proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka
mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar yang
lainya. Hal ini jauh berbeda dengan masa sesudah khulafaur rasyidin atau masa
dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang di mulai pada masa Dinasti
Umayyah. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan kita bahas pada
makalah ini, untuk dapat memberi pengetahuan kepada kita bagaimana perkembangan
peradaban islam yang berkembang setelah khulafaur rasydin, khususnya pada masa
Dinasti Umayyah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana asal usul Bani Umayyah?


2. Apa saja kemajuan yang telah di capai oleh Dinasti Bani Umayyah?
3. Bagaimana perkembangan peradaban pada masa Dinasti Bani Umayyah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal-usul Bani Umayyah


Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan
ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari
Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad
SAW. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah (Fathul Makkah)
dengan penduduk lainya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 Tahun.
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun (41-132 H / 661-750). Dengan 14
orang khalifah yang dimualai dengan Umayyah ibn Abu Sufyan dan di akhiri oleh
Marwan bin Muhammad. Pada awalnya pemerintahan Bani Umayyah bersifat
demokrasi lalu berubah menjadi feodal atau kerajaan. Pusat pemerintahanya
berpusat di Damaskus, hal ini di maksudkan agar lebih mudah dalam memerintah,
karena Muawiyyah sudah begitu lama memegang kekuasaan di wilayah tersebut
serta ekspansi teritorial sudah begitu luas.1
Muawiyah dalam kepemimpinanya lebih banyak mengadopsi sistem kerajaan
Persia dan Romawi, cenderung otoriter, dan keputusanya ada pada pemimpin
(khalifah). Menjelang hari hayatnya, ia menujuk anaknya yang bernama Yazid,
untuk menjadi penggantinya. Dan ia meminta seluruh rakyat untuk mengikuti dan
menaatinya. Demikian pula pada tahap selanjutnya setiap pergantian kekuasaan
dilakukan secara turun-temurun.2
A. Kemajuan yang Dicapai oleh Dinasti Umayyah

Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang


khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini. Dalam
bidang administraasi misalnya, telah terbentuk berbagai lembaga administrasi
pemerintahan yang mendukung tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah.
Banyak kebijaksanaan yang dilakukan pada masa ini, antara lain yaitu:3

1
Prof.DR.H. Samsul Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hlm. 56
2
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1982, hlm 30-31.
3
Drs. Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, Erlangga, 2009, hlm 62.
1. Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotonomi antara kekuasaan agama dan kekuasaan
politik.
2. Pembagian wilayah. Wilayah kekuasaan terbagi dalam 10 provinsi, yaitu: Syiria dan
Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah, Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd
dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India, dll.
3. Bidang administrasi pemerintahan. Organisasi tata usaha negara terpecah ke dalam
bentuk dewan. Departemen pajak dinamakan dengan Dewan Al-Kharaj, departemen
pos dinamakan Dewan rasail,departemen yang menangani kepentingan umum
dinamakan dengan dewan musghilat, departemen dokumen negara dinamakan dengan
Dewan Khatim.
4. Organisasi keuangan. Masih terpusat pada baitulmaal yang asetnya diperoleh dari
pajak tanah, perorangan bagi nonmuslim. Pencetakan uang dilakukan pada masa
khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5. Organisasi ketentaraan. Umumnya orang Arab atau keturunan Arab yang boleh
menjadi tentara.
6. Bidang sosial dan budaya.
7. Bidang seni dan sastra. Yang berkembang hanya seni ukir dan pahat, terlihat pada
kaligrafi sebagai motifnya. Disamping melakukan ekspansi teritorial, pemerintah
dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Di antara ilmu
yang berkembang pada masa ini adalah:
a. Ilmu agama, seperti: al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Proses pembukuan hadits
terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-10 H) sejak saat itulah
hadits mengalami perkembangan pesat.
b. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan
hidup, kisah dan riwayat Ubaid ibn Syariyah Al- Jurhumi berhasil menulis
berbagai peristiwa sejarah.
c. Ilmu pengetahuan di bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa,
nahu, saraf, dll
d. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing,
seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan
dengan itu, serta ilmu kedokteran.4
B. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk
fisik (bangunan-bangunan, sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik
(intelektual dan ilmu pengetahuan). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa
peninggalan yang ada yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan bangunan berupa fisik
Pada aspek pembangunan fisik banyak di bangun jalan-jalan dan
pasar. Bidang pertanian juga dibangun, irigasi baru diperkenalkan kepada
masyarakat Andalusia yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-
kanal, saluran sekunder, saluran tersier, dan jembatan-jembatan air yang
didirikan. Beberapa kota dibangun, diantaranya kota-kota terkenal sebagai
berikut:
A. Koredova
Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierre de Cordova
dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum spanyol ditaklukan oleh
tentara islam tahu 117 M, kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen
Visigoth, sebelum pindah ke Toledo. Pada tahun 756 M, kota ini
menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol,
setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun
750 M. Sebagai ibu kota pemerintahan, koredova di masa Bani
Umayyah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak
bangunan baru yang didirikan seperti istana dan masjid-masjid serta
sebuah jembatan dengan gaya arsitektur islam yang mempunyai 16
lengkungan dengan gaya romawi, menghubungkan kordova dengan
daerah pinggiran di seberang sungai. Pada zaman pemerintahan Bani
Umayyah di Spanyol, kordova menjadi puasat ilmu pengetahuan. Di
kota itu berdiri Universitas kordova, banyak ilmuwan dari dunia islam
bagian timur tertarik untuk mengajar di Universitas ini.
4
Prof.DR.H. Samsul Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hlm. 58-59
B. Granada Kota
granada terletak ditepi sungai genil di kaki gunung Sierra Nevada,
berdekatan dengan pantai laut Mediterania (laut tengah). Pada abad ke-
12, Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Kota ini di
kelilingi oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri atas campuran dari
berbagai bangsa terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut
tiga agama besar yaitu islam, Kristen, dan Yahudi. Sejak abad ke-13,
Granada diperintah oleh Dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun.
Pada masa itulah dibangun sebuah istana indah dan megah yang
terkenal dengan nama istana Al-Hambra, yang berrti merah. Granada
terkenal dengan tembok dan 20 menara yang mengitarinya. Pada masa
pemerintahan Muhamad (1354-1391 M), Granada mencapai puncak
kejayaanya, baik dalam arsitektur maupun bidang politik.
2. Perkembangan nonfisik
a. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang politik
Kemajuan islam di Andalusia sangat ditentukan oleh adanya
penguasa penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu
mempersatukan kekuatan kekuatan umat islam, seperti abd al-
Rahmanal-Dakhil, abd al-Rahman al Wasith, abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh
kebijaksanaan penguasa-penguasa lainya yang memelopori kegitan-
kegiatan ilmiah. Toleransi beragama ditegakan oleh para penguasa
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut
berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab islam di Andalusia. Untuk
orang Kristen dan yahudi disediakan hakim khusus untuk menangani
masalah-masalah sesuai dengan agama masing-masing. Hal ini
menunjukan bahwa meskipun umat islam terpecah dalam beberapa
kesatuan politik tetapi mereka dapat bekerjasama dan menyumbangkan
kelebihanya masing-masing.
b. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan
Dalam masa lebih dari tujuh tahun abad kekuasaan Bani
Umayyah, umat islam telah mencapai kejayaan yang luar biasa
sehingga membawa dampak terhadap kemajuan di belahan dunia
lainya. Kemajuan-kemajuan tersebut sebagai berikut:
1. Kemajuan intelektual
Andalusia adalah negeri yang subur. Kesuburanya itu mendatangkan
penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada giliranya banyak menghasilkan pemikir.
Masyarakat Andalusia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas komunitas-
komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Andalusia yang
masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah
(penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman
dan dijual kepada pengusaha Islam untuk dijadikan tentara bayaran), dll. Semua
komunitas itu, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan
budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Andalusia.
2. Kemajuan dibidang filsafat
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentengan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang
dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12 M. Minat, terhadap
ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn abd al-Rahman
(832-886).
a. Kemajuan dalam bidang agama islam, misalnya:
 Ilmu qiraat
 Ilmu tafsir
 Ilmu hadits
 Ilmu nahwu dan
 syaraf Ilmu tarikh.
b. Kemajuan bidang sains, yaitu:
 Ilmu kimia
 Ilmu kedokteran
 Ilmu bumi
 Ilmu astronomi.
c. Bidang seni Cabang-cabang seni yang berkembang pada masa Dinasti
Umayyah adalah:
 Seni sastra
 Seni Lukis
 Seni ukir
 Seni pahat
 Seni suara
 Seni pidato
 Seni insya (seni mengarang surat.5

5
Tatang Ibrahim, sejarah kebudayaan islam, Cv. Armico, Bandung, 2009, hlm. 82-86
DAFTAR PUSTAKA

Syalabi, Ahmad. 1982. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2. Jakarta: Pustaka al-Husna.
Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.
As’ad, Mahsur. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung: Erlangga. Ibrahim,
Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung: Cv. Armico.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn
Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu
Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Dan masa
Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah. Berbagai
kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini yakni dalam bidang administrasi. Serta
peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik
(bangunan-bangunan, sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik (intelektual dan
ilmu pengetahuan).

Anda mungkin juga menyukai