Anda di halaman 1dari 5

Pengertian

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.
Berdasarkan berbagai pendapat, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Pengertian media pendidikan seperti di atas didasarkan pada asumsi bahwa proses
pendidikan/pembelajaran identik dengan sebuah proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi terdapat komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu sumber pesan,
pesan, penerima pesan, media, dan umpan balik. Sumber pesan yaitu sesuatu (orang) yang
menyampaikan pesan). Pesan adalah isi didikan/isi ajaran yang tertuang dalam kurikulum
yang dituangkan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding). Penerima pesan adalah peserta
didik dengan menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan
(decoding).

Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran


1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Yang dimaksud disini menganalisis kebutuhan adalah mengamati kesenjangan antara
apa yang dimiliki peserta didik dengan apa yang diharapkan. Ini dilakukan untuk mengetahui
media yang dirancang oleh seorang guru atau dosen dapat dimanfaatkan oleh siswa atau
mahasiswa dengan sebaik – baiknya. Setelah menganalisis kebutuhan peserta didik, maka
kita juga perlu menganalisis karakter peserta didik, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
Penelitian ini dapat dilakukan melalui protes dengan menggunakan tes yang sesuai
dengan apa yang diinginkan, langka ini dapat disederhanakan dengan cara menganalisa
topik–topik materi ajar yang dipandang sulit dan memerlukan bantuan media. Sehingga
pembelajaran yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diapai.
2. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objective) secara operasional dan
jelas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan
yang harus diingat, yaitu:
Beriontasi pada kepentingan siswa, bukan pada guru. Titk tolaknya adalah perubhan
tingkah laku apakah yang diharapkan setelah mereka selesai belajar.
Dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya menunjuk pada hasil
perbuatan yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur dengan alat ukur tertentu.

3. Merumuskan butir–butir materi secara terperinci yang dapat mendukung tercapainya


tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar
mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka selanjutnya mengerutkannya
dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit dan dari hal-hal yang konkrit
kepada yang abstrak.

4. Mengembangkan alat ukur keberhasilan.


Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum
naskah program ditulis. Alat ukur tersebut dibuat secara teliti dan direncanakan sebelum
kegiatan belajar dilakukan. Alat ukur hasil belajar tersebut dapat berupa tes, penugasan, atau
daftar cek prilaku, dan sebagainya. Sebagai pedoman dalam pembuatan alat ukur yang baim,
sebaiknya setiap kemampuan dan keterampilan yang mendukung tercapainya tujuann
intruksional khusus yang dijadikan bahan tes atau daftar cek prilaku.

5. Menulis naskah media.


Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan
yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti
yang telah jelaskan. Materi pembelajaran perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang
kita sebut naskah program media yang dimaksud sebagai penuntun kita dalam memproduksi
media seperti menjadiipenuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.
6. Mengadakan tes dan revisi.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuain
media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Tes ini dapat
dilakukan baik melalui perorangan atau kelompok kecil atau tes lapangan. Sedangkan revisi
adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas
hasil dari tes.

Bagaimana Pengembangan Media Pembelajaran

1. Media Berbasis Visual


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis.
Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.

2. Media Berbasis Audio Visual

Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak
diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru
dapat direkam kembali.

Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak,
materi audio dapat digunakan untuk :

 mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar


 mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-
pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi
 menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
 menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai
suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah
3. Media berbasis computer
Disamping digunakan untuk administrasi dan pengembangan usaha pada perusahaan
besar dan kecil komputerpun juga mendapat tempat-tempat di sekolah-sekolah ,dinegara
maju ,amerika serikat misalnya,komputer sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak
tahun 1980 dan kini disetiap sekolah komputer sudah merupakan barang yang lumrah.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya,penggunaan komputer sebagai media
pembelajaran di kenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (computer
assisted instruction — cai atau computer assisted learning CAL ). Dilihat dari situasi belajar
dimana komputer digunakan untuk menyajikan isi pelajaran.CAI bisa dibentuk tutorial,drills
and practice, simulasi dan permaninan.

4. Media Microsoft Powerpoint


Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi dalam bentuk slide yang
merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft Office. Keuntungan terbesar dari
program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam
Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft Office dengan sendirinya
program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban hambatan pengembangan
pembelajaran dengan komputer.
Adapun fungsi dari microsoft powerpoint adalah:
 Membuat presentasi dalam bentuk slide
 Presentasi lebih menarik
 Mempermudah dalam mengatur dan mencetak slide
 Presentasi dalam bentuk softcopy sehingga mudah diakses pada komputer.1[11]

1
5. Media Internet
Internet (interconnection and networking) adalah jaringan global yang
menghubungkan jutaan kompoter diseluruh dunia, dimana komputer yang tersambung ke
internet menyediakan informasi yang terbuka untuk umum, sehingga pemakai internet akan
dapat menghubungi banyak komputer kapan saja, dan dari mana saja di belahan bumi ini
untuk mengirim berita, memperoleh informasi, ataupun mentransfer data.
Pemanfaatan media internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan peserta
didik untuk belajar secara mandiri. Peserta didik berperan sebagai peneliti dan tidak hanya
sebagai konsumen informasi.

http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html
http://abi-safri.blogspot.com/2016/04/media-pembelajaran-dan-langkah-langkah.html
http://megasholihah33.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-pengembangan-media.html

Anda mungkin juga menyukai