Skripsi Panji
Skripsi Panji
KECAMATAN SIBIRU-BIRU
SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH :
KECAMATAN SIBIRU-BIRU
DIAJUKAN OLEH :
DISETUJUI OLEH :
Pembimbing I Pembimbing II
PANJI WIJAYA
NPM : 71170311015
Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis Harga Pupuk (X1) dan Bibit (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pendapatan Petani (Y) Di Desa Sidomulyo dengan jumlah
populasi 40 Petani dan 40 Masyarakat sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan menggunakan kuisoner yang diberikan kepada setiap responden.
Data diperoses dengan menggunakan SPSS versi 21 for windows. Teknik analisis data yang
digunakan adalah regresi linier berganda, dengan rumus Y= a + bX1+bX2 . Hasil uji regresi
linier berganda diperoleh persamaan Y = 5,503+0,170 X1+0,397 X2 dimana Harga Pupuk
dan Bibit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Pendapatan Petani. Nilai
koenfisien determinan (R2) variabel X1,X2 dan Y diperoleh sebesar 0,403 atau 40,03% yang
berarti bahwa variabel Harga Pupuk dan Bibit cukup berpengaruh terhadap Pendapatan
Petani. Berdasarkan uji t diketahui bahwa hasil yang diperoleh dari Harga Pupuk (X1)
memiliki nilai thitung 1,744 > ttabel = 2,026, artinya tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Bibit (Y) dan Pendapatan Petani memiliki nilai thitung = 2,326 > ttabel = 2,026. Maka
H1 ditolak dan H2 diterimah karena t hitung >ttabel, sehingga Harga Pupuk tidak berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Petani Produksi sedangkan Bibit secara parsial cukup
berpengaruh terhadap Pendapatan Petani.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kesempatan dalam ruang dan waktu kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal
skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi.
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
tercinta Ayahanda dan Ibunda serta Kakak dan Adik tercinta, yang tidak pernah henti-
hentinya memberikan doa dan dukungan baik moral maupun materi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik.
Dalam hal ini, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak lain yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan tulisan ini, yaitu
kepada:
1. Bapak Dr. H.Yanhar Jamaludin, MAP , Selaku Rektor Universitas Islam Sumatera
Utara.
2. Ibuk Dr. Hj. Safrida.,SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Sumatera Utara.
3. Bapak Zulkifli Siregar ,SE.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan.
4. Bapak M,Sahnan.,SE.,M.M. selaku Pembimbing I skripsi bagi peneliti.
5. Bapak Fauzi .,SE.,M.M selaku Pembimbing II skripsi bagi peneliti.
6. Para Staf Pengajar khususnya dosen ekonomi yang telah banyak memberikan
pelajaran serta arahan dalam penyusunan proposal skripsi.
Dalam hal ini peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan sehingga kritik maupun saran sangat peneliti harapkan agar dapat
menjadi masukan dan bahan pertimbangan ataupun perbaikan proposal skripsi menjadi lebih
Peneliti
Panji Wijaya
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..........................................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................................III
DAFTAR TABEL................................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1..................................................................................................................................... La
1.2..................................................................................................................................... Ide
ntifikasi Masalah........................................................................................................3
1.3..................................................................................................................................... Ba
tasan Masalah.............................................................................................................3
1.4..................................................................................................................................... Ru
musan Masalah...........................................................................................................4
1.5..................................................................................................................................... Tu
juan Penelitian............................................................................................................4
1.6..................................................................................................................................... M
anfaat Penelitian.........................................................................................................5
2.2 Bibit..........................................................................................................................12
2.6 Hipotesis....................................................................................................................22
3.2.1. Populasi............................................................................................................24
3.2.2. Sampel.............................................................................................................24
3.3.1. Variabel............................................................................................................24
3.3.2. Indikator...........................................................................................................25
3.4. Defenisi Operasional Variabel.................................................................................26
5.3. Evaluasi....................................................................................................................75
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................78
5.2. Saran....................................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................28
DAFTAR TABEL
Lampiran 1.............................................................................................................................83
Lampiran 2.............................................................................................................................87
Lampiran 3.............................................................................................................................91
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Keberadaan industri pupuk di dalam negeri memiliki peranan strategis dalam menunjang
mampu memberikan andil yang cukup besar tidak saja bagi perkembangan sektor pertanian
khususnya tanaman pangan, namun juga memberikan dampak bagi perkembangan di sektor
perkebunan, industri kimia dan bidang jasa lain. Kebutuhan pupuk dalam negeri mengalami
peningkatan sekitar 4,6 persen per tahun, seiring dengan masifnya program intensifikasi dan
Permintaan pupuk yang terus meningkat menuntut peningkatan volume produksi pupuk
dan penyesuaian kebijakan perdagangan pupuk dalam upaya menjaga kontinuitas pasokan
pupuk dalam negeri. Dinamika pasokan dan harga pupuk di tingkat petani sangat dipengaruhi
oleh perubahan kebijakan pemerintah. Hingga 1998, produksi dan impor pupuk dimonopoli
oleh pemerintah melalui konsorsium pabrik pupuk yang semuanya BUMN. Pemerintah juga
menetapkan subsidi untuk pupuk urea melalui penetapan harga eceran tertinggi (HET) dan
menyediakan kredit bersubsidi (termasuk untuk pembelian pupuk). Di satu pihak, kebijakan
pasar terkendali tersebut dinilai mampu menjamin ketersediaan pupuk di tingkat petani,
namun di sisi lain cenderung menimbulkan inefisiensi baik di tingkat petani maupun di
tingkat distribusi serta menambah beban anggaran pemerintah. Memasuki musim tanam (MT
pemerintah yang memberlakukan pola dualisme dalam distribusi dan pemasaran. Distribusi
pupuk untuk usahatani tanaman pangan dimonopoli oleh pemerintah dengan harga tersubsidi,
sedangkan pupuk untuk usaha perkebunan tanpa subsidi pemerintah, sehingga hal ini
pupuk. Semakin langka nya pupuk maka harga pupuk akan meningkat.
Menanam bibit buah kini sedang menjadi kegemaran masyarakat, selain hasil panen yang
dapat dinikmati sendiri, juga dapat menjual hasil panennya di pasaran. Oleh karena itu,
semakin banyak pula toko-toko penjualan bibit, pemasaran penjualan bibit kini semakin
mudah dan modern. Dengan adanya akses internet, penjual dapat menjual produk bibitnya
secara online diberbagai e-commerce. Mulai dari bibit sayur, tanaman hias, dan tanaman
tahunan. Dibawah ini beberapa data toko penjual bibit buah online yang diambil secara acak
dari berbagai e-commerce atau website.. Penjual menjual produknya melalui e-commerce
yang sudah tidak asing bagi konsumen modern pengguna e-commerce, seperti Shopee,
Tokopedia, Lazada, Blibli.com, dan Bukalapak. Setiap bibit yang dijual beraneka ragam
seperti bibit mangga mahatir, bibit jeruk pamelo merah, bibit jambu kristal dan masih banyak
lagi aneka macam bibit, pada umumnya produk yang dipasarkan atau diiklankan ialah produk
yang paling diminati dan dicari oleh konsumen. Dengan jaminan keamanan pada pengiriman,
gratis pengiriman, dan konsumen dapat membayar ditempat (Cash On Delivery). Pesaing
pada penjualan online pun sangat banyak, untuk itu setiap penjual berusaha saling
Tabel 1.1 Luas Lahan ,Modal,Tenaga Kerja dan Produksi Cabai Merah di
Banyaknya penjual dan banyaknya pesaing dari berbagai daerah menunjukkan tingkat
penjualan bibit ini banyak diminati atau dicari oleh konsumen. Dengan akses internet, hanya
dengan menuliskan kata kunci (keyword) toko jual bibit dikolom pencarian, maka konsumen
akan dapat menemukan banyaknya toko penjualan bibit. Akan tetapi, mengingat suatu produk
pertanian ialah memiliki kelemahan yang mudah rusak, karena itu konsumen harus berhati-
hati dan pintar dalam memilih serta memutuskan pembelian suatu bibit. Beragam jenis bibit
dan beragam pula harga yang ditawarkan oleh setiap penjual. Berdasarkan uraian di atas,
peneliti tertarik mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Harga Pupuk Dan
Biru”.
Menurut Sugiyono (2015:54) identifikasi masalah adalah pertajaman berbagai unsur atau
faktor yang terkait terhadap topik atau masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang
waktu, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penelitian ini dibatasi pada
Harga Pupuk (X1) dan Bibit (X2) terhadap Pendapatan Petani(Y) di Desa Sidomulyo
Kecamatan Sibiru-Biru.
penelitian yang berhubungan dengan topik yang selanjutnya akan diuji secara nyata. Adapun
Kecamatan Sibiru-Biru?
3. Apakah Harga Pupuk Dan Bibit berpengaruh terhadap Pendapatan Petani Palawija Di
Menurut Mudrajad (2012: 101) tujuan pnelitian adalah penjabaran secara jelas apa yang
direncanakan untuk dilakukan dalam usulan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga Pupuk terhadap Pendapatan Petani
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bibit terhadap Pendapatan Petani Palawija Di
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga Pupuk dan Bibit terhadap Pendapatan
Dari hasil pelaksanaan penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak yang berkepentingan dan dengan dasar nilai manfaat ini pula yang menjadi
dukungan penelitian terhadap masalah ini, sehingga masalah ini memiliki kelayakan untuk
diteliti.
1. Bagi peneliti
Dapat dijadikan sarana sebagai upaya pengaplikasian teori-teori yang telah didapatkan
selama proses perkuliahan dengan keadaan yang ada dilapangan dengan salah satunya
2. Bagi akademis
Sebagai bahan referensi untuk penelitian dibidang ini di masa yang akan datang dan
sebagai bahan untuk menambah khazanah pustaka berdasarkan penerapan yang ada dalam
kenyataan.
kualitas produksi serta untuk mempertahankan usaha yang lebih baik dimasa kini dan dimasa
mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Uraian Teori
produk atau jasa untuk jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat harga
yang telah menjadi faktor penting yang mempengaruhi pilihan pembeli, hal ini berlaku dalam
negara miskin, namun faktor non harga telah menjadi lebih penting dalam perilaku memilih
pembeli pada dasawarsa (10 tahun) ini. Dalam arti yang paling sempit harga (price) adalah
Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk
memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Bahan yang diberikan ini dapat
bermacam-macam, misalnya berupa pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos yang
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang
diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pupuk merupakan kunci dari
kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis
Menurut hasil penelitian setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur hara agar
pertumbuhan tanaman tersebut normal. Dari ke 16 unsur hara tersebut, tiga unsur hara seperti
Carbon, Hidrogen, dan Oksigen diperoleh dari udara, sedangkan ke 13 unsur lainnya tersedia
didalam tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg),
Sulfur (S), Klorin (Cl), Ferum atau Besi (Fe), Mangan (Mn), Cuprum atau Tembaga (Cu),
Zink atau Seng (Zn), Boron (B) dan Molibdenum (Mo). Ke 13 unsur tersebut sangat terbatas
didalam tanah dikarenakan penggunaan tanah yang terus-menerus tanpa diimbangi dengan
Dalam pertanian modern, penggunaan pupuk adalah mutlak untuk memicu tingkat
produksi tanaman, peredaran pupuk dipasaran sangat beragam baik dalam hal jenis, bentuk,
ukuran, maupun kemasan. Pupuk-pupuk tersebut hampir 90% sudah mampu memenuhi
1. Pupuk Organik
Effi Ismawati Musnawar (2014:21) secara umum pupuk organik memiliki empat fungsi
yang sangat penting. Pertama, pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah. Kedua,
pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Ketiga, pupuk organik dapat
memperbaiki sifat biologi tanah dan mekanisme jasad renik (mikroorganisme) yang ada
menjadi hidup. Keempat, penggunaan pupuk organik dapat dijamin keamanannya. Pupuk
organik tidak akan merugikan kesehatan para petani ataupun mencemari lingkungan. Ada
a. Pupuk hijau
Merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen
maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa
digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan
tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya
b. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi,
kerbau dan kambing. Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena
b. Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui
proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer
berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling
2. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang sengaja dibuat dan mengandung unsur
hara tertentu dalam kadar tinggi (Rosmarkam dan Yuwono, 2012:123). Pupuk anorganik
digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam. Ada beberapa jenis pupuk
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman dalam proses
Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% yang berarti setiap 100kg urea
b. Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) adalah nutriet anorganik yang digunakan untuk
c. Kaliumklorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk
pupuk tunggal. Kandungan unsur hara dalam pupuk ini adalah 60% K2O, yang berarti di
setiap 100kg pupuk KCl didalamnya terkandung 60kg unsur hara K2O dari total kandungan.
d. Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung
unsur hara utama Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis
pupuk majemuk yang paling banyak digunakan. Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu
pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif, terutama
daun, Fosfor membantu pertumbuhan akar dan tunas, Kalium membantu pembungaan dan
pembuahan.
pupuk kimia yang memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Pupuk ZA
mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk
ammonium).
Merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus menentukan harga untuk pertama
kali. Hal ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru,
ketika ia memperkenalkan produk lamanya ke saluran distribusi baru atau ke daerah geografis
baru, dan ketika ia melakukan tender memasuki suatu tawaran kontrak kerja yang baru.
1. Memilih sasaran harga Perusahaan pertama-tama harus memutuskan apa yang ingin ia
capai dengan suatu produk tertentu. Jika perusahaan tersebut telah memilih pasar sasaran dan
penentuan posisi pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk
harga, akan cukup mudah. Misalnya, jika perusahaan kendaraan rekreasi ingin memproduksi
sebuah truk mewah bagi konsumen yang kaya, hal ini mengimplikasikan penetapan harga
yang mahal. Jadi strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan yang
kepada tingkat permintaan yang berbeda dan oleh karenanya akan mempunyai pengaruh yang
yang akan dibeli oleh pasar pada periode waktu tertentu atas alternatif harga yang mungkin
ditetapkan selama periode itu. Hubungan permintaan dengan harga adalah berlawanan, yaitu
tentukan perusahaan bagi produknya. Dan perusahaan menetapkan biaya yang terendah.
Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi biayanya dalam menghasilkan,
mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk pendapatan yang wajar atas usaha dan risiko
yang dihadapinya.
harga tertinggi dan biaya merupakan harga terendah yang dapat ditetapkan, harga produk
pesaing dan kemungkinan reaksi harga membantu perusahaan dalam menentukan berapa
harga yang mungkin. Perusahaan harus mempelajari harga dan mutu setiap penawaran
pesaing. Hal itu dapat dilakukan dalam beberapa cara. Perusahaan dapat mengirimkan
Perusahaan dapat memperoleh daftar harga pesaing dan membeli peralatan pesaing dan
terhadap harga dan mutu setiap penawaran pesaing. Ketika perusahaan mengetahui harga dan
penentuan harganya sendiri. Jika tawaran (produk) perusahaan sama dengan tawaran
(produk) utama pesaing, maka perusahaan harus menetapkan harga yang dekat dengan
pesaing atau jika tidak akan kehilangan penjualan. Jika tawaran perusahaan lebih jelek,
(customer demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitior‟s
price), perusahaan kini siap untuk memilih suatu harga. Harga akan berada pada suatu tempat
antara satu yang teralu rendah untuk menghasilkan keuntungan dan satu yang terlalu tinggi
cakupan harga untuk memilih harga akhir. Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli,
1. Peran alokasi yaitu fungsi dari harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan
cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan
2. Peranan informasi dan harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai
faktor-faktor produk seperti kualitas. Hal ini bermanfaat dalam situasi dimana pembeli
mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.
Didalam penelitian ini ada beberapa indikator yang digunakan Menurut Goenadhi
1. Harga terjangkau daya beli konsumen, dimana konsumen membeli suatu produk yang
2. Harga bersaing dengan merek lain, yaitu konsumen biasanya membedabedakan harga
2.2. Bibit
Bibit tanaman adalah suatu calon tanaman yang sudah mengalami masa penyemaian,
tumbuh memiliki batang dan daun, sudah berbentuk bukan berupa biji, atau sudah dapat
dipindah tanam pada media yang lebih besar, seperti lahan atau pot yang lebih besar
Prastowo N et al (2014 : 40). Bibit adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Yang perlu dilakukan sebelum bibit
dikumpulkan tentukan waktu pengumpulan bibit. Setiap jenis pohon memiliki masa berbuah
tertentu untuk itu mengetahui masa berbunga atau berbuah perlu dilakukan sehingga waktu
panen yang tepat dapat ditentukan dengan tepat pula. Tanda-tanda buah masak perlu
Association (ISTA) Rules merupakan acuan internasional dalam pengujian Bibit. Secara
umum, ketentuan ISTA masih didominasi oleh jenis-jenis tanaman pertanian dan hotikultura,
sedangkan jenis-jenis tanaman hutan khususnya jenis tropis masih sangat terbatas. Padahal
peredaran benih tanaman hutan khususnya di Indonesia telah mulai berkembang dan
memerlukan pengaturan dan jaminan mutu baik bagi pada pengada, pengedar maupun
pengguna. Kondisi tersebut harus dapat diatasi dengan melakukan modifikasi terhadap
ketentuan ISTA dengan memasukkan data-data hasil penelitian dan pengujian benih yang
memadai untuk dijadikan dasar bagi penyusunan metode pengujian benih di Indonesia.
Penyusunan standar metode pengujian dan standar mutu benih telah dilakukan dari mulai
tahun 1990-an, namun hingga tahun 2009, jenis yang distandarkan masih sangat terbatas.
Pada tahun 2009, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan bekerjasama dengan Balai
Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Bogor dan melibatkan seluruh
Balai Perbenihan Tanaman Hutan membentuk Kelompoik Kerja Pembuatan Standar Mutu
Benih dan Bibit. Hingga tahun 2014, sekitar 80 jenis tanaman hutan telah dibuatkan standar
pengujian mutu fisik dan fisiologis dan standar mutu benihnya. Kegiatan Kelompok Kerja
tersebut meliputi pengumpulan data hasil sertifikasi mutu Bibit (2003-2014), eksplorasi Bibit
jenis-jenis yang belum pernah atau belum banyak diuji, tukar menukar Bibit antar BPTH,
pengujian mutu benih, pengumpulan data hasil sertifikasi dan hasil uji, pengolahan data,
penyusunan dan pembahasan standar pengujian dan mutu benih. Pada tahun 2014, melalui
Pusat Standardisasi dan Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi Nasional, standar mutu
benih tersebut telah ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia, yaitu SNI
Menurut (Wirawan dan Wahyuni, 2015:22) ciri – ciri Bibit Bermutu Antara lain
sebagai berikut :
1. Bibit bersih dan terbebas dari kotoran, seperti potongan tangkai, biji bijian lain, debu
dan kerikil.
Didalam penelitian ini ada beberapa indikator yang digunakan Menurut Sutopo
3. Daun, Bibit yang bagus dan siap tanam harus memiliki minimal lebar daun 3 cm.
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa menurut
1. Penjualan barang
2. Pemberian jasa
4. Royalti
5. Dividen
Sumber pendapatan tersebut dijelaskan dalam IAS , selain sumber -sumber di atas
Greuning juga menjelaskan terdapat sumber pendapatan lain yaitu pendapatan sewa (IAS 37),
investasi dengan metode ekuitas (IAS 28), kontrak asuransi, perubahan dalam nilai wajar dari
aset dan liabilitas keuangan (IAS 39), dan pengakuan awal dan perubahan dalam nilai wajar
atas aset biologis (IAS 41). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015:23.1), pendapatan
1. Penjualan barang
3. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga royalti, dan dividen.
hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan adalah hasil di luar kegiatan
utama perusahaan yang sering disebut hasil non operasi. Pendapatan non operasi biasanya
akuntansi yang relevan dan dapat dipercaya (andal). Dalam kenyataan praktek akuntansi,
pengakuan pendapatan suatu perusahaan untuk periode tertentu dapat terjadi pada saat
sebelum atau sesudah penjualan. Dilihat dari hal ini, maka secara teoritis titik waktu
pengakuan pendapatan dapat diakui pada saat tertentu Erlinadiansyah, (2019:39), yakni:
untuk mengakui pendapatan karena proses pembentukan pendapatan telah cukup selesai dan
proses realisasi pendapatan telah terjadi. Syarat untuk mengakui pendapatan biasanya
terpenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan kepada
pelanggan.
kegiatan produksi, meskipun produk yang dihasilkan perusahaan masih dalam proses
produksi. Metode akuntansi yang digunakan adalah metode persentase penyelesaian. Metode
ini digunakan dalam kontrak proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu beberapa
penyelesaian adalah jika harga kontrak sudah pasti dan taksiran cost untuk menyelesaikan
produksi mengakui pendapatan pada saat produksi selesai. Metode akuntansi yang digunakan
adalah metode kontrak selesai. Metode ini juga digunakan dalam proyek jangka panjang
dimana pelaporan pendapatannya didasarkan pada hasil akhir proyek yang sudah
diselesaikan.
pada saat diterima uang tunai atau kas terjadi, jika terdapat ketidakpastian yang besar
mengenai pengumpulan piutang atau perolehan kas yang timbul dari penjualan barang dan
jasa, sehingga pengakuan pendapatan dapat ditunda sampai saat diterimanya kas.
hak atas barang sampai dilunasinya pembayaran. Kondisi ini biasanya ditemui pada
tersendiri. Jenis penjualan yang termasuk di dalam karakteristik ini adalah penjualan atas
1. Modal Besar kecilnya modal yang dipergunakan dalam kegiatan produksi akan
berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima perusahaan. Agar usaha produksi berjalan
dengan baik dan lancar, maka diperlukan modal yang cukup memadai.
2. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang aktif untuk mengolah dan
mengorganisir faktor-faktor lain. Banyak sedikitnya tenaga kerja juga berpengaruh pada
pendapatan.
tetap (tidak mengalami kenaikan), maka orang tersebut akan lebih mampu membeli barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya, yang berarti tingkat kesejahteraannya meningkat
pula Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2012:212). Secara garis besar pendapatan
Gaji atau upah merupakan imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan
pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu
bulan. Upah merupakan salah satu kompenen penting di dalam dunia ketenagakerjaan karena
upah bersentuhan langsung dengan kesejahteraan para pekerja. Pekerja akan menjadi
sejahtera apabila upah yang diberikan dapat mencukupi kebutuhan. Upah adalah harga yang
harus dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaaan seperti faktor
produksi lainnya, tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya yang disertai upah. Dengan
kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi. Upah
yang dimaksud disini adalah balas jasa yang berupa uang atau balas jasa lain yang diberikan
Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang
dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal
dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa capital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya
tidak diperhitungkan.
Merupakan pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan ini
biasanya merupakan pendapatan sampingan antara lain yaitu pendapatan dari hasil
menyewakan asset yang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, sumbangan dari pihak
masalah yang diberikan dan menggambarkan rangkaian variabel yang akan diteliti”.
Berdasarkan pada landasan teoritis, maka kerangka konseptual yang disajikan dalam
Bibit (X2)
2.6 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015: 93) hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara
terhadap suatu objek/subjek yang akan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian.
Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis tersebut, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis tersebut, maka hipotesis dalam
Kecamatan Sibiru-Biru.
Sibiru-Biru.
H3 : Harga Pupuk dan Bibit berpengaruh terhadap Pendapatan Petani Palawija Di Desa
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo yang beralamat di Jl. Pasar 1. Desa
Sidomulyo Kec. Sibiru-biru Kab. Deli Serdang Sumut Medan 20355 – Indonesia.
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai Desember 2021.
3.2.1. Populasi
sumber data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini adalah semua Petani Palawija di
3.2.2. Sampel
Menurut Arikunto (2013: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Menurut Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 40, maka lebih baik diambil semua
lapangan, di stasiun dan sebagainya (Hadi, 2010: 321). Dengan demikian sampel dalam
penelitian ini yaitu seluruh Petani Palawija di Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru.
terikat, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel bebas adalah Harga Pupuk (X1) dan Bibit (X2).
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari
adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi
oleh variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
Menurut Arikunto (2013: 137) indikator adalah hal atau sesuatu yang dapat
menunjukkan atau menjadi petunjuk bagi variabel sehingga dapat di observasi atau dapat
1. Harga Pupuk
1. Harga terjangkau daya beli konsumen, dimana konsumen membeli suatu produk
3. Pemberian diskon atau potongan harga, pihak manajemen perusahaan atau produsen
2. Bibit
6. Daun, Bibit yang bagus dan siap tanam harus memiliki minimal lebar daun 3 cm.
3 . Pendapatan Petani
1. Gaji atau upah merupakan imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut
melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu
2. Pendapatan dari usaha sendiri, Merupakan nilai total dari hasil produksi yang
dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik
sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai
sewa capital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
antara lain yaitu pendapatan dari hasil menyewakan asset yang dimiliki seperti
rumah, ternak dan barang lain, sumbangan dari pihak lain, dan pendapatan dari
pensiun.
Skala yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert
menurut Sugiyono (2015:132) adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala Likert
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai skala sangat negatif. Dalam penelitian ini
instrumen penelitian dibuat dalam bentuk checklist yang setiap itemnya mengandung
Menurut Mudrajat (2010: 109) cara memperoleh data terbagi dalam dua macam,
yaitu:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara meneliti langsung kepada Petani
Palawija di Desa Sidomulyo. Data ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh berupa dokumen serta bahan-bahan bacaan
tertulis dari luar perusahaan yang mempunyai hubungan yang erat dengan masalah
yang dibahas.
3.7 Uji Validitas Dan Reliabilatas
Uji Validitas untuk mengukur apakah data didapat setelah penelitian merupakan data
yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Validitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Teknik uji validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu:
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
2 2
rxy = √{ N ∑ X (∑ X ) }{ N ∑ Y (∑ Y ) }
2 2
Keterangan:
r xy : Koefisien korelasi
Dalam penelitian ini sampel uji validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.
Untuk mengetahui validitas butir item terlebih dahulu angket diuji cobakan kemudian
yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek
yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dapat menunjukkan
konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan
setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji
apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data
yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Realibel artinya data
yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian ini.
Untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu:
∑ σb 2
r 11=
[ k
( k−1 )][
1−
σ 2t ]
Keterangan:
Bila rhitung > rtabel pada taraf signifikan 95% dan = 0,05 maka dapat dikatakan
reliabel. Untuk menghitung reliabilitas angket, terlebih dahulu dicari jumlah varians setiap
angket.
2
2 (∑ X )
∑X −
N
2
σi = N
1. Observasi
pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada responden
untuk dijawab tentang variabel penelitian, kemudian dari jawaban itu diberikan skornya
Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan
mempelajari dokumen, buku-buku, literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana penulis ingin mengetahui seberapa besar
pengaruh Harga Pupuk dan Bibit Terhadap Pendapatan Petani Palawija. Seluruh analisis data
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan layak
untuk dianalisis, karena tidak semua data dapat dianalisis dengan regresi. Dalam penelitian
ini menggunakan 4 uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu
dan residual berdistribusi normal atau tidak, karena data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Menurut Ghozali (2012) ada dua cara untuk menguji distribusi data,
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat
penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya.
Pengambilan keputusan distribusi data menurut Ghozali (2012) adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka H Dapat disimpulkan data
b) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka H Dapat disimpulkan data
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2012). Untuk menciptakan sebuah model
multikolinieritas dapat menimbulkan bias dalam hasil penelitian terutama dalam proses
dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat
dilihat dari:
a) Nilai R2 yang dihasilkan dalam suatu model regresi sangat tinggi atau variabel-
dependen.
independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (di atas 0.95) maka mengindikasikan
adanya multikolinieritas,
c) Melihat nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Nilai yang umumnya
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya (Ghozali, 2012). Model
regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas, atau dengan
kata lain hasilnya homoskedastisitas. Salah satu cara untuk melakukan uji heteroskedastisitas
ini yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2012).
Analisis menggunakan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena
jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
uji statistik yaitu uji glejser untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas. Dalam uji
glejser, apabila variabel independen signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel
independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen, maka
tidak ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal tersebut diamati dari probabilitas
Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh Harga Pupuk dan Bibit terhadap
Pendapatan Petani, dengan analisis yang digunakan analisis regresi linear berganda yang
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Pendapatan Petani
a = Bilangan Konstanta
X1 = Harga Pupuk
X2 = Bibit
Uji statistik t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat
konstan. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (a = 5%).
Keterangan :
n = jumlah data
r = koefisien korelasi
a) Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 menyatakan bahwa secara
partial variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) berpengaruh terhadap variabel
b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menyatakan bahwa secara partial variabel
independen (Harga Pupuk dan Bibit) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
(Pendapatan Petani).
Menurut Ghozali (2012) uji statistik F dapat menunjukkan apakah semua variabel
independen atau variabel bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Rumus yang digunakan
yaitu:
Fhitung = R2 /(k-1)
(1-R2)/N-k
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
Jika signifikansi >0,05 atau 5% maka hipotesis ditolak, akan tetapi apabila
signifikansi < 0,05 atau 5% maka hipotesis diterima dan bias diartikan bahwa variable
a) Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 menyatakan bahwa secara
partial variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) secara serentak berpengaruh
b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menyatakan bahwa secara partial variabel
independen (Harga Pupuk dan Bibit) secara serentak tidak berpengaruh terhadap
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Rumus yang
digunakan yaitu:
D = r2 x 100%
Keterangan:
D = Koefisien determinan
Apabila koefisien daterminasi (R2) = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen, sebaliknya untuk koefisien determinasi (R2) = 1 maka
Deli Tua pasar1adalah sebuah kota kecil yang terletak di kecamatan Sibiru-biru kabupaten
Deli Serdang, desa ini adalah desa yang bisa dipastikan sebagai sendi- sendi kehidupan bagi
sebagai pusat perdangan, desa Deli Tua pasar 1 juga berfungsi sebagai jalan alternatif dari
ataupun menuju desa sembahe dan desa sibiru-biru. Setiap pekan pada hari kamis tepatnya,
Deli Tua pasar 1 akan di padati oleh para pendatang maupun penduduk sekitar untuk
berbelanja, karena budaya pekanan masih sangat kental aromanya di Deli Tua1 ini, penduduk
Deli Tua mayoritas adalah suku karo, jawa, melayu, batak, dan orang-orang tionghoa. Terdiri
dari latar belakang suku dan agama yang berbeda, namun tetap terjaga keharmonisannya.
Dibalik nama serta rutinitas yang terjadi di Desa Deli Tua pasar 1, desa ini menyimpan
banyak sekali nilai-nilai sejarah lokal yang tersohor, seperti legenda putri hijau, legenda
pancur gading, legenda meriam puntung dan legenda-legenda lain tentang asal muasal suku
penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan deskripsi karakteristik responden adalah
memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian. Dalam penelitian ini,
Tabel 5.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 17 42,5%
Perempuan 23 57,5%
Total 40 100
Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa dari 40 responden atau karyawan,
sebagian besar responden berjenis kelamin Perempuan 23 orang (57,5%) Laki-Laki yang
berjumlah 17 orang (42,5%). Hal ini menunjukkan bahwa petani tertinggi adalah perempuan.
Tabel 5.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase (%)
18 - 52 Tahun 32 80,0%
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa dari 40 orang responden sebagian besar
responden berusia 18 - 52 tahun dengan jumlah 32 orang (80,0%), responden yang berusia
SMA 34 85,0%
S-1 6 15,0%
S-2 - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa dari 40 orang responden sebagian besar
responden mempunyai tingkat pendidikan SMA berjumlah 25 orang (85,0%), sedangkan S-1
kuesioner yang disebarkan melalui item pernyataan. Kuesioner tersebut meliputi variabel
Variabel Harga Pupuk terdiri dari 10 pernyataan, dimana jawaban responden untuk
Tabel 5.4
Pernyataan No.1
2. Setuju 25 62,50%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
tanggapan tentang “Pernyataan Quisoner 1” maka jawaban responden yang terbesar adalah
Tabel 5.5
Pernyataan No.2
2. Setuju 28 70,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa dari 40 reponden yang memberi
terbesar adalah setuju yaitu 28 orang (70,0%), sangat setuju 12 orang (30,0%).
Tabel 5.6
Pernyataan No 3
2. Setuju 29 27,5%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 3”, maka jawaban responden terbesar
Tabel 5.7
Pernyataan No.4
2. Setuju 30 25,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui bahwa dari 40 responden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 4”, maka jawaban responden yang
terbesar adalah setuju yaitu 30 orang (75,0%), sangat setuju 10 orang (25,0%).
Tabel 5.8
Pernyataan No.5
2. Setuju 33 82,5%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa dari 40 responden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Terlalu sering berkerja pada malam hari mengakibatkan nafsu
makan saya menurun dan juga gangguan pencernaan” maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.9
Pernyataan No.6
2. Setuju 32 80%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.9. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 6”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.10
Pernyataan No.7
2. Setuju 31 77,5%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 7”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.11
Pernyataan No.8
2. Setuju 28 70,0%
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.11. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 8”, maka jawaban terbesar responden
adalah setuju yaitu 28 orang (70,0%) sangat setuju 11 orang (27,5%) dan kurang setuju 1
orang (2,5%).
Tabel 5.12
Pernyataan No.9
2. Setuju 27 67,5%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.12. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 9”, maka jawaban terbesar responden
adalah setuju yaitu 27 orang (67,5%) sangat setuju 12 orang (30,5%) dan kurang setuju 1
orang (2,5%).
Tabel 5.13
Pernyataan No.10
2. Setuju 27 67,5%
3. Kurang Setuju -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.13. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 10.”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.14
Pernyataan No.1
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 26 65,0%
3. Kurang Setuju -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.14. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
Tabel 5.15
Pernyataan No.2
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 29 72,5%
3. Kurang Setuju -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.15. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 2”, maka jawaban terbesar responden
2. Setuju 29 72,5%
3. Kurang Setuju -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.16. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 3”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.17
Pernyataan No.4
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 29 72,5%
-
3. Kurang Setuju -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.17. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 4.”, maka jawaban terbesar responden
2. Setuju 28 70,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.18. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 5.”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.19
Pernyataan No.1
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 30 75,0%
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.19. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
orang (2,5%).
Tabel 5.20
Pernyataan No.2
2. Setuju 31 77,5%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.20. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 2.”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.21
Pernyataan No.3
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 28 70,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 3.”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.22
Pernyataan No.4
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 32 80,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.22. maka dapat diketahui bahwa dari 40 respoden yang memberi
tanggapan tentang pernyataan “Pernyataan Quisoner 4.”, maka jawaban terbesar responden
Tabel 5.23
Pernyataan No.5
No. Alternatif Jawaban Sampel (Orang) Persentase (%)
2. Setuju 26 65,0%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Berdasarkan tabel 5.23. dapat diketahui bahwa dari 40 reponden yang memberikan
tanggapan tentang “Pernyataan Quisoner 5’maka jawaban responden yang terbesar adalah
1. Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS versi 22 dengan melihat kreteria atau syarat
dengan nilai rtabel menggunakan tingkat kepercayaan 95%, α=5% dan n = 30, diperoleh hasil
untuk rtabel sebesar 0,360 pernyataan dikatakan valid apabila rhitung> rtabel. Untuk lebih jelasnya,
Berdasarkan Hasil uji validitas diatas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan
yang digunakan dalam penelitan ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai r hitung dari
masing-masing item pernyataan-pernyataan Variabel X memiliki nilai lebih besar dari r tabel
Berdasarkan Hasil uji validitas diatas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan
yang digunakan dalam penelitan ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai r hitung dari
masing-masing item pernyataan-pernyataan variabel X memiliki nilai lebih besar dari r tabel
Berdasarkan Hasil uji validitas diatas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan
yang digunakan dalam penelitan ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai r hitung dari
masing-masing item pernyataan-pernyataan Variabel Y memiliki nilai lebih besar dari r tabel
Tabel 5.1
Validitas Variabel X1,X2 Dan Y
Berdasarkan tabel 5.1 validitas diatas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan
yang digunakan dalam penelitan ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai r hitung dari
masing-masing item pernyataan memiliki nilai lebih besar dari rtabel dengan nilai 0,360.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan maka
dilakukan uji reliabilitas berdasarkan cronbach alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan
konsisten dari waktu ke waktu. Suatu instrumen memiliki reliabiliitas yang baik atau reliabel,
Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada table 5.2 di atas menunjukkan bahwa kedua
instrumen penelitian ini telah memenuhi unsur reliabilitas yang baik, nilai reliabilitas yang
dicapai pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,7. Dimana hasil perhitungan
diperoleh nilai cronbach alpha Harga Pupuk (X1) sebesar 0,890 , Bibit (X2) sebesar 0,813
dan Pendapatan Petani (Y) sebesar 0,842 artinya instrumen yang digunakan reliabel dan
sangat kuat.
3. Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
1. Jika nilai Signifikasi > 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal
2. Jika nilai Signifikasi < 0,05 maka nilai residual tidak berdistribusi secara
normal
Unstandardized
Residual
N 40
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,37737266
Absolute ,158
Negative -,097
Kolmogorov-Smirnov Z 1,002
Dari tabel di atas nilai sig 0,268 > 0,05 maka nilai risidual berdistiribusi secara nomal.
Dari gambar histogram diatas menunjukan data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikutin arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
Dari Kesimpulan Grafik Diatas Bahwasanya apa bila titik-titik berada satu garis lurus
makan variabel berdistribusi secara normal.
2. Multikolineritas
Pengujian multikolineritas dilihat dari besaran VIF (variance Inflation Factor)
dan tolerance. Uji Multikolinieritas Jika nilai VIF 1,00 < 10, maka data bebas dari gejala
multikolinieritas.
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
Dapat disimpulkan dari ke 2 variabel nilai VIF lebih kecil dari 10 = Nilai VIF 1,00 <
10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
3. Heteroskedastisitas
Jika titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak ada
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui Pengaruh Harga Pupuk Dan Bibit Terhadap Pendapatan Petani
Palawija Di Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-Biru, maka digunakan analisis regresi linier
berganda. Dimana variabel bebasnya adalah Harga Pupuk (X1), Bibit (X2) dan variabel
terikatnya adalah dan Pendapatan Petani(Y) dengan persamaan regresi berganda yaitu :
Tabel 4.26
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
Dari tabel diatas, dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom
Unstandardized Coefficients Beta, maka dapat disusun persamaan regresi sederhana sebagai
Dari persamaan regresi diatas maka dapat diprediksi seberapa besar pengaruh variabel
Harga Pupuk (X1) dan variabel Bibit (X2) dengan Pendapatan Petani (Y), hal ini
menunjukkan bahwa konstanta (a) sebesar 5,503. Sedangkan koefisien regresi berganda (b)
sebesar 0,170 dan 0,397 dapat disimpulkan bahwa Harga Pupuk dan Bibit sangat berpengaruh
5. Uji T
dependent, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t. Jika sig lebih kecil dari
taraf 5%, maka variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan. Jika lebih besar, maka
variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
1) Jika nilI sig < 0,05, atau thitung > ttabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap
variabel Y.
2) Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < ttabel maka tidak dapat pengaruh variabel X
terhadap variabel Y.
Untuk kriteria Uji t dilakukan pada tingkat α = 5% dengan dua arah (0,025).
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah Harga Pupuk secara individual mempunyai
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap Pendapatan Petani, dari pengelolaan data maka
thitung =1,917
ttabel = 2,026
H1 diterima jika :
Dapat disimpulkan bahwa nilai thitung 1,917 < ttabel 2,026 maka H1 ditolak, yang artinya
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel (X1) terhadap variabel (Y).
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap Pendapatan Petani, dari pengelolaan data maka
thitung =2,666
ttabel = 2,026
H2 diterima jika :
thitung > ttabel (2,666 > 2,026)
Dapat disimpulkan bahwa nilai thitung 2,666> ttabel 2,026, maka H2 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel (X2) terhadap variabel (Y).
6. Uji F
Uji korelaasi serempak dilakukan untuk melihat Harga Pupuk dan Bibit terhadap
Hipotesis Ho : rx1x2y = 0 (Tidak ada korelasi antara Harga Pupuk antara Bibit
Hipotesis Ha : rx1x2y ≠ 0 (Ada korelasi antara Harga Pupuk antara Bibit terhadap
Pendapatan Petani).
ANOVAa
Total 123,975 39
a. Dependent Variable: y
secara Simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 12,498 > 3,23
sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterimah yang berarti terdapat pengaruh X1 dan X2
terhadap Y.
variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Untuk mengetahui seberapa besar
persentase pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel (Y) digunakan rumus koefisien
2
D= ( 0,635 ) . 100 %
D=0,403225.100 %
Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS 22, dapat dilihat
Model Summaryb
b. Dependent Variable: y
mendekati mutu penjajakan model dalam populasi. Dari tabel diatas dapat dibaca bahwa
adjusted r square sebesar 0,403 atau 40,3% sedangkan sisanya sebesar 69,7% dijelaskan oleh
faktor lain.
5.1. Evaluasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Harga Pupuk dan Bibit
Terhadap Pendapatan Petani dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data
deskriptif dan kuantitatif, dengan jumlah populasi seluruh petani dan sebagai sampel dalam
penelitian ini berjumlah 40 orang petani. Penelitian ini digunakan dengan cara membagikan
kuesioner kepada petani yang berada didesa tersebut. Untuk mengetahui hasil penelitian ini,
penulis menggunakan Uji Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevaliditasan atau keasihan suatu instrumen, Uji Reliabilitas yaitu suatu instrumen yang mana
apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama maka akan menghasilkan
data yang sama, Uji Asumsi Klasik, Uji Normalitas data diatas berdistribusi normal, Uji
Multikolinearitas data ini tidak terjadi Multikolinearitas, Uji Heteroskedasitas data ini tidak
terjadi Heteroskedasitas maka data ini memenuhi syarat untuk di lakukan Uji Regresi.
Analisis Regresi Linier Berganda yaitu hubungan linier antar satu variabel bebas (X1) dan
(X2) dengan variabel terikat (Y) yang bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat
apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah
hubungan antar suatu varaibel, dan Uji Koefisien Determinasi (R2) yaitu untuk mengukur
Dari hasil uji didalam penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa hasil
uji validitas dari seluruh item pernyataan yang digunakan dalam penelitian dinyatakan valid,
yang ditunjukkan dengan rhitung dari masing-masing item pernyataan variabel Harga Pupuk
(X1), Bibit (X2) dan Pendapatan Petani (Y) yang memiliki nilai rhitung lebih besar dari 0,361.
Untuk melihat unsur reliabilitas yang baik, maka dapat dilihat bahwa cronbach alpha hitung
variabel Harga Pupuk(X1) sebesar 0,890 dan cronbach alpha hitung variabel BibitX2)
sebesar 0,824 dan cronbach alpha hitung variabel Pendapatan Petani (Y) sebesar 0,842 yang
menunjukkan bahwa ketiga instrumen penelitian pada penelitian ini telah memenuhi unsur
relaibilitas yang baik, dengan kata lain instrumen penelitian adalah reliabel atau terpercaya
dan tingkat instrumen penelitian ini sudah memadai karena nilai koefisiennya diatas 0,7.
Untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel Harga Pupuk dan Bibit
5,503+0,170+0,397, dengan ini menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 5,503
sedangkan koefisien regresi berganda (b1) sebesar 0,170 dan (b2) 0,397. Dapat disimpulkan
bahwa Harga Pupuk dan Bibit memiliki pengaruh yang positif terhadap Pendapatan Petani.
Untuk mengetahui hipotesis yang menyatakan variabel (X1) dan (X2) berpengaruh terhadap
variabel (Y) maka dibuktikan dengan menggunakan Uji t, yang mana apabila t hitung > ttabel
maka hipotesis ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel Harga Pupuk terhadap
Pendapatan Petani, dengan nilai thitung = 1,917 lebih kecil dari ttabel = 2,026. Pengaruh antara
variabel Bibit terhadap Pendapatan Petani, dengan nilai thitung = 2,666 lebih besar dari ttabel
=2,026. Untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas X1 terhadap variabel terikat
Y, setelah menggunakan rumus uji determinasi maka diketahui nilai r 0,403 atau 40,0 % dan
apabila semakin besar nilai koefisien korelasi maka semakin baik kemampuan variabel Harga
5.3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
1. Pengaruh Harga Pupuk dan Bibit Terhadap Pendapatan Petani Palawija Di Desa
Sidomulyo.
2. Dengan menggunakan uji validitas, maka hasil uji validitas diketahui bahwa seluruh item
pernyataan yang digunakan didalam penelitian ini dinyatakan valid, yang ditunjukkan
dengan nilai rhitung dari masing-masing item pernyataan yang memiliki nilai lebih besar
dari 0,360.
3. Dalam uji reliabilitas dapat diketahui bahwa hasil cronbach alpha hitung variabel Harga
4. Dalam uji reliabilitas dapat diketahui bahwa hasil cronbach alpha hitung variabel Bibit
5. dan cronbach alpha hitung variabel Pendapatan Petani (Y) sebesar 0,842 yang
menunjukkan bahwa kedua instrumen penelitian pada penelitian ini telah memenuhi
unsur reliabilitas yang baik, dengan kata lain instrumen penelitian ini adalah reliabel atau
terpercaya dan tingkat instrumen penelitian sudah memadai karena nilai koefisiennya
diats 0,7.
6. Berdasarkan pengelolaan data yang dilakukan peneliti dengan uji regresi linear berganda
dapat disusun dengan persamaan regresi berganda yaitu Y= a + bX yang mana didapat
7. Setelah dilakukan uji hipotesis secara parsial (uji t) diperoleh nilai t hitung = 1,917< ttabel =
2,026. Menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, artinya Shift Harga Pupuk tidak
Pendapatana Petani.
9. Diperoleh nilai R square (R2) adalah sebesar 0,404 yang mengidentifikasi bahwa variabel
independent dalam menjelaskan variabel dependent sangat kuat, karena nilai (R2) diatas
0,5. Hal ini menunjukkan bahwa Harga Pupuk dan Bibit mampu menjelaskan variabel
Pendapatan Petani sebesar 0,404 atau 40,4%, sedangkan sisanya 59,6% dipengaruhi oleh
faktor lain.
5.4. Saran
penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang
telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan yang berguna bagi pihak-
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin malakukan penelitian dengan judul yang sama
agar kiranya penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memberikan ide maupun
lengkap tentang pengaruh Harga Pupuk dan Bibit Terhadap Pendapatan Petani Palawija
di Desa Sidomulyo.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta:
Jakarta.
Dwicaksono 2013, Pupuk Organik dan Anorganik dalam pertanian. Bumi Aksara . Bandung.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi analisis multivariat dengan program IBM SPSS 17. Edisi 6.
Semarang. Universitas Diponegoro.
Jawa Tengah: BPS. Departemen Pertanian. (2007). Pengadaan dan pendistribusian pupuk
bersubsidi MT 2007/2008. Jakarta: Departemen Pertanian
Linda Ratna Wati, Malang 2017. Pengaruh Subsidi Pupuk Terhadap Peningkat Produksi dan
Pendapatan Petani Di Desa Sudimoro Kabupaten Jombang dalam Perspektif
Fenemelogis. Jurnal Nusamba Vol. 2 No. 2 Oktober, 2017.
Mudrajat Kuncoro, et al. 2010. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path
Analysis). Alfabeta: Bandung.
Nurul Ichsan dkk, 2019 Jakarta . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Benih Sayuran (Studi
Petani Sayuran Di Bogor )
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 130 /Permentan / SR.130 / 11/2014
Tentang Kebutuhan Dan Harga Eceran Tertinggi (Het) Pupuk Bersubsidi Untuk
Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2015.
Purbayu,dkk, 2004 .Analisis Dampak Bibit dan Pupuk Terhadap Output Sektor ProduksiI
Dan Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Di Jawa Tengah.
Internet:
http://repository.uinbanten.ac.id/3554/3/BAB%20I%20%20BAB%205%20Quarto.pdfi
https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=387
https://Wikipedia.com
Lampiran 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,887 ,891 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,813 ,812 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,842 ,842 5
Lampiran 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 5,503 3,230 1,704 ,097
1 x1 ,170 ,098 ,297 1,917 ,089 ,555 1,802
x2 ,397 ,171 ,397 2,666 ,026 ,555 1,802
a. Dependent Variable: y
Hasil Uji Regresi Linear Berganda Dan Hasil Uji T dan F
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 5,503 3,230 1,704 ,097
1 x1 ,170 ,098 ,297 1,744 ,089 ,555 1,802
x2 ,397 ,171 ,397 2,326 ,026 ,555 1,802
a. Dependent Variable: y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 49,986 2 24,993 12,498 ,000b
1 Residual 73,989 37 2,000
Total 123,975 39
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,635a ,403 ,371 1,41411 2,083
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
Lampiran 3
Tabulasi Variabel X
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45
7 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
13 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
15 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
16 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
17 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
28 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
30 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
∑X 126 130 126 125 128 129 125 124 126 130
∑Y 1269
(∑X) 1587 1690 1587 1562 1638 1664 1562 1537 1587 1690
2
6 0 6 5 4 1 5 6 6 0
(∑Y) 161036
2
1
∑X.
Y 5360 5528 5354 5310 5440 5484 5319 5266 5360 5528
∑X2 534 570 534 525 552 561 527 516 534 570
∑Y2 53949
Tabulasi Variabel X2
No 1 2 3 4 5 Jumlah
1 5 4 5 5 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 4 5 5 4 5 23
7 5 5 4 5 4 23
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 5 5 4 22
13 5 5 4 4 4 22
14 4 4 4 4 4 20
15 5 5 4 4 4 22
16 4 4 4 4 4 20
17 4 4 4 4 5 21
18 5 4 5 4 4 22
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 5 4 4 4 4 21
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 4 5 5 24
29 4 4 4 4 4 20
30 5 5 5 4 4 23
∑X 130 128 127 126 125
∑Y 636
(∑X)2 16900 16384 16129 15876 15625
(∑Y)2 404496
∑X.Y
2774 2731 2707 2686 2662
∑X2 570 552 543 534 525
∑Y2 13560
Tabulasi Variabel Y
No 1 2 3 4 5 Jumlah
1 5 5 4 5 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 5 4 5 22
7 4 5 5 4 4 22
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 5 4 5 5 5 24
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 3 4 4 19
15 4 4 4 5 4 21
16 4 4 4 4 5 21
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 5 4 21
21 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20
27 4 5 5 4 4 22
28 5 4 4 4 5 22
29 4 4 4 4 5 21
30 4 4 4 4 4 20
∑X 126 126 126 127 128
∑Y 633
(∑X)2 15876 15876 15876 16129 16384
(∑Y)2 400689
∑X.Y
2676 2674 2678 2696 2717
∑X2 534 534 536 543 552
∑Y2 13441
Tabulasi Data Variabel Harga Pupuk (X1)
No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 ∑x
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 45
7 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 46
13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
15 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
17 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
18 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42
28 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
30 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44
33 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
34 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 44
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
36 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 44
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
38 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
40 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
∑ 175 172 171 170 167 168 169 170 171 173 1706
Tabulasi Data Variabel Bibit (X2)
No X1 X2 X3 X4 X5 ∑x
1 4 4 4 4 4 20
2 4 5 5 4 4 22
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 4 5 5 5 5 24
7 5 4 4 4 4 21
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 5 4 4 4 4 21
12 4 4 5 5 5 23
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 5 5 5 23
15 5 4 4 4 4 21
16 4 4 4 4 4 20
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 4 20
20 5 5 4 4 4 22
21 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 5 21
26 4 5 5 4 4 22
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 5 5 25
29 5 4 4 4 4 21
30 4 4 4 4 4 20
31 4 5 5 5 5 24
32 5 5 4 4 4 22
33 5 4 4 5 5 23
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 5 4 4 4 4 21
38 5 4 4 4 4 21
39 4 4 4 5 5 22
40 4 4 4 4 4 20
∑ 174 171 171 171 172 859
Tabulasi Data Variabel Pendapatan Petani(Y)
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 ∑x
1 4 5 5 5 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 5 4 4 4 5 22
7 5 5 5 5 5 25
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 5 4 4 21
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 5 21
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 4 20
19 4 5 4 4 5 22
20 4 4 4 4 5 21
21 4 4 5 4 5 22
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 5 4 5 22
25 5 5 4 4 4 22
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 5 5 25
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 5 21
31 3 4 5 4 5 21
32 4 4 4 4 4 20
33 4 4 4 4 4 20
34 4 4 5 5 4 22
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 4 4 4 4 4 20
38 4 4 4 4 4 20
39 5 4 4 4 4 21
40 4 4 4 4 4 20
∑ 168 169 172 168 174 851
Tabulasi X1,X2 dan Y
5% 1% 5% 1% 5% 1%