Tugas1 Ekma4371 041174477

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tyas Catur Prastiwi

NIM : 041174477
Prodi : Manajemen
Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan / EKMA4371

TUGAS 1
1. Coba Anda pelajari materi proses inti manajemen rantai pasokan seperti terdapat pada
Modul 1 BMP Manajemen Rantai Pasokan
a. Sebutkan dan jelaskan proses inti manajemen rantai pasokan mencapai misi
perusahaan
b. Dalam proses – proses inti ini, proses manakah supplier dilibatkan untuk mencapai
misi perusahaan?
2. Faktor – faktor apakah yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan desain
jaringan, jelaskan!
3. Diketahui persamaan regresi peramalan penjualan PC, yang menganalisa bahwa hasil
penjualan PC tergantung pada jumlah distributor adalah sebagai berikut :
Y = 5,5 + 7X
Dimana : Y = Penjualan PC
X = jumlah distributor
Apabila distributor tahun 2022 adalah 70 distributor, maka hitunglah perkiraan penjualan
pada tahun 2022!

Jawab :
1. Proses inti manajemen rantai pasokan
a. Berikut ini akan diuraikan proses-proses bisnis inti manajemen rantai pasokan:
 Customer Relationship Management (CRM): langkah pertama manajemen rantai
pasokan adalah mengidentifikasi pelanggan utama atau pelanggan yang kritis
dengan misi dagang perusahaan. Rencana bisnis adalah titik awal identifikasi. Tim
pelayanan pelanggan (customer service) membuat dan melaksanakan program-
program bersama, persetujuan produk dan jasa ditetapkan pada tingkat kinerja
tertentu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk pelanggan baru,
dikembangkan komunikasi dan prediksi yang lebih baik atas permintaan
pelanggan. Lalu tim customer service bekerja sama dengan pelanggan
mengidentifikasi dan menghilangkan sumber-sumber variabilitas demand. Dan
terakhir para manajer mempelajari evaluasi-evaluasi tersebut untuk menganalisis
pelayanan seperti apa yang akan diberikan pada pelanggan tersebut juga
keuntungan yang diperoleh.
 Customer Service Management (CSM): sumber tunggal informasi pelanggan yang
mengurus persetujuan produk dan jasa. Customer Service memberitahukan
pelanggan informasi mengenai tanggal pengiriman dan ketersediaan produk
berdasarkan informasi dari bagian produksi dan distribusi. Pelayanan setelah
penjualan juga perlu, intinya harus secara efisien membantu pelanggan mengenai
aplikasi dan rekomendasi produk.
 Demand Management: proses ini harus menyeimbangkan kebutuhan pelanggan
dengan kemampuan supply perusahaan, menentukan apa yang akan dibeli
pelanggan dan kapan. Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan
data point-of-sale (yang telah diuraikan di manajemen logistik) dan data
pelanggan “inti” untuk mengurangi ketidak pastian dan aliran yang efisien melalui
rantai pasokan.
 Customer Demand Fulfillment: proses penyelesaian pesanan ini secara efektif
memerlukan integrasi rencana kerja antara produk, distribusi dan transportasi.
Hubungan dengan rekan kerja yakni anggota primer rantai pasokan dan anggota
sekunder diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengurangi
total biaya kirim ke pelanggan.
 Manufacturing Flow Management: biasanya perusahaan memproduksi barang
lalu dibawa ke bagian distribusi berdasarkan ramalan historik. Produk dihasilkan
untuk memenuhi jadwal produksi. Seringkali produk yang salah mengakibatkan
persediaan yang tidak perlu, meningkatkan biaya penanganan/penyimpanan dan
pengiriman produk terhambat. Dengan manajemen rantai pasokan, produk
dihasilkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Jadi barang produksi harus fleksibel
dengan perubahan pasar. Untuk itu diperlukan kemampuan berubah secara cepat
untuk menyesuaikan dengan variasi kebutuhan massal. Untuk mencapai proses
produksi tepat waktu dengan ukuran lot minimum, manajer harus berfokus pada
biaya-biaya setup/perubahan yang rendah termasuk merekayasa ulang proses,
perubahan dalam desain produk dan perhatian pada rangkian produk.
 Procurement: membina hubungan jangka panjang dengan sekelompok pemasok
dalam arti hubungan win-win relationship akan mengubah sistem beli tradisional.
Hubungan ini adalah melibatkan pemasok sejak tahap desain produk, sehingga
dapat mengurangi siklus pengembangan produk serta meningkatkan koordinasi
antara engineering, purchasing dan supplier pada tahap akhir desain. Untuk
mempercepat transfer data dan komunikasi, pembelian dapat dilakukan dengan
menggunakan fasilitas EDI.
 Pengembangan Produk dan Komersialisasi: untuk mengurangi waktu masuknya
produk ke pangsa pasar, pelanggan dan supplier seharusnya dimasukkan ke dalam
proses pengembangan produk. Bila siklus produk termasuk singkat maka produk
yang tepat harus dikembangkan dan dilaunching pada waktu singkat dan tepat
agar perusahaan kuat bersaing.
Manajer pengembangan produk dan komersialisasi seharusnya:
1) Mengkoordinasikannya dengan CRM untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan pelanggan yang telah tertampung maupun yang belum ditampung.
2) Memilih material dan pemasok yang sesuai, yang berhubungan dengan bagian
procurement.
3) Mengembangkan teknologi produksi dan aliran produksi untuk mengakses
kemampuan produksi dan integrasi ke dalam aliran rantai pasokan yang terbaik
untuk penggabungan produk/pasar.
 Retur: proses manajemen retur yang efektif memungkinkan kita mengidentifikasi
produktivitas kesempatan memperbaiki dan menerobos proyek-proyek agar
dapat bersaing. Misalnya, retur di Xerox berupa peralatan, komponen, supplier
dan competitive trade-ins. Ketersediaan retur (return to available) adalah
pengukuran waktu siklus yang di perlukan untuk mencapai pengembalian aset
(return on asset) pada status yang digunakan. Pengukuran ini penting bagi
pelanggan yang memerlukan produk pengganti dalam waktu singkat bila terjadi
produk gagal. Selain itu, perlengkapan yang digunakan untuk scrap dan waste dari
bagian produksi diukur pada waktu organisasi menerima uang tunai.

b. Dalam proses – proses tersebut, supplier dilibatkan dalam proses Procurement dan
Pengembangan Produk dan Komersialisasi. Dalam proses Procurement, supplier
dilibatkan dalam hal desain produk, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir untuk
mengurangi siklus pengembangan produk. Sedangkan pada proses Pengembangan
Produk dan Komersialisasi, supplier dilibatkan untuk mengurangi waktu masuknya
produk ke pangsa pasar.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Desain Jaringan


a. Faktor strategik
Strategi persaingan yang digunakan oleh suatu perusahaan memiliki dampak yang
signifikan terhadap keputusan desain jaringan dalam rantai pasokan. Perusahaan yang
menggunakan strategi yang berbeda akan membuat keputusan desain jaringan yang
berbeda-beda pula. Misalnya, perusahaan yang menggunakan strategi cost leadership
menekankan pada biaya yang paling murah dalam keputusan lokasi fasilitas yang
diperlukan. Hal ini berarti, penentuan desain jaringannya dilakukan berdasarkan
keputusan desain mana yang akan memberi manfaat biaya paling murah. Sedangkan
perusahaan yang menggunakan strategi responsiveness memilih untuk menempatkan
fasilitasnya mendekati pasar. Keputusan ini tetap dipilih walaupun hal ini memerlukan
biaya yang besar dengan tujuan perusahaan dapat cepat merespons perubahan
permintaan konsumen dengan cepat.
b. Faktor teknologi
Karakteristik teknologi produksi yang berbeda akan memiliki dampak yang signifikan
terhadap keputusan desain jaringan yang berbeda pula. Apabila teknologi yang digunakan
menekankan pada skala ekonomis tinggi, maka dipilih fasilitas yang memiliki kapasitas
besar. Sedangkan apabila teknologi yang digunakan tidak memerlukan biaya tetap yang
besar, maka dapat dipilih fasilitas-fasilitas lokal untuk mendukung rantai pasokan, dengan
kapasitas yang tidak terlalu besar. Fleksibilitas teknologi juga memengaruhi tingkat
konsolidasi yang dapat dicapai dalam rantai pasokan. Apabila
teknologi produksi yang digunakan tidak fleksibel atau jika permintaan satu negara
berbeda-beda dengan negara lainnya, maka perusahaan harus menyediakan fasilitas
jaringan di setiap pasar yang dilayani. Demikian pula sebaliknya, apabila teknologi yang
digunakan bersifat fleksibel, akan lebih mudah bagi perusahaan untuk melakukan
konsolidasi pada beberapa pabrik besar saja.
c. Faktor Makroekonomi
Faktor makroekonomi meliputi pajak, tarif, nilai tukar mata uang, serta faktor-faktor
ekonomi lainnya yang bersifat eksternal. Tarif adalah segala kewajiban yang harus dibayar
pada saat produk atau peralatan dipindahkan atau dikirim melewati batas internasional
atau negara. Tarif juga mempengaruhi keputusan desain jaringan dalam rantai pasokan.
Negara yang memiliki kebijakan menggunakan tarif yang tinggi menyebabkan perusahaan
cenderung untuk tidak melayani pasar lokal maupun mendirikan pabrik di negara tersebut
untuk menghemat kewajiban yang harus dibayar. Insentif pajak adalah pengurangan dari
pajak atau tarif yang seringkali digunakan negara – negara untuk menarik investor di
wilayah dengan perkembangan ekonomi yang lemah. Nilai tukar mata uang juga
merupakan faktor makroekonomi yang berpengaruh terhadap keputusan desain jaringan
kerja. Misalnya suatu perusahaan menjual produknya ke Amerika Serikat yang diproduksi
di Jepang akan mempertimbangkan apabila terjadi apresiasi nilai Yen terhadap Dolar
Amerika. Biaya produksi dikeluarkan dalam satuan Yen, sedangkan pendapatan diperoleh
dalam bentuk Dolar Amerika. Apabila nilai Yen terhadap Dolar Amerika meningkat, berarti
biaya produksi dalam Dolar juga meningkat, mengakibatkan keuntungan perusahaan
menurun. Pada tahun 1980-an, banyak perusahaan Jepang mengalami kendala ini dan
akhirnya sebagian besar mendirikan fasilitas produksi tersebar di seluruh dunia.
d. Faktor politik
Stabilitas politik suatu negara sangat mempengaruhi keputusan desain jaringan dalam
rantai pasokan. Perusahaan lebih menyukai untuk mendirikan fasilitas produksinya di
negara yang mempunyai stabilitas tinggi serta kebijakan perdagangan yang jelas.
e. Faktor infrastruktur
Infrastruktur yang baik dapat digunakan sebagai dasar keputusan fasilitas produksi karena
dapat menekan biaya akibat kurang siapnya infrastruktur di suatu wilayah. Sebagai
contoh, perusahaan-perusahaan global lebih menyukai untuk mendirikan pabrik di China
dekat dengan kota Shanghai, Tianjin, atau GuangZhou, walaupun wilayah ini bukan
merupakan wilayah dengan tenaga kerja dan sewa tanah yang murah. Wilayah-wilayah
ini lebih disukai karena memiliki infrastruktur yang sangat baik dibandingkan dengan
wilayah-wilayah lainnya. Elemen-elemen infrastruktur yang menjadi pertimbangan
antara lain ketersediaan lahan, ketersediaan tenaga kerja, kedekatan dengan terminal
transportasi, kedekatan dengan stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, akses jalan raya,
dan fasilitas lokal lainnya.
f. Faktor pesaing
Perusahaan perlu mempertimbangkan posisi pesaing pada saat melakukan desain fasilitas
pada rantai pasokan. Penentuan seberapa jauh atau dekat dengan pesaing memengaruhi
penentuan lokasi mana yang akan digunakan oleh perusahaan. Faktor eksternal, seperti
ketersediaan sumber daya dan tenaga kerja ahli yang banyak terdapat di daerah tertentu
saja, seringkali mengharuskan perusahaan untuk berdekatan dengan pesaingnya.
g. Faktor waktu respons pada konsumen
Perusahaan yang mengutamakan kecepatan waktu atas permintaan konsumen
menetapkan bahwa fasilitas harus didirikan dekat dengan konsumen. Misalnya, untuk
toko retail yang membuka jaringan di beberapa tempat harus mempertimbangkan lokasi
tokonya sedekat mungkin dengan konsumen. Konsumen seringkali malas untuk pergi
berbelanja ke toko retail yang jauh dari rumah karena alasan biaya transportasi yang
tinggi serta terbatasnya waktu karena kesibukan masyarakat di kota besar. Oleh karena
itu, perusahaan-perusahaan retail perlu mempertimbangkan untuk memiliki
banyak toko tersebar di suatu area sehingga lebih memudahkan pelanggan untuk
melakukan transaksi.
h. Faktor biaya logistik dan fasilitas
Biaya logistik dan fasilitas berpengaruh terhadap konfigurasi rantai pasokan yang dibuat.
Perubahan fasilitas, lokasi, dan alokasi fasilitas turut memengaruhi perubahan dalam
rantai pasokan. Perusahaan harus mempertimbangkan biaya persediaan, transportasi,
dan fasilitas pada saat mendesain jaringan rantai pasokannya.

3. Diketahui :
Y = Penjualan PC
X = Jumlah distributor (70)
Ditanya = Y …?
Y = 5,5 + 7(X)
= 5,5 + 7(70)
= 5,5 + 490
= 495,5
Jadi, perkiraan penjualan PC berdasarkan jumlah distributor pada tahun 2022 adalah
495,5.

Anda mungkin juga menyukai