Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI

Pengertian Sistem

Pada Bodnar, 1980:12 dalam Afriyani, 2008; menyatakan bahwa bagi kebanyakan
orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mengenai komputer dan program, namun dalam
kenyataannya istilah ini memiliki makna yang luas, sebagian sistem muncul secara alami,
sementara sebagian lain muncul secara (buatan). Sebuah sistem adalah sekelompok dua arah
atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purposes).

Pengertian Informasi

Bodnar dan Hopwood, 2000: I; dalam penelitiannya mengenai pengertian informasi


adalah data yang berguna yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat. Informasi juga merupakan data yang diproses lebih jauh
sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai "nilai pengaruh” atas tindakan-
tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa akan datang. Sehingga pengertian antara
data dan informasi masing-masing harus dapat dibedakan. Kemudian dapat dijelaskan bahwa
data merupakan bahan baku informasi yang didefinisikan sebagai sekelompok simbol-simbol
tertentu yang mempunyai makna kuantitas, tindakan, objek dan sebagainya (Ives and Olson,
1994 dalam Afriyani, 2008).

Pengertian Sistem Informasi

Pada Richard dan Robert 1986 dalam Afriyani, 2008: suatu sistem informasi adalah
sebuah rankaian prosedur yang diproses menjadi sebuah informasi dan distribusikan kepada
pemakai atau suatu sistem yang mengubah atau memproses data menjadi informasi, sehingga
dapat dijadikan sebagai model dasar sistem informasi. Model dasar sistem informasi yang
diperluas dengan penambahan elemen penyimpanan data (data storage),

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem


yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah
data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam
proses pengambilan keputusan di bidang keuangan (Azhar Susanto, 2009: 124). Dari
pernyataan Romney dan Steinbart (2009: 8) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan
informasi bagi pengambilan keputusan. Menurut Jogiyanto (2008:227), sistem informasi
akuntansi sebagai sistem yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi pemakainya. Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:1) menjelaskan bahwa
sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, sistem
informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.
Menurut Wilkinson (2000:7) sistem informasi akuntansi adalah sebuah struktur yang menjadi
satu dalam entitas organisasional yamng memperkerjakan sumber daya dan komponen
lainnya untuk merubah data ekonomi ke informasi akuntansi dengan tujuan memuaskan
kebutuhan informasi para pengguna. Integrasi (kumpulan) dari sub-sub sistem/komponen
baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan (Azhar Susanto, 2008: 72). Menurut McLeod (2001: 7) menerjemahkan
secara umum atas karakteristik-karakteristik dari sistem informasi akuntansi adalah
melaksanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relative standar,
menangani data rinci, berfokus histori atau masa lampau, sistem akuntansi menghasilkan
output informasi bagi para manajer perusahaan dan menyediakan informasi pemecahan
masalah yang minimal.

BENTUK SISTEM INFORMASI

Nugroho (2001) tanpa memandang bentuk perusahaan, suatu sistem informasi akuntansi
selalu berbentuk:

1. Serangkaian formulir yang tercetak seperti faktur, nota (voucher), cek dan laporan-
laporan yang dipergunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administrasi
perkantoran.
2. Serangkaian laporan atau pernyataan, misalnya neraca saldo, buku besar, laporan rugi
laba dan lain lain.
3. Serangkaian buku baik dalam bentuk fisik maupun elektronik
4. Searangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik yang harus
dicatat untuk mencatat berbagai informasi akuntansi
5. Penggunaan peralatan klerikal, dalam hal ini adalah komputer, mesin ketik, sarana
komunikasi untuk transfer data.
TUJUAN DAN FUNGSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Tujuan dan fungsi sistem informasi akuntansi menghasilakn output yang diperlukan
bagi pihak pemakai informasi akuntansi yang dibedakan dalam dua kelompok yaitu pihak
ekstern dan pihak intern. Yang mana pihak ekstern meliputi kreditor, investor, pelanggan,
pesaing, pemerintah dan pemegang saham, masyarakat luas dan serikat pekerja. Laporan
keuangan yang bersifat umum seperti neraca, laporan laba rugi dan output lainnya. Pemegang
saham, investor, kreditor memanfaatkan laporan keuangan yang bersifat umum untuk
mengevaluasi dan memprediksi pencapaian kinerja di masa yang akan datang. Pihak intern
meliputi manajer kebutuhan informasi beragam yang tergantung pada tingkatan dalam
organisasi atau pada fungsi tugas masing-masing. Para pihak intern memenuhi kebutuhan
informasi akuntansi untuk mencapai nilai ekonomis (laba) perusahaan. Sistem informasi
akuntansi mengikhtisarkan dan menyaring data yang tersedia bagi para pengambil keputusan.

KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Karakteristik dari kualitas sistem dapat diartikan suatu kualitas yang diinginkan
pengguna sistem informasi itu sendiri, dengan asumsi dasar metode kualitas sistem informasi
dibedakan dalam tiga level yaitu tingkat teknikal, dimana komunikasi dinilai sebagai
keakuratan dan keefisiensian system komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat
sematik merupakan kualitas sistem informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang
diharapkan. Tłngkat keefektivan merupakan efek informasi pada penerima. Dalam teori
DeLone dan McLean, kualitas system mengukur kesuksesan teknikal, dengan asumsi dalam
penelitian ini dilihat dari sudut pandang persepsi pengguna (user). Dengan kata lain, sistem
informasi yang berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat mengoptimalkan kinerja
pengguna dan organisasinya. Kualitas sistem memerlukan indikator untuk mengukur
seberapa besar kualitas dari sistem informasi, dengan beberapa indikator sebagai berikut:

Indikator sistem informasi akuntansi yang berdasarkan keandalan sebuah sistem yang
dapat dikatakan berkualitas menurut (AICPA, 2004) adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan (avability)

Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkan pada
pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan.

2. Keamanan (security)
Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini
akan membantu mencegah penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran,
atau pengungkapan informasi dan software pencurian sumber daya sistem

3. Dapat dipelihara (maintainability)

Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan,


dan integrasi sistem.

4. Integrasi (integrity)

Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan diotorisasi, sebuah sistem
dikatakan memilki integrasi apabila dapat malaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi
sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak
diotorisasi maupun yang tidak disengaja.

Menurut (Krismiaji, 2002) informasi haruslah memiliki kualitas sebagai berikut:

1. Dapat dipercaya, bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan
kejadian atau aktivasi organisasi.
2. Relevan, dapat menambah nilai bagi para pembuat keputusan, dengan mengurangi
ketidakpastian menaikkan kemampuan untuk memperediksi menegaskan atau
membenarkan ekspektasi semula.
3. Lengkap, dengan tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
4. Tepat waktu dalam penyajian untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
5. Dapat diuji, hal ini untuk dilakukan pengujian yang kompeten untuk menghasilkan
informasi yang sama
6. Mudah dipahami, disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
7. Kebenaran secara independent.

Menurut (Romney, 2006) system informasi akuntansi yang dirancang dengan kualitas
akan dapat melakukan hal ini dengan cara:

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa
2. Memperbaiki efisiensi
3. Memperbaiki pengambilan keputusan
4. Berbagi pengetahuan.
Menurut (Jogiyanto, 2003) informasi yang berkualitas dari suatu sistem informasi
tergantung pada tiga hal, yaitu:

1. Akurat maksudnya informasi harus bebas dari kesalahan — kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu maksudnya informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai, karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka
berakibat fatal untuk kegiatan operasional kedepan.
3. Relevan, adalah informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya, relevansi
terhadap tiap-tiap individu satu dengan lainnya berbeda.

Sedang menurut SAK terdapat 4 karakteristik kualitatif sebagai syarat informasi


laporan keuangan yang bermanfaat:

1. Dapat dipahami: Laporan keuangan yang mudah dipahami hendaknya informasi yang
ditampung memberi kemudahan untuk segera dapat dipahami para pemakai.
2. Relevan: informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam dalam
proses pengambilan keputusan
3. Keandalan: informasi harus andal,secara rinci, informasi yang dapat diandalkan harus
dapat mengandung pengertian sebagai berikut: Mencerminkan kejujuran penyajian hasil
dan posisi keuangan
 Menggambarkan masalah pokok ekonomi dari suatu kejadian
 Bebas dari keberpihakan
 Mencermin kehati-hatian
 Mencakup semua hal yang material
4. Dapat Diperbandingkan: pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja
keuangan serta untuk mengevaluasi posisi keuangan,kinerja dan perubahan posisi
keuangan secara relatif atau membandingkan laporan keuangan dengan periode yang
lampau.

Informasi akuntasi yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

1. Perbandingan antara Manfaat dan Biaya


Pertimbangan utamanya adalah bahwa manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama
dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak
boleh Iebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakai informasi tersebut.

2. Dapat Dimengerti

Informasi dapat dimengerti oleh pemakai karena dinyatakan dalam bentuk dan dengan
istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai.

3. Relevan

Agar informasinya relevan, maka dipilih metode-metode pengukuran dan pelaporan


akuntansi keuangan yang akan membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan
yang memerlukan penggunaan data akuntansi.

4. Dapat Dipercaya

Suatu informasi akuntansi yang dapat dipercaya tergantung pada 3 hal, yaitu:

a. Dapat diuji
Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama.
b. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
c. Menyajikan yang seharusnya
Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi iłu memang berasal dari
kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi.
5. Nilai Prediksi
Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki
nilai prediksi. Artinya, dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.
6. Feedback (Umpan Balik)
Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya.
7. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan secepat mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk
membantu dalam pengambilan keputusakeputusan perusahaan dan untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan.
8. Dapat Dibandingkan atau Konsisten
Dapat dibandingkan dimaksudkan agar pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah
mengetahui persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan yang
bersangkutan. Dengan prosedur dan prinsip yang sama, perbedaan antara dua perusahaan
sejenis akan disebabkan oleh keadaan ekonomis perusahaan yang bersangkutan, bukan
oleh perbedaan dalam aplikasi prinsip dan prosedur akuntansi
9. Materiality (Cukup Berarti)
Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi bisa diabaikan jika suatu laporan keuangan dianggap
penting bagi pemakai laporan keuangan tersebut. Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa
diabaikan selama tidak menyebabkan kekeliruan atau kesalahan laporan yang

memengaruhi keputusan/penilaian pembaca laporan.

Anda mungkin juga menyukai