Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI PEMBIAYAAN

SALAM
PEMBIAYAAN SALAM

• Menurut PSAK 59, salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang
pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ‘alaihi
(penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum
barang pesanan tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat
terntu.
SALAM-BANK/LKMS SEBAGAI PEMBELI

Contoh :
Tgl 30/2/2008 BMT KAF membeli 2.000 pasang sepatu merk Perkasa,
harga perpasang Rp.50.000 dengan akad salam dari CV. BS.
Penyerahan sepatu dilakukan secara bertahap masing-masing 400
pasang sepatu tiap bulan. Modal salam yang disepakati adalah Rp.100
Juta dalam bentuk uang tunai dan aktiva non kas mesin jahit seharga
Rp.10 Juta. Jaminan yang diberikan CV. BS adalah mobil dengan nilai
Rp.70 Juta.
Transaksi 1 (Penyerahan modal salam)

Contoh :
13/3/2008 Diserahkan modal salam pada CV. BS uang tunai sebesar
Rp.90 Juta dan Rp.10 Juta dalam bentuk mesin jahit yang dahulu dibeli
oleh BMT KAF sebarga Rp.9,5 Juta.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/3/2008 Piutang salam 100.000.000


Kas/ Rek CV. BS 90.000.000
9.500.000
Aktiva persediaan mesin jahit
500.000
Keuntungan penyerahan aktiva salam
(Dibayar dana kepada CV. BS sebagai modal salam)
Transaksi 2 (Penerimaan barang pesanan-nilai sesuai akad)

Contoh :
13/4/2008 bulan pertama diterima 400 pasang sepatu merk Perkasa
dengan harga wajar Rp.20 Juta (Rp.50.000 perpasang) seperti harga
kontrak.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/4/2008 Aktiva persediaan sepatu salam 20.000.000


Piutang salam 20.000.000

(Diterima pesanan sepatu dari CV BS, akad salam)


Transaksi 3 (Penerimaan barang pesanan-nilai wajar lebih
tinggi dari akad)

Contoh :
13/5/2008 bulan kedua, diterima 400 pasang sepatu merk Perkasa
dengan nilai wajar perpasang sepatu Rp.51.000) (keseluruhan nilai
wajar Rp.20,4 Juta).
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/5/2008 Aktiva persediaan sepatu salam 20.000.000


Piutang salam 20.000.000

(Diterima pesanan sepatu dari CV BS, akad salam)

PSAK 59 paragraf 76, menyatakan bahwa apabila barang pesanan nilai wajarnya lebih
tinggi dari nilai akad, maka barang pesanan diukur sebesar nilai akad.
Transaksi 4 (Penerimaan barang pesanan-nilai wajar lebih
rendah dari akad)

Contoh :
13/6/2008 bulan ketiga, diterima 400 pasang sepatu merk Perkasa
dengan nilai wajar perpasang sepatu Rp.49.500) (keseluruhan nilai
wajar Rp.19,8 Juta).
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/6/2008 Aktiva persediaan sepatu salam 19.800.000


Kerugian penyerahan aktiva salam 200.000
Piutang salam 20.000.000

(Diterima pesanan sepatu dari CV BS, akad salam)


Transaksi 5 (Penerimaan barang pesanan-kekurangan
barang-waktu diperpanjang)

Contoh :
13/7/2008 bulan keempat, terjadi keterlambatan penerimaan pesanan
sepatu. Keterlambatan pengiriman ini dimengerti oleh BMT, waktu
diperpanjang. Tgl 15/7/2008 Diterima pesnan 400 pasang sepatu yang
harusnya diterima pada tgl 13/7/2008 dengan nilai wajar sama dengan
nilai akad.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/7/2008 Aktiva persediaan sepatu salam 20.000.000


Piutang salam 20.000.000

(Diterima pesanan sepatu dari CV BS, akad salam)


Transaksi 6 (Penerimaan barang pesanan-kekurangan
barang pesanan-akad dibatalkan)

Contoh :
13/8/2008 bulan kelima belum menerima pesanan sepatu dari CV. BS,
pada saat ini BMT memilih untuk membatalkan akad salam.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

13/8/2008 Piutang CV. BS 20.000.000


Piutang salam 20.000.000
(Dibatalkan pesanan salam dari CV BS)
Transaksi 7 (Penjualan jaminan salam-jaminan lebih besar
dari piutang nasabah)

Contoh :
20/8/2008 jaminan sebuah mobil dijual untuk melunasi piutang nasabah
dengan harga Rp.50 Juta.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

20/8/2008 Kas 50.000.000


Piutang CV. BS 20.000.000
Rekening CV. BS 30.000.000
(Diterima hasil penjualan jaminan salam CV BS)
Transaksi 8 (Penjualan jaminan salam-jaminan lebih rendah
dari piutang nasabah)

Contoh :
20/8/2008 jaminan sebuah mobil dijual untuk melunasi piutang nasabah
dengan harga Rp.17,5 Juta.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

20/8/2008 Kas 17.500.000


Piutang CV. BS 17.500.000
(Diterima hasil penjualan jaminan salam CV BS)
DENDA SALAM
Contoh :
26/8/2008 Atas keterlambatan pengiriman pesanan sepatu oleh CV.
BS, maka sesuai kesepakatan setelah melewati batas 12 hari akan
dikenakan dendan sebesar 1/100 per hari dari piutang salam jatuh
tempo.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

20/8/2008 Kas 200.000


Wadiah – dana kebajikan 200.000
(Denda keterlambatan penyelesaian kontrak dari CV. BS)

1/100 X Rp.20 juta = Rp.200.000


SALAM – BANK/LKMS SEBAGAI PENJUAL
Contoh :
Tgl 10/1/2008 BMT KAF memperoleh pesanan 1.000 pasang sepatu
merk Perkasao dari CV. JERY. Harga per pasang sepatu Rp.60.000,
total nilai pesanan Rp.60 Juta (Rp.60.000 X 1.000 pasang sepatu).

Transakdi 1 (Penerimaan modal salam dari nasabah)


Tgl 10/1/2008 Diterima pembayaran modal salam Rp.60 Juta dari CV.
JERY.
Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

10/1/2008 Kas / Rekening CV. JERY 60.000.000


Hutang salam 60.000.000
(Diterima modal salam dari CV. JERY, 1000 pasang sepatu merk Perkasao)
Transaksi 2 (Penyerahan barang pesanan kepada nasabah)

Contoh :
Tgl 20/1/2008 Diserahkan kepada CV. JERY 1.000 pasang sepatu merk
Perkasao sesuai spesifikasi yang dipesan.

Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

20/1/2008 Hutang salam 60.000.000


Persediaan sepatu merk Perkasao 60.000.000
(Diterima modal salam dari CV. JERY, 1000 pasang sepatu merk Perkasao)
SALAM PARALEL

• Salam paralel adalah jual beli salam antara bank/LKMS dan


nasabah, bank/LKMS bertindak sebagai penjual dengan akad salam
kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang
pesanan dengan cara salam pula.
• Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat akad pertama antara
bank/LKMS dan pembeli terpisah dengan akad kedua antara
bank/LKMS dengan suplier, dan akad kedua dilakukan setelah akad
pertama selesai.
Transaksi 1 (Penerimaan uang tunai dari pembeli)
Contoh :
10/1/2008 BMT KAF mendapatkan pesanan dari CV. RATU untuk
melakukan pembelian 100 pasang sepatu merk Kuat dengan harga
Rp.110.000 per pasang sepatu (nilai pesanan keseluruhan Rp.11 Juta)
dibayar pada saat itu juga. Barang pesanan harus diserahkan kepada
CV. RATU lima bulan setelah akad.

Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

10/1/2008 Kas 11.000.000


Hutang salam 11.000.000
(Diterima uang tunai dari CV. RATU, akad salam 1000 pasang sepatu)
Transaksi 2 (Penyerahan modal salam kepada suplier)

Contoh :
15/1/2008 untuk memenuhi pesanan tersebut maka BMT KAF memesan
CV. RADJA 100 pasang sepatu merk Kuat dengan harga Rp.100.000
per pasang sepatu (nilai akad pembelian salam Rp.10 Juta0 yang
dibayarkan pada saat itu juga. Penyerahan barang jadi empat bulan
setelah akad.

Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

15/1/2008 Piutang 10.000.000


Kas 10.000.000
(Dibayar modal salam pada CV. RADJA)
Transaksi 3 (Penyerahan barang pesanan dari suplier
kepada bank)

Contoh :
15/5/2008 Diterima 100 pasang sepatu merk Kuat dari CV. RADJA
sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dalam akad.

Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


15/5/2008 Persediaan salam 10.000.000
Piutang salam 10.000.000
(Diterima pesanan sepatu merk Kuat dari CV. RADJA)
Transaksi 4 (Penyerahan barang pesanan dari bank/LKMS
kepada pembeli)

Contoh :
10/6/2008 Diserahkan pesanan 100 pasang sepatu merk Kuat pada CV.
RADJA sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan akad yang bernilai
Rp.11 Juta.

Jurnal :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


10/6/2008 Hutang salam 11.000.000
Persediaan salam 10.000.000
Keuntungan salam 1.000.000
(Diserahkan pesanan 100 pasang sepatu merk Kuat kepada CV. RADJA)

Anda mungkin juga menyukai