Anda di halaman 1dari 6

Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

Analisis Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Gulma Siam


(Chromolaena odorata L.) di Kota Langsa, Aceh

Bayu Andika 1, Halimatussakdiah 1*, dan Ulil Amna1


1
Program Studi Kimia Fakultas Teknik Universitas Samudra
Jl. Meurandeh, Langsa Aceh 24416, Indonesia

* Corresponding author: halimatussakdiah@unsam.ac.id

ABSTRAK
Indonesia adalah salah satu negara mega biodiversitas yang mempunyai keanekragaman hayati tertinggi
kedua setelah Brazilia. Dari 40.000 spesies tumbuhan yang ada di dunia, sebanyak 30.000 spesies dijumpai
di Indonesia dan tidak kurang dari 1000 spesies diantaranya memiliki khasiat sebagai obat salah satunya
adalah tumbuhan Gulma Siam (Chromolaena odorata L.). Tumbuhan C. odorata termasuk kedalam Genus
Chromolaena DC., yang mempunyai manfaat diantanranya untuk antidiare, astringen, antisplasmodik,
antihipertensi, antiinflamasi, tonik diuretik, antipiretik, tonik jantung, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis adanya senyawa metabolit sekunder pada ekstak daun kering dan segar C. odorata.
Berdasarkan hasil uji pada daun kering C. odorata terdapat senyawa metabolit sekunder seperti saponin,
flavonoid, fenol dan tannin. Sedangkan hasil uji daun segar C. odorata terdapat senyawa metabolit sekunder
seperti alkaloid, saponin, flavonoid, fenol dan tanin.
Kata Kunci: Chromolaena odorata, Gulma Siam, Metabolit Sekunder, dan Aceh
telur, dan memiliki akar pendek yang dangkal,
PENDAHULUAN
semak berkayu yang dapat berkembang dengan
Indonesia merupakan salah satu negara yang cepat, Gulma ini merupakan pesaing agresif dan
kaya dengan berbagai jenis flora dan memiliki efek allelopati [5]. C. odorata telah
fauna.Negara yang mempunyai keanekragaman dinominasikan sebagai spesies penyerbu
hayati tertinggi keda setelah Brazilia (Amerika terburuk di dunia oleh Persatuan Internasional
Selatan) ini memiliki 30.000 spesies dari 40.000 untuk Conservation of Nature [6].
spesies tumbuhan yang ada di dunia, dan tidak Klasifikasi C. odorata meliputi: [4]:
kurang dari 1000 spesies diantaranya memiliki Kingdom : Plantae
khasiat sebagai obat yang sudah dipergunakan Subkingdom : Tracheobionta
dalam pengobatan tradisional secara turun Superdivisi : Spermatophyta
temurun oleh berbagai suku di Indonesia [1]. Divisi : Magnoliophyta
Salah satu tumbuhan yang sering digunakan Kelas : Magnoliopsida
masyarakat sebagai obat tradisional adalah Subkelas : Asteridae
tumbuhan Gulma Siam (C. odorata). Ordo : Asterales
Chromolaena odorata merupakan tumbuhan Famili : Asteraceae
yang hidup di daerah tropis maupun sub tropis, Genus : Chromolaena DC.
yang tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan Spesies : Chromolaena odorata (L.)
baik dan apabila mendapat cahaya matahari
yang cukup maka akan tumbuh lebih baik lagi [2].
Organ utama yang paling banyak digunakan
sebagai obat tradisional untuk berbagai macam
penyakit adalah bagian daun. Daun C. odorata
menghasilkan minyak essensial yang
mengandung cadinena, α-pinena, β-cariofillena,
camphora, dan isomer candinol, serta daun C.
odorata mengandung beberapa senyawa utama
seperti saponin, fenol, tanin, steroid dan
flavonoid [3].
Tumbuhan C. odorata memiliki ciri: tumbuhan Gambar 1.Tumbuhan C. odorata
herba bertahun, semak abadi, tinggi 1,5-2,0 m,
kadang-kadang mencapai ketinggian maksimum Di Indonesia, selain dikenal dengan nama
6 m (sebagai pemanjat tanaman lain) [4], batang Gulma Siam juga disebutkan dengan nama:
lurus, bernas, rapuh dan mudah bercabang, tekelan, pokok selaput tunggul; Aceh:
memiliki tiga daun, daun berbentuk segitiga bulat sikhohkhoh, seurapok dan serunei; Sumatera

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 1


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

Utara: lenga-lenga; Makassar: laruna, Liberman-Bourchard, etanol 80%, HCl 0,5 M,


kopasanda [7]; Sunda: Kirinyu [3]; dalam bahasa dan FeCl3.
Inggris dikenal sebagai Siam Weed, Christmas
Bush, dan Common Floss Flower [8], Nigeria: Metode
Siam Weed, Awolowo [9]; Malaysia: pokok kapal a. Penanganan Sampel
terbang [6]. Penyebaran Gulma Siam, awalnya
Pengambilan daun tumbuhan Chromolaena
diketahui berasal dari Amerika Selatan dan
Tengah [10], kemudian menyebar ke daerah odorata segar pada Maret 2019, di Gampong
tropis Asia, Afrika, Pasifik, dan Indonesia [5]. Di Meurandeh Dayah, Kecamatan Langsa Lama,
Indonesia tumbuhan ini memiliki beberapa sifat Kota Langsa, Provinsi Aceh. Daun diambil
obat dan aromatik yang digunakan sebagai obat sebanyak 20 gram. Kemudian 10 gram diambil
tradisional [6]. untuk dikering anginkan dan dijaga agar tidak
Gulma Siam berkhasiat sebagai antidiare, terkena sinar matahari secara langsung, setelah
astringen, antispasmodik (pereda kejang pada
kering dihaluskan hingga diperoleh serbuk kering
saluran cerna), antihipertensi, antiinflamasi
(mengurangi radang), tonik diuretik (pelancar yang kemudian akan diekstraksi [17].
urin), antipiretik (pereda demam) dan tonik
jantung [11], digunakan untuk penyakit kulit dan b. Ekstraksi
perawatan penyembuhan luka [12], luka bakar Daun kering dan daun segar C. odorata
manusia, luka jaringan lunak, luka ulserasi, luka sebanyak 1 gram dihaluskan dan diekstraksi
pasca melahirkan dan juga untuk pengobatan dengan metanol dengan metode maserasi
gigitan lintah, gangguan pencernaan dan infeksi selama 3 x 24 jam, maserasi diulang sampai
kulit [13], antiprotozoal (anti biotik), antitrypa- filtratnya bersih. Larutan ekstrak disaring dan
nosom, antibakteri, antijamur, dan hepatotropik diuapkan dengan rotary evaporator untuk
(pereda radang hati) [14], amenore, radang menghasilkan ekstrak metanol [17].
selaput lendir hidung, diabetes, demam, pertusis
dan rematik, dan sebagai obat cacing [15], di c. Uji alkaloid
bidang pertanian dapat digunakan sebagai Sekitar 1 gram masing-masing daun kering
pupuk organik, biopestisida serta herbisida dan dan daun segar C. odorata dihancurkan lalu
di bidang medis secara tradisional dapat ditambahkan 1 mL amonia. Selanjutnya
digunakan sebagai obat batuk dan
dimasukkan 10 mL kloroform, kemudian
menghentikan pendarahan [7], obat kumur untuk
pengobatan sakit pada tenggorokan, obat dihancurkan dan disaring. Filtrat ditambahkan 10
malaria, antimikroba, sakit kepala, dan diuretik mL asam sulfat 2N, dikocok kuat-kuat, dibiarkan
[16]. selama satu menit sampai larutan asam sulfat
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan dan kloroform dipisahkan. Lapisan asam sulfat
kandungan metabolit sekunder (alkaloid, diambil dan dibagi menjadi tiga tabung reaksi
terpenoid, steroid, saponin, flavonoid, fenol, dan dan setiap tabung reaksi diuji dengan pereaksi
tanin) dalam daun C. odorata yang diambil dari Meyer, Dragendorff, dan Wagner untuk
Desa Meurandeh Dayah, Kecamatan Langsa menentukan keberadaan alkaloid. Penambahan
Lama, Kota Langsa, Provinsi Aceh yang reagen Meyer membentuk endapan putih,
potensial digunakan sebagai obat. Dengan reagen Dragendorff menyebabkan endapan
demikian, hasil penelitian diharapkan dapat kemerahan, dan reagen Wagner menghasilkan
menjelaskan secara ilmiah kandungan metabolit endapan kuning. Hasil tersebut menunjukkan
sekunder dari daun C. odorata beserta fungsi adanya alkaloid [17].
dari metabolit sekunder tersebut. Penelitian ini
diharapkan bisa menjadi dasar diadakannya d. Uji Terpenoid, Steroid, dan Saponin
penelitian lanjutan tentang potensi senyawa Masing-masing sebanyak 1 gram daun kering
metabolit sekunder daun C. odorata bagi dan daun segar C. odorata ditumbuk halus,
kesehatan. kemudian diekstraksi dengan metanol panas.
Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary
BAHAN DAN METODE evaporator untuk menghasilkan ekstrak metanol.
Bahan Ekstrak metanol dipartisi dengan heksana.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Ekstrak yang larut dalam heksana diuji dengan
yaitu metanol, etil asetat, heksana, kloroform, reagen Liberman-Bourchard. Warna biru atau
asam sulfat, pereaksi Meyer, pereaksi hijau menunjukkan adanya steroid dan warna
Dragendorff,, pereaksi Wagner, pereaksi merah untuk terpenoid. Residu yang tidak larut

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 2


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

dalam heksana ditambahkan air dan dikocok Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Senyawa
dengan kuat. Apabila ada busa stabil selama 30 Metabolit Sekunder Ekstrak Daun C. odorata.
menit menunjukkan adanya saponin, jika positif
untuk saponin, larutan kemudian dihidrolisis Metabolit Daun Daun
No
Sekunder Kering Segar
dengan HCl dan diuji dengan pereaksi Liberman-
Alkaloid
Bourchard. Warna hijau atau biru menunjukkan
-D  
adanya saponin steroid dan warna ungu atau 1
-M  
merah menunjukkan adanya saponin terpenoid  
-W
[17].
2 Terpenoid  
3 Steroid  
e. Uji Flavonoid
Daun kering dan daun segar C. odorata 4 Saponin  
sebanyak 1 gram diekstraksi dengan metanol 5 Flavonoid  
dan dipekatkan. Ekstrak metanol pekat dipartisi 6 Fenol  
dengan heksana. Residu diekstraksi dengan 10 7 Tanin  
mL etanol 80%, kemudian ditambahkan 0,5 mg
serbuk magnesium dan HCl 0,5 M. Warna merah Dari ketujuh senyawa yang diuji, dapat dilihat
bahwa daun kering C. odorata positif
muda atau ungu menunjukkan adanya flavonoid
mengandung senyawa saponin, flavonoid, fenol
[17]. dan tanin. Sedangkan ketiga senyawa lainnya
yaitu alkaloid, terpenoid, dan steroid
f. Uji Fenol menunjukkan hasil yang negatif. Daun segar C.
Ekstrak metanol masing-masing sampel diuji odorata positif mengandung senyawa alkaloid,
dengan FeCl3. Tambahkan 3 - 4 tetes larutan saponin, flavonoid, fenol dan tanin. Sedangkan
FeCl3 ke dalam ekstrak, pembentukan warna kedua senyawa lainnya yaitu terpenoid, dan
steroid menunjukkan hasil yang negatif.
hitam kebiruan menunjukkan senyawa fenol [17].
Alkaloid
g. Uji Tanin Uji kandungan alkaloid ekstrak daun kering C.
Sebanyak 1 gram ekstrak metanol sampel odorata secara kualitatif menunjukkan respon
direbus dalam 10 mL air dalam tabung reaksi negatif terhadap keberadaan alkaloid sedangkan
kemudian disaring. Tambahkan beberapa tetes pada ekstrak daun segar C. odorata
menunjukkan respon positif terhadap
FeCl3 0,1%. Pembentukan warna hijau
keberadaan alkaloid. Keberadaan alkaloid
kecoklatan atau hitam kebiruan menunjukkan ditandai dengan terbentuknya endapan
adanya tanin [17]. berwarna kemerahan pada uji alkaloid dengan
pereaksi Dragendorff [18, 19]. Pereaksi
HASIL DAN PEMBAHASAN Dragendorff merupakan campuran dari bismut
Sampel daun C. odorata dalam penelitian ini nitrat yang bereaksi dengan kalium iodida
diambil dari perkebunan kelapa sawit di menghasilkan endapan hitam bismuth(III) iodida,
Gampong Meurandeh Dayah, Kecamatan kemudian endapan tersebut larut dalam kalium
Langsa Lama, Kota Langsa, Provinsi Aceh. iodida berlebih membentuk kalium
Sampel yang digunakan adalah sampel kering tetraiodobismutat [19]. Alkaloid merupakan
dan sampel segar yang diekstraksi dengan senyawa metabolit sekunder yang memiliki atom
metanol. Ekstrak metanol tersebut kemudian nitrogen terbanyak, senyawa ini sering
dilakukan analisis kualitatif kandungan metabolit ditemukan dalam jaringan tumbuhan dan hewan.
sekunder, meliputi alkaloid, terpenoid, steroid, Senyawa alkaloid sebagian besar bersumber
saponin, flavonoid, fenol dan tanin. Berikut dari tumbuh-tumbuhan. Alkaloid bersifat basa,
adalah hasil uji kulitatif dari senyawa tersebut: sehingga dapat mengganti basa mineral dalam
mempertahankan kesetimbangan ion dalam
tumbuhan. Alkaloid pada tumbuhan berfungsi
sebagai racun yang dapat melindunginya dari
herbivora dan serangga, faktor pengatur
pertumbuhan, dan senyawa simpanan yang
mampu menyuplai nitrogen dan unsur-unsur lain
yang diperlukan tanaman. Alkaloid dapat
ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan,
seperti daun, bunga, ranting, biji, kulit batang,

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 3


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

dan akar. Pada umumnya alkaloid ditemukan dalam darah. saponin memiliki kemampuan
dalam kadar yang kecil, untuk menghasilkan menghambat pertumbuhan bakteri maupun fungi
alkaloid harus dipisahkan dari campuran [24], berperan sebagai antioksidan [27], dan
senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan dapat menurunkan konsentrasi kolesterol dalam
tumbuhan [20]. darah [28].
Senyawa alkaloid berkhasiat sebagai anti
kanker, antiinflamasi, antitoksin, afrodisiaka, Flavanoid
obat jantung, obat luka bakar dan lain-lain. Uji kandungan flavonoid ekstrak daun kering
Alkaloid tidak hanya memiliki aksi sentral namun dan segar C. odorata secara kualitatif
juga memiliki aksi perifer, yaitu dengan menunjukkan respon positif terhadap
membantu relaksasi otot polos corpus keberadaan flavonoid. Flavanoid merupakan
cavernosum yang memicu terjadinya ereksi. senyawa polar yang mudah larut dalam pelarut
Alkaloid memiliki mekanisme sentral yaitu polar seperti metanol, etanol, butanol, aseton,
meningkatkan pelepasan nitrit oksida dari dan lain-lain [1]. Flavonoid merupakan salah
endothelial dan ujung saraf. Alkaloid satu metabolit sekunder yang terdapat pada
meningkatkan dilatasi pembuluh darah pada alat tumbuhan [29]. Pada tumbuhan, flavonoid terikat
kelamin pria. Selain itu juga dapat menginduksi pada gula sebagai aglikon flavanoid dan
vasodilatasi sehingga menimbulkan ereksi [21]. glikosida, Gula yang terikat pada flavanoid
Alkaloid dapat meningkatkan pertumbuhan mudah larut dalam air. Senyawa flavonoid
rambut dan memperbesar tangkai rambut [22], berfungsi sebagai Antioksidan, antimikroba,
senyawa alkaloid juga digunakan sebagai anti antivirus bagi tumbuhan, anti HIV, antitumor,
diabetes, anti diare, anti malaria dan anti antifungal, analgesik, antidiare, antihepatotoksik,
mikroba, akan tetapi senyawa golongan alkaloid antiradang, immuno stimulant, antihiperglikemik,
perlu diidentifikasi karena beberapa senyawa sebagai vasolidator [1], obat infeksi pada luka,
golongan alkaloid bersifat racun, identifikasi ini antivirus, antijamur, antibakteri, sitotoksik, anti
berfungsi untuk mengetahui manfaat dari hipertensi [29], anti kanker, antialergi,
senyawa golongan alkaloid tersebut [20]. antioksidan, antiinflamasi. Flavonoid yang
terdapat dalam buah dan sayuran segar dapat
Saponin bermanfaat sebagai obat, salah satunya yaitu
Uji kandungan saponin ekstrak daun kering untuk mengurangi resiko stroke dan penyakit
dan segar C. odorata secara kualitatif jantung. Senyawa Flavonoid dapat menghambat
menunjukkan respon positif terhadap pertumbuhan sel kanker [30].
keberadaan saponin. Saponin memiliki glikosil
sebagai gugus polar serta gugus steroid atau Fenol
triterpenoid sebagai gugus nonpolar sehingga Uji kandungan fenol ekstrak daun kering dan
saat dikocok dengan air permukaannya bersifat segar C. odorata secara kualitatif menunjukkan
aktif dan membentuk misel. Pada struktur misel respon positif terhadap keberadaan fenol. Fenol
gugus nonpolar menghadap kedalam sedangkan merupakan senyawa metabolit sekunder yang
gugus polar menghadap keluar dan keadaan dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respon
inilah yang tampak seperti busa [23]. Saponin terhadap stres lingkungan. Senyawa fenol
memiliki berbagai kelompok glikosil yang terikat berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar UV-
pada posisi C3, tetapi beberapa saponin memiliki B dan kematian sel untuk melindungi DNA dari
dua rantai gula yang menempel pada posisi C 3 dimerisasi dan kerusakan [31]. Fenol merupakan
dan C17 [24]. Saponin merupakan senyawa senyawa yang mempunyai sifat toksik [32]
sekunder yang banyak ditemukan pada bakteriosid, antimetik, antiasmatik, antihelmintik,
tumbuhan yaitu pada bagian daun, buah, kulit, analgetik, antimikroba, antiinflamasi,
biji dan akar. saponin berfungsi sebagai sistem meningkatkan mortilitas usus [33]. Senyawa ini
pertahanan. Uji saponin dinyatakan positif dapat memiliki peran penting sebagai agen pencegah
dicirikan dengan adanya rasa pahit, dan pengobatan beberapa gangguan penyakit
pembentukan busa yang stabil pada larutan cair seperti arteriosklerosis, disfungsi otak, diabetes
dan mampu membentuk molekul dengan dan kanker [34]. Air limbah yang mengandung
kolesterol [25]. Saponin memiliki berbagai fenol sangat berbahaya bagi organisme akuatik
macam sifat biologis seperti kemampuan dan dapat menghasilkan rasa tidak enak dan
hemolitik, antimolluska, aktivitas antibakterial, bau bahkan pada konsentrasi rendah [35].
efek hipokolesterolemia, aktivitas antivirus [24],
dan antiprotozoa, serta aktivitas sitotoksik atau Tanin
anti kanker [26]. Selain itu, senyawa saponin
Uji kandungan tanin ekstrak daun kering dan
berkhasiat sebagai antifungi, antibakteri,
menghambat pertumbuhan sel tumor dan segar C. odorata secara kualitatif menunjukkan
memiliki kemampuan menurunkan kolesterol respon positif terhadap keberadaan tanin. Tanin

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 4


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

adalah salah satu senyawa metabolit sekunder 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil. Jurnal Ipa dan
yang dihasilkan oleh tumbuhan dan disintesis Pembelajaran Ipa (JIPI). 1(2): 131-142.
oleh tumbuhan. Tanin mempunyai berat molekul [8] Chakraborty, S., Bhattacharya, T., Patel,
T.N., dan Tiwari, K.K.. 2010. Biodegradation
500-3000 dan mengandung sejumlah besar
of Phenol By Native Microorganism Isolated
gugus hidroksi fenolik yang memungkinkan From Coke Processing Wastewater. Journal
terbentuknya ikatan silang yang efektif dengan of Environmental Biology. 31(1): 293-296.
protein dan molekul-molekul lain seperti asam [9] Ugwoke, C. E. C., Orji, J., Anze, S. P. G.,
amino, polisakarida, asam nukleat dan asam dan Ilodibia, C. V. 2017. Quantitative
lemak [25]. Tanin juga merupakan salah satu Phytochemical Analysis and Antimicrobial
senyawa organik polifenol yang jika direaksikan Potential of The Ethanol and Aqueous
Extracts of The Leaf, Stem and Root of
dengan besi akan menghasilkan warna yang
Chromolaena odorata (Asteraceae).
gelap [36]. Senyawa tanin berfungsi sebagai International Journal of Pharmacognosy
pelindung diri dari serangan hewan pemakan and Phytochemical Research. 9(2): 207-214.
tumbuhan [37] dan sebagai antibakteri [1]. [10] Kouame, P. B. K., Jacques, C., Bedi, G.,
Silvestre, V., Loquet, D., Barillé‐Nion, S.,
KESIMPULAN Robins, R. J., dan Tea, I. 2013.
Daun kering C. odorata positif mengandung Phytochemicals Isolated From Leaves of
senyawa metabolit sekunder diantaranya Chromolaena odorata: Impact on Viability
saponin, flavonoid, fenol dan tanin. Daun segar and Clonogenicity of Cancer Cell Lines.
C. odorata positif mengandung senyawa Phytotherapy Research. 27(6): 835-840.
metabolit sekunder diantaranya alkaloid, saponin, [11] Vaisakh, M. N., dan Pandey, A. 2012. The
flavonoid, fenol dan tanin. Invasive Weed With Healing Properties: A
Review on Chromolaena odorata. Int. J.
REFERENSI Pharm Sci. Res.3(1): 80-83.
[12] Joshi, R. K. 2013. Chemical Composition of
[1] Pratiwi, R. D. 2016. Uji Kualitatif Fitokimia The Essential Oils of Aerial Parts and
Daun Ruta Angustifolia. Faktor Exacta. 9(3): Flowers of Chromolaena odorata (L.) R. M.
200-206. King dan H. Rob. From Western Ghats
[2] Mulyani, D. 2017. Perbandingan Daya Region of North West Karnataka, India.
Hambat Ekstrak Etanol Daun Kembang Journal of Essential Oil Bearing Plants.
Bulan (Tithonia Diversifolia) dengan Daun 16(1): 71-75.
Tekelan (Chromolaena odorata) terhadap [13] Panyaphu, K., On TV., Sirisa-Ard, P., Srisa-
Bakeri Staphylococcus aureus. Scientia. Nga, P., Chansakaow, S., dan
7(2): 77-82. Nathakarnkitkul S. 2011. Medicinal Plants of
[3] Fitrah, M. 2016. Identifikasi Ekstrak Daun The Mien (Yao) in Northern Thailand and
Kopasanda (Chromolaena odorata Linn) Their Potential Value in The Primary
Terhadap Sel Antiproliferasi Tikus Healthcare of Postpartum Women. Journal
Leukemia L1210. Jf Fik Uinam. 4(3):99-105. of Ethnopharmacology. 135(1): 226-237.
[4] Chakraborty, A.K., Rambhade, S. dan Patil, [14] Ngozi, I. M., Jude, I. C., dan Catherine, I. C.
U.K. 2011. Chromolaena odorata (L.): An 2009. Chemical Profile of Chromolaena
Overview. Journal of Pharmacy Research. odorata L. (King And Robinson) Leaves.
4(3): 573-576. Pakistan Journal of Nutrition. 8(5): 521-524.
[5] Fitrah, M., Winarno, H., dan Simanjuntak, P. [15] Vijayaraghavan, K., Rajkumar, J., dan
2017. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Seyed, M. A. 2017. Efficacy of
Kimia Zat Anti Kanker dari Daun Chromolaena odorata Leaf Extracts For The
Kopasanda (Chromolaena odorata (L.)). Healing of Rat Excision Wounds.
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 15 (1): Veterinarni Medicina. 62(10): 565–578.
77-81. [16] Nirwanto., Eriadi, A., dan Arifin, H. 2017.
[6] Jumaat, S. R., Alimuddin, E.W., Lee, S. Y., Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun
Adam, A. Z., dan Mohamed, R. 2017. Kirinyuh (Chromolaena odorata (L) R.M.
Preliminary Phytochemical Screening of King & H. Rob) pada Mencit Putih Jantan.
Chromolaena odorata: A Non-Native Medical and Health Science Journal. 1(2):
Aromatic Plant Species at Ayer Hitam 31-40.
Forest Reserve, Selangor. The Malaysian [17] Halimatussakdiah., Amna, U., dan
Forester. 80(2):141-149. Wahyuningsih, P. 2018. Preliminary
[7] Saputra, A., Gani, A., dan Erlidawati. 2017. Phytochemical Analisys and Larvicidal
Uji Aktivitas Antioksidan Daun Gulma Siam Activity of Edible Fern (Diflazium
(Chromoleana odorata L.) dengan Metode

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 5


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2020 e-ISSN 2716-1218

esculentum (Retz) Sw.) Exact Against [29] Dewi, S. T. R., dan Wahyuni, S. 2018. Uji
Culex. Jurnal Natural. 18(3): 141-146. Efek Anti Inflamasi Rebusan Daun
[18] Lantah, P. L., Montolalu, L. A. D. Y., dan Jamblang (Syzygium cumini) pada Mencit
Reo, A. R. 2017. Kandungan Fitokimia dan (Mus musculus). Media Farmasi. 14(1): 53-
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol 59.
Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Jurnal [30] Mutrikah., Santoso, H., Dan Sauqi, A. 2018.
Media Teknologi Hasil Perikanan. 5(3): 167- Profil Bioaktif pada Tanaman Temulawak
173. (Curcuma xanthorriza Roxb) dan Beluntas
[19] Asmara, A. P. 2017. Uji Fitokimia Senyawa (Pluchea indica Less). BIOSAINTROPIS.
Metabolit Sekunder dalam Ekstrak Metanol 4(1): 15-21.
Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora L. [31] Hanin, N. N. F., dan Pratiwi, R. 2017.
Pers). Al-Kimia 5(1): 48-59. Kandungan Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas
[20] Ningrum, R., Purwanti, E., dan Sukarsono. Antioksidan Ekstrak Daun Paku Laut
2016. Identifikasi Senyawa Alkaloid dari (Acrostichum aureum L.) Fertil Dan Steril.
Batang Karamunting (Rhodomyrtus Journal Of Tropical Biodiversity And
tomentosa) sebagai Bahan Ajar Biologi Biotechnology. 2 (1): 51-56.
Untuk Sma Kelas X. Jurnal Pendidikan [32] Oktaviani, Z.P. And Haris, A. 2016. Sintesis
Biologi Indonesia. 2(3): 231-236. Zno-Sio2 dan Aplikasinya pada Fotokatalis
[21] Fahruni., Handayani, R., dan Novaryatiin, S. Degradasi Limbah Organik Fenol dan
2018. Potensi Tumbuhan Kelakai Penurunan Kadar Cd(II) secara Simultan.
(Stenochlaena palustris (Burm.F.) Bedd) Journal Kimia Sains Dan Aplikasi. 19(2): 45-
Asal Kalimantan Tengah sebagai 49.
Afrodisiaka. Jurnal Surya Medika. 3(2): 144- [33] Tahir, M., Muflihunna, A., dan Syafrianti.
153. 2017. Penentuan Kadar Fenolik Total
[22] Jubaidah, S., Indriani, R., Sa’adah, H., Dan Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon
Wijaya, H. 2018. Formulasi dan Uji cablin Benth.) dengan Metode
Pertumbuhan Rambut Kelinci dari Sediaan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Fitofarmaka
Hair Tonic Kombinasi Ekstrak Daun Seledri Indonesia. 4(1): 215-218.
(Apium graveolens Linn) dan Daun [34] Garg, N., Abdel-Aziz, S.M., dan Aeron, A.
Mangkokan (Polyscias scutellaria (Burm.F.) 2016. Microbes in Food and Health,
Fosberg). Jurnal Ilmiah Manuntung. 4(1): 8- Springer. Switzerland 42-45.
14.
[35] Bernal, A.M., Granados, F.G., Giraldo, L.
[23] Habibi, A. I., Firmansyah, R. A., dan
dan Pirajan, J.C.M. 2017. Application of The
Setyawati, S. M. 2018. Skrining Fitokimia
Sips Model to The Calculation of Maximum
Ekstrak n-heksan Korteks Batang Salam
Adsorption Capacity and Immersion
(Syzygium polyanthum). Indonesian Journal
Enthalpy of Phenol Aqueous Solutions on
Of Chemical Science. 7(1): 1-4.
Activated Carbons. European Journal Of
[24] Yanuartono., Purnamaningsih, H., Nururrozi,
Chemistry. 8 (2) : 112-118.
A., dan Indarjulianto, S. 2017. Saponin:
[36] Nurjannati, M., Winarsi, H., dan Dwiyanti, H.
Dampak Terhadap Ternak (Ulasan). Jurnal
2018. Efek Lama Perkecambahan
Peternakan Sriwijaya. 6(2): 79-90.
Terhadap Sifar Sensori dari Kadar Protein
[25] Hidayah, N. 2016. Pemanfaatan Senyawa
Terlarut Susu Kecambah Kacang Merah
Metabolit Sekunder Tanaman (Tanin dan
(Sukarah) untuk Remaja Obesitas. J. Gipas.
Saponin) dalam Mengurangi Emisi Metan
2(2): 27-42.
Ternak Ruminansia. Jurnal Sain
[37] Sarifudin, A., Wardatun, S., dan Wiendarlina.
Peternakan Indonesia. 1(2): 89-98.
2018. Kajian Metode Pengeringan dan
[26] Agarwal, A. 2016. Duality Of Anti-Nutritional
Metode Analisis Daun Belimbing Wuluh
Factors in Pulses. J Nutr Disorders Ther. 6
(Avverrhoa bilimbi L.) Terhadap
(1): 1-2.
Kadar Tanin. Jurnal Online Mahasiswa
[27] Mawan, A. R., Indriwati, S. E., dan Suhadi.
Bidang Farmasi. 1(1): 1-9.
2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol
Buah Syzygium Polyanthum terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherchia Coli.
Bioeksperimen. 4(1): 64-68.
[28] Vinarova, L., Z. Vinarov, V. Atanasov, I.
Pantcheva, S. Tcholakova, N. Denkova,
dan S. Stoyanov. 2015. Lowering of
Cholesterol Bioaccessibility and Serum
Concentrations by Saponins: In Vitro And In
Vivo Studies. Food Funct. 6: 501-512.

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 6

Anda mungkin juga menyukai