Anda di halaman 1dari 5

PRETEST P3

PENETAPAN KADAR MINYAK ATSIRI

TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memahami prinsip ekstraksi minyak atsiri dengan metode Stahl
2. Memahami prinsip penetapan kadar minyak atsiri dan identifikasi kandungan minyak atsiri
dengan metode Kromatografi Lapis Tipis

PENDAHULUAN
Minyak atsiri atau minyak mudah menguap adalah massa yang berbau khas, yang berasal dari
tanaman dan mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian. Pada umumnya
minyak atsiri dalam keadaan segar tidak berwarna atau berwarna pucat, bila dibiarkan akan
berwarna lebih gelap dan berbau sesuai dengan bau tanaman penghasilnya (Anonim, 2000).
PRINSIP KERJA
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair
tersebut sehingga zat yang memiliki titik didih terendah akan menguap terlebih dahulu,
kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Kelebihan dari destilasi uap Stahl ini adalah dapat menetapkan kadar minyak atsiri yang
diperoleh secara langsung dengan mengukur volume minyak atsiri yang terukur pada alat.
Destilasi uap Stahl merupakan metode yang sederhana dan menggunakan pelarut air karena air
mempunyai titik didih lebih besar dari minyak atsiri sehingga pemisahan dengan destilasi dapat
dilakukan.
Kadar minyak atsiri dihitung dan diidentifikasi secara kualitatif dengan metode KLT.

ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Seperangkat alat penetapan kadar minyak atsiri (Stahl)
 Alat-alat gelas
Bahan :
 Rimpang Jahe segar

1. Minyak Atsiri

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian


tumbuhan dan diperoleh melalui proses distilasi atau penyulingan. Bagian tumbuhan
yang diekstrak dapat berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar.
2. Klasifikasi tanaman

Kandungan Minyak Atsiri Rimpang Jahe

Hasil analisis minyak atsiri dengan GC-MS diketahui bahwa pada rimpang


jahe terdapat 41 komponen senyawa, dengan kandungan senyawa utamanya adalah
sabinene sebesar 12,87%, diikuti oleh camphene (11,78%), 2,6-Octadienal,3,7-Dimethyl
(10,82%), trans-Citral (7,65%), dan α-Cedrene (6,46%).

Khasiat Jahe
Menurut Goulart (1995), jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit vertigo,
mual-mual, mabuk perjalanan, demam, batuk, gangguan saat menstruasi, kanker, dan
penyakit jantung.

Khasiat Minyak Atsiri

Minyak atsiri (ginger oil) pada jahe berfungsi sebagai pembawa aroma (bau khas jahe),
minyak ini terdiri atas beberapa jenis minyak terpenting yaitu zingiiberene, curcumene,
philandre dan sebagainya. Rasa pedas pada jahe tidak ditemukan dalam minyak jahe,
yang menghasilkan rasa pedas pada jahe adalah gingerols dan shogaols yang banyak
berada dalam oleoresin jahe (Rismunandar, 1998). Kandungan minyak atsiri pada jahe
telah dibuktikan mempunyai sifat anti mikrobia. Komponen bioaktif yang berfungsi
sebagai antimikrobia pada jahe yaitu gingerol, shogaol dan zingiberon. Gingerol
merupakan senyawa aktif golongan fenol yang tahan terhadap panas dan bersifat
antioksidan maupun antimikrobia. Kandungan senyawa fenol pada jahe memiliki
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba. Terjadinya penghambatan
disebabkan karena kerusakan 14 yang terjadi pada komponen struktural membrane sel
bakteri (Purwani dkk, 2012: 46-47).

3. Pereaksi Semprot spesifik untuk minyak atsiri

4. Pengertian dan prinsip destilasi


Pengertian
Destilasi (penyulingan) merupakan salah satu teknik pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan kecepatan zat untuk menguap (volalitas) pada suhu
dan tekanan tertentu.
Prinsip

Prinsip kerja destilasi adalah memisahkan titik didih. Penyulingan dengan cara ini


dilakukan dengan merendam bahan yang akan disuling di dalam air, lalu direbus. Uap air
yang keluar dialirkan melalui kondensor (alat pendingin) agar menjadi cair
(terkondensasi).
a. Labu destilasi – Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan
didestilasi.
b. Steel Head – berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin
(kondensor).Thermometer – biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung.
c. Kondensor – fungsinya  untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
d. Labu didih – berfungsi untuk sebagai wadah sampel. Contohnya untuk memisahkan alkohol
dan air.
e. Pipa dalam = pipa destilasi.
f. Adaptor – Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan
ke penampung yang telah tersedia.
g. Mantel – berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.

6. Keuntungan Dan Kerugian Destilasi Stahl

Keuntungan dari destilasi stahl adalah :


1.      Alat sederhana dan mudah di peroleh.
2.      Mudah dilakukan.
3.      Kualitas minyak atsiri yang dihasilkan baik, asal di perhatikan suhunya jangan terlalu tinggi.
4.      Lebih cepat di dapatkan hasil karena dibantu dengan proses pemanasan.
5.      Hasil (volume) minyak atsiri dapat langsung diukur.
6.      Pelarut dapat ditambahkan sehingga mencegah habisnya pelarut               
Kerugian teknik destilasi stahl:
1.   Tidak semua bahan dapat dilakukan dengan teknik ini, terutama bahan yang mengandung
fraksi sabun, bahan yang larut dalam air, bahan yang tidak panas (termolabil) dan bahan yang
mudah hangus.
2.  Adanya air sering terjadi hidrolisa                
3. Waktu penyulingan lama.

Anda mungkin juga menyukai