Anda di halaman 1dari 3

1) 

 Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

2)    Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

3)    Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

4)    Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih 

       Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan


secara tradisional. 

       Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala  tersebut, jelaskan?

1. Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni ialah


penjelasan terdapat dalam Al-Quran yang berkaitan dengan tuntutan
tanggung jawab yang berkaitan dengan pengetahuan bahwa semua anggota
badan yang meliputi indera pendengaran, penglihatan, dan hati harus
dipertanggung jawabkan. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi
ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan.
Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman
kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut
merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada
hamba-hambanya.

2. Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju
dan modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk
melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk
dalam bidang teknologi. Bagi islam,teknologi merupakan bagian dari ayat-
ayat allah yang perlu kita gali dan kita cari kebenarannya, misalnya dalam
ayat alquran dibawah ini Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yangmengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau, Maka
peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).Ayat-ayat diatas
menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini
dapat kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-
penelitian yang kita lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan
penenlitian tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari
kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun
termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya
pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan
pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu
yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut,
dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar
potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan
sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.Jadi kesimpulannya bahwa
pandangan islam terhadap teknologi saat ini merupakan sebuahhal yang
lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam
mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua
kebenaran yang ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku.
Dan islam tidak pernah menutup diri untuk menerima modernsiasi dari
sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanyaperkembangan
teknologi yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat
kita terima sebagai umat islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran
islam yangberlaku.

3. Berpikir artinya mengingat atau mencermati sesuatu. Ingat artinya sadar


lawannya adalah lupa. Ingatan berarti kesadaran. Mengingat artinya
mengerahkan potensi saraf untuk merangkai kesan yang di peroleh dari hasil
pengamatan melalui indra yaitu penglihatan, pendengaran, perasaan indrawi,
perabaan, dan penciuman. Berpikir ilmiah berarti membangkitkan ingatan
atau kesadaran untuk mengingat sesuatu berdasarkan kesadaran ilmu.

Tinjauan etimologi akan menjawab secara lugas bahwa istilah imu berasal
dari Al-Quran. Tentang pengertian ilmu secara ilmiah, pengusutannya di mulai
dari data empirik di mana kata tersebut di temukannya. Setelah itu diamati
dalam arti, dicermati pengertiannya, baik dari tinjauan morfologi maupun
tinjauan sintaksis.
Berpikir ilmiah dinyatakan dalam beberapa ayat antara lain hidup manusia
bukan hanya menatap masa kini, melainkan masa depan. Berpikir yang
hanya terfokus pada masa kini tanpa mempertimbangkan masa depan
merupakan ciri khas org kafir. Salah satu di antara pertimbangan yang
diajukan dalam Al-Quran tentang waktu sekaligus tempat, bahwa karakteristik
ayat-ayat Al-Quran penekananya di bedakan antara periode makkiyah
maupun madaniyah. Pertimbangan lain berkaitan dengan kemampuan yang
di nyatakan dalam surat Al-Baqarah (2) :286, bahwa allah tidak membebani
sesorang kecuali dengan tingkat kemampuannya.

4. Berfikir ilmiah pada dasarnya pengambilan kesan didukung dengan kaidah –


kaidah berfikir umum, dan hasilnya dapat diterima dengan akal. Dalam
kaitannya dengan karakteristik berpikir ilmiah, yang rasional akan
berbenturan dengan doktrin teologis tradisional jabariah (fatalisme), yaitu
paham yang berkeyakinan bahwa apapun serba mungkin, jika Tuhan
menghendaki. Faham seperti ini yang banyak terdapat di Indonesia yang
mengedepankan sikap keagamaan secara tradisional. Dalam tinjauan Islam,
jika konsekuen dengan Al Qur’an semestinya keyakinan tersebut tidak akan
muncul dan jika ada harus segera di kubur, karena bertentangan dengan
prinsip berfikir secara ilmiah. Tidak ada strategi khusus untuk mengantisipasi
kendala tersebut, hanya saja sebagai umat muslim selalunya kita dianjurkan
menggunakan akal kita untuk berfikir secara logis yang sebagaimana
merupakan tuntunan dari Allah.

Anda mungkin juga menyukai