Anda di halaman 1dari 12

50 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan....

Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,


Nurmiati Muchlis

Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan Intervensi Play Therapy terhadap


Perubahan Perilaku Ibu Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting
di Desa Matajang Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Ervin1, Hasriwiani Habo Abbas1, Nurmiati Muchlis1


1
Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI)

ABSTRAK:
Peranan orang tua terutama ibu sangat penting dalam pencegahan stunting,
salah satu metode yang digunakan dalam mengetahui perilaku ibu dalam
mengurangi dampak stunting pada anak khususnya anak Balita yang memiliki
masa tumbuh kembang yang pesat yaitu dengan menggunakan permainan.
Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif,
daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan, melepaskan
ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan perkembangan
lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan perilaku ibu
Balita dalam upaya pencegahan stunting di Desa Matajang Kecamatan Kahu
Kabupaten Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperiment. Jenis penelitian
menggunakan satu kelompok intervensi dengan kelompok pembanding dengan
diawali dengan sebuah tes awal (pre-test) yang diberikan kepada kedua kelompok,
kemudian diberi perlakuan (treatment). Penelitian kemudian di akhiri dengan
sebuah tes akhir (post-test) yang diberikan kepada kedua kelompok.
Hasil yang diperoleh diproses oleh uji T-test. Penelitian ini menemukan
bahwa mayoritas responden lulusan sekolah dasar (40,0%) dan sebagian besar
memiliki Balita umur 25-36 Bulan (40,0%) dan sebagian besar jenis kelamin
Balita adalah perempuan (56,0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
perubahan dalam pengetahuan ibu setelah intervensi simulasi bermain dengan
nilai p = 0,000 dan ada perubahan sikap ibu setelah intervensi simulasi bermain
dengan nilai p = 0,000 dan ada perubahan dalam tindakan ibu setelah intervensi
simulasi bermain dengan nilai p = 0,000.
Penelitian ini menyarankan kepada instansi terkait Kecamatan Kahu untuk
menginfestasikan pemberian edukasi kesehatan agar dapat meningkatkan
pengetahuan ibu.

Kata Kunci : Perilaku ibu, stunting, play therapy

PENDAHULUAN 14,7%. Sedangkan di Indonesia 36,4%


Menurut World Health anak-anak usia dibawah 5 tahun
Organization (WHO) tahun 2017 23% mengalami stunting. Berdasarkan rata-
dari seluruh anak di dunia usia dibawah rata regional menurut WHO sebesar
5 tahun mengalami stunting selang 33,8%, artinya kejadian stunting di
tahun 2005-2016 yang di dominasi Indonesia masih berada diatas rata-rata.
negara-negara di benua Afrika. Pada Indikator yang paling baik untuk
wilayah di Benua Asia, prevalensi menggambarkan kekurangan gizi pada
tertinggi stunting terjadi di Negara anak Balita adalah stunting karena
Timor Leste mencapai 50,2%. dapat mengungkapkan akar masalah
Prevalensi stunting paling rendah kekurangan gizi (Siti Nurjanah, 2018).
terjadi di Negara Sri Lanka mencapai
51

Target persentase Balita yang psikososial yang baik juga berkaitan


mengalami kejadian stunting adalah erat dengan asuhan gizi dan kesehatan
kurang dari 20%. Status gizi balita usia yang baik sehingga secara tidak
0-59 bulan melalui PSG (Pemantauan langsung berpengaruh positif terhadap
Status Gizi) tahun 2016 prevalensi rata- status gizi, pertumbuhan dan
rata balita yang mengalami stunting di perkembangan.
Indonesia sebesar 27,6%, dengan kasus Berdasarkan hasil survei awal
tertinggi terjadi di provinsi Sulawesi yang dilakukan di Puskesmas Kahu
Barat sebesar 39,7%. Sedangkan kasus pada bulan Juli 2019 ditemukan kasus
terendah terjadi di provinsi Sumatera stunting di salah satu Desa yang
Selatan sebesar 19,2% (Kemenkes RI, terletak dalam wilayah kerja
2016). Puskesmas Kahu yaitu di Desa
Kejadian stunting mengalami Matajang. Desa Matajang merupakan
peningkatan pada tahun 2013 dengan salah satu Desa yang terletak di
prevalensi sebesar 37,2% dibandingkan Kabupaten Bone, dimana sebagian
dengan tahun 2010 (35,6%) dan tahun besar wilayahnya berada di wilayah
2007 (36,8%) 4,5 dimana prevalensi pedalaman. Berdasarkan informasi
pendek sebesar 37,2% pada tahun 2013 yang telah didapatkan dari Bidan Desa
terdiri dari 18,0% sangat pendek dan Matajang pada hingga Bulan Agustus
19,2% pendek. Pada tahun 2013 2019 terdapat 100 Balita yang
prevalensi sangat pendek menunjukkan mengalami gizi kurang. Berdasarkan
penurunan dari 18,8% pada tahun 2007 uraian di atas, maka peneliti tertarik
dan 18,5% pada tahun 2010, sedangkan untuk melihat “Pengaruh Edukasi
prevalensi pendek meningkat dari Penyuluhan dan Intervensi Play
18,0% pada tahun 2007 menjadi 19,2% Therapy terhadap Perubahan Perilaku
pada tahun 2013. Kejadian stunting Ibu Balita dalam Upaya Pencegahan
mulai mengalami penurunan dengan Stunting di Desa Matajang Kecamatan
prevalensi sebesar 29% dengan Kahu Kabupaten Bone”.
prevalensi pendek 18,5% dan sangat
pendek 10,1% jika dibandingkan Bahan dan Metode
dengan batas non public health Penelitian ini merupakan
problem yang ditetapkan oleh WHO penelitian Quasy Eksperiment. Jenis
untuk masalah kependekan yaitu penelitian menggunakan satu kelompok
sebesar 20%, maka Indonesia masih eksperimen dengan kelompok kontrol
dalam kondisi bermasalah kesehatan dengan diawali sebuah tes awal
masyarakat (Venny Marisai, 2018). (pretest) yang diberikan kepada kedua
Terdapat beberapa faktor kelompok, kemudian diberi perlakuan
lainnya yang dapat menyebabkan (treatment).
stunting salah satunya yaitu rangsangan Lokasi dan Waktu Penelitian
psikososial seperti keterikatan antara Penelitian ini dilakukan di Desa
Ibu dan anak juga merupakan salah Matajang Kecamatan Kahu Kabupaten
satu faktor penting yang dapat Bone pada bulan September 2019.
mempengaruhi tumbuh kembang anak Jenis dan Sumber Data
usia di bawah lima tahun. Kemampuan Data Primer, yaitu data yang
dan tumbuh kembang anak perlu diperoleh langsung dari lapangan atau
dirangsang oleh orang tua agar anak tempat penelitian. Kata-kata dan
dapat tumbuh dan berkembang secara tindakan merupakan sumber data yang
optimal dan sesuai umurnya. Asuhan diperoleh dari lapangan dengan

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551


52 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan.... Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,
Nurmiati Muchlis

mengamati atau mewawancarai. Data kelompok intervensi, responden yang


Sekunder, yaitu data yang diperoleh memiliki pengetahuan baik sebelum
dari dokumen-dokumen/laporan- diberikan intervensi sebanyak 13 orang
laporan yang ada kaitannya dengan (52,0%), pengetahuan kurang sebanyak
masalah penelitian dan juga buku-buku 12 orang (48,0%). Setelah diberikan
yang berkenaan dengan penelitian. intervensi dengan simulasi bermain
Populasi, Sampel Dan Teknik didapatkan pengetahuan baik sebanyak
Pengambilan Sampel 22 orang (88,0%), pengetahuan kurang
sebanyak 3 orang (12,0%). Sedangkan
Populasi pada sampel kelompok kontrol,
Populasi merupakan wilayah responden yang memiliki pengetahuan
generalisasi yang terdiri atas: baik pada kelompok kontrol sebelum
obyek/subyek yang mempunyai diberikan leaflet sebanyak 7 orang
kualitas dan karakteristik tertentu yang (28,0%), pengetahuan kurang sebanyak
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari 18 orang (72,0%). Setelah diberikan
dan kemudian ditarik kesimpulannya leaflet didapatkan pengetahuan baik
(Sugiyono, 2012). Populasi dalam sebanyak 9 orang (36,0%) dan
penelitian ini adalah Seluruh Ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 16 orang
memiliki Balita gizi kurang di Desa (64,0%). Dapat disimpulkan bahwa
Matajang Kecamatan Kahu Kabupaten pemberian edukasi melalui simulasi
Bone sebanyak 100 orang. bermain dapat merubah tingkat
Sampel pengetahuan responden.
Tabel 2 diketahui bahwa tingkat
Teknik pengambilan sampel perubahan pengetahuan ibu pada
Teknik pengambilan sampel Kelompok Intervensi meningkat 21
yang di gunakan adalah purposive orang (84,0%). Adapun pengetahuan
sampling dimana pengambilan sampel menetap 4 orang (16,0%) sebelum dan
berdasarkan pertimbangan tertentu sesudah diberikan simulasi bermain.
yang telah di buat oleh peneliti, Pada kelompok kontrol tingkat
berdasarkan ciri atau sifat sifat populasi perubahan pengetahuan ibu meningkat
yang sudah di ketahui sebelumnya . 8 orang (32,0%). Adapun pengetahuan
menetap 17 orang (68,0%) sebelum dan
HASIL sesudah diberikan leaflet.
Penelitian ini dilaksanakan di b. Perubahan Sikap Ibu terhadap
Desa Matajang Kecamatan Kahu Upaya Pencegahan Stunting
Kabupaten Bone pada bulan September dengan Play Therapy pada
- Oktober 2019. Sampel dalam Kelompok Intervensi dan
penelitian ini meliputi ibu yang Kelompok Kontrol
memiliki Balita yang hadir dan Tabel 3 menunjukkan bahwa
memenuhi kriteria. pada sampel kelompok intervensi,
Analisis Univariat responden yang memiliki sikap positif
a. Perubahan Pengetahuan Ibu sebelum diberikan intervensi dengan
terhadap Upaya Pencegahan simulasi bermain sebanyak 9 orang
Stunting dengan Play Therapy (36,0%), sikap negatif sebanyak 16
pada Kelompok Intervensi dan orang (64,0%). Setelah diberikan
Kelompok Kontrol intervensi dengan simulasi bermain
Berdasarkan tabel 1 didapatkan sikap positif sebanyak 22
menunjukkan bahwa pada sampel orang (88,0%), sikap negatif sebanyak
53

3 orang (12,0%). Sedangkan pada tindakan kurang baik sebanyak 21


sampel kelompok control, responden orang (84,0%). Dapat disimpulkan
yang memiliki sikap positif sebelum bahwa pemberian edukasi kesehatan
diberikan leaflet sebanyak 5 orang dengan menggunakan simulasi bermain
(20,0%), sikap negatif sebanyak 20 dapat merubah tindakan responden
orang (80,0%). Setelah diberikan menjadi baik.
leaflet didapatkan sikap positif Tabel 6 diketahui bahwa tingkat
sebanyak 9 orang (36,0%), sikap perubahan tindakan ibu pada
negatif sebanyak 16 orang (64,0%). Kelompok Intervensi meningkat 10
Dapat disimpulkan bahwa pemberian orang (40,0%). Adapun tindakan
edukasi kesehatan dengan menetap 15 orang (60,0%) sebelum dan
menggunakan simulasi bermain dapat sesudah diberikan simulasi bermain.
merubah sikap responden menjadi Pada kelompok kontrol tingkat
positif. perubahan tindakan ibu meningkat 10
Tabel 4 diketahui bahwa tingkat orang (40,0%). Adapun tindakan
perubahan sikap ibu pada Kelompok menetap 15 orang (60,0%) sebelum dan
Intervensi meningkat 9 orang (36,0%). sesudah diberikan leaflet.
Adapun sikap menetap 16 orang 1. Analisis Bivariat
(64,0%) sebelum dan sesudah Berdasarkan tabel 7 terjadi
diberikan simulasi bermain. Pada perubahan pengetahuan, sikap, dan
kelompok kontrol tingkat perubahan tindakan secara signifikan pada
sikap ibu meningkat 7 orang (28,0%). kelompok intervensi melalui simulasi
Adapun sikap menurun 1 orang (4,0%) bermain dengan masing-masing nilai p-
dan sikap menetap 17 orang (68,0%) value = 0,000 dan pada kelompok
sebelum dan sesudah diberikan leaflet. kontrol terjadi perubahan pengetahuan
c. Perubahan Tindakan Ibu dengan leaflet dengan nilai p-
terhadap Upaya Pencegahan value=0,005, dan tidak terjadi
Stunting dengan Play Therapy perubahan sikap dengan nilai p-
pada Kelompok Intervensi dan value=0,189, dan tidak terjadi
Kelompok Kontrol perubahan tindakan dengan leaflet
Tabel 5 menunjukkan pada dengan nilai p-value =0,194, maka
sampel kelompok intervensi, responden dapat di simpulkan bahwa simulasi
yang memiliki tindakan baik sebelum bermain memberikan perubahan yang
diberikan intervensi dengan simulasi signifikan pada pengetahuan, sikap dan
bermain sebanyak 2 orang (8,0%), tindakan ibu dalam upaya pencegahan
tindakan kurang baik sebanyak 23 stunting pada Balita.
orang (92,0%). Setelah diberikan Tabel 8 menunjukkan bahwa
intervensi dengan simulasi bermain terdapat perubahan yang signifikan
didapatkan tindakan baik sebanyak 22 pada kelompok intervensi dan kontrol
orang (88,0%), tindakan kurang baik yang terjadi pada saat sebelum dan
sebanyak 3 orang (12,0%). Sedangkan setelah dilakukan intervensi. Tabel di
pada sampel kelompok kontrol, atas, hasil analisis uji-t menunjukkan
responden yang memiliki tindakan baik bahwa tingkat pengetahuan dengan
sebelum diberikan leaflet sebanyak 1 nilai signifikansi 0,000. Nilai
orang (4,0%), tindakan kurang baik signifikansi menyatakan lebih kecil
sebanyak 24 orang (96,0%). Setelah dari 0,05, maka dapat dinyatakan
diberikan leaflet didapatkan tindakan bahwa terdapat pengaruh yang
baik sebanyak 4 orang (16,0%), signifikan antara kelompok intervensi

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551


54 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan.... Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,
Nurmiati Muchlis

yang menggunakan edukasi dari ibu yang mengaku bahwa mereka


penyuluhan dan simulasi bermain dan tahu tentang stunting, ibu kurang
kelas kontrol yang menggunakan paham dengan pola asuh yang baik
leaflet. Nilai signifikansi sikap ibu pada anak dan ini yang mempengaruhi
menyatakan lebih kecil dari 0,05, maka hasil pretest yang pengetahuannya
dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan masih kurang karena masih kurangnya
yang signifikan hasil posttest kelompok paparan informasi yang di dapatkan.
intervensi yang pembelajarannya Setelah diberikan edukasi
menggunakan edukasi penyuluhan dan berupa pemberian materi mengenai
simulasi bermain dengan kelompok stunting dan simulasi bermain dengan
kontrol yang menggunakan leaflet. durasi 30 menit, semua ibu memiliki
Nilai signifikansi tindakan ibu pengetahuan baik mengenai
menyatakan lebih kecil dari 0,05, maka pencegahan stunting. Berdasarkan hasil
dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan tersebut diketahui bahwa dari total 25
yang signifikan hasil posttest kelompok Ibu pada kelompok intervensi terdapat
intervensi yang pembelajarannya perubahan pengetahuan yang
menggunakan edukasi penyuluhan dan meningkat pada ibu setelah dilakukan
simulasi bermain dengan kelompok edukasi dan simulasi bermain.
kontrol yang menggunakan leaflet. Berdasarkan hasil posttest tersebut
menunjukan bahwa terjadi peningkatan
PEMBAHASAN pengetahuan setelah di berikan
intervensi melalui pemberian materi
Pengetahuan Ibu tentang Upaya dan simulasi bermain.
Pencegahan Stunting dengan Sebagian besar ibu memiliki
Intervensi Simulasi Bermain pemahaman dan peningkatan
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang cukup baik setelah
bahwa sebelum diberikan edukasi, diberikan edukasi melalui pemberian
masih ada di antara ibu yang memiliki materi dan simulasi bermain.
pengetahuan kurang. Dari 25 orang ibu Peningkatan pengetahuan pada ibu ini
pada kelompok intervensi yang di teliti terjadi karena adanya stimulus yang
pada saat pretest diperoleh pengetahuan diterima dengan baik oleh ibu
cukup sebanyak 13 orang (52,0%), dan mengenai stunting dan play therapy
pengetahuan kurang sebanyak 12 orang yang diberikan melalui pemberian
(48,0%). Kurangnya pengetahuan ibu materi dan simulasi bermain yang
ini di pengaruhi oleh ibu yang belum dimana ibu langsung berpartisipasi
pernah mendapatkan pengetahuan serta lebih mudah dipahami dan lebih
secara menyeluruh mengenai pola asuh menarik perhatian sehingga akan
Balita dan Pendidikan Anak Usia Dini. tersimpan dalam memori. Pengetahuan
Sehingga pada saat dilakukan pretest seseorang bersumber dari penginderaan
banyak yang belum memahami mereka, yakni pengelihatan, rasa, raba
manfaat bermain dan jenis jenis dan pendengaran. Salah satu faktor
permainan pada Balita sesuai dengan yang paling mempengaruhi
Tumbuh Kembang Anak. Setelah pengetahuan seseorang adalah indera
dilakukan pretest di lanjutkan dengan pengelihatan dan pendegaran, dimana
diskusi atau tanya jawab. Selama ini salah salah satu media penyalur
ibu lebih banyak menerima informasi tersebut adalah pemberian materi dan
dan edukasi mengenai status gizi. simulasi bermain.
Namun setelah diskusi ada beberapa
55

Sikap Ibu tentang Upaya mempengaruhi sikap ibu dalam


Pencegahan Stunting dengan memahami simulasi bermain.
Intervensi Simulasi Bermain Perubahan sikap ibu terjadi
Berdasarkan hasil pretest- karena adanya stimulus yang diterima
posttest sikap ibu dengan intervensi oleh ibu mengenai materi yang
edukasi dan simulasi bermain yang diberikan melalui simulasi bermain
dilakukan di Desa Matajang didapatkan dengan tampilan gambar yang menarik
hasil dari 25 sampel dari kelompok perhatian serta bahasa yang digunakan
intervensi yang di teliti, sebelum sangat mudah untuk dipahami dan
diberikan promosi kesehatan, ibu yang responden benar-benar memperhatikan
memiliki sikap positif sebanyak 9 apa yang telah disampaikan selama 30
orang (36,0%) dan yang memiliki sikap menit.
negatif sebanyak 16 orang (64,0%). Selain itu frekuensi dan durasi
Namun setelah diberikan promosi selama pemberian edukasi melalui
kesehatan dengan simulasi bermain, materi dan simulasi juga dapat
ibu yang memiliki sikap positif mempengaruhi perubahan sikap. Materi
sebanyak 22 orang (88,0%) dan yang terlebih dahulu diberikan kemudian
memiliki sikap negatif sebanyak 3 dengan durasi yang cukup memberikan
orang (12,0%). kesempatan bagi ibu untuk lebih
Berdasarkan hasil penelitian interaktif dan berpartisipasi dalam
tersebut menunjukkan bahwa dominan simulasi bermain. Pada dasarnya
ibu memiliki sikap positif setelah perubahan sikap yang positif tidak
diberikan edukasi dan simulasi terlepas dari peningkatan pengetahuan
bermain. Perubahan sikap yang ibu. Semakin baik pengetahuan ibu
meningkat tersebut disebabkan karena tentang pencegahan stunting maka akan
banyak dari ibu yang menyadari semakin positif pula sikap ibu.
pentingnya mencegah stunting pada Tindakan Ibu tentang Upaya
anak Balita sehingga sikap yang Pencegahan Stunting dengan
tadinya negatif sebelum diberikan Intervensi Simulasi Bermain
edukasi melalui edukasi dan simulasi Perubahan tindakan ibu ini
bermain akan berubah menjadi positif terlihat dari antusias ibu dalam
karena adanya stimulus yang diberikan pemberian materi serta ketika diminta
melalui materi dan simulasi yang dapat untuk menanggapi pertanyaan dari
diterima oleh ibu. pemateri dan ada keinginan untuk
Berdasarkan analisa peneliti bertanya setelah materi dibawakan dan
penggunaan simulasi menggunakan sangat antusias pula berpartisipasi
alat permainan karet dan bola sangat dalam simulasi bermain yang
mudah dilakukan, karena simulasi dilakukan.
merupakan penyampaian pesan yang Perubahan Pengetahuan, Sikap dan
dapat dilihat dan didengar serta dapat Tindakan Ibu Sebelum dan Setelah
dipraktekkan secara langsung sehingga Intervensi
mudah untuk dipahami oleh ibu. Karet Hasil analisis statistik
dan bola merupakan alat yang mudah menggunakan uji T-Test pada variabel
ditemukan dan biasa digunakan anak pengetahuan (pretest) diperoleh nilai
untuk bermain sehingga permainan ini mean 7,28 dan standar deviasi 1,594.
cukup menarik perhatian responden Dan pengetahuan (postest) diperoleh
serta sangat efektif dalam nilai mean 11,60 dan standar deviasi
1,322. Sedangkan hasil analisis statistik

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551


56 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan.... Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,
Nurmiati Muchlis

menggunakan uji T-Test pada variabel posttest tingkat pengetahuan pada


sikap (pretest) diperoleh nilai mean kelompok intervensi dengan nilai
28.44 dan standar deviasi 2,678, dan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi
sikap (postest) diperoleh nilai mean menyatakan lebih kecil dari 0,05, maka
33,44 dan standar deviasi 2,484. dapat dinyatakan bahwa terdapat
Intervensi simulasi bermain terhadap pengaruh yang signifikan tingkat
sikap responden menunjukkan p-value pengetahuan antara kelompok
penelitian sebesar 0,000. intervensi yang menggunakan edukasi
Berdasarkan analisa peneliti penyuluhan dan simulasi bermain.
terjadinya proses peningkatan Sedangkan hasil posttest sikap pada
pengetahuan ibu karena edukasi kelompok intervensi dengan nilai
melalui simulasi bermain baru pertama signifikansi 0,000, nilai signifikansi
kali dilakukan di Desa Matajang menyatakan lebih kecil dari 0,05, maka
sehingga metode ini adalah metode dapat dinyatakan bahwa terdapat
pembelajaran yang baru bagi ibu dan pengaruh yang signifikan sikap ibu
membuat mereka ingin mengetahui Balita dengan intervensi yang
lebih dalam lagi tentang apa yang menggunakan edukasi penyuluhan dan
disampaikan dalam materi tersebut. simulasi bermain. Tindakan Ibu Balita
Karena selama ini ibu tersebut belum pada kelompok intervensi dengan nilai
pernah mendapatkan informasi terkait signifikansi 0,000, nilai signifikansi
stunting melalui simulasi bermain. menyatakan lebih kecil dari 0,05, maka
Berdasarkan analisa peneliti dapat dinyatakan bahwa terdapat
terjadinya peningkatan sikap pada ibu pengaruh yang signifikan antara
terhadap pencegahan stunting kelompok intervensi yang
dipengaruhi oleh adanya edukasi menggunakan edukasi penyuluhan dan
melalui pemberian materi dan simulasi, simulasi bermain terhadap tindakan Ibu
dikarenakan dalam proses Balita.
berlangsungnya simulasi ibu sangat Berdasarkan data tersebut dapat
antusias dengan ikut berpartisipasi disimpulkan bahwa terdapat
langsung. peningkatan yang bermakna terhadap
Perubahan tindakan ibu dalam pengetahuan, sikap dan tindakan ibu
memahami pencegahan stunting yang pada kelompok intervensi. Pada
dilakukan pada Balita merupakan suatu penelitian tersebut, peneliti
hasil yang diperoleh dari pelaksanaan membandingkan hasil pada kelompok
intervensi dengan menggunakan kontrol dan kelompok intervensi.
simulasi bermain yang sangat efektif Hasilnya menunjukkan pada posttest
dan baru pertama kali dilakukan di kelompok intervensi dan kontrol
Desa Matajang. terdapat pengaruh pengetahuan, sikap
Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan dan tindakan Ibu terhadap intervensi
Tindakan Ibu pada Kelompok edukasi penyuluhan dan simulasi
Intervensi dan Kelompok Kontrol bermain.
Perbedaan tingkat pengetahuan
Ibu Balita pada kelompok intervensi KESIMPULAN
dan kelompok kontrol sangat Berdasarkan hasil penelitian di
signifikan. Pada kelompok kontrol Desa Matajang mengenai Pengaruh
tidak diberikan simulasi bermain Edukasi Penyuluhan dan Intervensi
sedangkan pada kelompok intervensi Play Therapy terhadap Perubahan
diberikan simulasi bermain. Hasil Perilaku Ibu Balita dalam Upaya
57

Pencegahan Stunting yang telah 153juknis-Puskesmas-Ramah-


dilaksanakan pada Bulan September Anak
sampai Oktober 2019 setelah dilakukan Anita Betri. dkk. 2019. Puskesmas dan
penelitian diperoleh bahwa : Jaminan Kesehatan Nasional.
1. Terdapat perubahan pengetahuan Yogyakarta. Deepublish.
ibu pada kelompok intervensi Darmawan, Bowang. 2014.
sebelum dan sesudah simulasi “Manajemen Sarana dan
bermain. Prasarana Dalam
2. Terdapat perubahan sikap ibu pada Meningkatkan Kualitas
kelompok intervensi sebelum dan Pendidikan”. Jurnal Pelopor
sesudah simulasi bermain. Pendidikan, Vol. 6, No. 2,
3. Terdapat perubahan tindakan ibu hlm. 93-102.
pada kelompok intervensi sebelum Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan
dan sesudah simulasi bermain. 2007. Departemen Kesehtan
4. Terdapat perbedaan pengetahuan, RI.
sikap dan tindakan pada kelompok Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
intervensi dan kelompok kontrol. Anak di Luwu Timur tentang
Puseksmas Ramah Anak.
SARAN Gaol, CHR. Jimmy L, 2014. A to Z
1. Diharapkan kepada instansi terkait Human Capital (Manajemen
dan pemerhati mengenai stunting Sumber Daya Manusia)
pada Balita supaya meningkatkan Konsep, Teori, dan
informasi melalui metode yang Pengembangan dalam
lebih menarik terutama yang Konteks Organisasi Publik
gampang di terima oleh jenjang dan Bisnis, PT. Gramedia
pendidikan yang berbeda. Widiasarana, Jakarta.
2. Diharapkan pada peneliti Helmizar. 2013. Evaluasi Kebijakan
selanjutnya untuk meneliti variabel Jaminan Persalinan
yang lain serta menggunakan (Jampersal) dalam Penurunan
metode penelitian yang lain Angka Kematian Ibu dan bayi
dengan menggunakan variabel di Indoneasi, Jurnal
lain. Kesehatan Masyarakat 2013;
9(2): 197-205.
DAFTAR PUSTAKA Hamudy Iham A. Upaya Mewujudkan
Adrijanti Maria J. dkk. 2018. Menuju Kota Layak Anak An Effort to
Indonesia Layak Build Child-friendly City.
Anak.Jakarta: Yayasan visi Jurnal Kesehatan
Indonesia. Masyarakat.Vol 14. No 4.
Alamsyah, Dedi. dkk. 2013. Pilar Hendricks, Barbara. (2002) “Child
Dasar Ilmu Kesehata Friendly Environments in the
Masyarakat, Yogyakarta: City”. di Brescia: Ordine
Nuha Medika. degli Achitetti.
Anggriani Azni (2018, 21 desember) . Helen Kartika Sari. 2015. Implementasi
Juknis Puskesmas Ramah Program Pengarusutamaan
Anak. Diakses 09 agustus Partisipasi Anak Dalam
2019 dari scribd: Perumusan Kebijakan Publik
https://www.scribd.com/docu Di Provinsi Dki Jakarta.
ment/396147442/1531472921 Herawati Erni. (2017, april). Upaya

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551


58 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan.... Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,
Nurmiati Muchlis

pemerintah wujudkan Indonesia tahun 2014.Jakarta


kabupaten kota layak anak. Kemenkes RI, 2017. Program
Diakses 09 agustus 2019 dari Indonesia Sehat Dengan
BINUS: Pendekatan Keluarga. Jakarta.
https://businesslaw.binus.ac.id Kementerian Pemberdayaan
/2017/04/30/upayapemerintah Perempuan dan Perlindungan
mewujudkankabupatenkota- Anak. 2011. Kebijakn
layak-anak/ Partisipasi Anak dalam
Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Pembangunan.
Informasi. Yogyakarta: Cv Kementerian Pemberdayaan
Budi Utama. Perempuan dan Perlindungan
Iif Astria. 2018. “Pelaksanaan Anak. 2015. Kebijakn
Puskesmas Ramah Anak di Partisipasi Anak dalam
Kabupaten Brebes.Jurnal Pembangunan.
Kesehatan Masyarakat. vol 4, Kementerian Pemberdayaan
no 1. Perempuan dan Perlindungan
Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Anak. 2016. Petunjuk Teknis
Capital (Manajemen Sumber Pelayanan Ramah Anak di
Daya Manusia). Jakarta. Puskesmas.
Job.H.R. 2017. Manajemen Sumber Khoeriyah, M.U., & Rahayu, S. (2013).
Daya Manusia. Alfabeta. Kajian tingkat pelayanan
Bandung. puskesmas di Kabupaten
Lynch, Kevin. (1977) “Growing up in Banjarngara, Teknik
Cities”. UNESCO, Paris: The perncanaan wilayah,Vo 2, No
MIT Press. 3.Hal408-422.
Kemenkes RI. 2013. Peraturan Menteri R.Terry, George dan Leslie W.Rue.
Kesehatan Republik Dasar-Dasar Manajemen.
Indonesia Nomor 71 Tahun (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
2013, Tentang Pelayanan Mahardhani Ardhana Januar. 2018.
Kesehatan Pada Jaminan Pemberdayaan Masyarakat
Kesehatan Nasional Dengan Melalui Pendidikan
Rahmat Tuhan Yang Maha Nonformal Berkarakter Cinta
Esa Menteri Kesehatan Tanah Air vol 3, no 2.
Republik Indonesia,
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan

Lampiran :

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu pada kelompok


intervensi dan kontrol
Kelompok Kelompok
Intervensi Kontrol
Pengetahuan
Pretest Posttest Pretest Posttest
n % n % N % N %
Baik 13 52,0 22 88,0 7 28,0 9 36,0
Kurang 12 48,0 3 12,0 18 72,0 16 64,0
Jumlah 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019
59

Tabel 2 Distribusi Perubahan Pengetahuan Ibu pada Kelompok Intervensi dan


Kelompok Kontrol
Perubahan Intervensi Kontrol
Pengetahuan N % n %
Meningkat 21 84,0 8 32,0
Menurun 0 0 0 0
Menetap 4 16,0 17 68,0
TOTAL 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu pada Kelompok Intervensi


dan Kelompok Kontrol
Kelompok Kelompok
Sikap Intervensi Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
n % n % N % n %
Positif 9 36,0 22 88,0 5 20,0 9 36,0
Negatif 16 64,0 3 12,0 20 80,0 16 64,0
Jumlah 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019

Tabel 4 Distribusi Perubahan Sikap Ibu pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol
Perubahan Intervensi Kontrol
Sikap n % n %
Meningkat 9 36,0 7 28,0
Menurun 0 0 1 4,0
Menetap 16 64,0 17 68,0
TOTAL 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Ibu pada Kelompok


Intervensi dan Kelompok Kontrol
Kelompok Kelompok
Tindakan Intervensi Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
N % n % N % n %
Baik 2 8,0 22 88,0 1 4,0 4 16,0
Kurang Baik 23 92,0 3 12,0 24 96,0 21 84,0
Jumlah 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551


60 ___ Pengaruh Edukasi Penyuluhan dan.... Ervin, Hasriwiani Habo Abbas,
Nurmiati Muchlis

Tabel 6 Distribusi Perubahan Tindakan Ibu pada Kelompok Intervensi dan


Kelompok Kontrol
Perubahan Intervensi Kontrol
Tindakan N % N %
Meningkat 10 40,0 10 40,0
Menurun 0 0 0 0
Menetap 15 60,0 15 60,0
TOTAL 25 100,0 25 100,0
Sumber : Data Primer 2019

Tabel 7 Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan Setelah


Intervensi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Kelompok Variabel n Mean SD Nilai
Sampel p
Kelompok
Intervensi Pengetahuan
Pretest 25 7,52 1,503 0,000
Posttest 25 9,56 1,502
Sikap
Pretest 25 25,52 2,801
0,000
Posttest 25 29,12 2,369
Tindakan
Pretest 25 26,68 2,982
0,000
Posttest 25 35,12 4,512
Kelompok
Kontrol Pengetahuan
Pretest 25 6,36 1,630
0,005
Postest 25 6,80 1,472
Sikap
Pretest 25 25,00 2,398
0,189
Posttest 25 25,96 2,208
Tindakan
Pretest 25 25,72 2,685
0,194
Posttest 25 26,72 2,851
Sumber : Data Primer 2019

Tabel 8 Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu pada Kelompok


Intervensi dan Kelompok Kontrol
Variabel Kelompok n Mean SD
Sampel
Kelompok 25 7,52 1,503
Pretest Intervensi
Pengetahuan 25 6,36 1,630
Kelompok Kontrol
Kelompok 25 25,52 2,801
Pretest Sikap Intervensi
Kelompok Kontrol 25 25,00 2,398
Pretest Kelompok 25 26,68 2,982
61

Variabel Kelompok n Mean SD


Sampel
Tindakan Intervensi
Kelompok Kontrol 25 25,72 2,685
Kelompok 25 9,56 1,502
Postest
Intervensi
Pengetahuan
Kelompok Kontrol 25 6,80 1,472
Kelompok 25 29,12 2,369
Posttest Sikap Intervensi
Kelompok Kontrol 25 25,96 2,208
Kelompok 25 35,12 4,512
Posttest
Intervensi
Tindakan
Kelompok Kontrol 25 26,72 2,851

Variabel Kelompok N Mean SD Nilai


Sampel Difference p
Kelompok 25 1,160 ,443
Pretest Intervensi
,012
Pengetahuan Kelompok 25 1,160 ,443
Kontrol
Kelompok 25 ,520 ,737
Intervensi
Pretest Sikap ,484
Kelompok 25 ,520 ,737
Kontrol
Kelompok 25 ,960 ,803
Pretest Intervensi
,238
Tindakan Kelompok 25 ,960 ,803
Kontrol
Kelompok 25 ,803 ,421
Postest Intervensi
,000
Pengetahuan Kelompok 25 ,803 ,421
Kontrol
Kelompok 25 3,160 ,648
Intervensi
Posttest Sikap ,000
Kelompok 25 3,160 ,648
Kontrol
Kelompok 25 8,400 1,067
Posttest Intervensi
,000
Tindakan Kelompok 25 8,400 1,067
Kontrol
Sumber : Data Primer 2019

Jurnal Mitrasehat, Volume X Nomor 1, Mei 2020 ISSN 2089-2551

Anda mungkin juga menyukai