I. TINJAUAN PUSTAKA
Spetrofotometri Uv – Vis
Spektrofotometri Uv – Vis adalah anggota Teknik analisi yang
menggunakan sumber radiasi REM ultraviolet dekat (190 – 380 nm) dan
sinar tampak (380 – 780 nm) dengan memakai instrument spektrofotometer.
Spektrofotometer Uv – Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar
pada molekul dianalisis sehingga spektrofotometri Uv – Vis lebih banyak
dipakai untuk analisis kuantitatif dari pada kualitatif.
(Andari, 2013; 116).
Pengujian secara kuantitatif suatu analit dengan metode
spektrofotometri UV-Vis akan menghasilkan data berupa absorbansi atau
transmitansi yang dapat dikuantitasi dengan menggunakan suatu
pembanding atau standar. Pengujian secara kuantitatif dapat dilakukan
suatu larutan standar yang diketahui konsentrasinya sehingga konsentrasi
analit dapat ditentukan. Ada 3 metode yang dapat digunakan dalam
menentukan konsentrasi suatu analit, yaitu metode standar tunggal, kurva
kalibrasi larutan standar dan metode analisis standar
(Fatchurrozak, Suranto, dan Sugiyarto.,2013).
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel organik di daerah ultraviolet dan
sinar tampak, akan bersamaan dengan perubahan keadaan elektronik dalam
molekul yaitu energi disediakan untuk mempromosikan energi dari keadaan
dasar ke orbital energi yang lebih tinggi (keadaan tereksitasi) yang dikenal
sebagai orbital antiboding. Jika dimaknakan bahwa ikatan adalah pasangan
elektron, maka kini terdapat tiga jenis ikatan yaitu pasangan elektron bebas,
ikatan sigma dan ikatan pi. Pasangan elektron bebas (non-boding electrons
atau lone pair electron) merupakan pasangan elektron yang tidak digunakan
untuk berikatan dengan elektron lain tetapi berikatan dengan elektron pada
atom tersebut
(Fatchurrozak, Suranto, dan Sugiyarto.,2013).
Adapun tahapan dalam menganalisa menggunakan spekrofotometri Uv –
Vis, yaitu:
1. Preparasi baku, sampel, dan blanko
2. Penetapan Panjang gelombang maksimum
3. Pembuatan kurva baku
4. Menghitung absorbansi baku dan sampel
(Andari, 2013: 116)
Cara kerja spektrofotometri Uv -Vis yaitu sinar dari sumber radiasi menuju
monokromator. Cahay dari monokromator diarahkan terpisah mellaui sampel
dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima cahaya dari sampel secara
bergantian dan secara berulang – ulang. Sinyal listrik dari detector diproses,
diubah ke digital dan diubah hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan
dengan computer yang sudah terprogram.
Prinsip kerja spektrofotometer Uv – Vis adalah interaksi yang terjadi antara
energi berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron
tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi yang
lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet – visisble
untuk semua struktur elektronik. Tetapi hanya pada sistem – sistem
terkonjugasi. Struktur elektronik dengan adnya ikatan phi dan non bonding
elejtron. Dari 4 jenis spektrofotometri (U, Vis, UV – Vis, dan Ir) memiliki
prinsip kerja yang sama yaitu ada nya interaksi antara materi dengan cahaya
yang memiliki Panjang gelombang tertentu. Perbedaan terletak pada Panjang
gelombang yang digunakan.
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer. Hukum
Lambert – Beer menyatakan hubungan linier antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam
hukum Lambert – Beer tersebut ada beberapa hal, yaitu:
1. Sinar yang digunakan dianggap monokromatis.
2. Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang memiliki penampang yang
sama.
3. Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak bergantung pada yang
lain dalam larutan tersebut.
4. Tidak terjadi fluoresensi dan fosforisensi.
5. Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan.
ANTIBIOTIK
AMOXICILIN
Struktur amocixilin
- Bahan
1) Etanol 5) Sanpel Nomor 220
2) Aquadest
3) Larutan Standar amoxicilin
4) Larutan vitamin c
III. PROSEDUR KERJA :
a) Kalibrasi Alat Spektrofotometri Uv – Vis
Kemudian lakukan
pengenceran terhadap
Ambil secukupnya larutan dari
larutan standar menjadi 50
larutan standar 50ppm
ppm, dilarutkan dengan
etanol pada labu ukur
25mL
Larutan standar dimasukkan
Ambil secukupnya larutan ke dalam kuvet lalu kuvet
dari larutan standar 50ppm dimasukkan ke dalam
spektrofotometri Uv – Vis
yang telah di kalibrasi.
No.
Prosedur Kerja Hasil Dugaan
Sampel
Uji Pendahuluan:
Bentuk : Larutan
Bau : Menyengat
Rasa : Pahit
Bening
Warna :
Larutan sempel Golongan
diencerkan 20x, diperoleh Antibiotik
220
0,5ml. Kemudian larutkan Yaitu
dalam labu ukur 10ml, Hasil panjang Amoxicilin
tambahkan metanol gelombang yang
sampal tanda batas.setelah didapatkan yaitu
itu masukkan sampel yang 230 nm
sudah diencerkan ke
dalam kuvet untuk diukur
panjang gelombangnya
Hasil spektrofotometri uv-vis kel 7 sampel no 220
Hasil spektrofotometri uv-vis sampel kel 7 no 220 dan larutan standar
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum ke – 5 ini, dilakukan “Analisis Kualitatif Senyawa
Golongan antibiotic dan antihistamin”. Praktikum ini dilakukan dengan
menggunakan alat spektrofotometri Uv – Vis.
Pada praktikum kali ini, sampel yang kelompok kami dapatkan yaitu sampel
nomor 220, dengan hasil uji pendahuluan memiliki warna bening, bentuk
larutan, dan rasa yang pahit, ketika dilihat dari uji pendahuluan tersebut dugaan
sementara kami sampel tersebut adalah Amoxicilin
Setelah di amati dengan menggunakan alat Spektrofotomteri Uv – Vis.
Hasil panjang gelombang pada sampel 220 menunjukkan angka 230 nm. Maka
sesuai dengan dugaan diatas, bahwa sampel nomor 220 adalah asam amoxicilin,
dan ketika dibandingkan dengan standar asam salisilat hasilnya sama. Hal ini
juga sesuai dengan yang tercantum pada referensi bahwa panjang gelombang
maksimum dari asam amoxicilin yaitu 230 nm. (Analytical profiles of drug
substances volume 7 dan 23: Kaus Florey)
Ultraviolet spektrum
HO
O
H H
S
NH CH3
NH2 N CH3
O
COOH
Keterangan Gugus auksokrom
Gugus kromofor
Pada literatur, amoxicillin dengan kelarutan dalam etanol memiliki
panjang gelombang maksimal sebesar 274 nm dengan nilai absorptivitas molar
sebesar 1400. Metode penetapan kadar amoxicillin ini menggunakan metode
multipoint method dimana dengan membuat berbagai konsentrasi standar yang
mencakup seluruh konsentrasi analit.
VI. KESIMPULAN