Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat dipelajari, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan
demikian pembelajaran adaptif bagi ABK hakekatnya adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebab didalam
pembelajaran adaptif bagi ABK yang dirancang adalah pengelolaan kelas, program dan layanannya.

Pendidikan Luar Biasa adalah pendidikan biasa yang dirancang, diadaptasikan sesuai dengan karakteristik masing-
masing kelainan anak sehingga memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Rancangan Pendidikan Luar Biasa terdiri
tiga komponen pokok kelas, program dan layanan. Ketiga komponen tersebut bila dirancang dengan baik dan
sempurna akan memenuhi kebutuhan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Dengan demikian Pendidikan
Luar Biasa adalah Pembelajaran yang dirancang untuk merespon atau memenuhi kebutuhan anak dengan
karakteristik yang unik dan tidak dapat dipenuhi kurikulum sekolah biasa, sehingga perlu diadaptasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak.

Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki kelainan pada fisik, mental, tingkah laku (behavioral) atau
indranya memiliki kelainan yang sedemikian sehingga untuk mengembangkan secara maksimum kemampuannya
(capacity) membutuhkan PLB atau layanan yang berhubungan dengan PLB. Sesuai dengan hak asasi sebagai anak
dimana ia harus tumbuh dan berkembang di tengah lingkungan keluarga, maka PLB dalam bentuk Kelas khusus
yang lokasinya berada di SLB harus dirancang sedemikian rupa sehingga program dan layanannya dekat dengan
lingkungan ABK. Pada akhir perkembangan sekarang ini, Anak luar Biasa sudah mulai dianggap sebagai manusia
biasa sama seperti yang lain. Ia memilii hak yang sama. Hal ini menimbulkan perlakuan yang wajar seperti pada
anak yang lain yaitu dididik dan disekolahkan.Perbedaannya hanya terletak pada adanya kelaian yang
disandangnya, Kelainan bisa terletak pada fisiknya, mentalnya, sosialnya atau perpaduan ketiganya. Mereka
mengalami kelainan sedemikian rupa sehingga membutuhkan pelayanan Pendidikan Luar

B. Tujuan

1. Untuk Menganalisis Jurnal Nasional, Pengaruh Penggunaan Media Dalam Permainan Bola Voli Terhadap
Keberanian Dan Hasil Belajar Passing Bawah Pada Siswa Tunarungu

2. Untuk Menganalisis Jurnal Nasional , Position of sport in subjective quality of life of deaf people with
different sport participation level

3. Untuk Mengetahui Perbedaan dan persamaan Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. JURNAL NASIONAL :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP KEBERANIAN DAN HASIL
BELAJAR PASSING BAWAH PADA SISWA TUNARUNGU
Hendya Alif Junanda, Beltasar Tarigan, Amung Ma’mun Departemen Pendidikan Olahraga, Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia Email: hendyaalif@student.upi.edu. Pengaruh
penggunaan media dalam permainan bola voli terhadap keberanian dan hasil belajar passing bawah
pada siswa tunarungu. Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol.5 No.2 Juli 2018
B. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan media dalam permainan bola voli terhadap keberanian
dan hasil belajar passing bawah pada siswa tunarungu di Sekolah Luar Biasa di kota Cimahi. Metode yang digunakan
adalah eksperimen.

C. POPULASI DAN SAMPLE


Penelitian ini melibatkan 12 siswa terdiri dari 6 siswa kelompok eksperimen dan 6 siswa kelompok kontrol.
Untuk mengukur keberanian siswa digunakan lembar observasi keberanian sedangkan untuk mengukur hasil
belajar digunakan test keterampilan passing bawah bola voli.

D. METODE
Metode Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah eksperimen

E. ANALISIS DATA
Data analisis diuji menggunakan uji paired test atau uji t. Selanjutnya, dilakukan uji independent
sample test untuk melihat perbedaan antara penggunaan media dengan tanpa penggunaan media.
F. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran parasut
terhadap keberanian dalam melakukan passing bawah bola voli. Terdapat pengaruh pengunaan media
pembelajaran parasut terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Penggunaan media pembelajaran parasut
lebih baik daripada tanpa menggunakan media parasut terhadap keberanian siswa dalam passing bawah bola
voli. Penggunaan media pembelajaran parasut lebih baik daripada tanpa menggunakan media pembelajaran
parasut terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Temuan ini menunjukkan bahwa media pembelajaran
parasut dalam permainan bola voli terbukti efektif mempe keberanian dan hasil belajar siswa tunarungu.

G. KESIMPULAN PENELILTIAN
Kesimpulan Penelitian ini memberikan bukti bahwa penggunaan media pembelajaran dalam permainan
bola voli berpengaruh terhadap keberanian dan hasil belajar passing bawah pada siswa tunarungu.
Penggunaan media pembelajaran lebih baik daripada tanpa penggunaan media terhadap peningkatan
keberanian dan hasil belajar passing bawah bola voli
A. Jurnal Intenasional

Judul : Position of sport in subjective quality of life of deaf people with different sport participation
level
Posisi olahraga dalam kualitas subjektif kehidupan orang tuli dengan olahraga yang berbeda
tingkat partisipasi

Authors’ contribution:
Dagmar NemčekA-E , Olympia MókušováD Comenius University in Bratislava, Bratislava, Slovakia (A)
conception and design of the study (B) acquisition of data (C) analysis and interpretation of data (D)
manuscript preparation (E) obtaining funding. Physical Culture and Sport. Studies and Research, 2020,
87, 1-8 DOI: 10.2478/pcssr-2020-0014

B. OBJECTIVES (Tujuan)
The objective of the present study was to analyse the position of sport as a quality of
the life domain (QOLD) in subjective quality of life (S-QOL) in deaf and hard of
hearing (D/HH) people with different sport participation level.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis posisi olahraga sebagai kualitas
domain kehidupan (QOLD) dalam kualitas subjektif hidup (S-QOL) di tuli dan tuli
pendengaran (D / HH) orang dengan tingkat partisipasi olahraga yang berbeda.

C. METHODS ( metode )
Methods Methods
Participants and procedure Three groups of deaf and hard of hearing people (D/HH; n=164)
categorised by the level of sport participation were recruited for the study: elite and competitive
athletes (ECA; n=30; mean age 22.2±1.8 years), recreational athletes (RA; n=22; mean age 25.2±2.0
years) and non-athletes (NA; n=112; mean age 26.8±1.9 years).

Metode
Peserta dan prosedur
Tiga kelompok tuna rungu dan tuna rungu (D / HH; n = 164) yang dikategorikan menurut tingkat
partisipasi olahraga direkrut untuk penelitian ini: atlet elit dan kompetitif (ECA; n = 30; usia rata-rata
22,2 ± 1,8 tahun), rekreasi atlet (RA; n = 22; usia rata-rata 25,2 ± 2,0 tahun) dan non-atlet (NA; n =
112; usia rata-rata 26,8 ± 1,9 tahun).

D. ANALYSIS ( Analisis )
The program IBM SPSS Statistics version 23.0 was used for data processing. Qualitative variables are
presented as proportion (n) and percentage (%). Quantitative variables are presented as mean and
standard deviation (±SD)..
Program IBM SPSS Statistics versi 23.0 digunakan untuk pemrosesan data. Variabel kualitatif disajikan
sebagai proporsi (n) dan persentase (%). Variabel kuantitatif disajikan sebagai mean dan deviasi
standar(± SD
E. RESULT (Hasil )
Data yang diamati dari studi saat ini menunjukkan urutan QOLD yang hampir sama dalam kelompok
D / HH ECA dan RA dilaporkan dengan skor poin rata-rata. Kedua kelompok D / HH yang dievaluasi
adalah yang paling puas dalam kehidupan mereka dengan partisipasi olahraga (urutan pertama),
kemudian dengan domain hubungan sosial (Urutan ke-2), kesehatan fisik dan tingkat kemandirian
(urutan ke-3) dan di 4 tempatkan dalam urutan dengan kesehatan umum.

Observed data of the current study showed almost the same QOLDs’ order in the groups of D/HH
ECA
and RA reported by mean point scores. Both evaluated groups of D/HH people were the most
satisfied
in their lives with the sport participation (1st place in the order), then with the domain social
relations
(2nd place in the order), physical health and the level of independence (3rd place in the order) and
in the 4 th place in the order with the general health.

F. CONCLUSIONS ( Kesimpulan )
The highest position of the sports domain as the number one priority indicates elite and competitive
D / HH athletes as well as recreational D / HH athletes. Parents of children with hearing impairment
are responsible for the choice of sports recreation not only to maintain the health of their children
later in life or learn basic motor skills but, first, the physical activities of their children's lives and
sports. If there is a sports club that unites the deaf minority underpopulation, the early integration
of deaf children into a sports club with peers can help them better understand mutual
communication. In the future they will not have big problems to routinely do activities or exercise
with healthy people.

Kesimpulan
Posisi tertinggi domain partisipasi olahraga sebagai prioritas nomor satu menunjukkan elit dan
kompetitif Atlet D / HH serta atlet D / HH rekreasional. Orang tua dari anak-anak tunarungu
bertanggung jawab atas pilihan rekreasi olahraga kegiatan tidak hanya untuk menjaga kesehatan
anak-anak mereka di kemudian hari atau memperoleh keterampilan motorik dasar tetapi, pertama,
memelihara aktivitas fisik seumur hidup dan olahraga anak-anak mereka. Jika ada klub olahraga
pemersatu minoritas tuna rungu kekurangan populasi, integrasi awal anak-anak tunarungu ke dalam
klub olahraga dengan teman sebaya dapat membantu mereka menjadi lebih baik memahami
komunikasi timbal balik. Di kemudian hari mereka tidak akan mengalami masalah besar untuk
berpartisipasi secara rutin secara fisik kegiatan atau olah raga bersama orang sehat
A. Perbedaan Jurnal Nasional,Internasional

1. Jurnal Nasional mecangkup pembahasan yang ada di negara ,mengangkat masalah dan bertujuan
untuk meningkatkan kekurangan yang ada di negara saja.
Sedangkan Internasioal membahas masalah seluruh dunia ,mengankat masalah dan bertujuan
meningkatkan kekurangan pada seluruh negara.

2. Terdapat perbedaan tujuan pada Jurnal Nasional ,Internasional yang saya analisis yaitu :
a. Tujuan Jurnal nasioanl ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan media dalam
permainan bola voli terhadap keberanian dan hasil belajar passing bawah pada siswa
tunarungu di Sekolah Luar Biasa di kota Cimahi. Metode yang digunakan adalah eksperimen.

b. The objective of the present study was to analyse the position of sport as a quality of
the life domain (QOLD) in subjective quality of life (S-QOL) in deaf and hard ofhearing (D/HH)
people with different sport participation level.
(Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis posisi olahraga sebagai kualitas
domain kehidupan (QOLD) dalam kualitas subjektif hidup (S-QOL) di tuli dan tuli
pendengaran (D / HH) orang dengan tingkat partisipasi olahraga yang berbeda)

3. Terdapat perbedaan analisis pada Jurnal nasional dan jurnal internasional


a. Jurnal Nasioanl menggunakan analisis data diuji menggunakan uji paired test atau uji t. Selanjutnya,
dilakukan uji independent sample test untuk melihat perbedaan antara penggunaan media dengan
tanpa penggunaan media.

b. The program IBM SPSS Statistics version 23.0 was used for data processing. Qualitative variables
are presented as proportion (n) and percentage (%). Quantitative variables are presented as mean
and standard deviation (±SD)..
(Program IBM SPSS Statistics versi 23.0 digunakan untuk pemrosesan data. Variabel kualitatif
disajikan sebagai proporsi (n) dan persentase (%). Variabel kuantitatif disajikan sebagai mean
dan deviasi standar(± SD)

4. Terdapat persamaan Jurnal nasional dan jurnal internasional yaitu

1. Mengangkat permasalah yang di alami disabilitas lebih tepatnya tunarungu(tuli)

2. Terdapat persamaan Metode yang di gunakan pada Jurnal nasional dan jurnal internalsional yaitu:
Metode yang di gunakan jurnal nasional adalah Metode Desain penelitian yang digunakan penulis
dalam penelitian ini adalah eksperimen yang melibatkan 12 siswa terdiri dari 6 siswa kelompok
eksperimen dan 6 siswa kelompok control.
Begitu pula dengan metode yan di gunakan Jurnal internasional melakukan metode eksperimen
terhadap kelompok tunarungu, Dalam studi saat ini, hanya satu pengukuran yang telah dilakukan
dan tiga kelompok utama orang-orang disabilitas(tunarungu)

Anda mungkin juga menyukai