Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bumi adalah planet dalam tata surya yang bisa dihuni oleh manusia,
tanaman dan tumbuhan. Bumi terdiri dari tiga unsur yang sangat berpengaruh
bagi penduduknya. Tiga unsur tersebut adalah tanah, air, dan udara. Tanah
menjadi komponen penting bagi manusia dalam pelaksanaan kehidupannya.
Tanah memiliki senyawa tertentu yang bermanfaat bagi manusia.
Senyawa tanah bisa saja berbentuk seperti batu, humus, dan pasir. Batu
adalah komponen yang memiliki struktur kompleks dan menarik dipelajari.
Salah satu batuan yang sering ditemui adalah batuan sedimen. Batuan sedimen
memiliki ciri dan perbedaan dengan batuan lain. Batuan sedimen ini
merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil
pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga
disebut sebagai endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan
bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin.
B. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan dari melakukan pratikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis
batuan sedimen
b. Untuk mengetahui struktur,tekstur komposisi mineral, dan ganesa dari
batuan sedimen
2. Manfaat
Dengan melakukan pratikum ini kita bisa mengetahui jenis-jenis
batuan sedimen dan bisa mendeskripsikan batuan sedimen, sehingga kita
lebih mudah membedakan batuan sedimen
C. Alat dan bahan
1. Sample batuan sedimen
2. NaCl
3. Tabel wenworth
4. Lembar deskripsi batuan sedimen
2

BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Batuan Sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan
batuan sebelumnya, dari proses erosi dan pelapukan yang terbawa arus dan
kemudian diendapkan. Proses pembentukan batuan sedimen diawali dari
pengikisan pada batuan beku. Gerakan tersebut bisa disebabkan pengaruh air,
es, angin, atau aktivitas manusia, hewan, serta tumbuhan.Batuan sedimen
biasanya tersusun secara berlapis-lapis dan mendatar. Secara kimiawi, batuan
sedimen tersusun dari penguapan larutan kalsium karbonat, garam, silika dan
material lainnya.
B. Proses pembentukan batuan sedimen
Pengikisan yang terjadi oleh pengaruh air, es, angin dan aktivitas
makhluk hidup mengawali pembentukan pada batuan sedimen. Partikel yang
terkikis kemudian begerak sesuai dengan media yang mengikutinya. Pada satu
titik tertentu berhenti dan menggerombol pada tempat tersebut. Selanjutnya,
partikel yang berkumpul mengalami proses pengendapan atau disebut
sedimentasi. Ada tiga proses sedimentasi pada batuan, yaitu :

Gambar 1.proses sedimentasi


3

1. Proses Sedimentasi Kimiawi


Proses ini merupakan proses pengendapan yang melalui perubahan
komposisi pada mineral-mineral dalam suatu batuan secara kimiawi. Proses
sedimentasi kimiawi diakibatkan komponen kimia berasal dari luar masuk
menembus pori-pori dan kemudian menjadi bagian dari batuan
tersebut.Setelah mineral tersebut masuk dalam batuan, reaksi kimia akan
terjadi pada mineral baru dengan mineral yang sudah lama menetap dalam
batu. Setelah terjadi pencampuran akan dilanjutkan dengan kristalisasi yang
menjadi proses akhir dalam pembentukan batuan sedimen.
2. Proses Sedimentasi Mekanik
Proses sedimentasi mekanik adalah proses pengendapan disebabkan
oleh aktivitas mekanik atau pergerakan banyak hal. Penyebabnya bisa dari
air, gravitasi, es, angin atau bahkan pergerakan makhluk hidup dari
manusia, tumbuhan dan hewan.
3. Proses Sedimentasi Biologis
Proses sedimentasi biologis atau diakibatkan oleh makhluk hidup
adalah karena proses hancurnya bebatuan karena tingkah laku manusia,
hewan dan tumbuhan. Sesudah hancur, batuan tersebut menjadi partikel
kecil dan terbawa menuju tempat baru sehingga akan beradaptasi dengan
lingkungan baru tersebut.
C. Klasifikasi Batuan Sedimen
1. Warna
Pada umumnya, batuan sedimen berwarna terang atau cerah, putih,
kuning atau abu-abu terang. Namun demikian, ada pula yang berwarna
gelap, abu-abu gelap sampai hitam, serta merah dan coklat. Dengan
demikian warna batuan sedimen sangat bervariasi, terutama sangat
tergantung pada komposisi bahan penyusunnya.
2. Jenis batuan
a. Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang pembentukannya
berasal dari pecahan batuan asal atau pengendapan kembali oleh
4

organisme pengurai. Batu asalnya dapat berupa batuan sedimen itu


sendiri, batuan metamorf atau batuan beku. Fragmen batuan diperoleh
dari proses pelapukan batuan baik mekanik maupun kimia yang
kemudian mengalami erosi dan terbawa oleh media pembawa menuju
suatu cekungan untuk diendapkan.
b. Batuan sedimen non klastik
Batuan sedimen non klastik terdiri atas batuan sedimen kimiawi
dan batuan sedimen organis. Batuan sedimen kimiawi terjadi karena
proses pengendapan kimiawi, seperti pengendapan dan pengikisan oleh
air yang mengandung banyak garam. Sedangkan batuan sedimen organis
terjadi karena aktivitas organisme terutama mikro organisme.
3. Struktur batuan sedimen
a. Struktur batuan sedimen klastik
1) Struktur sedimen primer
Terbentuk karena proses sedimentasi dengan demikian dapat
merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Jenis-jenis struktur
sedimen primer antaralain
a) Struktur berlapis sejajar (Beding)
Struktur ini merupakan ciri khas batuan sedimen yang
memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds) pada batuan
sedimen dengan ketebalan setiap lapisan ≥ 1 cm.
b) Perlapisan silang siur (cross-bedding)
batuan sedimen berstruktur ini memperlihatkan struktur
perlapisan yang saling potong memotong. Terbentuk karena
pengaruh perubahan energi ataupun arah arus pada saat sedimentasi
berlangsung.
c) Garadedd bedding
Struktur Perlapisan Bergradasi (Graded-Bedding), memiliki
ciri-ciri ukuran butir penyusun batuan sedimen yang berubah secara
gradual, yaitu makin ke atas ukuran butir yang semakin halus,
dimana pada proses pembentukkannya butiran yang lebih besar
5

terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang lebih halus


terendapkan di atasnya.
d) Laminasi
Merupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan
masing-masing lapisan (bed thickness) yang kurang dari 1 cm.
e) Load Coast
Merupakan struktur batuan sedimen yang berupa lekukan di
permukaan ataupun bentukan tak beraturan karena pengaruh suatu
beban di atas batuan tersebut.
f) Flute Cast
Suatu struktur batuan sedimen yang berupa gerusan di
permukaan lapisan batuan karena pengaruh suatu arus.
g) Stromatolite
Stromatolite adalah struktur lapisan batuan sedimen dengan
susunan berbentuk lembaran mirip terumbu yang terbentuk sebagai
hasil dari aktivitas cyanobacteria.
h) Tool Marks
Struktur ini hampir sama dengan flute cast, namun bentuk gerusan
pada permukaan/lapisan batuan sedimen diakibatkan oleh gesekan
benda/suatu objek yang terpengaruh arus.
i) Rain Print
Rain print atau rain marks merupakan suatu
kenampakan/struktur pada batuan sedimen akibat dari tetesan air
hujan.
j) Mud crack
Bentuk retakan-retakan (cracks) pada lapisan lumpur (mud)
yang umumnya berbentuk polygonal.
k) Flame structure
Flame structure, kenampakan struktur yang seperti
lidah/kobaran api. Struktur ini dapat terbentuk ketika suatu sedimen
6

yang belum terlitifikasi sempurna terbebani oleh suatu lapisan


sedimen yang lebih berat di atasnya.
2) Struktur sedimen sekunder
Terbentuk sesudah sedimentasi, sebelum atau pada waktu
diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan
misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara
lain : cetak beban, rekah kerut, jejak binatang dan lain-lain.
b. Struktur batuan sedimen non klastik
1) Fossiliferous adalah Struktur yang menunjukkan adanya fosil
2) Oolitik adalah Struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh
mineral non klastik, bersifat konsentris dengan diameter kurang dari 2
mm.
3) Pisolitik Sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2
mm.
4) Konkresi Sama dengan oolitik namun tidak konsentris
5) Bioherm Tersusun oleh organisme murni insitu
6) Geode Banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga-rongga
yang terisi oleh kristal-kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga
tersebut. Kristal dapat berupa kalsit maupun kuarsa
4. Tekstur Batuan Sedimen
a. Tekstur Batuan Sedimen Klastik
1) Ukuran Besar butir
Tabel 1. Skala wenworth
Ukuran
Nama Butir Sediment Rock Tipe
Butir
Bongkah Boulder > 256
Berangkal Couble 64 – 256 Rudites (Konglomerat,
Gravel
Kerakal Pebble 4 – 64 Breccia)
Kerikil Granule 2–4
Pasir sangat Very Coarse Sand Sandstones
1-2
kasar Sand
Pasir kasar Coarse Sand 1/2 - 1
7

Medium
Pasir sedang 1/4 - 1/2
Sand
Pasir halus Fine Sand 1/8 - 1/4
Pasir sangat Very Fine
1/16 - 1/8
halus Sand
1/256 -
Lanau Silt
1/16 Mud Lutites (Mudrocks)
Lempung Clay < 1/256

2) Derajat Pemilahan
a) well sorted yaitu besar butir merata atau sama besar
b) Poorly sorted Yaitu besar butir tidak merata, terdapat matriks dan
fragmen
3) Derajat Pembundaran
a) Well Rounded adalah derajat pembundaran yang membundar
sempurna
b) Rounded adalah derajat pembundaran yang membundar
c) Subrounded adalah derajat pembundaran yang agak membundar
d) Sub Angular adalah adalah bentuk pembundaran yang agak
menyudut
e) Angular adalah bentuk pembundaran yang menyudut

4) Kemas
a) kemas terbuka
yaitu hubungan masa dasar dan fragmen butiran yang kontras
sehingga terlihat fragmen butiran mengambang diatas masa dasar
batuan
b) kemas tertutup
yaitu fragmen didalam batuan sedimen saling bersentuhan
atau berhimpitan satu sama lain
8

b. Tekstur Batuan Sedimen Non Klastik


1) Kristalin Terdiri dari kristal-kristal yang interlocking
2) Amorf Terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau
amorf.
5. Komposisi Mineral
a. Komposisi Mineral Batuan Sedimen Klastik
1) Fragment
2) Matriks
3) Semen
a) Semen karbonat
b) Semen silica
c) Semen oksidasi besi
b. Komposisi Mineral Batuan Sedimen Non Klastik
1) Karbonat
2) Silika

BAB III
PEMBAHASAN

A. SR-01
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Abu-abu
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Laminasi
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir 0,004-0,062
9

b. Derajat Pemilahan Well sorted


c. Derajat Pembundaran Rounded
d. Kemas Tertutup
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Tidak ada
b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Batu lanau
7 Ganesa Batu lanau terbentuk dari batuan yang
tertransportasi sangat jauh dari asalnya
sehingga butirannya berbentuk rounded
8 Gambar

B. SR-02
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Coklat kemerahan
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Laminasi
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir 0,004-0,062
b. Derajat Pemilahan Well sorted
c. Derajat Pembundaran Rounded
d. Kemas Tertutup
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Tidak ada
10

b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Batu lanau
7 Ganesa Batu lanau terbentuk dari batuan yang
tertransportasi sangat jauh dari asalnya
sehingga butirannya berbentuk rounded
8 Gambar

C. SR-03
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Coklat
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Cross bedding
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir Silt (0,004-0,062)
b. Derajat Pemilahan Well sorted
c. Derajat Pembundaran Rounded
d. Kemas Tertutup
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Tidak ada
b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Lempung
11

7 Ganesa Batuan lempung terbentuk dari batuan


yang tertranspor dari jarak yang jauh dan
terikat oleh semen
8 Gambar

D. SR-04
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Coklat
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Laminasi
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir 0,350-0,500
b. Derajat Pemilahan Well sorted
c. Derajat Pembundaran Rounded
d. Kemas Tertutup
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Tidak ada
b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Batu Pasir
7 Ganesa Batu pasir berasal dari batuan yang
ditransportasi dari jarak yang jauh
12

8 Gambar

E. SR-05
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Coklat kehitaman
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Perlapisan
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir >2mm
b. Derajat Pemilahan Poorly sorted
c. Derajat Pembundaran Angular
d. Kemas Terbuka
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Ada
b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Breksi
7 Ganesa Batuaan ini tertransportasi tidak
terlalu jauh dari batuan asalnya
sehingga butirannya berbentuk
angular
13

8 Gambar

F. SR-06
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Coklat
2 Jenis batuan Klastik
3 Struktur Erosional
4 Tekstur
a. Ukuran Besar Butir >2mm
b. Derajat Pemilahan Poorly sorted
c. Derajat Pembundaran Angular
d. Kemas Terbuka
5 Komposisi Mineral
a. Fragment Ada
b. Matriks Ada
c. Semen Silika
6 Nama Batuan Breksi
7 Ganesa Tertransportasi dengan jarak yang cukup
jauh sehingga butiran nya anular dan
memiliki fragmen
14

8 Gambar

G. SR-07
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Putih cream
2 Jenis Batuan Non klastik
3 Struktur Bioherm
4 Tekstur Kristalin
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Grainstone
7 Ganesa Terbentuk secara organik dan berasal dari
terumbu karang
8 Gambar
15

H. SR-08
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Putih cream
2 Jenis Batuan Non klastik
3 Struktur Oolitik
4 Tekstur Kristalin
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Grainstone
7 Ganesa Batuan ini terbentuk dari hasil
rekristalisasi batu gamping dan tak
terendapkan
8 Gambar
16

I. SR-09
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Putih bening
2 Jenis Batuan Non klastik
3 Struktur Oolitik
4 Tekstur Kristalin
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Karbonat kristalin
7 Ganesa Hasil rekristalisasi batu gamping dan
tidak terendapkan
8 Gambar
17

J. SR-10
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Abu-abu
2 Jenis Batuan Non klastik
3 Struktur Oolitik
4 Tekstur Kristalin
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Grainstone
7 Ganesa Batuan ini terbentuk dipantai dengan cara
pengendapan
8 Gambar
18

K. SR 11
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Hitam
2 Jenis Batuan Non klastik
3 Struktur Geode
4 Tekstur Amorf
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Mudstone
7 Ganesa Batuan ini terbentuk di rawa-rawa dan
tumbuhan sebagai komposisi
pembentukannya
8 Gambar

L. SR-12
No Klasifikasi Deskripsi
1 Warna Hitam
2 Jenis Batuan Non klastik
19

3 Struktur Geode
4 Tekstur Amorf
5 Komposisi Mineral Karbonat
6 Nama Batuan Mudstone
7 Ganesa Batuan ini memiliki hubungan antar
kompone tertutup yang berhubungan
dengan rapat
8 Gambar

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan
batuan sebelumnya, dari proses erosi dan pelapukan yang terbawa arus dan
kemudian diendapkan. Batuan sedimen terdiri dari batuan sedimen klastik dan
20

batuan sedimen non klastik. Batuan sedimen klastik adalah batuan yang
tersedimentasi dengan proses mekanik sedangkan batuan sedimen non klastik
adalah batuan yang terendapapkan dengan proses kimiawi
B. Saran
Sebelum melakukan pratikum mahasiwa diharapkan untuk memahami
terlebih dahulu materi tentang batuan sedimen. Supaya pada saat
pendeskripsian batuan mahasiswa lebih mudah mendeskripsikan batuan
sedimen.

DAFTAR PUSTAKA

Sari maya, 2016, 11 maret. Batuan sedimen pengertian, proses dan jenisnya
(online)( https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-sedimen 11
March,2016/ diakses tanggal 16 oktober 2019)
21

Citra, 2016, 19 November. Batuan sedimen klastik dan non klastik (online)(
https://ilmugeografi.com/geologi/contoh-batuan-sedimen/ diakses tanggal
16 oktober 2019)

Bramantyo edo, 2016, 30 september. Tekstru batuan sedimen (online)


(http://repastrepost.blogspot.com/2016/09/batuan-sedimen-non-klastik-
tekstur.html/ diakses tanggal 17 oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai