Anda di halaman 1dari 23

Open navigation menu

Scribd Logo

Search

Search

Search

Download

SaveSave makalah pengantar pendidikan For Later

Makalah Pengantar Pendidikan

Uploaded byAnggi Febriant Date uploadedon Jan 09, 2012

67%

(3)

67% found this document useful (3 votes)

7K views

57 pages

Document Information

Click to expand document information

Date uploaded

Jan 09, 2012

Original Title

Makalah pengantar pendidikan

Copyright

© Attribution Non-Commercial (BY-NC)

Available Formats

DOC, PDF, TXT or read online from Scribd

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options
Share on Facebook, opens a new window

Facebook

Share on Twitter, opens a new window

Twitter

Share on LinkedIn, opens a new window

LinkedIn

Share with Email, opens mail client

Email

Copy Text

Copy Link

Did you find this document useful?

67%67% found this document useful, Mark this document as useful

33%33% found this document not useful, Mark this document as not useful

Is this content inappropriate?Report this Document

Download

SaveSave makalah pengantar pendidikan For Later

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang

Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusiadimuka bumi ini.
Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisiapapun manusia tidak dapat
menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikandiambil dari kata dasar didik, yang ditambah
imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memlihara atau memberi latihan mengenai akhlak
dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa hal yang berhubungan dengan

Pendidikan

.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha manusiauntuk mengubah
sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk
memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam penididkan terdapat dua subjek pokok yang saling
berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu
manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi
interaksiantara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.Menurut wadah
yang menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat dibedakanmenjadi pendidikan formal,
informal dan nonformal.Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang
diberikansecara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun bersifat
khusus.Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri ataupunswasta.
Pendidikan Informal dalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat didalam keluarga atau
masyarkat yang diselenggarakan tanpa ada organisasitertentu(bukan organisasi). Pendidkan
nonformal adalah segala bentuk pendidikan yandiberikan secara terorganisasi tetapi diluar wadah
pendidikan formal.1

Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Pada makalah ini, akan dikaji hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan formalyang
diselenggarakan di Indonesia.Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua
macamdampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan
tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai ’Tujuan’.Sedangkan dampak negatif adalah segala
sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat
disebut sebagai hambatan atau masalahyang ditimbulkan.Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan
pendidikan, maka pelaksanaan pendidikanakan menimbulkan dampak negatif yang disebut sebagai
masalah dan hambatan yangakan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai
permasalahan Pendidikan.Istilah permasalahan pendidikan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu
“problem“.Masalah adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan kata
permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. JadiPermasalahan
pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Indonesiaadalah
segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikandi negara Indonesia.
Seperti yang diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993dijelaskan bahwa program utama
pengembangan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut.a.Perluasan dan pemerataan
kesempatan mengikuti pendidikan b.Peningkatan mutu pendidikanc.Peningkatan relevansi
pendidikand.Peningkatan Efisiensi dan efektifitas pendidikane.Pengembangan
kebudayaanf.Pembinaan generasi mudaAdapun masalah yang dipandang sangat rumit dalam dunia
pendidikan adalahsebagai berikut.a.Pemerataan b.Mutu dan Relevansi2

c.Efisiensi dan efektivitasSetiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh faktor-faktor pendukungnya
adapunfaktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya 4 masalah di atas adalah sebagai
berikut.a.Ilmu Pengeahuan dan Teknologi (IPTEK) b.Laju Pertumbuhan penduduk c.Kelemahan
guru/dosen (tenaga pengajar) dalam menangani tugas yangdihadapinya, dan ketidakfokusan peserta
didik dalam menjalani proses pendidikan (Permasalahan Pembelajaran).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalahsebagai
berikut.a.Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pengantar PendidikanUniversitas Negeri
Padang. B.Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah pendidikan yangdihadapi
Indonesia.c.Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.d.Membantu dalam
membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan pendidikan adalah suatu masalah yang sangat komplek. Apabiladitelaah lebih jauh,
maka kita akan menemukan sekumpulan hal-hal rumit yang sangatsusah untuk disiasati. Masalah
yang dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkait satu sama lain.Oleh sebab itu, di dalam
makalah ini penulis akan memberikan gambaran pentingmengenai kumpulan masalah-masalah yang
akan di bahas dalam makalah ini. Berikut iniadalah bagan mengenai masalah-masalah yang akan
dibahas.3

Bagan di atas merupakan gambaran mengenai masalah yang akan dibahas dalammakalah ini. Jika
terdapat suatu hal yang berada diluar ruang lingkup permasalahan,maka masalah tersebut tidak
akan dibahas di dalam makalah ini.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Berikut ini kan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah
ini.a.Membangun kualitas pendidikan kearah yang lebih baik. B.Menelaah masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi.c.Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah pendidikand.Batu
loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.e.Membangun cara belajar yang lebih
efektif.Demikianlah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pembutaan makalah ini.4

Permasalah PendidikanPermasalan Yang Faktor Pendukung

Mutu Pendidikan

Pemerataan PendidikanPermasalah PembelajaranLaju Pertumbuhan PendudukIPTEK

Mutu dan RelevansiPendidikanEfisiensi dan EfektifitasPendidikanPenaggunlangan


MasalahPembelajaran

BAB IIPERMASALAHAN PENDIDIKAN2.1 Masalah Pokok Pendidikan

Permasalahan pendidikan merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainyatujuan


pendidikan. Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang merupakan permasalahan pendidikan di
Indonesia. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.1.Pemerataan Pendidikan2.Mutu
dan Relevansi Pendidikan3.Efisiensi dan Efektifitas PendidikanBerikut ini adalah penjelasan-
penjelasan mengenai 3 poin permasalahan pendidikandi atas.

2.1.1 Pemerataan Pendidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal dari katadasar rata, yang
berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala penjuru, dan 3)sama-sama memperoleh
jumlah yang sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses,cara, dan perbutan melakukan
pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan
perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan
masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah
pelaksanaan program pendidikan yangdapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
seluruh warga negaraIndonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan
pendidikanatau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyaikesempatan
yang sama unutk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak
dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama,amupun letak lokasi geografis.5

Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004mengenai kebijakan
pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan:“Mengupayakan perluasan dan
pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermututinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju
terciptanya Manusia Indonesia berkualitastinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan secara
berarti“. Dan pada salah satutujuan pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan
kesempatanmengikuti pendidikan bagi setiap warga negara.Dari penjelasan tersebut dapat dilihat
bahwa Pemerataan Pendidikan merupakantujuan pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut
tidak dapat dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang
menyebabkanmasalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah yang paling rumit untuk
ditanggulangi.Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya
koordinasiantara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah
terpencilsekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengandaerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang
berdayanyasuatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi
jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkaudaearh-
daerah terpencil. Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesiayang dalam usia
sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimanayang
diharapkan.Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakanfasilitas
dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian
sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintahsebaiknya dikerjakan setransparan
mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapatmempermainkan program yang dijalankan ini.

2.1.2 Mutu dan Relevansi Pendidikan

Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi pendidikan yang bermutu yaitu
pelaksanaan pendidikan yang dapat menghsilkan tenaga profesionalsesuai dengan kebutuhan
negara dan bangsa pada saat ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan
berguna secara langsung.6

Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan
melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu inidiarahkan kepada peningkatan mutu
masukan dan lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan.Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor terpenting yang mempengaruhi adalah mutu proses pembelajaran yang belum
mampumenciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hasil-hasil pendidikan juga
belumdidukung oleh sistem pengujian dan penilaian yang melembaga dan independen,sehingga
mutu pendidikan tidak dapat dimonitor secara ojektif dan teratur.Uji bandingantara mutu
pendidikan suatu daerah dengan daerah lain belum dapat dilakukan sesuaidengan yang diharapkan.
Sehingga hasil-hasil penilaian pendidikan belum berfungsiunutk penyempurnaan proses dan hasil
pendidikan.Selain itu, kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan
proses belajar menjadi kaku dan tidak menarik. Pelaksanaan pendidikan seperti ini tidak mampu
memupuk kreatifitas siswa unutk belajar secara efektif. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini
juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran serta pengelolaan
belajar menjadi lebih inovatif.Akibat dari pelaksanaan pendidikan tersebut adalah menjadi sekolah
cenderungkurang fleksibel, dan tidak mudah berubah seiring dengan perubahan waktu
danmasyarakat. Pada pendidikan tinggi, pelaksanaan kurikulum ditetapkan pada penentuancakupan
materi yang ditetapkan secara terpusat, sehingga perlu dilaksanakan perubahankearah kurikulum
yang berbasis kompetensi, dan lebih peka terhadap perkembanganilmu pengetahuan dan
teknologi.Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitastenaga
pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai olehguru dan dosen
tersebut. Dibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas tenaga pengajar pendidikan tinggi di
Indonesia memiliki masalah yang sangat mendasar.Melihat permasalahan tersebut, maka
dibutuhkanlah kerja sama antara lembaga pendidikan dengan berbagai organisasi masyarakat.
Pelaksanaan kerja sama ini dapatmeningkatkan mutu pendidikan. Dapat dilihat jika suatu lembaga
tinggi melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian atau industri, maka kualitas dan mutu dari
peserta didik dapat ditingkatkan, khususnya dalam bidang akademik seperti tekonologi industri.7

2.1.3Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan

Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran pemerataan pendidikan dan
peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah lain yang dinggap penting dalam pelaksanaan
pendidikan, yaitu efisiensi dan efektifitas pendidikan.Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang
dari segi internal pendidikan. Maksudefisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat
dicapai secara efisienatau berdaya guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik
dengantidak menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga
dansebagainya.Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber
daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan
yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana
pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkanlulusan yang diharapkan. Banyaknya
pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan olehkualitas pendidikan yang telah mereka peroleh.
Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan
jenjang pendidikan yangmereka jalani.Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan
dimana hasil yang dicapaisesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika
rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka
pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif.Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk
mengembangkan kualitas SDMsedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya. Dari tujuantersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk menghasilkan
peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan
pendidikantidak akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akanmenghasilkan
lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalahlain seperti
pengangguran.Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan
kulitastenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akanmeghasilkan
lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia kerja.Selain itu, pemantauan
penggunaan dana pendidikan dapat mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien.
Kelebihan dana dalam pendidikan lebih8

Mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang
lebih terorganisir dengan baik juga dapat meningkatkan efektifitas danefisiensi pendidikan.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaatdalam usaha penghematan waktu
dan tenaga.

2.2 Faktor Pendukung Masalah Pendidikan

Masalah pokok pendidikan akan terjadi di dalam dalam bidang pendidikan itusendiri. Jika di analisis
lebih jauh, maka sesungguhnya permasalahan pendidikan berkaitan dengan beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya masalah itu. Adapunfaktor-faktor yang dapat menimbulkan permasalahan
pokok pendidikan tersebut adalahsebagai berikut.1.IPTEK 2.Laju Pertumbuhan Penduduk
3.Permasalah Pembelajaran

2.2.1 IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berdampak pada pendidikan di
Indonesia. Ketidaksiapan bangsa menerima perubahan zaman membawa perubahan tehadap mental
dan keadaan negara ini. Bekembangnya ilmu pengetahuantelah membentuk teknologi baru dalam
segala bidang, baik bidang social, ekonomi,hokum, pertanian dan lain sebagainya.Sebagai negara
berkembang Indonesia dihadapkan kepada tantangan dunia global.Dimana segala sesuatu dapat saja
berjalan dengan bebas. Keadaan seperti ini akan sangatmempengaruhi keadaan pendidikan di
Indonesia. Penemuan teknologi baru di dalamdunia pendidikan, menuntut Indonesia melakukan
reformasi dalam bidang pendidikan.Pelaksanaan reformasi tidaklah mudah, hal ini sangat menuntut
kesiapan SDM Indonesiauntuk menjalankannya.

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan yang sangat pesat akan berpengaruh tehadap masalah pemerataanserta mutu
dan relevansi pendidikan. Pertumbuhan penduduk ini akan berdampak pada jumlah peserta didik.
Semakin besar jumlah pertumbuhan penduduk, maka semakin banyak dibutuhkan sekolah-sekolah
unutk menampungnya. Jika daya tampung suatu9

Sekolah tidak memadai, maka akan banyak peserta didik yang terlantar atau tidak bersekolah. Hal
ini akan menimbulkan masalah pemerataan pendidikan.Tetapi apabila jumlah dan daya tampung
suatu sekolah dipaksakan, maka akanterjadi ketidakseimbangan antara tenaga pengajar dengan
peserta didik. Jika keadaan inidipertahankan, maka mutu dan relevansi pebdidikan tidak akan dapat
dicapai dengan baik.Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, Indonesia dihadapkan kepada
masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Tidak heran jika perencanaan, sarana dan
prasarana pendidikan di suatu daerah terpencil tidak terkoordinir dengan baik. Hal inidiakibatkan
karena lemahnya kontrol pemerintah pusat terhadap daerah tersebut.Keadaan seperti ini adalah
masalah lainnya dalam bidang pendidikan.Keterkaitan antar masalah ini akan berdampak kepada
keadaan pendidikanIndonesia.
2.2.3 Permasalahan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan belajar adalah sesuatu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dalam
kegiatan belajar formal ada dua subjek yang berinteraksi, Yaitu pengajar/pendidik (guru/dosen) dan
peserta didik ( murid/siswa, dan mahasiswa).Pada saat sekarang ini, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan cenderung pasif,dimana seorang pendidik selalu menempatkan dirinya sebagai orang yang
serba tahu.Hal ini akan menimbulkan kejengahan terhadap peserta didik. Sehingga
pembelajaranyang dilakukan menjadi tidak menarik dan cenderung membosankan. Kegiatan belajar
yang terpusat seperti ini merupakan masalah yang serius dalam dunia pendidikan.Guru / dosen yang
berpandangan kuno selalu menganggap bahwa tugasnya hanyalahmenyampaikan materi,
sedangakan tugas siswa/mahasiswa adalah mengerti dengan apayang disampaikannya. Bila peserta
didik tidak mengerti, maka itu adalah urusan mereka.Tindakan seperti ini merupakan suatu
paradigma kuno yang tidak perlu dipertahankan.Dalam hal penilaian, Pendidik menempatkan dirinya
sebagai penguasa nilai.Pendidik bisa saja menjatuhkan, menaikan, mengurangi dan mempermainkan
nilai perolehan murni seorang peserta didik. Pada satu kasus di pendidikan tinggi, dimanaseorang
dosen dapat saja memberikan nilai yang diinginkannya kepada mahasiswatertentu, tanpa
mengindahkan kemampuan atau skill yang dimiliki oleh mahasiswatersebut. Proses penilaian seperti
sungguh sangat tidak relevan.10

Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

2.3

Penanggulangan Masalah Pembelajaran

Penanggulangan masalah pembelajaran ini lebih diarahkan kepada pokok permasalahan pendidikan
di atas.

2.3.1 Gaya Belajar

Untuk menanggulangi masalah pembelajaran ini, diperlukan pelaksanaan kegiatan belajar baru yang
lebih menarik. Gaya belajar dapat dilakukan dalam 3 bentuk, dandilaksanakan pada saat yang
bersamaan. Yaitu belajar secara Somatis, Auditori danVisual.

a.Somatis

Somatic bersal dari bahasa Yunani, yang berarti tubuh. Jadi belajar somatis dapatdisebut sebagai
balajar dengan menggunakan indra peraba, kinestetis, praktis, danmelibatkan fisik serta
menggunakan dan menggerakkan tubuh sewaktu belajar.Dalam pelaksanaan kegiatan belajar pada
saat ini otak merupkan organ tubuh yang paling dominan. Pembelajaran yang dilakukan seperti
merupakan kegiatan yangsangat keliru.Anak-anak yang bersifat somatis tidak akan mampu untuk
duduk tenang. Merekaharus menggerakkan tubuh mereka untuk membuat otak dan pikiran mereka
tetaphidup. Anak-anak seperti ini disebut sebagai “Hiperaktif“. Pada sejumlah anak, sifathiperaktif
itu normal dan sehat. Namun yang dijumpai pada anak-anak hiperaktif adalah penderitaan, dimana
sekolah mereka tidak mampu dan tidak tahu caramemperlakukan mereka. Aktivitas anak-anak yang
hiperaktif cenderung dianggapmengganggu, tidak mampu belajar dan mengancam ketertiban proses
pembelajaran.Dalam satu penelitian disebutkan bahwa “jika tubuhmu tidak bergerak, makaotakmu
tidak beranjak“. Jadi menghalangi gaya belajar anak somatis denganmenggunakan tubuh sama
halnya dengan menghalangi fungsi pikiran sepenuhnya.Mungkin dalam beberapa kasus, sistem
pendidikan dapat membuat cacat belajar anak, dan bukan menggangu jalannya pembelajaran.

b.Auditori

Pikiran auditori lebih kuat dari yang kita sadari. Telinga terus menerusmenangkap dan menyimpan
informasi auditori, dan bahkan tanpa kita sadari. Begitu juga ketika kita berbicara, area penting
dalam otak kita akan menjadi aktif.Semua pembelajaran yang memiliki kecenderungan auditori,
belajar denganmenggunakan suara dari dialog, membaca dan menceritakan kepada orang lain.
Pada11

Saat sekarang ini, budaya auditori lambat laun mulai menghilang. Seperti adanya peringatan jangan
berisik di perpustakaan telah menekan proses belajar secaraauditori.

c.Visual

Ketajaman visual merupakan hal yang sangat menonjol bagi sebagian pesertadidik. Alasaannya
adalah bahwa dalam otak seseorang lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual
daripada semua indra yang lain.Setiap orang yang cenderung menggunakan gaya belajar visual akan
lebih mudah belajar jika mereka melihat apa yang dibicarakan olah guru atau dosen. Peserta didik
yang belajar secara visual akan menjadi lebih baik jiak dapat melihat contoh daridunia nyata,
diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan gambaran mengenai suatukonsep pembahasan.Peserta
didik yang belajar secara visual ini, akan lebih baik jika merekamenciptakan peta gagasan, diagram,
ikon dan gambar lainnya dengan kreasi merekasendiri.

2.3.2 Gaya Mengajar

Pelaksanaan pembelajaran sangat ditunjang oleh keahlian pendidik dalam mengatur suasana
kelasnya. Seringkali dalam proses penyampaian materi, pendidik langsungmengajar apa adanya. Ada
pendidik yang tidak mau memikirkan cara menyampaikanmateri pelajaran yang akan dibahasnya.
Menyampaikan materi bukan hanya sekedar berbicara di depan kelas saja, tetapi suatu cara dan
kemampuan untuk membawakanmateri pelajaran menjadi suatu bentuk presentasi yang menarik,
menyenangkan, mudahdipahami dan diingat oleh peserta didik. Dalam hal ini, komunikasi menjadi
lebih penting. Dengan komunikasi seseorang bisa mengerti dengan apa yang dibicarakan.Komunikasi
yang efektif tidak berarti pasti dan harus dapat menjangkau 100%.Komunikasi yang efektif berarti
mengerti dengan tanggung jawab dalam prosesmenyampaikan pemikiran, penjelasan, ide,
pandangan dan informasi. Dalam komunikasi pembelajaran, sering dijumpai permasalahan, yaitu
masalah mengerti dan tidak mengerti. Jika peserta didik tidak mengerti dengan apa yang
disampaikan pendidik,maka tanggung jawab seorang pendidiklah untuk membuat mereka menjadi
lebihmengerti.Jika dulu pendidik dipandang sebagai sumber informasi utama, maka pada
saatsekarang ini pandangan seperti itu perlu disingkirkan. Sumber-sumber informasi pada12
Abad ini telah menimbulkan kelebihan informasi bagi setiap manusia di muka bumi ini.Informasi
yang tersedia jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal inilah yangmenyebabkan peninjauan
kembali terhadap gaya belajar masa kini.Oleh karena itu peran utama seorang pendidik perlu
diperbaharui. Peran pendidik seharusnya adalah sebagai

Fasilitator

Dan

Katalisator

.Peran guru sebagai fasilitator adalah menfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.
Dalam hal ini, peserta didik harus berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap hasil
pembelajaran. Karena sebagai fasilitator, maka posisi peserta didik dan pendidik adalah
sama.Sedangkan peran pendidik sebagai katalisator adalah dimana pendidik membantuanak-anak
didik dalam menemukan kekuatan, talenta dan kelebihan mereka. Pendidik bergerak sebagai
pembimbing yang membantu, mangarahkan dan mengembangkanaspek kepribadian, karakter
emosi, serta aspek intelektual peserta didik. Pendidik sebagai katalisator juga berarti mampu
menumbuhkan dan mengembangkan rasa cintaterhadap proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajran yang diinginkan dapatterjadi secara optimal.Gaya mengajar seperti ini akan lebih
bermanfaat dalam proses peningkatan mutu,kualitas, efektifitas dan efisiensi pendidikan.13

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

Kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut.1.Dalam usaha
pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak
hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana
pendidikan. Selain itu, perluasankesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan
kebijaksanaanyang penting dalam usaha pemerataan pendidikan.2.Pendidikan (dengan Bidang
terkait) dalam usaha pengendalian laju pertumbuhan penduduk sangat diperlukan. Pelaksaaan
program ini dapatditingkatkan dengan mengakampanyekan program KB dengan sebaik-
baiknyahingga pelosok negeri ini.3.Pelaksanaan program belajar dan mengajar dengan inovasi baru
perluditerapkan. Hal ini dilakukan karena cara dan sistem pengajaran lama tidak dapatditerapkan
lagi.4.Sistem pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan lancar jika kerja samaantara unsur-unsur
pendidikan berlangsung secara harmonis. Pengawasan yangdilakukan pemerintah dan pihak-pihak
pendidikan terhadap masalah anggaran pendidikan akan dapat menekan jumlah korupsi dana di
dalam dunia pendidikan.5.Peningkatan mutu pendidikan akan dapat terlaksana jika kemampuan dan
profesionalisme pendidik dapat ditingkatkan.

3.2 Saran

Adapun saran-saran dalam makalah permasalahan pendidikan ini adalah sebagai berikut.14

1.Perlu dilakukan perubahan yang lebih mengarah pada kurikulum berbasiskompetensi, serta lebih
adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Danteknologi, serta kebutuhan masyarakat pada
saat ini.2.Perlunya ditingkatkan kualitas pendidik dalam usaha Peningkatan mutu pendidikan. Hal ini
dapat dilakukan dengan meggunakan metoda baru dalam pelaksanaan pembelajaran.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikanMakalahini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul“PENDIDIKAN DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH”. Selesainya penyusunan
iniberkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulissampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yangterhormat :1.

Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah memberikantugas, petunjuk, kepada
kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikantugas ini.2.Rekan-rekan kelompok semua di
Universitas Muhammadiyah Metro yangtelah saling membantu dalam menyusun makalah ini.

3.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluargatercinta yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertianyang besar kepada penulis, baik selama mengikuti
perkuliahan maupundalam menyelesaikanm akalahini.Diharapkanmakalahini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentangPendidikan Dalam Lingkungan Sekolah. Kami menyadari
bahwamakalah ini

15

Masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihakyang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaanmakalah ini.Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telahberperan serta dalam penyusunanmakalahini dari awal
sampai akhir. SemogaAllah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.Metro, 23 September
2011Penulis

16

17

DAFTAR ISI

Halaman Judul iIdentitas Kelompok iiKata Pengantar iiiDaftar Isi ivBAB I PENDAHULUAN1.

Latar Belakang 12.

Tujuan Penulisan 1BAB II PEMBAHASAN1.

Macam-Macam Lingkungan Pendidikan 72.


Perbedaan Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah 73.

Kerja Sama antara Keluarga dan Sekolah 94.

Taman Kanak-Kanak sebagai Jembatan antara Keluarga danSekolah 12PENUTUPKesimpulan 16Saran


16Daftar Pustaka 17

18

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang

Kepala sekolah dan guru merupakan faktor yang terpenting dalammenyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannyadiukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena
itu dalam menjalankankepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya dalam
penyelenggaraanpendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff
TU,Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harusberfungsi optimal yang
dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.Masyarakat merupakan kelompok sosial terbesar
dalam suatu negara.Selain di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat pendidikan juga
dapat berlangsung didalam lingkungan sekolah. Pendidikan di dalamlingkungan sekolah tentunya
berbeda dengan pendidikan yang terjadi padalingkungan keluarga dan masyarakat.Masyarakat
sangat berperan penting dalam pengembangan pendidikanseorang anak. Oleh karena itu hendaknya
masyarakat ikut berpartisipasi dalampendidikan anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Antaralingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki keterikatan yang sangatkuat. Karena
masyarakat merupakan pembantu pada proses pematanagnindividu sebagai anggota kelompok
dalam suatu masyarakat.

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pendidikan dalam lingkungan sekolah dan sekitarnya.2. Untuk


mengetahui hubungan antara orang tua dan para guru.3. Untuk menambah wawasan.4.
Untuk mengembangkan cara berfikir ilmiah.5. Untuk mendapatkan solusi dalam belajar di
sekolah dan di lingkungan keluarga.6. Sebagai sarat untuk dalam mengikuti mata kuliah
pengantar pendidikan.

19

20

Scribd

Trusted by over 1 million members


Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

BAB IIPEMBAHASANPENDIDIKAN DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH1.

Macam-Macam Lingkungan Pendidikan

Kita mengetahui bahwa anak-anak telah semenjak lahir sampai menjadimanusia dewasa, menjadi
orang yang berdiri sendiri dan bertanggung jawabsendiri dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau
buruknya suatu hasilperkembangan anak bergantung kepada pendidikan yang diterima anaktersebut
dari berbagai lingkungan pendidikan.Adapun macam-macam lingkungan (tempat) pendidikan
adalah:a. Lingkungan keluarga,b. Lingkungan sekolah,c. Lingkungan kampung,d. Lingkungan
perkumpulan pemuda,e. Lingkungan negara, dan sebagainya.Kelima macam lingkungan tersebut
dapat digolongkan menjadi tiga golonganbesar, yaitu:a. Lingkungan keluarga (lingkungan pertama)b.
Lingkungan sekolah (lingkungan kedua)c. Lingkungan masyarakat (lingkungan ketiga)

2.

Perbedaan Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah

Agar lebih jelas tentang betapa eratnya hubungan antarkedua lingkungantersebut serta saling
mempengaruhi atas pendidikan anak-anak, mari kitaselidiki lebih lanjut.

a. Perbedaan pertama ialah rumah atau lingkungan keluarga, yaknilingkungan pendidikan yang
sewajarnya

21

Perasaan kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada orang tuauntuk mendidik anak-anaknya
timbul dengan sendirinya, tidak dipaksa ataupundisuruh. Perasaan kasihsayang tersebut merupakan
kasih sayang sejati, yangtimbul secara spontan. Anak di dalam keluarga mencurahkan isi hatinya
kepadaorang tuanya, anak merasa satu dengan orang tuanya, tidak merasa asingdengan
keluarganya.Sekolah merupakan buatan manusia yang didirikan oleh pemerintah ataunegara untuk
memenuhi kebutuhan keluarga yang tidak mampu lagi memberibekal kepada anak-anaknya. Guru
sebagai pemberi jasa atau pendidik adalahmerupakan menerima tugas kekuasaan sebagai pendidik
dari pemerintah ataunegara, sedangkan orang tua menerima tugas mendidik dari Tuhan atau
karenakodratnya. Maka dari itu, kasih sayang dari guru berbeda dengan kasih sayangdari orang tua.
Serta hubungan anak kepada guru merupakan sementara (tidakteetap), guru berpindah-pindah dan
berganti-ganti demikian pula murid-muridnya.

b. Perbedaan kedua ialah perbedaan suasana


Kehidupan serta pergaulan dalam kehidupan sehari-hari dalam keluargasenantiasa diliputi oleh kasih
sayang diantara anggota-anggotanya. Merekasaling percaya, mengerti, membantu atau tolong
menolong, dan kasihmengasihi sesamanya. Meskipun sering terjadi perselisihan diantara anggota-
anggota keluarga tersebut, mereka tidak akan memutuskan tali kekeluargaanmereka. Hubungan
persaudaraan tersebut tidak akan putus atau bersifat alami,meskipun mereka saling
berjauhan.Dalam lingkungan keluarga akan merasa bebas dari pada dilingkungansekolah, anak bebas
dalam segala tingkah laku, gerak-gerik, seperti makan,minum, tertawa, tidur,bermain, bekerja, dan
sebagainya. Sedangkan pergaulananak di lingkungan sekolah dibatasi oleh peraturan-peraturan yang
dibuat olehsekolah, anak anak biasanya diharuskan saling mengerjakan tugasnya masing-masing
yang sudah ditetapkan dalam sebuah peraturan dan tidak boleh salingganggu-mengganggu. Maka
dari itu di sekolah anak-anak lebih tidak bebas,lebih terkekang oleh peraturan-peraturan daripada di
lingkungan keluarga.

c. Perbedaan ketiga ialah perbedaan tanggung jawab

22

Anak itu akan akan berkelakuan baik, jujur, sabar, suka menolong,ataukah akan menjadi seorang
curang, pemarah, asosial, dan sebagainya,terutama orang tua dalam memberi tanggung jawab
pendidikan kepadaanaknya-anaknya. Disamping memberi pendidikan watak, orang tua jugamemberi
pendidikan atau kepandaian meskipun secara sederhana. Sedangkanguru lebih memberikan
pendidikan intelek (menambah pengetahuan anak) sertapendidikan keterampilan (skills) yang
berhubungan dengan anak.Sekolah berkewajiban dan bertanggung jawab atas hasil pelajaran
yangtelah diberikan kepada anak-anak, yang umumnya keluarga tidak mampu
untukmemberikannya. Intinya bagi kita bahwa tugas orang tua (keluarga) dan sekolahhampir
bersamaan: keduanya melaksanakan keseluruhan pendidikan dari anak.

3.

Kerja Sama antara Keluarga dan Sekolaha. Mengapa kerja sama antara keluarga dan sekolah itu
penting bagipendidikan

Jika sekolah menghendaki hasil yang baik dari pendidikananak-anakdidiknya, perlulah ada kerjasama
atau hubungan yang erat antara sekolah dankeluarga atau keluarga. Keluarga dan sekolah sama-
sama mendidik anak, baik jasmani maupun rohani; sama-sama melakukan pendidikan keseluruh
darianak. Kita tahu bahwa anak-anak yang kita didik masih akan tetap tinggal dandididik oleh
keluarga, maka akan memperoleh manfaat yang sangat bermanfaatdan berharga jika dalam
mendidik anak-anak, sekolah dapat bekerja samasebaik-baiknya dengan keluarga.Dengan adanya
kerjasama itu, orang tua dapat memperolehpengetahuan dan pengalaman dari guru dalam hal
mendidik anak-anak, sekolahdapat bekerja sama-sama dalam mendidik anak dengan keluarga.
Keterangandari orangtua sangat penting bagi para guru-guru dalam menjalankan tugasnyauntuk
mendidik dalam watak dan pendidikan terhadap murid-muridnya.Demikian orang tua murid dapat
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapimurid di sekolah. Orang tuanya dapat mengetahui
apakah anaknya itu rajin,malas, bodoh, pintar, suka mengantuk dan sebagainya.

23
Kewajiban sekolah tentu saja bukan hanya mengajar (dalam arti mengisiotak anak dengan pelajaran-
pelajarn atau ilmu pengetahuan saja) tapi jugaberusaha membentuk pribadi anak menjadi manusia
yang berwatak baik. Olehsebab itu, sekolah dengan diplopori oleh kepala sekolah bersama
pembantu-pembantunya, mencari usaha agar mengadakan kerja sama dan hubunganyang erat
dengan orang tua murid.

b. Bagaimanakah cara-cara untuk mempererat hubungan dan kerja samaantar sekolah dan keluarga?

Untuk memberi gambaran bahwa tidak sedikit usaha-usaha yang dapatdilakukan sekolah untuk
mengadakan kerja sama, di bawah ini kami berikancontohnya.

1) Mengadakan pertemuan dengan orang tua pada hari penerimaan murid baru.

Setiap tahun sekolah selalu mengadakan pendaftaranuntuk menerima muridbaru. Kesempatan itu
membuka peluang guru untuk berkomunikasi denganorang tua.

2) Mengadakan surat-menyurat antar sekolah dengan orang tua atau keluarga.

Surat sangat berharga, surat dapat digunakan untuk perbaikan perilaku anakyang disampaikan
melalui suran yang akan diserahkan kepada orang tua. Surat juga berguna seperti surat-menyurat
peringatan dari guru kepada orang tua jikaanaknya perlu lebih giat, sering membolos, dan lain-lain.

3) Adanya daftar nilai atau rapor.

Sekolah dapat meminta orang tua jika hasil rapor anaknya kurang bagus atausebaliknya jika anaknya
memperoleh keistimewaan dalam suatu mata pelajaran,agar lebih giat untuk mengembangkan
bakatnya.

4) Kunjungan guru kerumah orang tua muid, atau sebaliknya kunjungan orang tua murid ke
sekolah.

Kunjungan guru kerumah orang tua sangat diperlukan, misalnya untukmembicarakan kesulitan-
kesulitan yang dialami di sekolah terhadap anak-anaknya. Kepala sekolah dapat mengirimkan surat
kepada orang tua untukdatang ke sekolah bilamana ada sesuatu tentang anaknya, yang perlu
ditanyakan atau dibicarakan di sekolah bersama-sama dengan guru.

24

5) Mengadakan perayaan, pesta sekolah atau pameran-pameran hasil karyamurid-murid.

Pada umumnya, pada akhir tahun biasanya ada acara kenaikan kelas atauperpisahan kelas yang
sudah lulus untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya.Sekolah dapat mempertunjukkan kepandaian
atau kecakapan para muridnyauntuk tampil agar orang tua senang dengan pertunjukan tersebut,
dengandemikian orang tua dapat menyaksikan sendiri bagaimana kecakapan-kecakapan para anak-
anaknya.

6) Mendirikan perkumpulan orang tua murid dan guru (POMG).

Sekolah dapat membuat pertemuan-pertemuan antara guru dengan orang tuamurid untuk
menyelesaikan masalah-masalah mendidik anak yang masihbanyak kesalahan orang tua terhadap
cara mendidik anaknya.Akan tetapi, setiap sekolah dapat memberi batasan-batasan yang tegas
antarafungsi atau pekerjaan sekolahsebagai instansi pemerintah yang mempunyaihierarki sendiri.
4.

Taman Kanak-Kanak sebagai Jembatan antara Keluarga dan Sekolaha. Pelopor/pendiri taman kanak-
kanak

Bawasanya anak itu adalah anak, dan harus diperlakukan seperti anak,masih banyak terdapat
kesalahan umum yg dilakukan orang tua dalam mendidikanak-anaknya. Cara mendidik dan mengajar
anak-anak, baik dirumah maupundisekolah masih banyak yang mengecewakan. Anak-anak dituntut
sejakkecilnya harus berlaku seperti kelakuan-kelakuan yang di jalankan oleh orangdewasa; dimarahi,
diberi nasihat, dan disuruh mengerjakan pekerjaan sepertiyang biasa dilakukan oleh orang dewasa,
meskipun sebenarnya belum sesuaidan belum waktunya. Tidak diinsafi bahwa anak itu sebenarnya
anak dan bukanorang dewasa dalam bentuk kecil. Kemauan, perasaan, dan keinginan anakberbeda
dengan orang dewasa. Benar pula bahwa anak harus dilatih dandibiasakan melakukan segala
sesuatu yang nantinya dapat dipergunakansebagai bekal hidupnya sebagai orang dewasa, tetapi
pandangan bahwapengajar dan pendidik yang diberikan kepada anak itu harus disesuaikandengan
perkembangan jasmani dan rohani anak itu, kurang diperhatikan.Barulah setelah Rousseau (1712-
1778) mengemukakan pendapat tentangpendidikan anak-anak dalam bukunya,

Emile

, orang mulai mengenal bahwa

25

Anak itu sebenarnya berlainan dengan orang dewasa, dan harus diperlakukansecara berlainan pula.
Orang dewasa dapat mengerti dan dapat melayanikebutuhan-kebutuhan anak itu jika ia mau
menyelami apa yang hidup dalam jiwanya dan mengetahui bagaimana perkembanganya.Salah
seorang pelopor terbesar dalam dunia pendidikan yang telahmempelopori perbaikan dan
pelaksanaan dalam

Cinta

Dan

Kasih sayang

Terhadap anak-anak itu F. W. A. Frobel.Frobel seorang ahli didik bangsa Jerman, yang disebut juga
sebagai BapakTaman Kanak-Kanak, dilahirkan di Oberweiszbach pada tanggal 21 April 1782dan
meninggal dunia pada 21 Juni 1852 di Liebenstein.Semasa kecilnya, ia adalah seorang anak yang
sungguh-sungguh sangatmenderita. Kepahitan hidup dan penderitaan batin itulah yang selalu
dialaminya. Ayahnya seorang pendeta. Ibunya meninggal dunia sembilan bulansetelah ia dilahirkan.
Kemudian, ia diasuh oleh ibu tirinya yang sangat kejamdan menyia-nyiakan dia, bahkan tidak
diakuinya sebagai anak suaminya.Frobel mencurahkan kehidupan dan hidupnya bagi kebahagian
anak-anak.Ia mendirikan taman kanak-kanak (Kinder Garten) di Blankenburg (1839-1840)yang
sampai sekarang terkenal ke seluruh dunia. Karena pengalaman danpenderitaan nya itu pulalah
maka ia mengajukan semboyanya yang terkenal;

Marilah kita hidup bagi anak

. Anjuran yang terkenal di sekolahnya dalammendidik anak-anak, yaitu


Friede, Freude

, dan

Freiheit

(damai, gembira, danmerdeka), sesuai sekali dengan kebutuhan perkembangan anak-


anak.Jadi,semua harus kita dasarkan pada kekuatan perbuatan itu, kita biarkantumbuh dari
situ,supaya tiap-tiap perbuatan dapat mengajar anak itumenguatkan, menjadikan, dan menghasilkan
didalam dirinya sendiri

. Hidup -berbuat- mengetahui

, ketiganya hendaklah menjadi satu dalam kehidupanmanusia, dan terutama didalam


pendidikan.Demikianlah, serba singkat telah kita kemukakn tokoh pendiri taman kanak-kanak dan
sedikit gambaran tentang cita-cita pendidiknya.

b. Manfaat taman kanak-kanak

Manfaat TK itu antara lain dapat kita lihat dari tujuan Frobel mendirikan

Kindergarten

, yaitu:

26

1.

Memberikan pendidikan yang lengkap kepada anak-anak usia 3 sampai 6 tahunsesuai dengan
perkembangan yang wajar.2.

Memberi pertolongan dan bimbingan kepada para ibu dalam mendidik anak-anaknya.

3.

Mendidik dan menyiapkan para calon ibu

Dalam teori praktik untuk menjadipemimpin kindergarten dan untuk tugasnya sebagai ibu
dikemudian hari.Untuk lebih memperluas pengertian, marilah kita uraikan lebih lanjut manfaatdan
keuntungan-keuntungan dengan adanya TK itu.1)

Keuntungan sosiologis,

Dengan adanya TK dapat membantu meringankanbeban orang tua, terutama dalam cara-cara
mendidik anak-anaknya. Di simpingitu pula, orang tua dapat memperoleh pengetahuan dan dapat
meniru ataumenuruti petunjuk-petunjuk bagaimana cara-cara yang dilakukan ataudianjurkan guru-
guru TK dalam mendidik anak-anaknya.2)
Keuntungan psikologis

, anak-anak yang bersekolah di TK mulai belajar bergauldengan anak-anak lain. Dengan begitu, anak-
anak belajar mematuhi peraturan,mulai belajar bekerja dan bertanggung jawab, dan menjadi tidak
pemalu danpenakut.Perkembangan tubuh dan fungsi-fungsijiwa tersebut membantu anak-
anakdalam pertumbuhannya ke suatu arah yang penting, yang disebut

Matang untuk bersekolah.

d. Matang untuk bersekolah

Yang dimaksud dengan matang untuk bersekolah di sini ialah bilamana anak itutelah dapat dan
sanggup di masukkan ke kelas 1 SD. Dalam hal ini ada dua halkematangan, yaitu: matang untuk
bersekolah dan matang untuk belajar.

1)

Matang untuk bersekolah

a.

Anak telah mempunyai sedikit kesadaran akan kewajiban dan pekerjaan.b.

Minat anak talah tertuju kedunia luar. Artinya, tidak hanya dirinya sendiri sajayang menjadi pusat
perhatian.c.

Perasaan inteleknya telah berkembang, maksudnya anak ingin mengetahuisesuatu yang belum
diketahuinya.d.

Perasaan sosialnya juga telah berkembang, maksudnya anak ingin bertemanlebih banyak daripada
anggota-anggota keluarganya sendiri.

27

e.

Kemudian yang tidak boleh di lupakan ialah pertumbuhan badan dan kesehatananak telah cukup
dan sanggup untuk menjalani tugas-tugaas bersekolah.

2)
Matang untuk belajar

Selain syarat-syarat yang telah disebutkan diatas, masih ada syarat lainyang harus dimiliki oleh anak
agar agar dapat menjalankan tugasnyabersekolah, yaitu:a.

Fungsi-fungsi jiwa anak yang sangat di perlukan untuk menerima pelajaran-palajaran di kelas 1 SD
hendaknya sudah berkembang secukupmya , sepertidaya ingatnya, pendengarannya, fantasinya dan
fungsi bicaranya.b.

Anak-anak hedaknya telah cukup mendap pengalaman-pengalaman dari duniasekitar, yang perlu
diperginakan sebagai dasar untuk menerima pelajaranpermulaan.Jika syarat-syarat yang telah
diuraikan di atas itu masih ada yang kurang ataubelum dimilikinya, anak akan mengalami kesukaran-
kesukaran dalammenjalankan tugas sekolahnya, bahkan mungkin anak itu dapat kita katakanbelum
matang untuk berselokah.

28

29

Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial

Cancel Anytime.

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Share on Facebook, opens a new windowShare on Twitter, opens a new windowShare on LinkedIn,
opens a new windowShare with Email, opens mail clientCopy Text

You might also like

Makalah pengantar pendidikan

Makalah pengantar pendidikan

Maria febriani

Permasalahan Aktual Pendidikan Dan Penanggulangannya Di Indonesia

Permasalahan Aktual Pendidikan Dan Penanggulangannya Di Indonesia

Yayan Heryana

Gaya Elektrostatis

Gaya Elektrostatis

Stephani Tanius

Magazines

Podcasts

Sheet Music

Isi Makalah Laju reaksi

Isi Makalah Laju reaksi

Basri Gokil

Power Point Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan

Power Point Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan

Sumadiyasa

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN

Raditho
7 Hukum Newton 2

7 Hukum Newton 2

Izazi

Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia

Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia

Didin Lasaudju

Bab 13 Gerak Harmonik Sederhana

Bab 13 Gerak Harmonik Sederhana

Arif Tunggal Pagar Alam

Asas Pokok Pendidikan Dan Penerapannya

Asas Pokok Pendidikan Dan Penerapannya

Ozzy Sescioriza

Pengantar Pendidikan.pdf

Pengantar Pendidikan.pdf

Profesor Aan XHacker

Makalah laju reaksi

Makalah laju reaksi

Gitatnhy

Show more

Footer menu

Back to top

About

About Scribd

Press

Our blog

Join our team!

Contact us

Invite friends

Gifts

Scribd for enterprise

Legal
Terms

Privacy

Copyright

Cookie Preferences

Support

Help / FAQ

Accessibility

Purchase help

AdChoices

Publishers

Social

Instagram

Instagram

Twitter

Twitter

Facebook

Facebook

Pinterest

Pinterest

Get our free apps

Books

Audiobooks

Magazines

Podcasts

Sheet Music

Documents

Snapshots

Directory

Language:

English
Copyright © 2021 Scribd Inc.

What is Scribd?Expand section What is Scribd?

Millions of titles at your fingertips

Only Rp70,000/month. Cancel anytime.

Read free for 30 days

Learn more

Quick navigation

Home

Books

Audiobooks

Documents

, active

Anda mungkin juga menyukai