Anda di halaman 1dari 4

3.

1 Lokasi dan waktu penelitian

Penulis melakukan Penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang di


dilakukan dirumah masing-masing responden mulai pada tanggal 30 Desember s/d
11 Januari 2021 yang beralatkan dirumah masing-masing responden.

3.2 Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif."Penelitian kuantitatif ialah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial
berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur
dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah
generalisasi prediktif teori tersebut benar (Creswel, 1944). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey"yang menggunakan kuesioner. Penelitian
survei dapat dilakukan di sekitar satu kelompok secara khusus atau digunakan untuk
membandingkan beberapa kelompok. Ketika melakukan penelitian survei, penting
agar orang yang ditanyai dijadikan sampel secara acak. Ini memungkinkan
penemuan yang lebih akurat di seluruh spektrum responden yang lebih besar. Disini
peneliti ingin mengetahui sebuah variabel atau konsep apakah yang dapat
mempengaruhi variabel lainnya. Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti
adalah"pengaruh media sosial terhadap komunikasi masyarakat.

3.3 Populasi dan Sampel"

3.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-


individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut
dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi,
benda-benda, dst (Djarwanto, 1994: 420). Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya, khususnya masyarakat
yang ada di kontak whatsapp peneliti.
3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti.
Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan
bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel (Arikunto (2006:
131)). Metode penarikan sampel yang dugunakan antara lain yaitu teknik
nonprobability sampling. "Non probability sampling adalah teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan
atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi atau setiap unsur
untuk dipilih menjadi sebuah sampel (Sugiyono (2016)). Teknik
nonprobability sampling yang digunakan peneliti adalah sampling
incidental. Teknik sampling incidental menurut Sugiyono (2009:96)
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data. Pertimbangan peneliti untuk mendapatkan sampel tersebut
yaitu sesuai dengan kriteria usia dalam penggunaan media sosial.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin.
Berikut penjelasan mengenai rumus Slovin: "

100
2 = 50 orang
1+ 100(0.1)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka pengambilan sampel yang


dilakukan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap komunikasi
masyarakat minimal 50 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 55
orang untuk dijadikan responden karena lebih banyak reaponden maka
akan lebih baik hasil dalam pengambilan keputusan. "

3.4 Data Penelitian"

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder."
3.4.1 Jenis dan Sumber Data"

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data


kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui
kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau
pengamatan langsung di lapangan (Sugiyono (2016: 225)). Peneliti
menggunakan bentuk kuesioner tertutup karena secara alternatif
jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti dan"memudahkan
peneliti untuk mengkoding data dan menganalisanya. Peneliti
menyebarkan kuisioner kepada masyarakat yang"menggunakan media
sosial untuk berkomunikasi dimasa pandemi saat ini.

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada Data ini
digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu
dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain
sebagainya (Hasan (2002: 58)). Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan"pengaruh media sosial
terhadap komunikasi masyarakat di era di gital pada masa pandemi.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil


penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan
data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan
reabilitas instrumen, dan kualitas pengumpulan berkenaan dengan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
(Sugiyono, 2015:193)."Berikut adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini :

1. Kuesioner atau angket"


Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono,
2005:162). Kuesioner akan dibagikan secara langsung kepada
responden yaitu masyarakat yang"ada di kontak whatsapp peneliti
yang sudah sering menggunakan media sosial dan yang berumur
sesuai dengan kriteria peneliti. Dalam pengambilan sampel, peneliti
menggunakan 55 orang sampel berdasarkan jumlah minimal sampel
menurut rumus slovin bahwa dari 100 populasi yaitu 50 orang."

3.5 Validitas dan Reliabilitas "

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan
objektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan
reliabel, pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara benar. Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitian."Instrumen penelitian adalah
alat yang digunakan untuk merekam keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis,
umumnya secara kuantitatif. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya
digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Lebih jauh, dikatakan
bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk
atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan (Suryabrata (2008)).

3.5.1 Uji validasi

Validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa yang


seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat
ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji
validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat
ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur (Sugiharto
dan Sitinjak (2006)).

Anda mungkin juga menyukai