Anda di halaman 1dari 7

 6 tuntutan reformasi:

1. Tegakkan Supremasi hokum


2. Pemberantasan KKN
3. Adili Soeharto dan Kroninya
4. Amandemen UUD 1945
5. Cabut Dwifunsi abri
6. Otonomi daerah
 Komisi HAM PBB tersebut berhasil menyelesaikan rancangan Kovenan sesuai
dengan keputusan Majelis Umum PBB pada 1951, dan setelah dilakukan
pembahasan Pasal demi Pasal, pada akhirnya Majelis Umum PBB melalui
Resolusi No.2200 A (XXI) mengesahkan International Covenant on Civil and
Political Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), dan
Optional Protocol to the International Covenant on Civil and Political Rights
(Opsional Protokol Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik secara
bersama-sama pada 16 Desember 1966 dan berlaku pada 23 Maret 1976.
 Pasal 33 menganut asas kerakyatan
 Latar Belakang Sarekat Islam
1. Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina.
2. Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan
kekuatannya
3. Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
 Tujuan Sarekat Islam (cokroaminoto)
1. Mengembangkan jiwa dagang.
2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat
rakyat.
4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
5. Hidup menurut perintah agama islam.
 Kongres pemuda 1 di Batavia (Jakarta) 30 April - 2 Mei 1926. diketuai oleh
Muhammad Tabrani. kongres pemuda 2 27-28 Oktober 1928, dan keputusannya
dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ketua Kongres Pemuda II dipimpin oleh
Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan wakilnya Joko Marsaid (Jong Java). Dan,
penyelenggaraan kongres pemuda hari pertama di gedung Katholikee jongelingen
Bond (Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di
Medan Merdeka Utara Nomor 14).
 Pasal 6 UUD 1945 di amandemen dengan alasan “Menghapus Diskriminasi
terhadap warga negara jika ingin menjadi Presiden”
 Pada masa pergerakan Nasional, para pelajar Indonesia banyak melakukan
gerakan Nasionalisme dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di berbagai
bidang. Ki. Hadjar Dewanara adalah salah pelajar Indonesia yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dia adalah salah satu pendiri oganisasi
Indische Partij. Beliau adalah tokoh nasionalis yang memperjuangkan bangsa
Indonesia di bidang Pendidikan. Peran Ki Hajar Dewantara dalam memajukan
pendidikan Indonesia pada awal kemerdekaan adalah:
1. Membuat semboyan Tut Wuri Handayani dalam dunia Pendidikan.
2. Membuat Tujuan Pendidikan Mendirikan sekolah Taman Siswa.
3. Membuat berbagai karya tulis di Bidang Pendidikan.
4. Menciptakan teori Trikon dalam metode pengajaran dan penyampaian di dunia
Pendidikan.
5. Menciptakan Trisentra Pendidikan, menjelaskan kriteria tempat dalam
mengajar pendidikan.
6. Mendorong semanga Anti Kolonial
Pada masa pergerakan Nasional, para pelajar Indonesia banyak melakukan
gerakan Nasionalisme dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di
berbagai bidang. Ki. Hadjar Dewanara adalah salah pelajar Indonesia yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dia adalah salah satu pendiri
oganisasi Indische Partij. Beliau adalah tokoh nasionalis yang
memperjuangkan bangsa Indonesia di bidang Pendidikan.
 Mohammad Hatta memiliki beberapa peranan didalam melakukan pertahanan dari
kemerdekaan, yaitu:
1. Melakukan pementukan Perhimpunan Indonesia.
2. Menjadi seorang pemimpin dari Putera, yaitu Pusat Tenaga Rakyat.
3. Menjadi seorang anggota Panitia Sembilan yang dimana melakukan
perumusan terhadap Piagam Jakarta.
4. Menjadi orang yang bersama dengan Ir. Soekarno ketika melakukan
penandatanganan terhadap naskah Proklamasi yang dimiliki oleh
kemerdekaan bangsa Indonesia.
5. Menjadi seorang pemimpin dalam melaksanakan Konferensi Meja Bundar
untuk pihak Indonesia di Den Haag, Belanda.
6. Pada tnaggal 27 Desember 1945, melakukan penandatanganan terhadap
kedaulatan yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia.
7. Melakukan pendampinghan terhadap Ir. Soekarno yang dimana menjadi
seorang wakil presiden pertama dari Republik Indonesia.
 Serikat politik Indonesia yakni sebagai mempersatukan dalam semua kekuatan
dalam nasional. Konsentrasi Nasional dalam rapat manajemen besarnya dari 18
hingga 19 Maret 1939. Dalam sebuah tujuan GAPI merupakan sebagai menuntut
dalam pemerintah Belanda agar Indonesia memiliki parlemen sendiri, sehingga
GAPI mempunyai sebuah slogan parlemen Indonesia
 krisis moneter yang di alami indonesia sejak tahun 1997-1998, ini di tandai dengan
melemahnya nilai tukar rupiah yang sangat drastis. di sebabkan oleh faktor internal
dan eksternal.
 Sejarah Amandemen UUD 1945 pertamakali dilakukan pada 21 oktober 1999 (Bj
Habibi), kemudian tahun 18 agustus 2000 (Abdurrahman Wahid), 9 november
2001 (Megawati Soekarnoputri), dan 11 agustus 2002 (Megawati Soekarnoputri).
 Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena :
1. pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada
kenyataannya bukan di tangan rakyat),
2. kekuasaan yang sangat besar pada Presiden,
3. adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan
multitafsir),
4. kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang
belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
 Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi
negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan
perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
 Pengukuhan batik sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Intangible
Cultural Heritage of Humanity). Selain hal itu, batik juga mendapatkan sertifikat
pengesahan sebagai representasi budaya Indonesia
 Mengacu pada Peraturan MK Nomor 01/PMK/2003 tentang Tata Cara Pem ilihan
Ketua dan Wakil Ketua MK, beginilah pemilihan itu bakal dilakukan:
1. Setiap hakim MK berhak untuk memilih dan dipilih menjadi Ketua MK.
2. Rapat pemilihan Ketua MK akan dipimpin oleh Wakil Ketua MK. Apabila Wakil
Ketua MK berhalangan hadir, maka rapat pemilihan Ketua MK akan dipimpin
oleh hakim MK yang usianya tertua.
3. Rapat harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh tujuh hakim, apabila belum
terpenuhi rapat ditunda hingga dip enuhinya kuorum.
4. Pemilihan Ketua MK diusahakan melalui musyawarah mufakat untuk mencapai
aklamasi. Apabila aklamasi tidak tercapai, maka pemilihan Ketua bisa
dilakukan dengan pemungutan suara.
5. Ketua MK terpilih harus mendapatkan dukungan sekurang-kurangnya lebih dari
separuh hakim MK yang hadir.
 Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang
ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang
Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan
ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for
Indonesia, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Perjanjian ini
diadakan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun
1946. Perjanjian ini berisi batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang
disebut Garis Van Mook.
 Perumusan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dilakukan oleh Mpu Tantular.
*Bhinneka Tunggal Ika adalah* semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada
lambang negara Indonesia sebagai dasar Negara Indonesia. Frasa ini berasal dari
bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah "Berbeda-beda tetapi tetap satu".
*Semboyan ini digunakan untuk* menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Prinsip-prinsip pada Bhinneka Tunggal Ika adalah :
1. *Common Denominator* Yaitu mencari sebuah persamaan dalam perbedaan-
perbedaan di dalam agama, sehingga semua rakyat dapat hidup di dalam
keanekaragaman dan kedamaian dengan adanya kesamaan di dalam
perbedaan tersebut. *Bersifat Inklusif* Yaitu segala kelompok yang ada
haruslah saling memupuk rasa persaudaraan, kelompok mayoritas tidak
memperlakukan sebuah kelompok minoritas ke dalam posisi terbawah, tetapi
haruus hidup berdampingan satu sama lain.
2. *Bersifat universal dan menyeluruh* Maksudnya setiap individu dilandasi oleh
adanya rasa saling mencintai, rasa saling menghormati, saling mempercayai,
dan rukun antar sesama.
3. *Bersifat Konvergen* Maksudnya setiap masalah harus dicari satu titik temu
yang bisa membuat semua kepentingan menjadi satu.
 HOS Cokroaminoto berperan besar sebagai Guru Bangsa dan sebagai seseorang
yang Mengsolidasikan Elit. Peran terbesar HOS Tjokroaminoto dalam pendidikan
adalah dalam hal menyiapkan para pendiri bangsa. HOS Tjokroaminoto sampai
dijuluki sebagai guru bangsa, karena perannya yang besar dalam menyiapkan
para pemuda tersebut. Peran HOS Tjokroaminoto lainnya di bidang pendidikan
adalah pandangannya tentang pendidikan. Bagi HOS Tjokroaminoto, pendidikan
bukan sekedar persekolahan. Tetapi pendidikan adalah tentang berbagi dan
menyalurkan berbagai kemampuan yang kita miliki kepada orang lain, dengan
tujuan untuk mendapatkan ilmu baru. Bagi HOS Tjokroaminoto, semua orang
adalah guru
 Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan.
Otonomi daerah (Otoda) ditetapkan oleh presiden dalam bentuk Peraturan Daerah
(PERDA)
 Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 12/2011
(yang menggantikan UU No. 10/2004) tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan:
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Aceh, serta
Perdasus dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.
7. Peraturan Desa
 Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22
tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama
calon Hakim Agung
 Pelopor Pancasila dalam Kelompok Anggota Sembilan terbentuk pada 1 Juni 1945
yang diambil dari suatu panitia kecil ketika sidang BPUPKI yaitu :
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3. Alexander Andries Maramis (Anggota)
4. Abiekoesni Tjokrosoejoso (Anggota)
5. Abdoel Kahar Moedzakir (Anggota)
6. Agus Salim (Anggota)
7. Achmad Soebardjo (Anggota)
8. Wahid Hashim (Anggota)
9. Moh. Yamin (Anggota)
 Hasil Sidang BPUPKI Pertama:
sidang ini memutuskan untuk membentuk panitia kecil beranggotakan 9 orang
yang diketuai Ir. Soekarno. Melalui beberapa pertemuan, panitia ini akhirnya
mengeluarkan suatu rumusan dasar negara yang kelak disebut sebagai Piagam
Jakarta.
 Teuku Umar adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Tercatat, pria yang
diyakini memiliki taktik unik melawan penjajah ini pernah memimpin perang gerilya
di Aceh sejak tahun 1873 sampai 1899. Teuku Umar sendiri merupakan keturunan
Minangkabau. Kakeknya, Datuk Makdum Sati, dikenal berjasa terhadap Sultan
Aceh. Teuku Umar adalah pahlawan kemerdekaan indonesia yang berjuang
dengan cara berpura-pura bekerja sama dengan Belanda. Ia melawan Belanda
ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak
 Gerakan 3A Jepang Tiga A adalah propaganda Kekaisaran Jepang pada masa
Perang Dunia 2 yaitu "Jepang Pemimpin Asia", "Jepang Pelindung Asia" dan
"Jepang Cahaya Asia". Gerakan Tiga A didirikan pada tanggal 29 April 1942.
 Tujuan Gerakan 3A :
1. Untuk menarik Simpati Rakyat Indonesia.
2. Memberi Jaminan kpd Rakyat Indonesia
3. Meyakinkan bangsa Indonesia bahwa Jepang Negara terkuat di Asia
4. Memberi peluang bagi pemimpin Indonesia dalam pemerintahan
5. Menarik simpati para pemimpin pergerakan nasional Indonesia.
 Tokoh2 dalam 3A: 1. Hithosi Shimizu 2. Syamsuddin 3. Ir. Soekarno 4. Moh. Hatta
5. Ki Hajjar Dewantoro 6. H. Mas Manshur
 Peristiwa Peniwen merupakan salah satu peristiwa yang terjadi di Desa Peniwen
Kec. Kromengan Kab. Malang pada saat dahulu di jaman Perjuangan, dimana saat
anggota PMR Indonesia yang tengah menolong pasien yang terluka dibantai oleh
Pasukan KNIL (Belanda) secara membabi Buta, karena mereka dianggap sebagai
mata-mata musuh yang sedang diobati lukanya oleh Anggota Kesehatan termasuk
yang tergabung dalam PMR Indonesia yang berada di Desa Peniwen Kec.
Kromengan Kab. Malang, Jawa Timur.
 Kesatuan Pertahanan Keamanan yang digariskan dalam Wawasan Nusantara
mengandung arti
1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu perikehidupan bangsa yang serasi,
tingkat kemajuannya sama, merata dan seimbang
2. Bahwa kekayaan wilayah nusantara secara potensial dan efektif merupakan
modal milik bersama bangsa, dimana keperluan hidup rakyat sehari-hari harus
tersedia merata di seluruh wilayah tanah air
3. Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum
nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional
4. Bangsa Indonesia mempunyai satu kesatuan ideologi dan pemahaman yaitu
Pancasila dan UUD 1945
5. Bahwa ancaman terhadap satu pulau, merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara
 Suasana kebatinan atau cita cita hukum dasar negara republik indonesia
terangkum dalam Empat pokok pikiran pembukaan uud 1945
 Dalam kebijakan nasional, pejabat pemerintah tingkat daerah berkewajiban
menetapkan kebijakan "Teknis Operasional" berupa Peraturan Daerah dan
peraturan lainnya karena sejak otonomi Daerah diberlakukan Daerah punya
kewenangan menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan lainnya untuk
mengatur daerahnya sepanjang aturan tersebut tidak bertentangan dengan aturan
yang lebih tinggi misalnya peraturan presiden.
 Kesatuan pertahanan keamanan yang digariskan dalam wawasan nusantara
mengandung arti ancaman terhadap satu pulau merupakan ancaman terhadap
seluruh bangsa dan negara.
 Kedudukan wawasan nusantara, adalah
1. Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa dan dasar negara.
2. UUD 1945 merupakan landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
3. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
4. GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan operasioal.
 Fungsi wawasan nusantara, sebagai berikut :
1. Untuk wawasan pembangunan
2. Untuk konsep ketahanan nasional
3. Untuk wawasan pertahanan dan keamanan negara
4. Untuk wawasan kewilayahan
 Implementasi wawasan nusantara di berbagai bidang, yaitu :
Bidang Politik
1. Pelaksanaan pemilu yang sesuai dengan demokrasi dan keadilan.
2. Hukum di Indonesia merupakan pedoman dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Menjaga dan mengembangkan sikap plurarisme dan HAM untuk
mempersatukan keberagaman di Indonesia.
Bidang Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi yang seimbang dan adil di setiap daerah Indonesia.
2. Partisipasi masyarakat Indonesia memiliki pengaruh besar bagi pembangunan
ekonomi.
Bidang Sosial
1. Upaya pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia.
2. Menjaga keberagaman Indonesia, baik segi budaya, bahasa, dan status sosial.
Bidang Pertahanan dan Keamanan
1. Meningkatkan kedisiplinan diri, memelihara lingkungan sekitar, dan
melaporkan berbagai hal yang mengganggu keamanan kepada aparat yang
berwenang.
2. Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas dalam diri anggota masyarakat
3. Membangun sarana dan prasarana bagi kegiatan pengamanan wilayah
Indonesia
 Tindakan yang diambil Indonesia terkait kasus penyulingan minyak di wilayah laut
Indonesia oleh Malaysia* Konflik batas wilayah perairan laut maupun udara antara
Indonesia-Malaysia selama ini dipicu faktor overlapping claim (klaim tumpang
tindih) area. Indonesia selama ini mengklaim *Blok Ambalat* dari sisi ketentuan
Konvensi Hukum Laut International atau United Nations on Convention Law of Sea
(UNCLOS) 1982 tentang Perjanjian Laut International. Sementara Malaysia
memakai rujukan peta 1979 sebagai hasil putusan sepihak
 Dalam menyatakan Perang, atau damai, Presiden harus meminta persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat
 Hubungan antara Pancasila dan proklamasi kemerdekaan adalah Proklamasi
Kemerdekaan melahirkan nilai-nilai luhur Pancasila
 Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas
Persetujuan DPR
 Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (MA). Sedangkan dalam memberi amnesti dan abolisi presiden
harus memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
 Tokoh yang mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup
soekarno dan hatta atas nama bangsa Indonesia adalah SUKARNI
 Latar belakang dibentuknya panitia kecil dalam sidang pertama BPUPKI dengan
agenda perumusan dasar negara ialah karena Sampai berakhirnya sidang
pertama BPUPKI belum diperoleh kesepakatan tentang rumusan dasar negara

Anda mungkin juga menyukai