Anda di halaman 1dari 8

Tugas Ke- 10

Metode Perancangan Arsitektur

Disusun Oleh :

Nama : REZU ATTALA NOVAL


Nim : 142020016
Dosen Pengasuh : Reny Kartika Sary, S.T., M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2021/2022
Metode Mind Mapping
Suatu cara mengembangkan kegiatan berpikir
serta menangkap berbagai pikiran dalam berbagai
sudut. Pengertian Mind Mapping juga akan
mengarah pada cara bagaimana mengasah cara
berpikir yang divergen dan kreatif. Mind Mapping
atau peta konsep sebagai alat berpikir organisasional
yang akan membantu seseorang menempatkan
informasi dalam otaknya
kemudian mengambil informasi tersebut kapanpun ia membutuhkannya.

Mind Mapping juga akan memudahkan perencanaan, komunikasi, mengasah kreatifitas,


membantu menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan
pikiran, membantu mengingat dengan baik, serta membuat proses belajar menjadi lebih
efisien. Tony Buzan mengusulkan menggunakan struktur dasar Pemetaan Pikiran sebagai
berikut :

 Mulai dari tengah dengan gambar Tema, gunakan minimal 3 warna.


 Gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi diseluruh Peta Pikiran yang dibuat.
 Pilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecil .
 Tiap kata/gambar harus sendiri dan mempunyai garis sendiri.
 Garis-garis itu saling dikaitkan, mulai dari tengah yaitu gambar Tema Utama.
 Garis bagian tengah tebal, organis, dan mengalir dari pusat keluar, menjulur seperti
akar, atau pancaran cahaya.Buat garis sama panjangnya dengan gambar/kata.
 Gunakan warna – kode rahasia sendiri di peta pikiran yang dibuat.
 Kembangkan gaya penuturan, penekanan tertentu, dan penampilan khas di Peta
Pikiran yang dibuat. Jadi peta pikiran setiap orang tidak harus sama, meskipun tema
yang dibahas sama.
 Gunakan kaidah asosiasi di peta pikiran yang dibuat.
 Biarkan peta pikiran itu jelas, menggunakan hirarki yang runtun, urutan yang jelas
dengan jangkauan sampai ke cabang-cabang paling ujung.

Tony Buzan mengembangkan konsep mind mapping, teknik pemetaan pikiran, salah satu
keterampilan yang paling efektif dalam proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran tidak
bersifat membatasi pikiran kita, membiarkan informasi mengalir lebih leluasa. Informasi juga
mengatur
dirinya sendiri dalam kelompok-kelompok saat mengalir dari pikiran ke lembar kertas.
Pemetaan pikiran juga memungkinkan pikiran kita menjelajahi berbagai pola.

a) Manfaat Mind Mapping :

1. Melatih Diri Memahami Berbagai Informasi Penting

Mind mapping memberikan banyak manfaat dalam proses belajar karena akan membuatmu
terbiasa mengorganisasikan dan mengelompokkan informasi-informasi penting dari konsep
atau ide utama materi pelajaran. Jika telah terbiasa menyusun informasi-informasi penting ini
konsentrasi secara otomatis akan meningkat.

2. Meningkatkan Ketelitian dalam Menyusun Informasi

Dengan membuat mind mapping secara mandiri, secara tidak langsung akan melatih
kemampuan pengaturan informasi yang didapat. Dalam hal ini, kamu bisa mengelompokkan
suatu informasi sesuai dengan kategori tema yang dibahas. Dengan demikian, kamu akan
mulai terbiasa dengan menyusun informasi secara rapi dan tertata.

3. Meningkatkan Kemampuan Seseorang dalam Memahami Sesuatu

Mind mapping sangat bermanfaat dalam meningkatkan fungsi kerja otak, jika seseorang
telah terbiasa membuat mind map maka secara otomatis ia akan lebih cepat dalam memproses
atau memahami materi yang sedang ia pelajari.

4. Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas

Dengan menggunakan mind map yang kreatif dalam menyajikan dan mengolah informasi-
informasi penting dari suatu konsep. Misalnya menggunakan bentuk grafis yang berisi
gambar, kata kunci, dan frasa penting secara tidak langsung juga akan mengasah
kreatifitasmu.

5. Menghemat Waktu

Lewat pembuatan peta konsep yang rapi dan terstruktur, akan memudahkan serta
menghemat waktu untuk mempelajari ulang materi yang telah dibaca sebelumnya. Dengan
demikian, kamu bisa menggunakan sisa waktu yang lain untuk mempelajari materi yang
berbeda.

b) Kelebihan Mind Mapping :

 Lebih mudah melihat gambaran keseluruhan


 Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan
 Memudahkan penambahan informasi baru
 Pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat
 Setiap peta memiliki sifat yang unik

c) Kekurangan Mind Mapping :

 Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena kata kunci pengingat
terpisah oleh jarak
 Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak berhubungan dengan ingatan
 Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak penting

d) Contoh Mind Map Terkait Arsitektur :


 Architecture

Mind map di atas merupakan konsep arsitektur yang


meliputi struktur, desain, bangunan, inovasi, organisasi
ruang, lokasi, kreatif, pemecahan masalah, bentuk, dll.

 Architecture Style

Contoh mind map di atas menunjukkan struktur Style


Architecture. Hal ini direpresentasikan sebagai hirarki tetapi
dalam implementasi dunia nyata akan kurang tentang
struktur hirarki dan lebih lanjut tentang orkestrasi pola ke
dalam gaya.

Beberapa tantangan dengan menggunakan konsep-konsep abstrak seperti Arsitektur


Styles :

 Kurangnya penggunaan konsisten


 Penggunaan istilah di luar konteks
 Pencampuran pola jangka panjang dengan gaya arsitektur
 Kurangnya konsensus industri ( Yang paling penting )
 Qatar Architecture

Gambar-gambar di atas adalah contoh mind map yang


dibuat untuk mengidentifikasi semua peluang yang
memungkinkan penelitian di Qatar. Adanya kepentingan
bersama secara kontras antara arsitektur Qatar tradisional dan
modern. Dijelaskan pula Arsitektur dan Simbolisme tentang
bagaimana arsitektur modern telah memeluk dan dimasukkan budaya Qatar.

 Architectural Possibilities

Seperti yang bisa dilihat, banyak tipologi disajikan


diri untuk visi masa depan. Banyak ide-ide
umum tetap, seperti bisnis atau kantor, sementara yang
lain seperti sekolah, pertanian perkotaan dan
bangunan hiburan dipamerkan proposal lebih
menarik untuk membangun masa depan, sebagai cara di mana mereka digunakan akan sangat
berbeda di masa depan.
 Software Architecture
Ini merupakan contoh mind map
tentang peta konsep yang menggambarkan
berbagai konsep yang berhubungan
dengan perangkat lunak arsitektur,
meliputi: domain-spesifik perangkat lunak
arsitektur
( DSSA ), satu set komponen reusable, faktor kualitas, desain, proyek manajemen,
proses, pola arsitek, dll.
 Museum Article

Museum Artikel Mind Map akan membantu Anda untuk


memahami artikel tentang Museum yang muncul dalam
Tambahan Pendidikan Times. Mind Map di atas merinci latar
belakang museum; sebelumnya sebuah sekolah yang
dirancang oleh Charles Rennie Macintosh dan menyoroti
sejarah, arsitektur dan kenangan museum.
 The Solar Panel Potential

Cara ini seorang akan membantu arsitek untuk


mengeksplorasi ide-ide dan cara-cara baru untuk
mengumpulkan energi surya. The Solar Panel Potential Mind
Map akan membantu menemukan cara bagaimana kita bisa
menggunakan potensi sistem panel surya dari berbagai ukuran
dan bentuk untuk menangkap dan mengumpulkan sinar matahari, ditambah bentuk lain yang
mungkin seperti kubus atau kotak.

 Medieval Architecture

Merupakan Mind Map yang menjelaskan tentang


beberapa bangunan yang telah dibangun mulai dari
jatuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 sampai
berakhirnya aliran Renaissance pada abad ke-15. Contoh
bangunannya meliputi Gereja Donat St. di Kroasia,
Gereja Katedral Notre Dame di Paris, dll.

e ) Mind Map Perancangan Arsitektur :

Mind Map ini menjelaskan tentang prinsip-


prinsip serta beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang suatu bangunan
arsitektural. Dalam membuat perancangan
arsitektur diperlukan beberapa unsur berikut ini :

1. TOR (Term Of Reference)

Berfungsi dalam membantu kita untuk membuat sebuah konsep perancangan secara
wawasan atau teoritis. Sub konsep perancangan yang terdapat pada TOR ialah Statement
(Pernyataan) yang sebenarnya masih bisa dijabarkan ke sub-sub yang lebih spesifik. Dalam
statement terdapat penjabaran antara lain yaitu pengertian, latar belakang, tujuan, serta
batasan.

 Pengertian : mengandung teori atau makna yang mendasari sebuah bangunan yang
akan kita rancang misalnya pengertian rumah, gedung, mall, toko, fasilitas umum, dll.
 Latar belakang : menjelaskan hal-hal apa saja yang melatar belakangi kita sehingga
kita dituntut untuk merancang sebuah bangunan yang diinginkan.
 Tujuan : maksud dan tujuan kita dalam mendesain sebuah bangunan.
 Batasan : menjelaskan hal-hal fisik maupun non-fisik yang membatasi konsep
rancangan arsitektural kita.
2. Lokasi

Merupakan hal yang sangat penting untuk membantu kita dalam menentukan konsep
bangunan yang kita rancang nantinya, karena lokasi sangat mempengaruhi terhadap
karakteristik desain bangunan yang akan dibangun. Sub konsep perancangan yang terdapat
pada lokasi ialah analisa non fisik dan analisa fisik.

 Analisa non fisik : yang berkaitan dengan kebutuhan ruang yang akan kita perlukan
nantinya dalam mendesain sebuah bangunan. Analisa fisik dapat dicari dengan
mengidentifikasi aktivitas pelaku :
 Penghuni
 Aktivitas
 Kebutuhan Ruang
 Besaran Ruang
 Persyaratan Ruang
 Sirkulasi Ruang

 Analisa fisik : analisa yang berkaitan dengan kenyataan kondisi di sekitar site yang
terdiri dari :
 Klimatologi
 Kebisingan
 Aksesibilitas
 View
3. Zonning

Digunakan untuk membagi dan menentukan


area-area mana saja yang nantinya digunakan untuk
ruang publik, ruang semi publik, ruang privat, dan
ruang servis. Ruang-ruang yang terbagi berdasarkan
zoning bergantung pada aspek-aspek yang dijadikan
sebagai parameter penentuan area zoning tersebut
yaitu aspek analisa fisik yang terdiri dari tingkat kebisingan, aksesbilitas, pencahayaan, dan
pemandangan. Dalam menentukan zoning langkah pertama yaitu mengidentifikasi input
setiap aspek tersebut, kemudian memprosesnya sehingga menghasilkan zoning dari masing-
masing aspek tersebut (kebisingan, aksesbilitas, pencahayaan, dan view). Hasil zoning dari
masing- masing aspek tersebut kita simpulkan sehingga memperoleh hasil akhir zoning
(zoning final) yang nantinya berguna untuk menentukan area publik, semi-publik, privat, dan
servis.

 Zona Publik : zona ruang yang digunakan untuk tujuan umum, seperti ruang tamu
dan ruang kerja.
 Zona Semi Publik : zona ruang yang tujuannya tidak sepenuhnya untuk area umum,
tetapi ada sedikit privasi, contohnya ruang keluarga dan ruang makan.
 Zona Privat : zona ruang yang ditujukan untuk keperluan penghuni rumah itu sendiri
yang sifatnya privat, contohnya kamar tidur.
 Zona Servis : zona ruang yang digunakan sebagai pelayanan untuk tamu maupun
penghuni itu sendiri, contohnya dapur dan KM/WC.
4. Pendekatan desain

Diperlukan untuk menentukan bagaimana bentuk dan karakteristik arsitektural yang


nantinya akan kita bangun. Dalam menentukan pendekatan desain, kita perlu melakukan
pendekatan-pendekatan terhadap hal-hal yang nantinya akan kita pertimbangkan antara lain :

 Gubahan masa
 Fasad Bangunan
 Konstruksi
 Lingkungan
5. Desain

Tahap terakhir dalam membuat konsep


perancangan arsitektur adalah membuat gambar
pra-rancangan atau gambar desain. Gambar-
gambar desain ini mewakili gambar denah,
situasi, potongan, tampak, detail arsitektural,
serta gambar-gambar pra-rancangan lainnya yang
diperlukan untuk tahap pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai