Oleh :
M. Faiq. S. Banama
100.701.17.053
Mengetahui,
i
ii
SARI
KATA PENGANTAR
1. Bapak Hendri Riswanto, S.T., selaku Kepala Teknik Tambang PT Mitra Multi
Sejahtera yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan membantu
selama melakukan kegiatan Kerja Praktik.
2. Seluruh pekerja PT Mitra Multi Sejahtera yang telah memberikan
pengetahuan-pengetahuan lebih selama dilapangan dan memberikan arahan
serta bantuan kepada penulis selama Kerja Praktik di lapangan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktik ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuuhkan untuk menjadi lebih lagi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
semua pembaca.
Wassalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
M. Faiq. S. Banama
10070117053
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR FOTO vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.2.1 Identifikasi Masalah 1
1.2.2 Rumusan Masalah 2
1.2.3 Batasan Masalah 2
1.3 Tujuan Kerja Praktek 2
1.4 Metode Pengamatan Lapangan 3
1.4.1 Metode Primer 3
1.4.2 Metode Sekunder 3
1.5 Sistematika Penulisan 5
BAB II KEADAAN UMUM 6
2.1 Profil PT. Mitra Multi Sejahtera 6
2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah 6
2.2.1 Lokasi Batas Adminstrasi Daerah Kegiatan 6
2.2.2 Kesampaian Daerah Lokasi Kegiatan 7
2.3 Keadaan Lingkungan Daerah Kegiatan 8
2.3.1 Curah Hujan 8
2.3.2 Penduduk 8
2.4 Keadaan Topografi Regional 9
2.5 Keadaan Geologi Regional 10
BAB III LANDASAN TEORI 12
3.1 Batu Andesit 12
3.2 Penambangan Andesit 12
3.3 Pengolahan Andesit 13
3.3.1 Kegiatan Crushing Plant 13
3.3.2 Alat Pada Kegiatan Crushing Plant14
3.3.3 Waktu Efektif Kerja Crusher18
3.3.4 Efisiensi Kerja Crusher 19
3.4 Produktivitas Alat 19
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN 21
4.1 Kegiatan Lapangan 21
4.1.1 Tahapan Pengolahan 21
v
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di Indonesia cukup pesat sehingga
membutuhkan banyak material bahan baku untuk membangun berbagai macam.
Material utama yang digunakan untuk menunjang pembangunan berbagai macam
infrastruktur tersebut sebagian besar merupakan produk hasil kegiatan pertambangan.
Produk hasil pertambangan salah satunya adalah batu andesit, dimana batu andesit ini
merupakan bahan baku utama dalam pembangunan berbagai macam infrastruktur.
Untuk mendapatkan material tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penambangan
dan kemudian diolah agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
Pada dasarnya Kegiatan penambangan akan selalu beriringan dengan kegiatan
pengolahan bahan galian yang dimana pada kegiatan pengolahan bahan galian ini
akan dihasilkan produk akhir dari suatu kegiatan penambangan. Alat pengolahan yang
umumnya terdapat pada tambang ialah crushing plant yang berfungsi sebagai alat
pengolahan untuk membuat bahan galian menjadi ukuran yang dibutuhkan oleh pasar.
Pada suatu crushing plant ini sendiri terdiri dari berbagai macam alat yang mana alat-
alat ini saling berkesinambungan dalam suatu sistem kerja yang berkelanjutan.
Endapan bahan galian andesit khususnya di Jawa Barat memiliki potensi
sumberdaya yang cukup besar, salah satu diantaranya ditambang dan diolah oleh PT
Mitra Multi Sejahtera yang berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pengolahan bahan batuan andesit
merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan nilai jual bahan batuan andesit
yang meliputi tahapan kominusi, sizing, concentration dan dewatering. Tahap
pengolahan ini harus dilakukan sesuai dengan permintaan pasar, karena harus sesuai
dengan ukuran fragmen yang dibutuhkan oleh permintaan pasar.
2 Perumusan Masalah
2.1 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang didapatkan dari kegiatan Kerja Praktik di PT
Mitra Multi Sejahtera ini yaitu:
1
2
Gambar 1.1
Metodologi Penelitian
5
5 Sistematika Penulisan
Berikut merupakan sistematika penulisan laporan hasil dari pengamatan yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang berkaitan dengan latar
belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
metodologi pengamatan, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II KEADAAN UMUM
Bab ini membahas tentang tinjauan umum perusahaan yang meliputi bentuk
topografi, keadaan geologi, dan informasi adminstrasi daerah tersebut.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori–teori yang menjadi acuan pada
kegiatan kerja praktik seperti topik pada Pengolahan Bahan Galian sampai
dengan rumus – rumus untuk menghitung hasil produksi.
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik
dilakukan seperti pada pengambilan data dan pengolahan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan atau jawaban dari tujuan yang
telah dibuat berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, serta serta
rekomendasi penulis yang bersifat mengevaluasi.
BAB II
KEADAAN UMUM
6
7
Gambar 2.1
Peta Administrasi
7.2 Kesampaian Daerah Lokasi Kegiatan
Jarak yang ditempuh dari Universitas Islam Bandung ke lokasi kegiatan yaitu di
Kota Cianjur Kecamatan Cikalong Kulon dengan menggunakan jalur darat yang
dimana waktu tempuhnya + 3,5 jam melewati Desa Mekarsari setelah itu Kampung
Cibule.
Gambar 2.2
8
Peta Kesampaian
9
Gambar 2.4
Peta Geologi
BAB III
LANDASAN TEORI
11 Batu Andesit
Andesit merupakan batuan beku jenis intermediate. Batuan ini biasanya
terbentuk dalam magma pada suhu 900-1100 ° C. Oleh karena itu, mineral yang
terkandung dalam andesit bersifat mikroskopis, atau hanya dapat diamati dengan
dengan bantuan mikroskop. Untuk batu andesit dapat dilihat dari warna dan tekstur
batuannya, karena warna dasar batu andesit biasanya berwarna abu-abu tua dan
memiliki tanah mineral yang halus. Peran batu andesit biasanya digunakan dalam
industri konstruksi terutama pada infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta dapat
digunakan dalam berbagai ukuran sesuai pesanan pasar, seperti pesanan berbagai
ukuran (seperti split, split stone) dan rock ash.
Untuk mengidentifikasi andesit biasanya dapat dilihat dari indeks warna batuan
atau karakteristik dan kandungan mineralnya. Kandungan mineral pada batuan terdiri
dari mineral felsik seperti plagioklas atau kuarsa, dan tersusun juga magnesium yang
tersusun dari biotit. Komposisi mineral bijih besi, piroksen dan lain-lain, sehingga
batuan tersebut termasuk dalam batuan yang berukuran sedang. Komposisi kimiawi
batuan andesit terdiri dari unsur silikat, aluminium, besi, kalsium, magnesium, natrium,
kalium, titanium, mangan, dan air, berbeda di tiap daerah.
12 Penambangan Andesit
Metode penambangan yang dapat digunakan untuk penambangan andesit
adalah penambangan terbuka (quarry). Medan atau bentuk batuan andesit berupa
perbukitan, dan secara bertahap membentuk lapisan (baseline) dari atas bukit (tipe top
hill) sampai ke bawah ( atas-bawah).
Secara umum, tahapan penambangan andesit dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Persiapan (Pengembangan)
Pada tahap ini kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi jalan, perkantoran,
inventaris, mobilisasi peralatan, air, bengkel, listrik, dan poliklinik.
2. Pembersihan permukaan
13
14
13 Pengolahan Andesit
Pengolahan batu andesit dilakukan untuk memperkecil ukuran andesit,
sehingga dapat dimanfaatkan sesuai ketersediaan ukuran yang diperoleh atau sesuai
permintaan pasar. Dalam proses ini terdapat beberapa tahapan untuk membuatnya
memenuhi permintaan pasar, yang dapat dilihat pada diagram tahapan di bawah ini.
13.1 Kegiatan Crushing Plant
Dalam kegiatan crushing plant salah satunya terdapat kegiatan peremukan yang
bertujuan untuk memperkecil ukuran batu andesit agar sesuai dengan kebutuhan atau
permintaan pasar. Proses pengecilan ukuran dilakukan dengan bantuan gaya tekan
dan gaya geser, sehingga batuan yang masih berbentuk balok akan berubah menjadi
produk dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada kegiatan peremukan ini proses reduksi dibagi menjadi beberapa tahapan
dan menggunakan beberapa jenis alat penggiling pada peralatan peremukan, guna
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun tahapan kerja meliputi :
1. Main crusher, alat yang digunakan pada tahap crushing ini adalah jaw crusher.
2. Crusher sekunder, alat yang digunakan untuk dekomposisi tahap kedua adalah
impact crusher.
3. Penghancur tahap ketiga, gunakan penghancur kerucut untuk ttamenyelesaikan
tahap ketiga.
Keterangan :
Q = Kapasitas Aktual Belt Conveyor (ton/jam).
W = Berat Sample (kg/m).
V = Kecepatan Belt Conveyor (m/s).
3. Jaw crusher
Jaw crusher ini digunakan pada aktivitas peralatan crushing tahap pertama yaitu
tahap primary crusher. Dalam jaw crusher ini terdapat dua komponen penting
yaitu dua buah plat baja yang didesain untuk dibuka dan ditutup, dapat
memecahkan umpan yang masuk. Alat peremuk jaw crusher dalam prinsip
kerjanya adalah alat ini memiliki 2 buah rahang jaw dimana salah satu jaw diam
(fix jaw) dan yang satu dapat digerakan (swing jaw), sehingga dengan adanya
gerakan pada swing jaw tadi menyebabkan material yang masuk ke dalam
kedua sisi jaw akan mengalami proses penghancuran. Material yang masuk
18
diantara mulut jaw akan mendapat jepitan atau kompresi. Ukuran material hasil
peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran (setting), yaitu
bukaan maksimum dari mulut alat peremuk.
Keterangan :
19
Sumber : Jihran.2014
Gambar 3.6
Cone Crusher
13.3 Waktu Efektif Kerja Crusher
Waktu efektif dapat dihitung dengan mengurangkan batasan waktu dari waktu
produksi. Berikut rumus waktu pengerjaan menghitung waktu efektif:
We = Wp – (Wn + Wu) ................................................. (7)
Keterangan :
We = Waktu Kerja Efektif.
Wp = Waktu Kerja Produktif.
Wn = Waktu Hambatan yang dapat dihindari.
20
14 Produktivitas Alat
Dalam produktivitas alat, beberapa parameter yang terkait dengan alat dapat
dihitung dari parameter di atas yaitu berupa MA, PA, US, EU, dan parameter tersebut
melibatkan semua aktivitas yang berkaitan dengan alat tersebut, mulai dari keadaan
fisik hingga machining Kondisi pahat dan nilai yang menunjukkan seberapa efektif
pahat tersebut.
Dalam kegiatan penghancur terdapat beberapa rumus untuk mengetahui status
alat atau tingkat efisiensi alat kerja penghancur, yaitu:
1. Mechanical Avaibility
Mechanical avaibility merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui
kondisi mekanik alat yang digunakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
MA = Mechanical Avaibility
We = Waktu Efektif
R = Repair Hours
2. Phisycal Avaibility
Merupakan cara untuk menentukan kondisi fisik alat yang digunakan dalam
kegiatan produksi yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
21
Keterangan :
PA = Physical Avaibility
We = Waktu Efektif
R = Repair Hours
S = Scheduled Hours
3. Use of avaibility
Adalah nilai yang dapat digunakan untuk menampilkan persentase waktu alat
berjalan, yaitu menggunakan rumus berikut:
Keterangan :
UA = Use of avaibility
We = Waktu Efektif
S = Waktu standby
4. Effective Utilization
Adalah nilai yang dapat digunakan untuk menampilkan persentase waktu alat
berjalan, yaitu menggunakan rumus berikut:
Keterangan :
EU = Effective Utilization
We = Waktu Efektif
S = Waktu standby
We + R + S = Scheduled Hours
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
15 Kegiatan Lapangan
Untuk kegiatan lapangan dilkaukan melalui pengamatan terhadap pengolahan
batu andesit, yang di mana batu andesit yang berasal dari front kerja merupakan hasil
peledakan yang di muat menggunakan excavator Kobelco SK 200, kemudian di angkut
menggunakan dumpt truck Nissan Dissel WB 45. Material tersebut langsung di bawa
ke area crushing plant untuk di lakukan pengolahan. Pengolahan batu andesit di PT
Mitra Multi Sejahtera melalui bebrapa tahapan untuk menhasilkan pruduk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar.
15.1 Tahapan Pengolahan
Proses pengecilan ukuran di lakukan melalui beberapa tahapan untuk dapat
menghasilkan produk dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, yang di mana
setiap tahapan ini memiliki produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Produk yang
dihasilkan dari tahapan ini yaitu berupa split dan abu batu. Adapun tahapan pengecilan
ukuran tersebut terdiri dari :
1. Primary Crushing
Primary Cruhing meruapakan tahapan awal dari pengecilan ukuran, yang mana
material dari front kerja hasil peledakan di angkut menggunakan dumpt truck
Nissan Dissel WB 45 dengan kapastitas 14,12 ton. Material yang di angkut
tersebut kemudian dilakukan proses dumping ke dalam hopper. Material dari
hopper tersebut akan masuk ke dalam grizzly feeder, yang mana getaran dari
grizzly feeder di atur untuk membawa material ke dalam jaw crusher. Material
yang berukuran <4 cm akan di buang melalui belt conveyor 1 dan material yang
berukuran >4 cm akan menjadi umpan dari jaw crusher yang rata-rata
berukuran 61,46 cm. Dari peremukan ini akan menghasilkan produk yang
berukuran rata-rata 18,34 cm yang kemudain di bawa ke Gudang batu melalui
belt conveyor 2.
2. Secondary Crushing
22
23
`
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021
Foto 4.2
Hopper
27
sebesar 3 cm dan 2 cm dan untuk ukuran screen 2 yaitu sebesar 1 cm, dan 0,5 cm.
Pada screen 1, material yang berukuran -3 cm + 2 cm akan menjadi produk berupa
split 1, sedangkan material yang tertahan pada screen 1 akan return ke cone crusher
2. Untuk material yang lolos dari screen 1 yang berukuran -2 cm akan terbawa menuju
screen 2 menggunakan belt conveyor. Untuk screen 2 akan menhasilkan produk
berupa split 2 dengan ukuran -2 cm +1 cm, split 3 berukuran -1 cm +0,5 cm dan abu
batu yang berukuran -0,5 cm.
15.8 Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material hasil
pengolahan ke tempat yang dituju. Belt conveyor di pasang pada setiap tahapan
pengolahan. Belt conveyor yang digunakan pada tempat penelitian terdiri dari sebelas
(11) unit yang menghubungkan segala alat untuk mengangkut hasil material dari alat-
alat tersebut.
16 Pembahasan
Setelah dilakukan pengamatan dalam kegaiatan lapangan di area crushing
plant PT Mitra Multi Sejahtera, kemudian akan dilakukan pembahasan dari
pengolahan data yang telah dilakukan.
30
Wp rata – rata =
= 420 menit/hari
= 7 jam/hari
16.2 Waktu Hambatan Crushing Plant
Pada dasarnya, waktu hambatan merupakan waktu yang menghambat pada
saat waktu produksi berlangsung, yang dihitung dari masuk kerja sampai pulang kerja.
Waktu hambatan sendiri terbagi menjadi 2 parameter yaitu hambatan akibat alat
31
(repair) dan hambatan akibat manusia (standby). Untuk waktu repair yang dijumpai
pada tempat penelitian ini seperti jaw tersumbat atau stuck, maintenance dan rusaknya
alat seperti belt conveyr. Sedangkan untuk waktu standby yang dijumpai pada
perusahaan seperti waktu tunggu operasi, menunggu umpan, terlambat kerja, berhenti
sebelum istirahat, terlambat setelah istirahat, pulang sebelum jam kerja. Berikut data
waktu hambatan yang di jumpai di tempat penelitian.
32
Tabel 4.2
Total Waktu Hambatan Pada Crushing Plant
Waktu Produktif Repair Stand By Waktu Efektif
Tahapan
Jam/Hari Jam/Hari Jam/Hari Jam/Hari
Primary Crushing 7 2,0 2,0 3,0
Seccondary Crushing I 7 1,3 1,5 5,2
Seccondary Crushing II 7 1,2 1,5 5,5
Rata-Rata 7 1,50 1,68 4,6
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka dapat diketahui rata-rata waktu
haambatan yang pada area crushing plant tempat penelitian. Waktu hambatan terbagi
menjadi 2 parameter yaitu repair atau faktor alat dengan waktu rata-rata 1,5 jam/hari
dan waktu standby atau faktor pekerja (manusia) yaitu dengan waktu rata-rata 1,68
jam/hari. Untuk waktu efektif yang di dapatkan yaitu 4,6 jam/hari.
16.3 Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu kerja efektif dengan
waktu kerja produktif. Waktu kerja efektif merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk yang dimana didalamnya masih terdapat waktu hambatan
selama kegaiatan produksi berlangsung. Untuk waktu kerja produktif merupakan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan data-data yang telah di dapatkan (Tabel 4.2), maka efisiensi kerja
area crushing plant dapat diketahui yang mana dapat dilihat dari efisiensi alat crusher.
Efisiensi dari setiap alat crusher di PT. Mitra Multi Sejahtera dapat dilihat pada
parameter mechanical availability (MA), pshycal availability (PA), used of availibility
(UA) dan efective utilization (EU). Adapun data efisiensi kerja dapat dilihat pada tabel
4.3.
Tabel 4.3
Efisiensi Kerja
Rata-rata
Parameter Cone Cone
Jaw Crusher Crushing
Ketersediaan Crusher 1 Crusher 2
Plant
Waktu Efektif
3,0 5,2 5,5 4,6
(Jam/Hari)
Stand By (Jam/Hari) 2,0 1,5 1,5 1,7
Repair (Jam/Hari) 2,0 1,3 1,2 1,5
MA (%) 60 80 83 74,4
PA (%) 72 84 86 80,5
UA (%) 60 77 80 72,2
EU (%) 43 65 68 58,7
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
33
Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahu nilai dar kondisi dari setiap
parameter alat crusher, yang mana nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh nilai waktu
hambatan pada setiap alat crusher. Hambatan yang sering dijumpai di tepat penelitian
yaitu berupa waktu stand by yang dipenagruhi oleh pekerja. Waktu stand by yang ada
yaitu berupa pekerja yang lebih dulu berhenti bekerja sebelum jam istirahat, masuk
kerja yang melampaui jam istirahat, serta pulang kerja sebelum jadwal pulang. Oleh
karena faktor tersebut, maka dapat mengahambat waktu efektfitas dari alat kerja,
namun waktu standby tersebut masih dapat dihindari atau diminimalisir dnegan cara
meningkatkan kedisiplinan para pekerja untuk meningkatkan efisensi kerja dari setiap
alat crusher, sehingga terget produksi perusahaan dapat tercapai.
16.4 Muatan Aktual
Muatan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengtahui
produk total yang dihasilkan oleh alat jaw crusher ini yang berasal dari Run Of Mine
yang di angkut menggunakan dump truck. Untuk dapat mengethaui muatan aktual
tesrsebut maka dibutuhkan data dengan beberapa parameter berupa data aktual di
lapangan dan data teoritis. Data aktual terdiri dari data ritase dump truck dengan rata-
rata 90 kali angkut, data pemuatan yang didapatkan dengan rata-rata 10 kali muat,
serta data fill factor untuk mengetahui perbandingan antara kapasitas nyata dengan
kapasitas bucket alat muat secara teoritis yang dinyatakan dalam persen (%). Semakin
besar faktor pengisian maka akan semakin besar pula kemampuan nyata dari alat
tersebut. Serta data density loose yaitu sebesar 1,97 ton/m3. Sedangkan data teoritis
yaitu berupa kapasitas bucket yaitu sebesar 0,93 LCM. Adapun data muatan aktual
dapat dilihat pada tabel 4.4.
34
Tabel 4.4
Muatan Aktual Dump Truck
Ritase Rata-Rata Fill Factor Density Loose Kapasitas
No Tonase
DT Pemuatan (%) (Ton/m³) Bucket (LCM)
1 67 10 0,66 1,97 0,93 809,05
2 78 10 0,66 1,97 0,93 941,88
3 89 10 0,66 1,97 0,93 1074,71
4 90 10 0,66 1,97 0,93 1086,78
5 110 10 0,66 1,97 0,93 1328,29
6 86 10 0,66 1,97 0,93 1038,48
7 103 10 0,66 1,97 0,93 1243,76
8 86 10 0,66 1,97 0,93 1038,48
9 96 10 0,66 1,97 0,93 1159,24
10 65 10 0,66 1,97 0,93 784,90
11 92 10 0,66 1,97 0,93 1110,93
12 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
13 98 10 0,66 1,97 0,93 1183,39
14 84 10 0,66 1,97 0,93 1014,33
15 107 10 0,66 1,97 0,93 1292,06
16 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
17 95 10 0,66 1,97 0,93 1147,16
18 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
19 99 10 0,66 1,97 0,93 1195,46
20 68 10 0,66 1,97 0,93 821,13
21 84 10 0,66 1,97 0,93 1014,33
22 97 10 0,66 1,97 0,93 1171,31
23 99 10 0,66 1,97 0,93 1195,46
24 107 10 0,66 1,97 0,93 1292,06
25 89 10 0,66 1,97 0,93 1074,71
Rata-
90 1086,78
Rata
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
7. Pada belt conveyor 6 material yang ukurannya lebih besar dari ukuran produk,
maka akan kembali lagi pada cone crusher 2 untuk diolah kembali agar sesuai dengan
ukuran produk yang sudah di tentukan sebelumnya. Untuk belt conveyor 8 material
didistribusikan menuju screen 2 sebanyak 3 produk, dimana dimana material
transportasikan melalu belt conveyor 9,10 dan 11.
Tabel 4.5
Produksi Crushing Plant
Panjang Kecepatan Berat Kapasitas
B-CV
(m) (m/s) (kg/m) Ton/Jam Ton/Hari
B-CV-01 (Sirdam) 15 1,2 2,83 12,226 55,668
B-CV-02 (G.Batu) 30 2,5 17,21 154,890 705,276
B-CV-03 (Cone 1) 30 2,48 16,46 146,955 669,144
B-CV-04 (Sambungan) 7 1,12 15,14 61,044 277,960
B-CV-05 (Screen 1) 25 1,58 14,94 84,979 386,942
B-CV-06 (Cone 2) 25 2,58 9,23 85,728 390,355
B-CV-07 (Split 1) 15 2,14 9,92 76,424 347,988
B-CV-08 (Screen 2) 25 2,46 9,87 87,409 398,007
B-CV-09 (Split 2) 15 2,41 9,47 82,162 374,115
B-CV-10 (Split 3) 25 1,71 8,68 53,434 243,307
B-CV-11 (Abu Batu) 15 3,12 2,32 26,058 118,654
Total Per jam 238,078
Total Per Hari 1084,063
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
x100%
= 0,003 %
Tabel 4.6
Loose Material Produksi
Umpan Umpan Jumlah Loose
Tahapan Masuk Keluar Material % Loose Terhadap
Pengolahan Feed
Ton/Jam Ton/Jam Ton/Jam
Primary Crushing 155,255 155,25 0,005 0,003
Secondary Crushing I 146,955 146,023 0,932 0,634
Secondary Crushing
85,728 84,979 0,750 0,874
II
Total 1,686 1,511
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
Tabel 4.9
Reduction Ratio Aktual
Ukuran (cm)
Alat Reduction Ratio Keterangan
Feed Produkta
Jaw Crusher 61,46 18,34 3,4 Baik
Cone Crusher 1 18,34 6,74 2,7 Baik
Cone Crusher 2 6,74 2,95 2,3 Baik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
17 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan kerja praktik pada lokasi penelitian
pada unit crushing plant di PT Mitra Multi Sejahtera, maka dapat dapat ditarik
beberapa kesimpulan yang diantaranya yaitu:
1. Tahapan pengecilan ukuran yang berada pada area crushing plant PT Mitra
Multi Sejahtera terdiri dari tiga tahapan, yaitu primary crushing yang
merupakan tahapan pertama dengan menggunakan alat berupa jaw crusher.
Pada tahapan kedua yaitu secondary crushing I dengan menggunakan alat
cone crusher 1, serta tahapan terakhir berupa secondary crushing II yang juga
menggunakan alat berupa cone crusher. Setiap tahapan tersebut memiliki
ukuran produk yang berbeda-beda, yang mana ukuran produk akan dipilah
dengan pada tahap sizing dengan menggunakan alat berupa vibrating screen.
2. Nilai efisiensi alat pengolahan yang berada pada tempat penelitian yaitu untuk
jaw crusher sebesar 42,76%, untuk cone crusher 1 yaitu sebesar 65% dan cone
crusher 2 sebesar 68%. Dengan demikian, maka dapat diketahui efiensi kerja
pada area crushing plant yaitu sebesar 58,7%.
3. Untuk mengetahui total produksi pengolahan tempat peneltian maka dilakukan
perhitungan dengan menggunakan metode belt cut. Adapun total produksi yang
dihasilkan selama kegiatan penelitian berlangsung yaitu sebanyak 1084,063
ton/hari.
4. Perhitungan reduction ratio (RR) dilakukan dengan menggunakan data berupa
pengaturan open setting dan close side setting pada alat crusher. Untuk
reduction ratio pada alat jaw crusher yaitu 3,1 yang mana masuk dalam kategori
baik, untuk reduction ratio cone crusher 1 yaitu 3,6 dalam kategori baik dan
untuk reduction ratio pada cone crusher 2 yaitu 1,8 termasuk dalam kategori
buruk.
38
39
18 Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada PT Mitra Multi Sejahtera,
maka didaptkan beberapa faktor yang dapat mempngaruhi hasil produksi pada
crushing plant. Olhe karena itu, penulis mempunyai beberapa saran yang ditujukan
kepada pihak perusahaan untuk lebih meningkatkan produktivitas. Adapun saran atau
rekomendasi yang bisa penulis berikan kepada pihak perusahaan terkait aktivitas
pengolahan area crushing plant, anatar lain yaitu:
1. Pihak perusahaan yang berwenang harus lebih memperhatikan dan
meningkatkan kedisplinan para pekerja, yang mana ketidaksiplinan pekerja
akan menambah waktu hambatan sehingga efisiensi kerja akan semakin
berkurang.
2. Untuk waktu pengecekan rutin harus di pertimbangkan atau di evaluasi karena
apabila pengecekan dilakukan tidak sesuai dengan jadwal kerja maka akan
mempengaruhi target produksi, serta untuk menghindari terjadinya kerusakan
pada saat produksi. Kemudian suku cadang dari alat-alat yang digunakan
baiknya tersedia sehingga apabila terjadi kerusakan dapat langsung diperbaiki
tanpa harus menunggu secara indent.
3. Ukuran material hasil peledakan yang diangkut ke tempat pengolahan sangat
perlu di perhatikan, karena apabila material yang di angkut melebihi ukuran
bukaan pada jaw crusher maka dapat menyebabkan terjadinya stak sehingga
akan mempengaruhi waktu produktif. Oleh karena itu, pengangkutan material
dari run of mine harus dilakukan secara teliti dan selektif.
DAFTAR PUSTAKA
2. BPS Cianjur, 2021, “Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2021”, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Cianjur.
5. Malau R.R, 2012, “Kajian Teknis Produksi Alat Peremuk pada Permukaan
Batu Granit Untuk Mencapai Target Produksi 200.000
Ton/Bulan di PT.Wira Penta Kencana Tanjung Balai Kabupaten
Karimun Kepulauan Riau”, Skripsi, Fakultas Teknik : Univeristas
Sriwijaya.
6. Richms, Ansi, 2013, “Manual Book Dasar Teori Bahan Galian”, Institut
Teknologi Bandung, Jawa Barat.
7. Riyanto, Asril, DKK. 2000, “Bahan Galian Industri Edisi II”, Bandung, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.
8. Shintya, Avelly Sari, 2017, “Analisis Kinerja Crushing Plant Pada Tambang
Andesit”, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
9. Supriatna S, & M. Arifin, 1997, “Bahan Galian Industri”, ISBN ; 979- 86641-04-
3, Publikasi Pusat Penelitian dan PengembanganTeknologi Mineral
(PPTM).
40
LAMPIRAN
41
LAMPIRAN A
PETA ADMINISTRASI
42
43
LAMPIRAN B
PETA KESAMPAIAN
DAERAH
44
45
LAMPIRAN C
PETA TOPOGRAFI
46
47
LAMPIRAN D
PETA GEOLOGI
48
49
LAMPIRAN E
DIAGRAM ALIR
PENGOLAHAN
50
51
LAMPIRAN F
WAKTU HAMBATAN
52
WAKTU HAMBATAN PRIMARY
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Waktu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
26 Juli 2021 26,7 82,14 108,84 23,65 32,43 24,32 80,4 189,24 230,76
27 Juli 2021 19,8 42,16 61,96 19,4 30,24 28,34 77,98 139,94 280,06
28 Juli 2021
29 Juli 2021
30 Juli 2021 57,16 56,21 113,37 30,43 25,43 17,54 73,4 186,77 233,23
31 Juli 2021 56,45 32,43 88,88 34,52 14,2 82,47 131,19 220,07 199,93
01 Agustus 2021 98,54 16,7 115,24 187,6 15,37 59,13 262,1 377,34 42,66
02 Agustus 2021 73,46 42,12 115,58 18,42 48,26 15,72 82,4 197,98 222,02
03 Agustus 2021 66,12 67,54 133,66 22,35 62,3 42,53 127,18 260,84 159,16
04 Agustus 2021 66,53 12,32 78,85 98,72 84,6 33,42 216,74 295,59 124,41
05 Agustus 2021 21,14 77,41 98,55 10,12 53,13 37,3 100,55 199,1 220,9
06 Agustus 2021 48,73 24,12 72,85 13,8 84,52 18,3 116,62 189,47 230,53
07 Agustus 2021 79,13 27,25 106,38 10,14 72,14 15,12 97,4 203,78 216,22
08 Agustus 2021 142,4 82,31 224,71 18,7 12,46 20,43 51,59 276,3 143,7
09 Agustus 2021 18,74 67,12 85,86 42,12 23,57 47,12 112,81 198,67 221,33
10 Agustus 2021 92,6 19,3 111,9 38,21 72,43 70,31 180,95 292,85 127,15
11 Agustus 2021 164,8 37,4 202,2 22,4 73,54 52,4 148,34 350,54 69,46
12 Agustus 2021 35,81 17,2 53,01 24,48 57,12 37,12 118,72 171,73 248,27
13 Agustus 2021 54,43 84,43 138,86 17,22 23,46 15,3 55,98 194,84 225,16
14 Agustus 2021 72,32 214,32 286,64 28,3 79,52 21,15 128,97 415,61 4,39
15 Agustus 2021
16 Agustus 2021
17 Agustus 2021
18 Agustus 2021 92,48 197,6 290,08 31,12 32,57 43,52 107,21 397,29 22,71
19 Agustus 2021 36,21 52,32 88,53 21,8 21,54 40,4 83,74 172,27 247,73
20 Agustus 2021 16,24 69,12 85,36 29,12 17,12 32,5 78,74 164,1 255,9
21 Agustus 2021 43,3 42,34 85,64 15,4 15,52 38,43 69,35 154,99 265,01
22 Agustus 2021 43,2 27,51 70,71 118,6 147,31 59,24 325,15 395,86 24,14
23 Agustus 2021 19,24 46,32 65,56 18,2 20,12 28,4 66,72 132,28 287,72
24 Agustus 2021 18,4 73,42 91,82 47,53 57,35 35,52 140,4 232,22 187,78
TOTAL 1463,93 1511,11 2975,04 918,7 1113,58 916,03 3034,63 6009,67 4490,33
RATA-RATA (Menit/Hari) 58,56 60,44 119,00 38,28 48,42 36,64 121,39 240,39 179,61
RATA-RATA (Jam/Hari) 0,98 1,01 1,98 0,64 0,81 0,61 2,02 4,01 2,99
53
WAKTU HAMBATAN SECONDARY I
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Wajtu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
26 Juli 2021 30,12 26,21 56,33 17,2 20,41 22,14 59,75 116,08 363,92
27 Juli 2021 56,43 14,32 70,75 0 34,57 28,72 63,29 134,04 345,96
28 Juli 2021
29 Juli 2021
30 Juli 2021 43,21 0 43,21 11,36 47,12 47,8 106,28 149,49 330,51
31 Juli 2021 57,34 10,12 67,46 14,8 16,73 63,22 94,75 162,21 317,79
01 Agustus 2021 153,25 9,3 162,55 10,34 51,4 55,41 117,15 279,7 200,3
02 Agustus 2021 23,41 20,43 43,84 0 47,21 15,23 62,44 106,28 373,72
03 Agustus 2021 53,22 5,12 58,34 12,5 59,26 18,33 90,09 148,43 331,57
04 Agustus 2021 78,43 7,33 85,76 0 42,6 58,87 101,47 187,23 292,77
05 Agustus 2021 165,42 0 165,42 9,57 28,34 25,16 63,07 228,49 251,51
06 Agustus 2021 18,8 30,32 49,12 0 47,21 40,22 87,43 136,55 343,45
07 Agustus 2021 45,67 21,2 66,87 10,14 52,14 12,32 74,6 141,47 338,53
08 Agustus 2021 113,54 24,12 137,66 6,32 53,93 35,41 95,66 233,32 246,68
09 Agustus 2021 32,12 34,32 66,44 13,6 38,57 28,46 80,63 147,07 332,93
10 Agustus 2021 20,15 0 20,15 0 44,63 63,27 107,9 128,05 351,95
11 Agustus 2021 18,27 15,25 33,52 15,4 49,22 30,12 94,74 128,26 351,74
12 Agustus 2021 132,42 16,24 148,66 0 57,12 34,12 91,24 239,9 240,1
13 Agustus 2021 67,32 12,43 79,75 14,6 33,2 32,8 80,6 160,35 319,65
14 Agustus 2021 63,41 0 63,41 7,3 56,4 46,5 110,2 173,61 306,39
15 Agustus 2021
16 Agustus 2021
17 Agustus 2021
18 Agustus 2021 137,4 15,2 152,6 16,4 24,2 47,12 87,72 240,32 239,68
19 Agustus 2021 64,31 15,41 79,72 12,4 24,84 37,8 75,04 154,76 325,24
20 Agustus 2021 57,42 0 57,42 20,3 27,8 63,9 112 169,42 310,58
21 Agustus 2021 54,23 20,34 74,57 0 68,31 65,31 133,62 208,19 271,81
22 Agustus 2021 72,32 0 72,32 22,5 62,15 35,4 120,05 192,37 287,63
23 Agustus 2021 27,42 0 27,42 0 15,27 43,21 58,48 85,9 394,1
24 Agustus 2021 33,24 34,3 67,54 33,4 18,6 48,34 100,34 167,88 312,12
TOTAL 1618,87 331,96 1950,83 248,13 1021,23 999,18 2268,54 4219,37 7780,63
RATA-RATA (Menit/Hari) 64,75 13,28 78,03 9,93 40,85 39,97 90,74 168,77 311,23
RATA-RATA (Jam/Hari) 1,08 0,22 1,30 0,17 0,68 0,67 1,51 2,81 5,19
54
WAKTU HAMBATAN SECONDARY II
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Wajtu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
Senin, 26 Juli 2021 30,12 0 30,12 17,2 20,41 22,14 59,75 89,87 390,13
Selasa, 27 Juli 2021 56,43 26,12 82,55 0 34,57 28,72 63,29 145,84 334,16
Rabu, 28 Juli 2021
Kamis, 29 Juli 2021
Jumat, 30 Juli 2021 43,21 0 43,21 11,36 47,12 47,8 106,28 149,49 330,51
Sabtu, 31 Juli 2021 57,34 22,14 79,48 14,8 16,73 63,22 94,75 174,23 305,77
Minggu, 01 Agustus 2021 153,25 0 153,25 10,34 51,4 55,41 117,15 270,4 209,6
Senin, 02 Agustus 2021 23,41 0 23,41 0 47,21 15,23 62,44 85,85 394,15
Selasa, 03 Agustus 2021 53,22 9,4 62,62 12,5 59,26 18,33 90,09 152,71 327,29
Rabu, 04 Agustus 2021 78,43 15,43 93,86 0 42,6 58,87 101,47 195,33 284,67
Kamis, 05 Agustus 2021 165,42 0 165,42 9,57 28,34 25,16 63,07 228,49 251,51
Jumat, 06 Agustus 2021 18,8 21,45 40,25 0 47,21 40,22 87,43 127,68 352,32
Sabtu, 07 Agustus 2021 45,67 0 45,67 10,14 52,14 12,32 74,6 120,27 359,73
Minggu, 08 Agustus 2021 113,54 12,3 125,84 6,32 53,93 35,41 95,66 221,5 258,5
Senin, 09 Agustus 2021 32,12 0 32,12 13,6 38,57 28,46 80,63 112,75 367,25
Selasa, 10 Agustus 2021 20,15 14,2 34,35 0 44,63 63,27 107,9 142,25 337,75
Rabu, 11 Agustus 2021 18,27 0 18,27 15,4 49,22 30,12 94,74 113,01 366,99
Kamis, 12 Agustus 2021 132,42 0 132,42 0 57,12 34,12 91,24 223,66 256,34
Jumat, 13 Agustus 2021 67,32 0 67,32 14,6 33,2 32,8 80,6 147,92 332,08
Sabtu, 14 Agustus 2021 63,41 35,42 98,83 7,3 56,4 46,5 110,2 209,03 270,97
Minggu, 15 Agustus 2021
Senin, 16 Agustus 2021 480
Selasa, 17 Agustus 2021 480
Rabu, 18 Agustus 2021 137,4 0 137,4 16,4 24,2 47,12 87,72 225,12 254,88
Kamis, 19 Agustus 2021 64,31 0 64,31 12,4 24,84 37,8 75,04 139,35 340,65
Jumat, 20 Agustus 2021 57,42 15,52 72,94 20,3 27,8 63,9 112 184,94 295,06
Sabtu, 21 Agustus 2021 54,23 0 54,23 0 68,31 65,31 133,62 187,85 292,15
Minggu, 22 Agustus 2021 72,32 11,3 83,62 22,5 62,15 35,4 120,05 203,67 276,33
Senin, 23 Agustus 2021 27,42 0 27,42 0 15,27 43,21 58,48 85,9 394,1
Selasa, 24 Agustus 2021 33,24 12,42 45,66 33,4 18,6 48,34 100,34 146 334
TOTAL 1618,87 195,7 1814,57 248,13 1021,23 999,18 2268,54 4083,11 8876,89
RATA-RATA (Menit/Hari) 64,75 7,83 72,58 9,93 40,85 39,97 90,74 163,32 328,77
RATA-RATA (Jam/Hari) 1,08 0,13 1,21 0,17 0,68 0,67 1,51 2,72 5,48
55
LAMPIRAN G
PRODUKSI CRUSHING
PLANT
56
Kapasitas
Tujuan B-CV Panjang (m) Kecepatan (m/s) Berat Sampel (kg/m)
Ton/Jam) (Ton/Hari)
B-CV-01 (Sirdam) 15 1,2 2,83 12,226 55,668
B-CV-02 Jaw-G.Batu 30 2,5 17,21 154,890 705,276
B-CV-03 (G.Batu-Cone 1) 30 2,48 16,46 146,955 669,144
B-CV-04 (Sambungan) 7 1,12 15,14 61,044 277,960
B-CV-05 (Cone 1- Screen 1) 25 1,58 14,94 84,979 386,942
B-CV-06 (Screen 1-Cone 2) 25 2,58 9,23 85,728 390,355
B-CV-07 (Split 1) 15 2,14 9,92 76,424 347,988
B-CV-08 (Screen 2) 25 2,46 9,87 87,409 398,007
B-CV-09 (Split 2) 15 2,41 9,47 82,162 374,115
B-CV-10 (Split 3) 25 1,71 8,68 53,434 243,307
B-CV-11 (Abu Batu) 15 3,12 2,32 26,058 118,654
Total Per jam 238,078
Total Per Hari 1084,063
57
LAMPIRAN H
FILL FACTOR
58
Panjang Lebar Tinggi Panjang Rata-Rata Lebar Rata-Rata Tinggi Rata-Rata Kapasitas Aktual V Teoritis
No Fill Faktor
(Meter) (LCM)
1 0,67 1,12 0,82
2 1,12 0,93 0,53
3 0,75 1,2 0,85
4 0,92 1,1 0,49
5 0,97 0,84 0,87
1,10 0,98 0,57 0,61 0,93 0,66
6 1,32 0,9 0,54
7 1,24 0,84 0,27
8 1,27 0,73 0,46
9 1,42 0,76 0,32
10 1,31 1,4 0,53
59
LAMPIRAN I
LOOSE MATERIAL
60
Umpan Umpan Jumlah Loose
Tahapan Masuk Keluar Material % Loose Terhadap
Pengolahan Feed
Ton/Jam Ton/Jam Ton/Jam
Primary Crushing 155,255 155,25 0,005 0,003
Secondary Crushing I 146,955 146,023 0,932 0,634
Secondary Crushing
85,728 84,979 0,750 0,874
II
Total 1,686 1,511
61
LAMPIRAN J
REDUCTION RATIO
62
Teoritis
Ukuran Reduction
Alat Keterangan
Open Setting Close Setting Ratio
Jaw Crusher 50 16 3,1 Baik
Cone Crusher
1 16 4,5 3,6 Baik
Cone Crusher
2 4,5 2,5 1,8 Buruk
Aktual
Ukuran (cm) Reduction
Alat Keterangan
Feed Produkta Ratio
Jaw Crusher 61,46 18,34 3,4 Baik
Cone Crusher
18,34 6,74 2,7 Baik
1
Cone Crusher
6,74 2,95 2,3 Baik
2
63
LAMPIRAN K
SPESIFIKASI ALAT
64
JAW CRUSHER
65
CONE CRUHSER 1
66
CONE CRUSHER 2
67
VIBRATING SCREEN 1
Merk Long Yang
Model NSR-610
Screen Size 1500 x 3000
No of Stages 2/3
Type Of Motion Circular
Slope Angle 150
Net Weight 3600 Kg
Motor Power 30 Kw / 850 RPM
Max Feed Material - 80 mm
Capacity 100 - 330 ton / jam.
Deck 1 @ 30 mm
Deck 2 @ 20 mm
VIBRATING SCREEN 2
Merk Long Yang
Model NSR-610
Screen Size 1500 x 3000
No of Stages 2/3
Type Of Motion Circular
Slope Angle 150
Net Weight 3600 Kg
Motor Power 30 Kw / 850 RPM
Max Feed Material - 40 mm
Capacity 100 - 330 ton / jam.
Deck 1 @ 10 mm
Deck 2 @ 5 mm
68