Anda di halaman 1dari 79

AKTIVITAS PENGOLAHAN BATU ANDESIT PADA AREA

CRUSHING PLANT PT MITRA MULTI SEJAHTERA DESA


MEKARSARI, KECAMATAN CIKALONG, KABUPATEN
CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah


Kerja Praktik (TTA - 300) Program Studi Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

Oleh :

M. Faiq. S. Banama
100.701.17.053

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : AKTIVITAS PENGOLAHAN BATU ANDESIT PADA AREA


CRUSHING PLANT PT MITRA MULTI SEJAHTERA DESA
MEKARSARI, KECAMATAN CIKALONG, KABUPATEN CIANJUR,
PROVINSI JAWA BARAT
Penyusun : M. Faiq. S. Banama
NPM : 100.701.17.053

Bandung, Oktober 2021


Menyetujui,

Zaenal, Ir., M.T. Elfida Moralista, S.Si., M.T.


Pembimbing Koordinator Kerja Praktik

Mengetahui,

Dr. Ir. Yunus Ashari, M.T.


Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

i
ii

AKTIVITAS PENGOLAHAN BATU ANDESIT PADA AREA


CRUSHING PLANT PT MITRA MULTI SEJAHTERA DESA
MEKARSARI, KECAMATAN CIKALONG, KABUPATEN
CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

SARI

PT. Mitra Multi Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang


pertambangan yang berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pt Mitra Multi Sejahtera ini berdiri sejak tahun 2013,
Perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan jenis batuan yaitu bahan
tambang andesit yang berlokasi pada Kampung Cibule RT.002, RW.002, Desa
Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) operasi produksi dengan luas 60 Ha, tetapi
baru dilakukan penambangan sekitar 4,5 Ha yang sudah digunakan untuk kegiatan
produksi. Berdasarkan izin dari Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) yang
dikeluarkan Kabupaten Cianjur dengan nomor 600/380/Bapp/esdm/2014 IUP tersebut
berlaku sampai dengan tahun 2023. Aktivitas yang dilakukan oleh PT. Mitra Multi
Sejahtera ini dengan melakukan peledakan dan hasil dari peledakan itu akan di angkut
menggunakan truck ke area crushing plant untuk dapat melanjutkan ke proses
pengecilan ukuran.
PT. Mitra Multi Sejahtera ini melakukan tiga tahapan pengecilan ukuran yaitu
primary crushing, secondary crushing, dan tertiary crushing. Dimana dari ketiga
tahapan pengecilian ukuran itu dari setiap tahapan akan menghasilkan produk yang
akan berbeda – beda. Tahapan dari primary crushing akan menggunakan alat jaw
crusher dengan alat merek long yang PE 800, dan untuk secondary dan tertiary
crushing ini menggunakan alat cone crusher dengan alat merek long yang PYB 1300
dan long yang PYD 1300.
PT. Mitra Multi Sejahtera ini akan menghasikan produkta berupa split 1 yang
berukuran -3 +2 cm, kemudian split 2 dengan ukuran -2 +1, kemudian split 3 dengan
ukuran -1 +0,5, dan yang terakhir abu batu dengan ukuran -0,5.
Kata Kunci: Produkta, Primar Crushing, Secondary Crushing, Jaw Crusher, Cone Crusher.
iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik
tentang “Aktivitas Pengolahan Batu Andesit Pada Area Crushing Plant PT Mitra
Multi Sejahtera Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur,
Provinsi Jawa Barat”
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini dan juga dukungan dari
beberapa pihak yang membuat penulis bisa menyelesaikan laporan kerja praktikik ini,
yang ditujukan kapada :
1. Allah SWT, atas segala kesehatan dan kelancaran selama melakukan kerja
praktik ini.
2. Orang tua yang selalu mendoakan dan juga menyemangati selalu agar penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. Yunus Ashari, M.T. selaku Ketua Prodi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung.
4. Bapak Noor Fauzi Isniarno, S.Pd., S.Si., M.T. selaku Sekretaris Prodi Teknik
Pertambangan Universitas Islam Bandung.
5. Ibu Elfida Moralista, S.Si., M.T. Selaku Koordinator Kerja Praktik yang
senantiasa membimbing dan banyak membantu penulis dalam kelancaran
pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik.
6. Ibu Sri Widayati, S.T., M.T yang telah membimbing penulis dalam penysunan
proposal Kerja Praktik.
7. Bapak Ir. Zaenal, M.T., selaku Wali Dosen yang selalu memberikan arahan
kepada penyusun selama perkuliahan.
Selain itu juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT
Mitra Multi Sejahtera atas kesempatan serta dukungan yang telah diberikan kepada
penulis untuk melakukan Kerja Praktik di perusahaan tersebut. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada :
iv

1. Bapak Hendri Riswanto, S.T., selaku Kepala Teknik Tambang PT Mitra Multi
Sejahtera yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan membantu
selama melakukan kegiatan Kerja Praktik.
2. Seluruh pekerja PT Mitra Multi Sejahtera yang telah memberikan
pengetahuan-pengetahuan lebih selama dilapangan dan memberikan arahan
serta bantuan kepada penulis selama Kerja Praktik di lapangan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktik ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuuhkan untuk menjadi lebih lagi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
semua pembaca.
Wassalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Bandung, Oktober 2021


Penyusun,

M. Faiq. S. Banama
10070117053
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR FOTO vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.2.1 Identifikasi Masalah 1
1.2.2 Rumusan Masalah 2
1.2.3 Batasan Masalah 2
1.3 Tujuan Kerja Praktek 2
1.4 Metode Pengamatan Lapangan 3
1.4.1 Metode Primer 3
1.4.2 Metode Sekunder 3
1.5 Sistematika Penulisan 5
BAB II KEADAAN UMUM 6
2.1 Profil PT. Mitra Multi Sejahtera 6
2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah 6
2.2.1 Lokasi Batas Adminstrasi Daerah Kegiatan 6
2.2.2 Kesampaian Daerah Lokasi Kegiatan 7
2.3 Keadaan Lingkungan Daerah Kegiatan 8
2.3.1 Curah Hujan 8
2.3.2 Penduduk 8
2.4 Keadaan Topografi Regional 9
2.5 Keadaan Geologi Regional 10
BAB III LANDASAN TEORI 12
3.1 Batu Andesit 12
3.2 Penambangan Andesit 12
3.3 Pengolahan Andesit 13
3.3.1 Kegiatan Crushing Plant 13
3.3.2 Alat Pada Kegiatan Crushing Plant14
3.3.3 Waktu Efektif Kerja Crusher18
3.3.4 Efisiensi Kerja Crusher 19
3.4 Produktivitas Alat 19
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN 21
4.1 Kegiatan Lapangan 21
4.1.1 Tahapan Pengolahan 21

v
vi

4.1.2 Alat Pada Crushing Plant 24


4.1.3 Hopper 24
4.1.4 Grizzly Feeder 25
4.1.5 Jaw Crusher 26
4.1.6 Cone Crusher 26
4.1.7 Vibrating Screen 27
4.1.8 Belt Conveyor 28
4.2 Pembahasan 28
4.2.1 Jadwal kerja 28
4.2.2 Waktu Hambatan Crushing Plant 29
4.2.3 Efisiensi Kerja 30
4.2.4 Muatan Aktual 31
4.2.5 Produksi Crushing Plant 32
4.2.6 Loose Material 33
4.2.7 Reduction Ratio (RR) 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1 Kesimpulan 36
5.2 Saran 36
DAFTAR PUSTAKA38
LAMPIRAN 39
DAFTAR FOTO

Foto 4.1 Crushing Plant PT Mitra Multi Sejahtera..................................................24


Foto 4.2 Hopper........................................................................................................25
Foto 4.3 Grizzly Feeder............................................................................................26
Foto 4.4 Jaw Crusher...............................................................................................26
Foto 4.5 Cone Crusher.............................................................................................27
Foto 4.6 Vibrating Screen........................................................................................27
Foto 4.7 Belt Conveyor..............................................................................................28

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metodologi Penelitian...........................................................................4


Gambar 2.1 Peta Administrasi.................................................................................7
Gambar 2.2 Peta Kesampaian..................................................................................7
Gambar 2.3 Peta Topografi.......................................................................................9
Gambar 2.4 Peta Geologi........................................................................................11
Gambar 3.1 Tahapan Pengolahan..........................................................................13
Gambar 3.2 Tahapan Kegiatan Crushing Plant.....................................................14
Gambar 3.3 Hopper.................................................................................................15
Gambar 3.4 Belt Conveyor.....................................................................................15
Gambar 3.5 Jaw Crusher........................................................................................17
Gambar 3.6 Cone Crusher.....................................................................................................18
Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan PT Mitra Multi Sejahtera..........................23
Gambar 4.2 Sketsa dan Dimensi Hopper.................................................................25

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Curah Hujan Kabupaten Cianjur 2020..............................................8


Tabel 4.1 Jadwal Kerja.............................................................................................29
Tabel 4.2 Total Waktu Hambatan Pada Crushing Plant.........................................30
Tabel 4.3 Efisiensi Kerja..........................................................................................30
Tabel 4.4 Muatan Aktual Dump Truck.....................................................................32
Tabel 4.5 Produksi Crushing Plant.........................................................................33
Tabel 4.6 Loose Material Produksii.........................................................................34
Tabel 4.7 Reduction Ratio Class.............................................................................34
Tabel 4.8 Reduction Ratio Teoritis..........................................................................34
Tabel 4.9 Reduction Ratio Aktual............................................................................35

ix
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PETA ADMINISTRASI........................................................................40


LAMPIRAN B PETA KESAMPAIAN DAERAH.........................................................42
LAMPIRAN C PETA TOPOGRAFI............................................................................44
LAMPIRAN D PETA GEOLOGI.................................................................................46
LAMPIRAN E DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN.......................................................48
LAMPIRAN F WAKTU HAMBATAN.........................................................................50
LAMPIRAN G PRODUKSI CRUSHING PLANT........................................................54
LAMPIRAN H FILL FACTOR....................................................................................56
LAMPIRAN I LOOSE MATERIAL............................................................................58
LAMPIRAN J REDUCTION RATIO...........................................................................60
LAMPIRAN K SPESIFIKASI ALAT............................................................................62

x
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di Indonesia cukup pesat sehingga
membutuhkan banyak material bahan baku untuk membangun berbagai macam.
Material utama yang digunakan untuk menunjang pembangunan berbagai macam
infrastruktur tersebut sebagian besar merupakan produk hasil kegiatan pertambangan.
Produk hasil pertambangan salah satunya adalah batu andesit, dimana batu andesit ini
merupakan bahan baku utama dalam pembangunan berbagai macam infrastruktur.
Untuk mendapatkan material tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penambangan
dan kemudian diolah agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
Pada dasarnya Kegiatan penambangan akan selalu beriringan dengan kegiatan
pengolahan bahan galian yang dimana pada kegiatan pengolahan bahan galian ini
akan dihasilkan produk akhir dari suatu kegiatan penambangan. Alat pengolahan yang
umumnya terdapat pada tambang ialah crushing plant yang berfungsi sebagai alat
pengolahan untuk membuat bahan galian menjadi ukuran yang dibutuhkan oleh pasar.
Pada suatu crushing plant ini sendiri terdiri dari berbagai macam alat yang mana alat-
alat ini saling berkesinambungan dalam suatu sistem kerja yang berkelanjutan.
Endapan bahan galian andesit khususnya di Jawa Barat memiliki potensi
sumberdaya yang cukup besar, salah satu diantaranya ditambang dan diolah oleh PT
Mitra Multi Sejahtera yang berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pengolahan bahan batuan andesit
merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan nilai jual bahan batuan andesit
yang meliputi tahapan kominusi, sizing, concentration dan dewatering. Tahap
pengolahan ini harus dilakukan sesuai dengan permintaan pasar, karena harus sesuai
dengan ukuran fragmen yang dibutuhkan oleh permintaan pasar.
2 Perumusan Masalah
2.1 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang didapatkan dari kegiatan Kerja Praktik di PT
Mitra Multi Sejahtera ini yaitu:

1
2

1. Tahapan pengolahan andesit pada perusahaan tersebut.


2. Efesiensi alat yang terdapat pada perusahaan tersebut.
3. Nilai dari Reduction Ratio dari hasil pengolahan batu andesit pada perusahaan
tersebut.
2.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah penelitian yang didapatkan dari kegiatan Kerja
Praktik di PT Mitra Multi Sejahtera ini yaitu:
1. Bagaimana tahapan pengolahan andesit pada perusahaan tersebut?
2. Bagaimana efesiensi alat yang terdapat pada perusahaan tersebut?
3. Bagaimana nilai dari Reduction Ratio dari hasil pengolahan batu andesit pada
perusahaan tersebut?
4. Berapa produksi yang didapatkan pada perusahaan tersebut ?
2.3 Batasan Masalah
Masalah yang dibatasi atau diangkat terkait dengan kegiatan pengolahan batu
andesit di area unit pabrik peremukan PT Mitra Multi Sejahtera antara lain:
1. Kegiatan pengolahan pada area Crushing Plant pada perusahaan tersebut.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap alat pengolahan pada perusahaan
tersebut.
3. Faktor penyebab adanya hambatan pada area crushing plant.
4. Produktivitas pengolahan.

3 Tujuan Kerja Praktek


Maksud dari kegiatan kerja praktek ini adalah untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang teknologi kegiatan pengolahan batu andesit PT Mitra Multi
Sejahtera. Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktik yang dilkakukan pada
perusahaan tersebut, antara lain yaitu:
1. Mengetahui tahapan pengolahan andesit oleh PT Mitra Multi Sejahtera.
2. Mengatahui efisiensi alat yang digunakan dalam kegiatan pengolahan andesit
PT Mitra Multi Sejahtera.
3. Mengetahui produksi yang didapatkan pada perusahaan tersebut.
4. Mengetahui nilai dari Reduction Ratio dari hasil pengolahan batu andesit pada
perusahaan tersebut.
3

4 Metode Pengamatan Lapangan


Adapun metode pengamatan lapangan yang digunakan dalam kegiatan kerja
praktik yaitu sebagai berikut :
4.1 Metode Primer
Metoda primer merupakan suatu metoda yang digunakan untuk pengambilan
data secara langsung dilapangan dengan cara mengamati proses dari aktivitas
pengolahan. Selain itu, terdapat juga data yang diberikan perusahaan. Data-data yang
diambil terdiri dari data hambatan, data ritase, data jadwal kerja perusahaan, dan lain
sebagainya.
4.2 Metode Sekunder
Untuk metode sekunder yang digunakan seperti studi literatur yang dapat
berasal dari laporan terdahulu, jurnal, kondisi topografi, kondisi geologi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 Metodologi Penelitian.
4

Gambar 1.1
Metodologi Penelitian
5

5 Sistematika Penulisan
Berikut merupakan sistematika penulisan laporan hasil dari pengamatan yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang berkaitan dengan latar
belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
metodologi pengamatan, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II KEADAAN UMUM
Bab ini membahas tentang tinjauan umum perusahaan yang meliputi bentuk
topografi, keadaan geologi, dan informasi adminstrasi daerah tersebut.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori–teori yang menjadi acuan pada
kegiatan kerja praktik seperti topik pada Pengolahan Bahan Galian sampai
dengan rumus – rumus untuk menghitung hasil produksi.
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik
dilakukan seperti pada pengambilan data dan pengolahan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan atau jawaban dari tujuan yang
telah dibuat berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, serta serta
rekomendasi penulis yang bersifat mengevaluasi.
BAB II
KEADAAN UMUM

6 Profil PT Mitra Multi Sejahtera


Pada tahun 2013 PT Mitra Multi Sejahtera dibangun, perusahaan ini adalah
perusahaan pertambangan batuan yaitu batu andesit yang berlokasi di Kampung
Cibule RT.002 RW.002, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) 60 Ha
luasannya, baru sekitar 4.5 Ha yang digunakan untuk penambangan dan kegiatan
produksi. IUP perusahaan ini berlaku hingga 2023 yang dimana mengacu pada izin
yang dikeluarkan oleh Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Kabupaten
Cianjur dengan nomor 600/380/Bapp/esdm/2014.

7 Lokasi dan Kesampaian Daerah


7.1 Lokasi Batas Adminstrasi Daerah Kegiatan
Lokasi penelitian berada pada Gunung Rokek, Kampung Cibule RT.002
RW.002 Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi
Jawa Barat. Secara geografis, lokasi penelitian berada pada koordinat 638549.00 mE
sampai 638580.00 mE dan dan 638482.00 mN sampai dengan 638530.00 mN.
Batas-batas administratif Kecamatan Cikalong Kulon ini sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Buanajaya
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Mekargalih
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Sinarasa
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Cijagang
Lokasi kegiatan kerja praktik dan perbatasan desa pada daerah penelitian
dengan desa yang lain dapat dilihat pada gambar 2.1

6
7

Gambar 2.1
Peta Administrasi
7.2 Kesampaian Daerah Lokasi Kegiatan
Jarak yang ditempuh dari Universitas Islam Bandung ke lokasi kegiatan yaitu di
Kota Cianjur Kecamatan Cikalong Kulon dengan menggunakan jalur darat yang
dimana waktu tempuhnya + 3,5 jam melewati Desa Mekarsari setelah itu Kampung

Cibule.
Gambar 2.2
8

Peta Kesampaian
9

8 Keadaan Lingkungan Daerah Kegiatan


8.1 Curah Hujan
Sumber data curah hujan yang diambil dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Cianjur tahun 2016, pada sumber ini terdapat data hari hujan dan juga curah hujan
mulai dari bulan januari hingga desember. Data tersebut sebesar 23,25 dari rata-rata
hari hujan bulan januari sampai dengan bulan desember dan data rata-rata curah hujan
sebesar 361,77. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1
Data Curah Hujan Kabupaten Cianjur 2020
Jumlah Hari Hujan Jumlah Curah Hujan
Bulan
(Hari) (mm)
Januari 22 8987,7
Februari 28 10725,7
Maret 27 12398,3
April 24 11482,919
Mei 21 7940,8
Juni 18 5524
Juli 12 1190,8
Agustus 11 1968,4
Sumber:
Badan September 15 3075,7 Pusat
Statistik Oktober 25 9769 Kabupaten
Cianjur, 2021
November 28 10225,7
8.2 Desember 29 8586
Penduduk
Di lansir dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur 2020, yang mana
menyajikan data berupa jumlah penduduk daerah tersebut sebanyak 2.368.613 jiwa
dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.216.433 jiwa dan perempuan sebanyak 1.152.180
jiwa. Pada Kecamatan Cikalong Kulon dengan jumlah penduduk sebanyak 100.968
jiwa yang terdiri laki-laki sebanyak 51.674 jiwa dan perempuan sebanyak 49.294 jiwa.
Untuk Desa Mekarsari total jumlah penduduknya yaitu 4.426 jiwa dengan laki-laki
sebanyak 2.293 jiwa dan perempuan sebanyak 2.133 jiwa. Mata pencaharian pada
daerah tersebut setiap harinya sebagai petani, pedagang dan sebagai buruh tani. Data
tersebut adalah data kependudukan lokasi kerja praktik yang berada di Desa
Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur berdarkan Jumlah
Penduduk Menurut Desa, Jenis Kelamin di Kecamatan Cikalongkulon 2019.
10

9 Keadaan Topografi Regional


Topografi dari lokasi Desa Mekarsari, Kecamatan Ciaklong Kulon, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Dapat menginformasikan pada daerah peneltian pada
arah timur ke barat bisa dilihat daerah tersebut landai dapat dilihat dari bentuk kontur
yang renggang dengan elevasi 200 mdpl, tetapi pada arah barat laut dan selatan
hingga ke utara elevasinya dari 250 mdpl hingga 300 mdpl yang berarti pada daerah
tersebut adalah daerah indikasi perbukitan yang dapat dilihat dari bentuk kontur daerah
tersebut rapat dan memiliki pola kontur perbukitan.
Melihat dari keadaan umum dari topografi Desa Mekarsari, Kecamatan Ciaklong
Kulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat ini, daerah yang landai dan juga ada
daerah perbukitan, kemudian dapat dianlisis lanjut dan melihat keadaan umum lainnya
seperti keadaan geologi dari daerah tersebut yang dapat memberikan informasi
terdapat bahan galian apa pada daerah tersebut ketika meilhat dari peta topografi dan
peta geologi, informasi yang bisa dilihat dari peta topografi ini menggambarkan ada
daerah terjal yang memberikan informasi dimana terdapat suatu bukit yang dilihat
berdasarkan pola konturnya, dan pada daerah penelitian terdapat sungai yang
berdekatan dengan daerah penelitian, sungai tersebut tidak begitu luas pada saat
diamati secara langsung. Bentuk topografi pada daerah penelitian bisa dilihat pada

Peta Topografi Gambar 2.2.


Gambar 2.3
Peta Topografi
11

10 Keadaan Geologi Regional


Keadaan geologi pada Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat jika dilihat dari lembar geologi Cianjur, ada beberapa
formasi batuan pada daerah penelitian dari berbagai macam satuan batuan dan juga
terdapat batuan andesit yang terdapat pada perbukitan yang merupakan bahan galian
yang akan ditambang pada PT. Mitra Multi Sejahtera, urutan dari formasi batuan peta
geologi regional sebagai berikut:
Mttc : ANGGOTA BATULEMPUNG FORMASI CANTAYAN(0-2200m)
Batulempung, serpih tufaan mengandung belerang, lignit dan kongresi
batulempung, sisipan batugamping.
Mttb : ANGGOTA BREKSI FORMASI CANTAYAN (0-1700? m) – Breksi polimik
mengandung komponen-komponen bersifat basal, andesit dan
batugamping koral, bersisipan batupasir andesit pada bagian atas,
dibeberapa tempat mengandung juga mengandung batuan-batuan
intrusif andesit.
Vi : VITROFIR, PORFIR BASAL DAN DOLERIT – Vitrofir, putih abu-abu
muda, kemungkinan bersusun andesit, di daerah disekitar G. Congkrang,
breksi magma dan tuff breksi berwarna muda dan bersusun dengan
vitrofirnya, dekat G. Karung, porfir basal didaerah sekitar Pr. Buluh dan
sedikit disebelah baratnya, diorite mikro dan dolerite yang hanya
membentuk tubuh-tubuh kecil, yang rombakannya tersebut di lereng-
lereng (Ludwing, 1933).
12

Gambar 2.4
Peta Geologi
BAB III
LANDASAN TEORI

11 Batu Andesit
Andesit merupakan batuan beku jenis intermediate. Batuan ini biasanya
terbentuk dalam magma pada suhu 900-1100 ° C. Oleh karena itu, mineral yang
terkandung dalam andesit bersifat mikroskopis, atau hanya dapat diamati dengan
dengan bantuan mikroskop. Untuk batu andesit dapat dilihat dari warna dan tekstur
batuannya, karena warna dasar batu andesit biasanya berwarna abu-abu tua dan
memiliki tanah mineral yang halus. Peran batu andesit biasanya digunakan dalam
industri konstruksi terutama pada infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta dapat
digunakan dalam berbagai ukuran sesuai pesanan pasar, seperti pesanan berbagai
ukuran (seperti split, split stone) dan rock ash.
Untuk mengidentifikasi andesit biasanya dapat dilihat dari indeks warna batuan
atau karakteristik dan kandungan mineralnya. Kandungan mineral pada batuan terdiri
dari mineral felsik seperti plagioklas atau kuarsa, dan tersusun juga magnesium yang
tersusun dari biotit. Komposisi mineral bijih besi, piroksen dan lain-lain, sehingga
batuan tersebut termasuk dalam batuan yang berukuran sedang. Komposisi kimiawi
batuan andesit terdiri dari unsur silikat, aluminium, besi, kalsium, magnesium, natrium,
kalium, titanium, mangan, dan air, berbeda di tiap daerah.

12 Penambangan Andesit
Metode penambangan yang dapat digunakan untuk penambangan andesit
adalah penambangan terbuka (quarry). Medan atau bentuk batuan andesit berupa
perbukitan, dan secara bertahap membentuk lapisan (baseline) dari atas bukit (tipe top
hill) sampai ke bawah ( atas-bawah).
Secara umum, tahapan penambangan andesit dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Persiapan (Pengembangan)
Pada tahap ini kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi jalan, perkantoran,
inventaris, mobilisasi peralatan, air, bengkel, listrik, dan poliklinik.
2. Pembersihan permukaan

13
14

Pembersihan permukaan dengan cadangan batuan andesit. Pembukaan lahan


ini melibatkan penggunaan alat konvensional atau buldoser untuk
membersihkan semak atau pohon lain.
3. Buang tanah lapisan atas
Gunakan bulldozer atau backhoe untuk menyelesaikan pengupasan tanah
penutup.
4. Pembongkaran
Tujuan pembongkaran adalah untuk dapat mengambil andesit sesuai kebutuhan
dan mengangkutnya dengan dump truck. Kegiatan ini dilakukan dengan
pengeboran atau peledakan yang dilakukan oleh para ahli ledakan setelah
memotong batuan menjadi potongan-potongan besar.

13 Pengolahan Andesit
Pengolahan batu andesit dilakukan untuk memperkecil ukuran andesit,
sehingga dapat dimanfaatkan sesuai ketersediaan ukuran yang diperoleh atau sesuai
permintaan pasar. Dalam proses ini terdapat beberapa tahapan untuk membuatnya
memenuhi permintaan pasar, yang dapat dilihat pada diagram tahapan di bawah ini.
13.1 Kegiatan Crushing Plant
Dalam kegiatan crushing plant salah satunya terdapat kegiatan peremukan yang
bertujuan untuk memperkecil ukuran batu andesit agar sesuai dengan kebutuhan atau
permintaan pasar. Proses pengecilan ukuran dilakukan dengan bantuan gaya tekan
dan gaya geser, sehingga batuan yang masih berbentuk balok akan berubah menjadi
produk dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

Sumber : Modul Bahan Galian Industri Edisi II


Gambar 3.1
Tahapan Pengolahan
15

Pada kegiatan peremukan ini proses reduksi dibagi menjadi beberapa tahapan
dan menggunakan beberapa jenis alat penggiling pada peralatan peremukan, guna
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun tahapan kerja meliputi :
1. Main crusher, alat yang digunakan pada tahap crushing ini adalah jaw crusher.
2. Crusher sekunder, alat yang digunakan untuk dekomposisi tahap kedua adalah
impact crusher.
3. Penghancur tahap ketiga, gunakan penghancur kerucut untuk ttamenyelesaikan
tahap ketiga.

Sumber : PioneererMaachinery Manufacturing co.ltd


Gambar 3.2
Tahapan Kegiatan Crushing Plant

13.2 Alat Pada Kegiatan Crushing Plant


Peralatan pengolahan dalam kegiatan crushing plant digunakan untuk
memperkecil ukuran melalui beberapa tahapan, sehingga menghasilkan ukuran yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Alat yang digunakan dalam
pengolahan, antara lain yaitu:
1. Hopper
Alat tersebut dapat digunakan untuk kegiatan pabrik peremukan untuk
menerima material yang diperoleh dari penambangan, dan hopper dapat
digunakan sebagai tempat penyimpanan material sebelum tahap penghancuran
berikutnya.
16

Sumber : Rizal, 2012


Gambar 3.3
Hopper
2. Belt conveyor
Alat ini digunakan untuk membawa bahan tambang ke alat peremukan tingkat
lanjut. Alat ini biasanya disimpan dalam hopper dan kemudian diangkut secara
horizontal atau miring ke alat peremukan. Pada alat ini terdapat beberapa
bagian yang dapat menunjang kinerjanya yaitu:
a. Unit penggerak
b. Sabuk bengkok
c. tengkorak
d. Holdbek
e. Bingkai
f. Digerakkan motor
g. Pembongkar
h. Perangkat pemusatan
i. Pembersihan sabuk

Sumber : Durjal, 2016


Gambar 3.4
Belt Conveyor
17

Prinsip kerjanya adalah menyambungkan material pada belt, kemudian


menyambungkan material tersebut ke head, kemudian menuangkan material
tersebut keluar. Material yang dituangkan digerakkan oleh top pulley
menggunakan motor. Motor tersebut menarik permukaan dari belt conveyor
sehingga terdapat ggesekan, sehingga kapasitas dari belt conveyor tergantung
pada gesekan. Pemilihan dari alat belt conveyor harus sesuai dengan kondisi
peralatan lainnya. Agar kapasitas dapat tercapai dengan baik, hal paling penting
yang harus diperhatikan dalam pemilihan belt conveyor adalah kecepatan dan
lebar belt. Untuk dapat menghitung kapasitas dari conveyor belt maka harus
digunakan rumus berikut untuk menentukan luas penampang diatas belt
conveyor :
A = K ( 0,9 b – 0,05 )2………………………………..(1)
Keterangan :
A =Luas penampang melintang muatan diatas Belt Conveyor (m2).
K =Koefisien dari luas penampang melintang diatas belt (besarnya
tergantung dari harga trough angle dan surcharge Angle).
b = Lebar Belt Conveyor.
Jika sudah mendapatkan luas penampang kemudian menghitung kapasitas belt
conveyor secara aktual dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
Q = Kapasitas Aktual Belt Conveyor (ton/jam).
W = Berat Sample (kg/m).
V = Kecepatan Belt Conveyor (m/s).
3. Jaw crusher
Jaw crusher ini digunakan pada aktivitas peralatan crushing tahap pertama yaitu
tahap primary crusher. Dalam jaw crusher ini terdapat dua komponen penting
yaitu dua buah plat baja yang didesain untuk dibuka dan ditutup, dapat
memecahkan umpan yang masuk. Alat peremuk jaw crusher dalam prinsip
kerjanya adalah alat ini memiliki 2 buah rahang jaw dimana salah satu jaw diam
(fix jaw) dan yang satu dapat digerakan (swing jaw), sehingga dengan adanya
gerakan pada swing jaw tadi menyebabkan material yang masuk ke dalam
kedua sisi jaw akan mengalami proses penghancuran. Material yang masuk
18

diantara mulut jaw akan mendapat jepitan atau kompresi. Ukuran material hasil
peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran (setting), yaitu
bukaan maksimum dari mulut alat peremuk.

Sumber : Zirran, crushing anlysis


Gambar 3.5
Jaw Crusher
Dalam proses penggunaan jaw crusher terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan jaw crusher yaitu pelemparan, karakteristik batuan,
luas pelepasan, kadar air, frekuensi jaw swing, celah gigi, karakteristik bentuk
dan permukaan, serta metode material dan pengurangan ukuran. Pada saat
menggunakan jaw crusher terdapat beberapa gaya yaitu gaya tekan, gaya
gesek, gaya berat dan gaya menahan (gaya reaksi). Kapasitas produksi
penghancur rahang atau produk yang dihancurkan dinyatakan dalam ton per
jam, dinyatakan dengan rumus berikut:
T = 0,6 x Lr x So ..................................................... (3)
Di jaw crusher, Anda juga dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung
beberapa parameter:
a) Limit reduction ratio
LRR = F/P ............................................................... (4)
b) Apparent reduction ratio

c) Working reduction ratio

Keterangan :
19

LRR = Limiting Reduction Ratio.


F = Feed (cm).
P = Produkta (cm).
Se = Set effectif Open Setting/Close Setting.
G = Gape (cm).
ARR = Apparent Reduction Ratio.
WRR = Working Reduction Ratio.
4. Cone crusher
Alat ini digunakan pada secondary crusher. Pengoperasian alat ini hampir sama
dengan rotary crusher, akan tetapi sudah diupgrade dan memiliki jumlah
komponen yang berbeda. Media yang digunakan untuk crusher berbentuk cone
yaitu tegak lurus dengan poros luar. Ukuran produk yang dihasilkan dengan alat
ini dapat ditentukan sesuai dengan nilai yang ditetapkan pada sisi bukaan yang
digunakan pada alat tersebut. Cone crusher dapat menghancurkan material
keras sedang, dan memiliki keunggulan produktivitas tinggi, penyesuain mudah,
dan biaya pengoperasia rendah saat digunakan.

Sumber : Jihran.2014
Gambar 3.6
Cone Crusher
13.3 Waktu Efektif Kerja Crusher
Waktu efektif dapat dihitung dengan mengurangkan batasan waktu dari waktu
produksi. Berikut rumus waktu pengerjaan menghitung waktu efektif:
We = Wp – (Wn + Wu) ................................................. (7)
Keterangan :
We = Waktu Kerja Efektif.
Wp = Waktu Kerja Produktif.
Wn = Waktu Hambatan yang dapat dihindari.
20

Wu = Waktu Hambatan yang tidak dapat dihindari.


13.4 Efisiensi Kerja Crusher
Menghitung efisiensi kerja alat dapat menentukan tingkat keberhasilan mesin
penghancur dalam bekerja, dan efisiensi kerja dapat dihitung dengan membandingkan
waktu efektif yang diperoleh dengan waktu kerja produktif. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
E = We/Wp x 100% ......................................................(8)
Keterangan :
We = Waktu Kerja Efektif
Wp = Waktu Kerja Produktif
E = Efisiensi Kerja

14 Produktivitas Alat
Dalam produktivitas alat, beberapa parameter yang terkait dengan alat dapat
dihitung dari parameter di atas yaitu berupa MA, PA, US, EU, dan parameter tersebut
melibatkan semua aktivitas yang berkaitan dengan alat tersebut, mulai dari keadaan
fisik hingga machining Kondisi pahat dan nilai yang menunjukkan seberapa efektif
pahat tersebut.
Dalam kegiatan penghancur terdapat beberapa rumus untuk mengetahui status
alat atau tingkat efisiensi alat kerja penghancur, yaitu:
1. Mechanical Avaibility
Mechanical avaibility merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui
kondisi mekanik alat yang digunakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Keterangan :
MA = Mechanical Avaibility
We = Waktu Efektif
R = Repair Hours
2. Phisycal Avaibility
Merupakan cara untuk menentukan kondisi fisik alat yang digunakan dalam
kegiatan produksi yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
21

Keterangan :
PA = Physical Avaibility
We = Waktu Efektif
R = Repair Hours
S = Scheduled Hours
3. Use of avaibility
Adalah nilai yang dapat digunakan untuk menampilkan persentase waktu alat
berjalan, yaitu menggunakan rumus berikut:

Keterangan :
UA = Use of avaibility
We = Waktu Efektif
S = Waktu standby
4. Effective Utilization
Adalah nilai yang dapat digunakan untuk menampilkan persentase waktu alat
berjalan, yaitu menggunakan rumus berikut:

Keterangan :
EU = Effective Utilization
We = Waktu Efektif
S = Waktu standby
We + R + S = Scheduled Hours
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

15 Kegiatan Lapangan
Untuk kegiatan lapangan dilkaukan melalui pengamatan terhadap pengolahan
batu andesit, yang di mana batu andesit yang berasal dari front kerja merupakan hasil
peledakan yang di muat menggunakan excavator Kobelco SK 200, kemudian di angkut
menggunakan dumpt truck Nissan Dissel WB 45. Material tersebut langsung di bawa
ke area crushing plant untuk di lakukan pengolahan. Pengolahan batu andesit di PT
Mitra Multi Sejahtera melalui bebrapa tahapan untuk menhasilkan pruduk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar.
15.1 Tahapan Pengolahan
Proses pengecilan ukuran di lakukan melalui beberapa tahapan untuk dapat
menghasilkan produk dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, yang di mana
setiap tahapan ini memiliki produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Produk yang
dihasilkan dari tahapan ini yaitu berupa split dan abu batu. Adapun tahapan pengecilan
ukuran tersebut terdiri dari :
1. Primary Crushing
Primary Cruhing meruapakan tahapan awal dari pengecilan ukuran, yang mana
material dari front kerja hasil peledakan di angkut menggunakan dumpt truck
Nissan Dissel WB 45 dengan kapastitas 14,12 ton. Material yang di angkut
tersebut kemudian dilakukan proses dumping ke dalam hopper. Material dari
hopper tersebut akan masuk ke dalam grizzly feeder, yang mana getaran dari
grizzly feeder di atur untuk membawa material ke dalam jaw crusher. Material
yang berukuran <4 cm akan di buang melalui belt conveyor 1 dan material yang
berukuran >4 cm akan menjadi umpan dari jaw crusher yang rata-rata
berukuran 61,46 cm. Dari peremukan ini akan menghasilkan produk yang
berukuran rata-rata 18,34 cm yang kemudain di bawa ke Gudang batu melalui
belt conveyor 2.
2. Secondary Crushing

22
23

Secondary crushing merupakann tahapan ke dua setelah primary crushing.


Pada tahapan ini, alat yang digunakan berupa Cone Crusher Long Yang PYB
1300. Material dari Gudang batu kemudian di bawa ke dalam Cone crusher 1
menggunakan belt conveyor 3 dengan ukuran umpan rata-rata 18,34 cm dan
menghasilkan produk yang berukuran rata-rata 6,74 cm. Produk tersebut
kemudian di bawa ke dalam Vibrating Screen 1 dengan 2 deck menggunakan
belt conveyor sambungan (BC 4 dan BC 5) untuk memisahkan material yang
sesuai dengan ukuran. Vibrating screen 2 deck akan menghasilkan 3 produk
yaitu material yang berukuran -3 cm dan +2 cm yang menjadi produk berupa
Split 1 yang dibawa melalui belt conveyor 7, produk yang berukuran lebih besar
dar split 1 (-4,5 cm & +3 cm) dan material yang berukuran lebih kecil dari
prooudk split 1 (-2 cm).
3. Tertiary Crushing
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari pengolahan batu andesit di tempat
penelitian. Pada tahapan ini menggunakan alat berupa Cone Crusher Long
Yang PYD 1300. Umpan dari alat ini berupa material yang tidak lolos ayakan
dari Vibrating Screen 1 yang berukuran -4,5 cm & +3 cm yang dibawa melalui
belt conveyor 6. Produk dari tahapan ini kemudian di bawa ke vibrating screen 1
untuk dilakukan sizing menggunakan belt conveyor 5. Material yang berukuran
dibawa split 1 (<2 cm) akan masuk ke dalam vibrating screen 2 dengan 2 deck
melalui belt conveyor 8. Screen ini kemudian akan menghasilkan 3 produk yaitu
split 2 (-2 cm & +1 cm), split 3 (-1 cm & +0,5 cm) dan abu batu (-0,5 cm).
24

Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021


Gambar 4.1
Diagram Alir Pengolahan PT Mitra Multi Sejahtera
25

15.2 Alat Pada Crushing Plant


Pada kegaiatan pengolahan batu andesit di tempat penelitian di gunakan
beberapa alat untuk menunjang proses pengolahan tersebut. Alat-alat yang digunakan
di sesuaiakan dengan tahapan pengolahan dengan kapasitas dan jumlah alat di
sesuaikan dengan target produksi dan harga ekonomis-nya. Adapun alat-alat yang
digunakan pada crushing plant tempat penelitian yaitu:
a. 1 unit hopper,
b. 1 unit grizzly feeder,
c. 1 unit jaw crusher,
d. 2 unit cone crusher,
e. 11 unit belt conveyor,
f. 5 unit vibrating screen.

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.1
Crushing Plant PT. Mitra Multi Sejahtera
15.3 Hopper
Hopper merupakan alat yang digunakan untuk menampung material dari front
penambangan hasil peledakan yang di angkut menggunakan Dump Truck Nissan
Dissel WB 45 yang kemudian di lakukan proses dumping. Material yang ditampung di
hopper kemudian akan dibawa ke tempat peremukan batuan menggunakan grizzly
feeder sesuai dengan ukuran. Kemudian, dilakukan pengukuran dimensi hooper yang
mana untuk mengetahui volumenya.
26

Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021


Gambar 4.2
Sketsa dan Dimensi Hopper
Dari data dimensi yang telah didapatkan dari pengukkuran maka dapat dihitung
volume hooper. Adapun volume hopper yaitu:

`
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021
Foto 4.2
Hopper
27

15.4 Grizzly Feeder


Grizzly feeder merupakan alat yang digunakan untuk membawa material dari
hopper ke jaw crusher. Grizzly feeder menggunakan metode vibration (getaran) dalam
pengumpanan material ke dalam feeder. Material yang berukuran dibawa 4 cm akan
terbuang menjadi waste melalui belt conveyor.

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.3
Grizzly Feeder
15.5 Jaw Crusher
Jaw crusher merupakan alat yang digunakan mengecilkan atau mereduksi
ukuran material pada tahap primary crushing. Jaw crusher yang digunakan pada
tempat penelitian yaitu Jaw Crusher Long Yang PE 800 dengan tipe single toggle yang
terdiri dari swing jaw dan juga fix jaw. Swing jaw adalah bagian yang bergerak ke arah
fix jaw untuk meremukan. Jaw crusher diatur dengan open setting sebesar 50 cm dan
close setting sebesar 16 cm.

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.4
Jaw Crusher
28

15.6 Cone Crusher


Cone crusher merupakan alat yang digunakan pada tahap secondary crushing
untuk menghasilkan produk yang berukuran lebih kecil dari tahap primary crushing.
Terdapat dua alat cone crusher yaitu Cone Crusher Long Yang PYB 1300 dan Cone
Crusher Long Yang PYD 1300. Cone crusher Long Yang PYB 1300 memiliki ukuran

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.5
Cone Crusher
umpan maksimal sebesar 25 cm, dan close setting sebesar 4,5 cm, sedangkan untuk
Cone Crusher Long Yang PYD 1300 memiliki ukuran umpan maksimal sebesar 8,8 cm,
dan close setting 2,5 cm. Untuk material yang menjadi umpan pada cone crusher 1
berasal dari Gudang batu hasil primary crushing. Sedangkan, umpan untu cone
crusher 2 berasal dari produk cone crusher 1 yang ukurannya masih lebih besar dari
produk split 1.
15.7 Vibrating Screen
Vibrating screen merupakan alat yang digunakan pada tahapan sizing, yang
mana material dari hasil cone crusher akan masuk ke screen untuk di pisahkan
berdasarkan ukuran material. Vibrating screen yang digunakan pada tempat penelitian
berupa Long Yang NSR-610 yang terdiri dari 2 jenis berdasarkan ukuran hasil
produknya yaitu DDS (Double Deck Screen) dengan ukuran saringannya screen 1

sebesar 3 cm dan 2 cm dan untuk ukuran screen 2 yaitu sebesar 1 cm, dan 0,5 cm.
Pada screen 1, material yang berukuran -3 cm + 2 cm akan menjadi produk berupa

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.6
Vibrating Screen
29

split 1, sedangkan material yang tertahan pada screen 1 akan return ke cone crusher
2. Untuk material yang lolos dari screen 1 yang berukuran -2 cm akan terbawa menuju
screen 2 menggunakan belt conveyor. Untuk screen 2 akan menhasilkan produk
berupa split 2 dengan ukuran -2 cm +1 cm, split 3 berukuran -1 cm +0,5 cm dan abu
batu yang berukuran -0,5 cm.
15.8 Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material hasil
pengolahan ke tempat yang dituju. Belt conveyor di pasang pada setiap tahapan
pengolahan. Belt conveyor yang digunakan pada tempat penelitian terdiri dari sebelas
(11) unit yang menghubungkan segala alat untuk mengangkut hasil material dari alat-
alat tersebut.

Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek, 2021


Foto 4.7
Belt Conveyor

16 Pembahasan
Setelah dilakukan pengamatan dalam kegaiatan lapangan di area crushing
plant PT Mitra Multi Sejahtera, kemudian akan dilakukan pembahasan dari
pengolahan data yang telah dilakukan.
30

16.1 Jadwal kerja


Jadwal kerja merupakan data awal untuk dapat mengetahui waktu produktif
pada perusahaan, dan dapat menghitung waktu efisiensi dari hasil perbandingan waktu
kerja efektif dan waktu kerja total, dan dari jadwal yang ditentukan perusahaan maka
dapat mengetahui waktu hambatan yang ada pada saat jadwal kerja. Untuk perkerjaan
yang dilakukan di PT Mitra Multi Sejahtera telah dilakukan peraturan dengan
penjadwalan produksi yang dimana hal ini memperoleh hasil kerja yang produktif
sehingga waktu yang telah ditentukan tersebut dapat memperoleh efisiensi kerja.
Untuk jadwal kerja pada tempat penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jadwal Kerja
Waktu Waktu Tersedia Waktu Produktif
Kegiatan
Senin - Minggu Menit Menit
Masuk Kerja 19.00 0
Persiapan &
19.00 – 21.00 120
maintenance
Kerja 21.00 – 00.00 180 600 420
Istirahat 00.00 – 01.00 60
Kerja 01.00 – 05.00 240
Pulang Kerja 05.00 0
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung waktu produktif rata-rata
perhari yang sudah dijadwalkan oleh PT Mitra Multi Sejahtera. Adapaun untuk waktu
produktif rata-rata dapat dilihat pada perhitungan berikut:

Wp rata – rata =

= 420 menit/hari

= 7 jam/hari
16.2 Waktu Hambatan Crushing Plant
Pada dasarnya, waktu hambatan merupakan waktu yang menghambat pada
saat waktu produksi berlangsung, yang dihitung dari masuk kerja sampai pulang kerja.
Waktu hambatan sendiri terbagi menjadi 2 parameter yaitu hambatan akibat alat
31

(repair) dan hambatan akibat manusia (standby). Untuk waktu repair yang dijumpai
pada tempat penelitian ini seperti jaw tersumbat atau stuck, maintenance dan rusaknya
alat seperti belt conveyr. Sedangkan untuk waktu standby yang dijumpai pada
perusahaan seperti waktu tunggu operasi, menunggu umpan, terlambat kerja, berhenti
sebelum istirahat, terlambat setelah istirahat, pulang sebelum jam kerja. Berikut data
waktu hambatan yang di jumpai di tempat penelitian.
32

Tabel 4.2
Total Waktu Hambatan Pada Crushing Plant
Waktu Produktif Repair Stand By Waktu Efektif
Tahapan
Jam/Hari Jam/Hari Jam/Hari Jam/Hari
Primary Crushing 7 2,0 2,0 3,0
Seccondary Crushing I 7 1,3 1,5 5,2
Seccondary Crushing II 7 1,2 1,5 5,5
Rata-Rata 7 1,50 1,68 4,6
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka dapat diketahui rata-rata waktu
haambatan yang pada area crushing plant tempat penelitian. Waktu hambatan terbagi
menjadi 2 parameter yaitu repair atau faktor alat dengan waktu rata-rata 1,5 jam/hari
dan waktu standby atau faktor pekerja (manusia) yaitu dengan waktu rata-rata 1,68
jam/hari. Untuk waktu efektif yang di dapatkan yaitu 4,6 jam/hari.
16.3 Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu kerja efektif dengan
waktu kerja produktif. Waktu kerja efektif merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk yang dimana didalamnya masih terdapat waktu hambatan
selama kegaiatan produksi berlangsung. Untuk waktu kerja produktif merupakan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan data-data yang telah di dapatkan (Tabel 4.2), maka efisiensi kerja
area crushing plant dapat diketahui yang mana dapat dilihat dari efisiensi alat crusher.
Efisiensi dari setiap alat crusher di PT. Mitra Multi Sejahtera dapat dilihat pada
parameter mechanical availability (MA), pshycal availability (PA), used of availibility
(UA) dan efective utilization (EU). Adapun data efisiensi kerja dapat dilihat pada tabel
4.3.
Tabel 4.3
Efisiensi Kerja
Rata-rata
Parameter Cone Cone
Jaw Crusher Crushing
Ketersediaan Crusher 1 Crusher 2
Plant
Waktu Efektif
3,0 5,2 5,5 4,6
(Jam/Hari)
Stand By (Jam/Hari) 2,0 1,5 1,5 1,7
Repair (Jam/Hari) 2,0 1,3 1,2 1,5
MA (%) 60 80 83 74,4
PA (%) 72 84 86 80,5
UA (%) 60 77 80 72,2
EU (%) 43 65 68 58,7
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
33

Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahu nilai dar kondisi dari setiap
parameter alat crusher, yang mana nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh nilai waktu
hambatan pada setiap alat crusher. Hambatan yang sering dijumpai di tepat penelitian
yaitu berupa waktu stand by yang dipenagruhi oleh pekerja. Waktu stand by yang ada
yaitu berupa pekerja yang lebih dulu berhenti bekerja sebelum jam istirahat, masuk
kerja yang melampaui jam istirahat, serta pulang kerja sebelum jadwal pulang. Oleh
karena faktor tersebut, maka dapat mengahambat waktu efektfitas dari alat kerja,
namun waktu standby tersebut masih dapat dihindari atau diminimalisir dnegan cara
meningkatkan kedisiplinan para pekerja untuk meningkatkan efisensi kerja dari setiap
alat crusher, sehingga terget produksi perusahaan dapat tercapai.
16.4 Muatan Aktual
Muatan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengtahui
produk total yang dihasilkan oleh alat jaw crusher ini yang berasal dari Run Of Mine
yang di angkut menggunakan dump truck. Untuk dapat mengethaui muatan aktual
tesrsebut maka dibutuhkan data dengan beberapa parameter berupa data aktual di
lapangan dan data teoritis. Data aktual terdiri dari data ritase dump truck dengan rata-
rata 90 kali angkut, data pemuatan yang didapatkan dengan rata-rata 10 kali muat,
serta data fill factor untuk mengetahui perbandingan antara kapasitas nyata dengan
kapasitas bucket alat muat secara teoritis yang dinyatakan dalam persen (%). Semakin
besar faktor pengisian maka akan semakin besar pula kemampuan nyata dari alat
tersebut. Serta data density loose yaitu sebesar 1,97 ton/m3. Sedangkan data teoritis
yaitu berupa kapasitas bucket yaitu sebesar 0,93 LCM. Adapun data muatan aktual
dapat dilihat pada tabel 4.4.
34

Tabel 4.4
Muatan Aktual Dump Truck
Ritase Rata-Rata Fill Factor Density Loose Kapasitas
No Tonase
DT Pemuatan (%) (Ton/m³) Bucket (LCM)
1 67 10 0,66 1,97 0,93 809,05
2 78 10 0,66 1,97 0,93 941,88
3 89 10 0,66 1,97 0,93 1074,71
4 90 10 0,66 1,97 0,93 1086,78
5 110 10 0,66 1,97 0,93 1328,29
6 86 10 0,66 1,97 0,93 1038,48
7 103 10 0,66 1,97 0,93 1243,76
8 86 10 0,66 1,97 0,93 1038,48
9 96 10 0,66 1,97 0,93 1159,24
10 65 10 0,66 1,97 0,93 784,90
11 92 10 0,66 1,97 0,93 1110,93
12 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
13 98 10 0,66 1,97 0,93 1183,39
14 84 10 0,66 1,97 0,93 1014,33
15 107 10 0,66 1,97 0,93 1292,06
16 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
17 95 10 0,66 1,97 0,93 1147,16
18 87 10 0,66 1,97 0,93 1050,56
19 99 10 0,66 1,97 0,93 1195,46
20 68 10 0,66 1,97 0,93 821,13
21 84 10 0,66 1,97 0,93 1014,33
22 97 10 0,66 1,97 0,93 1171,31
23 99 10 0,66 1,97 0,93 1195,46
24 107 10 0,66 1,97 0,93 1292,06
25 89 10 0,66 1,97 0,93 1074,71
Rata-
90         1086,78
Rata
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021

16.5 Produksi Crushing Plant


Perhitungan produksi dari hasil kegiatan lapangan diperoleh dari belt conveyor
yang kemudian menggunakan metode belt cut. Perhitungan produksi dilakukan untuk
mengetahui mengetahui total jumlah produksi perjam atau perhari. Untuk megetahui
produski tersebut maka dibutuhkna beberapa data, yang dimana dapat diperoleh dari
hasil pengukuran dilapangan.
Crushing plant di PT Mitra Multi Sejahtera memiliki 11 buah belt conveyor. Belt
conveyor 1 menditribusikan material yang berasal dari hopper yang dimana material
tersebut di pilah oleh grizzly. Belt conveyor 2, material hasil crusher didistribusikan ke
gudang batu dan selanjutnya didistribusikan oleh belt conveyor 3 menuju cone crusher
1. Pada belt conveyor 4 merupakan bekt conveyor sambungan ke belt conveyor 5 yang
mana material didistribusikan menuju screen 1 menjadi 1 produk melalui belt conveyor
35

7. Pada belt conveyor 6 material yang ukurannya lebih besar dari ukuran produk,
maka akan kembali lagi pada cone crusher 2 untuk diolah kembali agar sesuai dengan
ukuran produk yang sudah di tentukan sebelumnya. Untuk belt conveyor 8 material
didistribusikan menuju screen 2 sebanyak 3 produk, dimana dimana material
transportasikan melalu belt conveyor 9,10 dan 11.
Tabel 4.5
Produksi Crushing Plant
Panjang Kecepatan Berat Kapasitas
B-CV
(m) (m/s) (kg/m) Ton/Jam Ton/Hari
B-CV-01 (Sirdam) 15 1,2 2,83 12,226 55,668
B-CV-02 (G.Batu) 30 2,5 17,21 154,890 705,276
B-CV-03 (Cone 1) 30 2,48 16,46 146,955 669,144
B-CV-04 (Sambungan) 7 1,12 15,14 61,044 277,960
B-CV-05 (Screen 1) 25 1,58 14,94 84,979 386,942
B-CV-06 (Cone 2) 25 2,58 9,23 85,728 390,355
B-CV-07 (Split 1) 15 2,14 9,92 76,424 347,988
B-CV-08 (Screen 2) 25 2,46 9,87 87,409 398,007
B-CV-09 (Split 2) 15 2,41 9,47 82,162 374,115
B-CV-10 (Split 3) 25 1,71 8,68 53,434 243,307
B-CV-11 (Abu Batu) 15 3,12 2,32 26,058 118,654
Total Per jam 238,078
Total Per Hari 1084,063
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021

16.6 Loose Material


Loose material dalam produksi ini mempengaruhi hasil dari proses pengolahan.
Apabila kehilangan produksi ini masih dalam batasan normal ini tidaklah menjadi
masalah serius. Kehilangan dalam produksi ini dipantau secara berkala, agar produkta
yang dihasilkan pada kegiatan pengolahan bahan galian ini dapat terawasi dan
diketahui jumlah dimasing-masing produknya. Perhitungan loose material dilakukan
untuk dapat mengetahui hilangnya material yang melewati setiap alat pada kegiatan
pengolahan. Adapun contoh dalam perhitungan dari hasil produksi pada PT Mitra
Multi Sejahtera, diantaranya yaitu :
Primary Crushing:
Looses = Umpan Masuk (Muatan Aktual) – Umpan Keluar (BC 2)
= 155,255 ton/jam – 155,25 ton/jam
= 0,005 ton/jam
%Looses = (looses/ Umpan Masuk) x 100%
36

x100%

= 0,003 %
Tabel 4.6
Loose Material Produksi
Umpan Umpan Jumlah Loose
Tahapan Masuk Keluar Material % Loose Terhadap
Pengolahan Feed
Ton/Jam Ton/Jam Ton/Jam
Primary Crushing 155,255 155,25 0,005 0,003
Secondary Crushing I 146,955 146,023 0,932 0,634
Secondary Crushing
85,728 84,979 0,750 0,874
II
Total 1,686 1,511
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021

16.7 Reduction Ratio (RR)


Reduction ratio merupakan rasio perbandingan antara panjang ukuran umpan
(feed) dengan panjang ukuran produk hasil crushing. Data reduction ratio dihitung
untuk dapat mengetahui besar dimensi dari material yang masuk sampai keluar.
Beberapa hal yang mempengaruhi besarnya nilai reduction ratio yaitu dimensi umpan,
ukuran hasil peremukan dan kemampuan dari alat yang digunakan. Pegolahan suatu
batuan andesit memiliki jenis nilai reduction ratio yang dikelompokkan dalam 3 kelas
yang dapat dilihat pada Tabel 4.7, dan untuk nilai dari reduction ratio yang didapatkan
berdasarkan settingan yang digunakan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.7
Reduction Ratio Class
Reduction Ratio Kelas
1-2 Buruk
2-4 Sedang
>4 Baik
Sumber : Metso-Basics in Mineral Processing,2008
Tabel 4.8
Reduction Ratio Teoritis
Ukuran (cm) Reduction
Crusher Keterangan
Open Setting Close Setting Ratio
Jaw Crusher 50 16 3,1 Baik
Cone Crusher 1 16 4,5 3,6 Baik
Cone Crusher 2 4,5 2,5 1,8 Buruk
Sumber : Data Hasil Kerja Praktik PT.Mitra Multi Sejahtera, 2021
37

Tabel 4.9
Reduction Ratio Aktual
Ukuran (cm)
Alat Reduction Ratio Keterangan
Feed Produkta
Jaw Crusher 61,46 18,34 3,4 Baik
Cone Crusher 1 18,34 6,74 2,7 Baik
Cone Crusher 2 6,74 2,95 2,3 Baik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

17 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan kerja praktik pada lokasi penelitian
pada unit crushing plant di PT Mitra Multi Sejahtera, maka dapat dapat ditarik
beberapa kesimpulan yang diantaranya yaitu:
1. Tahapan pengecilan ukuran yang berada pada area crushing plant PT Mitra
Multi Sejahtera terdiri dari tiga tahapan, yaitu primary crushing yang
merupakan tahapan pertama dengan menggunakan alat berupa jaw crusher.
Pada tahapan kedua yaitu secondary crushing I dengan menggunakan alat
cone crusher 1, serta tahapan terakhir berupa secondary crushing II yang juga
menggunakan alat berupa cone crusher. Setiap tahapan tersebut memiliki
ukuran produk yang berbeda-beda, yang mana ukuran produk akan dipilah
dengan pada tahap sizing dengan menggunakan alat berupa vibrating screen.
2. Nilai efisiensi alat pengolahan yang berada pada tempat penelitian yaitu untuk
jaw crusher sebesar 42,76%, untuk cone crusher 1 yaitu sebesar 65% dan cone
crusher 2 sebesar 68%. Dengan demikian, maka dapat diketahui efiensi kerja
pada area crushing plant yaitu sebesar 58,7%.
3. Untuk mengetahui total produksi pengolahan tempat peneltian maka dilakukan
perhitungan dengan menggunakan metode belt cut. Adapun total produksi yang
dihasilkan selama kegiatan penelitian berlangsung yaitu sebanyak 1084,063
ton/hari.
4. Perhitungan reduction ratio (RR) dilakukan dengan menggunakan data berupa
pengaturan open setting dan close side setting pada alat crusher. Untuk
reduction ratio pada alat jaw crusher yaitu 3,1 yang mana masuk dalam kategori
baik, untuk reduction ratio cone crusher 1 yaitu 3,6 dalam kategori baik dan
untuk reduction ratio pada cone crusher 2 yaitu 1,8 termasuk dalam kategori
buruk.

38
39

18 Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada PT Mitra Multi Sejahtera,
maka didaptkan beberapa faktor yang dapat mempngaruhi hasil produksi pada
crushing plant. Olhe karena itu, penulis mempunyai beberapa saran yang ditujukan
kepada pihak perusahaan untuk lebih meningkatkan produktivitas. Adapun saran atau
rekomendasi yang bisa penulis berikan kepada pihak perusahaan terkait aktivitas
pengolahan area crushing plant, anatar lain yaitu:
1. Pihak perusahaan yang berwenang harus lebih memperhatikan dan
meningkatkan kedisplinan para pekerja, yang mana ketidaksiplinan pekerja
akan menambah waktu hambatan sehingga efisiensi kerja akan semakin
berkurang.
2. Untuk waktu pengecekan rutin harus di pertimbangkan atau di evaluasi karena
apabila pengecekan dilakukan tidak sesuai dengan jadwal kerja maka akan
mempengaruhi target produksi, serta untuk menghindari terjadinya kerusakan
pada saat produksi. Kemudian suku cadang dari alat-alat yang digunakan
baiknya tersedia sehingga apabila terjadi kerusakan dapat langsung diperbaiki
tanpa harus menunggu secara indent.
3. Ukuran material hasil peledakan yang diangkut ke tempat pengolahan sangat
perlu di perhatikan, karena apabila material yang di angkut melebihi ukuran
bukaan pada jaw crusher maka dapat menyebabkan terjadinya stak sehingga
akan mempengaruhi waktu produktif. Oleh karena itu, pengangkutan material
dari run of mine harus dilakukan secara teliti dan selektif.
DAFTAR PUSTAKA

1. Barker, Adhy, 2014, “Pengolahan Bahan Galian”, academia.co.id.

2. BPS Cianjur, 2021, “Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2021”, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Cianjur.

3. BPS Kabupaten Cianjur, 2020, “Kecamatan Cikalongkulon Dalam Angka


2020”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur.

4. Dores, 2018, “Evaluasi Kinerja Crushing Plat Untuk Mencapai Target


Produksi Andesit 80.000 ton/bulan”, Kabupaten Cianjur, Provinsi
Jawa Barat.

5. Malau R.R, 2012, “Kajian Teknis Produksi Alat Peremuk pada Permukaan
Batu Granit Untuk Mencapai Target Produksi 200.000
Ton/Bulan di PT.Wira Penta Kencana Tanjung Balai Kabupaten
Karimun Kepulauan Riau”, Skripsi, Fakultas Teknik : Univeristas
Sriwijaya.

6. Richms, Ansi, 2013, “Manual Book Dasar Teori Bahan Galian”, Institut
Teknologi Bandung, Jawa Barat.

7. Riyanto, Asril, DKK. 2000, “Bahan Galian Industri Edisi II”, Bandung, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.

8. Shintya, Avelly Sari, 2017, “Analisis Kinerja Crushing Plant Pada Tambang
Andesit”, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

9. Supriatna S, & M. Arifin, 1997, “Bahan Galian Industri”, ISBN ; 979- 86641-04-
3, Publikasi Pusat Penelitian dan PengembanganTeknologi Mineral
(PPTM).

10. Suryantono. 1986, “Peranan Batuan Andesit Dalam Pembangunan”,


Puslitbang Teknologi Mineral, Bandung.

40
LAMPIRAN

41
LAMPIRAN A
PETA ADMINISTRASI

42
43
LAMPIRAN B
PETA KESAMPAIAN
DAERAH

44
45
LAMPIRAN C
PETA TOPOGRAFI

46
47
LAMPIRAN D
PETA GEOLOGI

48
49
LAMPIRAN E
DIAGRAM ALIR
PENGOLAHAN

50
51
LAMPIRAN F
WAKTU HAMBATAN

52
WAKTU HAMBATAN PRIMARY
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Waktu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
26 Juli 2021 26,7 82,14 108,84 23,65 32,43 24,32 80,4 189,24 230,76
27 Juli 2021 19,8 42,16 61,96 19,4 30,24 28,34 77,98 139,94 280,06
28 Juli 2021
29 Juli 2021
30 Juli 2021 57,16 56,21 113,37 30,43 25,43 17,54 73,4 186,77 233,23
31 Juli 2021 56,45 32,43 88,88 34,52 14,2 82,47 131,19 220,07 199,93
01 Agustus 2021 98,54 16,7 115,24 187,6 15,37 59,13 262,1 377,34 42,66
02 Agustus 2021 73,46 42,12 115,58 18,42 48,26 15,72 82,4 197,98 222,02
03 Agustus 2021 66,12 67,54 133,66 22,35 62,3 42,53 127,18 260,84 159,16
04 Agustus 2021 66,53 12,32 78,85 98,72 84,6 33,42 216,74 295,59 124,41
05 Agustus 2021 21,14 77,41 98,55 10,12 53,13 37,3 100,55 199,1 220,9
06 Agustus 2021 48,73 24,12 72,85 13,8 84,52 18,3 116,62 189,47 230,53
07 Agustus 2021 79,13 27,25 106,38 10,14 72,14 15,12 97,4 203,78 216,22
08 Agustus 2021 142,4 82,31 224,71 18,7 12,46 20,43 51,59 276,3 143,7
09 Agustus 2021 18,74 67,12 85,86 42,12 23,57 47,12 112,81 198,67 221,33
10 Agustus 2021 92,6 19,3 111,9 38,21 72,43 70,31 180,95 292,85 127,15
11 Agustus 2021 164,8 37,4 202,2 22,4 73,54 52,4 148,34 350,54 69,46
12 Agustus 2021 35,81 17,2 53,01 24,48 57,12 37,12 118,72 171,73 248,27
13 Agustus 2021 54,43 84,43 138,86 17,22 23,46 15,3 55,98 194,84 225,16
14 Agustus 2021 72,32 214,32 286,64 28,3 79,52 21,15 128,97 415,61 4,39
15 Agustus 2021
16 Agustus 2021
17 Agustus 2021
18 Agustus 2021 92,48 197,6 290,08 31,12 32,57 43,52 107,21 397,29 22,71
19 Agustus 2021 36,21 52,32 88,53 21,8 21,54 40,4 83,74 172,27 247,73
20 Agustus 2021 16,24 69,12 85,36 29,12 17,12 32,5 78,74 164,1 255,9
21 Agustus 2021 43,3 42,34 85,64 15,4 15,52 38,43 69,35 154,99 265,01
22 Agustus 2021 43,2 27,51 70,71 118,6 147,31 59,24 325,15 395,86 24,14
23 Agustus 2021 19,24 46,32 65,56 18,2 20,12 28,4 66,72 132,28 287,72
24 Agustus 2021 18,4 73,42 91,82 47,53 57,35 35,52 140,4 232,22 187,78
TOTAL 1463,93 1511,11 2975,04 918,7 1113,58 916,03 3034,63 6009,67 4490,33
RATA-RATA (Menit/Hari) 58,56 60,44 119,00 38,28 48,42 36,64 121,39 240,39 179,61
RATA-RATA (Jam/Hari) 0,98 1,01 1,98 0,64 0,81 0,61 2,02 4,01 2,99

53
WAKTU HAMBATAN SECONDARY I
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Wajtu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
26 Juli 2021 30,12 26,21 56,33 17,2 20,41 22,14 59,75 116,08 363,92
27 Juli 2021 56,43 14,32 70,75 0 34,57 28,72 63,29 134,04 345,96
28 Juli 2021
29 Juli 2021
30 Juli 2021 43,21 0 43,21 11,36 47,12 47,8 106,28 149,49 330,51
31 Juli 2021 57,34 10,12 67,46 14,8 16,73 63,22 94,75 162,21 317,79
01 Agustus 2021 153,25 9,3 162,55 10,34 51,4 55,41 117,15 279,7 200,3
02 Agustus 2021 23,41 20,43 43,84 0 47,21 15,23 62,44 106,28 373,72
03 Agustus 2021 53,22 5,12 58,34 12,5 59,26 18,33 90,09 148,43 331,57
04 Agustus 2021 78,43 7,33 85,76 0 42,6 58,87 101,47 187,23 292,77
05 Agustus 2021 165,42 0 165,42 9,57 28,34 25,16 63,07 228,49 251,51
06 Agustus 2021 18,8 30,32 49,12 0 47,21 40,22 87,43 136,55 343,45
07 Agustus 2021 45,67 21,2 66,87 10,14 52,14 12,32 74,6 141,47 338,53
08 Agustus 2021 113,54 24,12 137,66 6,32 53,93 35,41 95,66 233,32 246,68
09 Agustus 2021 32,12 34,32 66,44 13,6 38,57 28,46 80,63 147,07 332,93
10 Agustus 2021 20,15 0 20,15 0 44,63 63,27 107,9 128,05 351,95
11 Agustus 2021 18,27 15,25 33,52 15,4 49,22 30,12 94,74 128,26 351,74
12 Agustus 2021 132,42 16,24 148,66 0 57,12 34,12 91,24 239,9 240,1
13 Agustus 2021 67,32 12,43 79,75 14,6 33,2 32,8 80,6 160,35 319,65
14 Agustus 2021 63,41 0 63,41 7,3 56,4 46,5 110,2 173,61 306,39
15 Agustus 2021
16 Agustus 2021
17 Agustus 2021
18 Agustus 2021 137,4 15,2 152,6 16,4 24,2 47,12 87,72 240,32 239,68
19 Agustus 2021 64,31 15,41 79,72 12,4 24,84 37,8 75,04 154,76 325,24
20 Agustus 2021 57,42 0 57,42 20,3 27,8 63,9 112 169,42 310,58
21 Agustus 2021 54,23 20,34 74,57 0 68,31 65,31 133,62 208,19 271,81
22 Agustus 2021 72,32 0 72,32 22,5 62,15 35,4 120,05 192,37 287,63
23 Agustus 2021 27,42 0 27,42 0 15,27 43,21 58,48 85,9 394,1
24 Agustus 2021 33,24 34,3 67,54 33,4 18,6 48,34 100,34 167,88 312,12
TOTAL 1618,87 331,96 1950,83 248,13 1021,23 999,18 2268,54 4219,37 7780,63
RATA-RATA (Menit/Hari) 64,75 13,28 78,03 9,93 40,85 39,97 90,74 168,77 311,23
RATA-RATA (Jam/Hari) 1,08 0,22 1,30 0,17 0,68 0,67 1,51 2,81 5,19

54
WAKTU HAMBATAN SECONDARY II
Berhenti Berhenti
Menunggu Total Total Wajtu
Pengecekan Mekanik Repair Sebelum Sebelum Stand By
Tanggal Umpan Hambatan Efektif
Rutin (menit) (menit) (menit) Istirahat Pulang (menit)
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
Senin, 26 Juli 2021 30,12 0 30,12 17,2 20,41 22,14 59,75 89,87 390,13
Selasa, 27 Juli 2021 56,43 26,12 82,55 0 34,57 28,72 63,29 145,84 334,16
Rabu, 28 Juli 2021
Kamis, 29 Juli 2021
Jumat, 30 Juli 2021 43,21 0 43,21 11,36 47,12 47,8 106,28 149,49 330,51
Sabtu, 31 Juli 2021 57,34 22,14 79,48 14,8 16,73 63,22 94,75 174,23 305,77
Minggu, 01 Agustus 2021 153,25 0 153,25 10,34 51,4 55,41 117,15 270,4 209,6
Senin, 02 Agustus 2021 23,41 0 23,41 0 47,21 15,23 62,44 85,85 394,15
Selasa, 03 Agustus 2021 53,22 9,4 62,62 12,5 59,26 18,33 90,09 152,71 327,29
Rabu, 04 Agustus 2021 78,43 15,43 93,86 0 42,6 58,87 101,47 195,33 284,67
Kamis, 05 Agustus 2021 165,42 0 165,42 9,57 28,34 25,16 63,07 228,49 251,51
Jumat, 06 Agustus 2021 18,8 21,45 40,25 0 47,21 40,22 87,43 127,68 352,32
Sabtu, 07 Agustus 2021 45,67 0 45,67 10,14 52,14 12,32 74,6 120,27 359,73
Minggu, 08 Agustus 2021 113,54 12,3 125,84 6,32 53,93 35,41 95,66 221,5 258,5
Senin, 09 Agustus 2021 32,12 0 32,12 13,6 38,57 28,46 80,63 112,75 367,25
Selasa, 10 Agustus 2021 20,15 14,2 34,35 0 44,63 63,27 107,9 142,25 337,75
Rabu, 11 Agustus 2021 18,27 0 18,27 15,4 49,22 30,12 94,74 113,01 366,99
Kamis, 12 Agustus 2021 132,42 0 132,42 0 57,12 34,12 91,24 223,66 256,34
Jumat, 13 Agustus 2021 67,32 0 67,32 14,6 33,2 32,8 80,6 147,92 332,08
Sabtu, 14 Agustus 2021 63,41 35,42 98,83 7,3 56,4 46,5 110,2 209,03 270,97
Minggu, 15 Agustus 2021
Senin, 16 Agustus 2021 480
Selasa, 17 Agustus 2021 480
Rabu, 18 Agustus 2021 137,4 0 137,4 16,4 24,2 47,12 87,72 225,12 254,88
Kamis, 19 Agustus 2021 64,31 0 64,31 12,4 24,84 37,8 75,04 139,35 340,65
Jumat, 20 Agustus 2021 57,42 15,52 72,94 20,3 27,8 63,9 112 184,94 295,06
Sabtu, 21 Agustus 2021 54,23 0 54,23 0 68,31 65,31 133,62 187,85 292,15
Minggu, 22 Agustus 2021 72,32 11,3 83,62 22,5 62,15 35,4 120,05 203,67 276,33
Senin, 23 Agustus 2021 27,42 0 27,42 0 15,27 43,21 58,48 85,9 394,1
Selasa, 24 Agustus 2021 33,24 12,42 45,66 33,4 18,6 48,34 100,34 146 334
TOTAL 1618,87 195,7 1814,57 248,13 1021,23 999,18 2268,54 4083,11 8876,89
RATA-RATA (Menit/Hari) 64,75 7,83 72,58 9,93 40,85 39,97 90,74 163,32 328,77
RATA-RATA (Jam/Hari) 1,08 0,13 1,21 0,17 0,68 0,67 1,51 2,72 5,48

55
LAMPIRAN G
PRODUKSI CRUSHING
PLANT

56
Kapasitas
Tujuan B-CV Panjang (m) Kecepatan (m/s) Berat Sampel (kg/m)
Ton/Jam) (Ton/Hari)
B-CV-01 (Sirdam) 15 1,2 2,83 12,226 55,668
B-CV-02 Jaw-G.Batu 30 2,5 17,21 154,890 705,276
B-CV-03 (G.Batu-Cone 1) 30 2,48 16,46 146,955 669,144
B-CV-04 (Sambungan) 7 1,12 15,14 61,044 277,960
B-CV-05 (Cone 1- Screen 1) 25 1,58 14,94 84,979 386,942
B-CV-06 (Screen 1-Cone 2) 25 2,58 9,23 85,728 390,355
B-CV-07 (Split 1) 15 2,14 9,92 76,424 347,988
B-CV-08 (Screen 2) 25 2,46 9,87 87,409 398,007
B-CV-09 (Split 2) 15 2,41 9,47 82,162 374,115
B-CV-10 (Split 3) 25 1,71 8,68 53,434 243,307
B-CV-11 (Abu Batu) 15 3,12 2,32 26,058 118,654
Total Per jam 238,078
Total Per Hari 1084,063

57
LAMPIRAN H
FILL FACTOR

58
Panjang Lebar Tinggi Panjang Rata-Rata Lebar Rata-Rata Tinggi Rata-Rata Kapasitas Aktual V Teoritis
No Fill Faktor
(Meter) (LCM)
1 0,67 1,12 0,82
2 1,12 0,93 0,53
3 0,75 1,2 0,85
4 0,92 1,1 0,49
5 0,97 0,84 0,87
1,10 0,98 0,57 0,61 0,93 0,66
6 1,32 0,9 0,54
7 1,24 0,84 0,27
8 1,27 0,73 0,46
9 1,42 0,76 0,32
10 1,31 1,4 0,53

59
LAMPIRAN I
LOOSE MATERIAL

60
Umpan Umpan Jumlah Loose
Tahapan Masuk Keluar Material % Loose Terhadap
Pengolahan Feed
Ton/Jam Ton/Jam Ton/Jam
Primary Crushing 155,255 155,25 0,005 0,003
Secondary Crushing I 146,955 146,023 0,932 0,634
Secondary Crushing
85,728 84,979 0,750 0,874
II
Total 1,686 1,511

61
LAMPIRAN J
REDUCTION RATIO

62
Teoritis
Ukuran Reduction
Alat Keterangan
Open Setting Close Setting Ratio
Jaw Crusher 50 16 3,1 Baik
Cone Crusher
1 16 4,5 3,6 Baik
Cone Crusher
2 4,5 2,5 1,8 Buruk

Aktual
Ukuran (cm) Reduction
Alat Keterangan
Feed Produkta Ratio
Jaw Crusher 61,46 18,34 3,4 Baik
Cone Crusher
18,34 6,74 2,7 Baik
1
Cone Crusher
6,74 2,95 2,3 Baik
2

63
LAMPIRAN K
SPESIFIKASI ALAT

64
JAW CRUSHER

65
CONE CRUHSER 1

66
CONE CRUSHER 2

67
VIBRATING SCREEN 1
Merk Long Yang
Model NSR-610
Screen Size 1500 x 3000
No of Stages 2/3
Type Of Motion Circular
Slope Angle 150
Net Weight 3600 Kg
Motor Power 30 Kw / 850 RPM
Max Feed Material - 80 mm
Capacity 100 - 330 ton / jam.
Deck 1 @ 30 mm
Deck 2 @ 20 mm

VIBRATING SCREEN 2
Merk Long Yang
Model NSR-610
Screen Size 1500 x 3000
No of Stages 2/3
Type Of Motion Circular
Slope Angle 150
Net Weight 3600 Kg
Motor Power 30 Kw / 850 RPM
Max Feed Material - 40 mm
Capacity 100 - 330 ton / jam.
Deck 1 @ 10 mm
Deck 2 @ 5 mm

68

Anda mungkin juga menyukai