DOSEN
PENGAMPUH
DI
OLEH :
FAKULTAS TERBIYAH
PENDIDKAN BAHASA ARAB
INSTITITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
1
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…4
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………..4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….4
C. TUJUAN MAKALAH…………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………5
A. SALAF……………………………………………………………………..5
B. WAHHABI…………………………………………………………………10
A. KESIMPULAN…………………………………………………………….12
B. SARAN…………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….13
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan hidayahnya lah , sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas makalah dari dosen kami. Dengan makalah “ Salaf
dan Wahhabi”.
Dalam penulisan makalah ini , penulis merasa masih banyak materi yang
belum kami cantungkan dalam makalah kami. Dan untuk saran dan kritik dari
pembaca dari semua pihak .
Dan jazakumullahu khairon kepada para pihak yang tterlibat dalam makalah
kami baik dari sumber buku dan artikel ilmu dari materi materi untuk makalah
kami.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam serta
mengajarkan seseorang untuk mengenal Tuhannya lewat Rasulnya yang
diutus ,Islam datang dengan membawa bukti bukti tentang penciptaan alam
semesta serta apa yang ada didalam diri manusis itu sendiri , penjelesan
penjelasan telah dijelaskan dalam Firman ALLAH serta Sabda Rasullullah .
Islam telah mengajarkan bagaimana beragama dengan baik sesuai ajaran Islam
dari Al Qur an dan hadist shahih serta serta pemahaman para sahabat sahabat
nabi atau salaf.Dalam makalah ini ,akan membahas tentang salaf dan wahabi .
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian salaf
2. Siapakah itu generasi salaf
3. Siapa itu Wahhabi
4. Dakwah Wahhabi
C. Tujun
1. Untuk mengetahui apa itu salaf
2. Untu mengetahui apa itu makna salaf
3. Untuk mengenal apa iti Wahhabi
4. Untuk mengetahui bagaimana dakwah wahabbi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. SALAF
a. Pengertian Salaf
5
Secara istilah; kata ‘salaf’ jika disebutkan secara mutlak (tanpa embel-embel)
oleh ulama aqidah, maka definisi mereka semuanya berkisar pada para sahabat;
atau sahabat dan tabi’in; atau sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti
mereka dari generasi-generasi terbaik. Termasuk diantaranya para Imam yang
terkenal dan diakui keimaman dan keutamaannya serta keteguhan mereka dalam
mengikuti sunnah, menjauhi bid’ah, dan memperingatkan orang dari padanya.
Demikian pula orang-orang (lainnya) yang telah disepakati akan keimaman dan
jasa besar mereka dalam agama. Karenanya, generasi pertama dari umat ini
dinamakan As Salafus Shalih (Al Wajiez hal 15).
Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf”
dan terhadap siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi
menjadi 4 perkataan :
1. Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para
Sahabat Nabi saja.
2. Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para
Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat).
3. Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka
adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul
Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana
sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
4. Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun
waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah
yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut
Tabi’in.
6
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
« ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم، ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم،اس قَرْ نِي
ِ َّ» َخ ْي ُر الن
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai
manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena
menisbahkan/menyandarkan kepada mereka.
ْ يل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ نُ َولِّ ِه َما تَ َولَّى َونُصْ لِ ِه َجهَنَّ َم َو َسا َء
ت ِ ِق ال َّرسُو َل ِم ْن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ْالهُدَى َويَتَّبِ ْع َغ ْي َر َسب
=ِ َِو َم ْن يُ َشاق
صيرًا ِ َم
7
2. .Dalil Dari As-Sunnah
َ َويَ ُخونُونَ َوال، َ ثُ َّم إِ َّن بَ ْع َد ُك ْم قَوْ ًما= يَ ْشهَ ُدونَ َوالَ يُ ْستَ ْشهَ ُدون، ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم، ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم،َخ ْي ُر أُ َّمتِي قَرْ نِي
ُظهَ ُر فِي ِه ُم ال ِّس َمن ْ َ َوي، َ َويَ ْن ُذرُونَ َوالَ يَفُون، َي ُْؤتَ َمنُون
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya,
kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka
mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari
(3650), Muslim (2533))
، وإن هذه الملة ستفترق= على ثالث وسبعين،أال إن من قبلكم من أهل الكتاب افترقوا= على ثنتين وسبعين ملة
وهي الجماعة، وواحدة في الجنة،ثنتان وسبعون في النار
[Shahih, HR. Abu Dawud (no. 4597), Ahmad (IV/102), al-Hakim (I/128), ad-
Darimi (II/241), al-Ajurri dalam asy-Syarii’ah, al-Lalikai dalam as-Sunnah (I/113
no. 150). Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi dari
Mu’a-wiyah bin Abi Sufyan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan hadits ini
shahih masyhur. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-
Shahiihah (no. 203-204)
8
Dalam riwayat lain disebutkan:
Artinya, “Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang
aku dan para Sahabatku berjalan di atasnya.” [Hasan, HR. At-Tirmidzi (no. 2641)
dan al-Hakim (I/129) dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr, dan dihasankan oleh Syaikh
al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (no. 5343)]
Hadits iftiraq tersebut juga menunjukkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi
73 golongan, semua binasa kecuali satu golongan, yaitu yang mengikuti apa yang telah
dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
Sahabatnya Radhiyallahu anhum. Jadi, jalan selamat itu hanya satu, yaitu mengikuti Al-
Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (para Sahabat).
Artinya:
“Barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku maka ia akan melihat
perselisihan yang banyak, oleh sebab itu wajib bagi kalian berpegang dengan sunnahku
dan Sunnah Khulafaaur Rasyidin (para khalifah) yang mendapat petunjuk sepeninggalku,
pegang teguh Sunnah itu, dan gigitlah dia dengan geraham-geraham, dan hendaklah
kalian hati-hati dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena sesungguhnya setiap
perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat” [Shahih, HR. Abu Daud
(4607), Tirmidzi (2676), dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (1184,
2549)]
9
B. WAHHABI
a) Pengertian Wahhabi
10
c) Dakwah Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab
Para ahli Bidah menentang keras dakwah tauhid yang dibangun oleh syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab.ini tidak mengherankan , sebab musuh tauhid
telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , bahkan
mereka merasa heran terhadap dakwah kepada Tauhid.Musuh musuh syaikh
memulai perbuatan kejinya dengan memerangi dan menyebar luaskan berita
berita bohong tentangnya, bahkan mereka bersekongkol untuk membunuhnya
dengan maksud agar dakwahnya terputus dan tak berkelanjutan.Tetapi Allah
Subhanahu Wa Taala menjaganya dan memberinya penolong, sehinnga
dakwah tauhid bersebar luas di Hejaz dan negara Negara Islam lainnya.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
C. SARAN
Bagi para pembaca makalah atau pendegar jika ada kurang dari tulisan
makalah ini ,sebisa mungkin untuk dikoreksi agar makalah menjadi lebih
baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu ,(2019) jalan golongan yang selamat , edisi jakarta
https://muslim.or.id/18935-siapakah-salafus-shalih.html
Sumber: https://muslim.or.id/7259-ini-dalilnya-2-jadikan-manhaj-salaf-sebagai-rujukan.htm
13