Anda di halaman 1dari 13

SALAF DAN DAKWAH WAHHABI

DOSEN

PENGAMPUH

Dr. Abbas .S.Ag,M.A,

DI

OLEH :

 ELMA TIANA /18010102019


 HAFIDZAH / 20200110102011
 NOVIA PANDAYANA /2020010102007

FAKULTAS TERBIYAH
PENDIDKAN BAHASA ARAB
INSTITITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

1
DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…2

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...….3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…4

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………..4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….4
C. TUJUAN MAKALAH…………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………5
A. SALAF……………………………………………………………………..5
B. WAHHABI…………………………………………………………………10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………12

A. KESIMPULAN…………………………………………………………….12
B. SARAN…………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….13

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan hidayahnya lah , sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas makalah dari dosen kami. Dengan makalah “ Salaf
dan Wahhabi”.

Dalam penulisan makalah ini , penulis merasa masih banyak materi yang
belum kami cantungkan dalam makalah kami. Dan untuk saran dan kritik dari
pembaca dari semua pihak .

Dan jazakumullahu khairon kepada para pihak yang tterlibat dalam makalah
kami baik dari sumber buku dan artikel ilmu dari materi materi untuk makalah
kami.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam serta
mengajarkan seseorang untuk mengenal Tuhannya lewat Rasulnya yang
diutus ,Islam datang dengan membawa bukti bukti tentang penciptaan alam
semesta serta apa yang ada didalam diri manusis itu sendiri , penjelesan
penjelasan telah dijelaskan dalam Firman ALLAH serta Sabda Rasullullah .
Islam telah mengajarkan bagaimana beragama dengan baik sesuai ajaran Islam
dari Al Qur an dan hadist shahih serta serta pemahaman para sahabat sahabat
nabi atau salaf.Dalam makalah ini ,akan membahas tentang salaf dan wahabi .

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian salaf
2. Siapakah itu generasi salaf
3. Siapa itu Wahhabi
4. Dakwah Wahhabi
C. Tujun
1. Untuk mengetahui apa itu salaf
2. Untu mengetahui apa itu makna salaf
3. Untuk mengenal apa iti Wahhabi
4. Untuk mengetahui bagaimana dakwah wahabbi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. SALAF

a. Pengertian Salaf

salaf (bahasa Arab: ‫الس======لف الص======لح‬ Salaf aṣ-Ṣhālih) adalah tiga


generasi muslim awal yaitu para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in.kemudian
istilah salaf ini dijadikan sebagai sandaran atau metode (MANHAJ) dalam
memahami sumber hukum agama Islam yang benar yang mengikuti ajaran
sebelumnnya hingga ke Rasulullah dalam metode ini mengajarkan syariat Islam
secara murni (Pemahaman dan amalan murid murid Rasulullah) tampa adannya
tambahan dan pengurangan manusia manapun setelah tiga generasi terbaik.
‘Salaf ’ artinya mereka yang telah berlalu. Sedangkan kata ‘shaleh’ artinya baik.
Maka ‘As Salafus Shaleh’ maknanya secara bahasa ialah setiap orang baik yang
telah mendahului kita. Sedangkan secara istilah, maknanya ialah tiga generasi
pertama dari umat ini, yang meliputi para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in.

Manhaj salaf bukan golongan,bukan kelompok dan bukan organisasi


tapi manhaj adalah ( jalan ) yaitu ittiba (tuntunan) jalan para pendahulu :
Rasulullah , sahabat tabiin dan tabiut tabiin dan para ulama mazhab diatas
aqidah murni dengan manhaj yang mulia kembali ke islam yang sempurna di
atas tuntunan para pendahulu berdasarkan Al Qur an hadist dan ijma.

Dalam kitab Al Wajiz fi ‘Aqidatis Salafis Shalih Ahlissunnah wal Jama’ah,


Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsary mengatakan sebagai berikut:

‫ أَ ِو‬،‫الص= َحابَ ِة‬


َّ ‫ْر ْيفَ==اتِ ِه ْ=م َح==وْ َل‬ ِ ‫ ِع ْن َد ُعلَ َما ِء ا ِال ْعتِقَا ِد فَإِنَّ َما تَ=دُو ُر ُك==لُّ تَع‬ ))  ُ‫ال َّسلَف‬ (( ‫ق‬ ْ ُ‫ إِ َذا أ‬: ‫َوفِي ا ِالصْ ِطالَح‬
َ ِ ‫طل‬ ِ
‫ض=لَ ِة ؛ ِمنَ األَئِ َّم ِة األَ ْعالَ ِم ْال َم ْش=هُو ِ=د لَهُ ْم‬ َّ ‫ أَ ِو ال‬، َ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعين‬
َّ َ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعينَ َوتَابِ ِع ْي ِه ْ=م ِمنَ ْالقُ=رُوْ ِن ْال ُمف‬ َّ ‫ال‬
ُ ُ ْ ْ
ِ َ‫ َو ِم َّم ْن اتَّفَق‬،‫ب البِ ْد َع= ِة َوال َح= َذ ِر ِم ْنهَ==ا‬ ِ ‫الس=نَّ ِة َو‬
‫ت األ َّمة عَل َى‬ ِ ‫ َواجْ تِنَ==ا‬، ‫اإل َما َم= ِة فِيهَ==ا‬ ُّ ‫=اع‬ِ =َ‫ض= ِل َواتِّب‬ ْ َ‫بِا ِإل َما َم= ِة َوالف‬
)1/15 ‫ (الوجيز‬.‫ح‬ َ
ِ َ‫ص ْد ُ=ر األ َّو ُل بِال َّسل‬ ْ
َّ ‫ َولِهَ َذا ُس ِّم َي ال‬، ‫إِ َما َمتِ ِه ْم َو َع ِظي ِْم َشأنِ ِه ْم فِي ال ِّد ْي ِن‬
ِ ِ‫ف الصَّال‬

5
Secara istilah; kata ‘salaf’ jika disebutkan secara mutlak (tanpa embel-embel)
oleh ulama aqidah, maka definisi mereka semuanya berkisar pada para sahabat;
atau sahabat dan tabi’in; atau sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti
mereka dari generasi-generasi terbaik. Termasuk diantaranya para Imam yang
terkenal dan diakui keimaman dan keutamaannya serta keteguhan mereka dalam
mengikuti sunnah, menjauhi bid’ah, dan memperingatkan orang dari padanya.
Demikian pula orang-orang (lainnya) yang telah disepakati akan keimaman dan
jasa besar mereka dalam agama. Karenanya, generasi pertama dari umat ini
dinamakan As Salafus Shalih (Al Wajiez hal 15).

b. Siapakah Para Salaf

Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf”
dan terhadap siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi
menjadi 4 perkataan :

1. Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para
Sahabat Nabi saja.
2. Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para
Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat).
3. Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka
adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul
Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana
sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
4. Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun
waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah
yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut
Tabi’in.

6
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

«‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫اس قَرْ نِي‬
ِ َّ‫» َخ ْي ُر الن‬
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))

Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai
manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena
menisbahkan/menyandarkan kepada mereka.

c. Dalil-dalil Yang Menunjukkan Wajibnya Mengikuti Salafush Shalih

1. Dalil Dari Al Qur’anul Karim

ْ ‫يل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ نُ َولِّ ِه َما تَ َولَّى َونُصْ لِ ِه َجهَنَّ َم َو َسا َء‬
‫ت‬ ِ ِ‫ق ال َّرسُو َل ِم ْن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ْالهُدَى َويَتَّبِ ْع َغ ْي َر َسب‬
=ِ ِ‫َو َم ْن يُ َشاق‬
‫صيرًا‬ ِ ‫َم‬

Artinya, “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran


baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan
dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” [An-Nisa :
115]

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,

‫ي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا= َع ْنهُ َوأَ َع َّد لَهُ ْم‬


=َ ‫ض‬ ٍ ‫ار َوالَّ ِذينَ اتَّبَعُوهُ ْم بِإِحْ َس‬
ِ ‫ان َر‬ ِ ‫ص‬َ ‫اج ِرينَ َواأل ْن‬ ِ َ‫َوالسَّابِقُونَ األ َّولُونَ ِمنَ ْال ُمه‬
‫ك ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬
َ ِ‫ت تَجْ ِريْ تَحْ تَهَا األ ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَآ أَبَدًا َذل‬
ٍ ‫َجنَّا‬

Artinya, “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)


di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada
Allah . Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai .mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang agung.” [QS. At-Taubah : 100]

7
2. .Dalil Dari As-Sunnah

1. Hadits Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi


wasallam telah bersabda,

َ‫ َويَ ُخونُونَ َوال‬، َ‫ ثُ َّم إِ َّن بَ ْع َد ُك ْم قَوْ ًما= يَ ْشهَ ُدونَ َوالَ يُ ْستَ ْشهَ ُدون‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫َخ ْي ُر أُ َّمتِي قَرْ نِي‬
ُ‫ظهَ ُر فِي ِه ُم ال ِّس َمن‬ ْ َ‫ َوي‬، َ‫ َويَ ْن ُذرُونَ َوالَ يَفُون‬، َ‫ي ُْؤتَ َمنُون‬

“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya,
kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka
mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari
(3650), Muslim (2533))

2. Kemudian dalam hadits yang lain, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi


wasallam menyebutkan tentang hadits iftiraq (akan terpecahnya umat ini menjadi
73 golongan), beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

،‫ وإن هذه الملة ستفترق= على ثالث وسبعين‬،‫أال إن من قبلكم من أهل الكتاب افترقوا= على ثنتين وسبعين ملة‬
‫ وهي الجماعة‬،‫ وواحدة في الجنة‬،‫ثنتان وسبعون في النار‬

Artinya, “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahlul Kitab


telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Sesungguhnya (ummat)
agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh
puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan hanya satu golongan di dalam
Surga, yaitu al-Jama’ah.”

[Shahih, HR. Abu Dawud (no. 4597), Ahmad (IV/102), al-Hakim (I/128), ad-
Darimi (II/241), al-Ajurri dalam asy-Syarii’ah, al-Lalikai dalam as-Sunnah (I/113
no. 150). Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi dari
Mu’a-wiyah bin Abi Sufyan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan hadits ini
shahih masyhur. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-
Shahiihah (no. 203-204)

8
Dalam riwayat lain disebutkan:

=‫ما أنا عليه وأصحابي‬

Artinya, “Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang
aku dan para Sahabatku berjalan di atasnya.” [Hasan, HR. At-Tirmidzi (no. 2641)
dan al-Hakim (I/129) dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr, dan dihasankan oleh Syaikh
al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (no. 5343)]

Hadits iftiraq tersebut juga menunjukkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi
73 golongan, semua binasa kecuali satu golongan, yaitu yang mengikuti apa yang telah
dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
Sahabatnya Radhiyallahu anhum. Jadi, jalan selamat itu hanya satu, yaitu mengikuti Al-
Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (para Sahabat).

3. Hadits panjang dari Irbad bin Sariyah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu


Alaihi Wasallam bersabda,

ِ ‫َّاش ِدينَ ْال َم ْه ِديِّينَ عُضُّ وا َعلَ ْيهَا بِالنَّ َو‬


،‫اج ِذ‬ ِ ‫ فَ َعلَ ْي ُك ْم بِ ُسنَّتِي َو ُسنَّ ِة ْال ُخلَفَا ِء الر‬،‫اختِاَل فًا َكثِيرًا‬ ْ ‫فَإِنَّهُ َم ْن يَ ِعشْ ِم ْن ُك ْم فَ َسيَ َرى‬
ٌ‫ضاَل لَة‬ ُ ِ ‫» َوإِيَّا ُك ْم َو ُمحْ َدثَا‬
ِ ‫ت اأْل ُم‬
َ ‫ور فَإِ َّن ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬

Artinya:

“Barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku maka ia akan melihat
perselisihan yang banyak, oleh sebab itu wajib bagi kalian berpegang dengan sunnahku
dan Sunnah Khulafaaur Rasyidin (para khalifah) yang mendapat petunjuk sepeninggalku,
pegang teguh Sunnah itu, dan gigitlah dia dengan geraham-geraham, dan hendaklah
kalian hati-hati dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena sesungguhnya setiap
perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat” [Shahih, HR. Abu Daud
(4607), Tirmidzi (2676), dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (1184,
2549)]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada ummat agar mengikuti sunnah


beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam dan sunnah para Khualafaur Rasyidin yang hidup
sepeninggal beliau disaat terjadi perpecahan dan perselisihan.

9
B. WAHHABI
a) Pengertian Wahhabi

Orang orang biasaa melontarkan kata “ Wahabbi” kepada setiap


orang yang melanggar tradisi,kepercayaaan “Bidah”mereka, sekali pun
kepercayaan mereka rusak , bertentangan dengan kitab suci Al Qur an dan
Hadist shahih ,.kesimpulan dari kata Wahhabi adalah orang yang
melontarkan kepada seseorang yang melanggar atau yang tidak mengikuti
tradisi atau bidah “ ajaran baru ‘ .Musuh musuh tauhid memberikan gelar
Wahhabi kepada setiap muwwahid ( yang mengesakan Allah ), nisbat ini
kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Wahhabi adalah kata oleh para penentang dakwah syaikh Muhammad
Bin Abdul Wahhab rahimahullah. Padahal syaikh rahimahullah berdakwah
untuk memurnikan tauhid dan menghapus kesyirikan. Maksud dari
pemunculan nama ini sebenarnya adalah untuk menjauhkan dan menghalangi
dari dakwah beliau , namun usaha ini tidaklah membahayakan dakwahb
beliau ,namun dakwah beliau makin tersebar di berbagai penjuru dunia.

b) Siapakah Muhammad Bin Abdul Wahhab?

Beliau dilahirkan dikota Uyainah , Nejed pada tahun 1115 H. Hafal


Al Quran sebelum berusia 10 tahun. Belajar kepada ayahandanya mazhab fiqih
Hambali dan belajar hadist dan tafsir kepada para Syaikh dari berbagai negeri,
terutama dikota Madinah .Beliau memahami Tauhid dari Kitab suci Al Qur an
dan As sunnah( hadist). Perasaaan beliau tersentak setelah menyaksikan apa
yang terjadi di negerinya Nejed dan negeri negeri lainnya yang beliau kunjungi
berupa kesyirikan ,Khurafat dan Bidah. Demikian juga soal Mengkultuskan
Kubur adalah hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar. Seperti ia
mendengar banyak wanita di negerinya bertawassul dengan pohon kurma dan
di nejez juga pengkultusan kuburan.

10
c) Dakwah Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab

Syaikh rahimahullah berdakwah untuk memurnikan tauhid dan


menghapus kesyirikan . Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab berdakwah
menyeru kaumnya kepada Tauhid dan berdoa ( memohon )Allah semata .sebab
dialah yang maha kuasa dan yang maha menciptakan , sedangkan selainnya
adalah lemah dan tak kuasa menolak bahaya dari dirinya dan dari orang lain.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam  berkata kepada anak pamannya


Abdullah Bin Abbas:
“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta
pertolongan , mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.at –Tirmidzi, ia berkata
“hadist ini Hasan shahih”).

d) Para Penentang Dakwah Syaikh Bin Abdul Wahhabi

Para ahli Bidah menentang keras dakwah tauhid yang dibangun oleh syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab.ini tidak mengherankan , sebab musuh tauhid
telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , bahkan
mereka merasa heran terhadap dakwah kepada Tauhid.Musuh musuh syaikh
memulai perbuatan kejinya dengan memerangi dan menyebar luaskan berita
berita bohong tentangnya, bahkan mereka bersekongkol untuk membunuhnya
dengan maksud agar dakwahnya terputus dan tak berkelanjutan.Tetapi Allah
Subhanahu Wa Taala menjaganya dan memberinya penolong, sehinnga
dakwah tauhid bersebar luas di Hejaz dan negara Negara Islam lainnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manhaj salaf bukan golongan,bukan kelompok dan bukan organisasi


tapi manhaj adalah ( jalan ) yaitu ittiba (tuntunan) jalan para pendahulu :
Rasulullah , sahabat tabiin dan tabiut tabiin dan para ulama mazhab diatas
aqidah murni dengan manhaj yang mulia kembali ke islam yang sempurna di
atas tuntunan para pendahulu berdasarkan Al Qur an hadist dan ijma.

Wahhabi adalah kata oleh para penentang dakwah syaikh Muhammad


Bin Abdul Wahhab rahimahullah. Padahal syaikh rahimahullah berdakwah
untuk memurnikan tauhid dan menghapus kesyirikan. Maksud dari
pemunculan nama ini sebenarnya adalah untuk menjauhkan dan menghalangi
dari dakwah beliau , namun usaha ini tidaklah membahayakan dakwahb
beliau ,namun dakwah beliau makin tersebar di berbagai penjuru dunia.

C. SARAN

Bagi para pembaca makalah atau pendegar jika ada kurang dari tulisan
makalah ini ,sebisa mungkin untuk dikoreksi agar makalah menjadi lebih
baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu ,(2019) jalan golongan yang selamat , edisi jakarta
 https://muslim.or.id/18935-siapakah-salafus-shalih.html
Sumber: https://muslim.or.id/7259-ini-dalilnya-2-jadikan-manhaj-salaf-sebagai-rujukan.htm

13

Anda mungkin juga menyukai