Anda di halaman 1dari 6

PERAN SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PADA SISWA DI SMAN 1 SUKAKARYA KABUPATEN BEKASI


Afifah Nurul Noviyanti 1, Dwi Agustin Merdiana2, Sekar Citra Putri3
1
Universitas Siliwangi
2
Universitas Siliwangi
3
Universitas Siliwangi
Abstrak

Narkoba merupakan zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi individu yang
menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut
berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran sekolah dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba pada siswa di
SMAN 1 Sukakarya Kabuoaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif
yang terdiri atas 3 komponen, yaitu memilih data, paparan data, dan menarik kesimpulan hasil
wawancara. Informan dalam penelitian ini terdiri atas kepala sekolah, tiga guru dan tiga orang tua
siswa yang dilakukan dengan metode wawancara. Hasil penelitian yang dilakukan dengan melihat
dari transkrip jawaban dan verbatim menunjukkan bahwa narkoba dapat memberikan pengaruh buruk
bagi para remaja dengan membuat kecanduan dan merusak kesehatan tubuh remaja tersebut. Faktor
penyebab remaja menggunakan narkoba dapat berasal dari lingkungan di sekitarnya seperti
pertemanan, pergaulan dan lingkungan keluarga mereka sendiri. Upaya yang dilakukan dalam
mencegah penyalahgunaan narkoba oleh remaja dapat dilakukan di lingkungan sekolah karena
pendidikan atau pengetahuan tentang NAPZA dapat diberikan untuk meningkatkan pengetahuan
siswa terkait bahaya penggunaan narkoba. Selain itu peran sekolah dalam mencegah penyalahgunaan
narkoba dapat memberikan edukasi, sosialisasi, dan penyuluhan terkait dampak dan bahaya narkoba
bagi remaja.

Kata Kunci: Peran, Sekolah, Upaya, Pencegahan, Penyalahgunaan, Narkoba, Siswa

PENDAHULUAN mulanya mereka hanya mencoba karena rasa


Menurut BNN 2012 dalam Prasetyo, penasaran yang pada akhirnya berubah
Idrus & Yuliani (2018), narkoba merupakan menjadi sebuah kecanduan.
zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu Lingkungan pendidikan merupakan salah
bagi individu yang menggunakannya dengan satu lembaga yang juga bertanggung jawab
cara memasukkan obat tersebut ke dalam untuk menuntun perkembangan psikologis
tubuhnya, pengaruh tersebut berupa remaja kearah yang positif. Oleh karena itu,
pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, lingkungan sekolah menjadi salah satu
semangat dan halusinasi. Peredaran gelap lingkungan dari sistem interaksi remaja yang
narkoba oleh beberapa oknum yang tidak membantu menuju eksistensinya. Sebagai
bertanggung jawab menyebabkan kerusakan sebuah sistem, sekolah mempunyai keterkaitan
dan merugikan berbagai kalangan, terutama dengan sistem lainnya di luar sekolah, seperti
generasi penerus bangsa. Menurut Martono orangtua dan pemerintah untuk meminimalisir
dalam Raida Sarah (2016), bermacam ragam penyimpangan pada remaja (Maunah, 2016).
dampak yang dapat ditimbulkan oleh Para pelajar adalah generasi bangsa
penyalahgunaan narkoba. Dampak narkoba mereka diharapkan tekun belajar dan
terbagi 3 yaitu dampak terhadap diri sendiri, menjalankan pola hidup bersih dan sehat agar
dampak terhadap lingkungan, dan dampak tumbuh berkembang menjadi generasi yang
terhadap bangsa. Cara mengantisipasi berilmu cerdas, kuat, dan berdaya saing tinggi,
kerusakan akibat narkoba, orang tua harus untuk menjalani berbagai profesi, menyambut
berperan aktif dalam membimbing dan estapet kepemimpinan, dan menyongsong
mengawasi segala aktivitas anaknya, karena masa depan yang gemillang dalam berbagai
pada masa remaja seseorang akan mulai bidang kehidupan. Untuk memenuhi harapan
mengenali lingkungan sosial, yang pada tersebut, para orang tua baik di desa dan di
kota, yang kaya dan yang miskin, rela
mengorbankan harta benda demi mendukung
pendidikan mereka, para pendidik bekerja sekitar 1,99% dari jumlah penduduk. Sekitar
keras dengan penuh dedikasi untuk 1,3 juta dari jumlah tersebut, menurut Ketua
membangun karakter mereka dan membekali Umum Gapenda, Parasian Simanungkalit,
mereka dengan ilmu pengetahuan dan berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa,
ketrampilan, dan pemerintah terus membuat sedangkan 2 juta dari kalangan non-pelajar.
kebijakan-kebijakan pembangunan bidang Dengan jumlah pecandu Narkoba tersebut,
pendidikan dan mengembangkan program- menurut Parasian, Indonesia mengalami
program pendidikan yang relevan dan kerugian finansial mencapai Rp 33,4 triliun.
bermutu, untuk menghantarkan para pelajar Pada tahun 2007 hingga tahun 2011
menjadi sumber daya manusia yang tercatat jumlah tersangka kasus Narkoba pada
berkualitas. tingkat pendidikan sekolah dasar (SD)
Tetapi kenyataan tidak selalu sejalan berjumlah 22.402, Sekolah Menengah Pertama
dengan keinginan. Banyak pelajar yang malas 44.878 tersangka, Sekolah Menegah Atas
belajar dan terlibat dalam berbagai kasus 117.147, dan pada taraf pendidikan Perguruan
penyalahgunaan Narkoba, baik sebagai Tinggi (PT) berjumlah 4.868 tersangka. Total
pengguna maupun pengedar. Banyak diantara keseluruhan ada 189.294 tersangka. Kasus
mereka yang tidak hanya mengorbankan teratas terdapat pada tingkat pendidikan
pendidikan, tetapi juga harus merelakan masa Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni 61,9%
depan mereka ditelan zaman, karena menjadi dari total kasus.
pecandu akut yang mengalami kerusakan fisik, Survei Nasional Perkembangan
mental, dan kejiwaan yang sulit disembuhkan. Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
Mereka tidak hanya mengecewakan diri Pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di 16
sendiri, tetapi juga mengecewakan orang- Provinsi di Indonesia Tahun 2011
orang yang mencintai mereka, terutama orang menunjukkan bahwa 4,3% pelajar/mahasiswa
tua, saudara-saudara dan guru-guru mereka. Indonesia pernah menggunakan Narkoba.
Mereka juga mengecewakan nusa, bangsa, dan Bahkan remaja Indonesia saat ini tidak hanya
agama, karena keberadaan mereka menjadi berstatus sebagai pemakai tetapi juga pengedar
beban dan membawa pengaruh negatif (Okezone, 2013). Hal demikian adalah bukti
terhadap situasi kehidupan masyarakat adanya kemrosotan moral dan etika pada
lingkungannya. remaja dewasa ini (BNN, 2011).
Jumlah pecandu narkoba di Indonesia Kegiatan memberantas pengedar dan
terus meningkat pesat, dengan kelompok pengguna narkoba menurut Gonzales hanya
majoritas penduduk usia produktif dan pelajar menguras tenaga saja, bahkan nyawa jadi
yang berusia antara 11 sampai 24 tahun. Dari taruhannya (Sarwono, 2012). Tindakan yang
waktu ke waktu rentang usia pecandu Narkoba harus dilakukan untuk kedepannya bukan
di Indonesia terus turun, menyentuh usia yang hanya berfokus pada pemberantasan saja,
lebih rendah. Hasil penelitian yang melainkan pencegahan yang optimal terhadap
dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional penyebarluasan narkoba di berbagai kalangan.
(BNN) bekerja sama dengan Universitas Salah satu cara yang efektif adalah dengan
Indonesia pada tahun 2007 mengungkapkan menjalin kerjasama dengan berbagai dengan
ada anak usia 7, 8, dan 10 tahun yang sudah keluarga, yaitu kedua orang tua sebagai
menggunakan Narkoba dari beragam jenis, pembimbing dan pendidik pertama anak
seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, dan dirumah, serta pihak sekolah sebagai lembaga
ekstasi. Penelitian yang sama juga pendidikan bagi anak di luar lingkungan
mengungkapkan adanya 12.305 anak usia SD keluarga. Anak yang memiliki kecakapan ilmu
yang menggunakan Narkoba. Menurut hasil pengetahuan dan kepribadian yang baik maka
penelitian tersebut, trend peningkatan besar kemungkinan mereka akan terhindar dari
penggunaan Narkoba di kalangan anak-anak kegiatan penyalahgunaan narkoba.
dan remaja diikuti oleh trend peingkatan Berdasarkan uraian sebelumnya, dalam
penyebaran HIV/AIDS. penelitian ini akan membahas: (a) peran
Pada tahun 2011, penelitian yang sekolah dalam upaya pencegahan
dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Peduli penyalahgunaan narkoba, (b) bentuk
Anti Narkoba dan Tawuran (Gependa) kerjasama antara orang tua, pihak sekolah,
mengungkapkan bahwa penggunaan Narkoba Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemerintah
di Indonesia mencapai 3,3 juta jiwa atau dalam mencegah penyalahgunaan narkoba,
dan (c) pentingnya melakukan edukasi tentang dalam penelitian ini adalah metode observasi
pencegahan penyalahgunaan narkoba. dan wawancara kepada informan. Pendekatan
informan dilakukan dengan wawancara secara
INFORMAN tatap muka langsung maupun virtual melalui
Informan menurut Moleong (2006) adalah media telepon dengan metode person to
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan person.
informasi tetang situasi dan kondisi latar
penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 PEMBAHASAN HASIL TRANSKRIP
Sukakarya Kabupaten Bekasi. Informan utama WAWANCARA
dari penelitian ini adalah pihak sekolah yakni Dari hasil transkrip wawancara yang kita
kepala sekolah dan guru. Kemudian informan lakukan dan dilakukan dengan pemilihan
pendukung pada penelitian ini adalah orang verbatim dapat menghasilkan sebuah
tua siswa. Informan terdiri atas kepala sekolah, pembahasan yang dilakukan untuk
tiga guru dan tiga orang tua siswa. menentukan rencana tindak lanjut yang
diambil dalam penelitian yang diambil dalam
METODE peran sekolah dalam upaya pencegahan
Penelitian ini dilakukan dengan penyalahgunaan narkoba di SMAN 1
menggunakan teknik purposive sampling. Sukakarya Kabupaten Bekasi. Pemilihan
Purposive sampling adalah teknik verbatim yang dilakukan dengan melihat dari 4
pengambilan data dengan pertimbangan pertanyaan saat wawancara menghasilkan
tertentu. Metode penelitian yang digunakan pemadatan makna diantaranya adalah :

Tabel 1. Hasil Transkrip Wawancara


No Pertanyaan Verbatim Pemadatan Makna Hasil Pemadatan Makna
1. Menurut a. Narkoba dapat a. Narkoba tidak Narkoba memberikan
anda, membuat remaja baik untuk pengaruh buruk bagi para
bagaimana kecanduan kesehatan tubuh remaja dengan membuat
bahaya hingga remaja kecanduan dan merusak
penggunaan ketergantungan b. Narkoba dapat kesehatan tubuh
narkoba b. Narkoba membuat remaja
untuk membuat remaja kecanduan dan
kalangan menjadi hilang konsentrasi
remaja di kecanduan dan c. Narkoba membuat
sekolah? hilang remaja tidak fokus
konsentrasi saat dan emosi
disekolah
c. Informan
memberitahu
bahwa narkoba
membuat anak
menjadi
gampang emosi
dan marah, serta
halusinasi
2 Faktor apa saja a. Faktor penyebab a. Faktor penyebab Faktor penyebab remaja
yang menjadi remaja remaja menggunakan narkoba
penyebab menggunakan menggunakan berasal dari lingkungan di
remaja/siswa narkoba dapat narkoba berasal sekitarnya seperti
menggunakan berasal dari dari lingkungan pertemanan, pergaulan dan
narkoba? lingkungan perrtemanan dan keluarga.
perrtemanan, pergaulannya
pergaulannya, b. Faktor
dan bahkan orang penggunaan
terdekat. narkoba oleh
b. Faktor remaja berasal
penggunaan dari pertemanan
narkoba oleh dan pergaulan
remaja paling c. Faktor
besar berasal dari penggunaan
pertemanan dan narkoba oleh
pergaulan yang remaja berasal
salah. dari lingkungan
c. Faktor yang dapat keluarga dan
menjadi lingkungan
penyebab remaja disekitarnya
menggunakan yang
narkoba yaitu mendukung.
dari faktor
keluarga dan
lingkungan
3. Apakah a. Pendidikan a. Pendidikan Pendidikan tentang NAPZA
pendidikan tentang NAPZA tentang NAPZA dapat meningkatkan
tentang sangat perlu dapat pengetahuan siswa terkait
NAPZA perlu karena dapat meningkatkan bahaya penggunaan narkoba
dilakukan di mengedukasi pengetahuan
sekolah? Jika tentang bahaya siswa terkait
ya, Apa dan dampak dari bahaya
alasannya? mengkonsumsi penggunaan
NAPZA narkoba
b. Pendidikan b. Pendidikan
tentang NAPZA tentang NAPZA
dapat dapat
meningkatkan meningkatkan
pengetahuan pengetahuan
siswa terkait siswa terkait
bahaya bahaya
penggunaan penggunaan
narkoba narkoba
c. Pendidikan c. Pendidikan
diperlukan di tentang NAPZA
tingkat sekolah saat remaja sangat
sejak dini karena diperlukan
remaja dapat
menyerap
pengetahuan
dengan mudah
4. Upaya apa a. Memberikan a. Memberikan Upaya yang dilakukan oleh
yang telah edukasi terkait edukasi, sekolah adalah memberikan
dilakukan bahaya dari sosialisasi, dan edukasi, sosialisasi, dan
pihak sekolah narkoba sama penyuluhan penyuluhan terkait dampak
dalam dari dinas terkait dampak dan bahaya narkoba bagi
pencegahan kesehatan dan dan bahaya remaja.
narkoba pada puskesmas narkoba bagi
siswa? untuk remaja
melakukan b. Memberikan
penyuluhan edukasi,
terkait narkoba sosialisasi, dan
b. Melakukan penyuluhan
pendekatan terkait dampak
kepada siswa dan bahaya
tersebut, dan narkoba bagi
memberikan remaja
nasihat terlebih c. Memberikan
dahulu sebelum edukasi,
diberinya saknsi sosialisasi, dan
c. Mengadakan penyuluhan
sosialisasi terkait dampak
terkait dengan dan bahaya
bahaya NAPZA narkoba bagi
dengan remaja
kerjasama
antara Aparat
seperti Polisi,
TNI, dinas
kesehatan dan
puskesmas
Dari hasil transkrip jawaban dan verbatim yang dapat kami simpulkan bahwa sekolah
diatas menunjukkan bahwa Narkoba dapat telak melaksanakan upaya pencegahan
memberikan pengaruh buruk bagi para remaja penyalahgunaan narkoba pada siswa di SMAN
dengan membuat kecanduan dan merusak 1 Sukakarya. Adapun upaya pencegahan yang
kesehatan tubuh remaja tersebut. Faktor dilakukan oleh pihak sekolah adalah
penyebab remaja menggunakan narkoba dapat memberikan pendidikan dan pengetahuan
berasal dari lingkungan di sekitarnya seperti tentang narkoba, memberikan edukasi
pertemanan, pergaulan dan lingkungan sosialisasi, dan penyuluhan terkait dampak dan
keluarga mereka sendiri. Upaya yang bahaya narkoba bagi remaja dengan
dilakukan dalam mencegah penyalahgunaan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang
narkoba oleh remaja dapat dilakukan di lebih bermanfaat bagi para remaja.
lingkungan sekolah karena pendidikan atau Rencana tindak lanjut yang dapat kita
pengetahuan tentang NAPZA dapat diberikan ambil dari penelitian ini adalah melakukan
untuk meningkatkan pengetahuan siswa terkait penambahan responden untuk mendapatkan
bahaya penggunaan narkoba. Selain itu peran informasi yang lebih lengkap dan memuaskan,
sekolah dalam mencegah penyalahgunaan karena dari transkrip jawaban yang kita
narkoba dapat memberikan edukasi, peroleh ada beberapa responden yang
sosialisasi, dan penyuluhan terkait dampak dan menjawab sesuai yang mereka tahu. Selain itu,
bahaya narkoba bagi remaja. kita dapat memberikan pertanyaan yang lebih
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK tajam dan jelas sesuai dengan apa yang kita
LANJUT inginkan, seperti salah satu contohnya adalah
Berdasarkan hasil melalui wawancara upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam
dengan guru dan kepala sekolah, pembahasan mencegah penyalahgunaan narkoba dilakukan
kapan saja, melibatkan siapa saja, dan
seberapa efektif upaya yang dilakukan
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai