Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Sarianti (191631032)
2. Nur Halisa Nurdin (191621020)
3. Risnawati (201630687)
4. Astinamira (191621016)
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Kognitif dan Bahasa Peserta Didik” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca dan para penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran agar kami mengetahui
kesalahan-kesalahan dari makalah kami.
Kolaka, 21 Oktober202
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan bahasa merupakan salah satu indikator perkembangan
kognitif anak. Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif dan
sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut disepanjang
hayat. Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada
akhirnya ia mengalami penurunan (kematian).
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan
hasil dari beberapa proses : proses biologis, kognitif, dan sosioemosional.
Perkembangan juga dapat dideskripsikan berdasarkan periodenya. Dalam
sistem klarifiaski yang paling banyak dipakai, periode perkembangan
meliputi periode bayi, usia balita, periode sekolah dasar, masa remaja, dewasa
awal, deawasa tengah dan dewasa akhir.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif menurut Piaget?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif menurut Lev
Vygotsky?
4. Apa yang diamksud dengan perkembangan kognitif menurut Robert Mills
Gagne?
5. Mengetahui tahapan perkembangan kognitif?
6. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
iv
1. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kognitif ?
2. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kognitif menurut Piaget ?
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif menutrut Lev Vygotsky?
4. Untuk mengetahui perkembangan kognitif menurut Robert Mills Gagne ?
5. Untuk mengetahui tahapan perkembangan kognitif?
6. Untuk mengetahui perkembangan bahasa?
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
munculnya kemampuan intelektual baru dimana manusia mulai mengerti
dunia yang bertambah kompleks. Berikut iniadalah tahap-tahap
perkembangan kognitif menurut Piaget, yaitu :
1. Tahap sensorimotor ( 0-2 tahun)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori
Piaget mengenai perkembangan kognitif. Selama periode ini, bayi
mengembangankan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi
pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motoric
(menggapai, menyentuh).
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap praoperasional adalah tahap perkembangan bayi usia 2-7 tahun.
Pada masa ini, anak sudah bias bersosialisasi dilingkungannya. Ia juga
bias mengelompokkan berbagai barang berdasarkan warna, bentu, dan
sebagainya.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah mampu memahami konsep sebab akibat secara
sistematis dan rasional. Ini adalah waktu yang tepat untuk belajar
membaca dan matematika. Sikap egoisnya pun mulai menghilang secar
perlahan, karena ia mulai memahami suatu permasalahn dan sudut
pandang orang lain.
4. Tahap operasional formal (11 tahun keatas)
Anak mulai mampu berpikir abstrak dan menggunakn nalarnya. Ia sudah
bisa menarik kesimpulan dari berbagai informasi yag diterima. Ia mulai
memahami konsep abstrak, seperti cinta dan norma-norma. Ia juga mulai
melihatklau hidup tidak selalu hitam ataupun putih. Tahapn terakhit ini
adalah persiapan anak menuju dewasa.
vii
– orang yang sudah terlatih maka anak akan lebih memahami dan mengerti
apa yang sedang ia lakukan dan pelajari. pada teori ini, Vygotsky juga
menekankan bagaimana proses – proses perkembangan mental yang dialami
oleh anak.
Teori vygotsky adalah teori kognisi sosiobudaya yang memfokuskan
bagaimana perkembangan kognitif diarahkan oleh budaya dan interaksi
sosial. Jadi, budaya dan interaksi sosial lebih penting dan lebih fokus terhadap
perkembangan kognitif pada anak menurut Vygotsky.
Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky ada 3 yaitu:
1) Konsep zona perkembangan prokmisal (ZPD)
Perkembangan proksimal yaitu anak yang mendapatkan tugas yang
di rasa sulit bagi anak untuk dikerjakan sendiri.akan tetapi jika dibantu
oleh orang dewasa atau oleh orang yang terlatih maka anak dapat
mengerjakan tugas yang dirasa sulit tersebut.
2) Konsep scaffolding
Vygotsky menjelaskan tentang perubahan dukungan yang dialami
oleh anak selama proses pembelajaran terkait dengan perkembangan
kognitif.
3) Bahasa dan pemikiran
Bahasa dan pemikiran yaitu pembicaraan yang dilakukan oleh anak tidak
hanya untuk berkomunikasi saja,melainkan untuk membantu mereka
dalam memenuhi kebutuhan mereka.karena dengan mengunakan bahasa
meskipun bahasa yang diucapkan belum sempurna,tapi dengan bahasa
tersebut sudah mewakili apa yang diinginkan atau diutaran oleh anak.
viii
Pembelajaran menurut Gogne (dalam Miaros, 2004, hlm. 245) adalah seperangkat
proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi
rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang
bersangkutan (kondisi).
1. Hakikat belajar menurut Gegne
Menurut gegne (dalam Dahar, 2011, hlm. 67), belajar konsep merupakan
suatu bagian dari suatu hierarki delapan bentuk belajar. Hierarki belajar Gogne
disajikan pada tabel berikut:
ix
stimulus dengan
atribut yang mirip
7 a. Konsep Menggunakan Saudara sepupu ialah anak
terdefinisi konsep yang telah laki-laki atau perempuan
dipelajari untuk dari paman atau bibi
memperoleh
suatu konsep baru
Memberikan Jarak sama dengan
b. Aturan respon pada satu kecepatan kali waktu
kelas stimulus
dengan satu kelas
penampilan
8 Belajar memecahkan Menggabungkan Menemukan langkah-
masalah (problem aturan untuk langkah dalam
solving) mencapai suatu membuktikan suatu teori
pemecahan yang dalam geometri
menghasilkan
suatu aturan
dengan tingkah
yang lebih tinggi
x
Gedge (dalam Dahar, 2011, hlm. 124) mengemukakan delapan fase
dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase itu merupakan kejadian-
kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru.
Kejadian-kejadian itu adalah sebagai berikut:
a. Fase motivasi
Siswa (yang belajar) harus diberi motifasi untuk belajar dengan
harapan bahwa belajar akan memperoleh hadiah.
b. Fase pengenalan
Siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian esensial
suatu kejadian instruksional jika belajar akan terjadi.
c. Fase perolehan
Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, ia telah siap
menerima pelajaran.
d. Fase retensi
Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori
jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali, praktik,
elaborasi, atau lain-lain.
e. Fase pemanggilan
Mungkin saja kita dapat kehilangan hubungan dengan informasi
dalam memori jangka panjang. Jadi, bagian penting dalam belajar
memperoleh hubungan dengan apa yang telah kita pelajaran.
f. Fase generalisasi
Generalisasi atau transfer informasi pada situasi-situasi baru
merupakan fase krisis dalam belajar.
g. Fase penampilan
Para siswa harus memperhatikan bahwa mereka telah belajar sesuatu
melalui penampilan yang tampak.
h. Fase umpan balik
Para siswa harus memperoleh umpan balik tentang penanmpilan
mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti
tentang apa yang diajarkan.
4. Kejadian Instrusional
Menurut Gedge (dalam Dahar, 2011, hlm. 126) bukan hanya guru yang
dapat memberikan instruksi, namun kejadian-kejadian belajarnya dapat juga
xi
diterapkan, baik pada belajar penemuan, belajar di luar kelas maupun belajar di
dalam kelas. Akan tetapi, kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gedge
ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswa
kejadian-kejadian instruksi itu adalah sebagai berikut:
a. Mengaktifkan motivasi
b. Memberi tahu tujuan-tujuan belajar
c. Mengarahkan perhatian
d. Merangsang ingatan
e. Menyediakan bimbingan belajar
f. Meningkatkan retensi
g. Melancarkan transfer belajar
h. Mengeluarkan penampilan
i. Memberikan umpan balik.
xii
menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda berwarna
merah walaupun bentuknya berbeda-beda.
F. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa adalah proses berkembangnya kemampuan
seseorang untuk memahami dan mengucapkan kata atau meningkatnya
kemampuan alat penguasaan berkomunikasi. Mampu dan menguasai alat
komunikasi disini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami
dan dipahami orang lain. Seiring berjalannya waktu dan interaksi, kosakata
atau kemampuan bahasa seseorang juga ikut berkembang. Perkembangan
bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti intelek / kognisi
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Semakin
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan,
maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke
bahasa yang kompleks.
xiii
Beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
1. Bahasa Lisan
Bahasa lisan merupakan bahasa yang paling efektif untuk berkomunikasi
dan paling banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
lisan lebih ekspresif karena mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
2. Bahasa Tulisan
Bahasa tulisan merupakan bahasa yang digunakan dengan memanfaatkan
media tulis. Pengungkapan ide, pikiran, dan perasaan dilakukan dengan
menyusun huruf-huruf sebagai unsurnya. Huruf-huruf tersebut tersusun
menjadi kata dan kalimat, yang merupakan ekspresi dari pikiran atau
perasaan yang akan disampaikan.
3. Bahasa Tubuh / Bahasa Isyarat
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan
mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui gerak isyarat,
ekspresi wajah, dan sikap tubuh.
xiv
3. Tahap kalimat dua kata (1,8-2 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk
menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan
kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang
dirangkai secara tepat.
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2-5 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat
mulai bertambah dan ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks.
Penambahan terhadap sejumlah tipe kata secara berangsung-angsur
meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan
anak.
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5-10 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa
yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-
kalimat sederhana dengan komplementasi dan konjungsi.
6. Tahap kompetensi lengkap (11-dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya
bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam
berkomunikasi. Keterampilan tata bahasa terus berkembang kearah
tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari
kompetensi komunikasi.
BAB III
PENUTUP
xv
A. Kesimpulan
Periode perkembangan mencakup bayi., anak-anak awal, menengah dan
akhir, remaja dan dewasa awal. Dalam teori Piaget, perkembangan kognitif
terjadi empat tahapan, yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional
konkret dan operasional formal. Pada masing-masing tahap mengalami
kemajuan secara kualitatif.
Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan,
namun yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan rumah, geografis, sekolah dan berbagai
lingkungan social.
Teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky yaitu teori dimana anak
ketika belajar mendapat pengaruh besar dari orang tua dan orang – orang di
sekitarnya.
Beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain: bahasa lisan, bahasa tulisan dan bahasa tubuh.
B. Saran
Kita sebagai calon guru harus memahami karakteristik siswa dan tingkat
kemampuan siswa. Alangkah baiknya seorang guru memahami ketiga teori
perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa tersebut sebagai bekal ilmu
dalam penerapannya sehari-hari ketika mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
xvi
https://www.wyethnutrition.co.id/tahapan-kognitif-anak
https://www.academia.edu/11903210/perkembangan_bahasa_pengantar_peserta_didik_
https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/10/teori-belajar-gagne-2.html?m=1
https://www.guesehat.com/tahap-perkembangan-anak-menurut-jean-piaget
xvii