Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


“ PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA
PERSERTA DIDIK ”
DOSEN PENGAMPUH
AYU RAHAYU, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Sarianti (191631032)
2. Nur Halisa Nurdin (191621020)
3. Risnawati (201630687)
4. Astinamira (191621016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
TAHUN 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian Perkembangan Kognitif......................................................3


B. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget..............................................3
C. Perkembangan Kognitif Menurut Lev Vygotsky.................................5
D. Perkembangan Kognitif Menurut Robert Mills Gagne........................6
E. Tahapan Perkembangan Kognitif.........................................................9
F. Perkembangan Bahasa..........................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................13

A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Kognitif dan Bahasa Peserta Didik” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca dan para penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada “Ibu Ayu Rahayu, S.Pd.,


M.Pd”, selaku dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas sehingga
kita dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan siswa sesuai bidang studi
yang kami tekuni sekarang ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran agar kami mengetahui
kesalahan-kesalahan dari makalah kami.

Kolaka, 21 Oktober202

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan bahasa merupakan salah satu indikator perkembangan
kognitif anak. Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif dan
sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut disepanjang
hayat. Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada
akhirnya ia mengalami penurunan (kematian).
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan
hasil dari beberapa proses : proses biologis, kognitif, dan sosioemosional.
Perkembangan juga dapat dideskripsikan berdasarkan periodenya. Dalam
sistem klarifiaski yang paling banyak dipakai, periode perkembangan
meliputi periode bayi, usia balita, periode sekolah dasar, masa remaja, dewasa
awal, deawasa tengah dan dewasa akhir.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif menurut Piaget?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif menurut Lev
Vygotsky?
4. Apa yang diamksud dengan perkembangan kognitif menurut Robert Mills
Gagne?
5. Mengetahui tahapan perkembangan kognitif?
6. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

iv
1. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kognitif ?
2. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kognitif menurut Piaget ?
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif menutrut Lev Vygotsky?
4. Untuk mengetahui perkembangan kognitif menurut Robert Mills Gagne ?
5. Untuk mengetahui tahapan perkembangan kognitif?
6. Untuk mengetahui perkembangan bahasa?

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah
bagian dari berpikir dari otak,bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman,
penalaran, pengetahuan, dan pengertian.

B. Perkambangan Kognitif menurut Piaget


Piaget mengajukan empat konsep yang menjelaskan tentang
perkembangan kognitif yaitu skema, asimulasi, akomodasi, dan ekuilibrium.
1. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam
mengetahui dan memahami objek. Skema merupakan kategori
pengetahuan yang membantu seseorang dalam memahami dan
menafsirkan dunianya. Menurut piaget, skema meliputi kategori
pengetahuan dan proses memperoleh pengetahuan .
2. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses memasukkan informasi kedalam
skema yang telah dimiliki.
3. Akomodasi
Akomodasi merupakan proses mengubah skema yang telah
dimiliki dengan informasi baru.
4. Ekuilibrium
Piaget percaya bahwa setiap anak mencoba memperoleh
keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi dengan cara menerapkan
mnerapkan ekuilibrium.
Menurut Piaget, perkembangan manusia melalui empat tahap
perkembangan kognitif dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap ditandai oelh

vi
munculnya kemampuan intelektual baru dimana manusia mulai mengerti
dunia yang bertambah kompleks. Berikut iniadalah tahap-tahap
perkembangan kognitif menurut Piaget, yaitu :
1. Tahap sensorimotor ( 0-2 tahun)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori
Piaget mengenai perkembangan kognitif. Selama periode ini, bayi
mengembangankan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi
pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motoric
(menggapai, menyentuh).
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap praoperasional adalah tahap perkembangan bayi usia 2-7 tahun.
Pada masa ini, anak sudah bias bersosialisasi dilingkungannya. Ia juga
bias mengelompokkan berbagai barang berdasarkan warna, bentu, dan
sebagainya.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah mampu memahami konsep sebab akibat secara
sistematis dan rasional. Ini adalah waktu yang tepat untuk belajar
membaca dan matematika. Sikap egoisnya pun mulai menghilang secar
perlahan, karena ia mulai memahami suatu permasalahn dan sudut
pandang orang lain.
4. Tahap operasional formal (11 tahun keatas)
Anak mulai mampu berpikir abstrak dan menggunakn nalarnya. Ia sudah
bisa menarik kesimpulan dari berbagai informasi yag diterima. Ia mulai
memahami konsep abstrak, seperti cinta dan norma-norma. Ia juga mulai
melihatklau hidup tidak selalu hitam ataupun putih. Tahapn terakhit ini
adalah persiapan anak menuju dewasa.

C. Perkembangan Kognitif Menurut Lev Vygotsky


Teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky yaitu teori dimana
anak ketika belajar mendapat pengaruh besar dari orang tua dan orang –
orang di sekitarnya. Karena anak – anak jika diajari oleh orang tua dan orang

vii
– orang yang sudah terlatih maka anak akan lebih memahami dan mengerti
apa yang sedang ia lakukan dan pelajari. pada teori ini, Vygotsky juga
menekankan bagaimana proses – proses perkembangan mental yang dialami
oleh anak.
Teori vygotsky adalah teori kognisi sosiobudaya yang memfokuskan
bagaimana perkembangan kognitif diarahkan oleh budaya dan interaksi
sosial. Jadi, budaya dan interaksi sosial lebih penting dan lebih fokus terhadap
perkembangan kognitif pada anak menurut Vygotsky.
Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky ada 3 yaitu:
1) Konsep zona perkembangan prokmisal (ZPD)
Perkembangan proksimal yaitu anak yang mendapatkan tugas yang
di rasa sulit bagi anak untuk dikerjakan sendiri.akan tetapi jika dibantu
oleh orang dewasa atau oleh orang yang terlatih maka anak dapat
mengerjakan tugas yang dirasa sulit tersebut.
2) Konsep scaffolding
Vygotsky menjelaskan tentang perubahan dukungan yang dialami
oleh anak selama proses pembelajaran terkait dengan perkembangan
kognitif.
3) Bahasa dan pemikiran
Bahasa dan pemikiran yaitu pembicaraan yang dilakukan oleh anak tidak
hanya untuk berkomunikasi saja,melainkan untuk membantu mereka
dalam memenuhi kebutuhan mereka.karena dengan mengunakan bahasa
meskipun bahasa yang diucapkan belum sempurna,tapi dengan bahasa
tersebut sudah mewakili apa yang diinginkan atau diutaran oleh anak.

D. Perkembangan Kognitif Menurut Robert Mills Gagne


Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan,
namun yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan rumah, geografis, sekolah dan berbagai
lingkungan sosial. Lingkungan itulah yang akan menentukan apa yang akan
dipelajari oleh seseorang dan selanjutnya akan menentukan menjadi apa ia nantinya.

viii
Pembelajaran menurut Gogne (dalam Miaros, 2004, hlm. 245) adalah seperangkat
proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi
rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang
bersangkutan (kondisi).
1. Hakikat belajar menurut Gegne
Menurut gegne (dalam Dahar, 2011, hlm. 67), belajar konsep merupakan
suatu bagian dari suatu hierarki delapan bentuk belajar. Hierarki belajar Gogne
disajikan pada tabel berikut:

No. Bentuk belajar Prosedur Contoh


1 Belajar tanda sinyal Conditioning Mata dikejapkan terhadap
(signal learning) klasik suatu suara setelah suara
dipasangkan dengan
hembusan udara pada mata.
2 Belajar stimulus Conditioning Belajar yang terjadi pada
respon (stimulus Operant bayi untuk memegang botol
response learning susu.
3 Belajar merangkai Seri koneksi- Membuka pintu, terdiri,
tingkah laku koneksi S-R terdiri atas: 1) menempatkan
(behaviour chaining kunci. 2) memasukkan
learning) kunci. 3) memutar kunci, 4)
membuka kunci.
4 Belajar asosiasi verbal Rantai verbal, Belajar sumpah pemuda
(verbal claning tentang memberi
learning nama objek dan
koneksi kata
menjadi urutan
verbal
5 Belajar diskriminasi Menghasilkan Membedakan lingkaran dan
(discriminination respons yang elips
learning) berbeda pada
simulus-simulus
yang mirip
6 Belajar konsep Membuat respon Respons sama tentang
(cencept learning) yang berbeda rumah terhadap berbagai
pada stimulus- ukuran dan bentuk gedung

ix
stimulus dengan
atribut yang mirip
7 a. Konsep Menggunakan Saudara sepupu ialah anak
terdefinisi konsep yang telah laki-laki atau perempuan
dipelajari untuk dari paman atau bibi
memperoleh
suatu konsep baru
Memberikan Jarak sama dengan
b. Aturan respon pada satu kecepatan kali waktu
kelas stimulus
dengan satu kelas
penampilan
8 Belajar memecahkan Menggabungkan Menemukan langkah-
masalah (problem aturan untuk langkah dalam
solving) mencapai suatu membuktikan suatu teori
pemecahan yang dalam geometri
menghasilkan
suatu aturan
dengan tingkah
yang lebih tinggi

2. Hasil belajar menurut Gedge


Gedge mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantaranya
bersifal kognitif, dan satu lagi bersifat psikomotorik (Dahar, 2011, hlm. 118).
Menurut Gedge (dalam Dahar, 2011, hlm. 118) penampilan-penampilan yang
dapat diamati sebagai hasil belajar disebut dengan kemampuan. Ada lima
kemampuan yang ditinjau dari segi-segi yang diharapkan dari suatu pelajaran
atau instruksi, kemampuan itu dibedakan karena kemampuan itu
memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi-
kondisi untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda. Kemampuan-
kemampuan tersebut yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
informasi verbal, dan keterampilan motorik.
3. Kejadian Belajar

x
Gedge (dalam Dahar, 2011, hlm. 124) mengemukakan delapan fase
dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase itu merupakan kejadian-
kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru.
Kejadian-kejadian itu adalah sebagai berikut:
a. Fase motivasi
Siswa (yang belajar) harus diberi motifasi untuk belajar dengan
harapan bahwa belajar akan memperoleh hadiah.
b. Fase pengenalan
Siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian esensial
suatu kejadian instruksional jika belajar akan terjadi.
c. Fase perolehan
Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, ia telah siap
menerima pelajaran.
d. Fase retensi
Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori
jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali, praktik,
elaborasi, atau lain-lain.
e. Fase pemanggilan
Mungkin saja kita dapat kehilangan hubungan dengan informasi
dalam memori jangka panjang. Jadi, bagian penting dalam belajar
memperoleh hubungan dengan apa yang telah kita pelajaran.
f. Fase generalisasi
Generalisasi atau transfer informasi pada situasi-situasi baru
merupakan fase krisis dalam belajar.
g. Fase penampilan
Para siswa harus memperhatikan bahwa mereka telah belajar sesuatu
melalui penampilan yang tampak.
h. Fase umpan balik
Para siswa harus memperoleh umpan balik tentang penanmpilan
mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti
tentang apa yang diajarkan.
4. Kejadian Instrusional
Menurut Gedge (dalam Dahar, 2011, hlm. 126) bukan hanya guru yang
dapat memberikan instruksi, namun kejadian-kejadian belajarnya dapat juga

xi
diterapkan, baik pada belajar penemuan, belajar di luar kelas maupun belajar di
dalam kelas. Akan tetapi, kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gedge
ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswa
kejadian-kejadian instruksi itu adalah sebagai berikut:
a. Mengaktifkan motivasi
b. Memberi tahu tujuan-tujuan belajar
c. Mengarahkan perhatian
d. Merangsang ingatan
e. Menyediakan bimbingan belajar
f. Meningkatkan retensi
g. Melancarkan transfer belajar
h. Mengeluarkan penampilan
i. Memberikan umpan balik.

E. Tahapan Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif mengacu kepada kemampuan yang dimiliki
seorang anak untuk memahami sesuatu. Tahapan perkembangan kognitif
dibagi menjadi empat tahap yaitu :
1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan)
Setiap bayi lahir dengan refleks bawaan dan dorongan untuk
mengeksplorasi dunianya. Oleh karena itu, pada masa ini kemampuan bayi
terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya. Berbagai gerak refleks
tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan. Pada tahap
perkembangan kognitif awal ini, si kecil belum dapat mempertimbangkan
kebutuhan, keinginan, atau kepentingan orang lain, sehingga ia dianggap
“egosentris”.

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)


Pada masa ini anak mulai dapat menerima rangsangan, meski masih sangat
terbatas. Si kecil pun sudah masuk dalam lingkungan sosial. Si kecil juga
masih tergolong “egosentris” karena hanya mampu mempertimbangkan
sesuatu dari sudut pandang diri sendiri dan kesulitan melihat dari sudut
pandang orang lain. Ia sudah dapat mengklasifikasikan objek

xii
menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda berwarna
merah walaupun bentuknya berbeda-beda.

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)


Pada masa ini, anak sudah mampu melakukan pengurutan dan klasifikasi
terhadap objek maupun situasi tertentu. Kemampuan mengingat dan
berpikir secara logis si kecil pun makin meningkat. Pada tahapan ini pula
sifat “egosentris” si kecil menghilang secara perlahan. Ia kini sudah
mampu melihat suatu masalah atau kejadian dari sudut pandang orang
lain.

4. Tahap operasional formal (11-dewasa)


Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan menguasai
penalaran. Ia dapat menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Ia
dapat memahami konsep yang bersifat abstrak. Ia juga bisa melihat
kenyataan tidak selalu hitam dan putih tetapi juga ada gradasi abu-abu
diantaranya. Kemampuan ini penting karena akan membantunya melewati
masa peralihan dari masa remaja menuju fase dewasa atau dunia nyata.

F. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa adalah proses berkembangnya kemampuan
seseorang untuk memahami dan mengucapkan kata atau meningkatnya
kemampuan alat penguasaan berkomunikasi. Mampu dan menguasai alat
komunikasi disini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami
dan dipahami orang lain. Seiring berjalannya waktu dan interaksi, kosakata
atau kemampuan bahasa seseorang juga ikut berkembang. Perkembangan
bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti intelek / kognisi
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Semakin
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan,
maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke
bahasa yang kompleks.

xiii
Beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
1. Bahasa Lisan
Bahasa lisan merupakan bahasa yang paling efektif untuk berkomunikasi
dan paling banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
lisan lebih ekspresif karena mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
2. Bahasa Tulisan
Bahasa tulisan merupakan bahasa yang digunakan dengan memanfaatkan
media tulis. Pengungkapan ide, pikiran, dan perasaan dilakukan dengan
menyusun huruf-huruf sebagai unsurnya. Huruf-huruf tersebut tersusun
menjadi kata dan kalimat, yang merupakan ekspresi dari pikiran atau
perasaan yang akan disampaikan.
3. Bahasa Tubuh / Bahasa Isyarat
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan
mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui gerak isyarat,
ekspresi wajah, dan sikap tubuh.

Terdapat beberapa tahapan perkembangan bahasa antara lain sebagai


berikut :
1. Tahap pralinguistik atau meraban (0-1 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai fungsi komunikatif. Pada tahap ini anak mengeluarkan
berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di
sekitarnya sebagai upaya mencari kontak verbal.
2. Tahap holofrastik atau kalimat satu kata (1-1,8 tahun)
Pada usia ini anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang
diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai suatu kalimat penuh
mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk
menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu.

xiv
3. Tahap kalimat dua kata (1,8-2 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk
menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan
kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang
dirangkai secara tepat.
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2-5 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat
mulai bertambah dan ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks.
Penambahan terhadap sejumlah tipe kata secara berangsung-angsur
meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan
anak.
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5-10 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa
yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-
kalimat sederhana dengan komplementasi dan konjungsi.
6. Tahap kompetensi lengkap (11-dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya
bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam
berkomunikasi. Keterampilan tata bahasa terus berkembang kearah
tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari
kompetensi komunikasi.

Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :


1. Umur anak
2. Kondisi lingkungan
3. Kondisi fisik

BAB III
PENUTUP

xv
A. Kesimpulan
Periode perkembangan mencakup bayi., anak-anak awal, menengah dan
akhir, remaja dan dewasa awal. Dalam teori Piaget, perkembangan kognitif
terjadi empat tahapan, yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional
konkret dan operasional formal. Pada masing-masing tahap mengalami
kemajuan secara kualitatif.
Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan,
namun yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan rumah, geografis, sekolah dan berbagai
lingkungan social.
Teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky yaitu teori dimana anak
ketika belajar mendapat pengaruh besar dari orang tua dan orang – orang di
sekitarnya.
Beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain: bahasa lisan, bahasa tulisan dan bahasa tubuh.

B. Saran
Kita sebagai calon guru harus memahami karakteristik siswa dan tingkat
kemampuan siswa. Alangkah baiknya seorang guru memahami ketiga teori
perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa tersebut sebagai bekal ilmu
dalam penerapannya sehari-hari ketika mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

xvi
https://www.wyethnutrition.co.id/tahapan-kognitif-anak

https://www.academia.edu/11903210/perkembangan_bahasa_pengantar_peserta_didik_

https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/10/teori-belajar-gagne-2.html?m=1

https://www.guesehat.com/tahap-perkembangan-anak-menurut-jean-piaget

xvii

Anda mungkin juga menyukai