Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Manajemen
Penyakit Infeksi yang Dibimbing :

OLEH

Irwan Budiana, S. Kep.Ners. M. Kep

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa :

No Nama NIM Tingkat


1 Susana Gona Po. 530320219920 III A
2 Susana Rianti Karot Po. 530320219921 III A
3 Theresia Hilda A. Jata Po. 530320219922 III A
4 Theresia Yubiliana G. Guru Po. 530320219923 III A
5 Widjer Yaved A. Nalle Po. 530320219924 III A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI DIII KEPERAWATAN ENDE

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

VIRUS COVID 19

Pokok Bahasan : Pencegahan dan pengobatan virus Covid 19

Hari/Tanggal : Senin, 01 Oktober 2021

Waktu : 10.15 – 12.45

Tempat : Puskesmas Kota Ratu

Sasaran : Masyarakat

Nama Penyuluh : 1. Susana Gona (Notulen)

2. Susana Rianti Karot (Pemateri)

3. Theresia Hilda Anggo Jaga ( Pemateri)

4. Theresia Yubiliana G. Guru (Pemateri)

5. Widjer Yaved A Nalle ( Moderator)

A. Latar Belakang
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru, ‘CO’
diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini
disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru
yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019
(Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019
di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh
dunia, mengakibatkan pandemi coronavirus 2019-2020. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mendeklarasikan wabah koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat
Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020.
Wabah penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia, hingga hampir
200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya
pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah di negara-negara
di dunia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, yang disebut dengan istilah
lockdown dan social distancing (Supriatna, 2020).
Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai
dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah
menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru, awalnya, penyakit ini
dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019nCoV), kemudian WHO
mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu
Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke
manusia dan telah menyebar secara luas. Kasus terbaru pada tanggal 13 Agustus 2020,
WHO mengumumkan COVID-19, terdapat 20.162.474 juta kasus konfirmasi dan
737.417 ribu kasus meninggal dimana angka kematian berjumlah 3,7 % di seluruh dunia,
sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.026.954 juta kasus dengan spesimen
diperiksa, dengan kasus terkonfirmasi 132.138 (+2.098) dengan positif COVID-19
sedangkan kasus meninggal ialah 5.968 kasus yaitu 4,5% (PHEOC Kemenkes RI, 2020).
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis
virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih
tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-
19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID19 juga memiliki penyebaran yang lebih
luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS (Tim Kerja Kementerian Dalam
Negeri, 2020). Hidroklorokuin merupakan derivate/turunan klorokuin obat ini mencegah
dan menangani penyakit malaria yang menyebar melalui gigitan nyamuk dan membawa
parasite, Hidroklorokuin juga telah terbukti menghambat infeksi SARS-CoV-2 di In-
vitro, sebuah studi acak dari China juga menemukan pasien itu dirawat dengan
Hidroklorokuin dibandingkan dengan kontrol meningkatkan temuan pencitraan paru dan
memiliki waktu yang lebih singkat untuk pemulihan klinis. Selain itu, mereka
menunjukkan bahwa Hidroklorokuin efektif dalam menghapus viral load pada pasien
dengan COVID-19 hanya dalam tiga hingga enam hari. Mekanisme obat ini
menyebabkan toksisitas pada parasit akibat akumulasi heme bebas yang bersifat toksik,
memblokade masuknya virus dengan menghambat glikosilasi reseptor inang dan
mengubah pH endosom, serta menghambat aktivitas lisosom dan autofagi dan
menciptakan lingkungan asam untuk menghambat replikasi berbagai macam virus
(Anonim, 2020).
Azitromisin adalah antibiotik spektrum luas dari golongan makrolid generasi kedua.
Azitromisin digunakan dalam terapi infeksi bakteri, seperti pneumonia, sinusitis,
faringitis/tonsilitis, maupun infeksi kulit dan kelamin. Azitromisin memiliki efek
antibakteri dan anti-inflamasi. Azitromisin dapat bekerja secara sinergis dengan
pengobatan antivirus lain, penelitian telah membuktikan bahwa in vitro laboratorium
azitromisin telah menunjukkan aktivitas antivirus melawan virus zika dan terhadap
rhinovirus yang menyebabkan flu biasa dan melawan virus ebola serta hasil klinis yang
untuk pasien COVID-19 ini dianggap efisiensi yang sangat baik dari penghapusan virus
dan baik pada pemberian terapi kombinasi HY dan AZ, mekanisme antibiotik ini bekerja
dengan cara menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel
dengan ribosom subunit 50s (Anonim, 2020)

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
dapat mengetahui tentang pencegahan dan pengobatan Virus Covid 19 dan dapat
di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
a. Menjelaskan pengertian virus covid 19
b. Menjelaskan faktor resiko virus covid 19
c. Menjelaskan penyebab virus covid 19
d. Menyebutkan tanda dan gejala virus covid 19
e. Menjelaskan komplikasi virus covid 19
f. Menjelaskan cara transmisi virus covid 19
g. Menjelaskan cara pengobatan virus covid 19
h. Menjelaskan cara pencegahan virus covid 19
C. Materi
1. Pengertian virus covid 19
2. Faktor resiko virus covid 19
3. Penyebab virus covid 19
4. Tanda dan gejala virus covid 19
5. Komplikasi virus covid 19
6. Cara transmisi virus covid 19
7. Cara pengobatan virus covid 19
8. Cara pencegahan virus covid 19

D. Metode Penyuluhan
a) Ceramah
b) Diskusi/Tanya jawab
c) Demonstrasi

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Wakt Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


u
1 Pembukaan 5  Memberi salam  Menjawab Leaflet
 Salam menit  Memperkenalka salam
 Perkenala n diri  Mendengarka
n  Menjelaskan n
 Tujuan tujuan  Memperhatik
penyuluhan an
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan a. Menyimak Leaflet
dan
menit pengertian virus
mendengarka
corona n
b. Menjelaskan
b. Menyimak
faktor resiko dan
mendengarka
virus corona
n
c. Menjelaskan
c. Menyimak
penyebab virus
dan
corona mendengarka
n
d. Menyebutkan
tanda dan gejala d. Menyimak
dan
virus corona
mendengarka
e. Menjelaskan n
komplikasi virus
e. Menyimak
corona dan
mendengarka
f. Menjelaskan
n
cara transmisi
f. Menyimak
virus corona
dan
g. Menjelaskan mendengarka
n
cara pengobatan
virus corona
g. Menyimak
h. Menjelaskan
dan
cara pencegahan mendengarka
n
virus corona
h. Menyimak
dan
mendengarka
n

3 Penutup Evaluasi 5 a. Memberikan a. Memberikan Leaflet


: tanya jawab menit kesempatan pertanyaan
untuk bertanya b. Menyampaik
b. Memberikan an
kesempatan kesimpulan
untuk hasil
menjelaskan penyuluhan
atau
menyebutkan
kembali
kesimpulan dari
materi yang
disampaikan

G. Evaluasi
a. Struktur
b. Proses
c. Hasil

MATERI
1. Pengertian Virus corona
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal


dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa,
anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

2. Faktor resiko Virus Corona


Siapa saja dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil serta orang
dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu,
kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus
corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.

Lalu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus
corona juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok,
khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada
Desember 2019.

3. Penyebab Virus Corona


Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, melalui:

1) Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).


2) Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3) Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
4) Tinja atau feses (jarang terjadi),

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata
gejala timbul antara 2–14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Sementara
itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus
corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19
merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan
kelelawar.

4. Tanda dan gejala Virus Corona


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa
mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:
 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
 Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona
bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut
happy hypoxia.

5. Komplikasi Virus Corona


Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
berikut ini:
 Pneumonia (infeksi paru-paru)
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

6. Cara transmisi Virus Corona


1) Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika
seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui
droplet akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker.
Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika
bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.

2) Melalui Kontak Fisik


Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan COVID-
19, karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun
bakteri ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari kontak
fisik secara langsung.

3) Melalui Permukaan yang Terkontaminasi


Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang
mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut
berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi
tadi.

7. Cara pengobatan Virus Corona


Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau
COVID-19. Namun, beberapa obat seperti favipirapir dan remdesivir sudah bisa
digunakan pada kasus COVID-19 sedang hingga berat. Sementara itu, obat-obatan lain,
seperti molnupiravir, masih diteliti efektivitas dan manfaatnya sebagai pengobatan
COVID-19.

Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya.
Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk
melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah
pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.

Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk meredakan
gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:
1) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina
di rumah sakit rujukan
2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
3) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat
yang cukup
4) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga
kadar cairan tubuh
8. Cara Pencegahan Virus Corona
1) Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,
dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
2) Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul
Adha.
3) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
4) Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
6) Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
7) Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
8) Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek dan probable) yang
sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam
pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus Corona
ke orang lain, yaitu:

1) Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
2) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
3) Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
4) Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-
benar sembuh.
5) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
6) Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
7) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
8) Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.Cara pencegahan Virus Corona
DAFTAR PUSTAKA

https://dinkes.bulelengkab.go.id

https://www.alodokter.com

https ://infeksiemergecing.kemkes.go.id

https://www.prudential.co.id

Anda mungkin juga menyukai