OLEH:
NAMA KELOMPOK:
Nama
kelompok…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………i
Daftar
isi………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………ii
Pengertian
Bullying………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..1
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Foto diskusi
kelompok…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………….3
Foto kelompok…………………………………..………………………………………………………………………………………………….4
Pengertian bullying
Pengertian bullying menurut komnas HAM (Hak Asasi Manusia) adalah sebagai suatu bentuk
kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap
seorang yang tidak mampu mempertahankan diri dari situasi ada hasrat untuk melukai atau menakuti
orang atau membuat tertekan, trauma, depresi, dan tidak berdaya.
Dampak negative yang lebih parah lagi adalah, korban bullying akan mengalami depresi bahkan
hingga timbul rasa untuk bunuh diri. Hasil survey KPAI di Sembilan provinsi terhadap lebih dari 1000
orang siswa siswi. Baik dalam tingkat sekolah Dasar/MI, SMP/MTs, SMA/MA menunjung bahwa 87,6%
siswa mengaku mengalami tindak kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun psikis, seperti di jewer,
dipukul, dibentak, dihina diberi stigma negative hingga dilukai dengan benda tajam. Dan sebaliknya
78,3% anak juga mengaku pernah melakukan tindak kekerasan mulai dari bentuk yang ringan hingga
yang berat seperti penghinaan, ejekan baik itu secara langsung atau verbal maupun dengan social
media.
1. Faktor internal yang bersifat dari dalam diri seseorang, perasaan rendah diri, daya adaptasi yang
tidak fleksibel, serta adanya kondisi fisik yang kurang optimal
2. Faktor eksteral lingkungan hidup yang keras, kultur, masalah psikososial. Faktor tersebut juga
berperan dalam menentukan apakah remaja berisiko untuk menjadi pelaku atau korban bullying.
1. Pernah dibully
2. Punya panutan yang buruk
3. Berlagak hebat untuk menutupi rasa rendah diri
1. Jangan bereaksi
2. Jangan membalas
3. Jangan dekati masalah
4. Coba beri tanggapan yang tak terduga misalnya gunakan humor
5. Berlatih dan bercaya diri
Kesimpulan
Penyelesaian hokum pidana pelaku perundangan ( bullying ) terhadap siswa korban kekerasan
disekolah belum berjalan dengan baik karena perundangan atau bullying tersendiri belum diatur dengan
undang-undang khusus, namun aparat penegak hukum menggunakan pasal pokok lain yang mengacu
pada atau berkaitan pada penindasan atau bullying. Tindakan yang termasuk kedalam penindasan atau
bullying yang sudah diatur dalam undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak
dalam KUHP yang mengatur tentang pemesaran dan prngancaman,membuka rahasia, penghinaan dan
pengeniayaan dan bila diselesaikan dengan jalur hukum di atur dalam undang-undang Nomor 11 Tahun
2012 tentang sistem Peradilan Pidana Anak dan akan dijatuhi ½ (setengah) dari hukum yang berlaku
untuk orang dewasa.
3