Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI
( Syariat & Fiqih )

Dosen Pengampu :Hasan Basri, S.Ag, S.H ., M.H.

Disusun:
Kelompok 4
Oleh:
Adrian Okviandra (2174201177)
Rahmat Dian Perdana (2174201176)

Prodi Ilmu Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Lancang Kuning
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Shalawat dan
salam tidak lupa pula kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad Sallahu ‘alaihi
wassalam, dengan mengucapkan Allhumma shalli ‘ala sayyidina muhammmad wa ‘ala alihi
sayyidina muhammad. Semoga dengan menyampaikan shalawat kepadanya, kita bisa
mendapatkan syafa’atnya di yaumil mahsyar nanti. InsyaAllah.

Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Hasan Basri, S.Ag, S.H ., M.H.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya guna memenuhi
tugas kelompok dengan Judul “Syariat & Fiqih.”

Besar harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan untuk
pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
1) Apa pengertian, tujuan, keutamaan dan hukum syariat islam? ................................... 4
2) Apa pengertian, macam-macam dan fungsi tauhid? ................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................ 4
1) Untuk menegetahui pengertian, tujuan, keutamaan dan hukum syariat islam. ........... 4
2) Untuk menegetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan dan fungsi fiqih. .................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Syariat Islam.................................................................................................................. 5
1) Pengertian Syariat Islam.............................................................................................. 5
2) Tujuan Syariat Islam ................................................................................................... 5
3) Keutamaan Syariat Islam ............................................................................................ 5
4) Hukum Syariat Islam ................................................................................................... 6
B. Fiqih ............................................................................................................................... 7
1) Pengertian Fiqih .......................................................................................................... 7
2) Ruang Lingkup Fiqih .................................................................................................. 7
3) Fungsi Fiqih................................................................................................................. 8
4) Tujuan Fiqih ................................................................................................................ 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Syariat Islam mengatur tata kehidupan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya
yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan hidup, kehidupan dan penghidupan untuk
mencapai kebahagiaan lahir dan batin dunia dan akhirat.

Salah satu cara untuk mewujudkan kemaslahatan individu dan sosial adalah tegaknya
hukum utang piutang, yaitu memberikan sesuatu kepada seseorang, dengan perjanjian dia
akan membayar yang sama dengan itu

Penerapan Syariat Islam di Indonesia salah satunya telah diterapkan di Provinsi paling
barat Indonesia yaitu ProvinsiAceh.PenerapanSyariat Islam di Aceh telah mendapat
pengakuan dari Pemerintah Indonesia meskipun dalam hal tertentu masih muncul berbagai
polemik mengenai posisiNon-Muslim dan kebebasan beragama.Sehubungan dengan hal
tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pelaksanaan Syariat Islam di Aceh dan
doktrin Islam terkait hubungannya dengan kerukunan serta kebebasan beragama

Fiqih lahir bersamaan dengan lahirnya agama Islam, sebab agama Islam itu sendiri
merupakan kumpulan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya,
hubungan manusia dengan sesama. Karena luasnya aspek yang diatur oleh Islam, para ahli
membagi ajaran Islam ke dalam beberapa bidang seperti bidang akidah, ibadah, dan
mua’amalah. Semua bidang ini pada masa Rasulullah diterangkan di dalam al-Qur’an
sendiri yang kemudian diperjelas lagi oleh Rasulullah dalam sunnahnya. Hukum yang
ditetapkan dalam al-Qur’an atau sunnah kadang dalam bentuk jawaban dari suatu
pertanyaan atau disebabkan terjadinya suatu kasus atau merupakan keputusan dari
Rasulullah ketika memutuskan suatu masalah. Jadi pada masa itu sumber fiqih hanya ada
dua, yaitu al-Qur’an dan sunnah

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian, tujuan, keutamaan dan hukum syariat islam?
2) Apa pengertian, macam-macam dan fungsi tauhid?

C. Tujuan
1) Untuk menegetahui pengertian, tujuan, keutamaan dan hukum syariat islam.
2) Untuk menegetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan dan fungsi fiqih.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syariat Islam
1) Pengertian Syariat Islam
Syariat Islam adalah syariat terakhir yang diturunkan Allah SWT.Untuk
memberi petunjuk kepada umat manusia.Ia memberikan rahmat bagi seluruh alam
untuk seluruh umat manusia dari berbagai bangsa, untuk semua lingkungan dan
lapangan kehidupan dengan segala bentuk perubahan dan tingkat perkembangannya
sampai hari kiamat.1 Karena itu, Allah memberikan beberapa keistimewaan, antara lain
syariat Islam bersifat umum, abadi, dan meliputi segala bidang, sehingga, mampu,
memenuhi kebutuhan manusia di setiap saat sesuai dengan kadar perkembangannya,
tapi tidak pernah akan kehilangan identitasnya.2
Syariat Islam dalam (bahasa Arab: ‫ )شريعة إسالمية‬yakni berisi hukum dan aturan
Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun non-
muslim. Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah
seluruh kehidupan ini.
Menurut istilah, syariat lslam adalah aturan beragama dan hukum yang Allah
SWT tetapkan bagi para hamba-Nya. Hukum ini dinamakan dengan syariat karena
manusia seperti air yang menghidupkan jasmani. Syari’at lslam juga bermakna hukum-
hukum yang ditetapkan Allah melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.3
2) Tujuan Syariat Islam
Tujuan syariat Islam pada hakekatnya adalah menyelamatkan manusia, baik
sebagai individu, kelompok manusia, serta bangsa-negara agar selamat dari
kesesatan dan kerugian
3) Keutamaan Syariat Islam
1. Al-Rabbaniyah
Kata Al-Rabbaniyah berasal dari masdar Rabbun yang berarti pencipta,
pengatur, pendidik. Yang dimaksud dengan Al-Rabbaniyah adalah hukum atau

1
Al-Qur’an 7:154, 34:28, dan 21:107.
2
Dalam falsafah hukum Islam dikenal dengan ungkapan : “Al-syariat al Islamiyyat shalihah likulli zaman wa
makan.” Lihat Muhammad Anis ‘Ubadah, Tarikh al-Fiqh al-Islamiy fii ‘ahd an nubuwwah wa as shahabah wa at
tabi’in, (tt : Dar al Tiba’ah., 1980), h. 10.
3
Abdul Karim Zaidan, Al-Madkhul Lidirasah As-Syarial Al-lslamiyah, (Beirut, Muassasah Al-Risalah, 1990),
h. 34

5
peraturan lslam buatan sang Pencipta (Rabb). Hukum ini bukan manusia yang
dan berbagai macam campuran hasil cipta manusia. Hukum Al-Rabbaniyah
dibuat oleh Allah yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas segala apa yang ada
di alam raya.
2. Al-Alamiyah
Al-Alamiyah berarti universal, bahwa segala hukum dan asas syariat lslam
memiliki sifat universal, insaniyah yaitu rahmat bagi seluruh alam, hidayah untuk
seluruh manusia di muka bumi ini dan diturunkan untuk segenap umat manusia.
Syariat lslam tidak terbatas untuk satu etnis manusia saja atau untuk satu
daerah saja di muka bumi, akan tetapi untuk sekalian manusia, suku, bangsa,
warna kulit, bahasa, dan daerah. Semua manusia sama kedudukannya dan tidak
ada kelebihan antara satu dengan lainnya kecuali yang paling taqwa.
3. Syumul
Syumul berarti menyeluruh atau sifatnya melingkupi keseluruhan. Syariat
lslam melingkupi semua hukum dan peraturan di segala sudut dari berbagai sudut
pembentukan, pembinaan serta perbaikan hukum tersebut. Hukumnya
menyeluruh dan melingkupi segala unsur unsur kehidupan, baik berkenaan
dengan keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, perilaku, kehidupan pribadi,
masyarakat luas, dan permaslahan umum seperti perdana, pidana, peradilan,
kenegaraan, ekonomi, politik, dan lain-lain.
4. At-Taisir wa Raf’ul Kharaj
Syariat lslam berdasarkan pada kemudahan dan tidak membebani manusia.
Allah SWT. Allah tidak membebani kewajiban yang menyulitkan manusia
dalam pelaksanaan syariat lslam. Kewajiban yang diberikan sesuai dengan
kemampuan.
5. Ri’ayatul Masholih Al-Basyariyah
Syariat lslam memperhatikan kemasalahan dan kebaikan manusia dan peri
kemanusiaan. Syariat lslam tidak membedakan manusia dari segi bangsa, negara,
suku, etnis, warna kulit, bahasa, status sosial, dan lain-lain. Hukum lslam
menyatakan bahwa manusia adalah umat yang satu.
6. At-Tawazun Bainal Maddah War Ruh
Syariat lslam selalu memperhatikan keseimbangan antara material dan
spiritual.Keseimbangan (tawazun) dalam syariat lslam bersifat moderat dan
seimbang.Seimbang antara dunia dan akhirat, antara individu dan kolektif, antara
tanggung jawab dan kebebasan, antara hak dan kewajiban, dan antara jasmani
dan rohani4

4) Hukum Syariat Islam


Hukum Syariat lslam merupakan peraturan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan yang menjelaskan keimanan, dasar keyakinan, dan aturan yang
berhubungan dengan keesaan Allah kepada jalan kebersihan jiwa dan raga. Dibagi
menjadi 3 aspek,yaitu :

4
Muh. Salam Mazkur, At-Ta’rif bis Syariah Al-lslamiyah, (Kairo, Maktabah lslamiyah, 1964), h. 19

6
1 Hukum yang berkaitan dengan keimanan dan kepercayaan (aqidah).Hukum
ini dinamakan l’tiqadiyah, bidang kajiannya dalam ilmu kalam (tauhid)
2 Hukum yang berkaitan dengan akhlak (tasawwuf), seperti bersikap jujur,
amanah, menepati janji. Hukum ini dinamakan dengan hukum akhlaqiyah,
dan bidang kajiannya dalam ilmu akhlak (tasawwuf)
3 Hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dalam hubungan dengan
Tuhan dan sesama manusia. Hukum ini dinamakan dengan hukum
a’maliyah yang bidang kajiannya ilmu fiqih.

B. Fiqih
1) Pengertian Fiqih
Kata “fiqih” secara etimologis berarti "paham" atau "paham yang mendalam".
Selain itu “fiqih” juga dapat dimaknai dengan "mengetahui sesuatu dan memahaminya
dengan baik".5 Kalau dalam tinjauan morfologi, kata fiqih berasal dari kata faqiha-
yafqahu-fiqhan yang berarti “mengerti atau paham”. Jadi perkataan fiqih memberi
pengertian kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan
Rasul-Nya.6
Sedangkan definisi fiqih secara terminologi, para fuqoha’ (ahli fiqih)
memberikan artian sesuai dengan perkembangan dari fiqih itu sendiri. Tepatnya pada
abad ke-II telah lahir pemuka-pemuka mujtahid yang mendirikan madhab-madhab
yang tersebar di kalangan umat Islam. Yang pertama yaitu Abu Hanifah ( yang
memberikan pengertian fiqih sebagai berikut; ‫علمنيبيمن ايحقوقمىايوحقىحتيم‬.7 Definisi ini
meliputi semua aspek kehidupan, yaitu akidah, syari'ah dan akhlak tanpa ada pemisahan
di antara aspek-aspek tersebut.

2) Ruang Lingkup Fiqih


Ruang lingkup fiqih yaitu:
Ruang lingkup ilmu Fiqih, meliputi berbagai bidang di dalam hukum-hukum
syara’,antara lain :
a) Ruang lingkup Ibadat, ialah cara-cara menjalankan tata cara peribadatan kepada
Allah SWT.

5
Abû Hasan Ahmad Fâris bin Zakariya, Mu'jam Maqâyis al-Lughah Jilid II (Mesir:
Mustafa al-Babi al-Halabi, 1970), 442.
6
Syafi’i Karim, Fiqih Ushul Fiqih,11.
7
Muhammad Fathi al-Duraini, Buhûts Muqâranah fi al-Fiqh al-Islâmi (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1994),
hlm. 14

7
b) Ruang lingkup Mu’amalat, ialah tata tertib hukum dan peraturan hubungan antar
manusia sesamanya.
c) Ruang lingkup Munakahat, ialah hukum-hukum kekeluargaan dalam hukum nikah
dan akibat-akibat hukumnya.
d) Ruang lingkup Jinayat, ialah tindak pelanggaran atau penyimpangan dari aturan
hukum Islam sebagai tindak pidana kejahatan yang dapat menimbulkan bahaya
bagi pribadi, keluarga, masyarakat, dan Negara

3) Fungsi Fiqih
Fungsi dari fiqih itu sendiri adalah untuk memahamkan kepada kita sebagai
umat muslim agar dapat memahami,mengerti,dan melaksanakan pokok-pokok
hukum islam (syariat islam) dan tata cara pelaksanaannya agar dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari

4) Tujuan Fiqih
Fiqih dalam kehidupan umat muslim bertujuan untuk memberikan pengarahan
agar kita selalu berada pada jalan yang lurus atau benar/hidup sesuai dengan syariat
islam yang bersumber dari Al-qur`an & As-sunnah bahkan Ijma`ulama.Serta kita
juga dapat mengamalkan dan melaksanakan ketentuan hukum islam dengan baik dan
benar sebagai sebagai ketaatan kita dalam menjalankan ajaran islam dan sebgagai
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Syariat Islam adalah syariat terakhir yang diturunkan Allah SWT.Untuk memberi
petunjuk kepada umat manusia, syariat Islam dalam (bahasa Arab: ‫ )شريعة إسالمية‬yakni
berisi hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non- muslim menurut istilah, syariat lslam adalah aturan
beragama dan hukum yang Allah SWT tetapkan bagi para hamba-Nya.

Kata “fiqih” secara etimologis berarti "paham" atau "paham yang mendalam".
Selain itu “fiqih” juga dapat dimaknai dengan "mengetahui sesuatu dan memahaminya
dengan baik dalam tinjauan morfologi, kata fiqih berasal dari kata faqiha-yafqahu-
fiqhan yang berarti “mengerti atau paham”. Jadi perkataan fiqih memberi pengertian
kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

B. Saran
Sebagai umat muslim hendaknya kita mengetahui keutamaan syariat islam dan
ruang lingkup fiqih dalam kehidupan sehari hari agar perbuatan kita tidak melenceng
dari semestinya, sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah rasullullah.Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.portal-ilmu.com/2020/05/fiqih-pengertian-sumber-fungsi-dan_15.html

Al-Duraini, Fathi, Muhammad. Buhûts Muqâranah fi al-Fiqh al-Islâmi

Beirut: Muassasah al-Risalah, 1994.

Bakry, Nazar. Fiqih dan Ushul Fiqih. Jakarta Utara: PT. RajaGrafindo Persada, 1993.

Fâris, Ahmad, Hasan, Abû. Mu'jam Maqâyis al-Lughah Jilid II. Mesir: Mustafa al-Babi al-
Halabi, 1970.

Ihsan, Fuad. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Karim, Syafi’i. Fiqih Ushul Fiqih untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung:
CV. Pustaka Setia, 1997

10

Anda mungkin juga menyukai