Anda di halaman 1dari 3

AGAMA DAN MANUSIA

I. FITHRAH AGAMA II. AGAMA SAMAWY DAN AGAMA THABI'Y III.


BENTUK AGAMA IV. KITAB SUCI

L FITHRAH AGAMA

Tiap-tiap manusia yang lahir ke muka bumi, membawa suatu thabiat dalam jiwanya,
yaitu thabiat ingin beragama. Yaitu ingin mengabdi dan menyembah kepada sesuatu
yang dianggap- nya Maha Kuasa, Pembawaan ingin beragama ini memang telah menjadi
Fithrah kejadian manusia, yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dalam diri manusia.
Selain daripada instink dan pembawaan jiwa, ada lagi hal-hal yang mendorong manusia
untuk beragama, yaitu suasana kehi- dupan di muka bumi ini. Sebenarnya hidup di muka
bumi ini dilingkari oleh ber- macam-macam kesulitan dan bahaya, kesulitan dan
kesukaran yang tiada diingini manusia, seperti: berbagai musibah, penyakit, kemiskinan,
bahaya yang langsung mengenai diri seperti tua dan mati, yang tak dapat dielakkan oleh
siapapun bila datang menim- pa dirinya, ataupun bencana alam yang dahsyat, menimpa
harta benda, ketenteraman dan jiwa manusia seperti gempa bumi, banjir besar, topan
besar di laut ataupun di darat, bahaya api dan sebagainya. Hal-hal yang dahsyat dan
berat-berat itu, biasa menyadarkan manusia akan kelemahan dirinya, berhadapan
dengan kodrat yang Maha Hebat. Kesadaran itu menimbulkan keyakinan dalam diri
manusia, bahwa di balik dari semua yang ada ini, di atas dari semua yang kuat dan
berkuasa di bumi, ada lagi yang sungguh- sungguh Maha Kuasa, yaitu yang menjadikan
dan menguasai semua yang ada ini, yang menguasai manusia dan seluruh alam.

TENTANG ATHEISME

Terkadang-kadang hasrat ingin beragama ini pada sebahagian manusia tidak jelas
kelihatan; bahkan sering pula kita dengar, ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu
tidak ada, bahwa dirinya dan semua alam ini hanya terjadi dengan sendirinya saja.
Pendirian yang demikian mungkin timbul karena kurang memperhatikan alam yang
terjadi dengan sebab dan musabab, atau memang keadaan dan suasana hidupnya yang
menjadikan- nya jauh dari kesadaran. Akan tetapi, demi bila kesusahan dan bahaya
menimpa dirinya, sedang semua usaha dan ikhtiarnya telah menjadi buntu, mulailah ia
berpaling kepada kekuatan G haib, meraba-raba mencari tempat bergantung dan
berlindung. Ketika itu sadarlah ia akan kedlaifan dirinya, mulailah ia menyeru yang Maha
Kuasa. Adakalanya, tidak saja di waktu menghadapi kesusahan kita dapat melihat hasrat
bertuhan pada manusia, bahkan pada waktu bersukaria, di kala ia beroleh ni'mat,
dicarinya juga tempat ia menghadapkan syukur dan terima kasih, atas ni'mat yang diteri-
manya.
TIMBULNYA 'IBADAT DAN PEMUJAAN

Berbagai corak ragam vang dilakukan manusia untuk mendekatkan dirinya kepada apa
yang dianggapnya Maha Kuasa, bermacam pengabdian yang dilakukannya untuk
mengharapkan limpah kurnia, pertolongan dan perlindungannya. Ada yang mengingat
dan memuja Tuhan yang Maha Kuasa dengan tidak membayangkan bagaimana rupanya
Tuh an itu, karena la bukan alam dan tiada sesuatupun yang sama atau serupa dengan
Dia, seperti dalam Islam. Ada pula yang mengkhayalkan dan merupakan Tuhan serta
menggambarkannya dengan rupa dan bentuk sebagai benda, mereka buatkan patung
berhalanya, lalu mereka puja, seperti dalam agama-agama yang musyrik. Sebagai bukti
tabi'at dan pembawaan hasrat ingin beragama dalam hidup manusia, maka kita lihatlah
di seluruh penjuru dan benua di dunia, rumah-rumah tempat beribadat ratusan ribu
banyaknya, mesjid dan gereja menjulang tinggi, kuil-kuil dan biara, candi dan stupa,
dibangun dan didirikan orang untuk tempat menyembah yang Maha Kuasa. pa Dalam
segenap pelajaran sejarah bangsa-bangsa yang kita pelajari di sekolah-sekolah, mulai
dari bangsa-bangsa yang tua peradabannya, seperti: Mesir kuno, Kaldan (Babilonia),
Persia, India, Tiongkok, Yunani, Rumawi dan sebagainya, di samping kita membicarakan
manusianya masing-masing bangsa itu, selain membicarakan kebudayaan dan
peradabannya, juga kita mem bicarakan agama mereka.

II. AGAMA SAMAWY DAN AGAMA THABI'Y (Dua macam agama ditinjau dari segi asalnya)
Jika ditilik dari segi asalnya, maka semua agama di muka bumi ini dapat dibagi dua:

1. Agama samawy.

2. Agama Thabi'y.

Adapun agama samawy yaitu agama yang turun dari hadirat yang Maha Tinggi, yaitu
Agama yang berasal dari wahyu Tuhan yang menjadikan sekalian 'alam ini, yang
diwahyukanNya kepada Rasul-rasul-Nya, untuk disampaikan kepada ummat mereka
masing-masing. Dasar kepercayaan dalam Agama Samawy dari permulaan turunnya
kepada Nabi dan Rasul Tuhan yang pertama sampai kepada Nabi dan Rasul yang
terakhir, semuanya sama yaitu: mengajarkan keyakinan, bahwa "Tuhan Yang Maha
Kuasa itu hanya satu, Tiada Tuhan selain Dia, yaitu ALLAH !" Agama Samawy ini agama
yang paling tua, karena Nabi Adam a.s. nenek moyang segala manusia telah menerima
peng- ajaran yang demikian dari Tuhan. Agama Thabi'y ialah Agama yang timbul dari
angan-angan khayal manusia belaka. Dinamai Agama Thabi'y ialah karena timbulnya
agama yang demikian hanya semata-mata dorongan dari thabiat man yang ingin
beragama, ingin mengabdi dan memuja kepada sesuatu yang dianggapnya maha kuasa
atas dirinya. Bukan berasal dari Wahyu Ilahi. Dasar keyakinan dalam agama thabi'y
mengenai ketuhanan tidaklah tegas, karena dasarnya hanyalah khayal belaka, seluruh-
nya dapat dikatakan musyrik. Agama Thabi'y ini dinamai juga agama 'alam, karena
pujaan dalam agama ini kepada benda (thabi'at), atau memakai wasilah dengan alam,
seperti memuja dewa-dewa dan berhala.

AGAMA SAMAWY YANG MASIH ADA SEKARANG

Adapun agama Samawy, (yang berasal dari Samawy) yang masih ada sekarang, ialah:

1. Agama Yahudi,

2. Agama Nasrani,

3. Agama Islam.

Seperti diterangkan di atas, di antara ketiga Agama Samawy yang masih ada itu, yang
masih tetap teguh dengan dasarnya yang asli yaitu Tauhid, hanyalah agama Islam.
Adapun Agama Yahudi dan Nasrani sudah banyak kemasuk- an faham Agama Thabi'y,
terutama yang paling jelas kelihatan ialah pada Agama Nasrani (Kristen), dasar
tauhidnya yang asli sebagai yang diajarkan Nabi 'Isa sudah hilang sama sekali. Adapun
Agama Thabi'y yang ada sekarang amat banyak, seperti: Agama Hindu, Agama Budha,
Agama Majusi dan semua alirannya, serta semua agama dan alıran kepercayaan yang
timbul dari khay al semata, yang bukan dari wahyu llahi, seperti Agama Kuring dan
sebagainya yang ada di Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai