Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP


(Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII SMPN 36 Semarang)

Oleh :
Nama : Zainal
NIM : 1102419036

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pemanfaatan media pembelajaran film animasi
terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII SMPN 36 Semarang. Desain Penelitian yang
dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuasi eksperimen (Quasi Experimental
Design). Penelitian ini akan berfokus dalam mengidentifikasi: Gambaran Penggunaan Media Animasi
dalam Pembelajaran Animasi; Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Penggunaan
Media Animasi; dan Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran IPS Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VII.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Film Animasi, Hasil Belajar IPS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sampai pada saat ini, pembelajaran yang terlaksana di Sekolah Dasar terutama dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) umumnya berbasis pada behaviorisme dengan
penekanan pada transfer pengetahuan dan latihan, dimana dalam transfer pengetahuan
peenggunaan media pembelajaran yang kurang interaktif dan dapat menyebabkan kurangnya
motivasi siswa dalam belajar. Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan
menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu, sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sehubungan dengan itu Sardiman (2014: 75) menyatakan
bahwa “motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka
akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan usaha
yang dilakukan pada kondisi tertentu agar seseorang ingin melakukan sesuatu. Motivasi belajar
akan tercipta apabila ditunjang oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan factor eksternal.
Faktor internal adalalah factor motivasi yang terjadi dalam diri seorang pelajar seperti siswa
yang tanpa di perintahkan untuk membaca akan melaksanakan kegiatan membaca. sedangkan
faktor eksternal adalah faktor motivasi yang diluar diri seorang pelajar antara lain: bahan ajar,
guru, metode, media, dan lingkungan belajar.

Salah satu faktor ekstrernal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran. Munandi (dalam Fillanio, 2013: 3) mengemukakan bahwa penggunaan media
yang tepat dalam pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan menciptakan
kesenangan dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini, penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pendahuluan, dan apa yang terjadi dengan kondisi sekarang dalam proses
pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dimana
penggunaan media pembelajaran yang kurang interaktif dapat menyebabkan kurangnya
motivasi dalam belajar. Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti mencoba menerapkan proses
pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang interaktif yaitu animasi, apakah
nantinya terdapat perubahan bahkan peningkatan pada motivasi belajar siswa pada
pembelajaran IPS.

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan yang dikaji peneliti pada penelitian ini hanya mencakup proses
penggunaan animasi sebagai media pembelajaran mata pelajaran IPS serta kondisi sebelum dan
pengaruh sesudah pembelajaran tersebut dilakukan.

1.4 Rumusan Masalah

1.4.1 Bagaimana Gambaran Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran Animasi


1.4.2 Bagaimana Gambaran Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan
Penggunaan Media Animasi.
1.4.3 Bagaimana Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran IPS Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII.

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang menggunakan media animasi


1.5.2 Untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah belajar IPS dalam
menggunakan media animasi
1.5.3 Untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap motivasi siswa dalam
pembelajaran IPS.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat membantu memberikan


pemahaman kepada pendidik khususnya guru SMP, untuk menggunakan media pembelajaran
interaktif contohnya yaitu film animasi, dalam pembelajaran IPS supaya dapat memberikan
pembelajaran secara menyenangkan sehingga tidak menyebabkan para siswa cepat bosan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar
dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Gagne dan Briggs
menyatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pembelajaran” (Cecep Kustandi dan Bambang
Sutjipto, 2011: 14).
Merujuk uraian tentang media pembelajaran di atas maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud media pembelajaran dalam penelitian ini adalah semua alat
bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud
untuk menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran baik dari guru maupun
sumber lain kepada siswa. Hal ini akan memudahkan siswa dalam menerima suatu
konsep yang sedang dipelajari sehingga komunikasi antara guru dan siswa dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Media pembelajaran
hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul
dalam proses pembelajaran. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan
bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan, laporan,
atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2011: 16), bahwa manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar diantaranya adalah pengajaran lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Media pembelajaran yang lebih
bervariasi tidak sebatas komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata, dengan
demikian media yang dirancang dengan kreatif dan inovatif akan membuat siswa lebih
memahami materi pelajaran.
2. Hasil Belajar
Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang
lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.1 Hasil belajar dapat diartikan
sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh seseorang siswa setelah mengalami proses
belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak
berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan
dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.
3. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial, cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat.
Tingkah laku manusia dalam masyarakat memiliki berbagai aspek seperti aspek ekonomi,
aspek mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial. Pembelajaran IPS berperan
merealisasikan ilmu sosial yang hubungan sosial. Pembelajaran IPS berperan
merealisasikan ilmu sosial yang bersifat teoritis kehidupan nyata di masyarakat.
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa:
“IPS merupakan salah satu mata pelajaan yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta
didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai”.

2.2 Kerangka Teori

1. Media Pembelajaran Video Animasi


Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien ketika guru menggunakan media
pembelajaran seiring dengan semakin canggihnya teknologi. Siswa akan lebih aktif dan
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Media video merupakan salah satu jenis dari
media pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami materi
pelajaran. Media video terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah media video
animasi. Media video animasi ini berisi gambar-gambar 2D atau 3D.

2.3 Kerangka Berpikir

Suatu keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan kemampuan guru untuk


menumbuhkan kesadaran siswa untuk belajar sehingga hasil akan memuaskan. Hasil belajar
merupakan keluaran dari proses pembelajaran. Dari sisi guru, hasil belajar merupakan evaluasi
dari proses pembelajaran. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan akhir dari proses
pembelajaran. Salah satu hal yang berdampak terhadap hasil belajar yaitu media yang
digunakan guru pada saat proses pembelajaran. Media sangat dibutuhkan guru dalam proses
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat membuat proses belajar mengajar
menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani
proses penyampaian dan pengiriman pesan serta informasi.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, diperlukan proses pembelajaran yang baik
pula. Salah satunya dapat dengan menggunakan media pembelajaran video animasi dalam
pembelajaran. Media film dan video mampu menampilkan informasi dan pengetahuan dalam
sebuah tayangan. Media video ini, selain digunakan dalam pembelajaran untuk aspek kognitif,
media ini juga dapat dimanfaatkan dalam ranah afektif dan penanaman karakter. Media video
memiliki keunggulan jika digunakan untuk mempelajari informasi dan pengetahuan tentang
contoh perilaku dengan mengilustrasikan materi tersebut. Media video animasi ini cocok untuk
diterapkan pada mata pelajaran IPS. Sebab dalam mata pelajaran IPS memuat informasi
mengenai tingkahlaku masyarakat dalam bersosial dan bermasyarakat dalam berbagai aspek.

Jika dalam proses pembelajaran IPS tersebut menggunakan media video animasi, maka
akan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan media video animasi dalam pelaksanaan pembelajaran agar siswa
tertarik dan termotivasi sehingga hasil belajar kan memuaskan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh proses yang signifikan penggunaan
animasi terhadap motivasi belajar IPS Siswa kelas VII SMP Negeri 36 Semarang.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk


kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Penggunaan desain tersebut dikarenakan
tujuan penelitian yaitu memberikan lalu mengukur perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan
media animasi untuk menyimpulkan pengaruh dari perlakuan tersebut serta mengetahui
hubungan sebab dan akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

3.2 Populasi dan Sampel

Penelitian dilaksanakan di SMPN 36 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah


seluruh siswa kelas VII pada semester genap yang berjumlah 156 orang siswa. Sampel
penelitian diambil sebanyak empat kelas dengan rincian dua kelas sebagai kelas eksperimen
dan dua kelas sebagai kelas kontrol.

3.3 Variabel Penelitian

1. Variabel
a. Variabel Dependen
Motivasi Belajar Siswa
b. Variabel Independen
Penggunaan Media Pembelajaran Video Animasi
c. Variabel Kontrol
Kemampuan awal siswa sebelum menggunakan media pembelajaran video animasi
2. Definisi Operasional
a. Variabel Dependen
Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam memberi gairah,
semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi
tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar yang
pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi yang lebih baik.
b. Variabel Independen
Media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran juga berfungsi agar
proses pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien dan menyenangkan.
Media video merupakan salah satu jenis dari media pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami materi pelajaran. Media
video terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah media video animasi.
Media video animasi ini berisi gambar-gambar 2D atau 3D.
c. Variabel Kontrol
Kemampuan awal peserta didik adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa
sebelum mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal ini
menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan
disampaikan oleh guru.
3.4 Teknik/Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data utama yakni hasil tes
belajar siswa dan data pendukung berupa hasil wawancara dan tanggapan dari guru dan siswa.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dengan menggunakan
uji statistik non parametrik yakni Uji Mann Whitney dan Wilcoxon.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu Kuisioner/Angket dan
Pre-test Post-test. Kuisioner/Angket digunakan sebagai instrumen pendukung dalam
melakukan proses wawancara. Pre-test dan pos-test akan diberikan kepada sampel sebelum dan
sesudah menerima perlakuan.

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang baik hendaknya dilakukan uji coba terlebih dahulu, sehingga data yang
diperoleh dapat dipercaya. Tes hasil belajar ini diujicobakan kepada kelas kontrol sebagai tolak
ukur hasil belajar dalam penelitian ini. Setelah data hasil uji coba diperoleh, maka selanjutnya
dilakukan uji validitas tes, uji reliabillitas tes, uji daya pembeda tes dan uji taraf kesukaran tes..

1. Validitas Tes
Untuk mengetahui validitas tes ini dibantu oleh validator ahli, yaitu guru pengampu
mata pelajaran IPS yang selanjutnya dicari kevalidannya.
2. Reliabilitas Tes
Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan dengan besarnya nilai koefisien
reliabilitas yang dimiliki. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya maka semakin tinggi
pula reliabilitas instrumennya, begitupula sebaliknya

3.7 Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas
Proses uji normalias dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai Chi Kuadrat hitung
dengan nilai Chi Kuadrat tabel:
a. Jika Chi Kuadrat hitung lebih kecil daripada Chi Kuadrat tabel, berarti distribusi
data adalah normal.
b. Jika Chi Kuadrat hitung lebih besar daripada Chi Kuadrat tabel, berarti distribusi
data tidak normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas varian (σ2) data. Uji ini
juga menentukan derajat kebebasan (df) yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
3. Analisis Regresi
Hasil belajar siswa berupa hasil nilai postest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Dengan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen dapat dilihat dan dicari bahwa terdapat aspek yang mempengaruhi dari hasil
belajar tersebut. Pengaruh itu bisa berupa dari media pembelajar animasi atau juga dari
faktor-faktor lainnya, oleh karena itu dilakukan uji regresi untuk mengetahui pengaruh hasil
belajar siswa antara yang diberikan treatment dengan media animasi dengan yang tidak
diberi treatment media animasi.
DAFTAR PUSTAKA

Fllanio, Jeli Fransius. 2013. Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial
Terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (Online),
http://jurnal.repository.upi.edu, Diakses 20 Februari 2014).

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta.

Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. In Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai