Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALITIK I

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK DALAM SEDIAAN


FARMASI

RIFA SOPIATUL HUDA


31119204
3D FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
SEMETER GANJIL TA 2021/2022
Pertemuan Praktikum ke : IV (Empat )
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 23 November 2021
Judul Praktikum : Analisis Kualitatif Senyawa Golongan alkaloid
dan steroid
Nomor Sampel : 46 dan 99

I. TINJAUAN PUSTAKA

Alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan


di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
tersebar luas dalam berbagai jenistumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuktumbuhan
monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar
yang sedikit.
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan (tetapi ini tidak
mengecualikan senyawayang berasal dari hewan ). Asam amino, peptida,
protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino danantibiotik biasanya tidak
digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama,
senyawanetral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid
termasuk digolongan ini2.
Pengertian Alkaloid Steroid Senyawa Steroid merupakan senyawa
yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik.mengandung 2 cincin
karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung
4cincin karbon.
II. Sifat Fisiko Kimia
a) Dexamethasone
 Pemerian : Pemerian Serbuk hablur, putih sampai
praktis putih; tidak berbau; stabil di udara. Melebur
pada suhu lebih kurang 250º disertai peruraian.
 Kelarutan : Agak sukar larut dalam aseton,etanol dan
methanol.
 Strukturnya

b) Efedrin HCL
 Pemerian : Serbuk atau hablur halus putih tidak berbau
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam etanol
dan tidak larut dalam eter
 Strukturnya

III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1) Alat
1) Tabung Reaksi 8) Beaker Glass
2) Rak Tabung Reaksi 9) Batang Pengaduk
3) Pipet Pendek dan Panjang 10) Centrifuge
4) Penjepit Besi 11) Vortex
5) Krus Porselen / Pecahan Poslen 12) Objek Glass
6) Gelas Arloji 13) Bunsen
7) Botol Semprot 14) Serbet / Lap
2) Bahan
1) Kafein 6) Antalgin
2) Theofylin 7) Prednisolon
3) Paracetamol 8) Hidrokortison
4) Efedrin HCL 9) Metil prednisolone
5) Aminophylin 10) Betamethasone
11) Dexamethason
IV. Prosedur Kerja
1. Uji Pendahuluan
a) Uji organoleptik

Kuning
Dexamethason
agak pucat

Warna

Putih Efedrin HCL

Solid Dexametason

Bentuk
Solid Efedrin HCL

Uji Dexamethason
Khas obat
Organoleptik
(
Bau
Tengik Efedrin HCL
Dexamethason
Tidak berasa
2. Isolasi
 Solid Rasa
Tawar kemudian Efedrin HCL
pahit (
Tablet

Serbuk di larutkan
dalam

Vortex

Residu Sentrifugasi Filtrat

Larutkan dalam etanol kemudian


vortex, setrifugasi

Residu Filtrat Filtrat

3. Uji Golongan dan Uji Penegasan


 Pengujian golongan Alkaloid

SAMPEL + HCL + Reagen Bauchardat

Endapan

 Pengujian golongan Steroid

SAMPEL + Libermann’s Hijau-biru


 Uji Penegasan sampel no 46

sampel

+ Fecl3
+ PDAB +H2SO4

Warna
Warna kuning coklat
Gas

 Uji Penegasan sampel no 99

sampel

+ P-DAB H2SO4
+ H2SO4 pekat Pekat + Reagen
Marquis

Warna
Warna Hijau coklat muda Merah coklat
tua
V. Hasil Pengamatan

GOLONGAN ASAM
NO DUGAAN
PROSEDUR KERJA KESIMPULAN
SAMPEL SEMENTARA
a. Uji pendahuluan:
Warna : Serbuk kuning
agak putih
Bau :Bau khas obat
Rasa : tidak berasa
Kelarutan : metanol

b. Uji Golongan
46 Sampel + HCL+ Reagen Golongan Aminoplhylin
baurchardat  Endapan
Alkaloid

c. Uji Penegasan
Sampel + PDAB 
Warna Kuning
Aminophylin

Sampel + Fecl3  Coklat


Sampel + H2SO4 + 
Gas
NO DUGAAN KESIMPULAN
PROSEDUR KERJA
SAMPEL SEMENTARA
99 a. Uji Pendahuluan
Warna : serbuk hablur
putih
Bau : Tengik
Rasa : Tawar kemudian
pahit
Kelarutan: Eter
b. Uji Golongan golongan
Sampel + libermanns  Steroid
Hijau-biru
Sampel + Burchadat Hidrokortison
Hijau-biru
c. Uji Penegasan
Sampel + Metanol +
Hidrokortison
H2SO4 Pekat  Bakar,
nyala hijau

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum ke – 4 ini, dilakukan “Analisis Kualitatif Senyawa


Golongan Alkaloid dan Golongan Steroid ”. Praktikum ini dilakukan
dengan uji pendahuluan terlebih dahulu pada sampel, lalu uji golongan,
dan yang terakhir uji penegasan. Pada praktikum kali ini, sampel yang
diberikan ada 2 macam, sampel tersebut bisa saja keduanya merupakan
golongan Alkaloid atau golongan Steroid.
Pada sampel pertama dengan nomer sampel 46 dari hasil Analisis
yang saya lakukan itu mendapatkan bahwa sampel tersebut merupakan
golongan alkaloid dengan uji penegasan yang didapat yaitu Aminophylin.
Ada beberapa Faktor kenapa hasil penegasan saya bisa menjawab bahwa
sampel no 46 itu Aminophylin. Pertama dari hasil organolpetik yang
terlihat yaitu warna kuning agak putih dan Ketika saya lihat dari
monografi aminophylin itu sama. Dan Ketika saya reaksi kan dengan
reagen fecl3 itu menjadi coklat,dan Ketika penambahan PDAB pun adanya
perubahan warna menjadi warna kuning agak coklat.
Pada sampel pertama dengan nomer sampel 99 dari hasil Analisis
yang saya lakukan itu mendapatkan bahwa sampel tersebut merupakan
golongan Steroid dengan uji penegasan yang didapat yaitu Hidrokortison.
Ada beberapa Faktor kenapa hasil penegasan saya bisa menjawab bahwa
sampel no 99 itu Hidrokortison. Pertama dari hasil organolpetik yang
terlihat yaitu rasa yantawar kemudian pahit kemudian mais dan Ketika
saya lihat dari monografi hidrokortison itu sama dan Ketika direaksikan
degan H2SO4 itu berubah menjadi warna hijau. Tetapi sampel kedua ini
saya memiliki 2 dugaan yang pertama Hidrokortison dan yang kedua
Efedrin HCL karna dilihat dari monografinya pemerian Efedrin HCL itu
sama bentuk serbuk hablur halus serta Ketika saya mencoba metode
iodoform tes hasil yang diinginkan sama.
Adapun hasil yang saya dapat berbeda dengan hasil yang
sebenarnya, yaitu sampel no 46 harusnya Dexamethason dan sampel no 99
itu Efedrin HCL. Pada analisis yang pertama di dapat bahwa sampel 99
tersebut termasuk golongan alkaloid hal ini terjadi karena senyawa
senyawa alkaloid mampu untuk mengikat ion-ion logam berat yang
bermuatan positif dan membentuk senyawa-senyawa kompleks tertentu
yang berwarna. Kelarutan efedrin hcl ini tidak larut dalam air karna
Alkaloid bersifat basa, sehingga hanya akan larut Ketika ditambhakan
dengan asam mineral dan larut dalam bentuk garamnya. Dilihat dari uji
penegasan Ketika sampel ditambahkan CuSO4 ditambah NaOH
menghasilkan ungu tua/violet dimana terjadi reaksi Reduksi-Oksidasi
sehingga terbentuk senyawa kompleks. Ion kompleks CU2+ akan
berikatan dengan pasangan electron bebas,sehingga terjadi pemakaian
electron secara Bersama. (Ikatan kovalen koordinasi).
Adapun untuk sampel no 46 merupakan golongan Steroid yaitu
Dexamethasone. dimana sama dengan golongan Alkaloid, golongan
steroid pun tidak bisa larut dalam air karena steroid bersifat basa. Jika
dilihat dari uji penegasan Ketika sampel ditambah dengan reagen
mandelinns akan terjadi perubahan warna menjadi warna merah dimana
warn aitu diberikan oleh asam sulfat dan dengan uji libermanns.
Hisroklorida memberikan warna merah dengan reagen ini, dan bisa warna
dihasilkan jika belerang dalam cincin.

d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa nomor sampel 46 adalah golongan steroid
yaitu Dexamethason dan no 99 merupakan golongan Alkaloid yaitu
Efedrin HCL.

Daftar Pustaka
E-book Clarke's Analysis of Drugs and Poisons 4th Ed - 2011 – Moffat
Penuntun praktikum kimia farmasi kualitatif
Modul penuntun praktikum KFA 2020-2021
Farmakope Indonesia Edisi VI 2020. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Fessenden & Fessenden. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai