Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHAYA NARKOBA

DISUSUN

OLEH

NAMA : FEBRIANI JESSYCA MELITHAH NUBA

NIM : 2101050079

KELAS : C

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ende, 18 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………………1

Pendahuluan

Latar belakang …………………………………………………………………………………………………………………3

Rumusan masalah …………………………………………………………………………………………………………..3

Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………………….3

Pembahasan

Pengertian narkoba. ……………………………………………………………………………………………………….6

Jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat ……………………………………………………….7

Penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda ……………………………………14

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda. ……………………………………15

Kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda …………………………………………15

Penerapan pola hidup sehat di kalangan generasi muda …………………………………………………….17

Penutup ………………………………………………………………………………………………………………………………………19

Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………………………………………………19


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lainyang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi. Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
disebutkan pengertian Narkotika. Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan”. Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan
dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan di
kalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus dalam bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang
menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak
yang mengetahuai bahaya narkoba. Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya
semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan
merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan. Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia
telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredaran narkotika di negaranegara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-
state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasional yang beroperasi di
negara-negara sedang berkembang. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus
bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku
mereka cenderung merosot.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian narkoba.


2. Bagaimana jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat
3. Penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda
4. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
5. Kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
6. Penerapan pola hidup sehat di kalangan generasi muda.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian narkoba.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat
3. Untuk mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda
4. Untuk mengetahui dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
5. Untuk mengetahui kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
6. Untuk mengetahui penerapan pola hidup sehat di kalangan generasi muda.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan
menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk
jenis narkotika adalah:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan
IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:

Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon)
yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.

 Emotional Quotient

Pengertian Kecerdasan Emosional ( EQ ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima,


menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya.Dalam hal ini,
emosi mengacu pada perasaan terhadap informasiakan suatu hubungan.  Sedangkan,
kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu
hubungan.Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan
kecerdasan intelektual (IQ).Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional
dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap
kesuksesan seseorang. Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari
kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri,
memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan
orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi
diri.

B. Jenis-jenis Narkoba

1. Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat, yang
ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Cara penggunaan dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.

Gejala fisik pengguna:

 Pupil mata menyempit


 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Suhu badan menurun
 Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan mengalami kejang
otot.

Efek samping pemakaian:

 Menurunnya kesadaran pengguna


 Menimbulkan euforia
 Kebingungan
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan dan jantung berdebar-debar
 Menimbulkan gelisah dan perubahan suasana hati
 Mulut kering dan warna muka berubah
 Mengalami kejang lambung
 Produksi air seni berkurang
 Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

2. Heroin/putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin
menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah
menembus ke otak.
Cara penggunaan dengan disuntikkan ke anggota tubuh atau dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Melambatnya denyut nadi


 Tekanan darah menurun
 Otot menjadi lemas
 Pupil mengecil
 Hilang kepercayaan diri
 Suka menyendiri
 Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
 Kesulitan saat buang air besar
 Sering tidur
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
 Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja/Kanabis/mariyuana

Ganja adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika terdapat pada
bijinya. Ganja merupakan satu di antara jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan berlebih.

Cara penggunaannya dengan cara dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Denyut nadi dan jantung lebih cepat


 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Sulit dalam mengingat
 Sulit diajak berkomunikasi
 Kadang-kadang terlihat agresif
 Mengalami gangguan tidur
 Sering merasa gelisah
 Berkeringat
 Nafsu makan bertambah
 Sering berfantasi
 Euforia

4. Kokain

Kokain merupakan berasal dari tanaman erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman
ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.

Kokain mempunyai dua bentuk, yakni kokain hidroklorida dan kokain free base. Adapun cara pemakaian
kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.
Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna


 Sering merasa gelisah
 Menurunnya berat badan
 Timbul masalah pada kulit
 Mengalami gangguan pernapasan
 Sering kejang-kejang
 Sering mengeluarkan dahak
 Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru)
 Turunnya selera makan
 Mengalami paranoid
 Mengalami gangguan penglihatan
 Sering merasa kebingungan

5. LSD atau Lysergic Acid/Acid/Trips/Tabs

LSD adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil,
kapsul, atau pil. Cara pemakaiannya dengan diletakkan di lidah.

Narkotika ini akan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah delapan
hingga 12 jam.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu


 Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
 Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
 Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
 Diafragma mata melebar
 Mengalami demam
 Sering depresi dan merasa pusing
 Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
 Mengalami gangguan persepsi.

Opiat/opium

Opiat adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum.
Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Cara penggunaan opiat dengan cara dihisap. Adapun efek/gejala yang timbul dari narkotika jenis ini
antara lain:

 Memiliki semangat yang tinggi


 Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
 Merasa pusing/mabuk
 Birahi meningkat
 Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
 Sering merasa sibuk sendiri

7. Kodein

Kodein adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan/diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki
efek ketergantungan bagi si pengguna.

Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara penggunaannya dengan dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Mengalami euforia
 Sering mengalami gatal-gatal
 Mengalami mual dan muntah
 Mudah mengantuk
 Mulut terasa kering
 Mengalami hipotensi
 Mengalami depresi
 Sering sembelit
 Mengalami depresi saluran pernapasan

8. Metadon

Efek yang ditimbulkan dari jenis narkotika ini mirip seperti heroin. Adapun efek/gejalanya antara lain:

 Mengalami sembelit
 Sering mengantuk, tetapi tidak bisa tidur
 Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran/bayi premature
 Mengalami koma

9. Barbiturat

Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya memengaruhi sistem saraf. Efek dari mengonsumsi
barbiturat terlihat dalam tiga hingga enam jam.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Sering sembrono
 Euforia
 Sering merasa kebingungan
 Mengalami pingsan
 Mengalami masalah pernapasan
10. Ekstasi

Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan
penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.

Nama lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, metamphetamines.

Efek yang timbul dari penggunanya, antara lain:

 Timbulnya euforia
 Mengalami mual
 Dehidrasi
 Timbul percaya diri yang berlebih
 Sering merasa kebingungan
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
 Mengalami pusing, bahkan pingsan
 Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
 Mengalami gangguan mental

11. Sabu-sabu

Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti
gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.

Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Jantung berdebar-debar
 Naiknya suhu tubuh
 Mengalami insomnia
 Timbul euforia
 Nafsu makan menghilang
 Kekurangan kalsium
 Mengalami depresi yang berkepanjang

12. Sedatif – hipnotik

Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara
pemakaiannya dengan diminum atau bisa juga disuntikkan intravena atau anus.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Sulit mengendalikan diri


 Menjadi acuh
 Mengalami gangguan konsentrasi
 Mengalami kebingungan
 Euforia
 Kalau berjalan menjadi sempoyongan
 Mengalami slurred speech (berbicara sambil menelan)

13. Nipam

Nipam adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas (kegelisahan yang terus-
menerus). Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol, yang sebenarnya
dapat berisiko bahaya bagi penggunanya.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Mengalami cadel saat berbicara


 Jalan sempoyongan
 Wajah menjadi kemerahan
 Menjadi banyak bicara
 Kurang fokus
 Turunnya kesadaran

14. Angel Dust (PCP/phencyclidine)

Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba
terutama di Amerika Serikat.

Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair, biasanya disemprotkan ke bahan berdaun
seperti ganja, mint, oregano, peterseli, jahe, dan rokok.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Sering berhalusinasi
 Gangguan fungsi motorik
 Meningkatnya detak jantung
 Suhu tubuh meningkat

15. Speed

Speed atau biasa disebut methamphetamine, merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan
adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit.

Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus sistem
saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok,
dihisap, atau disuntikkan.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Menjadi hiperaktif
 Banyak bicara
 Nafsu makan menurun
 Libido meningkat
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
 Pupil mata melebar
 Insomnia
 Tangan gemetar (tremor)
 Sering gugup
 Cepat marah
 Sering mengalami kebingungan dan cemas

Sering berhalusinasi

16. Demerol

Damerol adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri. Bagi penderita
asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Melambatnya sistem pernapasan dan detak jantung


 Mengantuk
 Kelemahan pada otot
 Berkeringat
 Gangguan pada pupil
 Pingsan

17. Alkohol/etanol

Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan
yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

 Teler/mabuk
 Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
 Menghilangkan kesadaran
 Dapat mengakibatkan kematian
 18. Nikotin
 Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku
terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan satu di antara racun saraf.
 Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain:
 Meningkatkan denyut jantung
 Meningkatnya kadar gula dalam darah
 Menimbulkan efek segar setelah memakainya
 Menimbulkan euforia
 Nafas terasa berat
 Dapat mengakibatkan kanker dan stroke

19. Kafein

Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk memengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat.

Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini antara lain:

 Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, dapat menimbulkan pusing, ngantuk,
pemarah, serta timbul kecemasan
 Gangguan mood
 Meningkatnya stres
 Mempercepat rusaknya tulang
 Meningkatkan gula darah
 Meningkatnya tekanan darah
 Meningkatnya detak jantung
 Insomia
 Meningkatkan kadar asam dalam perut
 Mempercepat penuaan dini
 Gangguan prostat

C. Penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda

Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat membuat anak-anak dan remaja lebih berisiko terjerumus
dan menjadi pecandu narkoba:

 Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor risiko tertinggi penyalahgunaan narkoba pada
remaja. “Ikut teman” atau “agar diterima di pergaulan” dapat memicu remaja untuk mulai mencoba
narkoba hingga menjadi kecanduan. Selain teman, anggota keluarga juga bisa menjadi faktor lingkungan
yang membuat remaja kecanduan narkoba, terutama jika kondisi rumah tidak kondusif, misalnya karena
tidak bisa menghadapi toxic parents atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua dan
saudaranya.

 Faktor psikologis

Remaja yang mengalami stres berat, gangguan perilaku, atau masalah psikologis, seperti depresi dan
gangguan cemas, lebih berisiko mengalami kecanduan narkoba. Bagi mereka, mengonsumsi narkoba
bisa menjadi salah satu cara atau bahkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang mereka
alami.
 Faktor genetik

Faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja. Seorang
remaja berisiko besar menjadi pecandu narkoba jika ia memiliki orang tua atau saudara kandung yang
juga mengalami kecanduan narkoba atau alkohol.

 Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasaran untuk mencoba narkoba hingga akhirnya menjadi
seorang pecandu. Penelitian menunjukkan bahwa mencoba narkoba pada usia muda akan
meningkatkan risiko menjadi pecandu di kemudian hari. Penting untuk memahami berbagai faktor risiko
tersebut, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya guna mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.

D. Bahaya narkoba bagi remaja

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari.

Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digrogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak bisa berfikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi
obat-obatan terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia
akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang
sangat pada tubuh.

E. Kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda

Membicarakan terkait narkoba serta alkohol memang harus sering dilakukan pada masyarakat. Tentu
saja sudah mempertimbangkan kondisi yang terbaik saat membicarakannya. Tujuannya agar masyarakat
bisa lebih paham serta mampu menjauh dari obat-obatan terlarang tersebut. Apalagi pada kelompok
usia remaja dan anak-anak.

Tahapan membicarakan pencegahan narkoba pada remaja:

 Menanyakan pandangannya tentang narkoba. Ada baiknya kalian mampu membuat para remaja
menyampaikan pandangannya dengan jujur. Kalian juga harus selalu siap mendengarkan
perasaan serta pandangan mereka.
 Sampaikan alasan yang jelas untuk tidak menggunakan narkoba. Pada tahap ini, hindari
menakut-takuti mereka. Kalian bisa menegaskannya melalui dampak dari penggunaan narkoba
seperti kesehatan, penampilan serta kemampuan mengemudi.
 Meninjau pesan di akun media sosial. Jangan pernah anggap sepele akun media sosial. Sebab,
media sosial, program televisi, lagu hingga film terkadang bisa meremehkan dampak
penggunaan narkoba. Untuk itu, kalian harus siap serta meninjau perasaan mereka.
 Diskusikan cara menolak tekanan dari teman sebaya. Diskusi ini menjadi salah satu hal penting.
Sebab, dengan cara ini kalian bisa mengajak para remaja untuk menolak menggunakan narkoba.
Sehingga pencegahan narkoba pada remaja bisa membuahkan hasil bagus.

F. Penerapan pola hidup sehat pada generasi muda


Melakukan pola hidup sehat sangatlah penting untuk menciptakan kesehatan yang baik dikehidupan
generasi muda agar bisa tetap fit dan berstamina dalam melakukan aktivitas. Tidak heran banyak
generasi muda yang sudah berpikir cerdas melakukan kebiasaan pola hidup untuk kesehatannya seperti
olahraga contohnya. Ada lima pola hidup sehat yang harus dijaga dan diperhatikan oleh para generasi
muda agar kesehatan  tubuhnya tetap terjaga dan seimbang. Menurut penelitian Soekidjo yang
dimaksud pola hidup adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Meskipun olahraga  secara umum membuat badan sehat, tetapi
jika dilakukan tanpa memperhatikan asupan dan nutrisi serta faktor di dalam tubuh tercukupi atau tidak,
maka tubuh bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Konsumsi asupan sehat


2. Pola hidup sehat yang pertama ini sangat penting dilakukan generasi muda seperti mengenai
asupan yang mereka konsumsi Pada dasarnya, semua manusia harus mengonsumsi makanan
dan minuman untuk menjaga tubuh tetap sehat, namun kebutuhan nutrisi setiap orang
berbeda-beda.
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Aktivitas ini bisa disebut dengan olahraga, banyak generasi muda yang sudah melakukan
olahraga teratur tetapi hanya mengetahui fungsinya sebagai pembantu menghilangkan lemak
tetapi Olahraga teratur dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner, stroke, diabetes,
obesitas, dan tekanan darah tinggi. Olahraga teratur yang menahan beban juga dapat
membantu mencegah osteoporosis dengan membangun kekuatan tulang.
5. Menjaga kesehatan mental
6. Pola hidup sehat tidak dilakukan oleh aktvitas fisik saja tetapi generasi muda bisa menjaga
kesehatan mental dengan cara tidur teratur maksimal 7 – 9 jam perhari dan untuk tersenyum
dan tertawa keras beberapa kali sehari. Hal itu bisa membantu mengatasi situasi yang membuat
Anda stres. Selain itu, cobalah untuk membaca cerita-cerita lucu, menonton film komedi, atau
ceritakan lelucon untuk mengungkapkan perasaan bahagia itu.
7. Hindari kebiasan merokok
8. Aktivitas merokok adalah satu penyebab kematian terbesar yang sebenarnya bisa dicegah 
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa merokok menjadi penyumbang terbesar kematian
akibat kanker paru-paru. Selain kanker paru-paru, merokok juga bisa menyebabkan kanker
mulut, bibir, lidah, kerongkongan, ginjal, dan kandung kemih. Bahkan, penggunaan tembakau
menyebabkan penyakit aterosklerosis yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan
kurangnya aliran darah ke ekstremitas bawah.
9. Hindari Narkoba
10. Selain kebiasaan merokok hal yang sangat perlu diperhatikan generasi muda untuk melakukan
pola hidup sehat adalah jauhi narkoba dan obat-obatan terlarang yang nantinya bisa merusak
mood dan kepribadian serta mental. Menurut doktersehat .com Beberapa kondisi yang paling
umum terjadi akibat penggunaan narkoba adalah seperti gangguan irama jantung, gangguan
paru-paru, dan hipertensi. Selain gangguan fisik, narkoba juga dapat mengganggu kesehatan
mental. Untuk itu jauhi narkoba serta terapkan dan mengingat terus slogan yang di berikan
pihak BNN untuk masyarakat serta generasi muda hidup untuk menciptakan sadar sehat
produktif dan bahagia.

BAB 3
PENUTUP

Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada
generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada
akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar mereka
bisa bebas dari bahaya narkoba. Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat,
negara dan agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “No To Drugs”.
Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan
kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat
mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba

Daftar Pusaka

 https://www.scribd.com/doc/115735472/MAKALAH-Bahaya-Narkoba-Bagi-Remaja
 https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba#Pengertian
 https://www.bola.com/ragam/read/4651545/jenis-jenis-narkoba-lengkap-beserta-penjelasan-
dan-efek-sampingnya
 https://lampungselatankab.bnn.go.id/penyebab-dan-dampak-penyalahgunaan-narkoba-di-
kalangan-remaja/

Anda mungkin juga menyukai