BAHAYA NARKOBA
DISUSUN
OLEH
NIM : 2101050079
KELAS : C
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………………….3
Pembahasan
Penutup ………………………………………………………………………………………………………………………………………19
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lainyang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi. Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
disebutkan pengertian Narkotika. Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan”. Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan
dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan di
kalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus dalam bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang
menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak
yang mengetahuai bahaya narkoba. Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya
semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan
merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan. Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia
telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredaran narkotika di negaranegara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-
state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasional yang beroperasi di
negara-negara sedang berkembang. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus
bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku
mereka cenderung merosot.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian narkoba.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat
3. Untuk mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda
4. Untuk mengetahui dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
5. Untuk mengetahui kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
6. Untuk mengetahui penerapan pola hidup sehat di kalangan generasi muda.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan
menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk
jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan
IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon)
yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Emotional Quotient
B. Jenis-jenis Narkoba
1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat, yang
ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Cara penggunaan dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
2. Heroin/putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin
menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah
menembus ke otak.
Cara penggunaan dengan disuntikkan ke anggota tubuh atau dihisap.
3. Ganja/Kanabis/mariyuana
Ganja adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika terdapat pada
bijinya. Ganja merupakan satu di antara jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan berlebih.
4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman
ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.
Kokain mempunyai dua bentuk, yakni kokain hidroklorida dan kokain free base. Adapun cara pemakaian
kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.
Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:
LSD adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil,
kapsul, atau pil. Cara pemakaiannya dengan diletakkan di lidah.
Narkotika ini akan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah delapan
hingga 12 jam.
Opiat/opium
Opiat adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum.
Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Cara penggunaan opiat dengan cara dihisap. Adapun efek/gejala yang timbul dari narkotika jenis ini
antara lain:
7. Kodein
Kodein adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan/diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki
efek ketergantungan bagi si pengguna.
Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara penggunaannya dengan dihisap.
Mengalami euforia
Sering mengalami gatal-gatal
Mengalami mual dan muntah
Mudah mengantuk
Mulut terasa kering
Mengalami hipotensi
Mengalami depresi
Sering sembelit
Mengalami depresi saluran pernapasan
8. Metadon
Efek yang ditimbulkan dari jenis narkotika ini mirip seperti heroin. Adapun efek/gejalanya antara lain:
Mengalami sembelit
Sering mengantuk, tetapi tidak bisa tidur
Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran/bayi premature
Mengalami koma
9. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya memengaruhi sistem saraf. Efek dari mengonsumsi
barbiturat terlihat dalam tiga hingga enam jam.
Sering sembrono
Euforia
Sering merasa kebingungan
Mengalami pingsan
Mengalami masalah pernapasan
10. Ekstasi
Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan
penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.
Timbulnya euforia
Mengalami mual
Dehidrasi
Timbul percaya diri yang berlebih
Sering merasa kebingungan
Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
Mengalami pusing, bahkan pingsan
Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
Mengalami gangguan mental
11. Sabu-sabu
Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti
gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Jantung berdebar-debar
Naiknya suhu tubuh
Mengalami insomnia
Timbul euforia
Nafsu makan menghilang
Kekurangan kalsium
Mengalami depresi yang berkepanjang
Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara
pemakaiannya dengan diminum atau bisa juga disuntikkan intravena atau anus.
13. Nipam
Nipam adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas (kegelisahan yang terus-
menerus). Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol, yang sebenarnya
dapat berisiko bahaya bagi penggunanya.
Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba
terutama di Amerika Serikat.
Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair, biasanya disemprotkan ke bahan berdaun
seperti ganja, mint, oregano, peterseli, jahe, dan rokok.
Sering berhalusinasi
Gangguan fungsi motorik
Meningkatnya detak jantung
Suhu tubuh meningkat
15. Speed
Speed atau biasa disebut methamphetamine, merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan
adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit.
Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus sistem
saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok,
dihisap, atau disuntikkan.
Menjadi hiperaktif
Banyak bicara
Nafsu makan menurun
Libido meningkat
Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
Pupil mata melebar
Insomnia
Tangan gemetar (tremor)
Sering gugup
Cepat marah
Sering mengalami kebingungan dan cemas
Sering berhalusinasi
16. Demerol
Damerol adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri. Bagi penderita
asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.
17. Alkohol/etanol
Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan
yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap.
Teler/mabuk
Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
Menghilangkan kesadaran
Dapat mengakibatkan kematian
18. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku
terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan satu di antara racun saraf.
Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain:
Meningkatkan denyut jantung
Meningkatnya kadar gula dalam darah
Menimbulkan efek segar setelah memakainya
Menimbulkan euforia
Nafas terasa berat
Dapat mengakibatkan kanker dan stroke
19. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk memengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat.
Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, dapat menimbulkan pusing, ngantuk,
pemarah, serta timbul kecemasan
Gangguan mood
Meningkatnya stres
Mempercepat rusaknya tulang
Meningkatkan gula darah
Meningkatnya tekanan darah
Meningkatnya detak jantung
Insomia
Meningkatkan kadar asam dalam perut
Mempercepat penuaan dini
Gangguan prostat
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat membuat anak-anak dan remaja lebih berisiko terjerumus
dan menjadi pecandu narkoba:
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor risiko tertinggi penyalahgunaan narkoba pada
remaja. “Ikut teman” atau “agar diterima di pergaulan” dapat memicu remaja untuk mulai mencoba
narkoba hingga menjadi kecanduan. Selain teman, anggota keluarga juga bisa menjadi faktor lingkungan
yang membuat remaja kecanduan narkoba, terutama jika kondisi rumah tidak kondusif, misalnya karena
tidak bisa menghadapi toxic parents atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua dan
saudaranya.
Faktor psikologis
Remaja yang mengalami stres berat, gangguan perilaku, atau masalah psikologis, seperti depresi dan
gangguan cemas, lebih berisiko mengalami kecanduan narkoba. Bagi mereka, mengonsumsi narkoba
bisa menjadi salah satu cara atau bahkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang mereka
alami.
Faktor genetik
Faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja. Seorang
remaja berisiko besar menjadi pecandu narkoba jika ia memiliki orang tua atau saudara kandung yang
juga mengalami kecanduan narkoba atau alkohol.
Rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasaran untuk mencoba narkoba hingga akhirnya menjadi
seorang pecandu. Penelitian menunjukkan bahwa mencoba narkoba pada usia muda akan
meningkatkan risiko menjadi pecandu di kemudian hari. Penting untuk memahami berbagai faktor risiko
tersebut, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya guna mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digrogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak bisa berfikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi
obat-obatan terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia
akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang
sangat pada tubuh.
Membicarakan terkait narkoba serta alkohol memang harus sering dilakukan pada masyarakat. Tentu
saja sudah mempertimbangkan kondisi yang terbaik saat membicarakannya. Tujuannya agar masyarakat
bisa lebih paham serta mampu menjauh dari obat-obatan terlarang tersebut. Apalagi pada kelompok
usia remaja dan anak-anak.
Menanyakan pandangannya tentang narkoba. Ada baiknya kalian mampu membuat para remaja
menyampaikan pandangannya dengan jujur. Kalian juga harus selalu siap mendengarkan
perasaan serta pandangan mereka.
Sampaikan alasan yang jelas untuk tidak menggunakan narkoba. Pada tahap ini, hindari
menakut-takuti mereka. Kalian bisa menegaskannya melalui dampak dari penggunaan narkoba
seperti kesehatan, penampilan serta kemampuan mengemudi.
Meninjau pesan di akun media sosial. Jangan pernah anggap sepele akun media sosial. Sebab,
media sosial, program televisi, lagu hingga film terkadang bisa meremehkan dampak
penggunaan narkoba. Untuk itu, kalian harus siap serta meninjau perasaan mereka.
Diskusikan cara menolak tekanan dari teman sebaya. Diskusi ini menjadi salah satu hal penting.
Sebab, dengan cara ini kalian bisa mengajak para remaja untuk menolak menggunakan narkoba.
Sehingga pencegahan narkoba pada remaja bisa membuahkan hasil bagus.
BAB 3
PENUTUP
Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada
generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada
akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar mereka
bisa bebas dari bahaya narkoba. Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat,
negara dan agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “No To Drugs”.
Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan
kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat
mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba
Daftar Pusaka
https://www.scribd.com/doc/115735472/MAKALAH-Bahaya-Narkoba-Bagi-Remaja
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba#Pengertian
https://www.bola.com/ragam/read/4651545/jenis-jenis-narkoba-lengkap-beserta-penjelasan-
dan-efek-sampingnya
https://lampungselatankab.bnn.go.id/penyebab-dan-dampak-penyalahgunaan-narkoba-di-
kalangan-remaja/