Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA KACANG TANAH DAN TANAMAN

PANGAN
SENI BUDAYA

OLEH :
AHMAD IBNU SYAUQI
X IPS 2
SMAN 2 PADANG PANJANG
TAHUN PELAJARAN 2018/201
1). Keadaan Tanah

Kacang tanah tidak terlalu memilih jenis tanah. Pada tanah berat, kacang tanah masih dapat
menghasilkan, jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Tetapi, tanaman kacang tanah
dapat tumbuh optimal pada tanah ringan yang cukup mengandung unsur hara. Tanah ringan
tersebut umumnya gembur sehingga memungkinkan akar tumbuh dengan baik, dan lebih banyak
polong yang terbentuk.
Kacang tanah masih mampu tumbuh dengan cukup baik pada tanah asam (pH 5,0), tetapi peka
terhadap tanah basa. Keasaman (pH) tanah yang ideal bagi kacang tanah berkisar antara 6,0 –
7,0. Pada pH tanah antara 7,5 – 8,0, daun akan menguning dan terjadi bercak hitam pada polong.
Dengan demikian, kualitas dan kuantitas produksi polong akan menurun.

2). Keadaan Iklim

Kacang tanah pada umumnya tumbuh di iklim kering. Suhu amat berpengaruh terhadap
perkecambahan biji dan pertumbuhan awal. Pada suhu kurang dari 18°C, laju perkecambahan
rendah. Pertumbuhan kacang tanah meningkat sejalan dengan peningkatan suhu dar 20°C
menjadi 30°C.
Jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh terhadap produksi kacang tanah. Hujan
yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik.
Distribusi curah hujan yang merati selama periode tumbuh akan menjamin keberhasilan
pertumbuhan vegetatif.
Kelembapan tanah yang cukup pada fase awal pertumbuhan, fase berbunga, dan fase
pembentukan polong sangat penting untuk mendapatka produksi yang tinggi.

3). Waktu Tanam

Pada lahan kering, kacang tanah dapat ditanam sepanjang tahun yaitu pada musim kemarau I
(Maret/April – Juni/Juli), musim kemarau II (Juni/ Juli – September/Oktober), dan pada musim
hujan (November/Desember – Februari/Maret).

 Pemilihan Biji Benih

Biji yang akan digunakan sebagai benih dipilih dari varietas unggul dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Biji cukup tua, bernas, kulit biji halus mengkilat, dan berasal dari tanaman yang bebas hama
dan penyakit.
2)Daya tumbuh baik (90% atau lebih).
3)Laju perkecambahan tinggi.
4)Biji tidak tercampur dengan varietas lain.
5)Berumur genjah (100 – 105 hari).
6) Potensi hasil tinggi (1,8 ton/ha atau lebih).

 Pengolahan Tanah
Kacang tanah sebaiknya ditanam dalam larikan. Cara larikan bertujuan untuk mempermudah
pemeliharaan tanaman, yang meliputi penyiangan gulma dan penyemprotan.
Pada tanah yang subur, benih ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm ata 30 cm x 20 cm. Pada
tanah yang kurang subur, jarak tanam dapat dibuat lebih rapat, yakni 40 cm x 10 cm atau 20 cm
x 20 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal sedalam 3 cm. Tiap lubang diisi dengan 1
butir benih kacang, kemudian ditutup dengan tanah halus.

 Pengairan

Tanaman kacang tanah tidak tahan terhadap genangan air, namun memerlukan lingkungan yang
lembap. Pada fase perkecambahan, pembungaan dan pembentukan polong, tanaman ini sangat
memerlukan air. Dua minggu menjelang panen, tanah tidak perlu diairi lagi sehingga kadar air
dalam biji cepat menurun.

 Pemupukan

Pupuk yang umum digunakan bagi kacang tanah adalah pupuk nitroge (N), fosfat (P), dan kalium
(K). Pupuk nitrogen dapat diberikan dalam dosis 20 kg – 25 kg N/ha. Pemberiannya dilakukan 1
hari sebelum tanam atau bersamaan pada saat tanam. Pupuk dipendam kira-kira 5 cm dari
tanaman. Pupuk fosfat diberikan dalam dosis 45 kg – 60 kg/ha. Diberikan sebagian sebelum
tanam dan sebagian lagi pada saat tanam.
Pupuk kalium diberikan sebanyak 50 kg – 60 kg/ha. Pupuk ini diberikan pada saat tanam, yang
berfungsi sebagai pupuk dasar.

 Penyiangan dan Penggemburan

Apabila terlihat adanya rumput atau gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman kacang,
sebaiknya langsung disiangi. Bersamaan denga penyiangan dapat dilakukan penggemburan tanah
di antara barisan tanaman terutama pada saat tanaman berbunga. Pada saat bunga berumur 46
minggu sebaiknya tidak dilakukan penyiangan karena dapat merusak bunga.

 Panen

Kacang tanah yang sudah siap panen, daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu
panen disesuaikan pula dengan jenis atau variet yang ditanam. Polong yang sudah tua memiliki
kulit yang keras dengan biji yang bernas dan kulit biji yang tipis.
Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara manual yaitu denga mencabut tanaman. Cara
panen tersebut meskipun memerlukan banyak tenaga dan waktu, namun mampu menghasilkan
mutu biji yang lebih baik karena dapat terhindar dari kerusakan mekanis
Pengolahan Tanah untuk Tanaman Padi

Membajak Lahan Untuk di Tanami Padi

Langkah pertama sebelum menanam padi adalah membersihkan lahan yang akan ditanami.
Bersihkan berbagai tanaman gulma seperti rerumputan, semak belukar serta hal lain yang
mungkin akan mengganggu perkembangan tanaman padi. Menyiapkan media tanam yang baik
untuk tanaman akan mendorong pertumbuhan dengan baik.

Setelah lahan bersih dari tanaman liar langkah selanjutnya adalah memberikan aliran air pada
lahan. Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah agar mudah untuk dibajak dengan
menggunakan alat tradisional ataupun modern.

Setelah lahan tanam menjadi gembur, genangi lahan tersebut dengan air sampai mencapai
ketinggian 5-10 cm. Cara mengatur ketinggian air bisa dengan cara membuka dan menutup akses
keluar masunya air pada pintu irigasi. Diamkan lahan tersebut selama 2 minggu agar racun pada
tanah menjadi netral dan juga kondisi tanah menjadi berlumpur.

Memilih Bibit Padi yang Unggul dan Berkualitas


Agar hasil panen padi bisa melimpah tentu selain lahan tanam yang baik Anda memerlukan bibit
padi yang unggul. Untuk mengetahui bibit padi yang baik Anda bisa mengetahuinya dengan cara
berikut.

1. Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam.
2. Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air.
Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tad, ada berapa yang bisa
mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi
tersebut memiliki kualitas yang baik.

Menyemai Benih Padi di Lahan

Setelah memiliki benih padi yang baik, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut
pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Anda bisa melakukanny dengan mengikuti
beberapa langkah berikut.

1. Rendam benih padi yang akan disemai selama sehari semalam, tiriskan dan biarkan
selama 2 hari sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah.
2. Siapkan lahan untuk menyemai benih padi sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan sawah.
Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi tetap berair dan berlumpur.
3. Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan persemaian.
4. Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah disiapkan.
Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara merata pada lahan
penyemaian.

Cara Menanam Padi

Cara Menanam Padi


Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan persawahan yang
sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam
lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya.

 Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga
helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu.
 Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda.
Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
 Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan
air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta
posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh
dengan sempurna.

Penyiangan Lahan

Agar padi yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu merawatnya dengan
membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa disebut dengan tanaman gulma.
Penyangan tanaman gulam bisa dilakukan saat masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan
selanjutnya bisa dilakukan penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali. Penyiangan yang baik bisa
dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan tangan.

Memberikan Pupuk pada Tanaman Padi

Memberikan Pupuk
untuk Padi

Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya
pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil
panen tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk
budidaya tanaman padi.

 Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah
ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan
dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
 Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur
25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
 Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa
menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50
Kg/ha.

Melindungi Tanaman Padi dari Hama

Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak tanaman oleh karena itu
Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman
padi diantarnya tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil
maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara
hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut.

Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda, karena hewan tersebutlah
yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi. Keuntungan
pengendalian hama secara alami adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk
kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan
cara tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.

Memanen Tanaman Padi


Me
manen Tanaman Padi yang Telah Menguning

Inilah saat yang paling ditunggu oleh para petani yaitu masa panen tanaman padi. Tanda tanaman
padi telah siap untuk dipanen adalah warna butiran bijinya sudah mulai menguning, ranting
buahnya sudah mulai menunduk karena terisi dengan beras. Proses pemanenan padi bisa
dilakukan dengan cara tradisonal yaitu menggunakan sabit atau dengan cara modern yang
menggunakan mesin otomatis.

Untuk mengurangi kerugian pada saat panen usahakan untuk segera memanen padi karena bila
usia padi terlalu tua biji padi akan rontok. Itulah proses budidaya tanaman padi yang cukup
panjang, oleh karena itu kita harus menghargai makanan ini jangan membuangnya atau berlebih-
lebihan dalam memasak sehingga terbuang. Selain itu jika banyak yang menanam tanaman ini
sudah pasti Indonesia akan bisa surplus stok beras.

Anda mungkin juga menyukai