REPUBLIK INDONESIA
No.107, 2017 PENDIDIKAN. Guru. Perubahan. (Penjelasan dalam
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6058)
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008
TENTANG GURU.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941) diubah sebagai
berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
2. Kualifikasi Akademik adalah ijazah jenjang
pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh Guru
sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan
formal di tempat penugasan.
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-3-
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -4-
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-5-
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -6-
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-7-
2. Pasal 6 dihapus.
Pasal 8
Sertifikasi Pendidik bagi calon Guru dilaksanakan secara
objektif, transparan, dan akuntabel.
Pasal 10
(1) Sertifikat Pendidik ditetapkan oleh pemimpin
perguruan tinggi.
(2) Sertifikat Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diregistrasi oleh Menteri.
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -8-
Pasal 10A
(1) Setiap orang yang memiliki keahlian khusus yang
dibutuhkan oleh satuan pendidikan, baik yang
sudah atau belum memenuhi kualifikasi akademik
S-1/D-IV dan tidak memiliki Sertifikat Pendidik
dapat diangkat menjadi Guru.
(2) Pengangkatan Guru yang memiliki keahlian khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. diperuntukkan bagi Guru produktif pada SMK;
b. belum terdapat program studi di perguruan
tinggi yang menghasilkan lulusan di bidang
keahlian khusus; dan
c. tidak diperuntukkan untuk mengisi formasi
khusus pegawai negeri sipil.
(3) Pengangkatan menjadi guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan setelah lulus uji kesetaraan
dan uji kelayakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan penyetaraan pemenuhan kualifikasi
akademik S-1/D-IV.
(5) Uji kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan pemenuhan Sertifikasi.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan uji
kesetaraan dan uji kelayakan sebagaimana
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-9-
6. Pasal 12 dihapus.
Pasal 13
(1) Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesi
harus memenuhi kriteria:
a. memiliki program studi yang relevan dan
terakreditasi paling rendah B atau sebutan lain
yang setara;
b. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan
yang sesuai dengan standar nasional
pendidikan tinggi; dan
c. memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
yang memadai sesuai dengan standar nasional
pendidikan tinggi.
(2) Selain kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan tinggi dapat
menetapkan kriteria tambahan untuk penetapan
perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesi
atas dasar pertimbangan:
a. tercapainya pemerataan cakupan pelayanan
penyelenggaraan pendidikan profesi;
b. letak dan kondisi geografis; dan/atau
c. kondisi sosial-ekonomi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan tinggi.
8. Pasal 14 dihapus.
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -10-
Pasal 15
(1) Tunjangan Profesi diberikan kepada:
a. Guru;
b. Guru yang diberi tugas sebagai kepala satuan
pendidikan; atau
c. Guru yang mendapat tugas tambahan.
(2) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c terdiri atas:
a. wakil kepala satuan pendidikan;
b. ketua program keahlian satuan pendidikan;
c. kepala perpustakaan satuan pendidikan;
d. kepala laboratorium, bengkel, atau unit
produksi satuan pendidikan;
e. pembimbing khusus pada satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
atau pendidikan terpadu; atau
f. tugas tambahan selain huruf a sampai dengan
huruf e yang terkait dengan pendidikan di
satuan pendidikan.
(3) Dalam hal Guru diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan, akan diberikan tunjangan profesi
pengawas satuan pendidikan dan tidak diberikan
Tunjangan Profesi.
(4) Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dengan syarat sebagai berikut:
a. memiliki 1 (satu) atau lebih Sertifikat Pendidik;
b. memiliki nomor registrasi Guru;
c. memenuhi beban kerja;
d. aktif mengajar sebagai Guru mata pelajaran
dan/atau Guru kelas pada satuan pendidikan
yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat
Pendidik yang dimiliki;
e. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-11-
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -12-
Pasal 16
Menteri menetapkan persyaratan pemberian Tunjangan
Profesi untuk pemegang Sertifikat Pendidik yang
bertugas:
a. pada satuan pendidikan khusus;
b. pada satuan pendidikan layanan khusus; atau
c. sebagai pengampu bidang keahlian khusus.
Pasal 18
Tunjangan profesi bagi Guru yang diangkat oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan yang didirikan
Masyarakat dianggarkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
(1) Tunjangan Profesi dan tunjangan khusus bagi Guru
Tetap bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai
dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-13-
Pasal 52
(1) Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok:
a. merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
b. melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
c. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja Guru.
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -14-
Pasal 54
(1) Beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya
untuk melaksanakan tugas manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi
kepada Guru dan tenaga kependidikan.
(2) Dalam keadaan tertentu selain melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala satuan
pendidikan dapat melaksanakan tugas pembelajaran
atau pembimbingan untuk memenuhi kebutuhan
Guru pada satuan pendidikan.
(3) Beban kerja pengawas satuan pendidikan, pengawas
mata pelajaran, atau pengawas kelompok mata
pelajaran dalam melakukan tugas pengawasan,
pembimbingan, dan pelatihan profesional Guru
ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh
empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja kepala
satuan pendidikan dan beban kerja pengawas yang
ekuivalen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-15-
25. Ketentuan Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) diubah, dan
ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (4), sehingga Pasal
58 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 58
(1) Pengangkatan dan/atau penempatan Guru yang
diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan/atau penyelenggara pendidikan yang
diselenggarakan oleh Masyarakat dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kementerian melakukan koordinasi perencanaan
kebutuhan Guru secara nasional dalam rangka
pengangkatan dan penempatan Guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Perencanaan kebutuhan Guru secara nasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan mempertimbangkan pemerataan Guru antar
satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah
Daerah dan/atau Masyarakat, antarkabupaten atau
antarkota, dan antarprovinsi, termasuk kebutuhan
Guru di Daerah Khusus.
(4) Ketentuan mengenai perencanaan kebutuhan,
pengangkatan, dan/atau penempatan guru
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, atau Masyarakat penyelenggara pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 59
(1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah wajib menandatangani
pernyataan kesanggupan untuk ditugaskan di
Daerah Khusus paling singkat selama 10 (sepuluh)
tahun.
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -16-
Pasal 61
(1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah dapat ditempatkan pada jabatan
pimpinan tinggi, administrator, pengawas, atau
jabatan fungsional lainnya yang membidangi
pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Penempatan pada jabatan pimpinan tinggi,
administrator, pengawas, atau jabatan fungsional
lainnya yang membidangi pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah:
a. Guru yang bersangkutan bertugas sebagai
Guru paling singkat 8 (delapan) tahun; dan
b. kebutuhan Guru telah terpenuhi.
(3) Guru yang ditempatkan pada jabatan pimpinan
tinggi, administrator, pengawas, atau jabatan
fungsional lainnya yang membidangi pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kehilangan
haknya untuk memperoleh Tunjangan Profesi dan
tunjangan khusus.
(4) Guru yang ditempatkan pada jabatan pimpinan
tinggi, administrator, pengawas, atau jabatan
fungsional lainnya yang membidangi pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-17-
Pasal 62
(1) Pemindahan Guru yang diangkat oleh Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemindahan Guru yang diangkat oleh penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan yang didirikan
Masyarakat dilaksanakan berdasarkan Perjanjian
Kerja atau Kesepakatan Kerja Bersama.
(3) Pemindahan Guru yang diangkat oleh Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah Guru yang
bersangkutan bertugas pada satuan pendidikan
paling singkat selama 4 (empat) tahun, kecuali Guru
yang bertugas di Daerah Khusus.
(4) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat
memberikan penugasan khusus kepada Guru untuk
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -18-
Pasal 64
Perguruan tinggi yang sudah ditetapkan sebagai
penyelenggara pendidikan profesi Guru tetapi
berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Menteri tidak
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 tidak dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Pasal 66
(1) Bagi Guru Dalam Jabatan yang diangkat sampai
dengan akhir tahun 2015 dan sudah memiliki
kualifikasi akademik S-1/D-IV tetapi belum
memperoleh Sertifikat Pendidik dapat memperoleh
sertifikat pendidik melalui pendidikan profesi Guru.
(2) Pendidikan profesi Guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibiayai oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan/atau satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Masyarakat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara memperoleh Sertifikat
Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
www.peraturan.go.id
2017, No.107
-19-
Pasal 67A
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Guru
yang diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan tetap
diberikan Tunjangan Profesi sampai dengan ditetapkan
tunjangan profesi pengawas satuan pendidikan paling
lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan.
Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2017, No.107 -20-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Mei 2017
ttd
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juni 2017
ttd
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id