Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Pertemuan 13
Topik Materi Kajian ekonomi dan indikator indikator
penentu ekonomi
Nama / NIM Friend Ekelgia Purba/120190148
1. Kebijakan Stabilisasi
Kebijakan stabilisasi merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah
pada setiap permasalahan ekonomi yang ada demi mengarahkan, menciptakan dan
mengatur perekonomian suatu negara yang cenderung stabil. Meskipun kebijakan
stabilisasi ini memiliki tujuan yang baik, namun perjalanannya tidak mudah.
Banyak hambatan-hambatan yang diterima dalam kebijakan ini. Beberapa
hambatan yang ada pada kebijakan stabilisasi yaitu berupa ada sebagian dari
masyarakat ataupun pelaku ekonomi yang melakukan penghianatan demi mencari
keuntungan untuk dirinya sendiri pada kondisi-kondisi tertentu yang
dimanfaatkannya contohnya seperti penimbunan bahan bakar ketika bahan bakar
tersebut mengalami kelangkaan dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih
mahal. Kesetengah hatian kebijakan pemerintah dan kekeliruan dalam pemberian
aturan ekonomi.
Terlalu cepatnya pemerintah mengambil dan menetapkan kebijakan-kebijakan
tanpa mempersiapkan ketersediaan infrastruktur yang ada, contohnya yaitu
pemerintah terlalu cepat mengambil keputusan mengenai ketidaktersediaan
minyak tanah yang digantikan oleh gas dalam penggunaan rumah tangga, tanpa
diketahui bahwa didaerah-daerah terpencil ketersediaan gas masih minim. Yang
terakhir yaitu masih banyaknya masyarakat-masyarakat yang belum bahkan tidak
percaya terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah sehingga
dengan mudah mereka terprovokasi dengan hasutan-hasutan yang diberikan oleh
beberapa pihak yang mengalami kerugian terhadap kebijakan tersebut. Berikut
merupakan penjelasan dari beberapa kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, kebijakan upah dan
pendapatan, serta kebijakan industri dan perdagangan.
B. Anggaran Terkendali
Pendekatan Fiskal Terkendali adalah kebijakan yang dirancang untuk
mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan dan kredit untuk mencapai
stabilitas ekonomi yang stabil. Konsep ini menetapkan hubungan langsung
antara pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Selalu mendukung. Untuk
menghindari atau meminimalkan ketidakstabilan ekonomi, anggaran selalu
disesuaikan. Menurut situasi, anggaran dapat diubah menjadi defisit atau
surplus di beberapa titik.
C. Stabilitas Keuangan
Stabilitas keuangan adalah kebijakan penyesuaian pengeluaran pemerintah
sesuai dengan biaya dan manfaat dari berbagai proyek. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk menghemat pengeluaran pemerintah. Dalam
stabilitas fiskal semacam ini, pengeluaran pemerintah lebih
memperhatikan prinsip utilitas dan biaya relatif Proses batch. Pajak diatur
sedemikian rupa sehingga kesempatan kerja penuh menciptakan surplus
anggaran. Dengan kata lain, didasarkan pada stabilitas ekonomi otomatis,
dan pengeluaran pemerintah ditentukan berdasarkan perkiraan tentang
manfaat dan biaya berbagai Perpajakan berarti menciptakan surplus
selama masa kerja penuh.
2. Perdagangan Internasional
Ketika suatu kegiatan transaksi yang terjadi pada penjual dan juga pembeli dalam
penawaran dan permintaan terhadap barang ataupun jasa yang terjadi pada pasar
antarnegara atau internasional disebut sebagai pasar internasional. Biasanya pada
perdagangan internasional melibatkan dua pelaku ekonomi baik penjual maupun
pembeli yang merupakan penduduk dari dua negara yang berbeda yang keduanya
memiliki kesepakatan bersama. Dimana perdagangan internasional ini sebagai
fakor utama dari naiknya GDP (Gross Domestic Product) atau suatu indikator
yang digunakan sebagai pengukur dari kondisi perekonomian yang ada pada suatu
negara. Bukan hanya itu, perdagangan internasional juga memberikan dampak dan
juga dorongan terhadap kemajuan transportasi dan teknologi, mendorong
industrialisasi, globalisasi serta munculnya perusahaan-perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional memiliki banyak manfaat atau dampak baik yang
ditimbulkan, Sadono Sukirno mengklasifikasikan manfaat dari perdagangan
internasional terdiri dari lima manfaat yaitu memperluas cakupan wilayah pasar
demi menambah keuntungan, menjalin kerja sama dan persahabatan di
antarnegara, transfer teknologi yang modern, mendapatkan banyak keuntungan
dari spesialisasi dan juga barang-barang yang tidak dapat diciptakan atau
diproduksi di negara sendiri. Dengan manfaat-manfaat tersebut, suatu negara
dapat memperoleh banyak keuntungan seperti lapangan pekerjaan yang
meningkat, menghemat suatu biaya produksi, memenuhi atau mencukupi
kebutuhan-kebutuhan untuk negeri sendiri, dan juga sumber penerimaan negara
yang meningkat secara rasionalnya, di setiap perdagangan tak selamanya hanya
keuntungan yang didapat, melainkan pasti aka nada yang namanya kerugian.
Kerugian yang terjadi pada perdagangan internasional biasanya berupa barang-
barang impor dari negara lain yang sulit untuk ditinggalkan oleh masyarakat
sehingga pada persaingan pasar, produk-produk yang diproduksi oleh negara
sendiri atau produk lokal akan kalah lantaran produk tersebut jarang diminati.
Perdagangan internasional terdiri dari berbagai jenis yaitu border crossing, barter,
package deal, konsinyasi, impor dan juga ekspor. Namun yang sering terdengar
dan diketahui oleh kebanyakan orang hanyalah impor dan ekspor. Impor
merupakan suatu kegiatan perdagangan yang melakukan pembelian barang dari
luar negeri atau negara lain. Sedangkan ekspor memiliki pengertian terbalik dari
impor, ekspor merupakan suatu kegiatan perdagangan yang melakukan penjualan
terhadap barang ke luar negeri atau negara lain. Dalam perdagangan internasional
biasanya ada berbagai cara pembayarannya seperti rekening terbuka, pembayaran
secara tunai, kompensasi pribadi, surat wesel dagang dan juga dapat
menggunakan L/C atau Letter of Credit. Dengan alat pembayaran yang digunakan
pada perdagangan internasional yang berupa devisa.
Setiap sistem perdagangan pastilah adanya faktor pendukung dan juga faktor
penghambat, ini pun tidak luput terjadi pada perdagangan internasional. Faktor-
faktor pendukung sistem perdagangan antara lain berbagai kebutuhan masyarakat
dan negara yang dapat diperoleh dari negara lain lantaran negara sendiri tidak
dapat memperoduksinya dan juga perbedaan sumber daya alam sebagai
pengaruhnya. Demi meningkatkan daya saing produk lokal dengan produk luar,
maka suatu perusahaan akan meningkatkan pula kualitas-kualitas tenaga kerjanya
atau sumber daya manusianya sehingga para tenaga kerja lokal memiliki kualitas
yang lebih baik. Faktor pendukung lainnya yaitu meluaskan target pemasaran
yang dapat meningkatkan pendapatan negara sehingga pada suatu negara harus
membuat berbagai kebijakan yang dapat mempermudah kegiatan ekspor dan
impor berlangsung.
Sedangkan beberapa faktor penghambatnya yaitu ada beberapa kebijakan-
kebijakan perdagangan internasional yang diberlakukan oleh pemerintah malah
menghambat kegiatan perdagangan bahkan keamanan yang diberikan oleh suatu
negara terkadang belum cukup baik yang menyebabkan proses transaksi menjadi
tidak aman. Bahkan tak jarang suatu negara menerapkan pembatasan impor
barang dari suatu negara dan juga pengenaan tarif ketika ingin memasukkan
barang ke negara tersebut. Namun terdapat resiko yang besar ketika melakukan
proses pembayaran sebab setiap transaksi pastilah uang yang dikeluarkan tidak
sedikit sehingga proses transaksi menggunakan L/C meskipun pada proses
pencairan uangnya membutuhkan waktu yang cukup lama daripada harus
menanggung resiko yang lebih besar lagi jika menggunakan uang tunai.