Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI STERIL

PERCOBAAN 1

PENCUCIAN DAN STERILISASI ALAT

HARI/ TANGGAL : Senin / 26 November 2021


NAMA : Tiara Rizkia
NIM : 61608100818072
KELOMPOK : Tiga ( 3 )
TINGKAT : Empat ( IV )
DOSEN PENGAMPU : apt. Habibie Deswilyaz Ghiffari.,M.Farm
ASISTEN DOSEN : Siska Widyastuti

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI STERIL


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM
2021
STERILISASI ALAT

I. Tujuan praktikum
Dapat melakukan sterilisasi alat baik menggunakan oven maupun
menggunakan autoklaf dengan baik dan benar.
II. Dasar Teori (5 Literatur)
Sterilisasi adalah segala proses dimana suatu objek, material atau
lingkungan dijadikan steril. Steril adalah kondisi benda atau objek yang bebas dari
segala jenis sel hidup, spora dan virus. Metode sterilisasi dapat dikategorikan menjadi
3, yaitu metode fisik, metode kimia, dan kombinasi fisik dan kimia. Metode fisik
antara lain mencakup pemanasan, pembakaran, penyaringan, penggunaan radiasi, dan
penggunaan gelombang ultrasonik. Pemanasan adalah metode yang paling lazim
digunakan. Efek mematikan panas adalah mendenaturasi protein dan asam amino dari
suatu organisme. Pada suhu sterilisasi, membran akan menjadi labil, asam amino
akan terdeaminasi, terdepurinasi atau terdegradasi. (Singleton dan Sainsbury, 2006).

Menurut Singleton dan Sainsbury (2006), beberapa contoh sterilisasi dengan


panas antara lain :

 Sterilisasi panas kering, umumnya digunakan untuk peralatan gelas atau


keramik yang tahan panas, dan dilakukan dalam oven. Pada kondisi panas kering,
protein akan terdenaturasi, sitoplasma akan kering, dan berbagai komponen sel
dan virus teroksidasi.

 Radiasi infamerah (pada panjang gelombang 7.5×10−5 to 4×10−2 cm) digunakan


untuk peralatan medis yang berukuran kecil.

 Pembakaran digunakan untuk menghancurkan peralatan yang sudah digunakan


atau terkontaminasi atau untuk mesterilkan alat yang tahan panas (terbuat dari
besi baja, platina atau nikrom.

 Panas basah (menggunakan uap air), lebih mematikan dibandingkan panas


kering pada suhu yang sama. Hal ini disebabkan kehadiran molekul air membantu
memecahkan ikatan hidrogen pada membran. Sterilisasi panas basah ini biasanya
dilakukan dengan alat autoklaf.

Metode sterilisasi kimia menggunakan disinfektan atau mikrosida untuk


membunuh mikrobia. Disinfektan tersebut antara lain alkohol, etilen oksida, klor dan
formaldehid. Penggunaan dan dosis disinfektan ini bervariasi tergantung jenis
mikrobia yang akan dibunuh (Creighton, 1999).

Metode sterilisasi kombinasi fisik dan kimia, menggabungkan kedua metode


sebelumnya. Salah satunya adalah sterilisasi uap formadehid temperature rendah,
adalah untuk mensterilisasi endoskop, selimut bedah dan peralatan medis, dilakukan
dalam ruang vakum pada suhu 73ºC selama 2 jam (Wilson, 2008).
Beberapa alat sterilisasi yang lazim digunakan di laboratorium adalah :

a. Milipore Filter

Milipore filter adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip fisik


mekanis, yaitu filtrasi. Alat ini terdiri dari filter dan tabung syringe. Filternya
menggunakan membrane milipore, yaitu membrane yang terbuat dari selulosa
dengan pori-pori yang berliku-liku dan berukuran 0,45–0,22µm. Lewatnya cairan
dipercepat dengan cara menggunakan tekanan dari tabung syringe. Dengan
menekan syringe, cairan akan didesak melewati membrane. Saat menekan syringe,
harus berhati-hati agar tidak terlalu keras karena dapat merobek membrane.
Cairan yang telah melewati membrane akan melewati jarum syringe dan dapat
ditampung dalam suatu wadah.

b. Vacuum Filter

Vacuum filter juga merupakan alat sterilisasi yang menggunakan prinsip


fisik mekanis, yaitu filtrasi. Komponen alat ini adalah dua wadah penampung
yang dibatasi oleh filter, serta sebuah lubang untuk pompa vakum. Wadah
pertama yang terletak di bagian atas berfungsi untuk menampung cairan yang
akan disterilisasi, dan wadah penampung kedua yang terletak dibawah berfungsi
untuk menampung cairan yang sudah disterilisasi. Kedua wadah ini dibatasi oleh
filter berpori-pori besar. Filter ini akan dilapisi lagi dengan membrane sesuai
dengan kebutuhan. Wadah bagian bawah memiliki lubang yang dapat
dihubungkan dengan pompa vakum. Saat bagian bawah vakum, cairan dari wadah
atas akan tertarik untuk melewati filter menuju bagian bawah.

c. Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginokulasi suatu media atau sampel pada
temperatur tertentu dan dalam periode tertentu. Tujuan alat ini adalah untuk
menyediakan suatu kondisi terkontrol yang pas untuk pertumbuhan mikrobia pada
suatu media. Inkubator sebenarnya tidak tergolong alat sterilisasi karena tidak
dapat digunakan untuk mensterilkan alat atau bahan. Kompunen inkubator adalah
ruang inkubasi yang ditutup oleh 2 lapis pintu, pintu besi dan pintu kaca. Pintu
besi untuk mengamankan serta mengisolasi ruang, sementara pintu kaca dibagian
dalam memudahkan kita untuk mengecek sampel. Komponen lain adalah pelat
pemanas elektrik yang suhunya dapat dikontrol, dengan jangka suhu 25- 73ºC,
serta panel pengatur suhu dan pengatur lamanya waktu (timer).

d. Oven

Oven atau sering juga disebut hot-air oven, adalah alat sterilisasi yang
menggunakan prinsip panas kering. Oven digunakan untuk mensterilisasi alat
gelas yang berongga atau material seperti minyak yang tidak dapat disterilisasi
dengan autoklaf karena tidak permeable terhadap uap air. Alat ini terdiri dari
pemanas elektrik, pengontrol suhu, dan ruang insulasi yang umumnya dilengkapi
kipas untuk mensirkulasikan udara sehingga panas rata. Kondisi sterilisasi yang
umum adalah 160-170ºC dalam waktu 1 jam.
e. Autoklaf

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan
suhu 121oC. Lama waktu untuk mensterilakan alat kurang lebih 15-20 menit,
sedangkan lama waktu untuk mensterilkan bahan kurang lebih 10-15 menit.
Komponen-komponen autoklaf :
 Tombol pengatur waktu mundur (timer)
 Katup pengeluaran uap
 pengukur tekanan
 klep pengaman
 Termometer
 Lempeng sumber panas

f. Laminar Air Flow
Laminar Air Flow adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip
filtrasi udara dan penggunaan radiasi ultraviolet. Laminar air flow digunakan
sebagai tempat untuk melakukan kegiatan laboratorium yang membutuhkan
kondisi steril, seperti membuka alat yang telah disterilisasi dan menyiapkan samel
mikrobia. Lingkungan dalam laminar air flow disterilisasi dengan 2 cara. Sebelum
digunakan, laminar air flow ditutup dan lampu UVR dinyalakan sehingga
mikrobia di udara dan permukaan ruang mati, lalu saat bekerja, kondisi udara
dijaga stabil dengan filtrasi udara. Komponen laminar air flow antara lain ruang
kaca steril yang dilengkapi dengan tutup, filter udara di bagian belakang, lampu
UVR di langit-langit ruang, lampu biasa untuk membantu proses kerja, serta
panel tombol untuk menyalakan lampu UVR, filter dan lampu biasa.
III. Bahan

IV. Alat
1. Autoclaf
2. Kaca arloji
3. Senduk logam
4. Pengaduk
5. Aluminium Foil
6. Beaker Gelas 100 ml & 50 ml
7. Oven
8. Karet pipet
9. Erlenmayer
10. Gelas ukur 100 ml
11. Corong
12. Pinset
13. Kertas
V. Prosedur kerja
a. Sterilisai dengan Oven
Dibungkus alat-alat gelas dengan menggunakan kertas atau alumunium foil

v
Diatur pengatur suhu oven menjadi 180℃ dan alat di sterilkan 30 menit

Dimatikan oven dan dibiarkan dingin selama 25 menit (waktu pendinginan)

b. Sterilisasi dengan Autoklaf

Dimasukkan peralatan , jika mensterilisasi botol bertutup ulir , maka tutup


harus di kendorkan

v
Ditutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak
ada udara yang keluar dari bibir autoklaf

v
Kelp pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Diatur timer dengan
waktu miniman 20 menit pada suhu 121℃ , kemudian nyatakan autoklaf

v
Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar klep pengaman , kemudian klep pengaman
dikencangkan dan tunggu sampai selesai. Perhitungan waktu 15 menit

v
Jika alarm tanda selesai berbunyimaka tunggu tekanan dan kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan

v
Kemudian klep-klep dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati
VI. Hasil pengamatan

NO NAMA GAMBAR FUNGSI


ALAT/BAHAN
1 AUTOKLAF untuk
mensterilkan suatu
alat dan benda
dengan
menggunakan uap
bersuhu dan
bertekanan tinggi
biasanya suhu
yang digunakan
yaitu 121°C dan
bertekanan 15 lbs.
2 KACA ARLOJI untuk
mengeringkan
padatan dalam
desikator, sebagai
tempat benda
yang tengah
berada dalam
proses
pengamatan
3 SENDUK LOGAM Untuk mengambil
sediaan
padat/serbuk
4 PENGADUK untuk membantu
dekantasi larutan,
menginduksi
kristalisasi dan
memecahkan
emulsi pada suatu
ekstraksi.
5 ALUMUNIUM Untuk menutup
FOIL bagian mulut alat-
alat yang berupa
kaca, untuk
membungkus
sampel bahan.

6 BEAKER GELAS Untuk meletakkan


dan mengukur
suatu larutan

7 OVEN untuk
memanaskan dan
mengeringkan
sampel,
melakukan proses
sterilisasi,
8 KARET PIPET untuk
memindahkan
sejumlah volume
larutan.

9 ERLENMEYER Untuk meletakkan


larutan atau untuk
meletakkan bahan
yang akan
dicampurkan
dalam bentuk cair.

10 GELAS UKUR untuk mengukur


volume larutan
atau zat cair
dengan tepat.

11 CORONG untuk memindah /


memasukkan
larutan ke wadah /
tempat yang
mempunyaai
dimensi
pemasukkan
sampel bahan
kecil.
12 PINSET Untuk mengambil
/ menjepit bahan
atau sampel

13 KERTAS alas timbangan


dalam proses
menimbang bahan
obat dalam jumlah
kecil.

VII. Pembahasan
Pada Percobaan kali ini kami membahas tentang pencucian dan Sterilisasi alat .
adapun alat yang kami gunakan pada praktikum kali ini yaitu: Autoklap , kaca arloji ,
Sendok logam, pengaduk, Aluminium foil, beker glas 100 dan 50 ml ,oven, karet pipet,
erlenmeyer , gelas ukur 100 ml, corong , pinset , Kertas.
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang
patogen ( menimbulkan panyakit maupun non patogen ( Tidak menimbulkan penyakit).
Sterilisari adalah suatu proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril .
Pada saat ingin melakuk an proses sterilisasi , terlebih dahulu alat- alat yang ingin
disterilkan dibungkus dengan menggunakan kertas . Hal ini bertujuan untuk Mencegah
terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat alat dikeluarkan dari dalam oven maupun
autoclave. Alat -alat seperti erlenmeyer dan gelas ukur terlebih dahulu ditutup mulutnya
dengan menggunakan kapas, hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air di
dinding dan didalam alat yang disterilkan.
Adapun suhu yang kami gunakan saat prores Sterilisari menggunakan oven yaitu
100 •c dalam waktu 30 menit dan untuk menggunakan autoklaf suhu yang kami gunakan
yaitu 121 •c selama 20menit Tidak lupa pula ruangan yang kami gunakan harus dalam
keadaan bersih dan sudah disterilkan
VIII. Kesimpulan

1. steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang
patogen (dapat menimbulkan penyakit) maupun non patogen (tidak menimbulkan
penyakit ).
2. terilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan yang steril.
3. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu Penggunaan panas ,
penggunaan bahan kimia , Penyaringan (filtrasi)
4. Suhu yang digunakan untuk sterilisasi oven adalah 180•c dalam waktu 30 menit ,
sedangkan Untuk autoklaf suhu yang digunakan ialah 121•c dalam waktu 20 menit .
5. Pada saat proses sterilisasi, terlebih dahulu alat yang ingin disterilkan dibungkus
dengan kertas agar mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat alat
dikeluarkan dari oven dan autoklave.
6. alat seperti erlenmeyer dan gelas ukur terlebih dahulu ditutup mulutnya dengan
menggunakan kertas atau kapas agar menghindari terbentuknya uap air didinding, dan
didalam atat yang disterilkan.

IX. Daftar Pustaka


Allen, Jeannie. 2001. Ultraviolet Radiation : How It Affect Live on Earth
http://earthobservatory.nasa.gov/Features/UVB/. 19 Februari 2011.

Creighton, Thomas. 1999. Encyclopedia of Molecular Biology. John Wiley and Sons
Inc. Canada.

Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology


3rd Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex, England.

Thompson, J.L. 2003. What is microfiltration?. http://www.wisegeek.com/what-is-


microfiltration.htm. 19 Februari 2011

Wilson, Denise. 2008. McGraw Hill Manual of Laboratories. McGraw Companies.


USA.

Anda mungkin juga menyukai