Anda di halaman 1dari 7

‫بسم ا الرحمن الرحيم‬

‫السلم عليكم ورحمة ا وبركاته‬


RABU

▪04 Jumadil ‘Ula 1443 H

▪08 Desember 2021 M

Pelajaran : Addurusul Muhimmah

Pemateri : Al Ustadzah Ummu Aiman ‫حفظها ا‬

:‫أما بعد‬, ‫الحمد ل والصلة والسلم على رسول ا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Faedah -faedah tentang sifat wanita muslimah di dalam timbangan Al kitab

(Al-Qur’an) dan As sunnah

Didalam kitab ini membahas tentang bagaimana sifat - sifat seorang wanita

muslimah. Bagaimana seharusnya seorang wanita muslimah itu menghiasi

dirinya dengan sifat - sifat yang terpuji, yang sesuai dengan timbangan didalam

syariat, yang sesuai dengan kitab Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu

didalam kitab ini, secara inti dari pembahasannya menyebutkan dalil didalam

Al-Qur’an dan dalil hadits - hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Dan kita mengambil dari kitab ini sedikit faedah pada bab tentang salah satu

sifat seorang wanita muslimah adalah mereka bersemangat untuk


memperbanyak bersedekah.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman didalam surah Al Ahzab ayat 35

‫ذ‬
‫ِ كوَلَل ثك ثرينك ل ك‬
‫َّ ككِث ر‬
‫يرا‬ ‫ِ كو لَل ذ كح ثف ثظينك ُه هرو كج هه لم كو لَل ذ كح ثف ذ ك‬
‫ظ ث‬ ‫صِث ثمينك كوَل ذ صل‬
‫صِث ذ كم ث‬ ‫ِ كوَل ذ صل‬ ‫ص ث ّد ذٰك ث‬
‫ص ث ّدٰثينك كو لَل همت ك ك‬
‫كو لَل همت ك ك‬
‫ذ‬
‫ع ثظي رما‬‫َّه لك ههم لم لْ ثف كرة ر كوأكجل ررا ك‬ ‫ع لد ل‬ ‫ِ أك ك‬
‫كوَلَل ثك ذ كر ث‬
“ Dan laki - laki serta wanita - wanita itu yang mereka bersedekah, dan laki -

laki serta wanita - wanita itu yang mereka berpuasa, dan mereka menjaga

kehormatan mereka, dan laki - laki dan wanita yang mereka itu banyak

mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah menjanjikan untuk mereka

maghfiroh (ampunan) dan balasan pahala yang besar.”

Jadi dalam Surat Al Ahzab ayat 35 ini menyebutkan tentang sifat - sifat seorang

wanita muslimah. Bahwa apabila seorang wanita muslimah itu gemar

bersedekah, mereka gemar berpuasa, mereka menjaga kehormatan diri - diri

mereka, mereka banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka

Allah Subhanahu wa ta’ala menjanjikan untuk mereka itu ampunan dan

menjanjikan untuk mereka pula balasan yang besar disisi Allah Subhanahu wa

ta’ala.

Tentu saja kita sangat berkeinginan mendapatkan ampunan dan balasan yang

besar dari Allah Subhanahu wa ta’ala maka salah satu cara untuk

mendapatkan itu semua maka kita berusaha memenuhi apa yang menjadi

kewajiban atau apa yang menjadi sifat - sifat yang harus dimiliki oleh seorang

wanita muslimah.
Dan didalam hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dari hadits Abu Sa’id Al

Khudri Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata :

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam beliau keluar pada hari Ied (apakah itu

pada hari Idul Adha ataukah Idul Fitri) menuju ke lapangan (tempat sholat)

maka beliau melewati para wanita. Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam

bersabda “Wahai kalian para wanita bersedekahlah ! Karena sesungguhnya

aku melihat bahwa kalian adalah golongan yang besar didalam neraka”

(kebanyakan penghuni neraka itu adalah para wanita). Dan aku melihat

sebagian besar dari penduduk neraka adalah wanita.

Wanita - wanita itu bertanya “Mengapa wahai Rasulullah ? kami para wanita

ini menjadi penduduk neraka yang paling banyak.”

Berkata Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam “Karena kalian itu banyak melaknat

dan kalian banyak mengingkari kebaikan suami - suami kalian.”

Kata Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam “Tidaklah aku melihat dari wanita -

wanita yang kurang akalnya dan agamanya yang mampu untuk mengalahkan

seorang laki - laki yang berakal dibandingkan kalian.”

Mereka bertanya “Apa yang dimaksud dengan kurangnya agama kami dan akal

kami wahai Rasulullah?”

Berkata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam “Bukankah persaksian wanita itu

1/2 dari persaksian laki - laki.”

Mereka mengatakan “Iya”

Maka itulah yang dimaksud dengan kurangnya akal kalian.


Kemudian Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya “ Bukankah apabila

seorang wanita itu haid maka dia tidak sholat dan tidak berpuasa ?”

Maka mereka mengatakan “Iya”

Maka kata Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam “Itulah yang dimaksud dengan

kurangnya agama kalian.”

Imam An Nawawi Rahimahullah menyebutkan didalam hadits ini merupakan

anjuran untuk bersedekah dan melakukan perbuatan - perbuatan kebaikan,

serta banyak beristighfar dan semua perkara - perkara ketaatan.

Dan didalamnya juga menyebutkan bahwa perbuatan - perbuatan kebaikan itu

akan menghapuskan dari perbuatan - perbuatan kejelekan, sebagaimana yang

disebutkan didalam firman Allah Azza wa Jalla.

Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan didalam hadist ‘Adi bin

Hatim Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda

‫ِ ت لكم كرةة ُك كم لن لك لم يك ثج لد ُكبث كك ثل كم ةة ك‬


( ‫َ ثيّبك ةة‬ ‫ار كولك لو بث ثِ ّ ث‬
‫) ُكاتلُهوا الّل ك‬

“Takutlah kalian kepada neraka, lindungi diri kalian dari api neraka walau

dengan sepotong kurma. Apabila kalian tidak mendapatinya cukup dengan

kata - kata yang baik.”

Lanjutan pembahasan tentang fardhu - fardhu wudhu

5. Berurutan

Yaitu melaksanakan fardhu - fardhu ini, wajah kemudian kedua tangan,


kemudian kepala, kemudian kedua kaki. Berurutan seperti ini sebagaimana

yang terdapat didalam ayat ( Al Maidah ayat 6). Karena Allah menyebutkannya

secara berurutan, dan Dia memasukkan yang dibasuh yaitu kepala diantara 2

yang dicuci, dan sebagaimana perbuatan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam .

Karena para sahabat yang mereka menukilkan sifat wudhunya Nabi Shalallahu

‘alaihi wasallam mereka menukilkannya secara berurutan sebagaimana yang

dicontohkan ini.

6. Berkesinambungan

Yaitu tidak memisahkan antara 1 anggota tubuh dengan yang lainnya. Dan

yang menjadi inti adalahdia tidak menunda untuk membasuh 1 anggota tubuh

sampai anggota tubuh itu mengering lalu dia membasuh anggota tubuh

berikutnya. Akan tetapi dia beriringan, maka dia membasuh anggota tubuhnya

kemudian dia membasuh anggota tubuh yang lain setelahnya langsung.

Karena wudhunya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam itu beriringan dan tidak ada

pemisah diantara anggota anggota wudhu beliau

Kemudian pada bagian akhir dari matan ini beliau Rahimahullah menyebutkan

“Bahwa disunnahkan untuk mengulangi membasuh wajah, kedua tangan dan

kedua kaki 3 kali, demikian pula madhmadha ( berkumur - kumur) dan

beristinsyak (memasukkan air kedalam hidung) yang wajib adalah 1 kali.”


Hal ini sesuai dengan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau

berkata Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam berwudhu 1 kali 1 kali. HR Imam

Bukhori

Dan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan bahwa Nabi

Shalallahu ‘alaihi wasallam beliau berwudhu 2 kali - 2 kali. HR. Imam Bukhori

dan Imam Muslim

Adapun Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu beliau meminta bejana yang

berisi air, kemudian beliau menuangkan ke tangan beliau 3 kali, beliau mencuci

kedua tangan, lalu beliau memasukkan tangan beliau ke dalam bejana, beliau

berkumur- kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Kemudian beliau

membasuh wajah beliau 3 kali, kemudian beliau membasuh tangan sampai ke

siku 3 kali, kemudian beliau mengusap kepala beliau , kemuadian beliau

membasuh kaki beliau 3 kali sampai mata kaki.

Kemudian beliau berkata Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, bersabda

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam


ِ‫مْ َذ نْ هِ ه‬ ‫يِ ذما ْذ نِ ذ‬
‫ ه‬،‫َِه‬
‫ُ هِ ذَ َذِه تذقذ دّ ذَ ن‬ ‫ ث ه دم ذ‬،‫ذم نْ ت ذ ذوُدأ ْذَن ذو هوُهوِهي ذََذا‬
‫َّد یٰ يذ نَْذتذي هنْ اذ يه ذَّدث ِه ه‬
“Barang siapa yang berwudhu sebagaimana wudhuku ini, lalu dia sholat 2

rakaat, dia tidak berbicara diantara keduanya, dia melaksakan dengan khusyuk

maka diampuni baginya dosa - dosanya yang terdahulu.” HR. Imam Bukhori

Kata beliau Rahimahullah “Adapun mengusap kepala maka tidak disunnahkan


untuk mengulanginya, sebagaimana yang ditunjukkan hal tersebut didalam

hadits - hadits yang shahih.”

Anda mungkin juga menyukai