Anda di halaman 1dari 33

Perselisihan

Hubungan Industrial
• Perselisihan?
• Perselisihan Hubungan Industrial?
• Dasar hukum:
• UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU No. 2 Tahun 2004 ttg Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
Pengertian
“Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan
pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh
karena adanya perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan”
Pasal 1 angka 22 UU Ketenagakerjaan jo. Pasal 1
angka 1 UU PPHI
Apa perbedaan perselisihan PHI dengan perselisihan perdata
(antar perorangan)?
1. Pihak yang berselisih
2. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian
3. Cara penyelesaian perselisihan
4. Tempat menyelesaikan perselisihan
5. Biaya Perkara (di Pengadilan)
6. Susunan Hakim (di Pengadilan)
Jenis-Jenis PHI
• Perselisihan Hak
• Perselisihan Kepentingan
• Perselisihan PHK
• Perselisihan Antar SP/SB dalam Satu Perusahaan
Perselisihan Hak
• Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak,
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran
terhadap ketentuan perundang-undangan, perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
• Perselisihan normatif (perselisihan mengenai hal-hal yang
sudah diatur)
Perselisihan Kepentingan
• Perselisihan kepentingan adalah perselisihan yang terjadi
karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pembuatan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja dalam
perjanjan kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja
bersama
• Menyangkut pembuatan hukum dan atau perubahan
terhadap substansi hukum yang ada
Perselisihan PHK
• Perselisihan yang timbul apabila tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pemutusan hubungan kerja yang
dilakukan salah satu pihak.
Perselisihan antar SP/SB dalam 1
perusahaan
• Perselisihan yang terjadi karena tidak adanya
kesesuaian paham mengenai keanggotaan,
pelaksanaan hak dan kewajiban keserikatan
Garis Besar Penyelesaian PHI
Perselisihan

Bipartit

Mediasi Konsiliasi Arbitrase

Pengadilan Pengadilan
Hub. Industrial Hub. Industrial

Kasasi Kasasi

• *Tahapan penyelesaian PHI tergantung pada jenis perselisihannya


Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial (Berdasarkan Jenis Perselisihan)
Perselisihan Hak
Perselisihan Hak

Bipartit

Mediasi

Pengadilan
Hubungan
Industrial

Kasasi
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan Kepentingan

Bipartit

Mediasi Konsiliasi Arbitrase

Pengadilan
Hubungan
Industrial
Perselisihan PHK
Perselisihan PHK

Bipartit

Mediasi Konsiliasi

Pengadilan
Hubungan
Industrial

Kasasi
Perselisihan antar SP/SB

Perselisihan Antar SP/SB

Bipartit

Mediasi Konsiliasi Arbitrase

Pengadilan
Hubungan
Industrial
Bipartit

Perundingan antara pekerja/buruh atau SP/SB dengan


pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan hubungan
industrial.
(Pasal 1 angka 10 UU PPHI)
• Lembaga pertama yang wajib digunakan dalam PPHI
• Penyelesaian antara 2 pihak yg berselisih tanpa
campur tangan pihak ketiga.
• Apakah serikat pekerja dapat ikut pada
perundingan bipartit jika terjadi perselisihan antara
seorang pekerja dengan pengusaha?
Bipartit
(30 Hari)
Bipartit

Sepakat Tidak Sepakat (GAGAL)

Mencatatkan ke Instansi
Perjanjian Bersama
Ketenagakerjaan

Didaftar ke Kepaniteraan PHI Penawaran Pilihan PPHI

Jika tdk memilih: MEDIASI


Mediasi
• Penyelesaian perselisihan melalui musyawarah yang
ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang netral
• Keunggulan Mediasi (secara umum):
1. Voluntary
2. Informal dan Fleksibel
3. Interested Based
4. Future Looking
5. Parties Oriented
6. Parties Control
Mediasi

• Mediasi : oleh seorang/lebih mediator yang netral


• Mediator: Pegawai instansi pemerintah yang
bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan yang
memenuhi syarat-syarat sbg Mediator yang ditetapkan oleh
Menteri dan berkewajiban memberikan anjuran secara
tertulis
Mediator
• Syarat:
• beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• WNI;
• berbadan sehat menurut surat keterangan dokter;
• menguasai peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan;
• berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;
• berpendidikan sekurang-kurangnya Strata Satu (S1); dan
• syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri.
• Permenakertrans No. 17 Tahun 2014 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Mediator Hubungan Industrial serta Tata Kerja Mediasi
• Harus PNS
• Memiliki Sertfikat Kompetensi
• Memiliki Surat Keputusan Pengangkatan dari Menteri
• Telah lulus pendidikan dan pelatihan mediator
• Bertugas di hub industrial min 1 tahun, atau ikut mendampingi
pembinaan dan penyelesaian PHI min 10 kasus
Mediasi
(30 Hari) Mediasi

Sidang Mediasi

Tidak Sepakat
Sepakat
(GAGAL)

Perjanjian Bersama Anjuran Tertulis

Didaftar ke
Jawaban atas Anjuran
Kepaniteraan PHI

Menerima Menolak
Konsiliasi

• Penyelesaian perselisihan melalui musyawarah yang


ditengahi oleh seorang/lebih konsiliator yang netral
• Konsiliator: seseorang yang memenuhi syarat yang
ditetapkan menteri dan berkewajiban memberikan
anjuran tertulis.
• Konsiliator terdaftar di instansi yang
bertanggungjawab di bid ketenagakerjaan
• Para pihak dapat memilih sendiri dan menyepakati
Konsiliator yang akan ditunjuk untuk menyelesaikan
perselisihan
• Honorarium/Imbalan jasa Konsiliator dibebankan
kepada Negara
Konsiliator
• Syarat:
• Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• WNI;
• berumur min 45 tahun;
• pendidikan min lulusan Strata Satu (S-1);
• berbadan sehat menurut surat keterangan dokter;
• berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;
• memiliki pengalaman di bidang hubungan industrial sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun;
• menguasai peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan; dan
• syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri.
• Permenakertrans No. 10 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Konsiliator serta Tata Kerja Konsiliasi
• Tidak berstatus PNS atau anggota TNI/POLRI
• Lulus mengikuti program latihan
• Lulus Seleksi Tertulis
Konsiliasi
(30 Hari) Konsiliasi

Sidang Konsiliasi

Tidak Sepakat
Sepakat
(GAGAL)

Perjanjian Bersama Anjuran Tertulis

Didaftar ke
Jawaban atas Anjuran
Kepaniteraan PHI

Menerima Menolak
Arbitrase

• Penyelesaian perselisihan melalui kesepakatan tertulis


dari para pihak yang berselisih untuk menyerahkan
penyelesaian perselisihan kepada arbiter yang
putusannya mengikat para pihak dan bersifat final
• Penyelesaian melalui arbitrase atas dasar kesepakatan
tertulis kedua belah pihak dengan membuat surat
perjanjian arbitrase
• Arbiter: seseorang yang dipilih oleh para pihak yang
berselisih dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh
Menteri
• Wilayah kerja Arbiter: seluruh wilayah Indonesia
Arbiter
• Syarat:
• beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• cakap melakukan tindakan hukum;
• warga negara Indonesia;
• pendidikan sekurang-kurangnya Strata Satu (S1);
• berumur sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) tahun;
• berbadan sehat sesuai dengan surat keterangan dokter;
• menguasai peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
yang dibuktikan dengan sertifikat atau bukti kelulusan telah mengikuti ujian
arbitrase; dan
• memiliki pengalaman di bidang hubungan industrial sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun.
• Permenakertrans No. 2 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengujian,
Pemberian dan Pencabutan Sanksi bagi Arbiter Hubungan Industrial
• Tidak berstatus PNS atau anggota TNI/POLRI
• Lulus Ujian Tertulis
Arbitrase
(30 Hari +14 hari) Penunjukan Arbiter

Sidang Arbitrase

Tidak Damai
Damai
(GAGAL)

Akta Perdamaian Putusan Arbitrase

Didaftar ke
Didfaftarkan PHI
Kepaniteraan PHI

Permohonan Fiat
Eksekusi

Pembatalan
Putusan Arbitrase
ke MA
Pembatalan Putusan Arbitrase
Apabila putusan diduga mengandung unsur-unsur :
• Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,
setelah putusan dijatuhkan, diakui atau dinyatakan palsu;
• Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan;
• Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan perselisihan;
• Putusan melampaui kekuasaan arbiter hubungan industrial;
atau
• Putusan bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
Pengadilan Hubungan Industrial

• PHI adalah pengadilan khusus yang berada pada lingkungan


peradilan umum.
• PHI ada di PN Kota/Kabupaten yang berada di setiap ibukota
provinsi
• Hukum Acara = Hukum acara perdata (HIR dan Rbg) kecuali
telah diatur scra khusus
• Gugatan di bawah 150juta = bebas biaya perkara
Hakim PHI

• Susunan Hakim pada PHI:


• 1 Hakim (karier)
• 2 Hakim ad-hoc
• 1 hakim ad-hoc diusulkan oleh serikat pekerja
• 1 hakim ad-hoc diusulkan oleh organisasi pengusaha
• Bagaimana dengan “imparsialitas hakim”?
Hakim Ad-Hoc

• Pasal 1 angka 9 UU Kekuasaan Kehakiman:


“Hakim ad hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang
memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tertentu untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang
pengangkatannya diatur dalam undang undang”
• PP no. 41 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan
Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung
Hakim Ad-Hoc

• Berumur min. 30 Tahun


• Min. S1
• Berpengalaman di bid. Hubungan Industrial min 5 tahun
• Wajib sumpah
• Tidak diperbolehkan rangkap jabatan
• Masa tugas 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1x
jabatan

Anda mungkin juga menyukai