Anda di halaman 1dari 7

SENAM HAMIL

1. Definisi Senam Hamil


Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan
ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga
dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal,
penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak),
dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dapat dilaksanakan pada umur
kehamilan Trimester II dan Trimester III. Senam hamil merupakan bagian dari
perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu,
seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan
yang lainnya (Muhimah dan Safi’i, 2010). Pergerakan dan latihan senam
kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat
berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat bayi
mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui
plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang di
kandung. Senam kehamilanakan menambah jumlah oksigen dalam darah di
seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran oksigen kepada bayi melalui
plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2002).
Senam hamil ini juga mempunyai prinsip-prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan-latihan pada senam hamil
dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil,
mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan, serta mempersiapkan
fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan (Kushartanti, 2004).

2. Syarat Mengikuti Senam Hamil


Syarat mengikuti senam hamil adalah ibu hamil cukup sehat, kehamilan
tidak ada kompklikasi (keguguran berulang, kehamilan dengan pendarahan,
kehamilan dengan bekas operas), tidak boleh latihan dengan menahan napas,
lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil yang terlatih dan
senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.

4
Tanda dan gejala-gejala senam hamil harus dihentikan adalah:
• timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada
persendian.
• kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
• perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
• nafas pendek yang berlebihan.
• denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
• mual dan muntah yang menetap
• kesulitan jalan.
• pembengkakan yang menyeluruh.
• aktifitas janin yang berkurang.

3. Tujuan dan Manfaat Senam Hamil


Menurut Indiarti (2008), tujuan dan manfaat senam hamil yaitu
a. Tujuan
Dengan mengacu pada sasaran utama senam hamil yaitu
kenyamanan
saat kehamilan dengan mempermudah persalinan, maka program senam
hamil ditujukan untuk :
1) Meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan
2) Menguatkan dan meregangkan otot-otot, terutama otot yang berperan
untuk persalinan dan mempertahankan postur
3) Meningkatkan relaksasi tubuh terutama otot dasar panggul yang
berperan besar dalam persalinan
4) Melatih tehnik pernafasan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi
rasa nyeri misalnya kala I dan kala II
b. Manfaat
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil, secara fisik pada persalinan cepat, aman dan spontan. Ibu hamil
dianjurkan mengikuti senam hamil bila kandungan sudah mencapai usia 6
bulan keatas. Senam hamil juga disarankan bagi ibu yang pertama kali
hamil, serta ibu yang pernah mengalami kesulitan dalam persalinan atau
anak premature. Senam hamil dapat dilakukan bila tidak ada indikasi medis
kehamilan, sehingga sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, maka

5
sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu tentang kondisi kehamilan dengan
dokter atau bidan (Widianti, 2010).

4. Gerakan Senam Hamil


a. Latihan I
1) Duduk relaks dan badan ditopang tangan di belakang.
2) Kaki diluruskan dengan sedikit terbuka.
b. Latihan II
1) Sikap duduk tegak dengan badan disangga oleh tangan di belakang
badan.
2) Kedua tungkai bawah lurus dalam posisi rapat.
3) Tujuan latihan :
a) Melatih otot dasar panggul agar dapat berfungsi optimal saat
persalinan.
b) Meningkatkan peredaran darah alat kelamin bagian dalam
sehingga sirkulasi menuju plasenta (ari-ari) makin sempurna.

c. Latihan III
1) Sikap duduk dengan disangga kedua tangan di belakang, tungkai
bawah dirapatkan.
2) Tidur telentang kedua kaki merapat.
3) Tujuan latihan :
a) Memperkuat otot dinding perut sehingga dapat berfungsi saat
persalinan.

6
b) Meningkatkan sirkulasi darah menuju alat kelamin bawah,
sehingga darah menuju janin dapat ditingkatkan.
d. Latihan IV
1) Sikap duduk bersila dengan tegak, tangan di atas bahu sedangkan
siku di samping badan
2) Tujuan latihan :
a) Melatih otot perut bagian atas.
b) Meningkatkan kemampuan sekat rongga badan untuk membantu
persalinan.

e. Latihan V
1) Sikap duduk bersila dengan tumit berdekatan satu sama lain.
2) Badan tegak relaks dan paha lemas.
3) Kedua tangan di persendian lutut.
4) Tujuan latihan :
a) Melatih otot punggung agar berfungsi baik.
b) Meningkatkan peredaran darah ke alat kelamin bagian dalam.
c) Melatih agar persendian tulang punggung jangan kaku.
f. Latihan VI
1) Sikap latihan tidur di atas tempat tidur datar.
2) Tangan di samping badan.
3) Tungkai bawah ditekuk pada persendian dengan sudut tungkai bawah
bagian bawah sekitar 80-90 derajat.

7
4) Tujuan latihan :
a) Melatih persendian tulang punggung bagian atas.
b) Melatih otot perut dan tulang belakang.

g. Latihan VII
1) Sikap tidur telentang di tempat tidur mendatar.
2) Badan seluruhnya rileks.
3) Tangan dan tungkai bawah lurus dengan rileks.
4) Tujuan latihan :
a) Melatih persendian tulang punggung dan pinggul.
b) Meningkatkan peredaran darah menuju alat kelamin bagian dalam.
c) Meningkatkan peredaran darah menuju janin melalui plasenta.

h. Latihan Pernapasan
1) Sikap tubuh tidur telentang di tempat tidur yang datar.
2) Kedua tangan di samping badan dan tungkai bawah ditekuk pada lutut
dan santai.
3) Satu tangan dilekatkan di atas perut.

8
4) Tujuan latihan pernapasan :
a) Meningkatkan penerimaan konsumsi oksigen ibu dan janin.
b) Menghilangkan rasa takut dan tertekan.
c) Mengurangi nyeri saat kontraksi.
i. Latihan Relaksasi
Latihan relaksasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan latihan otot tulang
belakang, otot dinding perut dan otot liang dubur atau sama sekali relaksasi
total.
j. Latihan Relaksasi Kombinasi
1) Sikap tubuh seperti merangkak
2) Bersikap tenang dan relaks.
3) Badan disangga pada persendian bahu dan tulang paha.
4) Tujuan latihan kombinasi :
a) Melatih melemaskan persendian pinggul dan persendian tulang
paha.
b) Melatih otot tulang belakang, otot dinding perut, dan otot liang
dubur.

k. Latihan Relaksasi dengan Posisi Duduk Telungkup


1) Sikap tubuh duduk menghadap sandaran kursi.
2) Kedua tangan di sandaran kursi.
3) Kepala diletakkan di atas tangan.
4) Tujuan relaksasi :
a) Meningkatkan ketenangan.
b) Mengurangi pengaruh yang berasal dari luar.
c) Mengendalikan dan mengurangi rasa nyeri.

9
d) Latihan ini dapat dilakukan pada kala pertama (masa pembukaan
pada proses persalinan) sehingga mengurangi nyeri.
l. Latihan Koordinasi Persalinan
1) Tujuan latihan :
a) Dengan badan melengkung menyebabkan dorongan maksimal
sekat rongga badan terhadap rahim, saat mengejan kontraksi otot
dasar panggul mencapai hasil maksimal sebagai pendorong janin
dalam proses persalinan.
b) Napas dalam menahannya beberapa waktu dan selanjutnya untuk
mengejan, ini dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi, dan hasil
kekuatan mempercepat persalinan.
c) Membiasakan diri
d) saat persalinan berlangsung.

DOKUMENTASI

10

Anda mungkin juga menyukai