619-Article Text-1100-1-10-20200825

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No.

1 April 2020

TINJAUAN ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN


FOOD & BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2013-2017

Dipa Teruna Awaloedin1 Hasanudin2 Sri Wahyuni Mega Subekti3

Universitas Nasional

dipateruna@civitas.unas.ac.id hasanudin@civitas.unas.ac.id sri.mega87@gmail.com

ABSTRAK :

Perusahaan food and beverage mempunyai peran penting bagi kebutuhan manusia, sekarang
banyak masyarakat menginginkan makanan yang cepat saji. Begitu semakin banyak minat
konsumen untuk memenuhi kebutuhan, semakin juga besar persaingan dalam usaha ini.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan food and beverage
pada tahun 2013-2017. Kinerja keuangan yang diukur menggunakan rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas, Rasio Profitabilitas dan Kinerja Perusahaan, kemudian melihat perusahaan yang
mana yang baik dan perusahaan mana yang kinerjanya kurang baik.
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaan food and beverage yang terdaftar di
BEI.Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan cara menganalisis rasio keuangan, melakukan rekapitulasi dan melakukan rangking
untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan yang terbaik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik
yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Kata Kunci : Rasio Likuditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja
Perusahaan.

ABSTRACT :

Food and beverage companies have an important role for human needs, now many people
want fast food. The more consumer interest there is to fulfill a need, the greater the
competition in this business.
The purpose of this study is to measure the financial performance of food and beverage
companies in 2013-2017. Financial performance is measured using a liquidity ratio, solvency
ratio, profitability ratio and company performance, then see which companies are good and
which companies are performing poorly.
The population in this study are all food and beverage companies listed on the Stock
Exchange. While the method used in this study uses descriptive methods by analyzing
financial ratios, doing recapitulation and ranking to determine the best financial
performance of the company.
The results of this study indicate that the company that has the best financial performance,
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
Keywords : Liquidity Ratio, Solvability Ratio, Profitability Ratio, and Corporate Financial
Performance.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 26
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

PENDAHULUAN masa mendatang (Prastowo dan


A. Latar Belakang Masalah Julianty, 2008).
Situasi perekonomian di Aktivitas ekonomi di Indonesia
Indonesia sekarang ini membawa khususnya pada sektor makanan dan
dampak persaingan yang semakin minuman sangat menarik untuk
ketat diberbagai bidang industri. dicermati. Perusahaan makanan dan
Untuk itu perusahaan harus dapat minuman merupakan salah satu sektor
menghadapi persaingan yang ketat yang diminati oleh investor, alasannya
dalam bidang industrinya. adalah sektor ini merupakan salah satu
Kinerja perusahaan menjadi tolak sektor yang dapat bertahan di tengah
ukur perkembangan suatu perusahaan kondisi perekonomian Indonesia,
terutama kinerja keuangannya. karena perusahaan makanan dan
Kinerja keuangan dapat dilihat dari minuman yang semakin banyak
baik tidaknya laporan keuangan diharapkan dapat memberikan prospek
karena dengan laporan keuangan yang menguntungkan dalam
tersebut dapat terlihat baik tidaknya memenuhi kebutuhan masyarakat,
kondisi perusahaan sehingga dapat selain itu prospek yang dimiliki oleh
memberikan manfaat kepada pihak- perusahaan sektor ini sangat baik
pihak berkepentingan atau stakeholder karena pada dasarnya setiap
seperti pemerintah, manajemen, dan masyarakat yang ada membutuhkan
juga calon investor tentunya. Salah makanan dan minuman dalam
satu cara untuk dapat mengetahui melangsungkan hidup.
kekuatan atau kelemahan suatu Perusahaan Food and Beverage
perusahaan adalah dengan meng akan tetap mampu bertahan meskipun
evaluasi kinerja keuangan perusahaan ditengah keadaan ekonomi masyarakat
menggunakan rasio keuangan sendiri, yang kurang mendukung dan dalam
dapat dilakukan dengan beberapa situasi tertentu yang mempengaruhi
metode dan perhitungan rasio dalam daya beli masyarakat. Menurut
menilai bagaimana kinerja keuangan Menteri Perindustrian Airlangga
suatu perusahaan. Hartarto menyatakan, Penyerapan
Setiap perusahaan selalu melapor produk industri makanan minuman
kan kinerja keuangan perusahaan masih kuat sekali di dalam negeri.
dengan melakukan pelaporan laporan Pertumbuhannya mungkin akan tetap
keuangan. Di dalam laporan keuangan konsisten di atas 7%. Untuk tahun ini
terdiri dari neraca, laba rugi yang rasanya masih dapat didorong tetap
digunakan untuk menilai dan melihat 7%-8%. Pertumbuhan industri
kinerja suatu perusahaan. Analisis makanan dan minuman tengah
laporan keuangan merupakan suatu melambat, yakni sebesar 7,19% pada
proses yang perlu pertimbangan dalam kuartal kedua tahun 2017.
rangka membantu mengevaluasi posisi Pertumbuhan tersebut sedikit menurun
keuangan dan hasil operasi bila dibandingkan dengan kuartal
perusahaan pada masa sekarang dan sebelumnya sebesar 8,15%.
masa lalu, dengan tujuan utama Kementerian Perindustrian
menentukan estimasi dan prediksi mencatat, sumbangan industri
yang paling mungkin mengenai makanan dan minuman kepada PDB
kondisi dan kinerja perusahaan pada industri non-migas mencapai 34,95
persen pada triwulan III tahun 2017.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 27
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Hasil kinerja ini menjadikan sektor dalam persentase hasil kinerja


tersebut kontributor PDB industri keuangannya mengalami kenaikan
terbesar dibanding subsektor lainnya. maupun penurunan. Data terakhir
capaian tersebut mengalami kenaikan yang didapatkan sampai per bulan
4% dibanding periode yang sama pada Desember 2017 telah terdaftar 560
tahun 2016. Sedangkan kontribusinya perusahaan di BEI, dari 560
terhadap PDB nasional sebesar 6,21% perusahaan yang telah terdaftar di
pada triwulan III/2017 atau naik BEI, tedapat 18 perusahaan makanan
3,85% dibanding periode yang sama dan minuman atau sekitar 2,86% dari
tahun sebelumnya. total emiten yang terdaftar di BEI.
Dilihat dari perkembangan (Sumber: www.idx.co.id)
realisasi investasi, sektor industri Dengan demikian, analisis kinerja
makanan dan minuman untuk keuangan beberapa perusahaan
penanaman modal dalam negeri khususnya di industry makanan dan
(PMDN) triwulan III/2017 mencapai miniuman (Food And Beverage)
Rp 27,92 triliun atau meningkat sangat penting untuk melihat kinerja
sebesar 16,3% dibandingkan periode keuangan beberapa perusahaan yang
yang sama tahun 2016. Sedangkan, ada di BEI, sehingga peneliti tertarik
untuk penanaman modal asing (PMA) untuk meneliti mengenai : “Tinjauan
sebesar USD1,46 miliar. Di tambah Analisis Kinerja Keuangan
lagi dengan demografi Indonesia Perusahaan pada Perusahaan Food
sebanyak 258,7 juta konsumen, and Beverage Yang Terdaftar Di
menyediakan potensi pertumbuhan Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
pasar konsumsi yang menjanjikan. 2017”.
Meskipun harga jual pada makanan B. Perumusan Masalah
dan minuman naik akibat harga bahan Perumusan masalah adalah :
baku yang meningkat. (Sumber: 1. Bagaimana kinerja keuangan
http://www.kemenperin.go.id). Perusahaan Food and Baverage
Untuk menjaga pertumbuhan yang diukur dengan Rasio
sektor ini tetap tinggi dengan terus Likuiditas ?
mendorong pelaku industri makanan 2. Bagaimana kinerja keuangan
dan minuman nasional Perusahaan Food and Baverage
agar memanfaatkan potensi pasar yang diukur dengan Rasio
dalam negeri. Situasi tersebut memang Solvabilitas ?
mempengaruhi daya beli konsumen 3. Bagaimana kinerja keuangan
namun dengan melihat jumlah Perusahaan Food and Baverage
konsumen produk makanan dan yang diukur dengan Rasio
minuman dari kelas atas, menengah Profitabilitas ?
hingga bawah serta dari kalangan C. Tujuan Penelitian
anak-anak, remaja, bahkan orang tua 1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
tentunya akan terus membuat a. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan makanan dan minuman keuangan perusahaan food and
tetap memperoleh pendapatan. beverage yang diukur dengan
Hal tersebut membuktikan bahwa Rasio Likuiditas.
perusahaan makanan dan minuman b. Untuk mengetahui kinerja
menjadi salah satu pemegang keuangan perusahaan food and
perananan yang besar terhadap beverage yang diukur dengan
perekonomian Indonesia meskipun Rasio Solvabilitas.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 28
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

c. Untuk mengetahui kinerja Pengukuran kinerja mempunyai


keuangan perusahaan food and tujuan untuk mengukur kinerja
beverage yang diukur dengan bisnis dan manajemen
Rasio Profitabilitas. dibandingkan dengan tujuan atas
sasaran perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Terkait dengan Variabel 2. Kinerja Keuangan
Penelitian Kinerja keuangan merupakan
1. Kinerja Perusahaan gambaran dari pencapaian
Kinerja adalah suatu keberhasilan kondisi keuangan
pencapaian pekerjaan tertentu perusahaan pada periode tertentu
yang akhirnya secara langsung yang dapat membantu para
dapat tercemin dari keluaran yang investor untuk mengambil suatu
dihasilkan baik juumlah maupun keputasan dalam berinvestasi
kualitasnya. Kinerja perusahaan pada suatu perusahaan. Kinerja
adalah suatu usaha formal yang keuangan adalah suatu analisis
dilaksanakan perusahaan untuk yang dilakukan untuk melihat
mengevaluasi efisien dan sejauh mana suatu perusahaan
efektivitas dari aktivitas telah melaksanakan dengan
perusahaan yang telah menggunakan secara baik dan
dilaksanakan pada periode waktu benar (Fahmi, 2012).
tertentu (Simamora, 2002). Menurut Sedarmayanti
Menurut Ikatan Akuntan (2002), kinerja keuangan adalah
Indonesia (2009), informasi upaya untuk memperoleh hasil
kinerja perusahaan, terutama melalui melalui operasional
profitablitas diperlukan untuk perusahaan yang terdiri dari
menilai perubahan potensial berbagai kegiatan dengan
sumber daya ekonomi yang membantu pimpinan
mungkin dikendalikan di masa meningkatkan efektifitas kerja
depan. Informasi kinerja karyawan dan tentunya dengan
keuangan bermanfaat untuk memberikan imbalan yang sesuai.
memprediksi kapasitas Munawir (2010) menyatakan
perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan merupakan satu
arus kas dari sumber daya yang diantara dasar penilaian mengenai
ada. Di samping itu, informasi kondisi keuangan perusahaan
tersebut juga berguna dalam yang dilakukan berdasarkan
perumusan pertimbangan tentang analisa terhadap rasio keuangan
efektivitas perusahaan dalam perusahaan.
memanfaatkan tambahan sumber
daya. Sedangkan Menurut 3. Laporan Keuangan
Menteri Keuangan RI Menurut Fahmi (2012)
berdasarkan Keputusan No. laporan keuangan adalah suatu
740/KMK. 00/1989 tanggal 28 informasi yang menggambarkan
Juni 1989, kinerja adalah prestasi kondisi laporan keuangan suatu
yang dicapai oleh perusahaan perusahaan, dan lebih jauh
selama periode tertentu yang informasi tersebut dapat dijadikan
mencerminkan tingkat kesehatan sebagai gambaran kinerja
dari perusahaan tersebut. keuangan perusahaan tersebut.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 29
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Sedangkan Sadeli (2014) yang terjadi terhadap aktiva,


menyatakan laporan keuangan pasiva, dan modal
adalah laporan tertulis yang perusahaan.
memberikan informasi kuantitatif f. Memberikan informasi
tentang posisi keuangan dan tentang kinerja manejemen
perubahan-perubahannya, serta perusahaan dalam suatu
hasil yang dicapai selama periode periode.
tertentu.
Laporan keuangan adalah dua Menurut Ikatan Akuntansi
daftar yang disusun oleh akuntan Indonesia (2011), tujuan laporan
pada akhir periode untuk suatu keuangan adalah menyediakan
perusahaan (Munawir, 2010). informasi yang menyangkut
Kedua daftar itu adalah daftar posisi keuangan, kinerja, serta
neraca atau daftar atau daftar perubahan posisi keuangan suatu
posisi keuangan dan daftar perusahaan yang bermanfaat bagi
pendapatan atau daftar rugi laba. sejumlah besar pemakai dalam
Pada waktu akhir-akhir ini sudah pengambilan keputusan ekonomi.
menjadi kebiasaan bagi
perseroan-peseroan untuk 5. Jenis Laporan Keuangan
menambahkan daftar ketiga yaitu Berdasarkan IAI melalui
daftar surplus atau daftar laba PSAK No. 1 dalam bukunya SAK
yang tak dibagikan (laba ditahan). (2015) Dijelaskan beberapa jenis
laporan keuangan yang sering
4. Tujuan Laporan Keuangan digunakan dalam suatu
Menurut Kasmir (2008) perusahaan yaitu:
Berikut ini beberapa tujuan a. Laporan posisi keuangan
pembuatan atau penyususunan pada akhir periode.
laporan keuangan yaitu: b. Laporan laba rugi dan
a. Memberikan informasi penghasilan komprehensif
tentang jenis dan jumlah lain selama periode.
aktiva (harta) yang dimiliki c. Laporan perubahan ekuitas
perusaan pada saat ini. selama periode.
b. Memberikan informasi d. Catatan atas laporan
tentang jenis dan jumlah keuangan, berisi ringkasan
kewajiban dan modal yang kebijakan akuntansi yang
dimiliki perusahaan pada saat signifikan dan informasi
ini. perjelasan lain.
c. Memberikan informasi e. Informasi komparatif
tentang jenis dan jumlah mengenai periode terdekat
pendapatan yang diperoleh sebelumnya
pada suatu periode tertentu. f. Laporan posisi keuangan
d. Memberikan informasi pada awal periode
tentang jumlah biaya dan
jenis biaya yang dikeluarkan 6. Rasio Keuangan
perusahaan dalam suatu Harahap (2010)
periode tertentu. mendefinisikan rasio keuangan
e. Memberikan informasi adalah angka yang di peroleh dari
tentang perubahan-perubahan hasil perbandingan dari satu pos

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 30
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

laporan keuangan dengan pos kinerja dengan cara


lainnya yang mempunyai membandingkan rasio-rasio
hubungan yang relevan dan keuangan perusahaan dari
signifikan (berarti), misalnya tahun sebelumnya.
antara utang dan modal, antara b. Membantu Manajemen
kas dan total aset, antara harga Perencanaan Di Masa
pokok produksi dengan total Mendatang
penjualan , dan sebagainya. Dengan adanya perhitungan
Menurut (Riyanto, 2000) dan analisis rasio keuangan
Analisis rasio keuangan adalah perusahaannya dapat
analisis yang menghubungkan membantu manajemen
perkiraan neraca dan laporan laba memahami kinerja
rugi terhadap satu dengan yang perusahaannya sehingga
lainnya, yang memberikan dapat dapat dijadikan acuan
gambaran tentang sejarah oleh manajemen untuk
perusahaan serta penilaian mengambil keputusan atau
terhadap keadaan suatu kebijakan perusahaan untuk
perusahaan tertentu. Dalam memperbaiki atau
penelitian ini rasio kinerja meningkatkan kinerja
keuangan yang digunakan untuk perushaan.
mengukur kinerja keuangan.
Dalam praktiknya, analisis 8. Jenis-jenis Rasio Keuangan
rasio keuangan suatu perusahaan a. Rasio Likuiditas
dapat digolongkan menjadi Menurut Harahap (2010),
sebagai berikut: rasio likuiditas merupakan rasio
1. Rasio neraca, yaitu yang mengukur kemampuan
membandingkan angka- perusahaan memenuhi kewajiban
angka yang hanya bersumber jangka pendeknya. Untuk dapat
dari neraca. memenuhi kewajibannya yang
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu sewaktu-waktu ini, maka
membandingkan angka- perusahaan harus mempunyai
angka yang hanya bersumber alat-alat untuk membayar yang
dari laporan laba rugi. berupa aset-aset lancar yang
3. Rasio antar laporan, yaitu jumlahnya harus jauh lebih besar
membandingkan angka- dari pada kewajiban-kewajiban
angka dari dua sumber (data yang harus segera dibayar berupa
campuran), baik yang ada di kewajiban-kewajiban lancar.
neraca maupun di laporan Menurut Hanafi dan Halim
laba rugi (Kasmir, 2008). (2016), rasio likuiditas mengukur
kemampuan likuiditas jangka
7. Fungsi Rasio Keuangan pendek perusahaan dengan
a. Dapat Mengetahui Kinerja melihat aktiva lancar perusahaan
Perusahaan relatif terhadap utang lancarnya
Dengan menggunakan rasio (utang dalam hal ini merupakan
keuangan, pelaku usaha dapat kewajiban perusahaan. Meskipun
mengetahui apakah rasio ini tidak bicara masalah
bisnis/usahanya mengalami solvabilitas (kewajiban jangka
peningkatan atau penurunan panjang), dan biasanya relatif

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 31
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

tidak penting dibandingkan rasio waktu relatif lebih lama untuk di


solvabilitas, tetapi rasio likuiditas ungkapkan. Apabila perusahaan
yang jelek dalam jangka panjang membutuhkan dana cepat unutk
juga akan mempengaruhi membayar kewajibannya
solvabilitas perusahaan. Dua rasio dibandingkan dengan aktiva
likuiditas jangka pendek yang lancar lainnya.
sering digunakan adalah rasio Quick Ratio dapat dihitung
lancar dan rasio quick (acid test dengan rumus:
ratio).
Rasio likuiditas yang dianalisis
meliputi: Tabel 2.1
1) Rasio Lancar (Current Ratio) Standar Rasio Industri Likuiditas
Menurut Kasmir (2008), No Jenis Rasio Standar Industri
current ratio adalah rasio untuk 1. Current Ratio 2 kali
mengukur kemampuan 2. Quick Ratio 1,5 kali
perusahaan dalam membayar 3. Cash Ratio 50 %
kewajiban jangka pendek atau 4. Cash Turnover 10 %
5. Inventory to Net Working 12 %
utang yang segera jatuh tempo Capital
pada saat di tagih secara Sumber : Kasmir (2008)
keseluruhan. Dengan kata lain, b. Rasio Solvabilitas
seberapa banyak aktiva lancar (Leverage)
yang tersedia untuk menutupi Menurut Kasmir (2008),
kewajiban jangka pendek yang rasio solvabilitas atau leverage
segera jatuh tempo. Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan
dapat pula dikatakan sebagai untuk mengukur sejauh mana
bentuk untuk mengukur tingkat aktiva perusahaan dibiayai
keamanan (margin of safety) dengan hutang. Artinya berapa
suatu perusahaan. besar beban hutang yang
Current Ratio dapat dihitung ditanggung perusahaan
dengan rumus: dibandingkan dengan aktivanya.
Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban-kewajiban
2) Rasio Cepat (Quick Ratio) jangka panjangnya. Perusahaan
Menurut Kasmir (2008), yang tidak solvabel adalah
quick ratio merupakan rasio yang perusahaan yang total utangnya
menunjukan kemampuan lebih besar dibandingkan total
perusahaan dalam memenuhi atau asetnya. Rasio ini mengukur
membayar kewajiban atau utang likuiditas jangka panjang
lancar (utang jangka pendek) perusahaan dan dengan demikian
dengan aktiva lancar tanpa memfokuskan pada sisi kanan
memperhitungkan nilai sediaan neraca. Ada beberapa rasio yang
(inventory). Artinya nilai sediaan bisa dihitung: rasio total utang
kita abaikan, dengan cara terhadap total aset, rasio utang
dikurangi dari nilai total aktiva modal saham, rasio times interest
lancar. earned, rasio fixed charges
Hal ini dilakukan karena coverage (Hanafi dan Halim,
sediaan dianggap memerlukan 2016).

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 32
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Rasio Solvabilitas ini dapat 1. Debt to Asset Ratio 35 %


ditentukan dengan: 2. Debt to Equity Ratio 90 %
1) Rasio Hutang terhadap Total 3. LTDtER 10 kali
4. Times Interest Earned 10 kali
Aktiva (Debt to Asset Ratio) 5. Fixed Charge Coverage 10 kali
Kasmir (2008) Sumber: Kasmir (2008)
mengemukakan debt ratio
merupakan rasio utang yang c. Rasio Profitabilitas
digunakan untuk mengukur Menurut Hanafi dan Halim
perbandingan antara total utang (2016) Rasio ini mengukur
dengan total utang dengan total kemampuan perusahaan
aktiva. Dengan kata lain, seberapa menghasilkan keuntungan
besar aktiva perusahaandibiayai (profitabilitas) pada tingkat
oleh utang atau seberapa besar penjualan, aset, dan modal saham
utang perusahaan berpengaruh yang tertentu. Ada tiga rasio yang
terhadap pengelolaan aktiva. sering dibicarakan, yaitu: profit
Rasio Hutang terhadap Ekuitas margin, return on total asset
Rasio ini dapat dihitung dengan (ROA), dan return on equity
rumus: (ROE). Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu
perusahaan yang ditunjukkan dari
2) Rasio Hutang terhadap laba yang dihasilkan dari
Ekuitas (Debt to Equity penjualan atau dari pendapatan
Ratio) investasi.
Menurut Kasmir (2008), debt Rasio profitabilitas atau rasio
to equity ratio merupakan rasio rentabilitas dibagi dua yaitu
yang digunakan untuk menilai sebagai berikut:
utang dengan ekuitas. Rasio ini 1. Rentabilitas ekonomi, yaitu
dicari dengan cara dengan membandingkan laba
membandingkan antara seluruh usaha dengan seluruh modal
utang, termasuk utang lancar (modal sendiri dan asing).
dengan seluruh ekuitas. Rasio ini 2. Rentabilitas usaha (sendiri),
berguna untuk mengetaui jumlah yaitu dengan
dana yang disediakan peminjam membandingkan laba yang
(kreditor) dengan pemilik disediakan untuk pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, dengan modal sendiri.
rasio ini berfungsi untuk Rentabilitas tinggi lebih
mengetahui setiap rupiah modal penting dari keuntungan yang
sendiri yang dijadikan untuk besar.
jaminan utang.
Rasio ini dapat dihitung dengan Tabel 2.3
rumus: Standar Rasio Industri Profitabilitas
No Jenis Rasio Standar Industri
1. Net Profit Margin 20 %
2. Return On Assets 30 %
3. Return On Equity 40 %
Tabel 2.2 Sumber: Kasmir (2008)
Standar Rasio Industri Solvabilitas
No Jenis Rasio Standar Industri

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 33
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Rasio yang sering digunakan pemilik modal sendiri. Menurut


untuk menghitung profitabilitas Darsono dan Ashari (2004)
perusahaan adalah sebagai sebagai berikut: “Laba bersih
berikut: dibagi rata-rata ekuitas. Rata-rata
1) Margin Laba Bersih Return ekuitas diperoleh dari ekuitas
On Total Asset (ROA) awal periode ditambah akhir
Menurut Hanafi (2005) Rasio periode dibagi dua. Rasio ini
ini mengukur kemampuan berguna untuk mengetahui
perusahaan menghasilkan laba besarnya kembalian yang
bersih berdasarkan tingkat aset diberikan oleh perusahaan untuk
yang tertentu. setiap rupiah modal dari pemilik”.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus: rumus:

B. Hasil Penelitian yang Sesuai


2) Margin Laba Bersih (Net Sebagai Rujukan Penelitian
Profit Margin) Nama Peneliti Astrinika Linda
Menurut Kasmir (2008) Agustin, Darminto, Siti Ragil
mengemukakan net profit margin Handayani dengan judul penelitian
merupakan salah satu rasio yang Analisis Rasio Keuangan Untuk
digunakan untuk mengukur Menilai Kinerja Keuangan
margin laba atas penjualan. Cara Perusahaan. Berdasarkan nilai rata-
pengukuran rasio ini adalah rata rasio likuiditas, rasio aktivitas,
dengan membandingkan laba rasio leverage, rasio profitabilitas, dan
bersih setelah dengan penjualan rasio pasar PT. Semen Gresik
bersih. (Persero) Tbk, PT. Holcim Indonesia
Rasio ini dapat dihitung dengan Tbk dan PT. Indocement Tunggal
rumus: Prakarsa yang mempunyai nilai
kinerja keuangan terbaik adalah PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk dan PT.
Sawir (2005) mendefinisikan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
return on equity atau Tingkat Nama Peneliti Okky Larasati,
Pengembalian ekuitas pemilik Kardina, Faradila Meirisa dengan
sebagai berikut: Adalah rasio judul penelitian Analisis Laporan
yang memperlihatkan sejauh Keuangan Untuk Mengukur Kinerja
manakah perusahaan mengelola Perusahaan Pada Kelompok Industri
modal sendiri (Networth) secara Makanan Dan Minuman Yang
efektif mengukur tingkat Terdaftra Di Bursa Efek Indonesia
keuntungan dari investasi yang Periode 2010-2014. Rasio likuiditas
telah dilakukan pemilik modal dapat diketahui bahwa pada tahun
sendiri atau pemegang saham. 2010 ke tahun 2011 PT. Siantar Top
Menurut Martono dan Harjito Tbk mempunyai kinerja yang
(2007) return on equity (ROE) termasuk kategori tidak sehat
atau sering disebut rentabilitas berdasarkan current ratio mengalami
modal sendiri dimaksudkan untuk penurunan sebesar 75%. Kinerja yang
mengukur seberapa banyak termasuk kategori sehat terjadi ada
keuntungan yang menjadi hak PT. Fast Food Tbk. Dilihat dari

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 34
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

tingkat pengembalian aset (ROA) PT. BEI yaitu www.idx.co.id dan


Nippon Indosari Corporindo Tbk yang website resmi perusahaan
termasuk tidak sehat, mengalami food and beverage resmi
penurunan dari tahun 2010-2011 3,7% lainnya.
dan perusahaan yang dikategorikan b. Jenis Data
sehat yaitu PT. Delta Djakarta Tbk. Data yang digunakan
Rasio Leverage dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah
pada tahun 2010 ke tahun 2011 PT. data sekunder. Data sekunder
Prasidha Aneka Niaga Tbk adalah data yang diperoleh
mempunyai kinerja yang termasuk dari sumber kedua (bukan
kategori tidak sehat berdasarkan debt orang pertama, bukan asli)
ratio mengalami penurunan sebesar yang memiliki informasi atau
2%. data tersebut (Muhammad,
Nama Peneliti Lintang Timur 2009).
Putra Giri dengan judul penelitian Data sekunder, yaitu data
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan yang diperoleh lewat pihak
menggunakan rasio keuangan (studi lain secara tidak langsung
empiris pada perusahaan manufaktur yang diperoleh peneliti dari
yang terdaftar di bursa efek subjek peneliti yang
indonesia). Kinerja keuangan berwujud data dokumentasi
perusahaan dapat diukur atau laporan yang tersedia.
menggunakan current ratio. Hasil Jenis data yang digunakan
yang diperoleh, bahwa masih banyak dalam penelitian ini adalah
rasio perusahaan yang berada dibawah data kuantitatif karena data
rata-rata perusahaan sampel. yang peneliti gunakan berupa
angka dan bilangan.
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian 2. populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang a. Populasi
menjadi objek penelitian adalah Populasi menurut
perusahaan food and baverage yang Sugiyono (2012) populasi
sudah terdaftar dalam Bursa Efek adalah wilayah generalisasi
Indonesia (BEI) tahun 2013 sampai yang terdiri atas:
dengan 2017. Adapun yang obyek/subyek yang memiliki
merupakan objek penelitian adalah kualitas atau karakteristik
kinerja keuangan dan rasio keuangan. tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan
B. Data Penelitian kemudian ditarik
1. Sumber Data dan Jenis Data kesimpulannya. Populasi
a. Sumber Data yang akan menjadi objek
Untuk penelitian ini, dalam penelitian ini adalah
sumber data yang digunakan perusahaan food and
adalah sumber data sekunder. beverage yang menerbitkan
Sumber data sekunder adalah laporan keuangan tahunan
sumber data yang diperoleh dan telah diaudit dan
secara tidak langsung. Dan dipublikasikan Bursa Efek
sumber data sekunder Indonesia dan di website
diperoleh dari situs resmi perusahaan.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 35
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

b. Sampel perusahaan food and beverage di


Sampel adalah bagian BEI tahun 2013-2017.
dari jumlah dan karakteristik Pengumpulan data dapat berupa
yang dimiliki popilasi laporan-laporan keuangan, jurnal-
tersebut (Sugiyono, 2012). jurnal, dan referensi pendukung
Teknik pengambilan sampel lainnya, yang dapat diambil dari
yang digunakan adalah sumber www.idx.co.id,
metode purposive sampling, www.sahamok.com, dan website
dengan melakukan perusahaan food and baverage
pengambilan sampel dari lainnya.
populasi berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Kriteria C. Metode Analisis Dan Teknik
dapat berdasarkan Analisis Data
pertimbangan tertentu atau 1. Metode analisis
jatah tertentu, (Jogiyanto, Metode analisis dalam
2011). penelitian ini menggunakan
Adapun kriteria yang metode deskriptif analisis.
digunakan untuk memilih Metode deskriptif analisis adalah
sampel pada penelitian ini mendeskriptifkan dan
adalah sebagai berikut: menginterpretasikan apa yang
1) Perusahaan Food and ada, baik itu kondisi, hubungan
Beverage telah tercatat di yang ada, pendapat yang sedang
Bursa Efek Indonesia berkembang, dan atau kejadian
(BEI) dan menerbitkan yang sedang berkembang. Metode
laporan keuangan pada deskriptif digunakan untuk
tahun 2013-2017. memberikan penjelasan kepada
2) Perusahaan Food and peneliti mengenai karakteristik
Beverage memiliki data variabel yang diteliti atau
keuangan yang lengkap menggambarkan aspek-aspek
untuk dapat menghitung yang relevan dengan fenomena
variabel-variabel dalam perhatian dari perspektif
penelitian ini selama seseorang, organisasi, orientasi
periode tahun 2012-2015. industri, atau lainnya. Jadi,
3) Perusahaan Food And metode deskriptif adalah
Baverage dengan mata memberikan gambaran yang jelas
uang IDR (Indonesia tentang materi atau masalah yang
Rupiah). diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data 2. Teknik Analisis Data


Pengumpulan data di dalam Analisis data dalam
penelitian ini merupakan penelitian ini menggunakan
dokumen yang diperoleh dari metode kuantitatif. Langkah-
IDX/Bursa Efek Indonesia langkah dalam menggunakan
malalui internet yang terdapat teknik analisis data tersebut yaitu:
kaitannya dengan penelitian ini. a) Melakukan perhitungan dari
Data yang digunakan pada data-data yang sudah
penelitian ini diperoleh dari dikumpulkan (Laporan
laporan keuangan pada keuangan setiap perusahaan)

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 36
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

dengan menggunakan rasio penawaran jual sampai ditemukan


keuangan. Rasio keuangan kecocokan harga, maka transaksi
yang digunakan yaitu : Rasio terjadi. Pada saat itu terdiri dari
Likuiditas, Rasio Solvabilitas, 13 perantara pedagang efek
dan Rasio Profitabilitas. (makelar).
b) Melakukan Rekapitulasi Hasil Bursa saat itu bersifat
Perhitungan Rasio Keuangan demand-following, karena para
Perusahaan Food and investor dan para perantara
Beverage di BEI. pedagang efek merasakan
c) Menentukan skoring keperluan akan adanya suatu
berdasarkan rasio keuangan bursa efek di Jakarta. Bursa lahir
perusahaan Food and Beverage karena permintaan akan jasanya
untuk melihat dari beberapa sudah mendesak. Orang-orang
perusahaan tersebut yang Belanda yang bekerja di
paling baik kinerja Indonesia saat itu sudah lebih dari
keuangannya. tiga ratus tahun mengenal akan
d) Melakukan analisis dari investasi dalam efek, dan
perhitungan rasio-rasio penghasilan serta hubungan
keuangan yang telah dihitung. mereka memungkinkan, mereka
e) Membuat kesimpulan kinerja menanamkan uangnya dalam
perusahaan manakah yang aneka rupa efek. Baik efek dari
terbaik. perusahaan yangada di Indonesia
f) Setelah itu membuat saran atas maupunn efek dari luar negeri.
analisis rasio keuangan
perusahaan. 2. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan
HASIL PENELITIAN DAN bertujuan untuk mengetahui
PEMBAHASAN kinerja keuangan perusahaan
A. Hasil penelitian menggunakan rasio likuiditas,
1. Gambaran Umum Bursa Efek rasio profitabilitas, dan rasio
Indonesia solvabilitas pada perusahaan food
Secara historis pasar modal and baverage yang terdaftar di
telah hadir jauh sebelum Bursa Efek Indonesia periode
Indonesia merdeka.Pasar modal 2013-2017. Data diperoleh dari
atau bursa efek pertama kali laporan keuangan yang bersumber
dibuka pada tanggal 14 Desember dari www.idx.co.id. Populasi
1912, dengan bantuan pemerintah yang digunakan adalah
kolonial Belanda. Bursa Efek perusahaan sub sektor food and
tersebut didirikan di Batavia, baverage yang terdaftar dalam
pusat pemerintahan kolonial Bursa Efek Indonesia (BEI)
Belanda yang kita kenal sekarang periode 2013-2017 yang
sebagai Jakarta. Bursa Efek berjumlah 11 perusahaan.
Jakarta dulu disebut Call-efek. Pengambilan sampel dalam
Sistem perdagangannya seperti penelitian ini menggunakan
lelang, dimana tiap efek berturut - purposive sampling yaitu
turut diserukan “Call”, kemudian pengambilan sampel dengan
para pialang masing-masing kriteria tertentu yang sudah
mengajukan permintaan beli atau ditentukan sebelumnya.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 37
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Kriteria yang digunakan 4. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


5. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
dalam pengambilan sampel 6. ROTI PT. Nippon Industry Tbk
penelitian ini sebagai berikut: 7 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk
1) Perusahaan Food and 8. PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
Beverage telah tercatat di 9. MYOR PT. Mayora Indah Tbk
10. SKLT PT. Sekar Laut Tbk
Bursa Efek Indonesia PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
(BEI) dan menerbitkan 11. ULTJ
Company Tbk
laporan keuangan pada Sumber : BEI data diolah 2019.
tahun 2013-2017. B. Pembahasan
2) Perusahaan Food and 1. Rasio Likuiditas
Beverage memiliki data a. Rasio Lancar
keuangan yang lengkap Tabel 4.3
untuk dapat menghitung Hasil Perhitungan Current Ratio
variabel-variabel dalam Kode Tahun Rata-
Perusah rata
penelitian ini selama aan
2013 2014 2015 2016 2017
Rasio
periode tahun 2013-2017. AISA 1,750 2,663 1,904 2,375 1,162 1,970
3) Perusahaan Food And CEKA 1,632 1,465 1,534 2,189 2,224 1,809
Baverage dengan mata ICBP 2,410 2,051 2,326 2,406 2,429 2,324
INDF 1,667 1,810 1,936 1,508 1,502 1,684
uang IDR (Indonesia MLBI 0,977 0,513 0,585 0,619 0,825 0,703
Rupiah). ROTI 1,136 1,366 2,053 2,962 2,258 1,955
SKBM 1,330 1,477 1,145 1,107 1,394 1,290
PSDN 1,675 1,463 1,210 1,059 1,159 1,313
SKLT 1,227 1,183 1,192 1,315 1,263 1,236
Tabel 4.1 ULTJ 2,470 0,814 3,745 4,843 4,191 3,212
Data Pemilihan Sampel Berdasarkan MYOR 2,443 2,089 2,366 2,250 2,386 2,306
Kriteria Sumber: data sekunder yang diolah 2019
No Kriteria Jumlah Rata-rata Industri 2 X
1. Perusahaan Food and Baverage 18 Standar current ratio adalah sebanyak
2.
Perusahaan yang memiliki laporan
(3) 2 kali. Berdasarkan nilai dari curren ratio
keuangan yang tidak lengkap. di atas dapat dilihat bahwa terdapat lima
Perusahaan yang baru terdaftar di
3. (4) perusahaan yang memiliki kinerja
BEI di tahun 2017.
Jumlah Sampel Penelitian 11 keuangan yang baik karena memiliki nilai
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI) data curren ratio di atas standar rasio yang telah
diolah 2019. Data dioalah peneliti ditetapkan sebanyak 2 kali. Berdasarkan
Berdasarkan kriteria di atas, tabel diatas disimpulkan bahwa
terdapat 11 perusahaan yang kemampuan perusahaan memenuhi
memenuhi kriteria dari total 18 kewajiban jangka pendeknya pada
perusahaan food and baverage beberapa perusahaan makanan dan
yang terdaftar di Bursa Efek minuman mengalami fluktuasi. Perusahaan
Indonesia. Daftar perusahaan yang kemampuan memenuhi kewajiban
tersebut ditunjukkan pada tabel jangka pendeknya paling tinggi yaitu PT.
4.2 Adapun ke-11 perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Trading
sampel penelitian tersebut akan Company Tbk (ULTJ) memiliki rata-rata
disajikan sebagai berikut: yang cukup baik yaitu sebesar 3,21 atau
Tabel 4.2 321% menunjukan bahwa aktiva lancar
Perusahaan Sampel akan mampu membayar kewajiban
Kode lancarnya tanpa mengganggu operasi
No Nama perusahaan
Perusahaan
1. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk
perusahaan.
2. CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Dan terdapat sembilan perusahaan
3. ICBP PT. Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk yang dibawah rata-rata standar industri.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 38
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Perusahaan yang memenuhi jangka penurunan dan tahun 2015 mengalami


pendeknya paling rendah yaitu PT. Multi penurun yang drastis sehingga dalam
Bintang Indonesia Tbk (MLBI) memiliki memenuhi segala kewajiban
rata-rata sebesar 0,70 atau 70% walaupun perusahaannya agak semakin lambat.
sebenarnya masih diatas rata-rata tetapi 2. Rasio Solvabilitas
karena dari tahun ke tahun perusahaan a. Rasio Utang Terhadap Modal
sekar laut mengalami penurunan. (debt to equity ratio)
Tabel 4.5
b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Hasil perhitungan Debt to Equity Ratio
Tabel 4.4 Kode Tahun
Rata-
Perusah
Hasil perhitungan Quick Ratio aan
2013 2014 2015 2016 2017 rata
Kode Tahun AISARata- 1,130 1,051 1,284 1,170 1,562 1,239
Perusah
2013 2014 2015 2016 2017CEKArata 1,024 1,388 1,321 0,605 0,542 0,976
aan
ICBP 0,603 0,656 0,620 0,562 0,555 0,599
AISA 1,017 1,832 1,235 1,549 0,803 1,287
INDF 1,035 1,137 1,129 0,870 0,880 1,010
CEKA 0,941 0,803 1,014 1,085 1,289 1,026
MLBI 0,804 3,028 2,409 1,773 1,357 1,874
ICBP 1,780 1,730 1,902 2,406 1,950 1,953
ROTI 1,314 1,247 0,227 1,023 0,364 0,845
INDF 1,248 1,437 1,591 1,067 1,054 1,279
SKBM 1,474 1,043 1,221 1,719 1,628 1,417
MLBI 0,753 0,371 0,476 0,524 0,694 0,563
PSDN 0,632 0,656 0,620 0,562 0,555 0,605
ROTI 1,022 1,233 1,944 2,803 2,210 1,842
SKLT 1,162 1,161 1,480 0,918 1,068 1,158
SKBM 0,980 1,042 0,770 0,510 0,906 0,841
ULTJ 0,395 0,287 0,265 0,214 0,232 0,278
PSDN 0,718 0,665 0,340 0,510 0,446 0,535
MYOR 1,465 0,439 1,183 1,062 1,028 1,035
SKLT 0,667 0,667 0,290 0,781 0,691 0,619
Sumber diolah sendiri : Rata-rata Industri 90%
ULTJ 1,625 1,889 2,430 3,562 3,360 2,573
MYOR 1,889 1,458 2,361 1,703 1,978 1,878 Dari hasil keseluruhan perhitungan rasio
Sumber: data sekunder diolah 2019 Rata rata total utang terhadap modal dari 11
industry 1,5 X perusahaan food and baverage pada tahun
Standar quick ratio adalah sebanyak 2013-2017 menunjukan bahwa perusahaan
1,5 kali. Berdasarkan nilai dari quick ratio PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
di atas bahwa terdapat empat perusahaan Company (ULTJ) memiliki rata-rata rasio
yang memiliki kinerja keuangan yang baik terendah sebesar 0,27 atau 27% , dengan
karena memiliki nilai quick ratiodi atas rasio yang rendah maka semakin tinggi
standar rasio yang telah ditetapkan tingkat pendanaan yang disediakan
sebanyak 1,5 kali. Perusahaan yang pemilik dan semakin besar batas
memiliki rata-rata rasio cepat tertinggi pengamanan bagi peminjam jika terjadi
yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry and kerugian atau penyusutan terhadap nilai
Trading Company Tbk (ULTJ) yaitu aset. Artinya jika memiliki utang yang
sebesar 2,57 artinya setiap Rp 1,00 utang sedikit maka akan semakin aman.
lancar dijamin oleh aset lancar selain Sebaliknya jika memiliki rata-rata
persediaan sebesar Rp. 2,57 walaupun dari rasio tinggi yaitu terjadi pada perusahaan
tahun ke tahun mengalami fluktuasi PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
perusahaam PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar 1,87 atau 187% ini menandakan
and Trading Company memiliki rata-rata bahwa semakin besar rasio akan semakin
rasio cepat yang besar, sehingga semakin tidak menguntungkan, karena akan
cepat juga perusahaan dalam memenuhi semakin besar risiko yang akan ditanggung
segala kewajibannya. atas kegagalan yang mungkin terjadi di
Dan rata-rata rasio cepat terendah perusahaan.
adalah PT. Prashida Aneka Niaga Tbk b. Rasio Utang terhadap Total Aset
yaitu 0,53 artinya setiap Rp. 1,00 utang (debt to asset ratio)
lancar dijamin oleh aset lancar selain Tabel 4.6
persediaan sebesar Rp. 0,53, perusahaan Hasil perhitungan Debt to Asset Ratio
ini mulai tahun 2014 mengalami Kode Tahun Rata-rata

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 39
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017 Berdasarkan perhitungan ROA


AISA 0,530 0,512 0,562 0,539 0,609 0,550
CEKA 0,506 0,581 0,569 0,377 0,351 0,477
diatas dapat disimpulkan bahwa yang
ICBP 0,376 0,396 0,656 0,383 0,357 0,434 memiliki rata-rata terbaik dan di atas
INDF 0,508 0,532 0,530 0,465 0,532 0,513 selama tahun 2013-2017 adalah PT.
MLBI 0,445 0,751 0,599 0,639 0,575 0,601 Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
ROTI 0,568 0,555 0,099 0,505 0,381 0,421
SKBM 0,876 0,528 0,550 0,632 0,369 0,591
yaitu 0,43 atau 43%, ini menunjukan
PSDN 0,387 0,402 0,477 0,571 0,566 0,481 bahwa dalam kurun waktu 5 tahun
SKLT 0,537 0,537 0,596 0,470 0,516 0,531 kemampuan asset PT. Multi Bintang
ULTJ 0,283 0,223 0,209 0,177 0,188 0,216 Indonesia Tbk (MLBI) untuk
MYOR 0,594 0,604 0,542 0,515 0,506 0,552
Sumber diolah sendiri : Rata-rata Industri 35% menghasilkan laba bersih rata-rata
Rasio ini menggambarkan seberapa jauh sebesar 43%.
utang dapat ditutupi oleh aset. Berdasarkan Sedangkan perusahaan yang
hasil perbandingan perhitungan rasio utang kinerja keuangan kurang baik dari ke 11
terhadap asset diatas, diperoleh bahwa perusahaan food and baverege adalah
perusahaan yang terbaik dalam kinerja PT. Prasidha Aneka Niaga (PSDN)
keuangan dilihat dari rasio hutang terhadap karena dalam kurun waktu 5 tahun
asset adalah PT. Ultrajaya Milk Industry kemampuan aset perusahaan untuk
and Trading Company (ULTJ) karena menghasilkan laba bersih rata-rata
memiliki rata-rata rasio sebesar 0,21 atau hanya sebesar -0,017. PT. Prasidha
21% artinya rasio sebesar 0,216 Aneka Niaga (PSDN) mengalami
menunjukan bahwa aset sebesar 21% kerugian selama tiga tahun berturut-
dibiayai dari utang perusahaan. Sedangkan turut 2013-2016 dan kembali
rata-rata rasio tertinggi adalah PT. Multi menghasilkan laba bersih di tahun
Bintang Indonesia Tbk (MLBI) sebesar 2017.
0,60 atau 60%, ini artinya rasio sebesar b. Net profit margin
0,60 menunjukan bahwa aset sebesar 60% Tabel 4.8
dibiayai dari hutang perusahaan, Hasil perhitungan Net Profit Margin
Kode Tahun
perusahaan meng gunakan utang yang Perusah
Rata-
2013 2014 2015 2016 2017 rata
tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan aan
menimbulkan risiko yang tinggi walaupun AISA -
0,085 0,073 0,063 0,107 0,043
0,174
dapat meningkatkan profitabilitas. CEKA 0,025 0,011 0,030 0,060 0,025 0,030
3. Rasio profitabilitas ICBP 0,091 0,084 0,095 0,106 0,100 0,095
a. ROA (Return On Asset) INDF 0,043 0,082 0,057 0,078 0,073 0,067
Tabel 4.7 MLBI 0,328 0,265 0,185 0,300 0,390 0,293
ROTI 0,105 0,100 0,697 0,111 0,054 0,098
Hasil perhitungan Return on Asset SKBM 0,044 0,061 0,030 0,015 0,014 0,033
Kode Tahun PSDN Rata-
0,016 -0,028 -0,046 -0,039 0,024 -0,014
Perusah SKLT rata0,020 0,024 0,026 0,024 0,025 0,024
2013 2014 2015 2016 2017
aan ULTJ 0,093 0,072 0,119 0,151 0,145 0,116
AISA 0,069 0,051 0,041 0,076 -0,098
MYOR 0,027
0,088 0,028 0,084 0,075 0,078 0,070
CEKA 0,060 0,031 0,071 0,175 0,077 0,083
Sumber diolah sendiri Rata2 Industri 20%
ICBP 0,107 0,102 0,113 0,137 0,112 0,114
INDF 0,043 0,060 0,040 0,064 0,058 Berdasarkan perhitungan profit margin
0,053
ROTI 0,086 0,088 0,560 0,095 0,029 diatas yang memiliki rata-rata tertinggi
0,171
MLBI 0,657 0,356 0,223 0,431 0,526 dari 11 perusahaan Food and Baverage
0,438
SKBM 0,117 0,137 0,052 0,022 0,015 0,068
selama tahun 2013-2017 yaitu adalah PT.
PSDN 0,032 -0,042 -0,069 -0,056 0,046 -0,017
SKLT 0,037 0,049 0,053 0,036 0,036 Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
0,042
ULTJ 0,111 0,097 0,147 0,167 0,137 artinya bahwa laba bersih sesudah pajak
0,131
MYOR 0,010 0,039 0,110 0,107 0,109 0,075
yang dicapai adalah sebesar 29% dari
Sumber diolah sendiri : Rata-rata Industri 30% volume penjualan, merupakan perusahaan
yang perhitungan Profit Margin di atas

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 40
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

rata-rata. Semakin tinggi profit margin Berdasarkan hasil penelitian dan


maka semakin baik operasi suatu pembahasan mengenai Analisis rasio
perusahaan. Sebaliknya yang memiliki keuangan untuk mengukur kinerja
rata-rata terendah adalah PT. Prasidha keuangan pada perusahaan Food and
Aneka Niaga (PSDN) sebesar -1% berarti Baverage yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa laba bersih sesudah pajak yang di Indonesia tahun 2013- 2017. Maka
capai adalah sebesar -1% dari volume hasilnya dapat disimpulkan sebagai
penjualan, semakin rendah Profit Margin berikut:
maka menunjukan bahwa kurang baik 1. Analisis Rasio Likuiditas yang
dalam operasi suatu perusahaan. terdiri dari rasio lancar dan rasio
c. Return On Equity cepat rata-rata mengalami hasil
Tabel 4.9 yang fluktuasi selama tahun
Hasil perhitungan Return on Equity penelitian. Dari hasil rasio lancar
Kode Tahun memperlihatkan bahwa PT.
Rata-
Perusah
aan
2013 2014 2015 2016 2017 rata Ultrajaya Milk Industry and
AISA 0,147 0,105 0,095 0,165 -0,252 0,052 Trading Company Tbk merupakan
CEKA 0,123 0,076 0,166 0,281 0,118 0,153 perusahaan yang kinerja
ICBP 0,172 0,167 0,184 0,196 0,173 0,178 keuangannya terbaik. Dan
INDF 0,089 0,130 0,086 0,119 0,110 0,534
MLBI 1,186 1,435 0,897 1,196 1,241 1,191 persahaan yang kinerja keuangan
ROTI 0,201 0,198 0,227 0,193 0,054 0,174 nya kurang baik adalah PT. Multi
SKBM 0,289 0,280 0,116 0,061 0,025 0,154 Bintang Indonesia Tbk. Rasio cepat
PSDN 0,051 -0,066 -0,131 -0,130 0,107 -0,033
SKLT 0,081 0,107 0,132 0,069 0,074 0,092
memperlihatkan bahwa PT.
ULTJ 0,112 0,186 0,147 0,203 0,169 0,817 Ultrajaya Milk Industry and
MYOR 0,268 0,100 0,240 0,221 0,221 0,21 Trading Company Tbk merupakan
Sumber diolah sendiri Rata2 Industri 40% perusahaan yang kinerja
Berdasarkan hasil perhitungan rasio ROE keuangannya terbaik. Dan rasio
diatas dari sembilan perusahaan food and cepat yang kinerja keuangan
baverage selama tahun 2013-2017 yang perusahaan kurang baik yaitu PT.
memiliki rata-rata tertinggi yaitu PT. Multi Prashida Aneka Niaga Tbk.
Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dengan 2. Analisis Rasio Solvabilitas yang
presentase 119% selama 5 tahun yaitu terdiri dari rasio hutang terhadap
tahun 2013-2017 tingkat pengembalian modal dan rasio hutang terhadap
kepada pemegang saham atas modal yang total aset. Setelah dilihat hasil dan
diinvestasikan untuk menghasilkan laba dianalisis rata-rata setiap tahun
bersih sebesar 119%. penelitian mengalami fluktuasi.
Sebaliknya kinerja keuangan yang Dari hasil rasio solvabilitas
kurang baik di antara ke 11 perusahaan memperlihatkan PT. Ultrajaya Milk
tersebut adalah karena nilai rata-rata Industry and Trading Company
ROE hanya sebesar -0,03 selama kurun Tbk menunjukan kinerja
waktu 5 tahun yaitu tahun 2013 sampai keuangannya yang terbaik. Dan
2017 tingkat pengembalian PT. kinerja keuangan perusahaan yang
Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) kurang baik yaitu PT. Multi
kepada pemegang saham atas modal Bintang Indonesia Tbk.
yang dinvestasikan untuk menghasilkan 3. Analisis Profitabilitas yang terdiri
laba hanya sebesar 0,03. dari return on asset (ROA), profit
margin, return on equity (ROE).
PENUTUP Dari hasil rasio solvabilitas
A. Kesimpulan memperlihatkan PT. Multi Bintang

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 41
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Indonesia Tbk menunjukan kinerja Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah
keuangannya yang terbaik. Dan Akuntansi. Bandung: Yrama Widya.
kinerja keuangan perusahaan yang Agustin, Linda Astrinika. 2012. Analisis
kurang baik yaitu PT. Prasidha Rasio Keuangan Untuk Menilai
Aneka Niaga Tbk. Kinerja Keuangan Perusahaan
B. Saran (Studi Pada Perusahaan Semen
Berdasarkan hasil penelitian Yang Terdaftar Di Bursa Efek
maupun pembahasan mengenai Indonesia Periode 2009-2011).
Analisis rasio keuangan untuk Jurnal Ilmu Administrasi.
mengukur kinerja keuangan pada Universitas Brawijaya Malang.
perusahaan Food and Beverage yang Berlian, Sundjaja, Ridwan & inge. 2003.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Manajemen Keuangan I. Edisi 4.
tahun 2013- 2017, maka peneliti Linterata Lintas Jendela. Jakarta.
memberikan saran sebagai bahan Fahmi, Irham. 2012. Pengantar
pertimbangan bagi para investor atau Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta
calon investor, bagi perusahaan, bagi Giri Lintang Timur Putra. 2017. Evaluasi
akademisi maupun bagi peneliti kinerja keuangan perusahaan
selanjutnya adalah sebagai berikut: menggunakan rasio keuangan
1. Bagi Investor (studi empiris pada perusahaan
Bagi para investor sebaiknya manufaktur yang terdaftar di
menggunakan analisis rasio bursa efek indonesia). Skripsi.
keuangan sebagai dasar dalam Fakultas Ekonomi Universitas
melakukan penilaian kinerja Sanata Dharma Yogyakarta.
keuangan perusahaan. Sehingga Hendra S. Raharja Putra. (2009).
para investor dapat menambahkan Manajemen Keuangan dan
modal kepada perusahaan yang Akutansi Untuk Eksekutif
memiliki kinerja keuangan yang Perusahaan, PT. Raja Grafindo
terbaik. Persada, Jakarta.
2. Bagi Akademisi Hanafi dan Halim. 2016. Analisis Laporan
Penelitian ini diharapkan bisa Keuangan, Yogyakarta: YKPN
menjadi referensi maupun Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar
pengetahuan tambahan kepada Akuntansi Keuangan. Jakarta:
peneliti yang ingin meneliti Salemba Empat
penelitian sejenis ini mengenai Kasmir. 2008. Analisis Laporan
analisis rasio keuangan untuk Keuangan. PT. Raja Grafindo
mengukur kinerja keuangan Persada, Jakarta
perusahaan food and beverage. Kurniawan Joni. 2017. Analisis Kinerja
3. Bagi Peneliti selanjutnya Keuangan Perusahaan Food And
Dengan adanya penelitian ini, Beverage Yang Terdaftar Di
disarankan bagi peneliti Bursa Efek Indonesia Periode
selanjutnya untuk manambah rasio 2011 – 2015. Skripsi. Fakultas
keuangan yang digunakan sebagai Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
variabel penelitian dan peneliti Agama Islam Negeri Surakarta.
disarankan untuk mencari Mulyadi. et al 2001. Sistem Akuntansi.
perusahaan yang perkembangan Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.
kinerjanya selalu meningkat. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Daftar Pustaka

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 42
-ISSN 2685-8231 dan p-ISSN 2252-7354 Jurnal Rekayasa Informasi, Vol. 9 No. 1 April 2020

Martono & Harijito. 2007. Manajemen


Keuangan, Edisi Pertama Cetakan
Keenam, Ekonosia. Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: Penerbit Gajah
Mada.
Sedarmayanti. 2002. Metode Penelitian.
Jakarta: Mandar Maju.
Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja
Keuangan. Jurnal Akuntansi,
Program Sarjana Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
S, Munawir. 2010. Analisis laporan
Keuangan. Edisi keempat.
Cetakan Kelima Belas.
Yogyakarta: Liberty
Sofyan Syafri Harahap. (2010). Analisa
Kritis Laporan Keuangan.
Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Sadeli, Lili. 2014. Dasar Dasar Akuntansi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Okky Larasati. 2016. Analisis Laporan
Keuangan Untuk Mengukur
Kinerja Perusahaan Pada
Kelompok Industri Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2014. STIE MDP.
Thessalonica S.F. 2017. Analisis Kinerja
Keuangan Pada PT. Astra
International, Tbk. Jurnal
administrasi bisnis.

Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan…… (Dipa T.A, Hasanudin, Sri W.MS) 43

Anda mungkin juga menyukai