Bab 5 Manajemen Pemasaran 2021
Bab 5 Manajemen Pemasaran 2021
B. Proses Psikologis
1. Motivasi
Beberapa pendapat dari para ahli mengenai kunci motivasi, yaitu:
a. Teori Freud
Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku
seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran dan bahwa seseorang tidak
dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Satu teknik yang disebut
teknik tangga (laddering) memungkinkan kita melacak motivasi seseorang dari
motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang lebih terminal.
Kemudian pemasar dapat memutuskan pada tingkat apa mereka akan
mengembangkan pesan dan daya tarik.
b. Teori Maslow
Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan
tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia
diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak
menekan, yaitu: kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
c. Teori Herzberg
Herzberg mengembangkan teori dua factor yang membedakan ketidakpuasan/
dissatisfier (faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dari kepuasan/satisfier
(faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketiadaan dissatisfier tidak cukup untuk
memotivasi pembelian; harus ada satisfier. Teori Herzberg mempunyai dua
implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk
menghindari ketidakpuasan. Kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap
kepuasan atau motivator utama pembelian dipasar dan kemudian memasok
mereka.
2. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan
masukan informasi untuk mendiptakan gambaran dunia yang berarti. Poin
utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik,
tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan
kondisi dalam setiap diri kita.
Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi yang
mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi
berbeda tentang obyek yang sama karena 4 (empat) proses pemahaman, yaitu:
a. Atensi Selektif
Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap beberapa
rangsangan. Atensi sukarela adalah sesuatu yang bermakna; tak sukarela
disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Karena kita tidak mungkin dapat
mendengarkan semua ini, kita menyortir sebagian besar rangsangan tersebut-
sebuah proses yang disebut atensi selektif.
b. Disortir Selektif
Disortir selektif adalah kecenderungan untuk menerjemahkan informasi dengan
cara yang sesuai dengan konsepsi awal kita. Konsumen sering mendisortir
informasi agar konsisten dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan
produk yang sudah ada sebelumnya.
c. Retensi Selektif
Retensi selektif membuat kita akan mengingat point bagus tentang sebuah
produk yang akan kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk
pesaing.
d. Persepsi Bawah Sadar
Persepsi bawah sadar menyatakan bahwa pemasar menyisipkan pesan rahasia
dan tersembunyi dalam iklan atau kemasan.
3. Pembelajaran
Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari
pengalaman. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan
melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons dan penguatan. Dua
pendekatan popular terhadap pembelajaran adalah pengkondisian klasik dan
pengkondisian operant (instrumental).
Dorongan adalah rangsangan internal kuat yang mendorong tindakan. Pertanda
adalah rangsangan minor yang menentukan kapan, dimana dan bagaimana
seseorang merespons. Bias hedonis mengatakan orang mempunyai
kecenderungan umum untuk mengaitkan keberhasilan pada diri mereka dan
kegagalan dari penyebab eksternal.
4. Memori
Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori jangka pendek
(penyimpanan informasi temporer dan terbatas) dan memori jangka panjang
(penyimpanan yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas).
a. Proses Memori
Memori adalah proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak mengingat
informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Pemrograman memori
menggambarkan bagaimana dan dimana informasi masuk ke dalam memori.
Tingkat kemudahan kita dalam mengintegrasikan informasi baru ke dalam
struktur pengetahuan yang sudah ada juga sangat tergantung pada
kesederhanaan, kejelasan dan ketepatannya.
b. Pengambilan Memori
Pengambilan memori merupakan cara informasi diambil dari memori. Menurut
model memori jaringan asosiatif, asosiasi merek yang kuat lebih mudah diakses
dan lebih mudah diingat oleh ‘aktivasi penyebaran’. Usaha mengingat informasi
merek yang berhasil tidak hanya bergantung pada kekuatan awal informasi
tersebut dalam memori.
Ada 3 (tiga) faktor yang sangat penting, yaitu:
1) Kehadiran informasi produk lain dalam memori dapat menghasilkan
pengaruh interferensi dan menyebabkan kita gagal mengenali atau bingung
dengan data baru.
2) Waktu antara paparan terhadap informasi dan pemrograman berpengaruh
(semakin lama waktu tunda, semakin lemah asosiasi itu).
3) Informasi mungkin tersedia dalam memori tetapi tidak dapat diakses tanpa
tanda pemulih atau pengingat yang tepat.