Anda di halaman 1dari 32

Nama : Firja Rifi Aptana

Kelas : X MS 4

RESUME MATERI SEMESTER 1

K.D.3.1.1 BOLA VOLLY


Bola voli adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
Olahraga Bola Voli dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volleyball) sebagai induk
organisasi internasional, sedangkan di Indonesia, olahraga bola Voli dinaungi oleh PBVSI
(Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia yang didirikan pada 22 Januari 1955.

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. William G.
Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan
Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James
Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang
diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan
Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan . Pada awalnya,
permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi,
sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran
penting, yaitu tosser , spiker , libero, dan defender . Libero adalah pemain bertahan yang bisa
bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Tosser harus dapat
mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola
yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke
lapangan sepanjang permainan.

 Lapangan : 9 meter x 18 meter


 Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar
dengan jaring)
 Garis tepi lapangan : 5 meter
 Keliling bola 65-67 cm
 Berat 260-280 gram.
 Tekanan dalam bola : 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau
hPa)
 Net putra : 2,43 meter
 Net putri : 2,24 meter

Teknis dasar
1. Servis
1) Servis atas
2) Servis bawah
3) Floating servis
4) Cekis

2. Passing
1) Passing atas
2) Passing bawah

3. Smash (Spike)
4. Block

K.D.3.1.2 BOLA BASKET


Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-
masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang
olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bola
basket juga lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan
dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola.

Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang
dari Tiongkok menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan
orang-orang Tiongkok di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan
Tiongkok. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih
olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Tiongkok modern. Informasi ini diperkuat
fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar
seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar
tumbuh dari sekolah-sekolah Tiongkok.

Pada tanggal 21 Juni 1932, direktur sekolah olahraga di Jeneva mengadakan koferensi bola
basket. Dalam koverensi tersebut, Federasi Bola Basket Internasional yang kemudian diberi
nama Federation Internationale de Basketball Amateur (FIBA). Tanggal 23 Oktober 1951
berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima
menjadi anggota FIBA. Kini kepanjangan PERBASI menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia.

 Lapangan : 28 x 15 m (26 x 14 m ; Internasional)


 Jari-jari tiga buah lingkaran : 1,8 m
 Jumlah pemain : 5 orang (5 cadangan)
 Waktu permainan : 4 x 10 menit (FIBA)
4 x 12 menit (National Basketball Association)
 Keliling bola : 75 cm – 78 cm
 Berat bola : 600 – 650 gram
 Panjang papan pantul bagian luar : 1,80 m
 Panjang papan pantul bagian luar : 1,20 m
 Lebar papan pantul bagian dalam : 0,59 m
 Lebar papan pantul bagian luar : 0,45 m
 Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah : 2,75 m
 Jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket : 0,30 m
 Panjang ring basket : 0,40 m
 Jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir : 1 m
 Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket : 1,80 m
 Lebar garis tengah lingkaran : 0,05 m
 Panjang garis akhir lingkaran daerah serang : 6 m
 Panjang garis tembakan hukuman : 3,60 m

Teknik dasar
1. Passing
1) Bounce pass
2) Chest pass
3) Overhead pass
4) Baseball pass
5) Behind the back pass
6) Hook pass

2. Shooting
1) One-hand set shoot
2) Jump shoot
3) Hook shoot
4) Lay-up shoot
5) Runner shoot
6) Free throw
7) Slam dunk

3. Screening
1) Inside screen
2) Outside screen
3) Back screen
4) Inside screen block

4. Cutting
1) Angle cut
2) Cross court reverse
3) Under and out cut
4) Scissor cut
5) S cut
6) Passing and Cutting ke arah kiri
7) Passing dan Cutting ke kanan
8) Cutting Lurus

5. Catching
6. Dribbling
7. Pivot
8. Lay-up
9. Rebound

K.D.3.1.3 SEPAK BOLA


Sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang menggunakan sebuah bola berbahan kulit/ karet
dan dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 11 pemain inti dan
beberapa pemain pengganti. Ada juga yang berpendapat pengertian sepak bola adalah suatu
permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola dimana tujuannya adalah untuk
memasukkan bola tersebut ke gawang lawan.

Menurut sejarahnya, olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum
masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada masa itu masyarakat Tiongkok
menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil. Selain di Tiongkok, permainan
sepak bola juga sudah dikenal di berbagai negara lainnya, seperti Jepang, Yunani, dan Roma.
Masyarakat Jepang, Roma, dan Yunani di masa itu melakukan permainan ini untuk bersenang-
senang.

Induk organisasi sepakbola dunia adalah FIFA yang merupakan kependekan dari Fédération
Internationale de Football Association. Sedangkan PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh
Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta adalah induk organisasi sepakbola di
Indonesia.

 Panjang lapangan : 100 – 110 meter


 Lebar lapangan : 65 – 75 meter
 Lebar gawang : 7,32 meter
 Tinggi gawang : 2,44 meter
 Lebar Area Gawang: 5,5 meter.
 Lingkaran Tengah lapangan : radius 9,5 meter.
 Panjang Kotak Penalti : 40 meter.
 Lebar Kotak Penalti : 16,5 meter.
 Jarak tendangan penalti : 11 meter.
 Panjang Area Gawang : 18,32 meter.
 Durasi permainan : 2 x 45 menit
 Jumlah pemain : 11 orang (1 penjaga gawang, 4 pemain bertahan, 2-5 pemain tengah, dan
1-3 penyerang)

Teknik dasar
1. Menggiring bola (Dribbling)
1) Dengan kaki bagian luar
2) Dengan kaki bagian dalam
3) Dengan punggung kaki

2. Menghentikan bola
1) Dengan kaki
2) Dengan dada
3) Dengan paha

3. Menendang bola (Shooting)


4. Mengoper bola (Passing)
5. Menyundul bola (Heading)
6. Merebut bola (Intercepting)
7. Menangkap bola (Goalkeeping)
8. Juggling
9. Menyapu bola
10. Lemparan ke dalam

K.D.3.2.1 TENIS MEJA


Tenis meja adalah cabang olahraga yang dilakukan oleh dua orang pemain (tunggal) atau dua
pasang pemain (ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, bet dari kayu yang
dilapisi karet, dan lapangan permainan berupa meja.

Sejarah Tenis Meja Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu,
tenis meja dikenal dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong
dipakai hampir di seluruh negara sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd.,
menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa
meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku
sebagai pemukul bola. Namun, pada tahun 1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb,
berhasil menemukan bola seluloid. Pada tahun yang sama, E.C. Kejuaraan tenis meja yang
pertama kali diadakan di London, Inggris, pada tahun 1926. Pada tahun 1950, sebuah perusahaan
alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd., memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet
disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan
perputaran bola menjadi tinggi.

Induk organisasai olahraga tenis meja atau yang juga dikenal dengan nama ping pong ini adalah
ITTF (International Table Tennis Federation) untuk tingkat dunia dan PTMSI (Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia) untuk tingkat nasional.

 Panjang meja : 274 cm


 Lebar meja : 152,5 cm
 Tinggi meja dari lantai : 76 cm
 Tebal garis sisi : 2 cm
 Luas meja : 4, 1785 m2
 Tali net yang melekat pada kedua ujung tiang : 15,25 cm
 Batas perpanjangan kedua tiang pada setiap sisi akhir lebar meja : 15,25 cm
 Panjang net : 183 cm
 Lebar atau tinggi net : 15,25 cm
 Luas net : 0,279075 m2
 Bahan bola : Selulosa
 Diameter bola : 40 mm
 Berat bola : 2,7 gram
 Warna bola : putih/oranye

Teknik dasar
1. Memegang bet
1) Shakehand grip
2) Penhold grip
3) Seemiller grip

2. Posisi tubuh – Bersiap siaga (Stance)


1) Square stance
2) Side stance

3. Posisi tubuh – Gerakan kaki (Footwork)


1) One-step
2) Two-steps

4. Memukul bola
1) Forehand drive
2) Backhand drive
3) Forehand push
4) Backhand push
5) Forehand chop
6) Backhand chop

5. Servis
1) Forehand/Backhand servis lurus bidang
2) Forehand/Backhand menyilang
3) Forehand/Backhand ke arah sasaran

6. Smash
1) Forehand smash
2) Backhand smash

7. Block
1) Forehand block
2) Backhand block

K.D.3.2.3 SOFTBALL
Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim. Permainan sofbol lahir di Amerika
Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan
perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter
28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola dan menjadi sasaran
pemain lawan yang memukul dengan menggunakan tongkat pemukul .

Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam
ruangan.Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini mengatur olahraga ini untuk
dimainkan diluar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi
Nasional meminta komisi untuk menstandardisasi olahraga ini, dan tahun 1926 nama «softball»
digunakan walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan
dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika dimana telah digunakan sebagai peraturan
pokok di Amerika.

Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika.
Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun.Ini tidak termasuk anggota pria maupun
wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi
olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda. Pada tahun 1949, tim Kanada,
Toronto’s Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala
oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan
kejuaraan tingkat dunia untuk putera.

Softball di Indonesia berada di bawah naungan Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball
Indonesia), sedangkan ISF (International Softball Federation) merupakan induk organisasi
softball dunia.

Jenis permainan softball


1) Fast pitch softball
2) Modified pitch softball (Modball)
3) Slow pitch softball

 Panjang sisi lapangan : 16,76 m


 Jarak dari home base ke tempat pelempar (pitcer’s plate) : 13,07 m
 Tempat pelambung pitcer : 60 x 15 cm.
 Base berbentuk bantal : 38 x 38 cm, dan tebalnya 5 – 12,5 cm
 Home platet : 43 X 22 cm, dan sisi puncaknya berukuran 30 cm
 Jumlah pemain : 9
 Posisi pemain :
1) Perlindungan belakang atau catcher
2) Pitcher atau pelempar
3) Base Guard I atau Base Pertama
4) Pelindung Basis II atau Basis Kedua
5) Pelindung Basis III atau Basis Ketiga
6) Short stop atau antara basis I dan II
7) Middle felder atau gelandang tengah
8) Penjaga lapangan kanan
9) Pelindung bidang kiri
 Diameter bats : 2¼ inchi
 Panjang bats : 34 inchi atau 86,4 cm
 Bahan bats : Kayu/ logam
 Safety grip: 15 inchi (karet)
 Berat bola : 6 - 7 ons
 Keliling bola : 11 7/8 - 12 1/8 inchi
 Bahan gloves : Kulit
 Lama permainan : 7 inning

Teknik dasar
1. Lemparan
1) Lemparan atas (Overhand throw)
2) Lemparan samping (Sidehand throw)
3) Lemparan bawah (Underhand throw)

2. Tangkapan
1) Bola datar (Straight ball)
2) Bola menggelinding (Ground ball)
3) Bola lambung (Fly ball)

3. Pukulan
1) Swing
2) Bunt (Tumbuk)

K.D.3.3 ATLETIK
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana satu-
satunya event adalah perlombaan lari atau stade. The Isthmian Game digelar di Isthmus dari
Corinth setiap dua tahun. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani,
olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi
digelar di Delphi tiap empat tahun. Pada masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan
dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan
senjata.

Pada abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Royal Millitary College di Sandhurst
mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata.
Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson di
mana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy di mana
Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri
reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.Atletik termasuk di
dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita
pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928.

Berbicara mengenai sejarah singkat atletik di Indonesia, sebetulnya Indoneisa telah tertinggal
cukup jauh dibandingkan dengan negara-negara di daratan Eropa.Karena sejarah atletik di
Indonesia baru tercatat di awal tahun 1930-an. Tepatnya, pada saat pemerintahan Hindia Belanda
mulai menjadikan atletik sebagai salah satu jenis dari mata pelajaran wajib yang harus diajarkan
di sekolah.Sehingga atletik ini mulai di kenali oleh segelintir orang. Pada waktu itu, atletik
adalah sesuatu yang masih asing dipercinvangkan oleh masyarakat luas.

Sebab, atletik ini hanya diajarkan di bangku sekolah, yang notabene merupakan sebuah
lingkungan untuk masyarakat yang berpendidikan. Meski demikian, seiring dengan
bertambahnya waktu. Indonesia berhasil melahirkan atlet profesional seperti Harun Al Rasyid,
Effendi Saleh, M. Murbambang, Mochtar Saleh, Mohd. Abdulah serta yang lainnya, Nur
Bambang sendiri pernah berhasil meraih prestasi yang mengagumkan karena tercatat
memecahakan rekor lari jarak pendek dalam durasi 10.8 detik.

Induk organisasi atletik nasional ialah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) yang dibentuk
pada 1950, sedangkan induk organisasi internasionalnya adalah IAAF (International Association
of Athletics Federations) yang dibentuk pada 1912.

Cabang Atletik

1. Jalan cepat
1) Wanita
 3 km
 5 km
 10 km

2) Pria
 10 km
 20 km
 30 km
 50 km

2. Lari
1) Wanita
 100 m
 200 m
 400 m
 800 m
 1500 m
 3000 m
 5000 m
 10000 m
 100 m gawang
 4×400 m (Estafet)
 4×100 meter (Estafet)
 42,195 km (Marathon)

2) Pria
 100 m
 200 m
 400 m
 800 m
 1500 m
 3000 m
 5000 m
 10000 m
 110 m gawang
 4×400 m (Estafet)
 4×100 meter (Estafet)
 42,195 km (Marathon)

3. Lompat
1) Lompat jauh (Long jump)
2) Lompat jangkit (Triple jump)
3) Lompat tinggi (High jump)
4) Lompat galah ( Pole Vault )

4. Lempar
1) Tolak peluru (Shot put)
2) Lempar cakram (Discus throw)
3) Lempar lembing (Javelin throw )
4) Lontar martil (Hammer throw)
K.D.3.3.1 LARI JARAK PENDEK
Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan
kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish dimana pemenangnya
ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang
dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.

Start yang digunakan pada lari jarak pendek adalah Start jongkok. Ada tiga jenis start jongkok
yang dibagi berdasarkan gestur pelari dan ukuran panjang kaki pelari. Tiga jenis ini berbeda
dalam hal jarak balok start antar kaki depan dan belakang. Berikut penjelasannya :

1) Start pendek (Bunch start)

(1) Awalan dilakukan dengan posisi badan jongkok dengan posisi kaki dibuka selebar
bahu.
(2) Posisi kaki depan dan belakang memijak papan start.
(3) Posisi lutut kaki belakang berada sejajar dengan jari-jari kaki depan atau lebih maju 1
jengkal dengan jari-jari kaki depan.

2) Start menengah (Medium start)

(1) Awalan dilakukan dengan posisi badan jongkok dengan posisi kaki dibuka selebar
bahu.
(2) Posisi kaki depan dan belakang memijak papan start.
(3) Posisi lutut kaki belakang berada sejajar dengan tumit kaki depan.

3) Start panjang (Long start)

(1) Awalan dilakukan dengan posisi badan jongkok dengan posisi kaki dibuka selebar
bahu.
(2) Posisi kaki depan dan belakang memijak papan start.
(3) Posisi lutut kaki belakang berada 1 jengkal di belakang tumit kaki belakang.

Sikap melakukan start pada saat aba – aba :


1. Bersedia

Ketika kamu mendengar aba-aba “Bersedia” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus
segera kamu lakukan ialah:
1) Segera berada dalam posisi jongkok dengan mengambil posisi teknik start jongkok
yang kamu sukai.
2) Tangan lurus kebawah dan menyentuh tanah. Kemudian atur jarak antara tangan
kanan dan tangan kiri selebar bahu.
3) Jari-jari pada kedua tangan wajib dibentuk menyerupai huruf V yang terbalik, namun
usahakan jarak antar jari tidak terlalu rapat.
4) Condongkan bahu kamu sedikit kedepan.
5) Arahkan seluruh pandangan kamu pula kedepan, lurus.
6) Kaki diletakkan menghadap garis start.

2. Siap
Ketika kamu mendengar aba-aba “Siap” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus segera
kamu lakukan ialah:

1) Panggul diangkat ke atas melebihi tinggi bahu dengan kaki sedikit diluruskan, dan
ambil nafas dalam-dalam sehingga terlihat badan lebih condong kedepan.
2) Angkat panggul kamu ke atas hingga melebih tinggi bahu dengan kaki sedikit
diluruskan.
3) Ambil nafas dalam-dalam dengan tetap menjaga arah pandangan kamu ke depan
4) Meski telah berada di dalam posisi siap, tetap pastikan kondisi leher dan kepala kamu
sedang dalam keadaan yang rileks
5) Kedua lengan masih dalam keadaan yang tetap sama seperti pada posisi “Bersedia”
tadi, namun dengan beban yang lebih.

3. Mulai / Ya

Ketika kamu mendengar aba-aba “Mulai/ya” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus
segera kamu lakukan ialah:

1) Lengan kiri diayunkan ke depan sedangkan lengan tangan kanan diayunkan ke


belakang, atau sebaliknya tergantung posisi start jongkok yang kamu ambil
2) Kaki kiri melakukan tolakan dengan kuat, sementara kaki kanan mulai dilangkahkan
dengan cepat. Atau sebaliknya.
3) Tumpukkan berat badan kamu ke depan.
4) Perlebar dan percepat langkah kaki kamu dalam 6-9 langkah awal untuk menstabilkan
posisi tubuh sebelum melakukan sprint yang sekencang-kencangnya

Teknik lari jarak pendek


1. Fase topang
Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan
memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang depan dan topang
dorong.

2. Fase layang
Fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk
mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah.

3. Melewati garis finish


Pelari dikatakan sudah mencapai garis finish, apabila bagian-bagian tubuhnya sudah
dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish, sesuai dengan peraturan dan garis
yang telah disediakan. Bagian tubuh yang dimaksud adalah kepala, leher, lengan dan
kaki.

K.D.3.3.2 LOMPAT JAUH


Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai
jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.Jarak lompatan
diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan
oleh bagian tubuh.

Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani
Kuno.Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno
tersebut.Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai
bentuk pelatihan untuk perang.Lompat jauh muncul mungkin karena mencerminkan
persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang.Setelah menyelidiki penggambaran yang
selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya
diperbolehkan berlari pendek awal.

 Panjang bak lompat : 9 m


 Lebar bak lompat : 2,75 m
 Lebar lintasan awalan : 1,22 m
 Lebar papan tumpu : 20 m
 Panjang papan tumpu : 1,22 m
 Bak lompat diisi dengan pasir
 Lebar lintasan awalan lompat jauh : 1,22 m
 Panjang lintasan awalan lompat jauh : 40 m
 Panjang papan tolakan : 1,22 m
 Lebar papan tolakan : 20 cm
 Tebal papan tolakan : 10 cm
 Lebar tempat pendaratan : 2,75 m
 Panjang lintasan lari hingga papan lompatan : 40-45 m
 Lebar lintasan lari hingga papan lompatan : 1,22 m

Gaya lompat jauh


1) Gaya Menggantung (Hang style atau Schnepper)
2) Gaya Jongkok/gaya mengambang
3) Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)

Teknik dasar
1. Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara
lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan.

2. Tumpuan/Tolakan
Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil
lompatan yang sempurna.Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan
atau balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal
menjadi kecepatan vertikal.

3. Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok
tumpuan.Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap
terjaga.Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.

4. Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin.Jangan sampai
badan atau lengan jatuh ke belakang.Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi
kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan kedua kaki.

K.D.3.3.3 TOLAK PELURU


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan dengan cara
menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik
lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.Meski terlihat mudah dilakukan,
tolak peluru tergolong olahraga berat yang tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada dua faktor
yang menentukan dalam olahraga tolak peluru, yaitu postur tubuh atlet dan penguasaan
tekniknya.Baik laki-laki maupun perempuan, para atlet juara dunia rata-rata memiliki postur
tubuh besar dan energi yang kuat untuk melakukan tolakan.Meski demikian, ada juga atlet tolak
peluru yang bertubuh sedang, bahkan kecil, tetapi mampu melakukan tolakan dengan cukup
jauh.

Tolak peluru telah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yaitu sejak masa Kerajaan Yunani
kuno, tetapi dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Menurut Homer, pada zaman dahulu,
tolak peluru dikenal dengan nama lempar beban atau weight throwing. Sayangnya, tidak
ditemukan catatan sejarah yang menjelaskan bentuk dan bahan yang digunakan sebagai peluru
pada waktu itu. Ide tersebut berawal dari kebiasaan para tentara perang yang sering mengadakan
lomba melempar cannon balls sejauh mungkin. Saat itu, meriam besi dan cannon balls
merupakan salah satu senjata yang paling mematikan.

Pertandingan tolak peluru yang berhasil didokumentasikan pertama kali adalah kompetisi yang
diadakan pada tahun 1866 di Skotlandia. Namun, tolak peluru hanya dimainkan oleh para siswa
bagsawan Belanda sehingga kaum pribumi tidak terlalu mengenal olahraga ini. Seiring waktu,
tolak peluru kemudian juga menjadi bagian dari kurikulum di sekolah-sekolah pribumi sehingga
semakin dikenal di kalangan orang Indonesia.

 Diameter lingkaran tolakan : 2,135 m


 Ketebalan ring besi : 66 mm
 Tinggi ring besi : 2 cm
 Panjang sektor pendaratan : minimal 25 m (400)
 Berat bola tolak peluru untuk senior putra : 7.257 kg, dengan diameter 125 ± 2mm.
 Berat bola tolak peluru untuk senior putri : 4 kg, dengan diameter 103 ± 2mm
 Berat bola tolak peluru untuk junior putra : 5 kg atau 5,45 kg, dengan diameter 115 ± 2
mm
 Berat bola tolak peluru untuk junior putri : 3 kg, dengan diameter 97 ± 2mm

Gaya tolak peluru


1) Gaya Meluncur (Glide)
2) Gaya Berputar (Spin)
3) Gaya Samping (Klasik)

Teknik dasar
1) Teknik memegang peluru
2) Teknik meletakkan peluru di leher
3) Teknik melakukan tolakan

K.D.3.3.4 LARI ESTAFET


Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam cabang olahraga atletik yang dimainkan
bersama tim lari dengan cara bergantian. Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini
memang berbeda dari cabang lari lainnya. Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju pelari
kedua sambil membawa tongkat pendek kemudian diberikan pada pelari kedua yang menuju
pelari ketiga. Begitu seterusnya hingga mencapai pelari terakhir yang akan membawa tongkat
tersebut hingga garis finish.

Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya. Ketiga suku
ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung atau estafet. Selain
dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah dilakukan oleh Bangsa
Yunani Kuno. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Namun, penggunaan
bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari ini pun diubah kembali.

Selain terinspirasi dari misi tersebut, lari estafet sendiri sebelumnya pernah dilakukan oleh
bangsa Yunani Kuno. Dalam ajang olimpiade tersebut menggunakan kategori 4 x 100 meter dan
4 x 100 meter yang hanya diikuti oleh kaum laki-laki saja dengan teknik lari yang sama seperti
saat ini. Lari estafet merupakan salah satu lomba lari yang ada di cabang perlombaan altletik.

 Panjang lintasan outdoor 400 m dengan jumlah jalur 6-10 buah


 Panjang lintasan indoor 200 m berbentuk bulat telur dengan jumlah jalur 4-8 buah
 Zona pergantian hanya berada pada 10 meter di depan garis start atau berada 10 meter di
belakang garis start
 Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi
pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona
 Panjang tongkat : 11.5 inch = 29.21 cm
 Diameter tongkat : 1.5 inch = 3,81 cm (dewasa) dan 1 inch 2,54 cm (anak-anak)
 Berat tongkat : 50 gr

Strategi peletakan pelari


1) Pelari pertama
Tempatkan starter terbaik untuk pelari pertama. Pelari pertama untuk posisi ini haruslah
yang memiliki kemampuan dalam metode lepas landas dan tidak pernah di-diskualifikasi
karena melakukan kesalahan pada awalan. Posisi pelari pertama juga memerlukan
kecepatan berlari di tikungan.

2) Pelari kedua
Posisi pelari kedua harus ditempati oleh atlet yang memiliki kemampuan
menyempurnakan ketrampilan penerimaan tongkat. Sebab di leg kedua terdapat
penerimaan dan pemindahan tongkat. Leg kedua memiliki trek lurus sehingga menjadi
tempat yang tepat untuk pelari cepat. Bagi pelari yang tidak begitu menonjol berlari di
tikungan, menempatkan posisinya di leg kedua adalah trik yang tepat. Leg kedua ini juga
menjadi tempat yang tepat untuk pelari tercepat dalam tim.

3) Pelari ketiga
Pelari yang memiliki tinggi badan lebih pendek bisa ditempatkan di posisi ini. Lintasan
leg ketiga adalah menikung sehingga pelari dengan tubuh lebih pendek bisa melaju lebih
cepat dari pelari lainnya. Posisi ini juga menguntungkan untuk pelari yang
berkemampuan bagus dalam perpindahan tongkat dan kemampuan bersaing di bawah
tekanan yang optimal. Bisa menjadi strategi brilian jika pelari tercepat sekaligus yang
mahir di tikungan ditempatkan di trek ini. Pelari spesialis 200 meter pun bisa ditempatkan
di leg ketiga ini.

4) Pelari keempat
Tidak hanya skill kecepatan yang diperlukan untuk mendapatkan finish terlebih dulu di
leg terakhir. Namun psikologi pelari juga berpengaruh besar. Pelari di trek terakhir
haruslah tidak mudah berkecil hati jika posisinya berada di belakang tim lainnya. Maka
penting menempatkan pelari yang mampu tetap bersemangat meskipun berada di bawah
tekanan.

Teknik dasar
1. Pemberian tongkat
1) Upsweep
2) Downsweep

2. Penerimaan tongkat
1) Visual (Sight-pass)
2) Non-visual (Blind-pass)

K.D.3.4 BELA DIRI – PENCAK SILAT


Pencak silat atau silat merupakan seni olahraga beladiri yang berasal Asia Tenggara ( Indonesia,
Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand). “Silat” adalah istilah yang dikenal secara
luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini. Meskipun masing-masing
Negara tersebut juga memiliki penyebutan sesuai bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak
(Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,
mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna peningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Mengenai
asal usul pencak silat di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan kapan dan
bagaimana asal muasal pencak silat ini. Ada yang menyebut adanya bela diri ini karena
kemampuan para nenek moyang untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau
kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan berbagai jurus dengan menirukan
berbagai gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, atau burung elang.

Sejarah perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum
penyebar agama Islam pada abad ke 14 di Nusantara. Pada masa itu silat menjadi pelajaran
utama yang banyak diajarkan di berbagai surau atau pesantren. Misalnya kesenian tari randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau. Suku lainnya yang menggunakan pencak silat
dalam adat tradisinya adalah Betawi. Betawi memiliki tradisi palang pintu yaitu peragaan silat
betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil yang diperagakan sebelum akad nikah.
Bermula sebagai bentuk bela diri dan seni tari tari rakyat, pencak silat kemudian menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing terutama dalam menghadapi
penjajah Belanda. Hingga tercatatlah berbagai pahlawan yang juga seorang pendekar seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar,
Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut
Nyak Meutia, yang menggunakan pencak silat untuk mengusir penjajah.

Organisasi pencak silat


1) IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia
2) PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
3) PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
4) PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam

Tujuan pencak silat


1) Pengembangan pendidikan Mental-Spiritual
2) Pengembangan aspek bela diri
3) Pengembangan seni
4) Pengembangan olahraga
5) Pengembangan pendidikan

Teknik dasar
1) Kuda-kuda
2) Sikap Pasang
3) Gerak Langkah
4) Jurus

Teknik serang
1) Pukulan
2) Tendangan
3) Tangkisan
4) Bantingan

Sikap dasar
1. Sikap hormat
Posisi sikap hormat berupa badan tegap diikuti dengan kaki yang rapat serta tangan
berada di depan. Posisi dada terbuka yang rapat dengan jari-jari pada tangan serta
pandangan menghadap ke arah atas.

2. Sikap tegak
1) Sikap Tegak 4
2) Sikap Tegak 3
3) Sikap Tegak 2
4) Sikap Tegak 1

3. Sikap duduk
1) Sikap sila
2) Sikap duduk
3) Sikap simpuh
4) Sikap sempok atau dempok

4. Sikap pasang
1) Sikap pasang satu
2) Sikap pasang dua
3) Sikap pasang tiga
4) Sikap pasang empat

5. Kuda-kuda
1) Posisi Kuda-Kuda Tengah
2) Posisi Kuda-Kuda Samping
3) Posisi Kuda-Kuda Depan
4) Posisi Kuda-Kuda Belakang
5) Posisi Kuda-Kuda Silang
Pola penyerangan
1) Serangan langsung
1) Tendangan
2) Pukulan
3) Jatuhan
4) Dll

2) Serangan tidak pribadi


Serangan yang dilakukan dengan cara sebelum melaksanakan serangan pada sasaran,
pesilat melaksanakan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan sehingga posisi
lawan berubah dan selanjutnya melaksanakan serangan pada sasaran.

Pola pertahanan
1. Elakan
1) Elakan atas
2) Elakan bawah
3) Elakan belakang
4) Elakan samping

2. Hindaran
1) Hindaran hadap
2) Hindaran sisi
3) Hindaran angkat kaki
4) Hindaran kaki silang

3. Tangkisan
3) Tangkisan satu tangan
4) Tangkisan 2 tangan

4. Tangkapan

K.D.3.5 KEBUGARAN JASMANI


Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan
pekerjaan sehari – hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan
masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Definisi lainnya
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami
kelahan yang berarti. Hal ini hampir sama dengan pengertian kebugaran jasmani yang
dikemukakan oleh Sudarno (1992:9) bahwa kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh
mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang
berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk mengatasi cadangan mendadak
maupun yang darurat.

Faktor kebugaran jasmani


1) Mengkonsumsi nutrisi yang tepat dan benar
2) Pola Hidup Sehat
3) Olahraga secara teratur
4) Istirahat yang cukup

Fungsi Kebugaran Jasmani


Secara umum fungsi kesegaran jasmani adalah untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh dan
pikiran. Secara khusus, fungsi kebugaran jasmani dapat dikelompokkan dalam tiga golongan
yaitu :

1) Kebugaran Jasmani Berdasarkan Aktivitas


2) Kebugaran Jasmani Berdasarkan Keadaan
3) Kebugaran Jasmani Berdasarkan Usia

Manfaat kebugaran jasmani


1) Meningkatkan kekuatan otot, tulang dan persendian serta mencegah terjadinya
osteoporosis “tulang keropos”
2) Membantu meningkatkan daya tahan tubuh
3) Memperbaiki penampilan tubuh menjadi terlihat lebih proporsional/atletis
4) Meningkat stamina dan kekuatan tubuh sehingga tubuh lebih berenergi
5) Memperbaiki sistem sirkulasi darah dan sistem kerja jantung
6) Memperbaiki tingkat respon tubuh terhadap lingkungan sekitarnya
7) Mencegah potensi terjadinya obesitas karena pembakaran kalori
8) Mencegah atau mengurangi potensi serangan jantung
9) Menurunkan tekanan darah tinggi
10) Membantu mengurangi stress dan depresi

Tujuan kebugaran jasmani


1) Untuk melenturkan sendi
2) Memperkuat tulang
3) Meningkatkan daya tahan tubuh
4) Melancarkan peredaran darah
5) Meningkatkan kecerdasan
6) Meredakan stress
7) Meningkatkan energi dan stamina
8) Mencegah obesitas

Bentuk latihan gerakan kebugaran jasmani


1. Kekuatan
1) Otot lengan : Push up, Angkat beban
2) Otot perut : Squat jump, Back up, Sit up
3) Otot tungkai : Squat jump

2. Daya Tahan
1) Lari 2 km
2) Lari 12 menit
3) Lari multistage

3. Daya Otot
1) Vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot tungkai
2) Front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak otot tungkai
3) Side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power dari otot tungkai

4. Kecepatan
1) Lari 100 m
2) Lari 200 m
3) Lari sprint

5. Daya Lentur
1) Hip Flexor/Quad Stretch
2) Bridge with Leg Reach
3) Lower Back dan glutes
4) Senam
5) Yoga

6. Kelincahan
1) Bermain bulutangkis/badminton
2) Lari dalam pola zig-zag
3) Lari naik-turun tangga

7. Koordinasi
1) Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10 meter
2) Berdiri dengan satu kaki jinjit
3) Berdiri dengan sikap lilin

8. Keseimbangan
1) Leg swings
2) Memutar tangan searah jarum jam
3) Memutar kaki searah jarum jam
4) Squat dengan satu kaki
5) Berdiri dengan satu kaki

9. Ketepatan
1) Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi
tanda terlebih dahulu
2) Memasukkan bola ke ring lawan dalam olahraga bola basket
3) Menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang dalam olahraga
sepak bola

10. Reaksi
1) Olahraga tangkap bola
2) Latihan kartu jatuh
3) Drill bola

K.D.3.9 PERGAULAN YANG SEHAT


Pengertian pergaulan sehat adalah interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya dalam kurin waktu yang lama sehingga meinimbulkan tindakan yang saling
memberikan pengaruh satu sama lain. Definisi pergaulan sehat yaitu hubungan sosial yang
dilakukan seseorang dengan orang lain atau seseorang dengan kelompok orang secara normal
baik jiwa, raga dan juga kehidupan sosialnya.

Ciri-ciri pergaulan sehat


1) Memiliki akhlak yang baik
2) Selalu memiliki prasangka yang baik
3) Mudah memaafkan
4) Tidak mudah dengki dan iri
5) Pemalu
6) Berbicara dengan sopan
7) Selalu mencoba menepati janji
8) Ramah kepada orang lain
9) Terus ingat pada kebaikan
10) Membantu orang lain yang terkena musibah
11) Memberikan nasihat yang baik kepada orang lain
12) Tak menyebarkan aib saudara ataupun teman

Prinsip dasar pergaulan sehat


1) Saling memahami satu sama lain
2) Saling menghargai perbedaan yang ada
3) Tidak saling berprasangka buruk
4) Saling memberi nasihat yang baik pada orang lain
5) Menyadari bahwa satu sama lain saling membutuhkan

Dampak pergaulan sehat


1) Tidak mudah iri dan dengki kepada orang lain
2) Tak suka membicarakan aib orang lain
3) Senang membantu orang lain
4) Memiliki akhlak yang baik
5) Ramah terhadap orang lain
6) Selalu ingat pada kebaikan
7) Lebih sopan saat berbicara dengan orang yang lebih tua
8) Selalu menepati janji
9) Pemaaf atas kesalahan orang lain
10) Mempunyai prasangka baik pada orang lain

Contoh Pergaulan Sehat


1) Ikut Dalam Organisasi Karang Taruna
2) Ikut Dalam Organisasi Pencinta Alam
3) Kelompok Belajar
4) Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah

Pergaulan tidak sehat


Pergaulan tidak sehat disebut juga pergaulan bebas adalah proses bergaul dengan orang lain
terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan tidak sehat itu sendiri bisa diartikan
sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang yang telah melampaui batas dari aturan yang
umum berlaku di masayarakat.

Ciri-ciri pergaulan tidak sehat


1) Suka menghamburkanhamburkan uang untuk hal- hal yang tidak berfaedah
2) Sering menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3) Rasa ingin mencoba dan merasakan hal negatif
4) Perubahan pikiran yang mengarah pada hal-hal negatif
5) Perubahan lingkungan sehat dan tidak sehat dalam pergaulan dengan kelompok-
kelompok yang tidak memperdulikan nilai dan norma dalam masyarakat

Faktor pergaulan yang tidak sehat


1) Kurangnya perhatian dari orang tua mennyebabkan anak bertingkah tidak terkendali dan
sesuai keinginan mereka
2) Kondisi lingkungan yang kurang baik, seperti lingkungan yang banyak ditemui orang-
orang yang sering minum minuman keras, berjudi, prostitusi, dan berbagai hal buruk
lainnya
3) Penyalahgunaan internet secara bebas, yaitu digunakan untuk mengakses konten dewasa
atau pornografi. Hal ini bisa mendorong keingintahuan anak untuk mencoba hal-hal
tersebut
4) Pendidikan agama yang buruk, atau tidak adanya pendidikan agama
5) Kondisi mental anak yang relatif labil sehingga mempengaruhi cara mereka bersikap atau
berperilaku di lingkungan sekitarnya dan masyarakat

Dampak pergaulan yang tidak sehat


1) Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya.
Seperti melakukan tindakan perampokan, pencurian, hingga pembunuhan
2) Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan melakukan berbagai
perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat
3) Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan melakukan perilaku menyimpang
mempunyai tidak cukup percaya diri untuk kembali berhubungan dengan keluarga,
teman, dan bersosialisasi di masyarakat
4) Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan
meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS
5) Remaja yang mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak
kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga menyebabkan kematian

Contoh pergaulan yang tidak sehat

1) Mencuri

2) Merokok

3) Mengonsumsi alkohol
4) Sering memberontak dan melawan orang tua

5) Membolos sekolah

K.D.3.10 NAPZA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia memperkenalkan istilah lain untuk narkoba, yaitu napza yang adalah
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Meski napza adalah istilah yang lebih
resmi di Indonesia, namun masyarakat pada umumnya lebih mengenal istilah narkoba.

Jenis-jenis narkoba

1. Narkotika
Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan. Undang-Undang No. 35 tahun 2009 dan No. 22
Tahun 1997 tentang Narkotika mengelompokkan narkotika menjadi tiga jenis yakni:

Narkotika golongan I
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan
dilarang digunakan/diproduksi untuk kepentingan lainnya. Penggunaannya harus di
bawah pengawasan yang ketat oleh Menteri Kesehatan. Contoh jenis-jenis narkoba ini
adalah: ganja, heroin, dan kokain.

Narkotika golongan II
Berkhasiat untuk pengobatan hanya sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan/atau untuk kepentingan pengembangan sains, serta berpotensi tinggi
menimbulkan ketergantungan. Contoh jenis-jenis narkoba ini adalah: petidin, morfin, dan
turunan garam dalam golongan tertentu.

Narkotika golongan III


Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
kepentingan pengembangan sains, serta sedikit berpotensi menimbulkan ketergantungan.
Contoh jenis-jenis narkoba ini adalah: kodein dan garam-garam narkotika dalam
golongan tertentu.

2. Psikotropika
Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku

Psikotropika golongan I
Hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi,
serta sangat berpotensi menyebabakn ketergantungan. Contoh jenis-jenis napza ini
adalah: ekstasi, LSD, ST, dan MDMA.

Psikotropika golongan II
Berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, serta berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan.
Contoh jenis-jenis napza ini adalah: amfetamin, sekobarbital, fensiklidin, metakualon,
dan metilfenidat.

Psikotropika golongan III


Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan untuk terapi dan/atau dalam
kepentingan sains, serta berpotensi sedang menimbulkan ketergantungan. Contoh jenis-
jenis napza ini adalah: flunitrasepam dan fenobarbital.

Psikotropika golongan IV
Berkhasiat untuk pengobatan dan sangat banyak digunakan dalam terapi dan/atau dalam
kepentingan sains, serta sedikit berpotensi menimbulkan ketergantungan. Contoh jenis-
jenis napza ini adalah: diazepam, bromazepam, klobazam, klonazepam, nitrazepam, dan
khlordiazepoxiase.

3. Zat adiktif
Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan baik psikologis atau fisik. Misalnya : Alkohol , rokok, cafein. Beberapa
zat adiktif yang harus digunakan dengan pengawasan medis atau petunjuk dokter yaitu
obat penghilang rasa sakit, barbiturat, dan benzodiazepin.

Macam-macam NAPZA
1) Bath salt
2) Kokain
3) Ekstasi
4) Flakka
5) Heroin
6) Krokodil
7) LSD
8) Ganja
9) Metamfetamin
Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
1. Faktor Individu

1) Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang
mengenai akibatnya
2) Keinginan untuk bersenang-senang
3) Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
4) Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
5) Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup

2. Faktor Lingkungan

1) Lingkungan Keluarga
 Hubungan ayah dan ibu yang retak
 Komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak
 Kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga
 Anak tidak mendapatkan perhatian orang tua
 Orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya
2) Lingkungan Sekolah
 Sekolah yang kurang disiplin
 Terletak dekat tempat hiburan
 Kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara
kreatif dan positif
 Adanya murid pengguna NAPZA

3) Lingkungan Teman Sebaya


 Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya Ada kalanya menggunakan
NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar diterima dalam
kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa

3. Faktor lainnya

1) Faktor Ketersediaan Narkoba


Saat ini variasi narkoba sudah terdiri dari beragam jenis, cara pemakaian, dan bentuk
kemasan. Selain itu, narkoba makin mudah didapatkan secara ilegal dengan harga
terjangkau. Ketersediaan narkoba di lingkungan masyarakat ini mendorong seseorang
untuk menyalahgunakan narkoba. Hal ini didukung oleh masih banyaknya
laboratorium gelap dan sindikat narkoba yang belum terungkap.

Dampak Negatif
1. Terhadap Tubuh

1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, dan kerusakan syaraf tepi
2) Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah (kardiovaskuler)
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti abses (bisul bernanah), alergi, eksim
4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: kesukaran bernafas, pengerasan
jaringan paru-paru
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, suhu tubuh meningkat, sulit tidur
6) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi seperti: penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi (perempuan), seperti :  perubahan periode
menstruasi, menstruasi tidak teratur bahkan amenorhoe (tidak haid)
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya  adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa berakhir
pada resiko kematian

2. Terhadap Kondisi Mental


1) Lamban kerja, ceroboh kerja,
2) Sering tegang dan gelisah
3) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
4) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
5) Sulit berkonsentrasi
6) Perasaan kesal dan tertekan
7) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

3. Terhadap Kondisi Kehidupan Sosial


1) Gangguan mental
2) Anti-sosial dan asusila
3) Dikucilkan oleh lingkungan
4) Merepotkan, membuat malu, dan menjadi beban keluarga
5) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Anda mungkin juga menyukai