Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi pada saat ini mengalamai pertumbuhan yang sangat

cepat,baik dalam bidang informasi maupun pendidikan. Pentingnya ilmu pengetahuan

dibidang teknologi akan sangat berpengaruh pada masa depan dalam menyambut dunia

kerja, salah satunya adalah penggunaan komputer karena hamper seluruh pekerjaan

yang yang berhubungan dengan data diselesaikan dengan menggunakan komputer ,

baik dalam penginputan data, pengolahan data, pemrograman dan lain – lain.

Khususnya dalan dunia bisnis, hampir semua pekerjaan menggunakan

computer. Seperti yang terjadi di PT PLN (Persero) ULP Medan Timur, banyaknya

pengguna atau user menuntut efisiensi pada pengolahan dan pengaksesan data.

Selain manfaatnya pada efisiensi kerja hal ini juga beramanfaat dalam

menghadapi persaingan dalam dunia bisnis yang semakin meningkat. Penelitian juga

merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, meluruskan dan menganalisa oleh

karena itu untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang gambaran sistem teknologi maka

perlu dilakukan penelitian yang nantinya dari penelitian tersebut didapatkan informasi

dan data tersebut dapat diangakat suatu masalah yang nantinya akan dipecahkan dan

diselesaikan. Dalam hal ini penelitian diadakan pada


sistem informasi Aplikasi Catat Meter Terpusat pada PT. PLN (Persero) ULP Medan

Timur.

Untuk itu penulis mencoba membahas sistem aplikasi catatmeter terpusat pada PT.

PLN (Persero) ULP Medan Timur. Untuk itu penulis mencoba membahas sistem Aplikasi

pencatatan data pelanggan berbasis web. Berdasarkan hal diatas penulis tertarik menyusun

laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul: “Sistem Informasi Pencatatan Data KWH

Meter Pelanggan PT. PLN (Persero) ULP Medan Timur.”

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memahami permasalahan secara mendalam sebaiknya Penulis terlebih dahulu

mengetahui batasan masalah. Masalah merupakan suatu keadaan yang membutuhkan

penanganan dan penyelesian. Suatu masalah timbul akibat adanya penyimpanagan dari yang

direncanakan sebelumnya.untuk keefektifan suatu perencanaan pemrograman, maka perlu

didtetapkan masalah dan masalah yang akan penulis ambil adalah :

1. Bagaimana proses pengecekan kondisi rumah pelanggan dari ACMT?

2. Apakah pengggunaan ACMT ini berguna untuk Efisiensi kinerja?

3. Bagaimana sistem pecatatan kondisi rumah penlanggan dengan menggunakan

aCMT?
1.3 Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari masalah yang ditetapkan dalam penyusunan laporan

ini, penulis membuat batasan-batasan masalah yaitu:

1 Penulis hanya membahas proses dan sistem Pencatatan kondisi rumah pelanggan pada

PT. PLN ULP Medan Timur.

2 Penulis membuat skema/table Pencatatan kondisi rumah pelanggan PT. PLN ULP

Medan Timur.

3 Sistem yang digunakan berbasis WEB.

1.4 Tujuan

1 Sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.

2 Membahas proses sistem pengaduan gangguan layanan secara cepat dan mudah.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (sistema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah

suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk

menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi. Sistem.

Menurut Robert G. Murdick (1987:6) “ Sistem as a set of elemnt joined togeher

for a common objective”. (Sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian unsur

yang bergabung untuk suatu tujuan bersama).

Menurut Heriyati (2017:7) “Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling

berhubungan dengan beroperasi secara bersamaan untuk merealisasikanformulasi

tujuan yang telah ditetapkan. Jelaslah bahwa sebuah sistem bukanlah seperangkat

unsur yang tersusun secara tak beraturan melainkan terdiri atas unsur-unsur yang dapat

saling berkaitan untuk suatu tujuan atau sasaran tertentu.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah

gabungan dari banyak elemen yang saling sinkron dan digunakan untuk mempermudah

tercapainya suatu tujuan.


2.1.2 Jenis Jenis Sistem

Berdasarkan keterbukaannya sistem memiliki 2 jenis yaitu:

a. Sistem Terbuka

Sistem Terbuka adalah suatu sistem yang dihubungkan dengan

lingkungannya melalui arus sumber daya,Contoh Sistem pemanas ,sistem

lingklungan perusahaan

b. Sistem Tertutup

Sistem Tertutup adalah suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan

linkungannya contoh Sistem Laboatorium yang dikontrol ketat.

2.1.3 Lingkaran Sistem

Gambar 2.1 Elemen Sistem

Lingkaran sistem terdiri dari:

1. Sistem Lingkaran terbuka (Open –loop sistem)

Adalah suatu Sistem tanpa elemen mekanisme kontrol,lingkaran umpan

balik dan tujuan .


2. Sistem Lingkaran tetutup (Closed-loop sistem)

Adalah suatu sistem dengan tiga elemen kontrol ( tujuan, mekanisme

kontrol dan lingkaran umpan balik ).

2.1.4 Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta (2003), yaitu sebagai

berikut.

a. Komponen components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian

penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata

ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

b. Batas (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan

sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk

memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

c. Lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem

lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan Umumnya lingkungan

yang menguntungkan akan selalu diper- tahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem,

sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh

seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

d. Penghubung/antarmuka (interface)
Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem,

yaitu segala sesuatu yang bertugas men-jembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

Penghubung/ antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan

berkomunikasi.

e. Masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan

ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran

(output) yang berguna.

f. Pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah

masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

g. Keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran

yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

h. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu

mencapai sasaran dan tujuan sistem.

i. Kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran

dan fungsinya masing-masing.


j. Umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannnya pada kondisi normal

2.1.5 Pengertian Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil

dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi

merupakan

kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”

Menurut kenneth C. Loudon (2004:8), information is data that have been shaped into a

form that is meaninful and useful to humanbeing.”yang mengandung pengertian sebagai

berikut: informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah informasi yang

bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.

Menurut Gordon B. Davis (1992) informasi dapat mengenai data mentah, data

tersususn, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Dalam definisi umum

informasi adalaha data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Gambar 2.2 Transformasi Data


Gambar diatas merupakan proses transfromasi data menjadi informasi, dimana data dari

luar diinput ke pengolah data, lalu kemudian megambil data yang berhubngan dari

penyimpanan data untuk melengkapi kekurangan, menyaring dan menjadi perbandingan

data, kemudian data dari luar disimpan kedalam penyimpaan setelah data tersebut disaring

dan digabungkan maka dapat ternbentuk lah informasi yanng sempurna.

2.1.5 Fungsi Informasi

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut:

 Untuk meningkatkan pengetahuan untuk pemakai

 Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai.

 Menggambarkan keadaan sebenarnya dari sesuatu hal.

2.2 Perusahaan

Secara umum perusahaan dapat di definisikan sebagai kumpulan beberapa orang yang

membentuk suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga

kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) untuk pelanggan.

Di dalam suatu perusahaan biasanya terdapat pimpinan yang akan memimpin berjalannya

suatu perusahaan tersebut, sumber daya manusia yang baik sangat penting untuk kehidupan

perusahaan karena dengan adanya sumber daya manusia yang baik kinerja perusahaanpun

akan semakin baik (Carapedia, 2014).


2.3 Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan adalah suatu kegiatan akademis yang wajib dilaksanakan oleh

mahasiswa melalui magang kerja di suatu instansi pemerintah. Kegiatan Praktik kerja

Lapangan (PKL) merupakan kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas bagi para tamatan,

sehingga mereka menghadapi dunianya sudah memiliki kesiapan mental dan siap dilatih

dalam keperluan profesi, karena itu kegiatan praktek lapangan mutlak diperlukan untuk dapat

mempersiapkan profesionalitas lulusan (Sudiyono, 2004).

Landasan Hukum Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Republik Indonesia, 2003). Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Peraturan

Pemerintah, 1999) dan Peraturan Menteri tentang Link and Match (Kesepadanan Dunia

Pendidikan dengan Dunia Kerja) (Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia,

1993). Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional Republik Iindonesia

Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi (Fadjar, 2002).


BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di

Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di

bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan

sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan

Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara

Jepang di awal Perang Dunia II

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus

1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para

pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang

bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno

untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik

Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan

Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit

tenaga listrik sebesar 157,5 MW.


Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada

Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas

yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan

negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara

dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status Perusahaan Listrik

Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang

Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor

swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN

beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai

PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang

3.2. Visi dan Misi Perusahaan

3.2.1. Visi PT. PLN (Persero)

Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh

kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

3.2.2. Misi PT. PLN (Persero)

Misi PT. PLN (Persero) adalah :


1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,

anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3.3. Makna Logo Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai logo sebagai ciri khusus yang membedakan

satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada umumnya logo yang menjadi

lambang perusahaan mempunyai makna. Bentuk dari logo itu sendiri tergantung

dari kebijaksanaan perusahaan dan sesuai dengan apa yang menjadi tugas

perusahaan tersebut.

PT PLN (Persero) sebagaimana perusahaan lainnya memiliki logo sebagai

ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili produk PT PLN

(Persero) yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat. Sesuai dengan yang

tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik

Negara No. :031/DIR/76.Tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang

Perusahaan Umum Listrik Negara.


Bentuk dari Logo PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Logo PT PLN (Persero)

Sumber : PT PLN (Persero)

3.3.1 Bidang Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir secara sempurna. Berwarna kuning yang

melambangkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik

mampu menciptakan pecncerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang

berkarya di perusahaan ini


3.3.2 Tanda Petir

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk

utama yang dihasilkan perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat

dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam meberikan solusi terbaik bagi para

pelanggannya Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN ssebagai

perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menhadapi tantangan

perkembangan jaman..

3.3.3 Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha

utama yang digeluti oleh perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja kera para insan PT. PLN (Persero)

guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk

memberikan kesan konstan seperti halnya listrik yang tetap diperukan bagi

kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan kehandalan yang

dimiliki perusahaan dalam memberikan layanan pada perlanggan


3.4. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


BAB IV

URAIAN SISTEM

4.1 Analisa Sistem

Setelah penulis melakukan pengamatan langsung PT. PLN (Persero) Medan Timur

tentang pencatatan data kwh meter pelanggan, penuliis dapat menyimpulkan bahwa

sistem tersebut dilakukan sesuai prosedur berikut :

1. Petugas lapangan melakukan pendataan di lokasi

2. Petugas lapangan melakukan input status KWH Meter pada ACMT

3. Petugas lapangan melakukan input gambar bukti pada ACMT

4. Petugas Administrasi menerima hasil pendataan melalui ACMT

4.2 Analisa Sistem Berjalan

Dibawah ini merupakan diagram alir/flowchart yang ada pada sistem informasi

ACMT, mulai dari pendataan yang dilakukan dari petugas lapangan hingga output/hasil

pendataan yang diterima oleh bagian administrasi


Petugas Lapangan Adminisrasi

Login Login

Data ID Pelanggan
Pelanggan

Validasi ID
Data Pelaggan
Disimpan

Hasil
Pendataan
KWH

Tabel 4.1 Diagram Alir ACMT

4.3 Gambaran Sistem

Berikut merupakan gambaran atau ilustrassi lengkap dari sistem informasi ACMT:

Gambar 4.1 Gambaran Sistem ACMT


Pada dasarnya ACMT memiliki 8 Menu utama dimana fungsinya masing masing berbeda,

diantaranya:

a) Menu Iconnet

Merupakan Menu dimana terdapat informasi tentang minat pelanggan terhadap

produk kedua PT. PLN, yaitu produk ICONNET.

b) Menu Jenis Akun

Menu dimana terdapat informasi akun yang bisa mengakses sistem

c) Menu Ganti Password

Menu untuk mengganti password dari akun

d) Menu Laporan

Menu yang berisikan informasi tentang laporan dan rekap laporan rbm

e) Menu Informasi

Menu yang berisikan informasi lengkap pelanggan dan keadaan rumah

pelanggan

f) Menu Proses

g) Menu Monitoring

Menu yang berisikan tetang informasi status pengerjaan baca meter petugas

h) Menu Peta RBM

Menu yang berisikan rute lengkap setiap petugas dalam pelaksanaan baca meter
4.4 Uraian Sistem

Gambar 4.2 Tampilan halaman login

Saat kita membuka langsung website dari sistem informasi ACMT PLN kita akan di

alihkan kehalaman login untuk melakukan verifikasi pengguna terlebih dahulu seperti yang

terlihat pada gambar 4.2

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Beranda

Setelah melakukan login dan verifikasi jenis akun kita akan diarahkan ke halaman

beranda dari aplikasi ACMT. Pada daasarnya halaman ini merupakan halaman kosong,

karena kita harus memilih salah satu dari beberapa menu yang ada.
Gambar 4.4 Tampilan halaman output sebelum verifikasi ID pelanggan

Untuk melihat hasil pendataan petugas kita perlu mengklik menu informasi dan

memilih sub-menu data pelanggan kemudian kita akan diarahkan lagi ke halaman informasi

data pelanggan seperti yang terlihat di gambar 4.3.

Gambar 4.5 Proses Verifikas ID Pelanggan


Setelah mengisi kolom data pelanggan dan klik tombol load maka akan sistem akan

mencari/memverifikasikan ID pelanggan, apakah ID tersebut cocok dengan yang terdapat di

database PT. PLN.

ambar 4.6 Tampilan Output Setelah verifikasi ID Pelanggan

Setelah ditemukan ID Pelanggan yang cocok dengan yang dicari sistem akan

menampilkan data pencatatan yang dilakukan oleh petugas lapangan, baik dari status KWH

Meter pelanggan maupun bukti gambar dari rumah pelanggan.

4.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Seperti yang telah kita lihat dari penjelasan penulis diatas sistem ACMT memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan. Untuk memperjelas kelebihan dan kekurangan dari

sistem informasi ACMT penulis menuliskannya sebagai berikut

a) Kelebihan Sistem

 Meminimalisir terjadinya kehilangan data.

 Lebih hemat biaya.


 Lebih mudah dalam pencarian data karena menggunakan computer.

b) Kekurangan Sistem

 Harus mencari satu persatu, sehingga pencarian ID pelanggan dalam jumlah

banyak memakan waktu

 Tampilan yang masih kurang user-friendly


BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan yang dilalui dapat disimpulkan Sistem Informasi ACMT yang

sekarang dipakai pada PT. PLN ULP Medan Timur, dapat meningkatkan efisiensi dalam

penyampaian informasi, dengan adanya sistem informasi tersebut bagian adminitrasi,

manager atau bagian lainnya daat melakukan pengecekan data pelanggan tanpa perlu

meminta dokumen dalam bentuk kertas tentang data pelanggan kepada petugas lapangan.

Selain itu kelengkapan data juga bertambah karena adanya foto-foto lapangan yang dapat

diupload di sistem.

5.2 Saran

Menurut penulis sistem ini memeiliki beberapa hal yang perlu terutama di bagian

tampilan dimana tampilan tersebut kurang baik untuk saat ini, terutama jika dibuka dari

handphone atau smartphone. Kemudian terdapat beberapa bug dimana gambar tidak dapat

ditampilkan dengan benar saat pencarian, data walaupun koneksi internet stabil.

Anda mungkin juga menyukai